Cerita skodeng kakak main puki

KASUS MISTERIUS KETIKA SEORANG PRIA MALAYSIA MENGHILANG KETIKA MELAKUKAN MARATON, DAN TIDAK PERNAH KEMBALI

2024.05.19 09:20 akangmacho KASUS MISTERIUS KETIKA SEORANG PRIA MALAYSIA MENGHILANG KETIKA MELAKUKAN MARATON, DAN TIDAK PERNAH KEMBALI

KASUS MISTERIUS KETIKA SEORANG PRIA MALAYSIA MENGHILANG KETIKA MELAKUKAN MARATON, DAN TIDAK PERNAH KEMBALI

https://preview.redd.it/h2dc69uizb1d1.jpg?width=921&format=pjpg&auto=webp&s=999cbfe3e71e39720ed51aa4891597de2e925299
Muhammad Ashraf Hassan 29 tahun, atau yang di kerap panggil Acep dari Muar Johor, Malaysia, bersama 485 peserta laki-laki dan perempuan lainnya, melakukan lomba maraton Gopeng Ultra Trail (GUT) dari lokasi Gua Tempurung sejauh 25 kilometer, pada sabtu pagi ditanggal 23 Maret 2019. dan berakhir pada hari yang sama di lokasi sama.
Namun ketika semua peserta telah kembali hanya Acep yang tidak junjung kembali, hal ini disadari oleh temannya, Mohd Farid Md Kamal 32 tahun, ketika mendapati Acep masih tidak sampai setelah perlombaan berakhir. Penyelenggaraan mencoba melakukan panggilan telepon namun tidak ada dijawab dari Acep.
Sebanyak 120 orang dikerahkan untuk mencari Acep beserta unit anjing pelacak, di hari yang berbeda pun 170 orang kini terlibat dalam operasi mencari yang melibatkan anggota polis, tentara, pasukan Gerakan AM, dan Relawan. Kehilangannya masih menjadi misteri meskipun hanya botol air yang digunakannya ditemui, namun pasukan SAR masih belum menemui petunjuk lain untuk menemukan Acep.
Hingga pihak keluarga termasuk ibu Acep juga turut melakukan pencarian anaknya, dalam sebuah video ini ibu Acep ketika ikut melakukan pencarian anaknya di malam hari, mengatakan berulang-ulang dalam video ini, "Nampak mak tak Acap? mak kat sini Ashraf". Hingga pada video lain orang-orang melakukan azan di lokasi.
Namun tidak jauh dengan negara Republik, masyarakat dan netizen negara itu mengkaitkan hilangnya Acep dengan unsur mistik. Ironisnya masyarakat lebih gemar cerita hal buruk, ada yang mengatakan dia sengaja kabur, ada yang mengkaitkan dia menikah dengan orang bunian dan tidak ingin kembali, ada pula yang berspekulasi bahwa dia ditangkap jin karena mencuri batu larangan.
Kakak atau Abang dari Muhammad Ashraf, yaitu Mohd Zahiruddin, 35 berkata, "cerita yang sumbernya tidur jelas lebih tersebar luas, namun tidak memberi hasil dalam usaha pencarian, sebaliknya memberi kesan kesedihan kepada keluarga kami yang masih sedang menunggu kepulangannyanya."
"Kami yakin, Ibu pun sama, kita semua sama yakin yang Ashraf masih ada." Kepulangan Mohammad Ashraf Hassan, atau Acap masih dinantikan istri dan anak tercinta. Dia yakin suaminya akan pulang tidak lama lagi. Operasi pencarian telah dikerahkan mulai dari radius 35 km hingga 50 km dan telah mengerahkan 700 pasukan SAR, serta sukarelawan terlibat dalam pencarian di kawasan bukit batu putih hingga Plaza Tol Gopeng. Namun hingga hari ini Acap masih belum ditemukan.
submitted by akangmacho to u/akangmacho [link] [comments]


2024.05.15 02:05 DanielAnakBudi Sebuah harapan dibalik orang yang tidak berduit

Di post ini, aku mau cerita bedasarkan kisah nyata dari sebagian besar orang yang pernah ngobrol sama aku (plus dengan pengalamanku pas bersama mereka) dan mungkin ini bisa menggerakkan hati atau kita makin positif sih. Ada 2 cerita yang bakalan aku bahas, dan kalian bisa pilih aja mau cerita mana yang mau kalian baca. And ofc, i make it short to save everyone's time.
The story has 2 perspective : Gojek, dan Tukang parkir (niatnya mau ada tambahan 1 lagi, yaitu cerita tentang guruku.. maybe next time i guess.)
Let's start with Gojek.
Gojek Kejadian ini terjadi pasca tahun 2021-an (kalo ga salah). Ceritanya, Sahabat jauh dari solo pulang ke sentul dan aku main sama beliau sambil ngobrol bareng kondisi-nya disana. Kami bercengkrama sampai dengan jam 8 malam, dan aku memutuskan untuk pulang (karena nyokap udah nyariin). Aku akhirnya dianterin pulang dengan mobil nyokap sahabatku yang kebetulan lagi satu jalan dari AEON. tapi, aku denger kabar kata-nya bokap-nya temen tiba-tiba sakit dan Nyokap-nya perlu beli obat. Aku nawarin untuk nemenin beli obat + nunjukin apotik terdekat, tapi akhirnya aku cukup minta diberhentiin aja di Lampu merah dekat CCM. Karena aku takut-nya mengganggu juga + takut pulang kemaleman. Cukup ucapan semoga cepat sembuh, dan akhirnya pergi ke kantor polisi perempatan CCM buat pesan Gojek.
Jujur, aku kaget ketika yang dateng ketika pesen Gojek yang dateng adalah perempuan. Aku ga permasalahin kamu kerja jadi apa... tapi dengan kondisi malem seperti ini dan beliau berani narik Gojek? oh my. That's a daring move and deserve my respect. Tapi pas aku mau naik, beliau bilang.. ini baru pertama kali dia ambil pesanan malem-malem dan kebetulan aga capek (kalo ga salah inget). Aku tawarin untuk ngendarain motornya (it was a scoopy. its has good handling but slow as snail speed. but it has good fuel economy. hehe, maaf terlalu mendiskripsikan motornya).
Kami ngobrol di jalan dong... tanya-tanya abis ngapain dan ini itu. Sampai aku nanya ke beliau "Ibu kenapa mau kerja jadi Go-Jek?". Beliau dengan lumayan santai-nya bilang something along like "Karena ada-nya ini pada saat ini, dan saya harus membiayain kedua anak saya". Aku sambil mengucapkan maaf nanya kepada beliau "Maaf bu, saya kalo boleh nanya.. Suami ibu apakah tidak kerja?". Beliau bilang "Suami saya kabur". That bring a chill on my spine... karena ini ngobrol secara langsung. Beliau bela-belain Nganter barang sampai malam, dan bahkan nyoba nge-gojek. it's somewhat shows how mother figure should always be. She wants nothing but her kids to become succeed and didnt end up like her.
And today 2024, i share her story to here... it shows that maybe even at the very rock bottom, you cannot see down but only up. and you need to keep on going whatever your situation is.
okay, Mari kita langsung aja cerita kedua.
Tukang Parkir Mixue Miksu (ga boleh nyebut merek meskipun keliatan dikit, atleast its for the sake of the funni)
Nah, ini sebenarnya kejadian yag masih baru-baru banget. Cerita-nya ini abis ngampus.. Karena lagi kepengen makan eskrim, pergilah aku ke Miksu deket Sate Tegal Laka-laka yang ada di cibinong. Kebetulan disitu ada tukang parkir (yang kebetulan sering ketemuan dan dia ramah).. ngobrol lah aku sama beliau. He give me many wise words dan saran sebelum beranjak ke dunia yang bener-bener dewasa. it was all fun and game.
But then, i ask him... "Tapi pak, dengan pemikiran dan wawasan yang luas. Kenapa bapak jadi tukang parkir?" He said ketika beliau di pelabuhan tanjung priuk, dulunya dia kerja sebagai pengangkut barang dan disukai sama bos-nya karena etos kerja-nya yang tinggi (Sambil nunjukin kertas kerja-nya, dan dokumen penting lainnya ketika kerja di pelabuhan tanjung priuk. I was surprised how did he trust me to the point to show me this). He got paid handsomely, dan dia kerja dari pagi ke pagi. Sampai ketika orang dalam plays along dan kompetisi yang ga sehat mulai masuk. Dia suka disenggol dan begitu sebagai-nya... dan bahkan sudah berfikir kalo sebagai pengangkut barang udah bukan passion dia lagi (karena terkadang dia mesti berantem pas ngangkut barang di jalan entah sama pungli, dll).
Dan dimasa dimana dia udah kepala 5 atau 6 ini (kalo ga salah). Dia hanya ingin meninggal dengan tenang aja. Dia bilang sama aku "Keinginan muda dan tau pasti berbeda. Semakin kamu tua, kamu semakin belajar kalo dalam hidup itu ga semuanya bisa kamu dapatkan. tapi kamu ga boleh nyerah, dan harus tekun".
He's respectable person... even as tukang parkir. Maybe some people doesnt have a choice and ended up like him. Bahkan orang berjasa kayak beliau aja di-injek". like damn..... Hope he's having a good day
That's the story for today folks. Have a good day !
edit : typo :b
submitted by DanielAnakBudi to indonesia [link] [comments]


2024.05.14 00:21 Obvious_Traffic_2029 GS main questions..

