​

Sebutkan Kekurangan Sistem Konsinyasi Produk Kerajinan Untuk Pasar Global
Jawaban 1 :
Berikut adalah beberapa kekurangan sistem konsinyasi produk kerajinan untuk pasar global:
Bagi Pengrajin (Consignor):

1. Keuntungan tidak langsung: Pengrajin tidak menerima pembayaran di awal. Pembayaran baru dilakukan setelah produk terjual, yang bisa memakan waktu lama. Hal ini dapat menyebabkan masalah arus kas bagi pengrajin, terutama jika mereka memiliki banyak produk yang dititipkan.
   
2. Kurangnya kontrol: Pengrajin menyerahkan kontrol atas penjualan dan pemasaran produknya kepada pihak consignee. Hal ini dapat membuat pengrajin sulit untuk membangun merek dan identitas mereka di pasar global.
   
3. Risiko kerusakan dan kehilangan: Pengrajin menanggung risiko kerusakan dan kehilangan produk selama produk tersebut berada di tangan consignee.
   
4. Kesulitan dalam memantau penjualan: Pengrajin mungkin kesulitan untuk memantau penjualan produknya secara real-time, terutama jika mereka bekerja dengan consignee di luar negeri.
   
5. Persaingan dengan produk lain: Produk kerajinan tangan dari berbagai negara bersaing di pasar global. Hal ini dapat membuat produk kerajinan tangan dari Indonesia sulit untuk menonjol dan terjual.
   

Bagi Pemasaran (Consignee):

1. Biaya penyimpanan: Consignee harus menanggung biaya penyimpanan untuk produk yang dititipkan. Hal ini dapat mengurangi keuntungan mereka.
   
2. Risiko produk tidak laku: Consignee menanggung risiko jika produk tidak laku terjual. Hal ini dapat menyebabkan kerugian bagi mereka.
   
3. Kepercayaan: Consignee perlu membangun kepercayaan dengan pengrajin agar mereka mau menitipkan produknya.
   
4. Persaingan dengan consignee lain: Ada banyak consignee yang menawarkan produk kerajinan tangan di pasar global. Hal ini dapat membuat consignee sulit untuk menarik pembeli.
   

Secara umum, sistem konsinyasi dapat menjadi pilihan yang tepat untuk pengrajin yang ingin memasuki pasar global tanpa perlu mengeluarkan banyak modal di awal. Namun, pengrajin perlu mempertimbangkan dengan cermat kekurangan sistem ini sebelum memutuskan untuk menggunakannya.
Berikut adalah beberapa tips untuk meminimalkan kekurangan sistem konsinyasi:

• Pilihlah consignee yang memiliki reputasi baik dan berpengalaman dalam menjual produk kerajinan tangan di pasar global.
• Buatlah perjanjian tertulis yang jelas dengan consignee, yang mencakup detail tentang produk yang dititipkan, harga jual, komisi consignee, dan jangka waktu kerjasama.
• Pantau penjualan produk secara berkala dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.
• Bangun merek dan identitas Anda sendiri di pasar global untuk membedakan produk Anda dari produk lain.

Jawaban 2 :
Sistem konsinyasi produk kerajinan untuk pasar global memiliki beberapa kekurangan, antara lain:

