Cerita guy intip kontol

I Don't Wanna be a Sandwich Generation. Wdyt?

2024.04.30 13:59 lil_pip_boi I Don't Wanna be a Sandwich Generation. Wdyt?

This might be controversial, tp gw lagi galau and I wanna hear what u guys think
Jujur ngeliat banyak post soal sandwich generation dimana orang2 seumur gw are barely living karna gaji nya kemakan ortu, and I'm genuinely scared. I grew up poor (well still am), nyokap gw single mother tiga anak with UMR Jakarta poor. Gw umur 21, saat ini gw lagi kuliah undergrad di LN, support diri sendiri financially. Nyokap ga mampu biayain, and not scholarship either. Tapi gw kerja jadi freelance consultant/contractor gtu, precarious, can only take short contract during summer, but gaji standar Europe yg lumayan cukup gede untuk standar Indo.
Kadang kalo ngobrol, nyokap sering mention kalo gw satu satunya anak yg dia bisa depend. She said, gw anak cowok paling tua; kk gw cewek and a stay at home mother; dan adek gw cowok, jujurly bego (not an insult, I think he might have learning difficulties), so we somewhat accept that he wont be much in the future (hopefully not).
Nyokap gw happy tau gaji gw lumayan, even though she overlook how so precarious banget it is. (Think of like kontrak 30jt for a month work, but gw cm available ambil kontrak sekali dalam setahun (aka summer break), jadi tu duit beneran harus gw stretch for one year of expenses, which makes it like 2.5jt/bulan). Dia bilang kalo gw lulus, dan nanti gw dapet kerja di LN, dapet gaji gede. Dia mau keluar dari kerjaan UMR nya, dan cuma depend dari kiriman bulanan gw buat kebutuhan sehari hari dan buat seneng seneng.
I hope this doest come out as rude, tapi gw bener bener gamau kyk gtu. I dont want to be her sole breadwinner. Gw sayang sm nyokap gw, but the idea that a huge chunk of my salary will be gone, and I would be living like those sandwhich generation stories (Gak kekurangan hidupnya, tapi buat seneng seneng sulit, and it's a constant financial headache) is a nightmare for me. I want to live a happy fulfilling live. I love her, tp jujur kalo ada disposable income kyk gtu gw, I wanna use it to travel the world, buy property, stuff that makes me happy. Jujur gw mau foya foya with my hard-earned money.
Kalo denger cerita temen2 European gw, mereka bilang ortu mereka independent. They dont send them monhtly allowance dan mereka jg ga minta, kadang ngasih kl cuma ada bonus aja. And they dont feel the moral obligation either. The liberal idea that a parent have moral obligation to a child, but a child not necessarily have moral obligation to their parents bcs it's the parents choice to have the child and not the other way. I agree honestly. One of my justification mungkin karna nyokap gw jg ga bayarin gw kuliah, so in a way I dont have financial obligation to her (?).
I understand mungkin it's more feasiable in Europe, welfare system mereka cukup untuk orang tua bisa independent compared to Indonesia. And we do have a different moral principle: anak yang berhutang budi kepada orang tua. But idk, gw galau, what do you guys think?
submitted by lil_pip_boi to indonesia [link] [comments]


2024.04.28 17:38 AlpacaAlpswitsch Gimana cara kalian nyembuhin sakit hati ditinggal cinta pertama kalian?

Ijin curhat sekaligus tanya guys. Jadi bulan ini gw (M,25) rasa bulan paling ancur banget buat gw, setelah ditinggal kucing kesayangan mati di akhir ramadan kemaren, skrg kayak kena sambar petir liat kabar si mantan pacar udah tunangan (iya, mantan).
Long story short, kami deket dari awal sampai akhir masa kuliah yang sebenernya dia duluan yg nyatain rasanya, kurleb jalan hubungan 4 taunan, nah sempet putus-nyambung komunikasi juga gegara covid (dia rantau dari kota sebelah), until he dumped me w/o any reason the time when I had already fallen deep into her. Di sini gw cuma nerima aja keputusan dia, ya karena dia juga yg mulai hubungan ini.
Waktu berjalan hingga hari ini, gw pun masih susah banget buat moveon dari dia, masih sering intip2 story dia, dan masih berdelusi kalau esok nanti bakalan bisa balik (LU TOLOL ANJ). Eh pas lagi di luar beli makan, intip story dia yg selalu gw nanti tiap harinya, badan gw langsung merinding melihat story dia yg berisi repost-an story temennya yang nunjikin kalau dia udah tunangan, ancur banget hatiku wak. Seketika juga gw berangan-angan, keknya gw gapunya masa depan deh (tapi sekarang dah agak mendingan setelah ngucapin selamat ke dia (tapi agak stres dikit jugasih) di mana dia bales terimakasih).
Gimana cara komodo sekalian nyembuhin luka hatinya yang belum sembuh bertaun-taun setelah ditinggal cinta pertamanya? Di sini gw yakin rasa sakit ini keknya nambah taun lagi lol
submitted by AlpacaAlpswitsch to indonesia [link] [comments]


2024.04.26 19:28 kitten1932 Just did my third LPDP interview, gimana sih cara LPDP assign pewawancara ke peserta?