So I've been a long time monster hunter player since the beginning. I picked this up a little less than a month ago, and have grinded nt but off, and drive for a living as well so it gives me access to material gathering a little easier you could say.
With that said, I've always loved GS, so of course I'm gonna stick with it, no matter how hard. I am. Currently hr 76, run a build consisting of the following from helmet to boots:
Weapon: datura blaze 3 8/3 puki GS
Armour: rath, anja, rath, banbaro, pink rathian.
I have seen a lot of people ranting about end game and Im feeling it get extremely challenging without an element specific GS to kill any 7* monsters. I actually just completed the Azure rathalos main quest 7* with a grade 5 legiana gs.. took a few tries but I got there.
My question boils down to this: given how extremely resource intense it is for an end game build, being a solo player what is the true best end game GS for me to use, and what builds do you reccomend..
My current one give pretty good attack output but I'm thinking of going barroth GS, and maybe changing the build before I'm too invested. Any and all thoughts, videos e.t.c. are very much appreciated 🙏
Happy hunting everyone
submitted by Obvious_Traffic_2029 to MHNowGame [link] [comments]


2024.05.13 02:22 Bujanginam I am M22 planning to stay single seumur hidup biar bisa ngumpulin duit lebih banyak, any advice, please?

I am M22 baru aja lulus, 2 bulan nganggur belum dapet kerja. Mau nanya buat bro and sis, kalau misal saya hidup sendirian, apakah nanti Net Income (Total Pemasukan dikurangi Spending) akan lebih gede dibanding punya pasangan dan beranak?
Asumsinya, kalau misal saya berpasangan, tentu income saya berasal dari dua sumber, yaitu saya dan istri, (saya gamau beristri IRT),
Tapi, di sisi lain, spending nya tentu lebih besar, antara lain:
Rumah harus lebih besar karena ane hidup berkeluarga. Kalau ane hidup sendiri, rumah kecil ga masalah.
Ada biaya buat ngurus dan sekolahin anak. Harus nyari lingkungan yang bagus buat perkembangan anak (yang mana cost lebih mahal juga, lol). Asumsi saya istri pasti mau punya anak, karena jarang perempuan mau childfree di Indonesia, gak kayak di USA.
Ditambah lagi, transfer ke ortu sama mertua.
Variabel waktu juga pertimbangan, kalau single, ane pulang dari kerja bisa pake waktu buat develop skill buat naikin value ane di mata bos, misal, kuliah sampe S3, atau ikut kursus biar, bisa naik jabatan.
Waktu ane juga bisa kepake buat hal lain di luar kerjaan, misal buat hobi di musik atau main game.
Kalau berkeluarga, waktu ane dipake buat interaksi dengan istri dan anak anak.
Kekurangan dari being single adalah sumber pemasukannya cuma ane sendiri, beda kalau punya istri yang kerja, sumber incomenya ada dua (as i said ane ga mau punya istri IRT). Tapi, hal tersebut dibarengi dengan spending yang makin gede jg.
Saya ga masalah hidup sendiri kalo emang net incomenya lebih banyak. Ada saran dari bros and sis? Thank you in advance
Edit: Gua cuma mau mutus rantai setan. Kakek nenek gua miskin. Bapak Ibu miskin. Kakak udah nikah skrng kepala 3 juga masih miskin. Kalau gua nikah dan punya anak, higher chance gua juga tetap miskin, kecuali istri gua kaya raya. Kalau gua punya anak, anak gua kemungkinan besar akan miskin juga, sama sepeti generasi pendahulu dia. Makanya gua mau mutus rantai dengan tidak menikah dan tidak punya anak
submitted by Bujanginam to finansial [link] [comments]


2024.05.07 15:33 Ptg_Menyerah ULPT: Jangan cepat mandiri kalau sibling kalian belom

EDIT: Okay guys noted, setelah balas2an dgn bbrp dr kalian gw rasa main disagreement nya adalah apakah keadilan ortu adalah hak dasar seorang anak.
Yg mana gw rasa iya karena mereka dengan sadar bikin lebih dari 1 (unless kembar)
Tapi general consensus sepertinya bebas aja sbg ortu mau bikin brp dan alokasi nya bagaimana.
Interesting dan yaudah no hard feelings. Thanks for your thoughts guys.
Original post below

Okay first of all, ini akan terkesan perhitungan banget atau jahat emang tergantung perspektif kalian terhadap keluarga. But hey this is real.
Bagi kalian yang umur 20an menjelang mandiri, dengan ortu yang masih support sibling lain. Gw sarankan jangan mau mandiri cepet2 dan tidak membebani ortu. Karna tidak ada garansi sibling kalian akan melakukan hal yang sama.
Apalagi kalau kalian younger sibling dan older sibling kalian belom mandiri, janganlah kalian mandiri duluan karna youre missing out and punishing yourself.
Menurut gw paling fair adalah younger sibling mengikuti umur mandiri si older sibling. Karna gini.
Misal ada 2 saudara, si anak pertama A dan anak kedua B
Si A managed to land a good job dan bisa mandiri di umur 25. Setelah umur 25 si A gak minta duit sepeserpun dari ortunya.
Di saat ini si B masih umur 20. Tetapi seiring waktu jalan, ternyata si B baru bisa mandiri di umur 32. Dimana berarti ada gap 7 tahun dimana duit ortu mengalir ke si B namun tidak ke si A.
7 years is a long time. Asumsi aja miara anak dewasa idup itu kalo middle class bisa 6 juta sebulan makan minum, sabun, bensin, kuota dll nya.
6 juta x 7 tahun = 504 juta!!!
Kalau warisan kalian nanti misal ada 2M, eh dibagi rata masing2 1M.
Padahal ternyata kalo diitung2 itu si B dapet 1.5M loh! Hanya karna si A cepet2 mandiri.
Ini secara gak langsung menghukum si A padahal si A yang perform better. Dan yang perform worse justru di reward dengan extra support tersebut.
Jadi menurut gw, kalo kalian anak pertama, diskusi dulu sama ortu dan sibling, tetapkan umur mandiri di umur berapa, dan terapkan harga mati umur sekian both of you harus mandiri.
Kalo kalian anak yang kecil, simply contek aja kakak kalian mandiri umur berapa supaya fair. Kalau salah satu ada kendala, harusnya di balancing pada aset warisan.
Itu 500jt aja masih ilustrasi, gw bahkan liat sendiri yg lebih parah wkwkw.
Jadi walau kalian udh bs mandiri, kalo masih gak fair, menurut gw charge aja expenses kalian juga ke ortu kalian dan uang kalian ditabung.
Sebenernya ini juga bisa di apply kalau ortu yang bergantung pada anak2, tapi misal cuma si A yang bisa nanggung biaya hidup ortunya.
Aset nya disimpen, hidup dari uang si A, eh pas bagi warisan dibagi 2 rata. Itu jg gak bener dan menghukum yang mampu.
Sekian ULPT nya. Wdyt?
submitted by Ptg_Menyerah to finansial [link] [comments]


2024.04.28 00:38 caule07 Reddit itu seperti apa?

Reddit itu cara mainnya seperti apa ya? Bercerita atau bagaimana menurut kalian pengguna app yang sudah lama?
Karena saya masih baru disini dan melihat cerita orang seru-seru dan ya saya suka membacanya.
Tikok untuk melihat video lucu but the comment bisa dibilang sudah bisa tercemar gitu, F untuk mencari informasi tapi kebanyakan bapak-bapak main burung, then g sekarang yang paling better, twiter sangat frontal tapi bisa juga menjadi tempat berkeluh kesah untuk diri sendiri. setelah ketemu reddit seperti balik ke dimana sosial media masih natural dan no gimmick tempat berkeluh kesah dan bertanya paket kumplit.
Terimakasih untuk pengalaman baru dan saya merasa bernostalgia.
submitted by caule07 to indonesia [link] [comments]


