Ngeseks dengan mertua

AKU VS AYAH ANAKKU dari Hwali untuk Dibaca Gratis - Romansa Cerita Indonesia

2024.05.22 21:50 xoxefo3952 AKU VS AYAH ANAKKU dari Hwali untuk Dibaca Gratis - Romansa Cerita Indonesia

Aku punya resolusi baru di usia yang akan menginjak kepala tiga. Daripada ditanya kapan nikah dan kapan punya anak, lebih baik punya anak sendiri. Sialnya aku malah punya anak dengan musuh bebuyutan di kantor, parahnya dia juga yang membuat peraturan tidak boleh ada hubungan asmara di kantor. Lha ini malah punya anak sama aku. Padahal di masa pandemi, orang-orang yang bekerja di bidang hotel susah mendapat pekerjaan. Salah satu harus mengalah tapi kami sama-sama keras kepala. Sekuel dari Dibuang (mantan) Tunangan, Dicintai (mantan) Ayah Mertua - sang sekretaris Read more
submitted by xoxefo3952 to Novelideas [link] [comments]


2024.05.21 06:31 xoxefo3952 Merebut Kembali Hartaku dari Keluarga Benalu dari Anggrek Bulan untuk Dibaca Gratis - Pernikahan Cerita Indonesia

Selama delapan bulan, dia diperlakukan bak pembantu oleh ibu mertua,ipar dan suaminya, karena dia takut menjadi seorang janda. Akhirnya dia berontak saat tahu suaminya yang malas itu, malah berselingkuh. Dengan banyak tipu daya, dia di usir dari rumah peninggalan orang tuanya. Namun ketika telah di usir, dia malah hamil. Namun dia akan membuktikan jika dia bisa hidup mandiri dan sukses Read more
submitted by xoxefo3952 to Novelideas [link] [comments]


2024.05.13 02:22 Bujanginam I am M22 planning to stay single seumur hidup biar bisa ngumpulin duit lebih banyak, any advice, please?

I am M22 baru aja lulus, 2 bulan nganggur belum dapet kerja. Mau nanya buat bro and sis, kalau misal saya hidup sendirian, apakah nanti Net Income (Total Pemasukan dikurangi Spending) akan lebih gede dibanding punya pasangan dan beranak?
Asumsinya, kalau misal saya berpasangan, tentu income saya berasal dari dua sumber, yaitu saya dan istri, (saya gamau beristri IRT),
Tapi, di sisi lain, spending nya tentu lebih besar, antara lain:
Rumah harus lebih besar karena ane hidup berkeluarga. Kalau ane hidup sendiri, rumah kecil ga masalah.
Ada biaya buat ngurus dan sekolahin anak. Harus nyari lingkungan yang bagus buat perkembangan anak (yang mana cost lebih mahal juga, lol). Asumsi saya istri pasti mau punya anak, karena jarang perempuan mau childfree di Indonesia, gak kayak di USA.
Ditambah lagi, transfer ke ortu sama mertua.
Variabel waktu juga pertimbangan, kalau single, ane pulang dari kerja bisa pake waktu buat develop skill buat naikin value ane di mata bos, misal, kuliah sampe S3, atau ikut kursus biar, bisa naik jabatan.
Waktu ane juga bisa kepake buat hal lain di luar kerjaan, misal buat hobi di musik atau main game.
Kalau berkeluarga, waktu ane dipake buat interaksi dengan istri dan anak anak.
Kekurangan dari being single adalah sumber pemasukannya cuma ane sendiri, beda kalau punya istri yang kerja, sumber incomenya ada dua (as i said ane ga mau punya istri IRT). Tapi, hal tersebut dibarengi dengan spending yang makin gede jg.
Saya ga masalah hidup sendiri kalo emang net incomenya lebih banyak. Ada saran dari bros and sis? Thank you in advance
Edit: Gua cuma mau mutus rantai setan. Kakek nenek gua miskin. Bapak Ibu miskin. Kakak udah nikah skrng kepala 3 juga masih miskin. Kalau gua nikah dan punya anak, higher chance gua juga tetap miskin, kecuali istri gua kaya raya. Kalau gua punya anak, anak gua kemungkinan besar akan miskin juga, sama sepeti generasi pendahulu dia. Makanya gua mau mutus rantai dengan tidak menikah dan tidak punya anak
submitted by Bujanginam to finansial [link] [comments]


2024.04.23 06:34 Mirato03 Akhirnya merasa di titik ter rendah, lebay? I Need advice.

Saya seorang suami (28th) dengan 1 Anak, jabatan Asmen di kantor tapi gaji belum di sesuaikan thp di 13juta. Mertua sakit & tabungannya sudah mau habis sehingga saya sebagai menantu ingin membantu, Belum punya rumah & persiapan pendidikan anak menjadi hal yang saya renungkan beberapa bulan terakhir karena gaji.
Saat ini cicilan hanya kta untuk renov rumah mertua, 3jt perbulan.
Pekerjaan di kantor sangat hectic, bisa dibilang saat ini saya adalah core di department saya bahkan untuk department yang sama dalam 1 group. Diangkat jadi asmen dengan know how & problem solving level mid manager tapi gaji masih sama seperti level supervisor. Awalnya saya anggap ini fase tapi akhirnya saya makin merasa di eksploitasi, bahkan karna saking hecticnya team saya tidak bisa handle semua sehingga saya pun juga sebagai doer.
Pilihan saya ada 4 1. Stay & menunggu penyesuain Gaji. 2. Pindah ke perusahaan lain di Indonesia tapi mungking gambling juga karna harus menjalani status sebagai karyawan kontrak lagi, benefit bisa jadi down grade. (Di tempat sekarang sangat ok khususnya untuk medical rawat jalan/inap free tidak perlu reimburse, bonus min 2x, cuti 16 hari, uang cuti 1x gapok, cop, dll). 3. Pindah ke malaysia untuk upgrade (sehubungan kantor sekarang ini bergerak di perkebunan sawit). 4. Ambil double job? Tapi apa yg flexible mengingat hectic di kantor.
Any advice would be appreciated, thanks in advance.
submitted by Mirato03 to indonesia [link] [comments]


2024.04.21 16:16 ShigeruAoyama Komodos yang belum nikah, menurut kalian seberapa penting punya rumah atas nama sendiri sebelum menikah?

Konteks Indonesia of course
Basically versi dari thread ini untuk para unmarried Komodos. Pertanyaannya simpel sih sih, untuk kalian yang belum menikah (yang dalam hal ini antara bener-bener single atau in relationship), menurut kalian seberapa penting memiliki rumah atas nama sendiri sebagai "modal" untuk nikah?
submitted by ShigeruAoyama to indonesia [link] [comments]


2024.04.21 15:48 ShigeruAoyama Married komodos, berapa lama waktu yang dibutuhkan sejak kalian menikah sampai kalian punya/berencana punya rumah atas nama sendiri?