1. Kemungkinan Kerugian Risiko dan Biaya Transportasi:Produk yang dikirimkan dalam sistem konsinyasi mungkin mengalami risiko kerusakan atau kehilangan selama proses pengiriman internasional. Biaya transportasi juga dapat menjadi beban tambahan yang perlu diperhitungkan.
2. Keterbatasan Kontrol atas Stok dan Distribusi:Dalam sistem konsinyasi, produsen atau pemilik produk tidak sepenuhnya memiliki kontrol atas stok dan distribusi. Hal ini dapat menyulitkan untuk memantau dan mengelola persediaan dengan efisien.
3. Kesulitan dalam Penetapan Harga:Penetapan harga dapat menjadi lebih rumit karena pemilik produk harus mempertimbangkan biaya transportasi, risiko, dan persentase keuntungan yang harus dibagi dengan pihak konsinyasi.
4. Potensi Persaingan Tidak Sehat:Dalam beberapa kasus, konsinyasi dapat menciptakan persaingan tidak sehat antara produsen yang menggunakan sistem tersebut, karena mereka berusaha menarik perhatian konsumen dengan menawarkan komisi atau persyaratan yang lebih menguntungkan.
5. Tingkat Kompleksitas Hukum dan Administratif:Sistem konsinyasi dapat melibatkan perjanjian hukum dan administratif yang kompleks, terutama ketika beroperasi di pasar global dengan peraturan dan kebijakan yang berbeda-beda.
6. Ketidakpastian Pembayaran:Ada risiko pembayaran yang tidak pasti, terutama jika produk tidak terjual dengan cepat atau jika ada masalah dengan pemrosesan pembayaran internasional.
7. Ketergantungan pada Mitra Konsinyasi:Produsen atau pemilik produk mungkin menjadi sangat tergantung pada mitra konsinyasi untuk mempromosikan dan menjual produk. Jika mitra konsinyasi tidak berhasil, hal ini dapat berdampak negatif pada penjualan.
8. Tingkat Persaingan Harga:Dalam beberapa kasus, sistem konsinyasi dapat menciptakan tekanan pada harga, karena para produsen bersaing untuk mendapatkan perhatian konsumen dengan menawarkan komisi atau persyaratan yang lebih baik.

Penting untuk dipahami bahwa kekurangan ini tidak selalu berlaku untuk setiap situasi, dan ada kasus di mana sistem konsinyasi dapat menjadi pilihan yang baik tergantung pada strategi bisnis dan kondisi pasar tertentu.
Sumber : https://barudakwell.com/sebutkan-kekurangan-sistem-konsinyasi-produk-kerajinan-untuk-pasar-global/
https://barudakwell.com/

​

Sebutkan Kekurangan Sistem Konsinyasi Produk Kerajinan Untuk Pasar Global
Jawaban 1 :
Berikut adalah beberapa kekurangan sistem konsinyasi produk kerajinan untuk pasar global:
Bagi Pengrajin (Consignor):

1. Keuntungan tidak langsung: Pengrajin tidak menerima pembayaran di awal. Pembayaran baru dilakukan setelah produk terjual, yang bisa memakan waktu lama. Hal ini dapat menyebabkan masalah arus kas bagi pengrajin, terutama jika mereka memiliki banyak produk yang dititipkan.
   
2. Kurangnya kontrol: Pengrajin menyerahkan kontrol atas penjualan dan pemasaran produknya kepada pihak consignee. Hal ini dapat membuat pengrajin sulit untuk membangun merek dan identitas mereka di pasar global.
   
3. Risiko kerusakan dan kehilangan: Pengrajin menanggung risiko kerusakan dan kehilangan produk selama produk tersebut berada di tangan consignee.
   
4. Kesulitan dalam memantau penjualan: Pengrajin mungkin kesulitan untuk memantau penjualan produknya secara real-time, terutama jika mereka bekerja dengan consignee di luar negeri.
   
5. Persaingan dengan produk lain: Produk kerajinan tangan dari berbagai negara bersaing di pasar global. Hal ini dapat membuat produk kerajinan tangan dari Indonesia sulit untuk menonjol dan terjual.
   

Bagi Pemasaran (Consignee):

1. Biaya penyimpanan: Consignee harus menanggung biaya penyimpanan untuk produk yang dititipkan. Hal ini dapat mengurangi keuntungan mereka.
   
2. Risiko produk tidak laku: Consignee menanggung risiko jika produk tidak laku terjual. Hal ini dapat menyebabkan kerugian bagi mereka.
   
3. Kepercayaan: Consignee perlu membangun kepercayaan dengan pengrajin agar mereka mau menitipkan produknya.
   
4. Persaingan dengan consignee lain: Ada banyak consignee yang menawarkan produk kerajinan tangan di pasar global. Hal ini dapat membuat consignee sulit untuk menarik pembeli.
   