2024.04.21 06:40 novkriz puhhh sepuhh ajarin dong puhh

puhhh sepuhh ajarin dong puhh
Pada zaman dahulu, tersebutlah kisah seorang puteri raja di Jawa Barat bernama Dayang Sumbi. Dia mempunyai seorang anak laki-laki yang diberi nama Sangkuriang. Anak tersebut sangat gemar berburu dia berburu dengan ditemani oleh Tumang, anjing kesayangan istana. Sangkuriang tidak tahu, bahwa anjing itu adalah titisan dewa dan juga bapaknya. Ketika kembali ke istana, Sangkuriang menceritakan kejadian itu pada Ibunya. Bukan main marahnya Dayang Sumbi begitu mendengar cerita itu. Tanpa sengaja dia memukul kepala Sangkuriang dengan sendok nasi yang dipegangnya. Sangkuriang terluka. Dia sangat kecewa dan pergi mengembara. Setelah kejadian itu, Dayang Sumbi sangat menyesali dirinya. Dia selalu berdoa dan sangat tekun bertapa. Pada suatu ketika, para dewa memberinya sebuah hadiah. Dia akan selamanya muda dan memiliki kecantikan abadi. Setelah bertahun-tahun mengembara, Sangkuriang akhirnya berniat untuk kembali ke tanah airnya. Sesampainya disana, kerajaan itu sudah berubah total.
Di sana dijumpainya seorang gadis jelita, yang tak lain adalah Dayang Sumbi. Terpesona oleh kecantikan wanita tersebut maka, Sangkuriang melamarnya. Oleh karena pemuda itu sangat tampan, Dayang Sumbi pun sangat terpesona padanya. Pada suatu hari Sangkuriang minta pamit untuk berburu. Dia minta tolong Dayang Sumbi untuk merapikan ikat kepalanya. Alangkah terkejutnya Dayang Sumbi ketika melihat bekas luka di kepala calon suaminya. Luka itu persis seperti luka anaknya yang telah pergi merantau. Setelah lama diperhatikannya, ternyata wajah pemuda itu sangat mirip dengan wajah anaknya. Dia menjadi sangat ketakutan. Maka kemudian dia mencari upaya untuk menggagalkan lamaran Sangkurian.

https://preview.redd.it/00zhln3vhrvc1.png?width=1340&format=png&auto=webp&s=66f1ef4b1beca6db52f61cbb2de4b283fea27427
submitted by novkriz to rdatadao [link] [comments]


2024.04.19 13:09 Gunwing Pingin ketemu kakak beda ibu, but should I bother?

Saya punya kakak beda ibu, dari dulu penasaran tapi saat saya tanya ke keluarga mereka punya kesan buruk terhadap dia, teman bapak waktu cerita juga kurang suka, pas lebaran tak pernah muncul, baru2 ini jg kabarnya lebaran ketemu bapak langsung bahas warisan dengan beliau, yg sempat membuat beliau marah besar, entahlah ini semua kedengaran buruk tapi saya sendiri penasaran. Saya 20 tahun seumur hidup blum pernah ketemu
submitted by Gunwing to indonesia [link] [comments]


2024.04.16 20:05 Pokerural Best first weapon to Level 8 and above

Before I pulled the trigger I wanted to get some feedback from the experts here...
I main LBG. I finally have my first weapon ready to level up to 8, the Tobi Lightning Blitz. As a solo player, getting the Zin LBG to any respectable level just will never happen, so I am committed to Tobi.
That said, I am not sure this is the best use of the only (4) WGS I have, since I know I will have to farm a LOT to get more WGS. Right now Pukie, Jyura, Rathian, Rathlos, and Devil are the only monsters weak to lightning. And Jyura and Devil are rare, so that leaves only (3) viable monsters to use my strongest weapon to farm. And I don't feel I see that many Rathian or Rathlos.
If instead I held onto my WGS and upgraded my Rath LBG to 8 (it's only at 6.2), then I have Jagras, Barroth, Paolu, Legi, Banbaro, and Barioth. (4) of those are extremely common to see, Legi is rare, Barrioth is on vacation. But this group seems much more viable to farm from.
My Jyura LBG is 6.6 and my Legi LBG is 7.2. Because Jyura and Legi are relatively rare, I don't think it's viable to wait to for them as my first.
And of course, the upcoming event will focus on lightning weapons, which brings me back to upgrading my Tobi LBG.
I am probably overthinking the hell out of this...
submitted by Pokerural to MHNowGame [link] [comments]


2024.04.11 08:44 arbeyz Minta saran & masukannya dong gan

Cerita nya gini aku pribadi lagi mau Deket sama seseorang yang dulunya temen satu kampus kita udah saling kenal satu sama lain sampe sering juga diajak main kerumah dia ataupun main bareng keluar bareng nah permasalahannya selama ±3thn ini hubungan kita tuh gak jelas ntah Itu kita cuma temenan atau ngga nih,
Saran dong kalo aku mau tembak dia tapi nggak bikin canggung kalo semisal ditolak harus gimana ya agan agan semua ?
Terimakasih sebelumnya
submitted by arbeyz to ondonesia [link] [comments]


2024.04.08 17:40 Xanimal123 The TNI should, in fact, be called out for committing war crimes.