Konteks Indonesia of course
Belakangan di sosial media semakin santer isu anak muda nggak tertarik beli rumah. Terus kemudian saya lihat thread ini (https://twitter.com/txtcybstatus/1781752969073156411). Ternyata banyak juga yang nggak setuju kalau semisal benar-benar mengabaikan untuk membeli rumah.
Nah kemudian saya berpikir mungkin memang anak muda yang nggak tertarik beli rumah itu karena belum melihat kebutuhannya. Mungkin baru kepikiran pentingnya punya rumah setelah menikah sebagaimana thread saya yang pernah saya share mengenai mobil
Edit: rumah di sini bisa landed maupun apartemen
While we are at it, saya sekalian share thread deh biar yang masih single juga bisa ikut berpartisipasi ttg seberapa penting memiliki rumah atas nama sendiri dan atau pasangan apabila kalian belum menikah?
Pilihan
A. 0 Days. Kami sudah memiliki rumah atas nama saya dan/atau pasangan saya semenjak kami belum menikah, sehingga setelah hari pernikahan kita tinggal masuk saja atau finalisasi, yang mana proses-prosesnya itu nggak akan makan waktu 1 tahun.
B. 1-3 years. Kami memutuskan untuk tinggal bersama dengan orang tua/mertua, saudara/ipar, kos, mengontrak, dlsb yang intinya properti itu bukan atas nama kami berdua selama lebih kurang satu hingga tiga tahun, sambil kami mengusahakan memiliki rumah kami sendiri dalam periode waktu tersebut. Periode ini cukup singkat tapi kami optimistis bahwa kami bisa melakukan hal tersebut.
C.4-6 years. Kami memutuskan untuk tinggal bersama dengan orang tua/mertua, saudara/ipar, kos, mengontrak, dlsb yang intinya properti itu bukan atas nama kami berdua selama lebih kurang 4 hingga 6 tahun, sambil kami mengusahakan memiliki rumah kami sendiri dalam periode waktu tersebut. Periode ini tidak terlalu singkat tapi juga tidak terlalu lama, dan kelihatannya periode waktu tersebut cukup realistis untuk dijalankan, jadi kami tetap optimistis dengan menjaga ekspektasi
D. 7 years or more.Kami memutuskan untuk tinggal bersama dengan orang tua/mertua, saudara/ipar, kos, mengontrak, dlsb yang intinya properti itu bukan atas nama kami berdua selama 7 tahun atau lebih , sambil kami mengusahakan memiliki rumah kami sendiri dalam periode waktu tersebut. Periode ini sebenarnya cukup lama tapi dengan kondisi kami yang sekarang, kami agak pesimistis bisa memiliki rumah dalam jangka waktu dekat, dan periode ini kelihatannya yang paling realistis.
E. Irrelevant/Lihat hasil
View Poll
submitted by ShigeruAoyama to indonesia [link] [comments]


2024.02.09 07:19 Punt10n Dipersulit untuk pisah rumah dengan Mertua

*terimakasih responmya semua, ternyata emg butuh sentilan dri di dunia maya krn gw gk dpt itu di dunia nyata, yes i will stand my ground, maaf jika gw gk tegas, its because I'm people pleaser and i know it.
Pengen curhat aja gengs, udh ngobrol semuanya sm istri, tpi pengen dpt sharing pengalaman dri redditor sini mungkin ada pengalaman yg sama.
Jadi gw dan istri itu dh nikah 1 tahun, baru lahir anak usia 3 bulan. Gw dan istri kerja di satu wilayah kerja, berangkat kerja bareng tpi beda kantor. Jadi dri awal smpe nikah tinggal sm mertua (ortu istri). PP dari rumah ke kantor itu 50menit-1jam naik motor dan hrs ngebut, jadi hampir setiap hari naik motor bareng istri. Hmpir tiap hari ngerasa capek dijalan, smpe rumah tuh bawaannya pengen istirahat krn capek dijalan tpi ya ada hrs beberes krn tinggal sm mertua.
Jd mertua itu masih berkerja dan berkecukupan, uang banyak, mobil ada 2 dan motor 4 dan hmpir tiap bulan bisa beli emas, tpi kyk susah buat ngeluarin uang buat anaknya (istri 2 bersaudara, cewe semua, istri anak pertama) jd setiap dibantu sm ortunya dia, selalu ngerasa gk enak takut ditagih, jd apa2 yg dikasih itu selalu kepikiran bakal ditagih walaupun anak sendiri. Istri sdng kuliah s2 jg semua pkai uangnya dia sendiri, gk ada minta atau dikasih dri ortu nya, lahiran anak, aqiqah dan lainnya itu pkai uang sendiri.
Dirumah jg sebagian besar yg beberes, masak, belanja itu istri gw, jd udh ya klo istri gk masak atau beli makan ya mereka jarang banget inisiatif masak sendiri, klo mulai jg pasti nungguin istri masak. Jd bs disebut istri selalu diandelin buat urusan dirumah. Sering kasihan liat istri begitu, gw sendiri aja jarang bgt nyuruh istri, paling buatin kopi pas pagi dh itu aja.
Nah puncak masalahnya knp bkin postingan ini adalah, kmrin gw sm istri udh sepakat buat ngontrak krn ada masalah dgn ortu nya (klo anak nangis, istri gw kyk dilarang gendong anak sendiri) udh bilang keesokan hari nya ke mertua dan di acc boleh ngontrak, gw dri situ udh langsung dp kontrakan.
tpi keesokan pagi nya di bilang lg klo gk boleh ngontrak langsung aja beli rumah gapapa kpr nnti dibantu DP (ini gw dan istri sangat meragukan) hbs dri situ istri marah dan gw sendiri tersinggung. Ya dikarenakan keinginan semua ortu mungkin pengen anaknya punya rumah, malemnya ngobrol sm mertua tanpa istri krn masih marah, ya mereka bilangnya gk ngelarang tpi sangat menekankan utk kpr rumah, disuruh sabar dlu sampai gatau kapan, mungkin lg pd capek aja kata mereka (yg sangat sok tau, gk pernah tanya dan selalu gampangin) dan minta skrng gw cari rumah buat di cicil kpr. Gw bilang yaudah ini skrng cari dlu, hrs cicilan dibawah 2 jt dan dp dibayarin tpi klo gk dpt, keputusan ngontrak gk berubah.
Kontrakan yg ini enak tempatnya, deket ke kantor cmn 15 menit yg semula 55 menit, diperumahan, deket mall dan supermarket.
Udh nyari rumah juga, dpt ada beberapa rata2 harga 500jt, dp ada yg harus 100jt-300jt agar cicilan 2jt kebawah. Blm gw bilang lagi soal ini.
Jd mungkin redditor disini ada yg punya pengalaman atau bs sharing yg pernah ngehadapin mertua begini?
submitted by Punt10n to indonesia [link] [comments]


2024.02.04 08:22 Sea_Possibility6509 Apakah durhaka jika saya memutuskan kontak dgn ayah saya?

