Contoh pidato penyuluhan disekolah

Apa saja contoh-contoh butterfly effect di Indonesia?

2024.05.05 03:38 Internet_Student_23 Apa saja contoh-contoh butterfly effect di Indonesia?

Secara sederhana, butterfly effect adalah suatu fenomena dimana peristiwa kecil menyebabkan peristiwa-peristiwa lainnya yang bersifat lebih besar. Contohnya adalah perang dunia kedua terjadi karena ada yang ditolak masuk akademi seni di Vienna (Inisialnya AH).
Kalau di Indonesia, apa saja yang termasuk contoh dari butterfly effect? Contoh-contoh yg gw tahu adalah pidato Ahok di Kepulauan Seribu yang mengubah peta politik Indonesia sama kasus percintaan dua pemuda pemudi yang menyebabkan kementerian-kementerian dan perpajakan disorot masyarakat (kasus Mario Dandy)
submitted by Internet_Student_23 to indonesia [link] [comments]


2024.04.07 19:21 awang124 tips untuk public speaking

Berikut adalah beberapa tips untuk public speaking yang bisa membantu Anda tampil lebih percaya diri dan efektif di depan publik:
  1. Persiapkan Materi Anda dengan Bai: Ketika Anda memberikan pidato atau presentasi, pastikan Anda mempersiapkan materi Anda dengan baik. Ketahui topik yang akan Anda bicarakan, susunlah poin-poin utama, dan siapkan contoh atau ilustrasi yang mendukung.

  1. Latihan Berulang-ulang: Latihan adalah kunci untuk menjadi lebih percaya diri saat berbicara di depan umum. Latihlah presentasi Anda secara berulang-ulang, baik secara verbal maupun mental. Cobalah berlatih di depan cermin atau dengan merekam diri sendiri untuk menilai ekspresi tubuh dan intonasi suara Anda.

  1. Ketahui Audiens Anda: Usahakan untuk memahami siapa audiens Anda dan apa yang mereka harapkan dari presentasi Anda. Penyesuaian konten dan gaya berbicara Anda dengan audiens dapat membuat Anda lebih terhubung dan efektif dalam menyampaikan pesan.

  1. Gunakan Bahasa Tubuh yang Positif: Bahasa tubuh Anda dapat memengaruhi cara Anda disampaikan dan diterima oleh audiens. Usahakan untuk menggunakan gerakan tubuh yang mendukung dan menunjukkan kepercayaan diri, seperti postur tubuh yang tegak, kontak mata, dan senyum.

  1. Berbicara dengan Jelas dan Tenang: Cobalah untuk berbicara dengan jelas dan tenang. Kendalikan laju bicara Anda, hindari mengumbar kata-kata, dan beri penekanan pada kata-kata kunci. Juga, jangan takut untuk menggunakan jeda yang sesuai untuk memberikan penekanan dan membuat audiens mengikuti.

  1. Gunakan Visual Aids dengan Bijak: Jika Anda menggunakan visual aids seperti slide PowerPoint, pastikan mereka mendukung presentasi Anda tanpa mengalihkan perhatian dari Anda sebagai pembicara. Gunakan gambar, grafik, atau diagram dengan sedikit teks dan pastikan mereka relevan dengan pesan Anda.

  1. Jangan Takut dengan Keterlibatan Audiens: Membuat keterlibatan dengan audiens dapat membuat presentasi Anda lebih menarik dan interaktif. Ajukan pertanyaan, undang tanggapan, atau bahkan lakukan aktivitas pendukung yang melibatkan audiens.

  1. Menerima Umpan Balik: Setelah Anda selesai, minta umpan balik dari audiens atau rekan sejawat. Hal ini dapat membantu Anda memperbaiki presentasi Anda di masa depan dan menumbuhkan keterampilan public speaking Anda.
submitted by awang124 to u/awang124 [link] [comments]


2023.05.02 09:14 PartyDry8261 Saya kecewa dengan sistem pendidikan Indonesia

This will be a long rant so i hope you’ll bear with me :)
Jadi saya (m18) punya pasangan (f18) yang masih sekolah. dulu saat dia smk kelas 10 dia ada masalah pembulian dan ditindas guru mantan sekolahnya itu, dia ambil jurusan broadcasting tpi karna emang ga betah disekolah itu dia akhirnya mutus buat pindah sekolah, sblm pindah dia emang udah naik kelas 11 dan ada bukti buktinya. tapi karna tahun kemarin biayanya kurang alhasil dia sekolah beda jurusan (tataboga) dan mau gamau ngulang kelas 10 lagi tpi ya masih dimaklumin lah.
sayangnya dia ga lama juga disekolah itu karna ga nyaman dan jurusannya ga sesuai dia sekolahnya berhenti lagi di semester dua. Nah singkat cerita skrg dia udah dpt sekolah baru dgn jurusan sama dia dulu (broadcasting) tpi anehnya grgr data dapodiknya di sekolahnya yang tataboga itu gabisa dilanjutin ke kelas 11 jdi mau gamau dia HARUS ngulang kelas 10 lagi dan lulus umur 20 (jadi secara ga langsung dia sekolahnya 5 tahun) saya karna emg termasuk udh deket sama orgtuanya juga jadi ngebantu keliling ampe ke dinas pendidikan tangerang sampe akhirnya ke kcd (kantor cabang dinas) Pendidikan indonesia, disana saya nanya dan jelasin semua sesuai yang saya terterain disini, lah tapi apa? Mereka gabisa ngasih solusi dan hanya suruh sabar sabar tpi mereka ga mikir susahnya apa, dan saya disitu emosi dong masa negara kita hanya karna peraturan ribet begitu aja gabisa usahain masa depan generasi selanjutnya sih?! Kita ambil contoh di Australia, US, EU negara negara itu lebih prioritasin pendidikan seutuhnya gmn dan generasi gmn drpd kita masih urusin birokrasi gajelas 🤦🏽‍♂️
sampe skrg saya masih emosi karna saya gapunya solusi lain. So solutions or thoughts komodans and komodindas? That would be helpful thanks
submitted by PartyDry8261 to indonesia [link] [comments]


