Cerita liat gadis sedang kencing aku intip

Pohon Ajaib di Lembah Sunyi

2024.04.06 23:00 jokasjaksi Pohon Ajaib di Lembah Sunyi

Dahulu kala, di tengah-tengah Lembah Sunyi, tumbuh sebuah pohon ajaib yang dikenal dengan nama Pohon Eksa. Pohon ini sangat unik karena ia memiliki kemampuan untuk memenuhi satu permintaan bagi siapa saja yang berani mendekatinya. Namun, ada satu syarat: permintaan tersebut harus murni dan tulus untuk kebaikan.
Seorang gadis kecil bernama Lina, yang tinggal di desa terdekat, mendengar cerita tentang Pohon Eksa dari kakeknya. Kakeknya sering berkata, "Hati yang tulus adalah kunci untuk membuka keajaiban pohon tersebut." Meskipun banyak yang mencoba, tidak ada yang berhasil memenuhi syarat Pohon Eksa karena seringkali permintaan mereka didorong oleh keserakahan.
Lina, yang memiliki hati murni, memutuskan untuk mengunjungi Pohon Eksa. Ia ingin meminta agar desanya terbebas dari kemarau panjang yang telah membuat warganya kesulitan mendapatkan air bersih. Gadis kecil itu berjalan melewati lembah, menaiki bukit, dan akhirnya menemukan pohon ajaib tersebut. Dengan penuh harap, ia mendekat dan berbisik, "Pohon Eksa, aku datang dengan hati yang tulus. Aku berharap desaku bisa mendapatkan sumber air yang tidak pernah kering, agar tidak ada lagi saudaraku yang harus menderita karena kehausan."
Sinar matahari yang biasanya terik, perlahan mulai meredup, dan awan mulai berkumpul di atas pohon. Tiba-tiba, air mulai mengalir dari akar Pohon Eksa, membentuk sebuah mata air kecil yang perlahan-lahan membesar menjadi sebuah sungai kecil. Lina tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Ia berlari kembali ke desa, memberi tahu semua orang tentang keajaiban yang terjadi.
Berita tentang sungai baru yang berasal dari Pohon Eksa segera menyebar ke desa-desa lain. Orang-orang dari berbagai penjuru datang untuk melihat keajaiban tersebut, dan mereka semua terkejut melihat sungai yang jernih dan tidak pernah kering. Dengan adanya sumber air ini, tanah di Lembah Sunyi menjadi subur, tanaman tumbuh dengan baik, dan desa Lina kembali hidup dengan riang.
Sejak hari itu, warga desa memelihara dan menjaga Pohon Eksa dengan penuh kasih sayang. Mereka juga belajar bahwa kekuatan terbesar adalah kebaikan dan ketulusan hati, yang bisa membawa keajaiban ke dalam hidup mereka.
Dan begitulah, Pohon Ajaib di Lembah Sunyi tidak hanya memberikan kehidupan baru bagi desa Lina, tapi juga mengajarkan nilai penting tentang pentingnya kebaikan dan keikhlasan.
submitted by jokasjaksi to u/jokasjaksi [link] [comments]