(Mohon maaf jika cerita saya kepanjangan dan males dibaca)
Sy benci ayah saya, dr saya kecil beliau selingkuh berkali2 diblkg ibu saya, ibu saya yg nemenin beliau dr 0 sampe ekonominya diatas tp ibu saya ttp mencintai beliau gabisa meninggalkan beliau, ibu saya ini tipikal IRT bgt gasuka keluyuran cm ngurung dirumah aja nntn tv orgnya introvert, tiap hari masak, rajin ibadah tp jujur ibu saya itu galak bgt suka marah2 suka melampiaskan amarahnya ke saya, tp sy ttp sayang ibu. emg namanya tabiat selingkuh ya udah jadi tabiat aja. Ibu saya punya simpanan 800jt habis semua buat bayarin hutang usaha ayah saya. Uang 800jt itu ibu saya kumpulkan dari uang bulanan belanja yg ayah saya kasi dan ditabung belasan tahun, hilang sekejap. 2016, ibu saya merasa ayah saya selingkuh lg, ibu saya terus mendesak ayah saya tp ayah saya sampe sumpah2 demi allah, sampe sumpah2 saya ketabrak mobil kalo sampe ayah saya boong, tp namanya insting seorang istri tdk bs dibohongi. Long story short 2020 adalah titik terendah hidup saya, ibu saya mengidap gagal ginjal yg ud tahapnya parah dan breast cancer stad 4. Ayah saya bilang ke saya "tolong senangi ibu ya, jgn buat dia beban pikiran" dokter vonis ibu saya hanya bertahan kurang dr setahun. Saya dan nenek saya (dr ibu) temani ibu saya yg sedang sakit 24/7 hrs siaga kalo ibu tb2 membutuhkan saya, tetapi esokannya saya hrs pulang kerumah karna saya mau istirahat sebentar dan ayah saya menawarkan untuk rolling, akhirnya saya pulang istirahat dan ternyata ayah saya bawa selingkuhannya yg sedang hamil beserta anaknya yg masi kecil didepan nenek & ibu saya yg saturasi oksigennya sudah 70%. Ibu saya buat sadar dan berbicara aja sudah susah. Saya tau darimana? Ibu saya telfon saya nangis2. Akhirnya saya br istirahat sebentar lsg bergegas balik kerumah sakit. Disitu ibu saya ceritain semuanya sembari beliau antara ngawang sadar / tdk sadar. Disitu amarah sy bener2 memuncak. Ayah saya sendiri yang bilang jgn buat ibu sedih tp dia sndiri yg tega buat ibu saya sedih disaat ibu saya ud kesadarannya sdh mulai menurun. Sy marah sm ayah saya, saya tanya kenapa beliau berbuat seperti itu, ayah saya jawab " ayah gamau dihantui rasa bersalah sm ibumu " egois bukan? Disaat 2016 sampai 2020 ibu saya konfrontasi ayah saya, tp ayah saya malah g ngaku2 giliran ibu saya sudah sekarat beliau br mengaku. Apa sesulit itu biarin ibu saya meninggal dalam damai? Dokter vonis ibu saya meninggal kurang setahun tetapi nyatanya stlh ayah saya confess, ibu saya meninggal lusanya, saya benar2 seperti sebatangkara dan sy bnr2 seperti orang gila sampai pasca ibu saya ga ada saya hrs bolak balik psikiater. Saya selalu mengecap ayah saya pembunuh ibu saya. Smenjak ibu ga ada, ayah saya tgl dengan wanita itu dan anaknya dgn leluasa sdh tdk ad rasa was2 lg sedangkan saya karna enggan tgl bersama mreka, memutuskan untuk kos / apart saja, tetapi ibunya pacar saya menolak, beliau khawatir saya anak perempuan sndiri ngekos. Ortunya pacar akhirnya ajak saya untuk tinggal dirumahnya beserta kakak2 dr pacar saya. Ortu pacar saya sangat menyayangi saya, antara anak sndiri dgn saya tdk dibedakan. Usaha ayah saya semenjak ibu ga ada makin jeblok. Selama 2 tahun struggling 2020-2022 akhirnya saya berusaha mengikhlaskan apa yg sudah terjadi, mungkin Tuhan lbh sayang dgn ibu saya, saya juga berusaha berdamai dgn selingkuhan ayah saya yg sudah dinikahi scr siri dan saya skrg syg sm adik2 tiri saya. 2023 pacar saya memutuskan untuk melanjutkan usaha ayahnya di daerah lain dan saya pun ikut krn tdk bs ldr. Ayah saya karna tau saya sdh bs menghasilkan uang sndiri beliau slalu minta pinjaman ke saya krn uang saya tdk cukup untuk pinjaman beliau yg trlalu besar, pacar saya bersedia meminjamkan dananya ke beliau, janjinya bulan januari diganti tapi 5 bulan br dikembalikan, sedangkan pacar saya dan saya juga punya kehidupan dan kebutuhan sndiri. Ayah saya aktif skali meminjam uang kepada kami sampai titik di akhir 2023 kmrn ayah saya baca chat saya dgn istri sirinya, saya bilang ke istri sirinya tolong jgn ganggu pinjam uang ke saya dulu, saya stress sekali karna uangnya mau saya simpan untuk biaya sangjit krn kalo sangjit( proses adat chinese sblm menikah) itu kan dr pihak wanita, sedangkan ayah saya untuk sangjit dan menikah saja enggan untuk bayarin saya maunya full dr camer saya. Makanya saya berusaha keras menabung supaya martabat ayah saya tdk direndahkan oleh calon mertua saya, walaupun saya tau calon mertua saya tdk money oriented. Tapi ayah saya murka baca chat saya dengan istri siri ayah saya. Abis itu beliau g lama pulangin uang saya dan beliau sakit hati sama perkataan saya. Saya pun bingung dimana letak sakit hati beliau dgn perkataan saya di chat tsb?. Beliau pun gapernah nanyain kabar saya, keadaan saya gmana. Saya sakitpun urus sndiri sampe kmrn tb2 ayah mau minjam uang saya lagi tp yg chat saya bukan ayah saya melainkan istri nya beliau yg chat saya. Saya bener2 sakit hati bgt. Ayah saya yg mau pinjam uang kenapa harus lewat istrinya yg chat saya. Dia yg butuh bantuan saya tapi kenapa dia malah nyuruh orang buat pinjam uang ke saya. Beliau juga lagi susah tp bisa beli durian harga 400 ribu jeruk harga 100 ribu sekali keluar sm keluarganya habis 2juta sedangkan hutang beliau banyak dimana2. Saya kesel bgt ayah saya ngutang tapi gatau kondisi keluarganya gabisa mengatur keuangan, kl saya ga pinjami hubungan saya sama ayah saya makin renggang bs2 saya ga diakui anak sm beliau, sedangkan saya masi membutuhkan beliau untuk acara pernikahan saya. Saya aja hidup di daerah lain bekerja hidup hemat2 makan senemunya yg penting sy bs nabung untuk acara sangjit & pernikahan saya. Saya pgn bgt setelah menikah ganti nomor pindah rumah tanpa sepengetahuan ayah saya. Saya cape banget dichat cuma untuk pinjam uang doang tp dia gapernah peduli sama keadaan saya. Apakah saya durhaka jika saya membuang ayah saya setelah saya menikah? Tp jujur dulu waktu saya masi kecil ayah saya sangat memanjakan saya, apa yg saya mau selalu keturutan walaupun ekonomi beliau dibawah pas2an. Makanya byk pertimbangan saya. Mohon masukan dan sarannya.
submitted by Sea_Possibility6509 to indonesia [link] [comments]


2024.01.24 03:34 Umengthecat Bikin first impression ke calon mertua Cina Medan?