2022.03.08 05:21 ebosch_sedenk Kenapa media Indonesia sangat pro Rusia ya?

Kalo liat di YouTube, media2 Indo seperti tribun, kompas, dll liputannya sangat pro Rusia. Sedangkan sisi positif Ukraina nya sendiri ga pernah diliput.
Misalnya ketika presiden Ukraina pidato di PBB, hampir semua perwakilan negara berdiri tepuk tangan.
Sisi negatif Rusia juga ga diliput. Kayak misalnya tentara Rusia nembakin rakyat sipil, atau pasukannya yg banyak nyerah karena habis pasokan bensin dan makanan.
Contoh lainnya, ketika Rusia nawarin gencatan senjata untuk evakuasi rakyat Ukraina, tapi ternyata tentara Rusia tetap lanjut tembak2an.
Menurut komodos apakah karena memang ada "pesanan" dari Rusia/Cina, atau gimana?
submitted by ebosch_sedenk to indonesia [link] [comments]


2022.02.16 20:09 slm3y Slm3y Guide on Becoming Ketua Osis

Karena beberapa bulan ini gw liat kayaknya ada beberapa orang yang nanya tentang jadi ketos, gw bakal bagi bagi ilmu cara jadi Ketua Osis(Ketos), gw juga pengen bagi bagi hasil observasi gw dari 6 pemilihan osis selama hidup gw termaksud ikut 2 kali, menang sekali.
Maaf mungkin grammar gw agak jelek, pengen nulis santai aja
Peringatan: Ini hasil observasi di sekolah gw, jadi mungkin di sekolah lain agak berbeda, tapi gw rasa garis besarnya sama.
*1. Popularitas" Seperti yang lain bilang popularitas emang penting si, tapi Kalo elunya gak populer sowan sowan ke orang populer. Biasanya murid murid bakal ngikutin leader pertemanan mereka.
2. Studi Pasar Harus di pelajarin siswa siswi sekolah lu kaya gimana, ada yang lebih tertarik dengan program dan ada yang tertarik dengan personality
Contoh: Kalo SMP: Mereka program lebih jadi center stage. Biasanya mereka pilih based dengan program yang mereka suka
Kalo SMA: Program lebih backseat dan skill berbicara lu lebih penting, bahkan jauh lebih penting. Kalo lu bisa Berbicara dengan handal, apalagi musuh lu belibetan, gw rasa udah automatic win, mungkin juga karisma bermain disini
3. Pelajari tipe tipe kelompok pemilih Selama observasi gw, disekolah gw tipe tipe kelompok pemilih dan cara mengatasinya Pertama ini butuh preperasi yang banyak, jadi kalo udah yakin bakal jadi calon, langsung aja siap siapin.
Yang bisa dimenangkan sebelum debat resmi:
Yang dimenangkan pas debat resmi:
4. Debat Don't be yourself, kecuali secara natural lu orang yang karismatik dan disukai banyak orang. Dengan fondasi itu lu harus tunjukin skill komunikas lu, disini lu bisa nyerang, jelasin program lu dan lain lain, tentunya setiap kondisi bisa berbeda, tapi karisma dan skill komunikasi bakal jadi fondasi dasar. Inget debat di debat ini, yang disenengin itu pemilih, bukan lawan, juri atau guru dan karena itu kalo sedikit sedikit pake logical fallacies bisa sangat efektif apalagi kalo lawan gak jago ngomong dan gak bisa ngasih point dia, whatabboutism sama strawman menurut gw cukup bagus.
TLDR: 1. Jadi orang populer ato temenan sama orang populer 2. Buat Program yang menarik untuk pemilih(bukan lu) secara garis besar 3. Ketahui tipe tipe pemilih dan cara menangin mereka 4. Jadi orang karismatik 5. Asah kemampuan Komunikasi
submitted by slm3y to indonesia [link] [comments]


2018.05.13 05:22 DinaPutri TEKS PIDATO: Pengertian, Metode, Struktur, dan Contoh Teks Pidato

TEKS PIDATO: Pengertian, Metode, Struktur, dan Contoh Teks Pidato submitted by DinaPutri to u/DinaPutri [link] [comments]