Kemanusiaan yang adil dan beradab
- Sila kedua Pancasila
The world’s eyes are currently on Gaza right now, and for VERY good reasons. After Hamas’s October 7th attack, Israel has razed the entirety of Gaza to the ground with missile strikes, in addition to the deliberate starvation of the population in Gaza of any kind of aid like food, water, fuel, and medicine as collective punishment. Many, and I mean many, war crimes have been documented being committed by the IDF including massacres of innocent civilians, rape, and torture. Israeli officials, soldiers, and segments of the public have been astonishingly clear that they want to ethnically cleanse Gaza of all Palestinians. It’s fully obvious right now that what’s happening in Gaza is a genocidal campaign being committed by the Israeli government with the full backing and funding of the US as well as parts of the Western World.
Some of you may see where I’m going with this, but I think it’s important for me to lay out an example that I’m sure most of you can see is pretty morally unjustifiable and use it to make analogies with what I’m gonna talk about, implicitly or otherwise.
As I’m sure most of you are aware by now, there’s been some recent discourse around the circulation of two video recordings that recently went viral on Indonesian social media where it showed a group of TNI soldiers torturing a Papuan man known as Definaus Kogoya inside a barrel filled with water that was contaminated with his blood. One of the videos shows the soldiers punching, kicking, and beating him in the head, while the other shows someone cutting him with a knife. The soldiers themselves recorded this.
The backlash against the TNI because of the video was so bad that the military had to apologize, investigating 42 soldiers and arresting 13 among them that were suspected of being involved in the torture. The TNI accused the man in the video of being a KKB member who was planning to commit arson, but there’s no evidence of this provided, with members of the man’s family claiming he was just fixing his roof along with another friend of his, Alianus Mirok, when TNI soldiers captured them.
After they were handed over to the police, they were released soon afterwards due to there being a lack of evidence against them. After Defianus was already tortured.
There are also some articles that state that Defianus died from his injuries, which if true would make this whole situation extra fucked.
However, this is far from the only incident of torture that has been committed by the TNI. In February of 2020, a civilian named Jusni was tortured to death by a group of 11 soldiers, with most of the perpetrators only getting 9 to 11 months in prison, and only 2 received a sentence of more than a year as well as getting fired.
Even more recently as I was making this, there was a recent article reporting on how TNI soldiers tortured a journalist in Northern Maluku for reporting on the TNI seizing a ship with minyak tanah and threatened to kill him unless he signed a deal where he promised to stop reporting on their activities and quit being a journalist.
The TNI always had a pattern of behaviour when it comes to this, with there having been 431 cases of torture in Papua by apparatuses happening all the way back from 1963 up until 2010, with only 2 having been committed against pro-independence militants, the rest of them being civilians. Of these cases, 65% of them were committed by the military, 34% by the police, and 1% by separatist militants.
Why was there such a high amount of torture by the military against civilians? Aside from the soldiers having a power complex over other people and for the most part feeling immunity from any kind of punishment, there’s another important reason, racism.
Sangat sulit (mengidentifikasi) karena mukanya hampir sama. Mereka brewok
- Mayjen Izak Pangemanan, Commander of the Cenderawasih Military Area Command, when asked by the press why the military had a hard time distinguishing between civilians and militants.
So, to be clear, because TNI soldiers were incapable of telling the difference between a regular civilian and a separatist militant, they captured civilians who weren’t even involved with the militants in the first place and since they were free to do whatever they want, tortured them. Apparently, this problem is so bad that Papuan men have a term for it, musa (muka sama) because they’re afraid that they’ll be mistakenly captured as being a part of the TPNBP and tortured by TNI soldiers.
Now, with the recent discourse surrounding the use of torture by the TNI in Papua, there’s been some comments by people I’m gonna refer to as “ultranationalists” that try to justify or defend what the TNI soldiers had done in Papua. Some of them are current soldiers that say that because TNI soldiers and POLRI men have been killed by TPNPB members, that they shouldn’t be held accountable for their actions. Then there are your netizens that will basically defend everything the military does and say that the people criticizing them are unpatriotic western bootlickers who should go to Papua themselves if they care so much about HAM.
To put this one straight, I strongly disagree with these deflections, I think they’re war crime apologias and I’m gonna spend the rest of my post arguing against them.
And just to be extra clear, when I say “war crimes,” to my understanding it means violations of international law (including torture) that are committed during an armed conflict, at least from what I read from the UN.
There are 2 main arguments I want to make for this case, the first are the political arguments and the second are the moral arguments.
Political Arguments
If we’re looking exclusively from a realpolitik perspective where the main goal is the integrity of the current borders of NKRI, then what happened in Papua, and most likely continuing to happen, is a fucking optical disaster, and undermines that goal entirely.
In Papua itself, stuff like this would radicalize the fuck out of your average Papuan person, imagine if you found out that a family member of yours was tortured by TNI soldiers and the perpetrators went scot-free, of course you would be fucking livid. It further erodes trust in the institutions of the state and galvanizes the pro-independence movement, as chances are they’ll either join one of the civilian pro-independence organizations, or if they’re in the more rural and mountainous areas take up arms with the TPNPB. TPNPB members don’t just come out of nowhere.
We’ve seen this phenomenon played out countless times already, torturing or oppressing a group of people with the aim to instil fear in a population and subdue them usually leads to the opposite effect. As an example, not long after Oct 7, support for Hamas, which advocates for armed resistance, has increased among Palestinians in both Gaza and the West Bank due to Israel’s incessant bombing of Gaza as well as increasing violence with Ultra-Orthodox settlers in the West Bank, while support for the Palestinian Authority has plummeted to the ground.
Internationally, it hurts Indonesia’s credibility on the world stage, turning public opinion against Indonesia’s handling of Papua. People often forget that one of the reasons why Western governments decided to no longer back Indonesia’s occupation of East Timor (may Henry Kissinger burn in hell) was because of the Santa Cruz massacre, in which Indonesian soldiers gunned down unarmed protesters that killed about at least 250 civilians, with footage of the massacre causing international outcry as well as pressure on Western governments to cut their support for Indonesia, similar to what we’re seeing in Gaza right now.
If your goal IS the integrity of the current Indonesian borders, then you should scream out of the top of your lungs to say that shit like this is unacceptable, because this just leads to the opposite effect.
Moral Arguments
As far as moral arguments go, it essentially boils down to this, torture is morally bad, no exceptions.
For one, torture has terrible effects on the victim. Physically, it can lead to chronic pain, brain damage, hearing and vision loss, cardiovascular and respiratory problems, and physical scars. It also psychologically traumatizes the victim, causing them to have depression, PTSD, sleep deprivation, and in the case of stripping the victim naked, strips them of their identity and causes shame.
Two, torture also affects society at large, as the use of torture can lead to its continued and increased use. If soldiers are allowed to torture someone without any consequences, that leads to the entire military feeling that they can get away with it, leading to more cases like Defianus.
The military should not have leeway when it comes to using extrajudicial punishments, as there’s the rule of law when it comes to stuff like this. The use of torture is a violation of the law itself, as Indonesia is a party of the ICCPR (International Covenant on Civil and Political Rights), which among other things include the prohibition of torture, as well as of UNCAT (United Nations Convention Against Torture). Heck even in the 1945 constitution of Indonesia itself, at verse 28G of chapter 10A (which is a chapter that focuses solely on human rights), it explicitly states the right to be free from torture.
“BuT HAM iS JuSt WeSTeRn SJW ProPagAnda” Pancasila&Orba_supporter_#315645, I dare you say that to our founding fathers.
If we legitimize extrajudicial torture as a legitimate form of punishment by the armed forces, who’s to say that the same tactics can’t be applied to you when you’re, say, protesting or criticizing the government? It sets a bad precedent that your civil rights don't need to be taken into account when it comes to the military or authorities for that matter, as well as further creating a culture of impunity among the military and police. I’m sure most of us here don’t want the return of the Orba regime.
Even if the victim was in fact a KKB member who has done some heinous shit, torture in general, aside from being a bad way to make someone tell the truth as it just leads to people lying in order to escape the pain, is just a harm to the individual and society as a whole, hence why I think it should be universally opposed.
Conclusion
So yeah, that about wraps up the main part of my long fucking Reddit post. Normally in a situation like this, I would just write a comment on a post and call it a day, but certain comments riled up my brain that I felt the need to write this all down.
I’ve seen the same logic espoused by Zionists to justify to their ongoing genocide in Palestine by blaming Hamas being said by Indonesian ultranationalists who try to justify the torture of Papuan civilians because of the actions of the KKB, which is EXTREMELY ironic to me, considering I know that these same people would consider themselves to be Pro-Palestine.
To be extra, extra clear, the killing of civilian workers as well as the burnings of public facilities by Papuan militants are completely unjustified and also constitute war crimes. In the same breath, I’m sure that some TNI soldiers feel pain from the loss of friends to KKB gunshots. But that’s the thing though, some of those people part of KKB probably joined the group at least initially because TNI soldiers did some fucked up shit towards either them or their family and friends, but that surely doesn’t justify their attacks on civilian workers on the vague assumption that they’re “spies for the enemy”, neither should that apply for the TNI (and in case the analogies weren’t obvious enough, this also applies to both Hamas and the IDF).
The insane number of comments, lies, and abuses that were levied against the Rohingya Refugees that landed in Aceh by netizens as well as Acehnese students shows to me how dehumanization rhetoric can affect basically everyone, it just depends on how susceptible you are to it. It’s the main reason why I decided to make this post in the first place. We shouldn’t fall into dehumanization rhetoric of an entire group of people just because of the actions of a few. Terrorism committed by the TPNPB should not give the military impunity to do whatever they want, and vice versa for that matter. If we do, we end up using the same justifications that Zionists use.
Di sila kedua Pancasila, dibilangnya kalau semua kemanusiaan itu adil dan beradab. Which to me certainly suggests that all people have equal rights, a.k.a., HAM (gasp, scary acronym). I’m not sure if ultranationalists Orba types who defend TNI soldiers torturing civilians and tell protesting students at BEM UI to KKN to Papua realize that they’re going against a literal principle of Pancasila but guess we all have our blind spots.
A few of the responses to this post will say that I’m just a stupid, unpatriotic, SJW who’s out of touch with the real situation in Papua, and maybe I am, but hey, at least I’m not a war crime apologist.
submitted by Xanimal123 to indonesia [link] [comments]


2024.04.07 18:04 alevel19magikarp How did you change in last two years? Realised I changed for worse (due to kena elitism/racism) and want to reverse

Posting this because Ramadan is time for charity and reflection on how to be a better person.
I remember when celebrating O Level results (top in cohort in lousy neighbourhood secondary school) with friends some joked that I will look down on them. I promised I won't because when I wear different uniform I'm still same Magikarp. Hardworking but cheerful joker and nice/helpful to everyone even the gangsters in my secondary school.
Two years later I can say I kept my promise and don't look down on them but I changed for worse in other ways. I developed a lot more anxiety over my future and less nice/helpful to people I don't know well. How come? Maybe this is maturity after introduction to harsh world with lots of elitism/racism:
  1. Choosing/starting JC
I realised got four IP JCs for SAP schools (HCI/DHS/RVHS/EJC) so top scoring minority race students got limited options (mainly RI/VJC/NJC). First few weeks in VJC were huge culture shock especially IP dogs + VS guys making racist jokes which make me feel not welcome (even consider appeal to NJC but missed deadline LOL).
For GP my English standard + knowledge need to catch up a lot (in secondary school we know little + don't care about issues like politics/LGBT). During GP discussions two Chinese classmates are the most vocally liberal and pro-LGBT. One is king of racist jokes (even by VS guy standards) and doesn't really mix with minority races (other VS guys who make racist jokes still mix with other races). Another is stuck up rich girl who likes to mock (with sarcastic replies) my English mistakes especially after she realised I morally disagree + uncomfortable with LGBT.
Even my H1 Malay class got this well off guy who likes to put down his own community/culture (similar to [Rant] Experience with “elite” malays : SGExams). Thank God most VJC people are not like that and after a few months I managed to make some good friends (all races).
  1. Building portfolio
Although my family can't afford tuition I can still get good grades with a lot of self-study + consult teachers. JC increase emphasis on building portfolio (secondary school only got LEAPS) which is more difficult. I joined two CCAs then ran for exco + signed up for many relevant competitions/Olympiads. Selected for a few competitions but never win anything (which is fine).
Missed some opportunities because too expensive + limited time (family commitments + self-studying takes much longer compared to tuition). From competitions + online + classmate gossip I heard a lot about super stacked portfolios of brilliant privileged RI/HCI/ACSI students (some use connections to get opportunities). This make me more worried about how I'm going to compete with them for uni places (aiming for CS due to real interest + ticket out of poverty).
  1. Employment discrimination
During pandemic older siblings kena retrench + parents earn less so we rely on gahmen support + older siblings did temp jobs like Grab/SDA. As pandemic improves they look for new jobs but some companies reject kakak because she wears tudung. Cousin with special needs become first in family to complete uni but can't get any job relevant to his degree.
As inflation got worse I consider giving tuition to help with family finances but so many tuition lobangs openly put for female Chinese only.
  1. Social media
Pandemic made many disadvantaged families (including mine) reliant on Malay language social media. Abang's most active in group for Grab riders while I'm in another group giving IT help/advice. As inflation got worse the strong gotong royong spirit there slowly replaced by many feeling frustrated/angehelpless over poverty/elitism/racism.
I also join English language social media (mainly Reddit) to find answers/advice which I can't get from family/friends or Malay language social media. Joined some discussions about social issues (to improve my GP) but turns out liberal Chinese on singapore are even more elitist/racist like frequently insulting boomers (even cursing to die) + Grab riders + various customs (like Chinese burning or halal needs) + anyone who disagrees with LGBT (even calling them retarded/ISIS).
  1. The turning point incident
Two weeks before turning point incident I'm walking from VJC (ECP side) towards bridge to bus stop then heard voice in Mandarin so turned around. Saw this Chinese lady walking her big dog just behind me and got huge shock.
Turning point incident involves a close friend (also Malay) from secondary school (went poly). Let's call him Poliwrath. He's from broken family and kena some racist bullying in P5/P6. So in Sec 1 he mixed with gangsters in our school for protection but with support from me + others he managed to stop mixing with gangsters. In poly he kena racism from groupmates.
What happened is Poliwrath heard rumour that in NS need to stay in with gays. He asked on Malay language social media but could not get answers/advice only violent jokes/suggestions (which I disapprove of). Then he asked me and I said I don't know but can try to help ask on NationalServiceSG which I did. We met for dinner then checked the replies which all not helpful only insults + some threats.
Poliwrath was like "Why must we serve this ketuanan cina country? If they want to beat us up I better get my old gang to protect us. Like that Chinese girls who only want tuition from other Chinese girls deserve to kena rape?" First time I see Poliwrath so angry/upset in our 5 years as good friends. Next day during GP lesson I mentioned the female Chinese only tuition lobangs and that stuck up rich liberal Chinese girl said "is common sense for girls safety".
Then after CCA finish I walk towards bridge near bus stop (near where I kena the dog owner). Saw a female Chinese (a bit older + not from VJC) coming down last few steps of bridge then fell down + barang drop. Instead of helping her I froze up (feel like legs cannot move) for one minute then walk the other away to different bus stop.
  1. Changed for the worse
Now I'm shy/afraid to approach/help people I don't know well (even when I want to approach/help them). I start to be a bit resentful towards rich people. Feeling high anxiety over my future (coping with social environment in NS/uni + risk employment discrimination).
Maybe is not just me who changed. Abang used to be really chill but his temper got worse after kena so many elitist customers (Grab + new job). After turning point incident Poliwrath gone back to his old gang. Another close friend (traditional Chinese) from secondary school confided he kena occasional thoughts about harming others.
TBH I'm grateful for supportive family/friends + great A Level results. Maybe all this elitism/racism is a test of my faith and my desire to help others. Hence I'm asking for advice to reverse my changing for worse.
submitted by alevel19magikarp to SGExams [link] [comments]