Jadi ini ane mau ajak date doi di Jakarta. Sebagai gentleman ya ane jemput dong ke rumah pagi-pagi. Denger dari doi kalau ortu dan keluarganya berkunjung dan stay di rumahnya doi buat berberapa minggu kedepan sampai sincia (imlek). Berarti pas ane jemput nanti bakal berpapasan dengan mereka.
Jujur ini bakal jadi pengalaman pertama ane encounter calon mertua. Apa ini mertuanya Cimed totok pula. Gimana bagusnya yak ane bisa bikin first impression yang bagus di mata mereka pas jemput nanti? Maap pengetahuan tata krama ane kurang.
submitted by Umengthecat to indonesia [link] [comments]


2024.01.12 23:02 ShigeruAoyama Komodos in relationships, with the current housing prices, how do you plan to manage your future property?

Sebenarnya sih intinya pingin tahu masih seberapa besar minat kalian "owning a house" + ambil KPR dengan harga rumah yang belakangan makin sulit terjangkau. Ini terutama untuk kalian yang sudah menikah atau berencana menikah dengan pasangan kalian saat ini ya karena kalau semisal yang ditanyain adalah yang single pasti jawabannya jelas lebih baik ngekos / sama ortu dan mungkin belum punya urgensi untuk memiliki rumah sendiri.
Also rumah di sini include apartemen , pokoknya properti lah.
Btw in the future: in the next 10 - 20 years karena jangka maksimal KPR biasanya 20 tahun. Kl saat ini 25 tahun, maka ini artinya 35 - 45 tahun. Like, where do you see home ownership status when you reached 35 - 45 y o?
Pilihan
A. Inheritance. Baik saya dan pasangan berencana tinggal di rumah orang tua/mertua kami (rumah "masa kecil" salah satu dari kami) dlm jangka panjang, yah mungkin kontribusi bills, tapi kami tidak bayar sewa atau KPR. Di masa depan, saya dapat melihat diri saya mewarisi rumah ini dan tinggal bersama dengan keluarga kecil saya
B. Renting. Sewa/kontak/kos rumah atau apartemen. Saya dan pasangan enggan untuk tinggal bersama orang tua atau mertua tetapi kami belum yakin apakah mampu/mau mengambil cicilan rumah, jadi kami berencana renting a property untuk jangka panjang
C. Purchasing. KPR secara full atau cash keras kl punya duitnya. Saya dan pasangan sudah setuju untuk memiliki rumah kami sendiri di masa depan, sehingga kami bersama-sama membeli rumah. Kami tidak ingin membebani orang tua kami masing-masing sehingga dana untuk membeli rumah sepenuhnya dari saya dan pasangan.
D. Gift. Hibah/bantuan orang tua atau mertua. Orang tua/mertua kami sudah memiliki rumah yang dikhususkan untuk tempat tinggal kami, atau kami berencana membeli rumah dengan mereka juga ikut urun membiayai pembayaran rumah kami (subsidi ortu).
E. Irrelevant/ lihat hasil (mis: saya saat ini tidak memiliki pasangan)
F. Others, mention
View Poll
submitted by ShigeruAoyama to indonesia [link] [comments]


2023.12.05 03:33 FoxtrotWhiskyTango [SERIOUS] Need advice to resolve home issue

Jadi saya (28M) tinggal bersama istri saya(28F) dan anak saya yang baru dua tahun. Pernikahan kami sebenarnya tidak terlalu smooth karena menurut istri saya, orang tua saya/mertuanya itu terlalu banyak "intervensi" to the point I cannot have casual phone with my mother anymore(who in my opinion, not perfect but good person overall).

Kami dulu menikah pas 2020 di tengah COVID. Personally kami berdua maunya acara sederhana saja, cukup ke KUA dan slametan biasa saja. However my mother pushed us to get a wedding (yang mungkin ukuran dari ortu saya nggak besar, 100 person yang anggotanya extended family). Kalau berasumsi "oh disuruh bayar sendiri?" Nggak, family paid it all. Family disini maksudnya keluarga saya, soalnya istri saya itu yatim piatu sejak SD. Diasuh oleh Budhe-nya (yang setelah talking banyak, ya orangnya baik-baik walau banyak flawnya).

Lalu alhamdulillah sekali, anak saya itu datangnya cepet banget. 2022 akhir sudah lahir. A very cute and smart babygirl. Problemnya sejak hamil, istri saya itu gampang sakit, karena saya harus kerja full, terpaksa saya minta tolong orang tua saya agar istri saya selama kehamilan dan setahun pertama anak saya bisa ikut di rumahnya. Ibu saya has no issue dan saya personally menilai ibu saya selama mendidik saya juga dididik baik-baik walau saya banyak personal flaw-nya.

Then, from here, things starts rolling over downhill.

Saya jujur paham kalau usually hubungan mertua-menantu itu akan bumpy as heck from start. Tapi karena saya (walau pas COVID) harus kerja masuk kantor, saya putuskan agar istri saya ikut orang tua saya supaya bila tiba-tiba istri saya ngedrop ada yang langsung handle. Karena tempat kerja saya dan rumah saya pada saat itu jaraknya 90 menit commuting. Then, my wife mental health starts deteriorating.

Sebelum menikah, istri saya itu orangnya "no-nonsense person" dan suka charging full speed at her issue. Kalau kata ipar saya itu, saat istri menikah sama saya jadinya itu "Ratu jalanan tiba-tiba masuk keraton" Yang biasanya suka outing tiba2 harus dirumah terus gegara COVID. Terus nggak sampe setengah tahun nikah sudah hamil. Ibu saya dokter, jadi pas COVID itu benar2 strict. Nggak boleh keluar rumah. Dari luar (apapun dan darimanapun) harus langsung mandi dan keramas. Masker hanya dibuka pas makan atau mandi saya. That strict. Karena kami sekeluarga juga terpapar COVID. walau alhamdulillah nggak ada yang sampai masuk RS.