Hi all, ini post pertamaku di reddit since I never had any inclinations to write any. In this case however, aku bener-bener merasa frustasi dan sedih. Aku merasa butuh pov dari orang lain mengenai what has happened during my interview process di LPDP (ku sudah cerita ke orang-orang terdekat, so reddit is not my only place to vent). Didn't find any relevant subreddit, jadi maaf kalau misalnya kurang tepat ya postingannya :(
Hari ini adalah seleksi substansi LPDP ketiga yang sudah kujalanin. Tahun lalu aku daftar 2 kali, dua-duanya gagal di seleksi substansi juga. Pengalaman ku di previous rounds was okay, tiap gagal aku bisa derive sekiranya kenapa sih aku gagal dan try to improve so that I can hopefully succeed di next attempt. Ga pernah juga punya masalah dengan interviewernya. Tapi hari ini aku kedapetan interviewer yang sangat "wah".
Saat pertama kali perkenalan, karena namaku itu sama dengan salah satu penyanyi barat (lets's call her Cecille), interviewer ini (let's call him A) bercanda dan bertanya "wah, kok Cecille ga nyanyi?". Aku balas "Hahah, kalo saya Cecille yang penyanyi itu saya gabakal ada disini pak". His reply was "Iya bisa bedain kok, Cecille mah gemuk kamu engga kok".
Okay, mungkin si bapak A ini memang typical ignorant boomer yang suka becancain fisik wanita. It was a small (albeit tetep unsolicited) comment. I ignored it. Btw disini interviewernya ada 3 ya guys:
  1. Bapak A
  2. Ibu B
  3. Ibu C
Mulailah interviewnya. Awalnya masih aman, Ibu B yang sepertinya psikolog nanya-nanya soal psychological things. It was amicable and respectful. Ketika gantian ke Ibu C, mulai ditanyakan apasih yang mau kucapai di S2 ini, kenapa milih negara yang mau kutuju, dan lain sebagainya. Aku membahas banyak hal dan memang kedapetan pembahasan seperti kenapa aku ga milih S2 di Indo dan apa masalah yang mau ku solve di Indo ini. Disini aku banyak bandingin apa aja yang masih kurang di Indo dibandingin LN. Aku mengingat bahwa hal-hal yang ku bahas itu mostly dari apa yang sudah ku riset, dan dari Ibu C pun juga ga menyangkal data-data yang kubawa. Out of nowhere Ibu C bertanya:
"Oke, kalau gitu misalnya nanti kamu sudah disekolahkan ke LN menggunakan pajak negara yang kamu bodoh-bodohi ini, kamu baka abdcdef...?"
It wasn't the exact wording ya, tapi kira-kira mirip seperti itu. Aku pun kaget karena sepertinya aku memberikan impresi merendahkan Indo dari statement-statement sebelumnya. Aku tidak merasa sudah mengatakan hal yang out of line, tapi aku mikir kalau intensi kita itu mungkin belum tentu dianggap orang dengan tepat. Jadi sebelum menjawab pertanyaan sebenarnya, aku mencoba untuk minta maaf.
Aku: "Oh, bu sebelumnya minta maaf ya kalau saya ngasih impresi seperti membodoh-bodohi Indonesia, saya-" (ini langsung dipotong, dan memang dalam interview bersama Ibu C ini beliau cukup sering memotong pembicaraanku)
Ibu C: "Oh gapapa gapapa. Kan kamu punya asumsi, saya tidak menyalahkan asumsi kamu. Lanjut langsung jawab aja pertanyaannya."
I feel weird. Somewhere during the interview, perkataanku di misinterpret and I can't pinpoint perkataan mana yang menghasilkan impresi itu. Tapi yasudah, aku lanjutkan interviewnya. Akhirnya giliran si Pak A yang menginterview saya.
Guys, it wasn't an interview. The guy literally went batshit crazy. Dia nguliahin aku dan in any given time dia ingin bertanya, dia lakuin itu untuk mojokin aku.
Basically dia punya asumsi bahwa aku ini some arrogant S1 graduate yang gatau apa-apa dan aku nantangin senior-senior yang ada di bidang yang mau kutempuh di S2 (which is him, apparently). Some notable quotes:
"Kamu ini kan istilahnya baru punya gelar S1, tapi seakan-akan lebih tau dari senior-senior di bidangmu yang udah bertahun-tahun di bidangnya"
"Kamu pakai kata 'doang', itu offensive loh" => this is the only tangible indication of where I went wrong, whether whatever data I stated previously was incorrect or not I would never know.
"Kamu manggil saya dan ibu B dan C pakai kata 'kak' itu ga oke loh. Ya mungkin karena kamu kerja di tempat semacam (insert a startup name here)"
Iya, dia marah karena aku sering slip up manggil 'kak' dan dia cukup merendahkan hal itu karena dia melihat itu culture dari startup. But ffs, di startup we don't even use 'kak', we directly use names.
Selain itu dia berusaha menchallenge studi yang mau kulakukan, tapi dia bener-bener gamau dengerin apapun yang kujawab. Dia seperti sudah punya definisi sendiri dan gamau sama sekali untuk menerima apapun yang aku coba jelaskan, ketika aku berusaha untuk menjelaskan dengan elaborate (because it is a complex subject dan a straightforward answer is not gonna cut it), dia bakal motong pembicaraanku, mengulang pertanyaannya secara memaksa dan menyerang hal-hal kecil yang bisa dia serang (nitpicky). From this convo (if it can be called a convo at all), pak A ini ga melihat apa yang mau aku pelajari itu sesuatu yang real tapi dia juga ga mencoba untuk mendengar apa yang mau kusampaikan. Dia lagi-lagi kembali ke gagasan bahwa aku ini sok tau dan ga seharusnya aku merendahkan (dan memakai kata 'doang') in the first place. Semua point yang dia bawa ke argumen ini sebenernya bisa kusanggah dan ingin sekali rasanya aku menjelaskan pov ku, but he really didn't give a damn.
Bahkan I tried apologizing 2 times untuk own up to my possible mistakes. I don't want to offend anyone, dan aku ingin bisa kembali untuk membicarakan yang seharusnya dibicarakan di seleksi substansi pada umumnya. Tapi semuanya tidak didengar karena langsung dipotong.
Aku nahan nangis sepanjang sisa interview itu, karena aku ga dikasih kesempatan untuk present my case, kenapa aku mau kuliah S2 dan apa yang membuat aku bisa mencapai goal yang ingin kulakukan setelah lulus S2. He didn't even ask about the universities I want to go to (padahal aku udah dapet LoA di salah satu uni bagus di UK). Mind you, ini question ter-basic sepanjang sejarah seleksi substansi LPDP yang memang harusnya dibahas. Dan semua ini terjadi karena pak A benar-benar ga professional dalam mengatur emosinya sebagai pewawancara. Honestly kalau memang benar aku membuat kesalahan during the interview, I would own up to it. Tapi mau membuat kesalahan seperti apapun, ga seharusnya pak A malah merendahkan aku, memojokkan aku dan memotong pembicaraanku di setiap saat dia rasa aku ga menjawab sesuai ekspektasinya. Interview dengan pak A itu bahkan 80-90% dia yang berbicara, bukan aku sebagai peserta yang diberikan waktu untuk bercerita.
Pada akhirnya, interview selesai dan aku diberikan waktu untuk mengatakan closing statement. Disitu aku berterima kasih dan juga mengharapkan mereka untuk sukses, walaupun pak A hanya menjawab "Kok jadi kamu yang pengen kita sukses, harusnya kita yang doain kesuksesanmu. Kita mah disini diem-diem aja hahaha".
Segera setalah aku leave Zoom meetingnya, aku melepas tangis selama kurang lebih 2 jam :')
Aku ini orangnya sangat berhati-hati dalam bicara dan dari semua good feedback yang orang kantorku sering kasih, strong point ku selalu ada di bagian komunikasi (especially since I work as a software engineer). Aku juga sangat nyaman melakukan interview, I consider it as my forte during any selection process. Aku ga nyangka journeyku selama 1,5 tahun kebelakang dalam persiapan S2 ku akan berakhir karena aku give a wrong impression during the interview. So much time and money wasted.
It makes me wonder, sebenarnya gimana sih pihak LPDP memilih seorang interviewer? Identitas interviewer disamarkan sehingga aku juga gabisa nebak-nebak apa sih profesi si pak A ini. I guess they do it on purpose supaya gaada kasus sakit hati seperti diriku yang berujung fatal ya haha.
Anyway, aku sayangnya gabisa ngasih banyak detail mengenai banyak hal karena mau maintain anonymity jadi pasti gabisa determine apa yang went wrong gitu. Aku pun masih gatau aku terdengar seperti apa pas interview sehingga bisa memancing respon seprti itu dari pak A. All that I have done itu cuma ngisi survey setelah interviewnya, disitu aku complain mengenai treatmentku dalam interview kali ini. Tapi entahlah, kayaknya gaakan ada tanggapan apapun dari pihak LPDP.
Yang udah baca sampai sejauh ini, terima kasih yaa. Semoga kalian sehat-sehat terus dan terhindar dari orang-orang seperti pak A (dan mungkin dari orang arogan seperti diriku lol).
submitted by kitten1932 to indonesia [link] [comments]


