Cerita sensasi anak kos

Melahirkan anak untuk CEO dari Butiran_Debu untuk Dibaca Gratis - CEO Cerita Indonesia

2024.05.18 19:41 xoxefo3952 Melahirkan anak untuk CEO dari Butiran_Debu untuk Dibaca Gratis - CEO Cerita Indonesia

Lukas, jelaskan padanya! Baik, Tuan Muda. Pria tua berusia lima puluhan itu menyerahkan setumpuk kertas di depan Alena. Silakan dibaca, Nona Alena. Meski tak paham akan situasi aneh itu, Alena melakukan apa yang dikatakan Lukas. Dia membawa kertas berjumlah lima lembar tersebut dan membacanya baik-baik. Tidak .... aku tidak bisa, bisik Alena sedih. Maaf, Tuan. Anda salah orang jika menganggap saya perempuan seperti itu! Brak! Meja di depannya digebrak kasar oleh Harry. Lelaki bermata hijau itu menatapnya dengan sorot membunuh yang siap untuk menerkamnya seketika. Alena sampai terkejut, memundurkan tubuhnya ke belakang. Aku memberimu satu miliar rupiah, tapi kau menolak untuk melahirkan anak untukku? Hei, gadis tak tahu diri, sepertinya kau menganggap dirimu sangat berharga! Harry mencengkram jari-jari tangannya penuh amarah.Lukas, buang gadis sialan ini ke hutan! perintah Harry kemudian. **** Halo, untuk lihat novel lainnya follow ig author yuk, kak. Ig : @butiran_debugn dan fb butiran debu. Terima kasih, semoga kalian suka dengan karya-karya author, ya. Read more
submitted by xoxefo3952 to Novelideas [link] [comments]


2024.05.18 04:40 xoxefo3952 Takdir Cinta Sang Anak Koruptor dari naftalenee untuk Dibaca Gratis - Romansa Cerita Indonesia

Hidup Winena tak lagi sama sejak kemalangan bertubi-tubi menghancurkannya. Ia digugat cerai oleh Faris, suaminya. Ayahnya yang seorang koruptor bunuh diri di sel tahanan. Diperparah dengan meninggalnya sang ibu karena serangan jantung. Winena kehilangan arah hidup. Ia pergi, jauh dari ingar bingar ibukota. Di sana, ia bertemu dengan Sena. Waktu yang Winena habiskan dengan Sena menumbuhkan cinta di hati keduanya. Tanpa tahu menahu bahwa mereka terpenjara dalam pusaran takdir yang rumit. Yaitu kenyataan bahwa Sena adalah jaksa yang memenjarakan ayah Winena. Dan saat kebenaran terkuak, luka di hati keduanya menganga lebar. Mereka hampir berpisah. Namun, cinta memperkuat ikatan mereka. Sayangnya, jalan terjal menghadang. Restu tak didapat. Orang tua Sena dengan tegas menyatakan bahwa mereka tak menerima calon menantu yang sudah janda dan terlebih lagi dari keluarga koruptor. Sementara itu, keluarga Winena juga tak menerima Sena yang mereka anggap sebagai biang sial karena membuat keluarga Winena terpuruk. Read more
submitted by xoxefo3952 to Novelideas [link] [comments]


2024.05.18 04:40 xoxefo3952 Takdir Cinta Sang Anak Koruptor dari naftalenee untuk Dibaca Gratis - Romansa Cerita Indonesia

Hidup Winena tak lagi sama sejak kemalangan bertubi-tubi menghancurkannya. Ia digugat cerai oleh Faris, suaminya. Ayahnya yang seorang koruptor bunuh diri di sel tahanan. Diperparah dengan meninggalnya sang ibu karena serangan jantung. Winena kehilangan arah hidup. Ia pergi, jauh dari ingar bingar ibukota. Di sana, ia bertemu dengan Sena. Waktu yang Winena habiskan dengan Sena menumbuhkan cinta di hati keduanya. Tanpa tahu menahu bahwa mereka terpenjara dalam pusaran takdir yang rumit. Yaitu kenyataan bahwa Sena adalah jaksa yang memenjarakan ayah Winena. Dan saat kebenaran terkuak, luka di hati keduanya menganga lebar. Mereka hampir berpisah. Namun, cinta memperkuat ikatan mereka. Sayangnya, jalan terjal menghadang. Restu tak didapat. Orang tua Sena dengan tegas menyatakan bahwa mereka tak menerima calon menantu yang sudah janda dan terlebih lagi dari keluarga koruptor. Sementara itu, keluarga Winena juga tak menerima Sena yang mereka anggap sebagai biang sial karena membuat keluarga Winena terpuruk. Read more
submitted by xoxefo3952 to Novelideas [link] [comments]


2024.05.15 02:05 DanielAnakBudi Sebuah harapan dibalik orang yang tidak berduit

Di post ini, aku mau cerita bedasarkan kisah nyata dari sebagian besar orang yang pernah ngobrol sama aku (plus dengan pengalamanku pas bersama mereka) dan mungkin ini bisa menggerakkan hati atau kita makin positif sih. Ada 2 cerita yang bakalan aku bahas, dan kalian bisa pilih aja mau cerita mana yang mau kalian baca. And ofc, i make it short to save everyone's time.
The story has 2 perspective : Gojek, dan Tukang parkir (niatnya mau ada tambahan 1 lagi, yaitu cerita tentang guruku.. maybe next time i guess.)
Let's start with Gojek.
Gojek Kejadian ini terjadi pasca tahun 2021-an (kalo ga salah). Ceritanya, Sahabat jauh dari solo pulang ke sentul dan aku main sama beliau sambil ngobrol bareng kondisi-nya disana. Kami bercengkrama sampai dengan jam 8 malam, dan aku memutuskan untuk pulang (karena nyokap udah nyariin). Aku akhirnya dianterin pulang dengan mobil nyokap sahabatku yang kebetulan lagi satu jalan dari AEON. tapi, aku denger kabar kata-nya bokap-nya temen tiba-tiba sakit dan Nyokap-nya perlu beli obat. Aku nawarin untuk nemenin beli obat + nunjukin apotik terdekat, tapi akhirnya aku cukup minta diberhentiin aja di Lampu merah dekat CCM. Karena aku takut-nya mengganggu juga + takut pulang kemaleman. Cukup ucapan semoga cepat sembuh, dan akhirnya pergi ke kantor polisi perempatan CCM buat pesan Gojek.
Jujur, aku kaget ketika yang dateng ketika pesen Gojek yang dateng adalah perempuan. Aku ga permasalahin kamu kerja jadi apa... tapi dengan kondisi malem seperti ini dan beliau berani narik Gojek? oh my. That's a daring move and deserve my respect. Tapi pas aku mau naik, beliau bilang.. ini baru pertama kali dia ambil pesanan malem-malem dan kebetulan aga capek (kalo ga salah inget). Aku tawarin untuk ngendarain motornya (it was a scoopy. its has good handling but slow as snail speed. but it has good fuel economy. hehe, maaf terlalu mendiskripsikan motornya).
Kami ngobrol di jalan dong... tanya-tanya abis ngapain dan ini itu. Sampai aku nanya ke beliau "Ibu kenapa mau kerja jadi Go-Jek?". Beliau dengan lumayan santai-nya bilang something along like "Karena ada-nya ini pada saat ini, dan saya harus membiayain kedua anak saya". Aku sambil mengucapkan maaf nanya kepada beliau "Maaf bu, saya kalo boleh nanya.. Suami ibu apakah tidak kerja?". Beliau bilang "Suami saya kabur". That bring a chill on my spine... karena ini ngobrol secara langsung. Beliau bela-belain Nganter barang sampai malam, dan bahkan nyoba nge-gojek. it's somewhat shows how mother figure should always be. She wants nothing but her kids to become succeed and didnt end up like her.
And today 2024, i share her story to here... it shows that maybe even at the very rock bottom, you cannot see down but only up. and you need to keep on going whatever your situation is.
okay, Mari kita langsung aja cerita kedua.
Tukang Parkir Mixue Miksu (ga boleh nyebut merek meskipun keliatan dikit, atleast its for the sake of the funni)
Nah, ini sebenarnya kejadian yag masih baru-baru banget. Cerita-nya ini abis ngampus.. Karena lagi kepengen makan eskrim, pergilah aku ke Miksu deket Sate Tegal Laka-laka yang ada di cibinong. Kebetulan disitu ada tukang parkir (yang kebetulan sering ketemuan dan dia ramah).. ngobrol lah aku sama beliau. He give me many wise words dan saran sebelum beranjak ke dunia yang bener-bener dewasa. it was all fun and game.
But then, i ask him... "Tapi pak, dengan pemikiran dan wawasan yang luas. Kenapa bapak jadi tukang parkir?" He said ketika beliau di pelabuhan tanjung priuk, dulunya dia kerja sebagai pengangkut barang dan disukai sama bos-nya karena etos kerja-nya yang tinggi (Sambil nunjukin kertas kerja-nya, dan dokumen penting lainnya ketika kerja di pelabuhan tanjung priuk. I was surprised how did he trust me to the point to show me this). He got paid handsomely, dan dia kerja dari pagi ke pagi. Sampai ketika orang dalam plays along dan kompetisi yang ga sehat mulai masuk. Dia suka disenggol dan begitu sebagai-nya... dan bahkan sudah berfikir kalo sebagai pengangkut barang udah bukan passion dia lagi (karena terkadang dia mesti berantem pas ngangkut barang di jalan entah sama pungli, dll).
Dan dimasa dimana dia udah kepala 5 atau 6 ini (kalo ga salah). Dia hanya ingin meninggal dengan tenang aja. Dia bilang sama aku "Keinginan muda dan tau pasti berbeda. Semakin kamu tua, kamu semakin belajar kalo dalam hidup itu ga semuanya bisa kamu dapatkan. tapi kamu ga boleh nyerah, dan harus tekun".
He's respectable person... even as tukang parkir. Maybe some people doesnt have a choice and ended up like him. Bahkan orang berjasa kayak beliau aja di-injek". like damn..... Hope he's having a good day
That's the story for today folks. Have a good day !
edit : typo :b
submitted by DanielAnakBudi to indonesia [link] [comments]