Secara umum, sistem konsinyasi dapat menjadi pilihan yang tepat untuk pengrajin yang ingin memasuki pasar global tanpa perlu mengeluarkan banyak modal di awal. Namun, pengrajin perlu mempertimbangkan dengan cermat kekurangan sistem ini sebelum memutuskan untuk menggunakannya.
Berikut adalah beberapa tips untuk meminimalkan kekurangan sistem konsinyasi:

• Pilihlah consignee yang memiliki reputasi baik dan berpengalaman dalam menjual produk kerajinan tangan di pasar global.
• Buatlah perjanjian tertulis yang jelas dengan consignee, yang mencakup detail tentang produk yang dititipkan, harga jual, komisi consignee, dan jangka waktu kerjasama.
• Pantau penjualan produk secara berkala dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.
• Bangun merek dan identitas Anda sendiri di pasar global untuk membedakan produk Anda dari produk lain.

Jawaban 2 :
Sistem konsinyasi produk kerajinan untuk pasar global memiliki beberapa kekurangan, antara lain:

1. Kemungkinan Kerugian Risiko dan Biaya Transportasi:Produk yang dikirimkan dalam sistem konsinyasi mungkin mengalami risiko kerusakan atau kehilangan selama proses pengiriman internasional. Biaya transportasi juga dapat menjadi beban tambahan yang perlu diperhitungkan.
2. Keterbatasan Kontrol atas Stok dan Distribusi:Dalam sistem konsinyasi, produsen atau pemilik produk tidak sepenuhnya memiliki kontrol atas stok dan distribusi. Hal ini dapat menyulitkan untuk memantau dan mengelola persediaan dengan efisien.
3. Kesulitan dalam Penetapan Harga:Penetapan harga dapat menjadi lebih rumit karena pemilik produk harus mempertimbangkan biaya transportasi, risiko, dan persentase keuntungan yang harus dibagi dengan pihak konsinyasi.
4. Potensi Persaingan Tidak Sehat:Dalam beberapa kasus, konsinyasi dapat menciptakan persaingan tidak sehat antara produsen yang menggunakan sistem tersebut, karena mereka berusaha menarik perhatian konsumen dengan menawarkan komisi atau persyaratan yang lebih menguntungkan.
5. Tingkat Kompleksitas Hukum dan Administratif:Sistem konsinyasi dapat melibatkan perjanjian hukum dan administratif yang kompleks, terutama ketika beroperasi di pasar global dengan peraturan dan kebijakan yang berbeda-beda.
6. Ketidakpastian Pembayaran:Ada risiko pembayaran yang tidak pasti, terutama jika produk tidak terjual dengan cepat atau jika ada masalah dengan pemrosesan pembayaran internasional.
7. Ketergantungan pada Mitra Konsinyasi:Produsen atau pemilik produk mungkin menjadi sangat tergantung pada mitra konsinyasi untuk mempromosikan dan menjual produk. Jika mitra konsinyasi tidak berhasil, hal ini dapat berdampak negatif pada penjualan.
8. Tingkat Persaingan Harga:Dalam beberapa kasus, sistem konsinyasi dapat menciptakan tekanan pada harga, karena para produsen bersaing untuk mendapatkan perhatian konsumen dengan menawarkan komisi atau persyaratan yang lebih baik.

Penting untuk dipahami bahwa kekurangan ini tidak selalu berlaku untuk setiap situasi, dan ada kasus di mana sistem konsinyasi dapat menjadi pilihan yang baik tergantung pada strategi bisnis dan kondisi pasar tertentu.
Sumber : https://barudakwell.com/sebutkan-kekurangan-sistem-konsinyasi-produk-kerajinan-untuk-pasar-global/
https://barudakwell.com/

Dalam beberapa waktu terakhir, Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang cenderung proteksionis seperti pelarangan dan pemusnahan pakaian bekas asing, penggunaan GPN untuk menggantikan Visa dan Mastercard bagi Kartu Kredit Pemerintah, dan tentunya kebijakan TKDN yang mengakibatkan gerbong kereta bekas dari Jepang tidak dapat diimpor meskipun dibutuhkan oleh KAI.
Dalam post ini gue tidak memungkiri bahwa "idealnya" dengan produksi dalam negeri bisa:

1. Meningkatkan perekonomian negara dengan menjaga setiap nilai tambah berada di Indonesia;
   
2. Memperkuat daya tahan (resiliency) terhadap guncangan global karena semua/mayoritas faktor industri di dalam negeri; dan,
   