2024.04.22 04:42 South-Singer2540 *These Post For World Hunters*

These Post For World Hunters
So guys lets share to each other some id ideas. I need endo/estonia/philipines/turkish ids (need common) Lemme show some -Classic 1 2 0 01 123 321 go left back right down up in out farm world door pro noob -Endo door ids kanan kiri apa kerpa kerja anjing kontol selamat cuang bapang susah bawah wkwk memek -Turks Door id gir cik ileri geri amk
submitted by South-Singer2540 to worldhunter [link] [comments]


2024.04.22 04:40 South-Singer2540 *These Post For World Hunters*

So guys lets share to each other some id ideas. I need endo/estonia/philipines/turkish ids (need common) Lemme show some -Classic 1 2 0 01 123 321 go left back right down up in out farm world door pro noob -Endo door ids kanan kiri apa kerpa kerja anjing kontol selamat cuang bapang susah bawah wkwk memek -Turks Door id gir cik ileri geri amk
submitted by South-Singer2540 to growtopia [link] [comments]


2024.04.11 05:58 rr_bebs saran & masukan

Halo guys, ijin mau bertanya.
Sebelumnya, aku cerita dulu latar belakangku. Aku dulu awalnya seorang hotelier, yg punya pengalaman kerja salama 4 tahun, sebagai seorang accounting clerk. Nah, waktu covid pariwisata mengalami gejolak, akhirnya aku pulang ke kampung (Manado), tuk bantu orang tua dengan bisnis Rumah makannya + homestay selama 2 tahun.
Sekarang, aku ngirim lamaran kerja ke berbagai perusahaan (krna sepupuku udh bantuin ortuku tuk handle bisnis mereka), namun aku udh fokusin, tuk tetap mencari industri / perusahaan dibidang jasa, agar masih tetap nyambung dengan background pendidikan (management perhotelan) & pengalaman kerja sebelumnya, plus aku sempet ikut bootcamp IT disalah satu edutech terkenal di indo (revoU), disela - sela pencarian kerja baru, slama 6 bln.
Akhirnya aku dapet offering letter disalah 1 perusahaan leasing terbesar di Indo.
Yg jadi pertanyaan ku, adakah dari teman" disini, bekerja di industri leasing / multifinance? Kira" apa plus & minesnya masuk di industri ini ?
(kalau soal tekanan & corporate work culture, aku aman) Diluar ini, apa yg perlu menjadi concernku tuk survive dalam pekerjaan ini? (Jika ada yg mau ngasi informasi sampai detail, aku sungguh berterimakasih)🙏
Karena aku ngelamar pekerjaan pariwisata di kampung, kurang ada yg cocok.
submitted by rr_bebs to finansial [link] [comments]