2018.02.26 06:53 HHD78 Ini Alasan Ahok Baru Ajukan PK Setelah Ditahan 9 Bulan

Ini Alasan Ahok Baru Ajukan PK Setelah Ditahan 9 Bulan
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) baru mengajukan peninjauan kembali (PK) ke Mahkamah Agung (MA) setelah menjalani masa tahanan sejak 9 Mei 2017 atau sekitar 9 bulan. Apa alasannya?
"Pak Ahok adalah negarawan, dia nggak rela pendukungnya maupun pembenci dia saling benturan," kata pengacara yang juga adik Ahok, Fifi Lety Indra, di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Senin (26/2/2018).
Fifi menyebut, jika Ahok saat itu tetap memaksakan diri mengajukan banding, akan terjadi benturan antara pihak yang pro dan kontra. Menurutnya, Ahok saat itu ingin menjaga situasi tetap kondusif dan tidak terjadi perpecahan.
"Kalau Pak Ahok waktu itu tetap melanjutkan banding, saya rasa kita tidak akan seperti saat ini," ujar Fifi.
"Kami, keluarga melihat Pak Ahok itu bergumul habis, dia merelakan dirinya untuk dipenjara dan dia sudah menjalani sesuatu yang sebetulnya dia tidak perlu jalani," sambung Fifi.
Dasar Ahok mengajukan PK terkait dengan putusan terhadap Buni Yani. Buni divonis hukuman pidana penjara satu tahun enam bulan karena dinyatakan terbukti bersalah melakukan tindak pidana terkait Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
Hakim menilai Buni terbukti melawan hukum dengan mengunggah video di akun Facebook-nya tanpa izin Diskominfomas Pemprov DKI. Posting-an itu berupa potongan video pidato Ahok pada 27 September 2016, yang diunggah di akun YouTube Pemprov DKI Jakarta.
Hakim juga menilai Buni Yani terbukti mengubah durasi video. Video asli berdurasi 1 jam 48 menit 33 detik, sedangkan video yang diunggah Buni di akun Facebook-nya hanya 30 detik.
Hakim menyebut perbuatan Buni memenuhi keseluruhan unsur di dalam pasal tersebut. Dalam persidangan, terbukti Buni mengunggah video berdurasi 30 detik berisi potongan pidato Ahok dengan tambahan caption, sedangkan video asli dari pidato Ahok berdurasi 1 jam 48 menit 33 detik.
Meski begitu, hakim tidak memerintahkan penahanan Buni Yani. Sebuah putusan yang tidak disertai perintah penahanan ini diatur dalam Pasal 193 KUHAP. (knv/hri) ahok ahok ajukan pk sidang pk ahok basuki tjahaja purnama buni yani ahok ditahan
https://m.detik.com/news/berita/d-3885901/ini-alasan-ahok-baru-ajukan-pk-setelah-ditahan-9-bulan
Putusan Buni Yani Jadi Dasar Ahok Ajukan PK
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengajukan peninjauan kembali (PK) ke Mahkamah Agung (MA) terkait kasus penistaan agama yang menjeratnya. Alasannya mengajukan PK terkait putusan terhadap Buni Yani.
"Contoh sangat kita ketahui Pak Ahok langsung ditahan walau sudah menyatakan banding. Sementara kalau kita menilik kasus yang lain tidak demikian," kata pengacara yang juga adik Ahok, Fifi Lety Indra, di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Senin (26/2/2018).
Pengacara Ahok lainnya, Josefina Agatha Syukur, menyatakan hal sama. Ada sejumlah alasan Ahok mengajukan PK, salah satunya kasus Buni Yani.
"Kasus Buni Yani memang kami masukkan itu sebagai salah satu dasar kami, yang kami gunakan salah satunya alasan kekhilafan hakim, ada juga alasan mengenai putusan terkait putusan Buni Yani," ujarnya.
"Ada beberapa hal di dalamnya yang tidak sesuai atau kontradiktif dengan apa yang disampaikan majelis hakim di dalam pertimbangannya di dalam putusan," sambung Josefina.
Ahok, eks Gubernur DKI Jakarta, dihukum 2 tahun penjara dan kini menjalani masa tahanan di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat. Ahok dinyatakan terbukti bersalah melakukan penodaan agama karena pernyataan soal Surat Al-Maidah 51 saat berkunjung ke Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu.
Ahok dinyatakan majelis hakim terbukti melakukan tindak pidana dalam Pasal 156a KUHP, yakni secara sengaja di muka umum mengeluarkan perasaan atau melakukan perbuatan permusuhan, penyalahgunaan, atau penodaan terhadap suatu agama.
Sedangkan Buni Yani dinyatakan terbukti bersalah melakukan tindak pidana terkait Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Buni divonis hukuman pidana penjara satu tahun enam bulan.
Hakim menilai Buni Yani terbukti melawan hukum dengan mengunggah video di akun Facebook-nya tanpa izin Diskominfomas Pemprov DKI Jakarta. Posting-an itu berupa potongan video pidato Ahok pada 27 September 2016, yang diunggah di akun YouTube Pemprov DKI Jakarta.
Hakim juga menilai Buni Yani terbukti mengubah durasi video. Video asli berdurasi 1 jam 48 menit 33 detik, sedangkan video yang diunggah Buni di akun Facebook-nya hanya 30 detik.
Hakim menyebut perbuatan Buni memenuhi keseluruhan unsur di dalam pasal tersebut. Dalam persidangan, terbukti Buni mengunggah video berdurasi 30 detik berisi potongan pidato Ahok dengan tambahan caption, sedangkan video asli dari pidato Ahok berdurasi 1 jam 48 menit 33 detik.
Meski begitu, hakim tidak memerintahkan penahanan Buni Yani. Sebuah putusan yang tidak disertai perintah penahanan ini diatur dalam Pasal 193 KUHAP. (hri/fdn)
https://m.detik.com/news/berita/d-3885842/putusan-buni-yani-jadi-dasar-ahok-ajukan-pk
https://m.detik.com/news/indeksfokus/3392/sidang-pk-ahok/berita
submitted by HHD78 to indonesia [link] [comments]