3. Mendukung industrialisasi/modernisasi Indonesia dengan hilirisasi (down-streaming).
   

Meskipun demikian, gue berpendapat bahwa pandangan seperti ini seperti kacamata kuda, kolot dan tidak sensitif terhadap hal-hal yang berkembang di dunia terglobalisasi dan modern seperti sekarang ini. Sebagai contohnya dalam publikasi IMF dituliskan bahwa perdagangan melalui rantai nilai global (Global Value Chain/GVC) lebih besar kontribusinya terhadap GDP dunia dibandingkan perdagangan tradisional dimana suatu produk diproduksi hampir sepenuhnya di satu negara saja.
https://preview.redd.it/kr1f4pi5nloa1.png?width=276&format=png&auto=webp&s=b64535049547bce10b7b65b1985a4252f396273f
Dengan pemahaman ini, maka untuk memperbesar GDP Indonesia, yang harus dilakukan adalah mengembangkan posisi Indonesia dalam GVC bukan hanya menutup diri melalui kebijakan proteksionis semata-mata karena alasan nasionalisme.
Sebagaimana dilihat dalam grafik di atas, GVC memang lebih rentan ketika terjadi krisis global seperti yang terjadi tahun 2008 maupun yang terjadi ketika pandemi COVID-19. Akan tetapi dengan kesadaran bahwa dunia akan tetap terglobalisasi banyak negara yang sudah mencari cara untuk meningkatkan daya tahannya seperti mengembangkan GVC regional supaya tetap memperoleh manfaat ekonomi dari spesialisasi dan differensiasi yang terbentuk melalui GVC.
Spesialisasi dan differensiasi ini penting karena masing-masing negara bisa menghemat biaya dengan memfokuskan diri pada pengembangan salah satu sektor saja. Sebagai contohnya Taiwan dengan industri chip, Korea Selatan dengan industri LCD, Vietnam dengan industri LED, dst.
Indonesia seakan-akan tidak peduli terhadap itu dan berusaha mengembangkan seluruh sektor tanpa arah spesialisasi dan differensiasi yang jelas. Hasilnya, kebijakan proteksionis seperti TKDN dan pelarangan impoekspor diterapkan di seluruh sektor tanpa pandang bulu dan tanpa arah perencanaan pembangunan/pengembangan yang jelas walaupun merugikan diri sendiri.
Ini paling jelas terlihat dalam contoh kasus impor gerbong kereta dari Jepang. KAI membutuhkan gerbong kereta tersebut, tetapi Pemerintah menolak impor dengan alasan terdapat industri dalam negeri walaupun kualitas dan reliabilitasnya lebih rendah. Dampaknya bagi industri pelayanan jasa transportasi kereta api juga semakin menurun kualitasnya, penumpang di Indonesia baik WNI maupun WNA yang dirugikan. Terdapat potensi cascading/domino effect ke industri pariwisata dan transportasi/logistik.
Tanpa adanya spesialisasi dan differensiasi ini, biaya pengembangan yang ditanggung oleh Indonesia juga semakin besar. Sebagaimana disebutkan dalam artikel ini, jika Indonesia mengembangkan GPN maka harus menanggung biaya pengembangan industrinya. Artikel menyampaikan bahwa tidak serta merta menggunakan produk "dalam negeri" akan membuat harga lebih murah atau menguntungkan Indonesia karena ada faktor "economics of scale" dengan perusahaan Visa dan Mastercard. Gue juga bisa menambahkan bahwa jika Indonesia memang serius mengembangkan GPN sebagai saingan Visa dan Mastercard, apakah Indonesia selama ini memiliki SDM yang dapat bersaing? Apakah GPN Indonesia dapat memberikan jaminan yang setara dengan Visa dan Mastercard? Hal ini yang harus diperhitungkan dalam membuat kebijakan.
Selanjutnya dalam GVC juga ada teori yang dikembangkan oleh CEO Acer yaitu Smiling Curve Theory
https://preview.redd.it/cahnikr4qloa1.png?width=666&format=png&auto=webp&s=5eb2a02ea9825729ce2438f00d9d57675bcdde63
Teori ini menyebutkan bahwa nilai tambah yang paling tinggi ditambahkan adalah di sisi penelitian dan pengembangan (litbang), pembuatan design, branding, penjualan, dan pemasaran. Nilai tambah ini lebih tinggi daripada nilai tambah dari produksi.
Sebagai contoh nyatanya dalam produksi iPhone, perusahaan Apple di AS membuat design dan menjual produknya sementara Tiongkok dan negara-negara Asia Timur lainnya memproduksi bendanya. Produksi iPhone hanya 1/2 atau 2/3 dari harga total yang dijual dengan sisanya menjadi keuntungan perusahaan Apple di AS. Ini menunjukan bahwa untuk mendapatkan nilai ekonomis yang lebih tinggi, yang dibutuhkan justru menghasilkan produk baru/otentik dan pemasaran.
Terkait dengan hal itu, secondhand imports dari pakaian ke Indonesia berpotensi untuk meningkatkan ide-ide produk baru/otentik mengikuti trend dan meningkatkan pemasaran. Liat aja berapa banyak vendor Shopee/Tokped asal Indonesia tapi produk dari Tiongkok atau negara lainnya. Ini kan berarti Indonesia sebenernya punya SDM yang mumpuni untuk mendapatkan nilai tambah dari jualan atau pemasaran dibandingkan produksi.
Oleh karena itu dalam contoh kasus pelarangan impor barang bekas malah berpotensi merugikan Indonesia karena pertukaran ide mode2 baru menjadi terbatas (gak bisa menghasilkan tren seperti Citayam Fashion Walk/Week) dan menghambat pemasaran yang menghasilkan uang tambah bagi re-seller di Indonesia.
-------------------------------------
Berdasarkan pembahasan sebagaimana di atas, gue berargumen bahwa kebijakan proteksionis Indonesia tidak serta merta akan selalu sehat dan menguntungkan Indonesia terutama di jangka panjang. Pemerintah Indonesia perlu lebih strategis dalam mengambil kebijakan dengan fokus untuk mengembangkan industri-industri tertentu.
Dalam hal ini pemetaan industri strategis menjadi lebih penting dibandingkan industri bernilai tinggi. Sebagai contohnya bagi Indonesia sepertinya ada nilai tersendiri dalam industri kerajinan tangan, furnitur otentik, pangan otentik, sistem produksi halal atau berkelanjutan, pakaian multietnis multi religius (bisa digunakan orang berjilbab maupun tidak tapi tetap modis), atau industri modern seperti kendaraan listrik.
Spesialisasi dan differensiasi ini dibutuhkan terutama jika ingin mengembangkan brand Indonesia di mata internasional. Dimana sebagaimana gue sebutkan di atas, branding memiliki nilai tambah lebih tinggi bersama dengan produksi. Jadi gpp barangnya diproduksi di Thailand, Tiongkok, atau Jawa Barat, yang penting desain dan brandingnya dari Indonesia dipasarkan untuk dunia (bukan hanya untuk Indonesia).