2024.05.14 14:37 reddit999998 Mohon pendapat korang apa yang aku perlu buat

Just some info berkenaan aku, 28M dan dah ada kerja stabil. Before ni memang aku tak pernah langsung couple. Kira tak pernah ada GF sampai sekarang. Bukan sebab tak ada chance, since sekolah sampai tempat kerja mmg ada org ajak couple, tapi aku jenis mindset aku mcm tak apalah, chill dulu, malas nak couple2 ni. So tu lah sampai sekarang aku tak ada. Nak cari sendiri pun tak cari2 pun
So cerita dia, baru2 ni makcik aku ada bagi satu no perempuan ni kat mak aku, dia suruh aku try dia ni. Aku baru start chat dengan dia dalam hujung minggu baru ni. Cuma aku tak bagitau yang aku kerja kat mana dan aku bagitau kat dia yang aku prefer kalau kenal lebih sikit baru boleh share. Kiranya kami just sembang2 biasa dan tak kerap, maybe 5-10 mesej macam tu dalam sehari. Vibe dia pun macam takut2 lagi
Info pasal dia, umur macam aku juga, kerja stabil, anak Datuk, pejabat dia tak jauh pun dengan pejabat aku, dalam 30 minit. Yang aku suka, walaupun dia anak Datuk ke apa, dia tak sombong ke berlagak ke, tulis pun ayat macam perempuan melayu terakhir. Aku pernah jumpa ayah dia sekali time kerja. Dan aku sebenarnya dah tengok social media dia, dan dia tak aktif sngt dalam social media, tak tunjuk sangat dan jenis islamik sikit.
Aku tak share pun social media aku kat dia, kiranya dia ada limited info pasal aku, dan dia tak tahu pun nama penuh aku. Setakat sekarang, tone dia tu nampak macam dia still was2 dengan aku lagi, sebab ya lah, aku tak bagi bnyk info lagi pasal aku, dan dia pun macam reluctant lagi nak share life dia. Tapi makcik aku cakap dia ni peramah. So maybe aku tak unlock side yang tu lagi kot. Sekarang pun time chat pun dalam ptg malam kejap 3-4 mesej mcm tu, time kerja dia tak reply. Wish goodnight ke apa ke pun dia tak reply. Tapi mesej lain dia reply
Soalan dia, apa yang aku perlu buat lepas ni? Sebab sekarang macam fasa kenal2. Adakah aku perlu call dia ke, bagitahu social media aku ke, VC dia ke, jumpa dia ke as soon as possible, bagitau aku kerja mana ke, ataupun just sembang2 dulu? Apa yang perlu aku buat untuk move forward dengan dia ni? Sebab target aku kalau betul ngam dengan dia, aku memang nak kahwin terus.
Mohon pendapat korang semua, sori aku clueless sikit pasal ni.
tldr: 28M tak pernah couple, makcik bagi no perempuan untuk try, macam mana nak teruskan
submitted by reddit999998 to Bolehland [link] [comments]


2024.05.13 09:25 twindigital 6 Manfaat Menulis Buku Harian: Dari Healing Sampai Pemecahan Masalah

6 Manfaat Menulis Buku Harian: Dari Healing Sampai Pemecahan Masalah
https://preview.redd.it/pjhpz056b50d1.jpg?width=1920&format=pjpg&auto=webp&s=fb6a36d3de6f5da80503815e64bd8a862e67ddf6
Manfaat menulis buku harian telah tervalidasi oleh beberapa jurnal terkemuka. Ingatlah bahwa menulis buku harian hanyalah salah satu aspek dari gaya hidup sehat untuk mencapai kondisi mental yang lebih baik. Untuk memperoleh manfaat menulis buku harian, pastikan kamu juga melakukan kegiatan positif lainnya. Sebut saja, bersantai dan bermeditasi, makan makanan yang sehat, dan berolahraga secara teratur. Lalu, apa saja manfaat dari menulis buku diary?

Apakah Manfaat dari Menulis Buku Harian?

Di bawah ini adalah enam manfaat hebat dari kegiatan menulis buku harian yang perlu kamu ketahui.

1. Healing

Manfaat menulis buku harian untuk penyembuhan atau healing. Baik secara emosional, psikologis, dan fisik. Mengutip Huffpost, penulis Writing to Heal, Dr James Pennebaker, menemukan bahwa telah terjadi peningkatan fungsi kekebalan pada peserta latihan menulis. Dengan menulis cerita harian di notebook, kamu membebaskan diri kamu dari mental yang terjerat dalam trauma. Sebab pada dasarnya, stres datang dari penyumbatan emosional, dan hipotesis yang terlalu banyak berpikir atau biasa disebut overthinking.

2. Meningkatkan Kualitas Tulisan

Secara tidak langsung, manfaat menulis buku harian adalah meningkatkan kualitas tulisan. Seiring tingginya intensitas menulis, maka semakin meningkat juga keterampilan komunikasi kita secara terutama secara tertulis. Saat menulis diary dengan pulpen mungkin kamu tidak memiliki topik yang sempurna, namun dengan terus mengasah kemampuan menulis, bukan tidak mungkin kamu dapat menulis dengan cara yang cerdas. Untuk mulai memperbaiki tulisan, kamu cukup menulis apa yang kamu rasakan atau pikirkan setiap harinya.