Selama disana, istri saya selalu curhat ke saya kalau pembantu saya itu suka semena-mena (which in retrospect, memang iya). Entah ngatain "nggak bondo" atau "nunggu harta warisan doang" and some other stuff along that line including karena istri saya makannya banyak, biasnaya ada lauk yang bisa dibawa pulang dihabiskan semua sama istri saya yang hamil.. Ibu saya memang bilang ke istri saya yang hamil biar nggak usah bantu-bantu yang berat. Cukup banyak2 istirahat aja.

Sempat pecah secara terbuka dan istri saya hampir mau kabur karena kelakuan pembantu saya itu. Pembantu saya itu for the last 20+ years memang sudah ikut di rumah orang tua saya. Ibu saya mencoba menengahi dan membaikkan antara istri dan pembantu. Tapi istri saya itu suddenly, walau ratu jalanan, perkataannya itu selalu sopan, "nggak bisa saya bisa langsung memaafkan". Which in my opinion masih masuk akal walau ibu saya menerimanya agak aneh. Lalu istri saya menuduh ibu saya "berat" ke pembantu saya. Alasan istri saya, pembantu sudah 20+ tahun ikut sedangkan istri saya baru seumur jagung.

Lalu it even got worse. Saya jujur nggak tahu asal usul gosip ini dari mana, tapi di desa saya dan istri saya (kami ketemuannya di Malang dan kaget kalau desa mbah saya dan desa istri saya itu tetanggaan di kampung) muncul gosip "kalau saya ini mau dijodohkan bla bla bla". Since then, kalau ada sesuatu yang saya lakukan bagi dia tapi tidak sesuai dengan karep e selalu "kono lho, pegat o ben iso rabi karo menantu idaman mbokmu"(tuh, cerai aja ben isa nikah sama memantu idaman ibumu). Saya jujur sangat tidak senang dengan perlakuan ini. Karena walau saya masih banyak flaw saya sangat mencintai istri saya. Because I chose her with full of my consciense and judgement. Saya menyari calon istri yang mau saat hidup berada di bawah dan diatas tetapi saling cinta. And that what I see in my wife.

Setelah gosip itu beredar, semua tindakan-tindakan (yang menurut saya) baik dari keluarga inti atau extended family saya selalu direspon oleh istri saya dengan "mau ikut campur urusan rumah tangga" atau "biar nanti bisa diungkit lek ada sesuatu yang nggak sreg dengan mereka". Baik disini itu adalah kami sempat dibantu pindahan, dibantu juga dicarikan kontrakan baru karena saya pindah kerja. Dikunjungin every other week or two. and even monetary help soalnya anak saya juga sedang sakit TB.

Saya sempat dipesani oleh ibu saya, "lek cerita masalahmu, nango keluargane istrimu sebelum cerita ke ibu. Ben terbuka sama keluarganya" And I did it. and Demi Allah I swear that my wife extended family is the absolute nicest people I've ever met. And I did it religiously. Sebelum cerita ke orang tua saya, saya selalu cerita ke Budhe/Pakdhe/Mas/Mbak/Ipar istri saya dulu. And my wife responded as "Ganok sing membela aku, keluargaku ae mbelain kamu". And things also spiraling sampai kami sempat ada inciden antara pas lebaran 2022 tiba2 istri saya meledak di rumah budhenya sampe ninggal anak saya begitu saja seharian. Saya dan kakak-kakaknya nyari seharian keliling desa nyari istri saya.

Akibat insiden itu, istri saya sempat diruqyah oleh Pak Lik Ipar saya. Dan ternyata ada "yang nempelin" sehingga kadang bertindak irrasional. and things were getting better for a short respite. Istri juga sempat kami bawa ke mental health provider dan secara medis dan spiritual getting better.

Tapi good times grinds to halt. Beberapa minggu terakhir ini saya dan istri saya gesekan terus karena kita beberapa waktu terakhir memang banyak emergency spending karena anak saya sempat hospitalized dan membantu pakdhe istri saya juga habis kecelakaan. Money was become tight and we both know that we are not exactly a good thrift spender. Kita nggak hidup royal. Hidupnya menurut saya cukup mild dalam spending dan alhamdulillah gaji saya itu pretty much cukup untuk daily basis. We am trying to live independently.

Sempat saya mencoba memarahi istri saya karena perkataannya itu terkadang semakin menyakitkan. Saya juga mengiyakan karena I am not exactly a good role model even though I try my best to become one. Saya khawatirnya istri saya akan starting to (naudzubillah semoga jangan sampai) abusing my daughter entah secara verbal atau fisik. Kami sebenarnya ingin mencoba marriage conselling tapi gaji saya nggak bisa untuk mengakomodir routine visit, which we are in dire need.

Verbal abuse ke saya makin parah (walau saya nggak bisa menolak sepenuhnya karena ada beberapa hal yang memang benar). Saya mencoba bertahan untuk hanya sekedar memarahi secara lisan saya. Saya tidak ingin "kasar" ke istri saya because it is wrong to do so. But I'm running out of options. Kalau saya kabur ke desa, saya khawatir anak saya nanti gimana dan anak saya itu sangat attach dengan ibunya. Nelpon orang desa juga saya nggak yakin apakah bisa membantu. Dan menelpon orang tua saya is definitely out of option karena bakal memperkeruh suasana. Need advice on how to tackle this issue.
submitted by FoxtrotWhiskyTango to indonesia [link] [comments]


2023.10.19 16:53 TruthversusSlander Mungkin wanita ni penat dgn 'extra burden'.

Mungkin wanita ni penat dgn 'extra burden'. submitted by TruthversusSlander to NegarakuMalaysia [link] [comments]


2023.10.08 11:54 ShigeruAoyama Bagaimana kalian memiliki mobil pertama yang atas nama kalian sendiri?

Mobil atas nama sendiri itu artinya mobil yang kalian gunakan sehari-hari itu STNK dan bpkb-nya menggunakan nama kalian dan bukan nama orang lain (misal orang tua). Dan ini mobil pertama ya konteksnya.
Also please mention di usia berapa kalian sudah memiliki mobil yang atas nama kalian sendiri.
View Poll
submitted by ShigeruAoyama to indonesia [link] [comments]


2023.09.19 06:36 Grape14 Romance? Advice?