2024.04.07 07:11 tanah_jawa Main Seru: Ide Permainan Kreatif untuk Anak

Selamat datang di blog "Main Seru"! Di sini, kami akan berbagi berbagai ide permainan kreatif yang bisa membuat anak-anak Anda tetap aktif dan terhibur. Dari permainan dalam ruangan hingga permainan luar ruangan, kami memiliki banyak ide untuk mengisi waktu luang anak-anak dengan cara yang menyenangkan dan mendidik. Mari kita mulai dengan beberapa ide permainan yang pasti akan membuat mereka senang!

1. Permainan "Treasure Hunt" (Petualangan Harta Karun)

Petualangan Harta Karun adalah permainan yang menyenangkan dan merangsang imajinasi anak-anak. Sembunyikan beberapa hadiah atau barang-barang kecil di sekitar rumah atau taman, dan berikan petunjuk kepada anak-anak untuk menemukan mereka. Petunjuk bisa berupa teka-teki, gambar, atau pesan tersembunyi. Biarkan anak-anak bersenang-senang mencari harta karun sambil belajar tentang kerjasama dan pemecahan masalah.

2. Permainan "Indoor Obstacle Course" (Lintasan Rintangan dalam Ruangan)

Buatlah lintasan rintangan dalam ruangan dengan menggunakan bantal, kursi, dan peralatan rumah tangga lainnya. Anak-anak dapat melompati, merayap di bawah, dan mengelilingi rintangan-rintangan ini secepat mungkin. Permainan ini tidak hanya akan membantu meningkatkan keterampilan motorik mereka, tetapi juga memberikan kesempatan untuk berkreasi dan bergerak secara aktif.

3. Permainan "DIY Board Games" (Permainan Papan Buatan Sendiri)

Ajak anak-anak untuk membuat permainan papan mereka sendiri! Mereka dapat membuat papan permainan, kartu, dan potongan-potongan permainan dengan menggunakan kertas, pensil warna, dan barang-barang bekas. Setelah selesai membuatnya, mereka dapat bermain bersama teman atau keluarga. Ini adalah cara yang bagus untuk merangsang kreativitas dan mengajarkan anak-anak tentang aturan dan strategi permainan.

4. Permainan "Outdoor Water Balloon Dodgeball" (Dodgeball dengan Balon Air di Luar Ruangan)

Di hari yang cerah, tidak ada yang lebih menyenangkan daripada bermain dodgeball dengan balon air! Isi balon air dan bagi anak-anak menjadi dua tim. Mereka harus menghindari balon air yang dilemparkan oleh lawan sambil mencoba untuk mengenai lawan mereka dengan balon air. Ini adalah cara yang menyegarkan dan menyenangkan untuk menghabiskan waktu di luar rumah.

5. Permainan "Storytelling Circle" (Lingkaran Bermain Bersama Cerita)

Buat lingkaran di sekitar anak-anak dan mintalah setiap anak untuk menambahkan satu bagian dari cerita yang sedang dibangun secara bergantian. Cerita bisa menjadi apa pun yang mereka inginkan, dari petualangan di luar angkasa hingga petualangan di hutan yang misterius. Ini adalah cara yang bagus untuk merangsang imajinasi dan keterampilan bahasa anak-anak.

6. Permainan "Nature Scavenger Hunt" (Petualangan Cari Barang di Alam)

Ajak anak-anak untuk menjelajahi alam di sekitar rumah dengan permainan mencari barang. Berikan daftar barang-barang yang harus mereka cari, seperti batu, daun, atau bunga. Biarkan mereka menemukan barang-barang ini sendiri sambil menikmati udara segar dan keindahan alam.

7. Permainan "DIY Musical Instruments" (Alat Musik Buatan Sendiri)

Biarkan anak-anak mengeksplorasi kreativitas mereka dengan membuat alat musik sederhana dari barang-barang rumah tangga. Mereka bisa membuat drum dari panci, shaker dari botol plastik, atau flute dari sedotan. Setelah selesai membuatnya, biarkan mereka membentuk band dan bermain musik bersama. Ini adalah cara yang menyenangkan untuk mengembangkan keterampilan musik mereka sambil berkreasi.
Itulah beberapa ide permainan kreatif yang dapat Anda coba dengan anak-anak Anda. Ingatlah bahwa permainan bukan hanya tentang bersenang-senang, tetapi juga tentang belajar dan tumbuh bersama. Semoga ide-ide ini membantu Anda menciptakan momen-momen berharga bersama anak-anak Anda! Jangan ragu untuk berbagi pengalaman Anda dengan kami di bagian komentar di bawah. Terima kasih telah membaca!
submitted by tanah_jawa to u/tanah_jawa [link] [comments]


2024.04.01 05:13 Agitated-Bad2447 7* BBLOS Raw Hammer Perfect Run (Girros 8.1) *Sound

7* BBLOS Raw Hammer Perfect Run (Girros 8.1) *Sound
I feel like I won the championship 😭 This goes to all my hammer bros who main a raw hammer 🔨 ⚡️ it’s do-able!
Notes ** I imagine the ice hammer would’ve done a better job but I was a dumb-dumb and didn’t forge my ice hammer high enough, so I was forced to use my raw. ** For me, the key was definitely the execution more than anything else in terms of timing your evades and choosing when to commit into your big swings to disrupt and possibly proc your paralysis.
Build: Pukie Lagoon Hat 2 Malady’s Fist 3 Rathalos Mail 2 Rath Soul Braces 2 Rath Heart Coil 3 Kulu Greaves 6
You can do it if you’re a raw main in general! Persistence and controlled aggression is key!!
submitted by Agitated-Bad2447 to MHNowGame [link] [comments]


2024.03.29 21:51 Etaywah Feedback and Suggestions

Overall, for Early Access, this game is very good! Well done Devs!
It's smooth and polished, easy to figure out but I can easily see the competitive challenge you created by spreading out resources and forcing factions to expand and defend large areas in order to run at optimal efficiency. I'm going to offer some suggestions, but understand that these suggestions come from a place of high interest in the game and not from a place of negativity. You guys created a killer platform for future expansion on a great idea.
Before I dive into my main change recommendation on the game which is Faction Identity, I want to name off a couple small changes:

Formations: Just 3 would do.
-Standard "Move here" which you already have.
-Toggle: Move at same speed, which would allow all your units to move as slow as their slowest unit.
-Toggle: Melee Front, ranged in back, which would allow your units to move the way they should when you're approaching a fight, so your crossbow/ranged units aren't up front when approaching a target.

-Worshippers Repair Toggle: A toggle available to individual worshippers, they worship when inactive, but automatically run around base and repair anything that needs repairing, and prioritize whatever is closest to them first. It's risk/reward because they would obviously start running off to far-away locations and getting killed if you don't have an eye on them.
-A "center camera on most recent event" hotkey. The more you press it the further back in the event queue it goes.
- A "select all units of this exact type" so I can select all wolves or all Leshy's globally by holding one button then double clicking on a single unit. I'm aware you can do this by double clicking a unit type who is currently on the main screen, I'm talking about a global "select all of this unit type" hotkey.
There are some more Quality of Life improvements I'm sure you guys are aware of, but other than those the game is fantastic!