3. Meredakan Stres

Melakukan self-talk, mengekspresikan berbagai macam emosi yang ada, kemarahan, kesedihan hingga frustasi adalah bagian dari manfaat menulis buku harian. Ini membantu melepaskan energi negatif yang sedang tumbuh dalam tubuh dan mengurangi dampaknya. Dengan menulis pemikiran ke dalam kertas, mengurangi intensitas emosi sekaligus membuat diri merasa lebih tenang. Dr James mempercayai bahwa menuliskan peristiwa yang membuat kita stres, membantu kita menerimanya sehingga mengurangi dampak negatif stres.

4. Menemukan Pemecahan Masalah

Salah satu manfaat menulis buku harian yang mengejutkan adalah membantu memprioritaskan pemecahan masalah. Membuat jurnal membantu kamu mengidentifikasi tentang apa yang membuat stres. Melihat gambaran besar masalah, membuat kamu memiliki pandangan holistik terhadap masalah. Dari sana kamu akan menyusun rencana untuk menyelesaikan masalah, atau setidaknya mengurangi efek stres yang mengganggu. Dengan kata lain, menulis buku harian bermanfaat untuk mendapatkan pengakuan atas pola proses berpikir kita yang mungkin tidak disadari.

5. Memperkuat Disiplin Diri

Apa manfaat buku harian untuk anak anak? Mungkin memperkuat disiplin diri bisa menjadi manfaat yang paling besar dampaknya. Pasalnya, menyisihkan waktu secara teratur pada pagi, sore, dan malam hari untuk menulis buku harian adalah tindakan disiplin. Dari kebiasaan yang teratur ini dipercayai akan membentuk sikap disiplin yang sama bagusnya dalam kegiatan lainnya. Misalnya, menjaga kerapihan kamar tidur, atau menjaga kebersihan spot bekerja.

6. Menambah Daya Ingat

Mengutip Journey Cloud, otak cenderung menyimpan informasi yang telah ditulis di buku, termasuk buku harian. Setelah menuliskannya di buku, otak akan membuat koneksi yang lebih kuat dengan informasi yang telah dipelajari. Hal ini karena tangan dan otak memiliki hubungan yang unik, yang dipicu oleh komposisi pikiran dan gagasan. Dengan begitu, kamu pun lebih mudah untuk mengingatnya pada masa mendatang.
Apa yang bisa ditulis di buku diary? Buku diary biasanya berisi berbagai pemikiran yang ingin dituliskan secara subjektif. Jadi, kamu bisa menulis tentang apapun termasuk hal yang bersifat rahasia dalam buku harian kamu. Untuk membuatmu bersemangat menulis setiap harinya, gunakan pulpen dan notebook custom dari Twin Digital. Kamu bisa custom sesuka kamu loh!

Temukan Twin Digital di:

Situs Web: twindigital.id Situs Blog : twindigital.co.id Facebook. : twindigital.id Instagram: twindigital.id Tiktok: twindigital.id Shopee: twindigitalprinting dan twin_creative Tokopedia: twin digital dan digital printing indonesia

submitted by twindigital to u/twindigital [link] [comments]


2024.05.12 07:22 Repulsive-Human-3365 Mother's Day rn pero di ko ganahan mo greet sakong mama sa kahiubos nako nya

Ambot wanajd koy lain masharean ani kay di ko ganahan maabot sa akong papa, akong mga amiga kay kaila sila sa ako mama.
Akong mama kanang toxic jd kaayo, ako ganahan nako mouli sa amoa kay gusto kaayo ko atimanon na sila pero tungod sa iya batasan madiscourage gd ko. Ako nalang ila anak kay sayo kaayo gkuha ako manghod, imagine ang pressure na kailangan ko manarbahog taman. Ako magbayad ila bills sa balay kay gusto ko wala na silay hunaon na bayranan. Early 50's pa ako mama and teacher sya so naa rjd sya salary sa ilang pagkaon while ako papa is naay negosyo gamay pero gamay rgd ganansya lagi
Nahiubos kaayo ko kay one time nag demand ako mama ug money kay bday sa akong igsoon na namatay. Niana pd ko na wala pako extra kay mao pd to na nagbayad ko sakong mga bills. And ending nasuko sya nako, dawo daw ko ug maypa daw ako namatay kay ug buhi daw ako igsoon ma spoiled daw sya. 😭 Nasakitan lang ako manluod man jd na sya if maghatag kog extra sa ako papa kay ang meds sa ako papa maabot man ug 8k per month so ako tagaan ako papa ug puno2 sa iya tambal plus lain pa na money sa bills. Unya nilahi jd na iya trato sa ako sukad na magpada ko taga buwan sa ako papa ug kwarta almost 6 digits ako mapada taga buwan kay nagtigom lagi ko na iparenovate among balay kay ddto nako mopuyo ug mag wfh. Pero grabe nahiubos jd kos amo mama oy, abi sguro nya na daghan kog kwarta na igoon nalang gani nako ang 1k sa usa ka semana pangkaon nako wa na gani ko heal2 sakong inner child kay gusto nako matarong amo balay.
Hay nako, paet jd ning kwarta kay mayawa gd ang uban bsan inahan pa nmo. Happy mothers day nalang dha sa mga buotan na mama.
submitted by Repulsive-Human-3365 to Cebu [link] [comments]


2024.05.10 15:37 QuinnCairo Mother and Son Bond??

Normal lang ba talaga na parang inlove yung mga nanay sa mga anak nilang lalake? Yung parang may emotional incest sila sa anak nilang lalake pero sa mga anak nilang babae, there's a difference talaga sa treatment lalo nas Filipino culture? May scientific explanation ba yan? Kung meron baka pwede nyo ma drop para mabasa ko.
Yung mama ko kase, di niya kasundo yung asawa ng kapatid kong lalake, kesyo simula daw nag asawa si Kuya ko nawala na daw ang oras ng kuya kos kanya. Hindi na daw sya ang number 1 na babae para sa kuya ko. Tapos sinasabi ng Mama ko na mas kilala daw niya si Kuya kaysa sa asawa niya. Naweweirdohan lang talaga ako kase may nabasa ako na Jocasta complex ata yun. Kalaban na kalaban nya talaga yung daughter-in-law niya at palagi niyang binabash samin pati na rin sa mga relatives namin.Yung nag try ng bumukod ang brother, gumawa talaga sya ng paraan para mapalapit sa kuya ko. Nakikita ko naman na mabait ang sister-in-law ko. Maalaga, masipag, at saka may class talaga yung SIL ko. Minsan pa nga yung mag jowa pa lang sila Kuya, inaattempt na niya na paghiwalayin silang dalawa. Minsan pa nga pinapili ni Mama kung sino ang pipiliin ni Kuya. Buti nalang talaga nag stood on the ground ang kapatid kong lalake na mas piliin ang asawa niya.
Ang concern ko lang talaga, what if kaming mga anak na babae ang magkaganyan din na mother-in-law na katulad niya? Matutuwa kaya siya? What if the tables will turn na magkaroon din kami ng ganyan na mother-in-law?
submitted by QuinnCairo to CasualPH [link] [comments]


2024.05.10 10:04 Dry_Throat_2567 Family Planning in Cebu(Pahungaw with Discussion)