2024.04.10 20:48 admkukuh A little rant for weak ass like me

Halo komodos, gw dari dulu pernah kepikiran kek buat cerita dikit gt disini, gw 20 (M), tapi takut kalo cerita gada hasil apa apa. Gw sangat memandang diri gw rendah dibanding semua org bahkan adek sendiri. Gw ada masalah personal dengan diri gw dan gw ngerasa gw hipokrit karena gw bisa treat others fine or even better but not myself. I see myself as a tool, just give me a bit of maintenance (a bit of attention or being included), and i'll do everything to you.
A little background, gw dibesarin dengan didik kasar sama bokap and it works, tapi entah kenapa belakangan ini gw merasa kalau yg diucapkan oleh ortu gw itu kadang ada yg personal ada yg emotional dump, dan kadang gw merasa sakit hati kalo di ucapin yang memang tidak seharusnya diucapin gt. Bokap gw sih yang biasanya gitu, cuma gw gapapa lah ga mempermasalahkannya, mungkin beliau lagi capek or somewhat lagi ada masalah. Gw ama bokap ga terlalu deket as a result (gw takut sampe skrg ama beliau, tapi masih bisa kalo sekedar komunikasi but not heart to heart, just man to man). Gw dipaksa terus buat ngomong ama bokap kek ngomong apa aja, yang dimana gw gabisa karena gw emg ada luka batin dari kecil buat selalu nerima rant nya dia unconditionally or even get a bit of physical abuse, which im fine cause what could i do. Selalu aja bokap itu ngomongin tentang hubungan emosional but at the same time beliau ngomong kalo anak itu yang ngerti orang tua, bukan sebaliknya. Bokap gw emang egonya besar kalo udah ranah personal, jadi anggep aja ngerawat gw itu out of responsibility, but there is almost no love carried, which is different compared to my sister. Gw gapernah dengki sama siapa siapa di rumah walau udah di perlakukan se kocak itu, soalnya gw emang dikasi tau sama nyokap kandung gw sebelum meninggal buat tetep jadi orang baik, jangan besar egonya, sama tetep inget sama semua kebaikan orang. Gw sendiri emg tipikalnya yang pasrah dan ngalah terus karena yaaa dari kecil emg disuruh ngalah terus mau aku bener ato salah wkwkw. Itulah kenapa gw merasa kalo gw ini gada valuenya samsek, dipandang rendah, dan gapernah dianggap "ingin jadi dewasa", karena bokap gw selalu ngomongin itu ke gw apalagi kalo beliau ada rasa jengkel gatau kenapa tb tb gw targetnya, ya intinya gw jadi target kalo mau di kasarin apa aja bentuknya, dan ntar abis biasa lagi gada maafan gt kek yodah langsung aja ngomong ke gw kek gada perasaan bersalah wkwkw.
Jadi, ceritanya adalah dari akhir januari (2 hari terakhir januari) rumah tangga bokap gw mulai kacau, bener bener yg pertama kali bikin gw ketakutan buat kerumah, singkat cerita nyokap tiri mulai kek orang kesetanan, dan gw yang jadi target marahannya selain ke bokap gw, entah deh gw ada salah apa sama beliau tapi gw gapernah yang namanya ngerugiin orang dari segi apapun, yah mungkin nyokap tiri lagi cape ato gimana tapi ini berlangsuung sampe skrg boi wkwkw, gw disini juga posisi sahabat gw keknya nge cut off gw gatau kenapa (dari 20 jan), dan gw bener bener merasa messed up yang baru yang sama sekali belom pernah gw rasain, kek beneran jatuh yang sukar banget bangkitnya, dan gw sempet ngerasa kalo ini bom waktu sampe gw kelar kuliah terus dpet kerjaan baru di kick gw dari rumah wkwk. Inti dari permasalahan di keluarga gw itu sebenernya gw gatau karena nyokap tiri gw emang gajelas marah" nya, tapi dari apa yg gw dapat karena itu semua rant isinya repetitif semua, itu karena adanya ketidakadilan dalam keluarga gw.... which is actually nonexistent because my father did alot for our family??? Nah terus ini ada yg lucu lagi, kan nyokap tiri gw marah marah lagi gatau lah kenapa, tiba tiba nyuruh bokap gw (bokap gw 20 taun lebih tua btw, so age gap nya gede wkwk) buat kumpulin sekeluarga di meja makan, gw lgsg telp adek kandung gw yg lagi nugas di luar kali ini darurat besar, nah akhirnya sampe rumah, taunya pas sampe rumah dikasi tau kalo gw ama adek gw tuh anak adopsi, tapi pas ngucapinnya ke gw, gw itu anak pungut diambil dari jembatan, terus ngaata ngatain lah nyokap asli gw mandul ato gmn, dan gw kaget lah kek kok bisa ngomong kek gt wkwk, ya gw sih emang dari 6 taun pernah mikir gw ini anak pungut ato bukan ya soalnya gw kek di treat beda sama adek gw cuma yodahlah bomat (iya gw belajar buat bomat dari kecil krn gapernah dibanggakan samsek wkwkw). Nah disitu gw kabur dari rumah sehari aja ketemuan ama temen gw yg kebetulan emang lucu keluarganya, ya saran yg gw dapet abis 4 jam curhat nonstop cuma suruh bodoamat, itu dosa mereka bukan dosa gw, gw gatau ya ges soalnya gw emang baru baru ini kembali beribadah, ya alasan awalnya karena permasalahan di keluarga + di cut off ama sahabat gw. Intinya atmosfir di rumah suram, gw di kos temen gw yg ala kadarnya bisa tidur pulas dibanding di rumah bokap yang beda jauh kondisinya sama kos kos an, yaa di rumah gw bisa tidur tp ga istirahat gt deh wkwkw.
Kalau tentang sahabat gw (21 F), gw udah sahabatan ama dia selama 5 tahun lamanya dari sma, yah baru tahun kemarin si kami jadi deket lagi karena gw curhat tentang kuliah gw yg kacau balau nilainya krn keberatan kuliah waktu itu, dan sempet suicidal, tapi abis semua percakapan panjang itu dia setuju untuk bantu gw dan yap nilai gw selama kuliah bener bener melejit, gw bener bener bisa ber ekspresi se bebas itu, bener bener ga takut sama yang namanya orang asing, dan yaaaa bisa jadi makhluk sosial yg fungsional wkwk. Kita deket, gw confess ke dia, tapi gw ga nembak dia, karena gw dari awal gada intensi buat dapetin dia, ya confess kan ga selalu tentang suka ato cinta gt kan ya wkwk, gw confess aja ke dia sebetapa nyaman dan bahagianya gw berada disampingnya etc., yang dimana awalnya dia yg confess kalo dia menggantungkan kebahagian dia di gw, and the story goes on untill december last year dimana dia mulai capek ama kerjaan dia di organisasi and yeah she decided to be bitter towards everyone, dan dia ilfeel sama gw as a result, tapi gw ga masalahin sih, pas ketemu dia abis event apa gt, gw tanyain kenapa, ada apa, dll in simple terms, dia takut ama gw, tapi gtw kenapa, tepat di ujuung desember dia cerita kalo dia bersalah banyak ama gw karena ya katanya gw menganggap ini kek hal yang wajar, memberi dia waktu dan ruang yang cukup besar menurut dia, dan rela jadi punching bag dia dengan cara di diemin selama hampir 2 bulan wkwkw. Gw ga ngerasa kek itu beban sih awalnya, soalnya ya bro kita udah besar santai aja kali. Memasuki januari kita nongki kan, disitu gw nangis di dia karena gw capek ama kondisi rumah gw waktu itu. Yah diperjalanan pulang dia ngomong kalo gw orangnya tulus, gw yang gapernah nganggep gw sendiri orang baik, tulus, ato apalah itu, kaget lah, intinya ya gw makasih banyak sama sahabat gw satu ini karena bener bener bisa bantu gw nge revive diri gw yang sengaja gw tinggal. Namun semenjak dirinya magang, di minggu terakhir dia magang gw curhat lah ke doi soal masalah dirumah, ga semuanya sih tapi intinya gt, dan dia minta maaf karena gada buat gw kan, gw gapapa karena emang fokusin magang aja biar hasilnya bagus, dan beberapa hari setelahnya gw curhat lagi, but idk i think this time she's mad or something like that to me, she never replied to my text ever from last month. And no, i dont bother her like in the way i need her to help me, i just told her that my day went this and that and yeah, something you could either reply or not and no effect would grow on it. Gw merasa kek gw salah apa yak yang bikin dia pengen cut off gw, soalnya terkahir kali dia silent treatment ke gw, gw merasa salah, taunya dia yg maaf karena bukan gw yg salah gt, yah you guys got the glimpse lah. Gw merasa kek ini downfall of our friendship, and i feel like i ruined everything again for the idk howmany times. To be honest gw ngerasa kalo gw tersakiti sama ekspektasi gw, bukan karena dianya. Yaaa sejak kemaren februari pertengahan dia gapernah ngabarin, sok cerita, ato apalah, well idk if it's because of me or something, but i do hope that she would return one day, with a whole new story.
Nah, gw sekarang itu merasa capek ama semua, pengen curhat dan didengerin, yang dimana biasanya sahabat gw ada buat gw curhat dan sebaliknya. Gw bener bener ngerasa sendiri, walau gw udah doa tiap abis sholat, well intinya gw kesepian dan gw rasanya itu pengeeen banget cerita dan disambung dengan ceritanya lawan bicara, yaa saling cerewet dengan interest masing masing gt lah like how i used to do with my buddy, but now am all alone like idk man, it just feels alone.
Gw gapernah punya kesempatan untuk ngeluh sebesarnya dan diterima, marah sebesarnya dan diterima, serta berbeda pendapat dan diterima. Gw selama idup selalu dibebani sama perasaan bersalah, kurang dan tidak pede, cuma pas gw bersama sahabat gw dimanapun, gw ngerasa gw bisa jadi diri gw sepenuh potensial gw (contoh kecil nilai 2 semester kemarin meningkat pesat sampe gw heran). Gapernah gw mandang gw itu apalah walau beberapa temen gw muji gw karena hard skill ama soft skill gw, yang dimana gw gapernah mandang itu kek sesuatu yang pantas untuk di puji wkwk.
Gitu doang sih ges a little rant of me and my life, if you guys have any suggestion for me or any advice, im all ears. Maaf ya kalo cerita gw ga jelas ato gimana, you could ask for details :D
submitted by admkukuh to indonesia [link] [comments]