2017.09.25 23:43 internweb G30S (Bagian I)

Serial G30S (1) Diambil dari Soeara Kita, buletin korban 1965/1966, Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan (YPKP) 1965/1966.
G30S
Oleh: Harsutejo
(Guru sejarah, pernah aktif di Himpunan Sarjana Indonesia (HSI), ditahan oleh Soeharto pada 1965, sekarang aktif sebagai penulis dan penerjemah sejarah sosial).
 
Pada dini hari menjelang subuh 1 Oktober 1965 sekelompok militer yang kemudian menamakan diri sebagai Gerakan 30 September melakukan penculikan 7 orang jenderal AD. Jenderal Nasution dapat meloloskan diri, sedang yang ditangkap ialah pengawalnya. Lolosnya jenderal ini telah dibayar dengan nyawa putrinya yang kemudian tewas diterjang peluru.. Ke enam orang jenderal teras AD yang diculik dan kemudian dibunuh itu terdiri dari: Letjen Ahmad Yani (Men/Pangad), Mayjen Suprapto (Deputi II Men/Pangad), Mayjen Haryono MT (Deputi III Men/Pangad), Mayjen S Parman (Asisten I Men/Pangad), Brigjen DI Panjaitan (Asisten IV Men/Pangad), Brigjen Sutoyo (Oditur Jenderal AD).
Pada pagi-pagi 1 Oktober 1965, sebelum orang mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, Kolonel Yoga Sugomo sebagai Asisten I Kostrad/Intelijen serta merta menyatakan bahwa hal itu pasti perbuatan PKI, ketika pengumuman RRI Jakarta pada jam 07.00 menyampaikan tentang Gerakan 30 September di bawah Letkol Untung. Maka Yoga pun memerintahkan, “Siapkan semua penjagaan, senjata, bongkar gudang. Ini PKI berontak”. Jangan-jangan Kolonel Yoga, Kostrad, dan – siapa lagi kalau bukan Jenderal Suharto – telah mengantongi skenario jalannya drama tragedi yang sedang dan hendak dipentaskan kelanjutannya. Tentu saja pertanyaan ini amat mengggoda karena dokumen-dokumen rahasia CIA pun mengungkapkan berbagai skenario semacam itu dengan diikuti dijatuhkannya Presiden Sukarno sebagai babak penutup.
Menurut tuduhan dan pengakuan Letkol (Inf) Untung, Komandan Batalion I Resimen Cakrabirawa, pasukan pengawal Presiden RI yang secara formal memimpin Gerakan 30 September. Para jenderal tersebut menjadi anggota apa yang disebut Dewan Jenderal hendak melakukan kudeta terhadap kekuasaan Presiden Sukarno yang sah pada 5 Oktober 1965. Karena itu Letkol Untung sebagai insan revolusi sesuai dengan ajaran resmi yang didengungkan ketika itu, mengambil tindakan dengan menangkap mereka guna dihadapkan kepada Presiden. Dalam kenyataannya mereka diculik dan dibunuh ketika di Lubang Buaya, Jakarta. Tentang pembunuhan yang tidak patut ini terjadi sejumlah kontroversi. Menurut pengakuan Letkol Untung hal itu menyimpang dari perintahnya. Dalam hubungan ini telah timbul berbagai macam penafsiran yang berhubungan dengan kegiatan intelijen berbagai pihak, pihak intelijen militer Indonesia, Syam Kamaruzaman sebagai Ketua Biro Chusus (BC) PKI, intelijen asing, utamanya CIA, dalam arena perang dingin yang memuncak antara Blok Amerika versus Blok Uni Soviet dengan Blok RRT yang anti AS maupun Uni Soviet. Menurut pengakuan Syam, pembunuhan itu atas perintah Aidit, Ketua PKI.
Pembunuhan demikian sangat tidak menguntungkan pihak PKI yang dituduh sebagai dalang G30S, akan dengan mudahnya menyulut emosi korps AD melawan PKI, sesuatu yang pasti tak dikehendaki Aidit dan sesuatu yang tidak masuk akal. Dengan dibunuhnya Aidit atas perintah Jenderal Suharto, maka pengakuan Syam yang berhubungan dengan Aidit sama sekali tak dapat diuji kebenarannya. Dengan begitu Syam memiliki keleluasaan untuk menumpahkan segala macam sampah yang dikehendakinya maupun yang dikehendaki penguasa ke keranjang sampah bernama DN Aidit.
Banyak pihak menafsirkan bahwa Syam ini merupakan agen intelijen kepala dua (double agent), atau bahkan tiga atau lebih. Hal ini di antaranya ditengarai dari pengakuannya yang terus-menerus merugikan PKI dan Aidit. Ini berarti dia yang posisinya sebagai Ketua BC CC PKI, pada saat itu menjadi agen yang sedang mengabdi pada musuh PKI. Dari riwayat Syam ada bayang-bayang buram misterius yang rupanya berujung pada pihak AD, khususnya Jenderal Suharto. Aidit yang dituduh sebagai dalang G30S yang seharusnya dikorek keterangannya di depan pengadilan segera dibungkam karena keterangan dirinya tidak akan menguntungkan skenario Mahmillub yang dibentuk atas perintah Jenderal Suharto sebagaimana yang telah dimainkan oleh Syam atas nama Ketua PKI Aidit.
 