TL;DR Some women are too scared getting free/cheap contraceptives in baranggay/public health centers because of intimidating and judgmental health workers(usually HW in their mid-late ages).
Tig pa inject ko ug DepoProvera for my PCOS, for those who are not familiar with it, its a contraceptive na iinject every 1 or 3 months. Gi reco na sa akong OB GYN since dile ko ka maintain sa pills.
When I was traveling for work before, pirmi ko maabtan sa akong due sa lain na lugar. What I would do is search for a nearby clinic na mu inject ug depo.
I think last year ko nakahibaw na naa diay na sa uban na mga baranggay health centers. So if naay duol sa akoa didto ko magpa inject.
Pero gikapoy and na discourage ko ug adto sa mga brgy health centers. Pirmi jud ni nako ma experience na inig sulod nako sa health center niya muingon ko na "Family Planning, pa inject ug depo" murag ijudge akong tibuok pagkatao.
So ang usual question na nila if wala kay record kay "naay anak?", "pila kabuok ang anak?", "minyo? Naay ka live in?". Murag talagsa lang guro naay mu pa inject nila na ang reason tungod sa pcos.
There was this one time na nisud ko sa brgy health center sa Northern Cebu, ready nakos akong mga tubag kay ako gyud na practisan kay kahibaw ko ang mga tiguwang na midwife/bhw/nurse sunod2 ug pangutan and maratol ko panagsa.
Pag sulod nakos clinic nangutana nako sa murag reception kung asa ang family planning and if mu inject ba sila ug depo. Ang ako gipangutanan ni tanaw nako, kanang look na murag gijudge pati akong kaluluwa charot HAHAHAHAH
Nishagit siya ug "NAA NAPUD TAY TP" ako pud wala nako gimind kay wala ko kahibaw unsay TP. Gikuhaan nakog vitals, timbang ug height then nag proceed kos family planning.
Pag adto nako sa family planning na area nag mug.ot ang mga tiguwang didto. Nadung.gan nako ang usa ka tiguwang niingon "unsa naman ning mga bataa mag sge nalang ug pabuntis". Sure jud ko paras akoa to kay ako raman ang naa didto nga bataon hahahaha and didto na nako nagets na ang meaning sa TP kay "Teenage Pregnancy"
Wala rapud nako gimind kay naanad nako ana and dile naman pud ko teenage and samot na dile buntis. Pag lingkod nako sa may table gi interview nako. Ang first na pangutana sa akoa kay "nganung nagpabuntis man ka inday?". I was caught off guard, kay murag wala man to sa ako expected questions. Nitubag rapud ko na dile ko buntis kay dile man ko magpa inject if buntis ko and wala koy anak. Gi inform pud nako siya na para siya sa ako pcos.
Mao to nag suwat nalang siyas ako info and gipaadto ko sa mag inject nako. Pag adto nako kay gi interview napud ko gamay sa tiguwang nga nurse na mag inject. Gimention nako akong history sa pcos and all, mga meds na gipang prescribe sa ako ob and nga nagpa pap smear pud ko. Nashock siya and niingon "so na devirginized naka sa speculum?" Naglabad najud akong ulo sa mga gipang sulti nila. So niingon ko na "im in my 20s na po" tapos nag smile ug pina awkward. Naa napud siyay follow up question na "So nagpa churva naka? Abi man gud nako na 16-17 palang ka kay bata kaayo kag nawng". When she asked me that question wala na, naglagot na jud ko. Mao to gitubag nako siya kay kahibaw ko maghilom gyud siya "Actually yes, I fuck around. Dont worry I get tested regularly." And nihunong na gyud siya and nag mugot.
Kahuman nako pa inject nilakaw ko dayun kay na badtrip nako. I mean yes katungod nila mag ask about ana, pero they should ask me in a polite way. Ang ako ob or ang mga batanon na mga health workers dile man ingon ana mag ask.
At first abi nako ako ray maka experience ani, naa pud diay koy mga kaila na naka experience ani ug mas grabe pa. I know someone na giingnan siya na "nganu diay mag pa implant ka dai? Mag sge kag pa churva sa imong uyab?".
Point is, Family Planning is there to lessen the increase of our population. And to educate younger people about sex and sexual health. It should be a safe space for everyone, esp women. Murag mawala ang sense sa existence sa Family Planning division kung ang mga tawo ma intidimidate or mahadlok mao dile nalang mangadto.
Anw, naa nabay naka experience ninyo ug ingon ani sa mga public and private clinics?
submitted by Dry_Throat_2567 to Cebu [link] [comments]


2024.05.08 08:57 Numerous_mango_1919 Long Rant (I think), and question

TLDR; Anak saya mengalami pendarahan masif, tubuhnya gak bisa memproduksi sel darah sendiri dan dia butuh banyak transfusi darah dan platelet (trombosit). Adik saya bilang kalau kami beruntung tinggal di sini (Taiwan), karena gak perlu kesulitan mencari pendonor ke sana sini. "Kadang, mau cari 1 kantong aja, susah," katanya.
Menurut kalian, faktor apa yang membuat Indonesia kekurangan stok darah? Apakah kesadaran masyarakat untuk mendonorkan darah, masih kurang? Ataukah peran pemerintah untuk mengedukasi yang masih kurang?

Tanggal 5 Mei, anak saya masuk RS jalur IGD, karena batuk dan muntah darah yang parah, dia kehilangan sekitar 3 liter darah di rumah dan selama perjalanan ke IGD. Dan lebih banyak lagi saat sampai di IGD, tapi kami gak tau berapa banyak, karena darahnya ada di mana-mana.
Setelah pemeriksaan, pendarahannya berasal dari Varises Esofagus, yang memang sudah ada diagnosanya sejak lama. Saya gak akan jelasin detail itu apa, karena bukan inti ceritanya.
Rupture Esophageal Varices is one of the most "bloody bath" incident, according to the IGD nurses. They don't experience it that often, though. Mungkin karena tekanan darah di dalam Varises itu tinggi, jadi kalau pecah akan terjadi pendarahan masif.
Selain kehilangan darah yang (sangat) banyak, anak saya juga punya diagnosa Anemia Aplastik, basically sumsum tulangnya sudah gak memproduksi sel darah sendiri lagi. No Red blood cell, white blood cell and platelet. Jadi dia bergantung transfusi darah merah dan platelet. Kalau darah putih, it's a different story.
Setelah operasi minor untuk menutup sumber pendarahan dan sedot darah yang sempat terhirup ke paru-paru, kami fokus untuk mengembalikan volume darah yang hilang. Rencananya 30 kantong darah merah dan 30++ kantong platelet. Or even more.
As a reminder, my son's body is not be able to produce its own blood cells, the transfusions are the only way for his blood to back to the goal level. Dia sudah bergantung transfusi darah merah setiap 5-6 hari sekali dan transfusi platelet setiap 3 hari sekali.
Setelah cerita ke keluarga, adik saya bilang kalau kami beruntung tinggal di sini (Taiwan). Karena mendapatkan 30 kantong darah dan 30++ kantong platelet, kelihatan mudah. Kami gak perlu lari dari satu bank darah ke bank darah lain. Gak perlu upload minta bantuan donor ke sana sini.
I don't say Taiwan is perfect. Kalau stok darah lagi tipis banget pun, ada kok yang juga minta tolong orang untuk jadi donor pengganti. Tapi selama lebih dari 10 tahun di Taiwan, baru 1 kali saya dengar kejadian itu.
So menurut kalian, faktor apa yang membuat Indonesia kekurangan stok darah? Apakah kesadaran masyarakat untuk mendonorkan darah, masih kurang? Ataukah peran pemerintah untuk mengedukasi yang masih kurang?