Hallo indonesia, saya M25, ingin menanyakan kepada para komodo, bagaimana ekspektasi kehidupan romansa kalian di umur segini hingga 20 tahun kedepan.
Sebagai background, saya mungkin terhitung minoritas di Indonesia. Dari segi agama, saya nonmuslim, ktpnya Buddhis, tapi udah pernah coba sana sini ke Kristen / Islam dan pada akhirnya kurang cocok and decided to stay as Agnostic. Ortu saya both Buddhis ( tapi itu pun ktp, aslinya kayaknya Konghucu (?))
Jadi ortu gue pinginnya cari yang seiman aka buddhis. But saya sendiri kesulitan untuk mencari pasangan yang seinterest sama gue dan juga seiman. Kebanyakan yang seinterest, beda iman. Ortu juga pinginnya saya cepat cepat nikah karena ortu sendiri sudah kepala 6.
Sudah pernah coba pacaran dengan yang beda iman, but things didnt work out. Masa pacaran, rumah udah pada enggak senang. Also, I can't leave my parents alone, mereka ada isu yang me gharuskan saya sebagai anak satu satunya untuk stay with them. Kalau enggak, kasihan, terbengkalai ortu gue.
Is there any possibility of finding someone who is willing to live with mertua in this day and age? Dari saya sendiri, terima situasi pastinya susah, dan untuk mencari pasangan pun mungkin perlu waktu yang lama.
Also gue juga extremely introvert. :,)
submitted by Grape14 to indonesia [link] [comments]


2023.09.11 11:25 pandaman-ID Orang tua Gabung Ponzi, need some advice

Hi semua, mau minta masukan
Gw anak pertama dimana sampai sekarang masih biayain orang tua dan adik kuliah, punya adik 3, yang 2 masih sekolah.
Jadi orang tua tiba tiba ketahuan ikutan Ponzi, ini udah ketiga kali, yang pertama ikutan MMM dan rugi, gw bantuin akhirnya lunasin hutang downline, kebetulan belum nikah pas itu.
Sekarang Alhamdulillah udah menikah, dan adik ke 3 diterima kuliah di universitas negri.
Tiap bulan kirim untuk biaya kuliah adik plus biaya hidup dan kontrakan orang tua ( Orang tua ga punya rumah karena terbeli hutang dulu ), gw pun masih kasih buat mertua ( walau ga sebanyak orang tua, supaya adil - tbh i love my in law more compared to my parents )
Tiba tiba bokap berhenti kerja dengan alasan ini itu, padahal kerja lumayan di sebuah hotel di NTB - saat ditanya bokap kerja dimana, nyokap jawab kerja di e-commerce, mulai curiga nih karena pas ditanya ga mau jawab dan cuman bilang untung besar jutaan, karena curiga gw ingetin untuk jauhi ponzi, sampe bilang percuma ibadah kalo ikutan ponzi, dosa karena nipu orang.
Dari sana orang tua ga pernah bilang apa apa, tiba tiba orang tua minta tiket buat ke Jakarta katanya ada urusan keluarga, disana gw beliin tiket tanpa ada curiga, eh ternyata di Jakarta nyambi cari downline, dimana ada beberapa saudara setor uang untuk ikutan, beberapa hari setelah itu ponzi tersebut ( FE* Eccomerce ) kena grebek pemerintah dan kabur, semua uang ludes baru deh semua ini ketauan.
Orang tua posisi ga ada uang, bahkan tabungan adik buat beli laptop ga ada ( akhirnya gw yg beliin ), dan sekarang mereka minta bantuan untuk bayar ini itu, nah apa yang musti gw bilang ke orang tua? karena gw bisa kasih uang. Isti menolak untuk kasih uang karena uang tabungan kita penting untuk bayar sekolah anak tahun depan.
Gimana cara menolak yang enak? karena kalau dipaksakan yang ada pernikahan yang hancur.
Yang bertanya kemana adik ke2? dia ga ada duit hehe, dia banyak hutang pinjol dan kredit ini itu.
submitted by pandaman-ID to indonesia [link] [comments]


2023.08.15 07:53 alienaga Range biaya renovasi rumah

Hi Komodos,

Saya M27 single anak terakhir dari dua bersaudara dan punya pendapatan tetap.
Karena kakak saya sudah nikah dan punya rumah sendiri (dirumah mertua), dan saat ini cuma saya satu-satunya anak yang jadi harapan untuk renovasi rumah.

Singkat cerita orang tua minta untuk merenovasi rumah jadi lebih bagus, gaada request spesifik harus tembok/tingkat atau gimana.
Dan saat ini saya baru punyan tabungan yang ga seberapa (under 50) dan saya gatau range biaya untuk renovasi rumah itu brp juta, misalkan harga material sama semua di setiap daerah.

Mungkin dari para komodos disini ada pengalaman untuk renovasi/bangun rumah dengan model X memakan dana brp? untuk referensi dan target nabung saya

TIA
submitted by alienaga to indonesia [link] [comments]


2023.07.27 13:56 Polressiak Seorang Pria Pelaku KDRT Warga Kelurahan Perawang Kecamatan Tualang Diamankan Tim Opsnal Polsek Tualang

Seorang Pria Pelaku KDRT Warga Kelurahan Perawang Kecamatan Tualang Diamankan Tim Opsnal Polsek Tualang
https://preview.redd.it/l5l3st0byheb1.jpg?width=994&format=pjpg&auto=webp&s=c454b9686528929a464c14b57818d0719dbdddeb
PERAWANG – Seorang pria berinisial UBB Als S (31 ) warga Kelurahan Perawang Kec. Tualang Kab. Siak ditangkap tim opsnal Polsek Tualang dirumahnya Jalan Raya Km.6 Perawang Kec. Tualang Kab. Siak, Senin (24/7/2023) sekitar pukul 00.30 WIB. Penangkapan UBB Als S terkait kasus KDRT, berupa penganiayaan yang ia lakukan terhadap istrinya berinisial DN Als A( 23 ).
Kapolres Siak Akbp Asep Sujarwadi S.I.K,M.SI melalui Kapolsek Tualang Kompol Arry Prasetyo SH.MH membenarkan adanya penangkapan pelaku Penganiayaan itu yang terjadi pada hari Kamis tanggal 13 Juli 2023 sekira jam 15.30 Wib, Jalan Raya Km.6 Perawang Kec. Tualang Kab. Siak.
Kejadian tersebut bermula pada hari Kamis 13 Juli 2023 sekira pukul 15.30 wib di jl. Raya km. 6, saat Korban bersama rekannya hendak mengantar anaknya ke rumah Mertua (Pelaku ), bahwa antara korban dengan pelaku sudah pisah rumah kurang lebih 4 bulan (cerai bawah tangan), setibanya di jalan Pelaku melihat korban dengan rekannya dengan mengendarai sepeda motor dan langsung mengentikan motor Korban.
Pelaku bertanya ke pada Korban” tega kau ya DN Als A”, lalu korban menjawab “apalagi sih UBB Als S, aku udah nggak mau lagi samamu”, mendengar hal tersebut pelaku langsung memukul kepala korban menggunakan besi stainless berukuran kurang lebih 20 cm yg dipegangnya, yg mengakibatkan luka pada bagian kepala korban, melihat kepala korban luka dan berdarah pelaku sempat membawa korban kerumah sakit, namun sampai dirumah sakit pelaku langsung pergi meninggalkan pelapor begitu saja dengan membawa anaknya. Ungkap Kompol Arry
Baca Juga: Tim RBP dan Itwasda Polda Riau Lakukan Penilaian dan Evaluasi Zona Integritas di Polres Siak
Korban yang tak terima dengan aksi kekerasan yang dilakukan oleh suaminya, kemudian membuat laporan ke Polsek Tualang. Laporan itu disertai dengan hasil visum dan keterangan dari sejumlah saksi.
Petugas pun lalu mencari keberadaan pelaku usai melakukan KDRT hingga akhirnya berhasil diamankan tim Opsnal Polsek Tualang yang dipimpin langsung Kanit Reskrim Akp Adi Susanto.SH.
Usai ditangkap tim Opsnal Polsek Tualang, sang suami pun mengakui perbuatannya dan turut serta mengamankan barang bukti (satu) helai baju lengan pendek warna putih
dan 1 (satu) helai jaket warna abu-abu yang ada bercak darah, sedangkan besi stanliss yang di gunakan untuk memukul masih dalam daftar pencarian barang , akibatnya terancam mendapat hukuman penjara selama 5 tahun.
Dalam kasus ini UBB Als S disangkakan dengan Pasal 44 Ayat (1) Jo Ayat (2) UU RI No.23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT),” ujarnya. Tersangka saat ini masih menjalani pemeriksaan di Unit Reskrim Polsek Tualang untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Tags: Kelurahan PerawangTim Opsnal Polsek Tualang
submitted by Polressiak to u/Polressiak [link] [comments]