Faction Identities:
I feel like the identities of the factions can be fleshed out more, they are too symmetric. Currently it feels like 2.5 factions that have been split into 4.
Starcraft is the easy comparison. There's no guessing who is who in Starcraft, each faction is completely different in look and playstyle. In this game each faction is a bit of a clone with different unit selections. Faction identity is of course defined by their unit/building aesthetic and their individual playstyle. I'm going to throw out some ideas for faction identity, some of these are wild ideas, some of which are asking for a lot but while using a lot of what you have. I've done video game development in the past, I realize how difficult it is to pivot, so I want to preserve a lot of the work you've done with these ideas.
If I could wave a magic wand, I would have a Holy Warrior Faction (which you have), a Feudal Human faction (which you have), a stick-and-move raiding faction (Which you have), a Mythical Beast Faction (which you already have most of the components to), and then either a Undead/blight faction or a Demon/Scorched Earth faction.

Meness feels like it's own faction, werewolves and raiding, stick-and-move tactics, perfect, love it. Maybe lean even more into the werewolf theme with architecture and clothing.
Unit Aesthetic: Think feral wolf-clan from the forest. Fur armor, giant dire-wolves, no siege weapons.
Building Aesthetic: Tree houses, certain buildings can be built into the forest tiles, allowing them to keep a tighter main base. Their buildings could blend in a bit and wouldn't be as easy to spot (maybe even an upgrade where buildings built into the forest can be selected/attacked, but don't show up on the map?), maybe cheaper buildings when built into the forest, too. This would allow them to "snipe" resource points without the traditional "walls and sentry posts" strategy of other factions. If your building gets found and destroyed, no big deal, move to another spot and try again.
They could also maybe grow forests instead of walls. These forests could be attacked the same as walls. Maybe certain specific raiding units can move through the forests when out of combat.

Ausrine and Saule could be merged into one faction - Holy Warrior faction, you could even turn them into an elven faction. I'm thinking an Evil Holy-Elf faction focused on healing spells and turning people to their faith.
Unit and Building Aesthetic: Already done. Maybe get away from the Witch hut and give them their own building based on holy priests, maybe a magical lion instead of the Pukis.

Michael is the .5 faction I mentioned, they look just like Ausrine and Saule to me, but obviously way more upgrade-focused - Feudal Humans. Upgrading and Sacrificing units is a solid identity for them because it goes in line with the "Feudal Lords mixed with expendable serfs" feel.
I would actually replace Michael with a Horse-Back Warrior God, or replace him with Saule.
A flying angel of death doesn't make sense to me overseeing a faction that is mostly based around upgrading feudal-style army units, but a Devine Priestess overseeing Feudal Knights who are ready to die for her makes a lot more sense.

Faction Suggestions:
Mythical Beasts - You already have some of this with the Pukis, Leshy, Cockatrice, and Spigana. The whole faction is based around pumping out large raid-boss monsters and smaller support units from the witch hut who deal damage, healing and buffing the rampaging monsters.
Unit Aesthetic: Self explanatory, big beasts and support units to keep them rampaging.
Building Aesthetic: Witch Hut, monster caves, Alka, Dragon Spire for an end-game dragon unit.

Blight or Demonic faction: For these examples I'm going to go with demonic instead of blight, but blight would be equally cool. It's a counter-faction based around destroying the lands around them.
Scorched Earth: Sort of like the Zerg Creep effect, they spread their land by changing it to Scorched Earth, a fiery area of hell-stricken land where most other factions cannot build unless the area has lost it's demonic presence. Instead of harvesting trees, they burn them to the ground and harvest the ash and burned wood. This opens up their choke-points, making them more vulnerable, but the Scorched Earth could also be upgraded to deal damage over time, cause debuffs, reduce healing, buff their units while on Scorched Earth.
Faction hero: A Flying Sacrificial Demon with fire spells, I would repurpose Michael for this and turn him into a Demon God.
Unit Aesthetic: Demons of all type. Tiny harassing little imps. Axe-carrying bull-demons are the foot soldiers. Long range fire-casters, rampaging demon beasts, units that can spread scorched earth around the map by burning down forests, allowing for the harassment of other faction's ability to gather wood. Forests would grow back over time after scorched earth goes away. Healing spells could cure scorched earth, etc.
Building Aesthetic: Pits of hell that spawn units from underneath the earth. Fiery caves, bull-demon huts, population cap is based on the amount of scorched earth you're covering, no houses. Instead of walls you can create mountains jutting up from the earth so they can create choke-points like the other factions.
Yes I know, I know, this is asking for a lot - but Starcraft is king because it's 3 games in one. Bored of Zerg? Well then go play Terrans with a whole new playstyle. Think you're good at Holy Warriors? Well here's a Demonic faction who is great at scorched earth tactics to challenge all your strategies.

All that aside - great game! Looking forward to seeing what you have in store!
submitted by Etaywah to Godsworn [link] [comments]


2024.03.23 00:41 Optimal_Constant221 Dicariin Mantan di Facebook

Ini pertamakalinya posting di reddit Indonesia. Semoga ga salah kamar.

Aku mau cerita. Pertengahan tahun lalu mantanku waktu jaman bloon2 dulu tepatnya waktu kuliah inbox aku di fb. Aku kaget tapi seneng karena sebenernya aku juga pernah nyariin dia tapi karena dulu gak tau nama lengkapnya jadi gak pernah ketemu. Singkat cerita dulu aku ninggalin dia kalo gak salah krn kita beda agama. Eh skrg pas dia inbox ngabarin kl kita sdh seagama. Tapi dia sdh nikah. Aku juga.

Dari obrolan2 pendek aja aku ngerasa ada yg salah krn aku ngerasa sdg selingkuh walau pun kita gak ngomongin soal cinta2an. Walau perkawinanku sdg ada masalah dan perkawinannya juga ada masalah tapi aku ttp ngerasa salah. Aku seneng ketemu dia lagi tapi terus aku pamitan dan blokir dia di fb.

Sakit banget rasanya. Perkawinanku sdh di ujung tanduk. Aku sdh dapet pengacara buat ngurus semua. Aku mau berdiri sendiri krn cape punya pasangan yg tak seirama. Suatu waktu aku ingin main ke tempat mantanku itu krn dia tinggal di pulau yg indah. Tapi aku gak niat hubungin dia sih cuma kebetulan aku punya anak yg aku sponsorin juga disana. Aku mulai kerja supaya gak ngandelin suamiku. Tapi stlh kerja bbrpa bulan ternyata penyakitku makin kambuh. Aku gak bisa kerja lagi.

Aku gak mungkin berdiri sendiri lagi. Aku tergantung sama suami apalagi ada anak2. Tapi jauh didalam lubuk hatiku aku tersiksa hidup sama dia.
Anyway, Sepertinya Tuhan benar2 ngelarang aku bahkan untuk sekedar pergi ke tempat mantanku itu karena jalanku langsung diblokir lewat penyakitku. Satu hal yg aku syukuri dr bertemunya aku dgn dia lagi walau cuma di dumay yaitu aku jadi aktif bikin video di youtube. Dari Agustus smp skrg aku sdh bikin 113 video. Cuma video edit mengedit sedikit tapi itu cukup membuat kepalaku lega sedikit tiap melakukannya disamping melakukan pekerjaan rumah plus ngurus anak2.

Kpd yg membaca tolong dido'akan ya semoga suamiku kl tdk cinta lagi mau melepasku baik2.
submitted by Optimal_Constant221 to Perempuan [link] [comments]


2024.03.22 12:15 Melosiar The "games"

Cerita ini Daripada abang jiran Saya Yang pindah Ke **** Di kedah,Panggil abang jiran Saya ni,hafilul, hafilul ada computer window second hand Yang power,Dia Dulu gamer,Dia Selalu upload Kat YouTube,tapi,Saya Tak Tahu kalau Dia famous Ke Tidak,Satu Hari,Dia download game betajuk the games,Masa abang Saya download,Mak Dia Panggil,make Dia Kata "hafilul,Mai Makan,mak Masak Ayam Masak kicap" Pada Pukul 12:12,Game Itu Sudah download Dan hafilul Pergi Ke computer Dan Duduk main,Saat hafilul bermain game,game Itu menanyakan kalau Dia Ingin pilih kakanya Atau ibunya,hafilul memilih Ibu,Tiba-Tiba kakaknya menjerit,Saat hafilul Masuk Bilik kakaknya,Hafilul Melihat kakaknya terangkat tercekik diatas langit,hafilul menolong kakaknya Tetapi Tidak boleh Kerana kakanya semakin tinggi Di langit,mak Bapak hafilul Datang Ke Bilik kakaknya Dan menolong kaknya,Dan innalilahi,kakaknya menningal,keeseokan harinya, kakaknya Di Kubur Di Tempat Di sekitar sekangor,Selepas kakaknya dikubur,hafilul Masih ada jiwa Tidak Tahu,Jadi Dia main Lagi game Itu Lagi Sekali,Game Itu menanyakan "Kalau Kamu tersesat Di Hutan,Selepas Itu kamu jumpa harimau Dan singa,Kamu Ingin BUNUH Mereka menggunakan Apa?,Gunting?,Pistol? Atau Pisau?'',Hafilul menjawab pisau,Tiba-Tiba,mak Dan bapanya mengambil pisau Dan BUNUH diri,hafilul Melihat hak Itu Dan hafilul menangis,hafilul call Nenek Dia Dan Nenek Dia tenangkan hafilul Dan Tidur Dengan hafilul,keeseokan harinya,Ibu Dan ayahnya dikuburkan bersebelahan Dengan Kakak hafilul, hafilul pula Sudah pindah Ke **** Di kedah bersama neneknya.
THE END
submitted by Melosiar to scarystroiestoread [link] [comments]