https://preview.redd.it/wja8k6g4l1g91.jpg?width=713&format=pjpg&auto=webp&s=e716e4776fdb3cfa66335ad6734acf787b05e444
Taruhan sepak bola adalah salah satu layanan taruhan olahraga paling populer. Popularitasnya karena memiliki aturan dan logika sederhana sehingga lebih menarik di kalangan penjudi. Pertanyaan apakah akan mempercayai bandar tertentu atau tidak selalu ada.
Berikut ini adalah bandar judi bola terpercaya yang melalui review, analisa dan pengujian secara detail dapat memberikan layanan agen judi bola yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda:
Bandar judi yang kami cantumkan di bawah ini terkenal memiliki layanan agen judi bola terpercaya dan berkelas dunia.
Untuk menemukan agen judi bola terpercaya dan bereputasi baik untuk mendukung taruhan Anda, tim kami telah melakukan penelitian menyeluruh. Dan untuk mempersiapkan daftar ini, kami telah menilai semua bandar judi sepak bola profesional berdasarkan berbagai metrik, termasuk yang berikut: bandar bola
Keamanan situs dan metode privasi yang mereka gunakan;
Transaksi taruhan aman yang mereka berikan; dan
Kebijakan pengembalian dana bebas risiko mereka.
HCis salah satu situs taruhan olahraga terkemuka menawarkan peluang terbaik di Malaysia dan merupakan salah satu Taruhan paling andal di Asia. Didirikan pada tahun 2009, Hciis berkomitmen untuk menyediakan layanan pelanggan yang sangat baik dan integritas tingkat tinggi untuk memastikan permainan yang adil di situs taruhan olahraga. Jika Anda menjadi anggota dengan mereka
Pragmatis pemasok pembukaan berbasis salah satu ruang yang paling dicintai untuk pemain. Orang Indonesia, baik orang muda maupun orang tua.
pembukaan JDB
Permainan pembuka JDB yang mewakili hanya melakukan yang terbaik atau cara untuk memberikan yang terbaik adalah salah satu pemasok taruhan berbasis web yang mapan di Indonesia. Pemasok JDB sendiri memiliki kualitas yang tidak terduga dibandingkan dengan kebanyakan game pembuka, sebagian besar game JDB memiliki kerajinan tangan Cina atau Cina konvensional sebagai subjek dari game luar angkasa berbasis web mereka.
Pembukaan habanero merupakan penyedia space berbasis web yang sudah cukup lama eksis dan sudah ada di Indonesia, spesialis habanero sendiri memiliki kasus pada game luar angkasa berbasis internet nya yang memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi atau yang biasa kita sebut dengan RTP tinggi untuk pemain pembuka online habanero.
Ruang MMG
Penyedia pembukaan berbasis web MMG atau singkatan dari Mimi Gaming adalah spesialis ruang berbasis web yang telah ada cukup lama di Indonesia, dengan modal lebih dari 27 jenis permainan ruang berbasis web. dari setiap bagian permainan.
Ruang Permainan Luar Angkasa
Pemasok koridor permainan luar angkasa itu sendiri sangat terkenal sebagai pemasok taruhan berbasis web di berbagai bidang, misalnya, taruhan klub dan lain-lain, tetapi di masa sekarang di mana banyak orang memainkan slot online, lobi game sendiri membuat game pembuka sendiri yang dikatakan untuk mendapatkan rtp tinggi dan juga berbagai promosi menarik lainnya untuk para pecinta ruang online koridor permainan.
Ruang RTG
Pemasok RTG atau singkatan dari Realtime Gaming adalah salah satu pemasok ruang berbasis web terkemuka di Indonesia, itulah sebabnya kami web bola228 bekerja sama dengan permainan waktu nyata untuk menawarkan bantuan paling ekstrem tidak hanya untuk pecinta taruhan sepak bola tetapi juga untuk online membuka kekasih taruhan yang bingung tentang melacak pemasok taruhan menguntungkan.
Slot AFB
Supplier AFB merupakan salah satu supplier opening berbasis web yang memiliki nama besar di Indonesia, melalui tampilan visual ilustrasi ruang yang menakjubkan, AFB fokus untuk memberikan game opening yang terbaik dibandingkan supplier opening berbasis web lainnya, dengan RTP memastikan bahwa ruang AFB banyak diburu oleh bangsa Indonesia khususnya para pemain judi ruang berbasis web.