Oh ya, please pray for my son. Dia sudah masuk ke ruang operasi, operasi ususnya yang stricture untuk yang ke sekian kali. :) Crohn's sucks!
Thanks, komodos!
submitted by Numerous_mango_1919 to indonesia [link] [comments]


2024.05.02 08:24 CommercialEnd6772 Uang susu dan Uang tepai

Untuk yang pernah punya pengalaman atau cerita pernikahan etnis tionghoa, boleh info besaran uang susu dan tepai itu berapa ya 🤣🤣🤣
Jd adik aku mau nikah, tapi ini pernikahan pertama dikeluarga. And we confused how much "uang susu" should be given to pihak perempuan, krn ga ada pengalaman. Bokap nyokap (anak tunggal dua duanya) dulu ga pake acara uang susu uang susu soalnya.
Ive already asked some of my friends but some of them ga pake uang susu, dan yang lain cuma jawab "besaran tiap org beda2" but from my family we would like to appreciate the girl's family appropriately, tp kadang takut angkanya kekecilan.
Kita bukan dr upper class sih, dan calonnya juga bukan dr upper class, tengah2 aja. Jd kita bingung angka2nya dan adik aku ga enak nnya calonnya
Terima kasih sblmnyaa 🙏🙏🙏
submitted by CommercialEnd6772 to Perempuan [link] [comments]


2024.04.30 23:30 tersxin Nakalness

Sedap sangat doh lagu ni..Nakalness dan Aali 3gp dan kumpulan Fpb menunjukkan rakyat tempatan berbakat walau masih muda dan boleh menandingi negara-negara lain walau berbeza warna kulit dan budaya..Nakalness anak muda,umur tk smpai 30,tetapi boleh buat muzik yang BAIK..Muzik yang baik ni universal..Aku tknak cerita pasal artis dia sangat..Tetapi dua lagu dia bagi aku 10/10…Pertama,Badboy,kalau kau minat rentak yang upbeat dan bertenaga,lagu ni adalah lagu yang well done dari segi beat,video simple,tetapi tetap well done,ini lagu HiTS..Lagu rap yang ada FLOW dan boleh nyanyi…Lagu ni beri nafas baru,unik kepada muzik negara selain rap tkda flow,,atau lagu sedih seperti lagu Dawai...Januaari pula lagu sentimental.Lagu ni sangat sedap..10/10…Editing dan Video out of this world dan the best in the world..City life...Dua lagu ni takkan bosan..Ambil masa dan dengar,lagu taraf S menandakan walau underground,boleh mencipta lagu yang berkualiti,bukan pada nama dan warna kulit semata.Tidak perlu perempuan seksi,profanity dan makian dalam karya.
submitted by tersxin to NegarakuMalaysia [link] [comments]


2024.04.30 13:59 lil_pip_boi I Don't Wanna be a Sandwich Generation. Wdyt?

This might be controversial, tp gw lagi galau and I wanna hear what u guys think
Jujur ngeliat banyak post soal sandwich generation dimana orang2 seumur gw are barely living karna gaji nya kemakan ortu, and I'm genuinely scared. I grew up poor (well still am), nyokap gw single mother tiga anak with UMR Jakarta poor. Gw umur 21, saat ini gw lagi kuliah undergrad di LN, support diri sendiri financially. Nyokap ga mampu biayain, and not scholarship either. Tapi gw kerja jadi freelance consultant/contractor gtu, precarious, can only take short contract during summer, but gaji standar Europe yg lumayan cukup gede untuk standar Indo.
Kadang kalo ngobrol, nyokap sering mention kalo gw satu satunya anak yg dia bisa depend. She said, gw anak cowok paling tua; kk gw cewek and a stay at home mother; dan adek gw cowok, jujurly bego (not an insult, I think he might have learning difficulties), so we somewhat accept that he wont be much in the future (hopefully not).
Nyokap gw happy tau gaji gw lumayan, even though she overlook how so precarious banget it is. (Think of like kontrak 30jt for a month work, but gw cm available ambil kontrak sekali dalam setahun (aka summer break), jadi tu duit beneran harus gw stretch for one year of expenses, which makes it like 2.5jt/bulan). Dia bilang kalo gw lulus, dan nanti gw dapet kerja di LN, dapet gaji gede. Dia mau keluar dari kerjaan UMR nya, dan cuma depend dari kiriman bulanan gw buat kebutuhan sehari hari dan buat seneng seneng.
I hope this doest come out as rude, tapi gw bener bener gamau kyk gtu. I dont want to be her sole breadwinner. Gw sayang sm nyokap gw, but the idea that a huge chunk of my salary will be gone, and I would be living like those sandwhich generation stories (Gak kekurangan hidupnya, tapi buat seneng seneng sulit, and it's a constant financial headache) is a nightmare for me. I want to live a happy fulfilling live. I love her, tp jujur kalo ada disposable income kyk gtu gw, I wanna use it to travel the world, buy property, stuff that makes me happy. Jujur gw mau foya foya with my hard-earned money.
Kalo denger cerita temen2 European gw, mereka bilang ortu mereka independent. They dont send them monhtly allowance dan mereka jg ga minta, kadang ngasih kl cuma ada bonus aja. And they dont feel the moral obligation either. The liberal idea that a parent have moral obligation to a child, but a child not necessarily have moral obligation to their parents bcs it's the parents choice to have the child and not the other way. I agree honestly. One of my justification mungkin karna nyokap gw jg ga bayarin gw kuliah, so in a way I dont have financial obligation to her (?).
I understand mungkin it's more feasiable in Europe, welfare system mereka cukup untuk orang tua bisa independent compared to Indonesia. And we do have a different moral principle: anak yang berhutang budi kepada orang tua. But idk, gw galau, what do you guys think?
submitted by lil_pip_boi to indonesia [link] [comments]


2024.04.30 13:00 Forgetful_Learner [ASK and SHARE] Antara Kerja dan Studi Lanjut (Berbagi Pengalaman)

Halo semua,
Gua lulusan S2 salah satu kampus besar di Jabodetabek, S1 di kampus yang "tidak terlihat" di wilayah Jawa Tengah - Timur. Saat ini gua sedang kerja di salah satu lembaga swasta. Untuk S2 ilmu eksakta tanpa pengalaman kerja, gaji gua saat ini >Rp. 5.000.000 dan gaji Tugas-tugasnya bisa gua lakukan dengan baik, utamanya pekerjaan gua itu berhubungan dengan penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar, dan didukung oleh grup komunitas. Tidak terlalu ngoyo dengan tech, tapi juga ada tech side yang lumayan buat loncat kembali ke S3.
Lingkungan kerja plus minus, teman-teman gue millenials dan gen z, ada boomer juga (yang tentu sumber kekesalan sekantor), dan ada jatah WFH nya, meskipun saat ini sedang jatah tersebut sedang dimain-mainkan oleh manajemen.
Ibarat kata, they are currently showing their might in front of employees.
Stres ada, tapi lebih ke lingkungan dan hubungan gue dengan komunitas. Lingkungan kerja juga cenderung lambat dan tidak terlalu mengejar target. Makanya nyaman. Gue masih dependen (rumah dan makan saja, dengan bayar bulanan ke ortu).
Gua saat ini sudah masuk bulan ke 7 - 12 bekerja, dan kontrak gue mau habis. Secara default gue akan perpanjang kontrak, kecuali manajemen memutuskan gak suka sama gue lagi. Gue ada pertimbangan mau studi lanjut ke LN, dimotivasi keinginan gue untuk jadi peneliti, pindah ke LN, dan ada dasar pengalaman kerja dengan topik kerja kantor yang kebetulan ada bersinggungan dengan akademisi.
Salah satu yang gue rindukan di dunia kuliah itu "tenggang rasa", "fleksibilitas", "jujur apa adanya", "berani di depan muka". Perilaku beracun (toxic) di kantor itu umumnya pasang muka poker, lalu bicarakan di meja rapat manajemen, dan kemudian jadikan hukuman berjamaah (collective punishment). Juga sifat manajemen yang selalu "melarang pegawai merasa nyaman".
Tapi gua juga sadar, di akademia juga sama sulitnya: jam istirahat tak menentu, tekanan stres bisa memuncak sewaktu-waktu, dan kalau terisolir, sama depresinya dengan saat bekerja. Tapi yang gua rindu dari akademia itu rasa nyaman dan tenteram yang entah kenapa selalu ada, bisa menikmati kebebasan akademik, tanpa terkunkung jadwal yang baku, dan bersih dari office politics (Faculty politics tetap ada, tapi tidak semengerikan dan sekonsisten politik kantor).
Entah kenapa, gue gak terlalu ambisius untuk cuan, meskipun kekhawatiran finansial itu tetap ada, dan gua sadar gua gak bisa dependen terus menerus. Gua juga ingin mandiri dan bisa memenuhi impian gue (minimal fisik atraktif dan punya stamina, ada uang untuk bisa ngapain aja). Di samping itu, gua mau masuk dunia tech tapi sadar dengan hustle culture dan rapid learning culture, gua bakal tertindas juga.
Apakah komodos ada mau berbagi cerita tentang percabangan jalan ini? Antara work dan academia? Gua dulu ambil S2 sempat karena takut kerja, dan skg gua kembali "anxious" dan ingin kembali ke kenyamanan akademia. Apa definisi nyaman teman-teman? Apakah bekerja dari kontrak ke kontrak termasuk nyaman dalam penilaian teman-teman? Apakah teman-teman merasa "terlambat" e.g. terlambat nikah dan punya anak akhirnya harus siap membiayai anak-anak menjelang bahkan saat sudah pensiun, atau terlambat memulai karir sehingga perusahaan impian tidak bisa digapai lagi karena batas umur?
*Pengalaman relatif, mungkin ada yang terbalik dan berbeda, harap maklum.
submitted by Forgetful_Learner to indonesia [link] [comments]