2024.03.17 12:37 habitbuddy Jual rumah warisan untuk re-investasi bisnis & financial product

Halo!
Saya di sini mau berbagi cerita sekaligus bertanya ke yang berpengalaman atau punya pengetahuan di sini. Sudah setahun ini ayah saya meninggal menyusul ibu yang sudah lebih dulu karena sakit. Warisan harta & utang sudah diterima saya dan kakak-adik sebagai ahli waris, utang sudah diselesaikan bersama dan harta sudah dibagi sesuai kesepakatan.
Saya kebagian rumah tinggal, namun sayangnya tidak ditinggali karena ada pekerjaan di luar kota. Sejak kuliah, saya udah terbiasa untuk investasi di saham, reksadana, dan deposito bank digital. Jadi saat ini lebih tertarik jika rumahnya dijual aja lalu diputar di instrumen keuangan dan investasi bisnis. Anggap saja nilai rumahnya sesuai NJOP Rp703.976.000
Berikut ini ada beberapa opsi yang sempat terlintas dan saya pelajari:
  1. Renovasi rumah untuk disewakan dengan estimasi nilai sewa 20jutaan per tahun. Cons: harus keluar biaya perawatan setiap selesai sewa, atau ada kemungkinan sulit tersewa)
  2. Jual rumah seharga NJOP kemudian diputar di instrumen investasi. (Misal di SBR020-T5 6.4% per tahun selama 5 tahun = 45jt/tahun)
  3. Jual rumah seharga NJOP kemudian diputar di investasi bisnis yang udah mature dengan proyeksi ROI sekitar 20% per tahun = 140jt/tahun. Cons: Bisnis termasuk investasi High risk
  4. Jaminkan rumah untuk KPR Refinance / KUR dan digunakan untuk investasi bisnis seperti poin 3. Cons = Harus bayar cicilan per bulan & resiko gagal bayar jika bisnis sedang lesu
Berdasarkan pengetahuan dan pengalaman, kelihatan ya kalau saya lebih cocok untuk menjalankan poin 2. Karena hasil dari investasi bisa digunakan untuk biaya sewa rumah di luar kota tempat saya kerja dan sisanya bisa dipakai untuk hidup / reinvestasi. Tentunya gaji bulanan tetap akan digunakan untuk kebutuhan hidup & investasi juga.
Tapi mungkin ada yang punya pengalaman serupa dan mau berbagi cerita dari perspektfi lain monggo yaa.
submitted by habitbuddy to finansial [link] [comments]


2024.03.08 11:03 CoomerDoomer92 [CopyPastaFB] ADIL ???

[CopyPastaFB] ADIL ???
ADIL ??? Saya rasa ramai pernah nampak kedai dan promosi ni. 1. Nama kedai ni Baker’s Cottage
  1. Dia buat promosi yang amat menarik.
  2. Seekor ayam panggang pada harga 16.90 sahaja
  3. Banyak tahun dah dia buat
  4. Strategi dia sangat power
  5. Dulu Baker’s Cottage ni mcm dah sendu sket...….
  6. Tapi diaorang buat strategy loss leader ni, Ramai orang datang membeli
  7. Dan dia berjaya buka banyak outlet satu Malaysia
  8. Tapi kenapa saya letak tajuk ADIL ??
  9. Macam ni citer nya
  10. Baker’s Cottage ni kedai lama.. brand dah lama
  11. Jual roti.. kedai bakery la
  12. Ok la roti dia sedap
  13. Tapi business dia tak strong sangat
  14. Sampai satu hari keputusan dibuat untuk di jual...
  15. Dan di beli oleh syarikat Leong Hup
  16. Siapa syarikat Leong Hup ni
  17. Dia jual ayam...
  18. Walau anda seorang Muslim yang claim anda tak beli ayam dari kedai bukan muslim… kemungkinan besar anda silap
  19. Leong Hup ni adalah salah satu syarikat integrator kat Malaysia ni
  20. Selain mereka ada lebih kurang 10 syarikat macam mereka
  21. Apa dia orang buat?
  22. Diaorang sediakan anak ayam, dedak ayam, dan ikat kontrak dengan penternak ayam
  23. Bila ayam dah besar, diaorang akan beli balik ayam daripada penternak itu.
  24. Jumlah transaki ayam diaorang capai level puluhan juta sebulan
  25. Senang cerita 70% ayam kat Malaysia datang dari diaorang
  26. Walau awak beli dari kedai melayu kat pasar, kemungkinan BESAR ayam tu datang dari giant ni ni...Kadang boleh kata hampir pasti
  27. Yes mereka la giant.. Leong Hup salah satu giant terbesar di Malaysia
  28. Sebab apa giant, sebab mereka la yang hari hari decide berapa harga ayam nak jual kat pasaran
  29. Kita dok tibai menteri kalau ayam naik harga… sebenarnya kartel ni lagi besar dari kementerian
  30. Susah nak faham harga ayam
  31. Tapi takper la… itu satu hal… selagi dia sembelih , ada sijil halal… saya rasa ok la nak buat mcm mana....
  32. Mmg tak ramai supplier lain… Tapi kita usahakan la support brand mcm Ayam Bismi dalam perjuangan mereka..
  33. Harap Ayam Bismi boleh saing dgn mereka segera , Aamiin (di baca)
  34. Tapi bukan itu yang saya nak tekan kan hari ni
  35. Ni citer Bakers Cottage ni
  36. Leong Hup beli Bakers Cottage...So BC dgn pengalaman banyak, dan duit boss baru yang banyak...Dia dah jadi level big brand...
  37. Lepas tu LEONG HUP supply ayam kat BC ,
  38. Pastu BC beli oven combi...panggang ayam... jual sekor ayam panggang harga 16.90
  39. Order banner besar letak depan kedai...Ayam Panggang 16.90
  40. Hahaha... terdiam gak tengok harga dia
  41. Untung la pelanggan....hari hari masuk...beli ayam sauk gak roti dan lain lain...Bijak betul strategi ni
  42. Tapi peniaga lain gigit jari
  43. RM 16 tu kalau peniaga lain ...harga kos belum masak, tak masuk kos pekerja , sewa dan lain lain
  44. Pengsan beb
  45. Dah celah mana nak bersaing... tapi ni bukan masalah peniaga ayam jer...
  46. Banyak bisnes kecil... tak kisah la jual ayam ke..ikan ke, tapir ker hatta jual pensil tekan sekali pun...selalu hadap dilemma ni...
  47. Company start up yang belum ada volume susah nak dapat harga kos yang rendah
  48. Maka terpaksa jual pada harga tinggi
  49. Bila dia jual tinggi ,nak kena lawan dgn company giant mcm Leong Hup ni...Yang ada modal banyak dan kos rendah..Also R&D yang power... Maka company start up tak leh lawan guna kekuatan produk semata mata
  50. Sebab tu banyak brand start up main sentimen lain... contoh ..perkauman, agama, simpati, gimik, influencer, gimik, dan lain lain.
  51. Ramai yang bash... ni la company local...takder daya saing... Tapi apa daya saing yang ada time tu...Lepas tu cakap peniaga ni penunggan agama
  52. Contoh mudah cuba tengok Syukor Burger la...... Dia buat burger level street...Sama taraf dgn McD... pada harga marhaen... (So jangan compare kan dia dgn brand Woodfire lak)
  53. So kalau Syukor Burger letak sebelah sebelah dgn McD... of course la automatik orang akan cakap burger syukor tak sedap, service tak power, brand tak standard, staff tak friendly...
  54. Mekdi tu dah berpuluh tahun niaga kot...Syukor baru setahun buka kedai burger... Mmg tak leh lawan
  55. Sebab tu dia kena guna strength personal branding dia dulu... tarik pelanggan... Guna unsur Bmf, simpati... dan slowly perbaiki segala aspek yang ada...
  56. Nak perbaiki ni take time... takkan boleh nyer tetiba terrer.... heheheheh
  57. Ada orang complaint ELEWSMART lagi mahal dari 99 speedmart... Again... berapa volume Elewsmart berbanding 99... berapa harga dia beli berapa harga dia jual... Tapi kalau ELEWSMART dapat bertahan , di sokong pelanggan...lagi 20 tahun dia ada 500 outlets, time tu dia boleh jual murah gile la
  58. Saya takder apa apa against Leong Hup dan Baker's Cottage... Saya ada je beli ayam dia...sedap gak for the price...
  59. But kalau kita nak menyaksikan ada lonjakan ekonomi kat Malaysia... kena ada gerakan besar besaran untuk support small brand yang baru nak naik ni.
  60. Dan berdamai yang brand baru nak naik ni tak boleh sempurna di peringkat awal... at least 10 tahun pertama mereka akan keep on buat mistake.
  61. Faham yang brand start up kadang kena jual mahal... Kalau tak nak beli takper tapi jangan jatuhkan mereka dgn kecaman berjemaah
  62. Saya tak pertikai ADIL ke Baker's Cottage jual harga ayam murah...dia power buat strategi...dia ada kelebihan..adil la guna.. No prob..Respect!!!
  63. Tapi saya nak tekan kan.. Adil ke Bulan ramadhan nanti , kalau korang nampak orang meniaga ayam golek kat Pasar Ramadhan... jual harga RM 22 sekor... pastu cakap "ni la peniaga nak gi haji balik hari, menipu harga jer...Baker's Cottage boleh je jual murah..."
  64. Jeng woiii !!!
  65. Saya menulis pasal dunia F&B dan perkongsian pengalaman dan pandangan saya.. Banyak lagi content cenggini kat FB Saya.
#NAZDAIM 6 Mar 9.33am
https://preview.redd.it/uexfsc4a33nc1.jpg?width=720&format=pjpg&auto=webp&s=19a8aeef124d0f7c48eccc77bb06524f58a98265
submitted by CoomerDoomer92 to Bolehland [link] [comments]