USAHA KERAJINAN TANGAN

​
Kerajinan Tangan
Ide usaha kerajinan tangan merupakan usaha yang langka tapi menguntungkan. Ide usaha kreatif dengan kerajinan tangan sangat beragam, seperti: kerajinan dari barang bekas, kerajinan dari kain flanel dan kerajinan dari barang bekas yang bermanfaat lainnya.
Jadi, jika kamu memikirkan sebuah ide dan kamu pikir itu hal yang luar biasa, maka lakukanlah! kamu tidak pernah tahu siapa yang akan membelinya nanti.
Ini bisa menjadi cara yang sangat mudah untuk mendapatkan uang ekstra dari rumah dan pendapatan di waktu luang.
​
Salah satu cara terbaik wanita agar menghasilkan uang dari rumah adalah dengan membuat kerajinan yang berbeda, unik dan menjualnya secara online.
Jika kamu ahli dalam menjahit atau jika kamu adalah orang yang super kreatif, pekerjaan sampingan ini adalah cara yang bagus untuk menghasilkan uang tambahan setiap bulan.
​
​
Sumber: https://yamabara.com/kerajinan-tangan-yang-menghasilkan-uang/
#yamabara #artikelbisnis #kerajinantangan #ideusaha #idebisnis #bisnisonline #peluangbisnis #kerajinanpenghasiluang #uang #entrepreneur #business