2024.04.27 04:47 Bubbles4me Sumbangan PIBG

As a teacher listening to parents asking for diskaun for sumbangan pibg from RM65. Sakit hati doh. Dunno how mich i have to keluarkan duit dari poket sendiri kos sekolah tak de bajet for nearly everything Alasan tak nak naikkan sumbangan pibg sebab x mampu. Education anak x mampu, tapi beranak mampu. This is malaysia. Malaysia boleh. Children education is last thing on parents mind.
End rant
submitted by Bubbles4me to malaysia [link] [comments]


2024.04.26 23:20 sunset_diary Siksa Neraka



Ada yang sudah nonton film siksa neraka di netflix ?
Film amburadul. Yang suka nonton sinetron indosiar pasti suka film ini.
Kalo saya yang jadi sutradara film ini di akhir cerita yang sebenarnya sudah mati itu bapaknya dan semua siksaan di neraka yang dialami anak-anaknya hanya halusinasi si bapak saat menjelang ajal.
Ini karena yang sebenarnya paling bedosa itu bapaknya yang seorang kadrun sok suci, jualan agama, merasa dirinya yang paling benar dan suka bubarin ibadah umat kristen.
Sudah seperti Joko Anwar belum ?

submitted by sunset_diary to indonesia [link] [comments]


2024.04.23 03:37 Fearless-Structure88 List of responsibilities for husband and wife

List of responsibilities for husband and wife submitted by Fearless-Structure88 to Bolehland [link] [comments]


2024.04.21 22:34 mistadobaloner How to cope with aging parents?

Pertama-tama, i wanna say that i am grateful that i have a loving parents. Ya, orang tua gua gak sempurna sama seperti manusia pada umumnya, banyak kok salahnya, tapi gw termasuk orang yg mikir klo orang tua udah melakukan yg terbaik yg mereka bisa, anggap produk terbaik bagi generasi mereka. Gua bisa liat dari cerita² mereka dan sepengamatan gua sendiri sih dibanding adek kakaknya dan generasi sebelumnya/orang tua mereka, merekalah yg gw liat paling baik atau at least termasuk yg paling baik. Tahun ini mereka 50 tahun. Banyak mungkin yg nganggep 50 tahun ga begitu tua, dan iya sih dulu pun pas gw masuk kelas 1 SMP bahkan ada yg orang tuanya udh 50an. Tapi ngeliat fisik mereka, it hurts. Mereka juga kayak ga seriang dan energik kayak let's say 7 tahun lalu. Gua ngeliat foto-foto nyokap gua di FB dari 7-10+ tahun lalu kayak damn, keliatan banget banyak perubahan fisiknya khususnya di muka, dan banyak juga foto² mereka keliatan genuinely happy (well, same as me, i was much happier back then too).
Idk gua tau manusia itu makhluk fana yg ga akan selamanya ada di dunia ini, tapi inget tahun 2020-2021an pada saat kakek dan uwa (abangnya ayah) meninggal dan anaknya ini seumuran sama gua, gw sekarang jadi semakin inget bahwa orang tua kita bisa meninggal kapan aja, kita gak tau. It doesn't help that tahun 2022-2023 ada berita di grup kelas kayak 3-4 anak, orang tuanya meninggal, it hits me more.
2 tahun terakhir hingga sekarang, bokap gw udah ada masalah di prostatnya, rabu kemaren klo ga salah beliau berobat ke rumah sakit saat gw baru berangkat ke kos yg udah di provinsi lain. I know my father, he's a crazy hardworking man, sama kayak nyokap gua juga, keduanya gua perhatiin suka kurang tidur karena kerjaan mereka. Belum lagi dua sisi keluarga punya riwayat penyakit jantung. I just can't imagine living without them in this world.
submitted by mistadobaloner to indonesia [link] [comments]


2024.04.21 15:48 ShigeruAoyama Married komodos, berapa lama waktu yang dibutuhkan sejak kalian menikah sampai kalian punya/berencana punya rumah atas nama sendiri?

Konteks Indonesia of course
Belakangan di sosial media semakin santer isu anak muda nggak tertarik beli rumah. Terus kemudian saya lihat thread ini (https://twitter.com/txtcybstatus/1781752969073156411). Ternyata banyak juga yang nggak setuju kalau semisal benar-benar mengabaikan untuk membeli rumah.
Nah kemudian saya berpikir mungkin memang anak muda yang nggak tertarik beli rumah itu karena belum melihat kebutuhannya. Mungkin baru kepikiran pentingnya punya rumah setelah menikah sebagaimana thread saya yang pernah saya share mengenai mobil
Edit: rumah di sini bisa landed maupun apartemen
While we are at it, saya sekalian share thread deh biar yang masih single juga bisa ikut berpartisipasi ttg seberapa penting memiliki rumah atas nama sendiri dan atau pasangan apabila kalian belum menikah?
Pilihan
A. 0 Days. Kami sudah memiliki rumah atas nama saya dan/atau pasangan saya semenjak kami belum menikah, sehingga setelah hari pernikahan kita tinggal masuk saja atau finalisasi, yang mana proses-prosesnya itu nggak akan makan waktu 1 tahun.
B. 1-3 years. Kami memutuskan untuk tinggal bersama dengan orang tua/mertua, saudara/ipar, kos, mengontrak, dlsb yang intinya properti itu bukan atas nama kami berdua selama lebih kurang satu hingga tiga tahun, sambil kami mengusahakan memiliki rumah kami sendiri dalam periode waktu tersebut. Periode ini cukup singkat tapi kami optimistis bahwa kami bisa melakukan hal tersebut.
C.4-6 years. Kami memutuskan untuk tinggal bersama dengan orang tua/mertua, saudara/ipar, kos, mengontrak, dlsb yang intinya properti itu bukan atas nama kami berdua selama lebih kurang 4 hingga 6 tahun, sambil kami mengusahakan memiliki rumah kami sendiri dalam periode waktu tersebut. Periode ini tidak terlalu singkat tapi juga tidak terlalu lama, dan kelihatannya periode waktu tersebut cukup realistis untuk dijalankan, jadi kami tetap optimistis dengan menjaga ekspektasi
D. 7 years or more.Kami memutuskan untuk tinggal bersama dengan orang tua/mertua, saudara/ipar, kos, mengontrak, dlsb yang intinya properti itu bukan atas nama kami berdua selama 7 tahun atau lebih , sambil kami mengusahakan memiliki rumah kami sendiri dalam periode waktu tersebut. Periode ini sebenarnya cukup lama tapi dengan kondisi kami yang sekarang, kami agak pesimistis bisa memiliki rumah dalam jangka waktu dekat, dan periode ini kelihatannya yang paling realistis.
E. Irrelevant/Lihat hasil
View Poll
submitted by ShigeruAoyama to indonesia [link] [comments]