2023.06.07 15:10 not_tellingthetruth Komodos, apakah BAK di westafel rumah orang lain dibenarkan?

First of all.. kamar mandi rumah gue gaada westafelnya jd memang pipis sewajarnya
Saat ini kebetulan sedang tinggal dirumah mertua sudah 3 hari ini, dan ada westafel dalam kamar mandi. Selesai BAK selalu disiram dengan cuci tangan ala WHO. Ntah kenapa tp gue ngerasa "bersalah" setiap BAK di westafel.
Ya ada yang bilang lebih green, lebih hemat air. Tp scientifically apakah lebih bersih dan lebih hemat air sulit diukur karena tiap orang punya kebiasaan cuci tangan yg beda
Alasan kenapa gue tetap melakukan krn lebih nikmat aja, bisa nyenderin komodo gue di pinggir westafel tanpa harus ngeker
Jadi? AITA? Lanjut?
submitted by not_tellingthetruth to indonesia [link] [comments]


2023.05.13 19:48 AruAruBeam Need Suggestion : Grab Car Problem

Hello, mau minta input comodos di sini. Jadi pagi ini saya pesen Grab dr rumah ke airport. Nah tarif yang didapat itu Rp.88.000 dengan promo jadi Rp.78.000. Istri saya yg pesan namun titik turunnya itu salah karena di parkiran kedatangan.
Nah awal kita ada d telp ama drivernya, kita salah titik ato kgk tanya dia. Saya terus bilang ke drivernya sebentar saya cek dulu terus matikan telp karena lagi beberes juga. Pas di cek benar dari rumah ke airport tp memang salah di parkiran. Kita chat ke drivernya juga kalo dia mau ambil atau cancel. Terus dia bilang tetap ambil. Yah kita tunggu lah karena memang terminalnya masih sama juga dan masih pagi juga.
Datang lah dan kita naik tuh. Di tengah perjalanan kan dia sudah itungnya pick up yah jadi mungkin ga bisa cancel. Dia mulai lah bilang titiknya salah dan bilang bisa tidak dibayar cash nanti sisanya. Dia bilangnya suruh cek harga dr Grab keq pesan ulang. Ya udah saya cek lah dr rumah ke keberangkatan berapa. Eh ternyata lebih murah jadi Rp.74.000. Pas saya bilang begitu dia bilang cek nya salah harusnya dr Airport ke Rumah bukan dr Rumah ke Airport. Lah? Gw mikir logika ga masuk dong ini? Ya tp gw coba ladenin ama cek. Yah emang bener lebih mahal jatohnya Rp.129.000 an. Dia bilang suruh tambahin cash aja dr segitu. Wah dr situ sih saya dah bilang, mana bisa begitu mas logikanya ga masuk dong. Dia bilang suruh salahin sistem grabnya. Ya udah saya bilang aja, ya udah turun parkiran aja mas, nanti kita jalan gpp. Dia bilang bayar parkirnya mahal ama jalan jauh nanti pak. Lah saya tanya jadinya maunya gimana, dia bilang suruh bayar aja sisanya yg dr itungan td mas. Yah saya dah d mobil dan ga bisa cancel juga , istri saya bilang udah gpp tapi ga bisa cash karena emang kita pesan ga bawa cash juga jadi nanti kasih tip.
Ya udah nyampe lah tuh, saya sih masih bete ama dia. Istri saya ada akhirnya kasih tips juga tuh 50.000 jadinya. Saya ngerasa dipalak sih sebenernya jadi td saya ada suruh istri complain jg ke grab. Abis di cek ternyata bisa diambil balik. Istri saya masih baik, dia suruh ambil balik 30.000 aja ama jgn di suspend drivernya. Sejauh ini lancar saya dah sampe tujuan juga. Eh ternyata malemnya adek saya telp, itu grab dateng sama istrinya buat nagih 30.000 yang dipotong. Kan an*ing yah. Ada sempet tek tok ama bokap, tp bokap saya ngalah dan kasih 30.000 karena dia ada screen shot hp fee dia.(saya ga tau apakah harga di dia ama kita beda ato kgk) yang saya denger dr adek saya dia tuh keq playing victim bilangnya dia dah mau ambil order kita loh ama ganti titik point dropnya (dimana enggak terjadi).
Nah skrg yg ribetnya itu dia tinggalnya beda 2 gang doang ama rumah saya (makannya bisa dateng).
Jadi comodos, kasus keq gini mending laporin ato kgk ke grab? Saya sebenernya kesel bukan karena duid ilang tp karena kelakuannya.
Saya pernah koq bela2in grab driver yang ga sengaja keteken selesaikan pesanan makanan. Saya dah complain ke grab dan pesan ulang (sebelum lapor saya ada sempat tunggu juga). Dia ternyata tetap datang nganter, saya telp cust service suruh jgn potong dr dia , saya bayar 2x gpp.
Jujur istri sekarang kesel sih, cuman yah itu kalo lapor ke grab dan ada apa2 dia bisa dateng lg ke rumah kalo dendam. Dari istri sih pngn lapor, dr bokap suruh relain. Dari saya, agak ragu karena lapor -> mediasi polisi kemungkinan takut panjang dan masih ga tau dr grab bakal diapain.
Yah gitu sih dr saya, butuh perspektif lain dr comodos juga kalau ada pengalaman similar.
Terima kasih.
TLDR; Grab driver maksa rute rumah -> airport ditambah cash dengan selisih rute airport -> rumah. Kita ga ada cash jadi kasih tips 50.000. Komplain ke grab ambil balik 30.000. Malamnya rumah didatangi minta di bayar cash 30.000. Bingung perlu lapor ke grab ato tidak karena rumah beda 2 gang.
EDIT 1 : Thank you atas input nya. Saya dah bahas dengan istri jadi jangan dilanjutkan saja. Karena memang tidak worth it juga, kita jg bersyukur hidup ga sesusah dia. Saya jg ikhlas biar yg d atas aja yang hukum karena kalau dia seperti itu terus jg nanti jg kena getahhnya. Istri kesal karena mertua (bokap saya) nya kmrn sampe ribut saja dengan dia. Untuk skrg saya blacklist dan screenshot saja bukti jika takut kedepan dia ada apa2 lagi. Terima kasih.
submitted by AruAruBeam to indonesia [link] [comments]


2023.02.20 05:45 Epiphyte_ Ketika berita kematian Lieus Sungkharisma disiarkan di grup WA kompleks...