2024.03.30 10:57 SimpleART92 Help about PLN

Halo guys, gw butuh bantuan informasi soal MCB PLN, jadi tahun lalu petugas PLN datang ke rumah gw dan mengganti meteran (katanya ganti yg SMART) dan petugas itu bilang bokap gw untuk ganti MCB nya karena 1 dan lain hal.
Bokap gw setuju dan digantilah MCB nya yang ternyata digantinya merk Shukaku. Singkat cerita tadi siang pihak PLN dateng lagi dan bilang mau pasang modem di meteran supaya nanti petugas PLN ga perlu lagi dateng untuk foto2 meteran kami dan dipasanglah.
Sorenya pihak PLN dateng lagi dan bilang MCB punya kami itu ilegal dan pelanggaran karena bukan MCB resmi PLN. Gw dan bokap diminta ke kantor PLN untuk membayar denda.
Gw komplain karena yang ganti pun petugas PLNnya. Akhirnya setelah debat, dia ga maksa gw untuk ke kantor PLN tapi disuruh ganti ke MCB resmi PLN dalam 1 minggu ke depan.
So jadi opsi apa aja yang bisa gw lakukan ya? Dan kira2 ada yg tau ga ya untuk perkiraan biaya penggantian MCB resmi PLN ? Thank you
submitted by SimpleART92 to indonesia [link] [comments]


2024.03.27 04:58 ordinary_species Cinta menggebu-gebu di usia 25+

Puans, mau nanya tentang percintaan kalian dong. Gimana perasaan kalian waktu ketemu pacapasangan kalian saat ini?
Utk konteks, izinin aku cerita sedikit ttg pengalamanku ya hehe. Udah lama bgt aku ga head over heels to someone kecuali ke pacar pertamaku krn aku udah nge-crush dia dr kelas 1 SMA dan baru jadian pas mau lulus. Rasanya dulu tiap mau ketemu & ngobrol sm dia selalu ngerasa deg degan sumringah gitu. Sayangnya, setelah putus jg aku kesusahan dan baru bisa move on setelah 5 thn putus. Aku yg susah nge-crush ke orang lain jg jadi faktor kenapa susah move on dari dia dulu, untungnya skrg udah bisa krn I know my values and married guys are not my type.
Setelah itu aku sempet coba cari2 pacar lg walaupun ga begitu aktif. Aku sempet pacaran serius sekali setelah ini. Jujur perasaan aku ke dia ga semenggebu-gebu kaya waktu aku sm pacar pertamaku, tp perlahan2 rasa sayang aku ke dia jg berkembang. Sayangnya, yg ini jg ga bisa lanjut dan berakhir dg bad breakup yg lumayan ngaruh ke mental health aku. Bisa dibilang aku udah bisa move on dari yg ini krn mungkin cara putus kita yg ga baik ini jg mempermudah proses move on aku. Tapi aku jg ngerasa guilty krn perasaan aku ke dia dulu ga sama menggebu-gebunya kaya wkt aku sm pacar pertamaku. Wajar ga sih pacaran tanpa rasa menggebu-gebu kaya gini apalagi di usia 25+? Adakah yg punya pandangan atau pengalaman yg bisa ngasih aku insight baru?
submitted by ordinary_species to Perempuan [link] [comments]


2024.03.21 09:22 Alive-Finger2427 Konsumsi air kelapa murni setiap hari tidak di anjurkan?

hi, guys gue mau sharing + minta pendapat kalian nih. kebetulan gue lagi proses detox glucose dan gluten, bertujuan agar gue terhindar dari penyakit² yang tidak diinginkan, yang pastinya diimbangi dengan olah raga dan pola hidup yang sehat.
karena gue lg detox glucose dan gluten scr mendadak (bener² lgsg cut itu) awalnya bikin gue lemes, krn biasa konsumsi keduanya tiba² lgsg cut engga konsumsi keduanya.
singkat cerita gue cari tau dg baca² jurnal terkait makanan/minuman yang bisa balikin energi gue tp ttp sehat, dan gue nemu jurnal yg bahas air kelapa. katanya bagus untuk dikonsumsi jangka panjang dan sampai pd akhirnya gue mulai rutin konsumsi air kelapa ijo murni dr buahnya setiap hari selama 1 bulan ini.
dan baru saja seorang kawan hubungi gue dan bilang ke gue untuk stop konsumsi air kelapa setiap hari karena itu mengandung gula.
nah kira² ada yang bisa memberi penjelasan terkait pertanyaan gue di atas tidak...
submitted by Alive-Finger2427 to RisetIndonesia [link] [comments]