​
museum tantri
Kekayaan budaya yang senantiasa dilestarikan dan kreatifitas yang tinggi menjadikan Bali sebagai tempat bertumbuhnya seni, di desa Pejaten Tabanan Bali berbagai kreatifitas hasil kerjaan tangan dipamerkan di Museum Tantri.
Desa Pejaten Tabanan Bali di sinilah tempat yang tepat berburu aneka produk kerajinan berbahan dasar tanah liat mulai dari aneka bentuk gerabah hingga keramik unik dan fungsional dengan detail ukuran cantik lengkap tertata apik. Di sini pula sejak Mei 2015 silam sebuah museum keramik berdiri museum Tantri namanya, ada 3 ruang pamer di museum ini di ruang pertama dipamerkan berbagai gerabah buatan tangan, di ruang kedua khusus dipamerkan hasil kerajinan tangan yang tidak dijual, nah di ruang terakhir dipamerkan aneka produk keramik.
Keunggulan produk keramik di sini adalah meski memiliki bentuk unit fungsi bendanya tetap maksimal, salah satu produk unggulan yang menjadi andalan yaitu tipot dengan bentuk gajah. Selain melihat-lihat kerajinan di ruang pameran museum disini pengunjung juga bisa melihat proses pembuatannya bahkan bisa ikutan membuatnya.
Ada 7 tahap yang dilakukan sampai menghasilkan bentuk yang sempurna. Tahap pertama ialah menyiapkan tanah liat, tanah liat yang digunakan didatangkan dari berbagai daerah di Indonesia. “Bahan bakunya ada yang berasal dari Kalimantan ada dari Belitung dan komposisi daripada clay pembuat daripada keramik ini ada beberapa komposisi terdiri dari felspard, silika, kaolin ada dari clay-clay dari Belitung dan Kalimantan itu dikomposisikan menjadi satu dapatlah dengan standar stoneware”. Ujar salah satu pengrajin bernama Kadek Winantri.
Setelah itu ditimbang berdasar berat kebutuhan benda yang akan dibuat untuk kemudian dibentuk sesuai apa yang diinginkan, membentuknya ternyata tidak mudah untuk pemula yang perlu diperhatikan adalah bagian untuk membuat center dari apa yang akan kita bikin dan kekuatan untuk menahan setelah itu gas harus stabil.
Setelah dibentuk sesuai dengan keinginan proses berikutnya ialah trimming pada tahap ini yang perlu diperhatikan ialah ketebalan pada bentuk yang dibuat untuk kemudian didekorasi sesuai dengan motif yang kita inginkan.
Tahap terakhir setelah di dekorasi dan pengeringan keramik untuk menghasilkan keramik yang maksimal proses selalu membutuhkan waktu 10 jam belajar membuat keramik di museum ini menarik minat wisatawan asing juga menjadi wadah bagi para seniman untuk memamerkan hasil karyanya kau inginkan di desa Pejaten ini ke depan bisa menjadi pusat daripada pada kerajinan gerabah dan keramik di mana nantinya bisa berkembang jadi bisa menjadi sebagai salah satu kunjungan daripada wisatawan juga dijual di toko yang ada tepat di samping museum ini pengunjung dapat membeli berbagai macam bentuk keramik dengan kisaran harga mulai dari Rp15.000 sampai 15 juta rupiah.
Bagi Anda yang tertarik membeli keramik silahkan berkunjung ke museum Tantri di Tabanan Bali, akan tetapi jika Anda menginginkan produk lain selain keramik misalnya marmer. Anda dapat membelinya di salah satu supplier marmer yaitu Fagetti. Mangapa harus ke Fagetti, karena Fagetti sebagai supplier marmer utama di Indonesia yang produk-produknya sangat berkualitas.