2024.04.21 06:40 novkriz puhhh sepuhh ajarin dong puhh

puhhh sepuhh ajarin dong puhh
Pada zaman dahulu, tersebutlah kisah seorang puteri raja di Jawa Barat bernama Dayang Sumbi. Dia mempunyai seorang anak laki-laki yang diberi nama Sangkuriang. Anak tersebut sangat gemar berburu dia berburu dengan ditemani oleh Tumang, anjing kesayangan istana. Sangkuriang tidak tahu, bahwa anjing itu adalah titisan dewa dan juga bapaknya. Ketika kembali ke istana, Sangkuriang menceritakan kejadian itu pada Ibunya. Bukan main marahnya Dayang Sumbi begitu mendengar cerita itu. Tanpa sengaja dia memukul kepala Sangkuriang dengan sendok nasi yang dipegangnya. Sangkuriang terluka. Dia sangat kecewa dan pergi mengembara. Setelah kejadian itu, Dayang Sumbi sangat menyesali dirinya. Dia selalu berdoa dan sangat tekun bertapa. Pada suatu ketika, para dewa memberinya sebuah hadiah. Dia akan selamanya muda dan memiliki kecantikan abadi. Setelah bertahun-tahun mengembara, Sangkuriang akhirnya berniat untuk kembali ke tanah airnya. Sesampainya disana, kerajaan itu sudah berubah total.
Di sana dijumpainya seorang gadis jelita, yang tak lain adalah Dayang Sumbi. Terpesona oleh kecantikan wanita tersebut maka, Sangkuriang melamarnya. Oleh karena pemuda itu sangat tampan, Dayang Sumbi pun sangat terpesona padanya. Pada suatu hari Sangkuriang minta pamit untuk berburu. Dia minta tolong Dayang Sumbi untuk merapikan ikat kepalanya. Alangkah terkejutnya Dayang Sumbi ketika melihat bekas luka di kepala calon suaminya. Luka itu persis seperti luka anaknya yang telah pergi merantau. Setelah lama diperhatikannya, ternyata wajah pemuda itu sangat mirip dengan wajah anaknya. Dia menjadi sangat ketakutan. Maka kemudian dia mencari upaya untuk menggagalkan lamaran Sangkurian.

https://preview.redd.it/00zhln3vhrvc1.png?width=1340&format=png&auto=webp&s=66f1ef4b1beca6db52f61cbb2de4b283fea27427
submitted by novkriz to rdatadao [link] [comments]