2024.03.07 08:26 rr_bebs Mencari saran dan info

Halo guys, permisi mau nanya. Disini, kalian ada yg punya pengalaman buka franchise bengkel motor atau buka bengkel dengan brand sendiri?
Kalau ada, blh cerita kah, mengenai pengalaman + & - nya ?
Penasaran sih, apa betul informasi yg dari internet , rata - rata bengkel bisa menservice motor dari 300 - 500 unit motor, sehari.
submitted by rr_bebs to finansial [link] [comments]


2024.03.03 09:23 Naj_laylow Daycare and so called policies

Daycare & so called policies
So cerita nya cemani, whether you guys agree or not. It happened to me recently. As you know japem is responsible untuk daycare di Brunei ani.. for yang daycare di Brunei ani 6 month before lesen daycare mansuh kana remind sudah ni ah so on 1st February daycare ani menagih payment for February punya payment and aku pun baru tau lesen drg mansuh 1st February, then 3rd feb ada memo yg drg ani paksa tutup lah ah since lesen mansuh.. and to buat process membaharui lesen drg then dlm fikiran eh cemana ni kn hntr anak daycare lapas ni.. so yeah i ask for refund my payment February ani tpi no, the owner ckp sorry our policies inda dpt refund. What? Drg ckp cannot tpi hntr sja after drg buka.. and its free tapi kan ku inda lagi mau hntr sana bah which is they need to refund lah sepatutnya.. what do u guys think?
submitted by Naj_laylow to nasikatok [link] [comments]


2024.02.26 15:12 rr_bebs Mencari saran

Halo semua, slmt malam...
Guys, ijin bertanya. Kalian disini, ada yg punya bisnis apotik? Kalau ada blh diceritakan pengalamannya? Baik plus & minusnya...
Selain mesti punya apoteker & urus SIUP, apalagi ya syaratnya?
Cerita kalian, sangat aku hargai & blh belajar bareng". Terima kasih🙏
submitted by rr_bebs to finansial [link] [comments]


2024.02.26 02:19 Starbase1111 Malam Lailatul Qadr (Puasa dh nk dekat Kawan2)

As you guys know, malam lailatul qadr ni mmg malam yg special utk umat islam, mana xnya malam ni bersamaan dgn 1000bulan or 80 tahun punya amal, basically your lifetime punya amal. Kalau korang dpt malam ni gak, suma dosa diampunkan..kan mudah dh kerja tu..wat byk2 dosa, pastu try dptkan lailatul qadr + puasa ashura clean aa korang dgn dosa..(tambahla ckp bismilahblahblah2 100x tiap2 malam, kalau tercakap 101x or 99x je xtau apa jadi haha)

Narrated Abu Huraira:Allah's Messenger (ﷺ) said, "Whoever establishes the prayers on the night of Qadr out of sincere faith and hoping to attain Allah's rewards (not to show off) then all his past sins will be forgiven." https://sunnah.com/bukhari:35

Abu Qatadah narrated that :the Prophet said: "Fast the Day of Ashura, for indeed I anticipate that Allah will forgive (the sins of) the year before it." https://sunnah.com/tirmidhi:752

Narrated Abu Huraira:Allah's Messenger (ﷺ) said, "Whoever says, 'Subhan Allah wa bihamdihi,' one hundred times a day, will be forgiven all his sins even if they were as much as the foam of the sea.
https://sunnah.com/bukhari:6405

So basically power la malam ni..tp pernah tertanya2 x sebab apa tarikhnya x fix? Ada cerita disebaliknya. Sebenarnya allah dh kasitau mohammad dh, tp dia terlupa sebab ada org tgh berbalah..so dia lupa lol…pelik betul benda yg sgt penting ni mcm tu je sebab dia xdpt kasi tarikh tepat, pastu xleh ke try tanya jibril or allah tu balik..haha adoila, sekian cerita comedy untuk kawan2 semua…semoga terhibur 🤣 😂

Narrated 'Ubada bin As-Samit:The Prophet (ﷺ) came out to inform us about the Night of Qadr but two Muslims were quarreling with each other. So, the Prophet (ﷺ) said, "I came out to inform you about the Night of Qadr but such-and-such persons were quarreling, so the news about it had been taken away; yet that might be for your own good, so search for it on the 29th, 27th and 25th (of Ramadan).
https://sunnah.com/bukhari:2023

submitted by Starbase1111 to MalaysianExMuslim [link] [comments]


2024.02.21 14:31 Pink_inthenightcream Help me find this book please.

Guys tak Pasti judul buku Dia. Tapi masa Kecik adik cikgu tuition bagi pinjam novel ni. Dia ada byk episode buku 1,2,3 cam tu. Cerita dia pasal kerenah budak pompuan asrama penuh. Memang suka giler buku tu. Duk bertahun dah cari. Still X jumpa buku tu sebab X ingat nama buku dia. Korang tolong boleh dak? Buku Dia warna biru rasa. Details lain. Rasa cover Dia ada budak sekolah. Semua pompuan. Baju kurung & pinafore kot. Dah lebih Dari 15 tahun dah X ingat. Rasa Ada Satu character . Dia rambut pendek. Sekolah berasrama semua pompuan. Dah lama dah sgt X ingat 🤧😭
FOUND IT !!!! Terima kasih semua. Ni dia judul buku.
submitted by Pink_inthenightcream to bahasamelayu [link] [comments]


2024.02.08 00:57 irukadesune I got reported about ITE and doxing. Need your advice