Sumber: FB Page Kang H Idea (Hasanudin Abdurakhman)_ https://www.facebook.com/4bright.indonesia/posts/pfbid02AcHxSta6HxoPZG9TYHpHSJHYninhicpPue71hABFnmLJQz1KD78LfeLSByd8VGprl
" Dua minggu lalu saya dapat cerita lucu dari seorang teman. Waktu Lieus Sungkharisma meninggal, WAG warga kompleks rumah teman saya ini sontak ramai dengan kabar disertai hujatan terhadap almarhum. Hujatan berisi umpatan "kadrun" dan sejenisnya itu.
Tak lama kemudian masuk informasi baru. Ada kabar soal meninggalnya mertua Pak X, warga kompleks tersebut. Seperti biasa, informasi seperti itu dijawab dengan ucapan bela sungkawa dan doa-doa untuk almarhum, serta simpati kepada keluarga yang ditinggalkan.
Lalu perlahan menjadi jelas, bahwa mertua Pak X tadi adalah Lieus Sungkharisma. Nah, bisa bayangkan suasana WAG setelah itu?
Media sosial membuat orang-orang terhubung oleh interaksi yang sebenarnya tidak utuh. Orang-orang hanya mengenal sisi di bagian mereka berinteraksi. Interaksinya sangat parsial, dan cenderung dingin. Artinya, banyak sisi-sisi yang diabaikan. Ikatan-ikatan sosial dianggap tidak ada. Tokoh-tokoh hanya dikenal dalam sosok yang disebarkan di media sosial saja. Sisi lain dia tidak dikenal."
submitted by Epiphyte_ to indonesia [link] [comments]


2023.01.02 16:33 No_Echidna529 [ASK] Mau tanya dan diskusi terkait beli rumah di sekitar daerah Arcamanik (Bandung)

Hello redditors, mau tanya dong terkait "cons" yang ada jika ingin beli rumah di sekitar Arcamanik (Bandung).
Jadi background-nya, gw dan keluarga ini masih ber-status ngontrak rumah di daerah Pondok Cabe. Dan kebetulan banget nih, dapet 1 offer menarik dari keluarga dekat ada rumah yang dijual di daerah Arcamanik seharga 520 juta. Harga-nya bisa murah karena 1 hal yang mungkin ngga akan gw jabarin disini ya.
Terkait kebutuhan rumah tinggal, gw saat ini udah ada 1 anak, small family dan gw saat ini mikir, kontrakan cukup ngabisin duit juga per tahun dan mikir-nya pengen settle supaya bisa "ngoprek" si rumah dengan lebih ikhlas (ngga usah takut sama yang punya rumah). Motivasi-nya sih memang pengen punya rumah, tapi ngga melihat daerah jabodetabek worth it ya (karena masih WFH).
Saat ini masih in progress nabung, tapi tiba-tiba denger deal menarik kayak gini, gw jadi harus bener-bener mikir lagi tentang faktor penguat kenapa harus beli rumah itu (sbnrnya ngga usah dipaksain sih nyari faktor-nya, kalo emang nanti ngga cocok ya deal-nya dilepas).
Spesifikasi rumah sih kayak gini ya:
Luas Tanah 110m2 Luas Bangunan 86m2 (belum tau umur-nya berapa) Saat ini rumah memang digunakan untuk tempat tinggal bukan kontrakan kosong Kalau dilihat daerah-nya, cukup padat, ada tetangga kiri kanan dan depan. Rumah mengarah barat, jadi kena matahari pagi. Rumah tumbuh, bisa dibuat lantai 2 
Tapi masih belum tau ini bangunan udah sejak kapan, plus ini udah termasuk SHM juga. Minggu ini mau cek-cek ke rumah tersebut, pengen tau dong kira-kira ada hal khusus atau umum yang jadi sorotan ngga ya ketika membeli rumah ?
Mungin kalau terkait deal rumah, gimana akad-nya , part itu udah ada yang ngurus ya. Tapi kalau terkait situasi atau kira-kira worth atau ngga, mungkin ada redditors yang lebih tau ngga ya ?
Misal:
  1. Daerah arcamanik itu langganan banjir kah ? Karena OP bukan orang Bandung Timur. Kalau diliat di Gmaps sih memang ada beberapa tempat langganan banjir dan jalur air di sekitar sana.
  2. Karena deal-nya cukup "kaget" karena dateng tiba-tiba. Kira-kira temen-temen yang udah beli rumah, ada punya preferensi khusus ngga ya ketika beli rumah ? pengen liat input dari redditors aja. Karena gw awalnya mikir, bikin rumah di Bali, karena udah sedia tanah 2 are dengan preferensi, bikin rumah sendiri bisa di-design sendiri, macem bikin halaman belakang terus dapur yang deket dengan halaman. Tapi apalah daya, itu masih long term banget mungkin, saat ini orang-orang juga pada susah ya mau beli rumah (kalau baca di thread sebelah ada yang sampe 8M di Jakarta pun belum cukup budget :O).
Saat ini faktor terkuat gw sih masih lebih ke pengen settle dan bisa berpikir lagi untuk ke depan-nya akan seperti apa. Gw liat deal ini cukup menarik untuk mikirin mateng-mateng lagi keinginan buat beli rumah.
Kalau ada redditors yang punya pengalaman yang sama, bisa di share ya :D.
So far yang baru kepikiran pros dari rumah ini
1. Secara ekonomi, harga 520 ini udah khusus banget. Biasanya rumah sekitar bisa range dari 700 - 800 (sesuai spek) 2. Sekitar 40-50 menit menuju Cimahi (rumah mertua) jadi ngga yang jauh banget. Kalau sekarang, 4 jam dari kontrakan (cape di jalan, kalau ada apa2 ngga bisa cepet juga). 
submitted by No_Echidna529 to indonesia [link] [comments]


2022.12.28 16:43 harapanrakyat Viral karena Selingkuh dengan Mertua, Sosok R Minta Netizen Tak Ikut Campur

Viral karena Selingkuh dengan Mertua, Sosok R Minta Netizen Tak Ikut Campur submitted by harapanrakyat to u/harapanrakyat [link] [comments]


http://activeproperty.pl/