Keterangan Syam mengenai perintah Aidit tentang pembunuhan para jenderal tidak dapat diuji kebenarannya dan tidak dapat dipercaya. Beberapa pihak di Mahmillub menyebutnya perintah itu dari Syam, tetapi siapa yang memerintahkan dirinya? Pertanyaan ini mau-tidak-mau perlu dilanjutkan dengan pertanyaan, siapa yang diuntungkan oleh pembunuhan para jenderal itu? Bung Karno tidak, Nasution tidak, Aidit pun tidak. Hanya ada satu orang yang diuntungkan: Jenderal Suharto! Jika Jenderal Yani tidak ada maka menurut tradisi AD Suharto-lah yang menggantikannya. Hal ini terbukti dari kenyataan bahwa ketika Presiden Sukarno menunjuk Jenderal Pranoto sebagai pengganti sementara pada 1 Oktober 1965, maka Jenderal Suharto menentang keras. Jelas dia berambisi menjadi satu-satunya pengganti yang akan memanjat lebih jauh ke atas, padahal ketika itu nasib Jenderal Yani cs belum diketahui jelas. Perlu ditambahkan bahwa rencana pengambilan [penculikan] para jenderal telah diketahui beberapa hari sebelumnya serta beberapa jam sebelum kejadian berdasarkan laporan Kolonel Abdul Latief, bekas anak buah Suharto yang menjadi salah seorang penting dalam G30S. Jenderal Suharto sebagai Panglima Kostrad tidak mengambil langkah apa pun, justru hanya menunggu. Kenyataan ini membuat kecewa dan dipertanyakan salah seorang bekas tangan kanan Suharto yang telah berjasa mengepung Istana Merdeka pada 11 Maret 1966, Letjen (Purn) Kemal Idris. Masih dapat ditambahkan lagi bahwa keenam jenderal yang dibunuh tersebut memiliki riwayat permusuhan internal dengan Suharto karena Suharto melakukan korupsi sebagai Pangdam Diponegoro. Ada fakta sangat keras, dua batalion AD dari Jateng dan Jatim yang didatangkan ke Jakarta dengan senjata lengkap dan peluru tajam yang kemudian mendukung pasukan G30S, semua itu atas perintah Panglima Kostrad Mayjen Suharto yang diinspeksinya pada 30 September 1965 jam 08.00. Tentunya dia pun mengetahui dengan tepat kekuatan dan kelemahan pasukan tersebut beserta jejaring intelijennya, di samping adanya tali-temali dengan intelijen Kostrad lewat tangan Kolonel Ali Murtopo. Tentu saja masalah ini tak pernah diselidiki, jika dilakukan hal itu dapat membuka kedok Suharto menjadi telanjang di depan korps TNI AD ketika itu. Mungkin saja jejaring Suharto yang telah melumpuhkan logistik kedua batalion tersebut, hingga Yon 530 dan dua kompi Yon 434 melapor dan minta makan ke markas Kostrad pada sore hari 1 Oktober 1965. Kedua pasukan ini bersama pasukan Letkol Untung dihadapkan pada pasukan RPKAD. Itulah sejumlah indikasi kuat keterlibatan Jenderal Suharto dalam G30S, ia bermain di dua kubu yang dia hadapkan dengan mengorbankan 6 jenderal.
Lalu siapa yang diuntungkan dengan dibunuhnya Aidit? PKI dan Bung Karno pasti tidak, lawan-lawan politik PKI jelas senang (meski ada juga yang kemudian menyesalkan, kenapa tidak dikorek keterangannya di depan pengadilan), di puncaknya ialah Jenderal Suharto yang memang memerintahkannya. Jika Aidit diberi kesempatan bicara di pengadilan, maka dia akan mempunyai kesempatan membeberkan peran dirinya dalam G30S yang sebenarnya, bukan sekedar menelan keterangan Syam di Mahmillub sesuai dengan kepentingan Suharto cs. Jika ini berlaku maka skenario yang telah tersusun akan kacau.
Sejak 4 Oktober 1965, ketika dilakukan penggalian jenazah para jenderal di Lubang Buaya, maka disiapkanlah skenario yang telah digodok dalam badan intelijen militer untuk melakukan propaganda hitam terhadap PKI dimulai dengan pidato fitnah Jenderal Suharto tentang penyiksaan kejam dan biadab, Lubang Buaya sebagai wilayah AURI. Hari-hari selanjutnya dipenuhi dengan dongeng horor fitnah keji tentang perempuan Gerwani yang menari telanjang sambil menyilet kemaluan para jenderal dan mencungkil matanya. Ini semua bertentangan dengan hasil visum dokter yang dilakukan atas perintah Jenderal Suharto sendiri yang diserahkan kepadanya pada 5 Oktober 1965. Kampanye hitam terhadap PKI terus-menerus dilakukan secara berkesinambungan oleh dua koran AD Angkatan Bersendjata dan Berita Yudha, RRI dan TVRI yang juga telah dikuasai AD, sedang koran-koran lain diberangus. Ketika sejumlah koran lain diperkenankan terbit, semuanya harus mengikuti irama dan pokok arahan AD. Seperti disebutkan dalam studi Dr Saskia Eleonora Wieringa, mungkin tak ada rekayasa lebih berhasil untuk menanamkan kebencian masyarakat daripada pencitraan Gerwani (gerakan perempuan kiri) yang dimanipulasi sebagai “pelacur bejat moral”. Kampanye ini benar-benar efektif dengan memasuki dimensi moral religiositas manusia Jawa, khususnya kaum adat dan agama.
Setelah lebih dari dua minggu propaganda hitam terhadap PKI dan organisasi kiri lain berjalan tanpa henti, ketika emosi rendah masyarakat bangkit dan mencapai puncaknya dengan semangat anti komunis anti PKI yang disebut sebagai golongan manusia anti-agama dan anti-Tuhan, kafir dst yang darahnya halal, maka situasi telah matang dan tiba waktunya untuk melakukan pembasmian dalam bentuk pembunuhan massal. Dan itulah yang terjadi di Jawa Tengah setelah kedatangan pasukan RPKAD di bawah Kolonel Sarwo Edhie Wibowo sesudah minggu ketiga Oktober 1965, selanjutnya di Jawa Timur pada minggu berikutnya dan Bali pada Desember 1965/Januari 1966. Sudah sangat dikenal pengakuan Jenderal Sarwo Edhie yang membanggakan telah membasmi 3 juta jiwa manusia.
Dalam khasanah sejarah G30S ada gambaran yang disesatkan bahwa situasinya seolah waktu itu “dibunuh atau membunuh” seperti dalam perang saudara. Ini sama sekali tidak benar, tidak ada buktinya. Hal ini dengan sengaja diciptakan sesuai dengan kepentingan rezim militer Suharto guna melegitimasi kekejaman mereka. Situasi telah dimatangkan oleh propaganda hitam pihak militer di bawah Jenderal Suharto beserta segala peralatannya yang menyinggung nilai-nilai moral dan agama tentang perempuan sundal Gerwani sebagai yang digambarkan dalam dongeng horor Lubang Buaya. Emosi ketersinggungan kaum agama beserta nilai-nilai moralnya ditingkatkan sampai ke puncaknya untuk menyulut dan memuluskan pembantaian anggota PKI dan kaum kiri lainnya yang disebut sebagai kaum kafir yang dilakukan pihak militer dengan memperalat sebagian rakyat yang telah terbakar emosinya. Setelah seluruh organisasi kiri, utamanya PKI dihancurlumatkan, sisa-sisa anggotanya dipenjara, maka datang waktunya untuk menghadapi dan menjatuhkan Presiden Sukarno yang kini dalam keadaan terpencil diisolasi. Dikepunglah Istana Merdeka oleh pasukan AD di bawah pimpinan Kemal Idris, pada saat Presiden Sukarno sedang memimpin rapat kabinet yang tidak dihadiri Jenderal Suharto pada 11 Maret 1966 yang ujungnya telah kita ketahui bersama berupa Supersemar. Kudeta merangkak ini dilanjutkan dengan pengukuhan Jenderal Suharto sebagai Pejabat Presiden (sesuatu yang menyimpang dari UUD 1945, tak satu pun pakar yang berani buka mulut ketika itu), selanjutnya sebagai Presiden RI. Maka berlanjutlah pemerintahan diktator militer selama lebih dari tiga dekade yang menjungkirbalikkan segalanya, sampai akhirnya Indonesia menjadi salah satu negara terkorup di dunia dengan utang sampai ke ubun-ubun.
 