Long story short, cewek gua (20F) waktu pacaran minjemin mantannya (23M) duit 4.7 juta. 3 jutanya itu dari berbagai pinjol (I know, cewe gue setolol itu mau aja dijadiin bahan pinjol sama orang ini) dan 1.7 juta itu uang dia pribadi. Cewek gua ini dari keluarga yang pas-pasan dan mengandalkan duit dari beasiswanya, keluarga (selain ortu), dan joki-joki tugas.
Sejak pacaran sama gua, gua merasa mantannya ini ttp harus bertanggung jawab dengan utang-utangnya dengan melunasi semuanya. Karena cewek gua beberapa kali kekurangan duit smpe kadang harus makan mie berhari-hari (gua juga udah ngasih sebisa gua).
Nah si mantannya ini, setiap ditagihin suka ngasih janji2 palsu. In total kita dibohongi smpai 4 kali. Dan setiap hari H penagihan, dia selalu kabur dan menghilang gada kabar. As an impact, kita chat keluarga2 dia smpe pacarnya tapi dgn bahasa yang baik.
Nah, gua nagihin dia awal2 itu baik banget dan ga ada kata2 kasar. Tapi makin kesini si mokondo ini ga pernah nepatin omongannya. Padahal di awal dia pernah bilang "gua lunasin sekalian omongan lu gua beli". Pernah juga kejadian ketika ditagih oleh cewek gua, dia responnya "seminggu 200?" which turns out to be super fake, utang ini sdh terjadi sejak september kemarin.
Dengan semua kebohongan itu, maka emosilah saya pacar dan pacar saya. Jadi dia ini kita kata-katai kalau dah ngilang itu dengan sebutan "bencong, kontol, pengecut, orang hina" karena ya dia setiap ngomong itu selalu gede dan ketika hari H langsung ciut menghilang gada kabar. Sampai ketika gua kirimin video gmaps teras rumah dia yg dikasih pacar gua. Tibatiba dia bales katanya gua kena unsur pidana ITE dan doxing dan akan dilaporin. Tapi disitu gua cuma pure ngirim video mapsnya doang sbgai indikasi kalau kita tau rumah lu dan lu ga bisa kabur terus. Dan setau gua doxing itu terjadi ketika alamat rumahnya yang kita sebar tapi ini pure cuma dikirim ke dia lewat dm. Tapi urusan penghinaan ini apakah benar bisa kena ITE?

Now the main question, will i get in trouble kalau beneran dilaporin? please ask any further question if you're curious and willing to give advice. Kami bertiga tinggal di pulau yg berbeda di Indonesia. Kalau kata temen gua yg polisi si ga kena unsur dan polisi juga ga mau ribet ngurusin hal karena utang ini smpai harus koordinasi dengan polsek antar pulau. What do you guys think?
submitted by irukadesune to indonesia [link] [comments]


2024.02.04 14:35 unforeesableduck Diaini ada yang selalu disuruh orang tuanya buat ikut CPNS? Gimana ceritanya?

Ortu gw termasuk yg selalu nyuruh gw, dan saudara/sodari gw buat ngikut tes CPNS.
Buat latar belakang, ortu gw emg bekerja sbgai guru PNS, dan memang hsilnya ckup trlihat, bisa beli rumah, mobil, dll, berkecukupan lah.
Di awal awal sebelum bekerja setelah lulus kuliah, gw masih oke lah disuruh ikut tes CPNS. Masih belum ada kerjaan. Ditahun pertama dna kedua dapat kerja juga masih terus disuruh ngikutin.
Sampe sekarang, almost 5 years gua udh kerja, terus disuruh buat ikutan tes. Memang kerjaan gw smpe sekarang "gk menghasilkan" yang signifikan. Gk kelihatan prubahannya secara fisik, dan gw emg melakukan beberapa kesalahan finansial (yg org tua gw gk tau).
Tpi selama bkerja, n sampe saat ini gw kerja selalu disuruh ikut tes, bukan malah bkin gw smgt. Gw malah jadi ngerasa helpless, ngrasa bahwa apa yg gw lakuin, kerjaan yg gw punya hingga saat ini gk ad artinya. Gw gk ngerasa disupport.
Gw tau niatan ortu gw mgkin baik dari sisi mereka. Pengen lihat anaknya punya kerjaan stabil, bisa pensiun dengan aman. "Memang sedikit, tapi cukup". Begitu kata mereka.
Tapi ada hal yg ngebuat gw males ngikutin tes CPNS. Sorry if i offense you guys, if you're PNS. But this is my honest opinion from my perspective.
Pertama, gw ngerasa SDM yg ada di PNS itu gk kompeten dan terlalu santai. Liat aja pengurusan macem macem, terkesan lambat dan gk update secara teknologi.
Kedua, gw ngerasa banyak bener peran nepotisme di pns. Ngantri ngurs sesuatu, bisa diduluin kalo lu kenal org dalem. Gw tau ini krna ortu gw jga pernah make cara ini.
Ketiga, gw ngerasa budaya para PNS itu budaya "Tua". Banyak orang" tua di dalamnya, dengan budayanya yg begitu aja dari dlu. Dan gw ngerasa, meskipun ada org muda yg masuk, bakal kalah dengan budaya yg udh lama disitu.
Keempat, ini entah perasaan gw atau apa, gw ngerasa ada kesan "cringe" ketika berurusan dengan para PNS ini.
Kelima, gw ngerasa, sebagai pribadi gw gk bisa berkembang dan dapetin partner kerja yg bisa saling tuker pkiran disitu. Gw ngerasa jiwa para PNS yaudah, gitu aja. Kerjain yg disuruh, dan pulang. Gk ada sesuatu menarik yg dikejar /pursue.
Aside from myself yg kaga masuk/lulus test CPNS, itu hal" yg gw pikirin, yg buat gw sebenrnya males ikutan tes.
Disini ad yg punya pengalaman sama? Atau mungkin udah lulus sebagai PNS? Atau malah yg dulu menggebu-gebu pengen jadi PNS akhirnya pindah haluan?
If you don't mind, please tell your story here. Would really appreciate that!
Gw penasaran dengan cerita atau perspective masing" kalian.
Thanks
submitted by unforeesableduck to indonesia [link] [comments]


2024.02.01 07:10 PoorBastardButNo Temen yang datang pas BU

Gue punya temen bisa dibilang sahabat dari SMP kelas 1 (bertemen sekitaran kurleb 15 tahun) kita bener-bener sedeket itu dulu sampe akhirnya berpisah di usia 24 karena masalah kerjaan gue yang kebetulan posisinya diluar negeri.
Setelah bertahun-tahun lost contact akhirnya gue memutuskan buat bertemen lagi karena murni memang kangen. Ngobrol intens lagi sekitaran 1-2 hari, lalu dia ngilang sampe berbulan-bulan. Selama ngilang itu dia sempet nongol beberapa kali hanya untuk minjem duit. Gue pinjemin & memang dibalikin.
Singkat cerita beberapa hari lalu gue chat dia lagi karena memang pengen ngobrol masalah kerjaan & ngobrolin kabarnya, gue mau telfon tapi dia selalu beralasan ketiduran, sibuk, dll.
Sampe tadi akhirnya setelah beberapa kali gue ajak ngobrol, dia ngechat duluan dan minjem duit. Sebenernya dia tanggung jawab sih balikin duitnya tapi gue ngerasa muak aja sama kelakuan dia yang nongol pas butuh duit doang. Bahkan alesan yang sekarang buat nyenengin ceweknya yang lagi ulang tahun kayak maksain aja kesannya.
Jujur gue rada bimbang, menurut kalian kasih pinjem apa jangan? Or even worse haruskah gue cut dia dari hubungan pertemenan?
Sorry kalo kalimatnya ga beraturan guys, gue harap ada yang nangkep pertanyaannya. Thanks!
submitted by PoorBastardButNo to indonesia [link] [comments]


2024.01.19 16:37 high_oncatnip Need advice from boboyz.