2024.03.03 09:15 it-will-pass Transaksi di LN & tabungan valas

first post here,
halo, as background in general mungkin saya izin cerita sedikit ya; jadi pengetahuan saya mengenai keuangan masih konvensional, selama ini hanya punya debit BCA dan tabungan di digital bank Jago. this year i want to learn and experience more of financial options out there, for example: thinking of applying my first CC (probably BCA JCB & MCxTiket -- gatau bakal lolos apa ngga wkwk) after 3 days reading lots of CC threads here, and did research here and there. so planning to incorporate CC in my daily transaction and less for debit needs
kemudian background lagi utk my main question; tahun ini juga i will have my first trip to Japan (after a decade of not traveling lol). I already gathered that CC BCA JCB prob is a great option for credit transaction in Jp, but others said I better have some cash on me as well. sure, I'll prepare some cash too (prob will visit VIP or further reading which better money xchangers in Jkt), but wondering if I can go with debit transaction in Yen thus this thread title. So far saya ketemu rekomendasinya: Jenius, DBS, OCBC
so the question I haven't found answers for is: which digital bank wins in foreign transaction for traveling and for investing in fx?
inginnya ga hanya utk Yen tapi bisa utk future traveling plans (hence I plan to get BCA MCxTiket too (not aiming for miles bcs I'm not a big spender)) dan mungkin bisa tipis2 nabung valas juga. Banyak yg rekomen Jenius tapi sejujurnya saya kurang percaya sama Jenius wkwkw (dulu pernah punya Jenius tapi udah ditutup sejak ada feesible dan macem2 berita)
so my option lands on DBS or OCBC, any insights? other banks also welcomed (kalau ada yg mau merubah pikiran saya ttg Jenius juga boleh wkwk)
also, if it depends on what countries, I have big dreams of visiting Thai, Europe (esp Spain), UK. others maybe SG, MY, HK, Aus, FYI.
Sorry if my question is weird/broke any rules, but TIA!
edited: barusan kebetulan bgt ada yg nanya juga di app sebelah wkwk, ternyata sebutannya Multicurrency Account ya, jadi punya rekening valas di digital bank. kalo BCA gitu katanya tabungan valas harus dipisah semacam akun BCA IDR & BCA USD gitu, not preferable si
submitted by it-will-pass to finansial [link] [comments]


2024.03.02 16:31 burnedout_247 Childfree...?

Hai ini rants dan curhat aja sih. Gue F22, sedang pacaran sama cowok udah jalan 2 tahun.
Up until dating this guy (which means sampe gue usia 20an), gue 95% yakin mau childfree. Gak pernah tertarik sama anak kecil apalagi bayi, males bayangin hamil dan melahirkan, males ngurusin anak. At some point, for a very brief period, kayaknya gue antinatalist juga hahahaha
Nah tapi cowok gue nih mau punya anak, mau dua katanya🤦🏻‍♀️Sejak itu gue mulai revisit idea childfree ini...
Sekarang sih gue fencesitter alias masih ragu, tapi kalo dibuat spektrum, sekarang gue semakin mendekati tengah-tengah. Masih leaning childfree, tapi gue berusaha ngumpulin info dan perspektif tentang punya anak untuk ngebuka pikiran.
Gimana ya... gue... gak pernah tertarik sama anak kecil. Balita okelah udah bisa jalan, ngomong, udah punya personality. Tapi itupun ga begitu suka. Apalagi bayi, gak pernah deh gue sentuh bayi sampe skrg? Emang ga tertarik aja, dan takut salah juga sih.
Terus gue mikir kalo hamil tuh... buruk banget buat tubuh perempuan. Segala komplikasi kesehatan bisa terjadi, perubahan fisik secara visual, hormon berantakan (!!!), rambut rontok (my hair is thin to begin with, botak deh kayaknya kalo hamil), vajayjay juga bisa robek... sakit, gak nyaman, literally meregang nyawa. udah gitu nyusuin. udah gitu childcare pasti bebannya lebih banyak ke gue sebagai cewek, bukan hanya karena gender roles tapi ya karena laki ga bisa netein 😭 pasti pas masih bayi lebih nempel ke gue (ada opsi asi pompa atau formula, sih)
udah gitu gue kuliah soshum, sementara cowok gue ini teknik, yang mana proyeksi masa depan dia bakal jadi main breadwinner karena industrinya lebih menjanjikan. gabisa gue jadi working mom dia jadi stay at home dad karena nampaknya susah buat gue punya income yang cover the whole household.
I've always imagined myself as a free spirit. I will travel the world. I'll be a nomad, I'll be the cool auntie (yang ini udah gugur soalnya kakak gue childfree 😭). I'll live my life the way I want it, and settle down somewhere cozy in my 40s/50s. Dalam membayangkan masa depan, gue ga pernah bayangin anak. Suami/pasangan kadang ada, tapi ya ga selalu. Yang gue bayangin ya hidup bebas, punya anjing (wajib). Tapi kalo punya anak, ya mana bisa jadi free spirit gitu. At least beberapa tahun di awal ga bisa. Apalagi kalo anaknya dua... like .. 10 years taking care of toddlers? Ugh
I'm actually okay with the idea of having preteen kids, they seem interesting. Udah punya personaly, bisa diajak main, bisa diajak diskusi dll. Tapi kan... harus lewatin masa bayi-toddler.
Belom lagi biaya sekolah😵
tbh, feeling gue sih gue dan pasangan gue won't make it to marriage. agak pesimis memang, karena banyak perbedaan lain. tapi rasanya tanpa bayangan nikah sama dia juga harus gue pikirin sih, emg mau childfree atau engga? kalo mau punya anak, mau berapa? i don't have too much time left. kalo mau punya anak, by 30 i think i need to already have one. 7 tahunan lagi. itu belum termasuk nyari suami, rencanain rumah tangga, dll dkk dsb...
pusing ..
apa gue mikir kejauhan? apa beberapa aspek hidup memang harus ditrabas aja, direncanain sambil jalan...?
if you make it here, ty for reading! boleh sharing juga kalau berkenan heheh love u puans❤️
submitted by burnedout_247 to Perempuan [link] [comments]


2024.02.28 03:27 MeanCryptographer449 Day 2

Hari selesa xixix saya lupa untuk mencatat di sini . Seperti biasa saya bangun tidur,mandi dan berangkat sekolah . Akan tetapi hari itu sangat melelahkan karena saya di hajar oleh mata pelajaran yang hampir semua orang tidak suka atau ingin sekali melewatkannya, yaa matematika nama nya. Akan tetapi hari itu saya sangat suka karena terdapat jamkos di akhir akhir jam pelajaran. Dan saya melakukan kegiatan yang tidak baik seperti saya melarikan diri dari ekstra futsal yaa karena saya sedang sakit . Namun walau saya sakit saya tetap main sampai malam sekitar jam 12 malam . Hal itu yang membuat saya lupa untuk menulis dan mengirim kan cerita saya:) , dan segitu aja cerita saya nilai hari itu ( 8,5/10 ).
Yesterday day xixix I forgot to note here. As usual I wake up, shower and go to school. However, that day was very tiring because I was beaten by a subject that almost everyone doesn't like or really wants to skip, namely mathematics. However, I really liked that day because there was a boarding school at the end of the class period. And I did bad activities like I ran away from extra futsal because I was sick. But even though I was sick, I still played until around 12 o'clock at night. That's what made me forget to write and send my story :), and that's all I rated the story that day (8.5/10).
ここにメモするのを忘れていました。いつものように起きて、シャワーを浴びて、学校に行きます。しかし、その日は、ほとんどの人が嫌い、または本当にサボりたがる科目、つまり数学に負けたので、とても疲れました。でも、授業期間の最後に寄宿学校があったので、その日はとても気に入りました。そして体調が悪くてフットサルのエクストラから逃げるなど、悪いこともしました。でも、体調が悪くても夜の12時くらいまで遊んでました。それが、私がストーリーを書いて送信することを忘れた原因です :) そして、それがその日そのストーリーを評価したすべてです (8.5/10)。
submitted by MeanCryptographer449 to u/MeanCryptographer449 [link] [comments]


http://rodzice.org/