2024.04.10 20:48 admkukuh A little rant for weak ass like me

Halo komodos, gw dari dulu pernah kepikiran kek buat cerita dikit gt disini, gw 20 (M), tapi takut kalo cerita gada hasil apa apa. Gw sangat memandang diri gw rendah dibanding semua org bahkan adek sendiri. Gw ada masalah personal dengan diri gw dan gw ngerasa gw hipokrit karena gw bisa treat others fine or even better but not myself. I see myself as a tool, just give me a bit of maintenance (a bit of attention or being included), and i'll do everything to you.
A little background, gw dibesarin dengan didik kasar sama bokap and it works, tapi entah kenapa belakangan ini gw merasa kalau yg diucapkan oleh ortu gw itu kadang ada yg personal ada yg emotional dump, dan kadang gw merasa sakit hati kalo di ucapin yang memang tidak seharusnya diucapin gt. Bokap gw sih yang biasanya gitu, cuma gw gapapa lah ga mempermasalahkannya, mungkin beliau lagi capek or somewhat lagi ada masalah. Gw ama bokap ga terlalu deket as a result (gw takut sampe skrg ama beliau, tapi masih bisa kalo sekedar komunikasi but not heart to heart, just man to man). Gw dipaksa terus buat ngomong ama bokap kek ngomong apa aja, yang dimana gw gabisa karena gw emg ada luka batin dari kecil buat selalu nerima rant nya dia unconditionally or even get a bit of physical abuse, which im fine cause what could i do. Selalu aja bokap itu ngomongin tentang hubungan emosional but at the same time beliau ngomong kalo anak itu yang ngerti orang tua, bukan sebaliknya. Bokap gw emang egonya besar kalo udah ranah personal, jadi anggep aja ngerawat gw itu out of responsibility, but there is almost no love carried, which is different compared to my sister. Gw gapernah dengki sama siapa siapa di rumah walau udah di perlakukan se kocak itu, soalnya gw emang dikasi tau sama nyokap kandung gw sebelum meninggal buat tetep jadi orang baik, jangan besar egonya, sama tetep inget sama semua kebaikan orang. Gw sendiri emg tipikalnya yang pasrah dan ngalah terus karena yaaa dari kecil emg disuruh ngalah terus mau aku bener ato salah wkwkw. Itulah kenapa gw merasa kalo gw ini gada valuenya samsek, dipandang rendah, dan gapernah dianggap "ingin jadi dewasa", karena bokap gw selalu ngomongin itu ke gw apalagi kalo beliau ada rasa jengkel gatau kenapa tb tb gw targetnya, ya intinya gw jadi target kalo mau di kasarin apa aja bentuknya, dan ntar abis biasa lagi gada maafan gt kek yodah langsung aja ngomong ke gw kek gada perasaan bersalah wkwkw.
Jadi, ceritanya adalah dari akhir januari (2 hari terakhir januari) rumah tangga bokap gw mulai kacau, bener bener yg pertama kali bikin gw ketakutan buat kerumah, singkat cerita nyokap tiri mulai kek orang kesetanan, dan gw yang jadi target marahannya selain ke bokap gw, entah deh gw ada salah apa sama beliau tapi gw gapernah yang namanya ngerugiin orang dari segi apapun, yah mungkin nyokap tiri lagi cape ato gimana tapi ini berlangsuung sampe skrg boi wkwkw, gw disini juga posisi sahabat gw keknya nge cut off gw gatau kenapa (dari 20 jan), dan gw bener bener merasa messed up yang baru yang sama sekali belom pernah gw rasain, kek beneran jatuh yang sukar banget bangkitnya, dan gw sempet ngerasa kalo ini bom waktu sampe gw kelar kuliah terus dpet kerjaan baru di kick gw dari rumah wkwk. Inti dari permasalahan di keluarga gw itu sebenernya gw gatau karena nyokap tiri gw emang gajelas marah" nya, tapi dari apa yg gw dapat karena itu semua rant isinya repetitif semua, itu karena adanya ketidakadilan dalam keluarga gw.... which is actually nonexistent because my father did alot for our family??? Nah terus ini ada yg lucu lagi, kan nyokap tiri gw marah marah lagi gatau lah kenapa, tiba tiba nyuruh bokap gw (bokap gw 20 taun lebih tua btw, so age gap nya gede wkwk) buat kumpulin sekeluarga di meja makan, gw lgsg telp adek kandung gw yg lagi nugas di luar kali ini darurat besar, nah akhirnya sampe rumah, taunya pas sampe rumah dikasi tau kalo gw ama adek gw tuh anak adopsi, tapi pas ngucapinnya ke gw, gw itu anak pungut diambil dari jembatan, terus ngaata ngatain lah nyokap asli gw mandul ato gmn, dan gw kaget lah kek kok bisa ngomong kek gt wkwk, ya gw sih emang dari 6 taun pernah mikir gw ini anak pungut ato bukan ya soalnya gw kek di treat beda sama adek gw cuma yodahlah bomat (iya gw belajar buat bomat dari kecil krn gapernah dibanggakan samsek wkwkw). Nah disitu gw kabur dari rumah sehari aja ketemuan ama temen gw yg kebetulan emang lucu keluarganya, ya saran yg gw dapet abis 4 jam curhat nonstop cuma suruh bodoamat, itu dosa mereka bukan dosa gw, gw gatau ya ges soalnya gw emang baru baru ini kembali beribadah, ya alasan awalnya karena permasalahan di keluarga + di cut off ama sahabat gw. Intinya atmosfir di rumah suram, gw di kos temen gw yg ala kadarnya bisa tidur pulas dibanding di rumah bokap yang beda jauh kondisinya sama kos kos an, yaa di rumah gw bisa tidur tp ga istirahat gt deh wkwkw.
Kalau tentang sahabat gw (21 F), gw udah sahabatan ama dia selama 5 tahun lamanya dari sma, yah baru tahun kemarin si kami jadi deket lagi karena gw curhat tentang kuliah gw yg kacau balau nilainya krn keberatan kuliah waktu itu, dan sempet suicidal, tapi abis semua percakapan panjang itu dia setuju untuk bantu gw dan yap nilai gw selama kuliah bener bener melejit, gw bener bener bisa ber ekspresi se bebas itu, bener bener ga takut sama yang namanya orang asing, dan yaaaa bisa jadi makhluk sosial yg fungsional wkwk. Kita deket, gw confess ke dia, tapi gw ga nembak dia, karena gw dari awal gada intensi buat dapetin dia, ya confess kan ga selalu tentang suka ato cinta gt kan ya wkwk, gw confess aja ke dia sebetapa nyaman dan bahagianya gw berada disampingnya etc., yang dimana awalnya dia yg confess kalo dia menggantungkan kebahagian dia di gw, and the story goes on untill december last year dimana dia mulai capek ama kerjaan dia di organisasi and yeah she decided to be bitter towards everyone, dan dia ilfeel sama gw as a result, tapi gw ga masalahin sih, pas ketemu dia abis event apa gt, gw tanyain kenapa, ada apa, dll in simple terms, dia takut ama gw, tapi gtw kenapa, tepat di ujuung desember dia cerita kalo dia bersalah banyak ama gw karena ya katanya gw menganggap ini kek hal yang wajar, memberi dia waktu dan ruang yang cukup besar menurut dia, dan rela jadi punching bag dia dengan cara di diemin selama hampir 2 bulan wkwkw. Gw ga ngerasa kek itu beban sih awalnya, soalnya ya bro kita udah besar santai aja kali. Memasuki januari kita nongki kan, disitu gw nangis di dia karena gw capek ama kondisi rumah gw waktu itu. Yah diperjalanan pulang dia ngomong kalo gw orangnya tulus, gw yang gapernah nganggep gw sendiri orang baik, tulus, ato apalah itu, kaget lah, intinya ya gw makasih banyak sama sahabat gw satu ini karena bener bener bisa bantu gw nge revive diri gw yang sengaja gw tinggal. Namun semenjak dirinya magang, di minggu terakhir dia magang gw curhat lah ke doi soal masalah dirumah, ga semuanya sih tapi intinya gt, dan dia minta maaf karena gada buat gw kan, gw gapapa karena emang fokusin magang aja biar hasilnya bagus, dan beberapa hari setelahnya gw curhat lagi, but idk i think this time she's mad or something like that to me, she never replied to my text ever from last month. And no, i dont bother her like in the way i need her to help me, i just told her that my day went this and that and yeah, something you could either reply or not and no effect would grow on it. Gw merasa kek gw salah apa yak yang bikin dia pengen cut off gw, soalnya terkahir kali dia silent treatment ke gw, gw merasa salah, taunya dia yg maaf karena bukan gw yg salah gt, yah you guys got the glimpse lah. Gw merasa kek ini downfall of our friendship, and i feel like i ruined everything again for the idk howmany times. To be honest gw ngerasa kalo gw tersakiti sama ekspektasi gw, bukan karena dianya. Yaaa sejak kemaren februari pertengahan dia gapernah ngabarin, sok cerita, ato apalah, well idk if it's because of me or something, but i do hope that she would return one day, with a whole new story.
Nah, gw sekarang itu merasa capek ama semua, pengen curhat dan didengerin, yang dimana biasanya sahabat gw ada buat gw curhat dan sebaliknya. Gw bener bener ngerasa sendiri, walau gw udah doa tiap abis sholat, well intinya gw kesepian dan gw rasanya itu pengeeen banget cerita dan disambung dengan ceritanya lawan bicara, yaa saling cerewet dengan interest masing masing gt lah like how i used to do with my buddy, but now am all alone like idk man, it just feels alone.
Gw gapernah punya kesempatan untuk ngeluh sebesarnya dan diterima, marah sebesarnya dan diterima, serta berbeda pendapat dan diterima. Gw selama idup selalu dibebani sama perasaan bersalah, kurang dan tidak pede, cuma pas gw bersama sahabat gw dimanapun, gw ngerasa gw bisa jadi diri gw sepenuh potensial gw (contoh kecil nilai 2 semester kemarin meningkat pesat sampe gw heran). Gapernah gw mandang gw itu apalah walau beberapa temen gw muji gw karena hard skill ama soft skill gw, yang dimana gw gapernah mandang itu kek sesuatu yang pantas untuk di puji wkwk.
Gitu doang sih ges a little rant of me and my life, if you guys have any suggestion for me or any advice, im all ears. Maaf ya kalo cerita gw ga jelas ato gimana, you could ask for details :D
submitted by admkukuh to indonesia [link] [comments]


2024.04.09 18:26 gajibuta Flexing materi ke gebetan

Beberapa tahun lalu, gw pdkt sama cewe janda anak satu, ngedate beberapa kali, endingnya gw ditolak. Waktu itu gw sama sekali ga ngomong soal finansial. Dia tau gw "mampu", tapi dia ga tau gw "semampu" apa. Faktanya, kalo gw jadi pacar dia, gw bisa bantu dia secara finansial (gaji dia UMR kabupaten). Sejak ditolak itu, gw jadi penasaran, kalo seandainya gw ngomong soal finansial, apa endingnya bisa beda.
Skip beberapa tahun, gw pdkt ke cewe lain janda anak satu juga, udah ngedate beberapa kali dan gw mau nembak. Kita ga pernah ngomong soal duit waktu ngedate, hanya dia pernah cerita pingin masukin anaknya ke SD swasta yang bagus, tapi berat di biaya. Maksudnya income dia sekarang ga sampai ke situ.
Kalo misal jadian, gw emang rencana bantu dia secara finansial. Tidak harus ngasih duit tunai, bisa dengan bantu modalin buka usaha sampingan. Ada cowo yang ga mau melakukan ini sampai menikah, karena takut rugi (kalo tidak sampai menikah). Buat gw sih ga masalah, karena kalo nunggu nikah kelamaan, dan jumlahnya tidak besar untuk gw.
Mengingat rencana gw di atas, apa sebaiknya gw bilang ke dia sewaktu pdkt? Kalo ditolak lagi, mungkin lain kali gw skip janda anak satu.
Hint: gw ga ganteng
submitted by gajibuta to finansial [link] [comments]


http://activeproperty.pl/