G30S di bawah pimpinan Letkol Untung dirancang untuk gagal, artinya ada rancangan lain yang tidak pernah diumumkan alias rancangan gelap di balik layar dengan dalang-dalang yang penuh perhitungan untuk melaksanakan adegan yang satu dengan yang lain. Maka tidak aneh jika mantan pejabat CIA Ralph McGehee berdasar dokumen rahasia CIA menyatakan sukses operasi CIA di Indonesia sebagai contoh soal, “supaya metode yang dipakai CIA dalam kudeta di Indonesia yang dianggap sebagai penuh kepiawaian sehingga ia digunakan sebagai suatu tipe rancangan atau denah operasi-operasi terselubung di masa yang akan datang”. Itulah kudeta merangkak yang dilakukan oleh Jenderal Suharto sejak pembunuhan para jenderal, pengusiran BK dari Halim, pembunuhan massal, pengepunngan Istana Merdeka pada 11 Maret 1966, akhirnya dijatuhkannya Presiden Sukarno. Keberhasilan operasi AS di Indonesia disebut Presiden Nixon sebagai hadiah paling besar di wilayah Asia Tenggara Untuk melegitimasi segala tindakann dan memperkokoh kedudukannya, rezim militer Orba menamakan gerakan Letkol Untung tersebut dengan G30S/PKI, pendeknya nama keduanya saling dilekatkan.. G30S ya PKI, bukan yang lain. Di sepanjang kekuasannya rezim ini terus-menerus tiada henti mengindoktrinasi dan menjejali otak kita semua, kaum muda dan anak-anak sekolah dengan kampanye ini. Ketika studi sejarah di Indonesia tak lagi bisa dikekang, maka banyak pakar menolak kesahihan penyebutan tersebut. Studi netral hanya menyebut Gerakan 30 September sebagaimana yang tercantum dalam pengumuman gerakan di RRI Jakarta pada pagi hari 1 Oktober 1965, atau disingkat untuk keperluan praktis sebagai G30S. Masih ada arus balik riak yang membakari buku dalam tahun ini karena berbeda dengan kepentingan rezim atau pejabat rezim sebagai bagian dari vandalisme masa lampau.
submitted by internweb to indonesia [link] [comments]