I'm (24F) Melei and my friend (34M) Bhai.
Kawan aku ni dah mcam another brother from another mother. Kawan aku ni dah kawen, aku kenal bini + mak pak dia. Memang rapat giler la to the point that aku panggil dia "bro". Making jokes, bantering, teasing and cursing hardcore to one another ni mmg dah biasa.
Nak jadikan cerita... Aku dah nak kawen next week to a mat saleh. Makin hari makin dekat time aku nak kawen, dia punya jokes jadi more personal and targeted to me, sampai aku jadi offended. Contoh jokes dia: hidung kemek, muka senget, pendek, motty etc. Dia asyik dok tnye tunang aku, "kenapalah ko nak budak hidung kemek, muka senget, pendek ni? "Ko deserve better and not this idiot."
My question to all the boboyz is that: wtf is his intention and motive behind all these? Does he means well or he's just an A-hole? Need advice from the perspective of a guy.
Mekaceh boboyz.
submitted by high_oncatnip to Bolehland [link] [comments]


2024.01.14 18:57 funtime578 Cerita wholesome Indonesia?

Gue lagi depresi ngeliat beasiswa-beasiswa dan mikirin masa depan tak pasti, ngeliat komodos yang kadang suka pesimis sama orang Indo juga nggak membantu. So let me tell you a short wholesome Indonesian story.
Gue sering mampir ke supermarket buat beli jajan. Suatu hari waktu gue mau bayar dikasir, gue ngantri nunggu pelanggan yang lain selese. Barisannya nggak memanjang kebelakang, tapi kesamping horizontal menghadap kasir. Gue taruh belanjaan gue di meja sambil nunggu disamping gue selese.
Entah kenapa si kasir malah layanin belanjaan gue duluan padahal disamping belum. Dalam hati gue ngerasa "rasanya nggak adil juga sih". Jadi gue bilang ke kasir "yang disamping aja duluan". And so they did.
Setelah gue selese bayar dan mau naik motor, gue siap-siap ambil uang Rp. 1000. Tiba-tiba ada yang teriak di belakang: "saya bayarin parkiran dia". Gue agak kaget sih, the guy making a big deal out of it, hanya karena gue minta dia dilayanin duluan. Tapi gue nggak komplain sih, hemat 1000 rupiah. Setelah itu gue pulang.
Jadi gimana? Wholesome? I thought it it, bros being bros you know. You feel slightly happier? Kalo kalian gimana? Ada cerita wholesome versi Indo?
submitted by funtime578 to indonesia [link] [comments]


2024.01.02 13:34 BenReddit_ Teh hitam daun mint sepulang kerja di awal tahun 2024

Teh hitam daun mint sepulang kerja di awal tahun 2024

https://preview.redd.it/cyunf17xt0ac1.jpg?width=768&format=pjpg&auto=webp&s=e64eb735a58c0988eabc76a61ee6df1245b77f60
Setelah menerabas polusi sore dari Jaksel, macet parah sepanjang jalan pulang. Akhirnya bisa menikmati teh panas pekat setelah mandi. Ga lupa dicampur madu dan daun mint... huhh the best..
Gimana cerita ng-teh mu guys?
submitted by BenReddit_ to ngeteh [link] [comments]


2023.12.31 16:37 Global-Snow4934 help me understand what love actually is

I (25F) never been in any type of romantic situation before. Gue tau di umur gue yang segini gak seharusnya gue nanya topik ini ke random stranger yang pengalamannya pasti beda-beda, tapi gue juga malu buat nanya ke temen irl gue. I apologize in advance for that.
Keluarga gue tipe yang konservatif, tapi gue masih dibolehin punya temen deket cowok dan main sama mereka walaupun cuma berdua. Waktu kecil gue dimusuhin sama anak cewek di komplek rumah gue, so most of the time i played with the boys. Mungkin gara-gara ini gue jadi gak bisa ngebedain kapan gue catch feeling or just happy to be around guy. Sampe sekarang selalu punya temen deket cowok yang kalo punya masalah terutama sama pacar mereka pasti larinya ke gue, minta saran dan segala macem. Gue juga dikenalin sama pacar mereka sampe temenan, jadi gue gak pernah putus hubungan sama temen-temen cowok gue walaupun jarang ngobrol.
Gue baru kepikiran about love di umur yang udah tua ini. How does it feel to love someone? Is love really this tragic, happy, or magical? How long is it for you to fully move on from your first or longest love? Can you love someone as deeply as your first love? Have you ever imagined your present lover as your old one? When you say you love them, who are you talking to? Your current partner or your ex-lover that you portray on them? And if one day your desired person asks you to be with them, but you are also on the way to marrying your current partner, which one will you choose?
Jadi kepikiran gara-gara tiap baca buku non romance yang thriller sekalipun, pasti bagian romancenya berpengaruh banget sama nasib karakternya. Paman gue pernah cerita dia bisa aja gagal nikah kalo luangin waktu beberapa jam lebih lama buat ngobrol sama his old lover yang gak sengaja ketemu sebulan sebelum acara. Paman gue yang lain belum pernah ganti pacar dari jaman SMA sampe akhirnya mereka nikah 10 tahun kemudian. Temen gue juga ada yang masih belum bisa move on dari first lovenya di jaman SMP sampe sekarang. Gue takut ketika nanti akhirnya nikah, with my 0 knowledge and experience about love, gue malah jadi punya rasa ragu sama pasangan gue. Terima kasih buat temen-temen yang udah mau baca. I really appreciate it if you can share your view or experience to help me understand it more.
submitted by Global-Snow4934 to indonesia [link] [comments]


http://activeproperty.pl/