2016.03.31 05:05 alimx

Di tangan Ahok semua tradisi dirobek-robek. Jika selama ini seorang gubernur menyembah para DPRD, gubernur Ahok membanting DPRD ke dasar jurang. DPRD yang memang sudah menjadi sarang maling, berteriak lantang menyemprit Ahok. Tetapi Ahok lebih galak, ia meneriaki mereka lebih lantang, hingga semuanya menekuk ekor tak berkutik, bagai kucing ketakutan di pojok ruangan. Di era Ahok, DPRD bak barang pajangan, sibuk mengkritik dan hanya makan gaji buta, sementara hasil kerja mereka nol besar. Jika seorang pejabat selama ini harus menjadi contoh bagi publik bagaimana berperilaku santun, berkata lembut, sopan, bertutur kata ajaib, bermanis-manis dengan para koruptor dan penjarah tanah negara, uang negara dan hak orang lain, Ahok malah sebaliknya. Ia berkata kasar, menghantam, memaki para koruptor dan menghina mereka bagai manusia tak beradab. Seolah Ahok tidak peduli dijuluki manusia kasar, sombong dan pongah. Ia tetap menunjukkan karakternya sebagai seorang perobek tradisi. Ketika gubernur sebelumnya berdamai dengan preman, mafia, ormas sangar dan para pejabat rakus terkait dengan lahan negara, Ahok sebaliknya. Ia merobek tradisi itu. Ia melawan para para ‘tikus-tikus’ itu dengan semangat heroik luar biasa. Jika para preman ingin membunuhnya dengan anak panah di Kalijodo, Ahok malah lebih galak mengancam. Ia menyerang preman dengan tank berteknologi laser. Hasilnya, para preman itu lari tunggang langgang sambil terkencing-kencing ketakutan.
Menjelang Pilkada, biasanya seorang incumbent bermanis-manis kepada rakyat dan kepada para bawahannya, tetapi Ahok malah sebaliknya. Ia semakin galak memaki, menggusur, mengomel dan memecat bawahannya. Ahok tetap seperti aslinya, original dan apa adanya. Ia tidak meniru para calon gubernur lainnya yang tiba-tiba pergi ke pasar pakai baju mickey mouse, mengambil sampah di Car Free Day, hadir di tengah kampung pelacuran, makan nasi akik dan makan di warteg.
Jika selama ini partai sok berkuasa, sombong, minta ini-itu dari calon kepala daerah, Ahok malah membuang mereka bagai sampah. Partai tak berguna, menjadi beban negara, terlalu lamban bergerak, berlindung di balik jargon demokrasi. Jika partai mencoba mencekram Ahok,u sebaliknya Ahok mencekik leher mereka tanpa ampun hingga berteriak histeris mengumbar deparpolisasi, delegitimasi partai. Ahok dengan gagah berani maju sendirian lewat jalur maut penuh resiko tinggi, jalur independen.
Berhadapan dengan ketua partai sekelas Megawati, para calon kepala daerah mengumbar rayuan maut, datang menyembah dan bersujud kepada si'Mbok yang sudah bergerak lamban dan terlihat bosan merengkuh kekuasaan. Tetapi Ahok lain. Ia datang dengan kepala tegak, ia menatap dengan tajam mata Megawati lalu memberinya ancaman: Restui Djarot atau kita pisah dan saya berjuang sendiri. Anda punya waktu satu minggu.
Lalu ia pergi diiringi lototan keraguan Megawati yang terbentur dengan mekanisme dan tata krama partainya. Ketika datang di hadapan Mega, Ahok terlihat merobek tradisi: “jangan pernah manyakiti Mega, ia tidak pernah memaafkan anda”. Tetapi Ahok tidak peduli kepada Megawati dengan dendam kesumatnya. Ahok tidak belajar kepada mantan Presiden SBY yang menjadi korban dendam Megawati. Sejak 2004 lalu saat keduanya berseteru, Megawati tidak pernah mau bicara langsung kepada SBY. Ia masih dendam karena SBY melengserkan dirinya sebagai presiden. Padahal SBY adalah hanya menteri yang diangkatnya. Sakitnya tuh di sini. Ahok juga tidak belajar ketika Jokowi yang sudah menjadi Presiden sekalipun, Mega harus tetap disembah. Ketika Jokowi tidak melakukannya, Mega membanting Jokowi dengan menyebutnya hanya petugas partai. Ia lalu menjegal Jokowi untuk tidak mengucapkan sebuah pidato di kongres PDIP beberapa waktu lalu. Belakangan diketahui, itulah konsep sebuah pidato seorang Presiden RI yang tidak pernah diucapkan. Sadisnya.
Tetapi Ahok tidak takut, ia menantang Megawati. Gue adalah seorang pejuang, bukan seorang penjilat. Jika para kepala daerah selama ini takut dipanggil oleh komisi III DPR Senayan dan tidak berani beragumentasi melawan mereka di depan publik, Ahok sebaliknya. Ketika Ahok tahu bahwa para anggota DPR Senayan mulai bermain politik dan mencari-cari alasan untuk memanggilnya terkait Kalijodo, prostitusi di Hotel Alexis dan seterusnya, Ahok malah lebih galak dari mereka. Jika mereka bagai ‘anjing yang menggonggong’ Ahok bertindak bagai ‘singa yang mengaum’. Ahok skak dan memanggil mereka sebagai anggota DPR baru yang ‘belagu’ tak tahu prosedur dan mekanisme kerja mereka. Jadilah anggota DPR Senayan ribut luar biasa karena tersinggung. Lalu merekapun tidak fokus bekerja dan tidak menghasilkan apapun di DPR sana.
Jika seorang politisi datang menyembah Karni Ilyas di ILC TV One agar tidak menyudutkannya, malah Ahok sebaliknya, ia tidak menghadirinya. Ahok seolah membiarkan Karny Ilyas berimprovisasi dengan bebas mengundang nara sumber yang itu-itu saja seperti Ratna Sarumpaet, dan seterus ngomong bebas tanpa ada yang membantah. Ahok seolah mengajari publik silahkan tonton lelucon di TV One sebebasnya sambil menyaksikan kemenangan semu mereka . Ahok seolah membiarkan orang-orang di sana memaki dirinya dan temannya agar semua terbuka kepada publik siapa orang-orang pengecut yang hanya ngomong doang dan pintar mengkritik tanpa kerja sama sekali. Biarkan mereka puas menghadirkan pengadilan TV One yang memang beda, punya cirri khas kedunguannya sendiri. Ketika Ahok merobek-robek semua tradisi yang sudah ada, semua menjadi ribut, semua kebakaran jenggot. Benar, robekan tradisi yang dilakukan Ahok, tiba-tiba menimbulkan efek dahsyat luar biasa. Para politisi ribut tersinggung, para pemilik partai merasa dicampakkan, para pejabat seolah-olah disemprot dengan air panas, para pengamat merasa disepelekan. Lalu mereka satu suara, bagaikan koor bersuara bass, tenor, alto, baritone, sopran, lengserkan Ahok, lawan Ahok dengan cara apapun.
Akan tetapi Ahok adalah pejuang anak bangsa yang hanya sedikit di republik ini. Ia adalah termasuk manusia langka yang hidup di zamannya. Ia tidak takut resiko, ia maju terus sampai akhir hayatnya. Ia siap menang, siap kalah. Ia siap dicampakkan oleh bangsanya sendiri. Namun tidak menyerah. Ia terus mati-matian berada pada rel kebenaran, kejujuran dan intgritas tinggi. Ia maju ke depan menentang bangsanya yang bermental korup, bermental penjajah bagi rakyat, bermental hedonis, konsumeris dan materialis. Lewat karakter petarungnya, Ahok membakar semangat teman-temannya yang peduli dengan perjuangannya, idealismenya dan mimpinya menjadikan negeri ini maju setara dengan bangsa lain. Ia terus memantik api roh teman Ahok agar dengan gigih berjuang tanpa bayaran, tanpa imbalan untuk merevolusi bangsa ini. Selamat berjuang Ahok dan teman Ahok, anda didukung oleh anak-anak muda pecinta kebenaran dan keadilan di negeri ini.
~ DKI2017
submitted by alimx to indonesia [link] [comments]


2014.04.10 11:02 qdoeys Contoh Pidato Tentang Tema Ekonomi

submitted by qdoeys to speeches [link] [comments]


2011.08.17 23:56 sinilemtea6 Contoh Pidato - Contoh Naskah Pidato

Contoh Pidato - Contoh Naskah Pidato
submitted by sinilemtea6 to reddit.com [link] [comments]


2011.08.17 09:50 sinilemtea6 Contoh Pidato - Contoh Naskah Pidato

Contoh Pidato - Contoh Naskah Pidato
submitted by sinilemtea6 to reddit.com [link] [comments]


http://activeproperty.pl/