2024.04.06 19:17 Electrical-Site-703 sangkuriang

Dongeng cerita rakyat berikutnya dari Yumin kali ini adalah kisah tentang Sangkuriang. Kisah ini bermula dimana pada masa lalu sepasang dewa dan dewi melakukan kesalahan yang sangat besar hingga diusir dari kahyangan. Ketika dibuang dan turun ke bumi, dewa berubah menjadi seekor anjing bernama Tumang, sementara sang dewi berubah menjadi babi hutan bernama Celeng Wayungyang.
Suatu ketika seorang raja pergi berburu di hutan bersama kelompoknya, namun pada akhirnya raja ini terpisah dari kelompoknya. Sang raja kemudian buang air kecil, tanpa sengaja, air kencing sang raja ini diminum oleh Celeng Wayungyang.
Air kencing sang raja ini ternyata mengandung sedikit sperma sehingga dalam waktu singkat, Celeng Wayungyang langsung hamil dan melahirkan seorang putri.
Putri ini kemudian ditemukan oleh sang raja tanpa mengetahui bahwa putri ini adalah anak kandung dari sang raja.
Bayi perempuan ini kemudian diberi nama Dayang Sumbi. Ketika sudah dewasa, Dayang Sumbi tumbuh menjadi wanita yang sangat cantik. Ada banyak pria yang ingin menikahinya namun Dayang Sumbi tidak menginginkan hal tersebut.
Suatu ketika Dayang Sumbi yang sedang menenun kehilangan gulungan benang miliknya. Dayang Sumbi merasa sangat sedih dan berjanji bahwa yang menemukan gulungan benang tersebut akan diberikan hadiah.
Jika yang menemukan gulungan benang tersebut adalah seorang perempuan, maka Dayang Sumbi akan memperlakukannya seperti saudaranya sendiri, dan jika yang menemukan gulungan benang tersebut adalah seorang laki-laki, maka Dayang Sumbi akan menjadikannya suami.
Setelah beberapa saat, ternyata yang menemukan gulungan benang tersebut adalah seekor anjing yang bernama Tumang. Meskipun seekor anjing, Dayang Sumbi merasa harus tetap memenuhi janjinya.
Sang raja yang kesal dengan apa yang akan dilakukan oleh Dayang Sumbi, kemudian mengusir dan membuang Dayang Sumbi ke sebuah pondok sederhana di dalam hutan.
Setelah menikah, Dayang Sumbi dibuat bingung karena setiap bulan purnama, anjing tersebut berubah menjadi pria tampan, dari pernikahan mereka ini, lahirlah seorang anak laki-laki yang kemudian diberi nama Sangkuriang.
Beberapa tahun berlalu, suatu ketika saat Sangkuriang pergi berburu dia mencoba membunuh seekor babi hutan yang ternyata adalah Celeng Wayungyang, nenek dari Sangkuriang.
Tuman mencoba menghentikan perbuatan Sangkuriang tersebut. Merasa kesal dan tidak mendapatkan apapun, Sangkurian kemudian membunuh Tumang dan mengambil hatinya untuk dibawa pulang.
Ketika waktu makan malam tiba, Dayang Sumbi sudah menjadi hati yang dibawa Sangkuriang sebagai bahan makanan. Ketika Dayang Sumbi mencoba memanggil Tumang untuk dibagikan makanan, Tumang tak kunjung datang.
Merasa bersalah dan sedih, Sangkuriang lalu menjelaskan bahwa hati yang dibawa olehnya adalah hati Tumang. Merasa sedih dan marah, Dayang Sumbi lalu memukul Sangkuriang hingga meninggalkan bekas luka di kepalanya.
Karena berpikir bahwa ibunya membencinya, Sangkurian kabur dari rumah. Setelah beberapa saat, Dayang Sumbi menyesal telah melakukan hal tersebut dan berdoa kepada dewa agar menyatukan kembali dirinya dengan Sangkuriang, anaknya.
Ketika Sangkuriang keluar rumah, Sangkuriang ternyata telah lupa ingatan dan bahkan tidak mengetahui bahwa dia memiliki seorang ibu bernama Dayang Sumbi.
Sangkuriang kini telah tumbuh dewasa, suatu ketika, Sangkuriang bertemu dengan seorang wanita cantik di hutan dan ternyata itu adalah Dayang Sumbi, namun karena hilang ingatan, Sangkuriang tidak mengetahui bahwa wanita tersebut adalah ibunya.
Karena tertarik dan jatuh cinta, Sangkuriang kemudian melamar wanita tersebut. Karena sudah bertahun-tahun tidak bertemu, Dayang Sumbi pada awalnya tidak mengetahui bahwa yang melamarnya adalah anaknya, Sangkuriang.
Namun sehari sebelum pernikahan, Dayang Sumbi mendapati bekas luka yang sama pada kepala pria yang akan dinikahinya dengan bekas luka Sangkurian.
Mengetahui hal tersebut, Dayang Sumbi mencoba menggagalkan pernikahan tersebut dengan menjelaskan kepada Sangkuriang, namun Sangkuriang tidak mau mendengar penjelasan dari Dayang Sumbi.
Dayang Sumbi kemudian memberikan syarat yang tidak mungkin bisa dilakukan Sangkuriang untuk pernikahan tersebut. Syarat tersebut adalah Sangkuriang harus membuatkan sebuah danau dengan perahu yang akan digunakan nantinya dalam waktu satu malam.
Sangkuriang kemudian menyanggupi hal tersebut. Dengan dibantu oleh makhluk gaib, Sangkuriang hampir berhasil menyelesaikan permintaan Dayang Sumbi.
Sadar Sangkuriang akan berhasil, Dayang Sumbi menggunakan syal ajaibnya untuk membuat cahaya dari timur sehingga seolah-olah fajar telah tiba. Sangkuriang merasa gagal untuk memenuhi syarat pernikahan dari Dayang Sumbi.
Sangkuriang yang merasa kesal dan gagal memenuhi persyaratan pernikahan dari Dayang Sumbi kemudian menendang perahu tersebut hingga terbalik dan perahu tersebut berubah menjadi gunung yang kini dikenal Gunung Tangkuban Perahu.
Sangkuriang tetap memaksa Dayang Sumbi untuk menikah, hal ini membuat Dayang Sumbi berusaha kabur dari Sangkuriang. Agar selamat dari kejaran Sangkuriang, Dayang Sumbi meminta bantuan kepada tuhan untuk membantunya.
Permintaan tersebut kemudian terkabul dan Dayang Sumbi berubah menjadi bunga Jaksi dan Sangkurian gagal menemukannya.
submitted by Electrical-Site-703 to u/Electrical-Site-703 [link] [comments]


2024.04.06 15:41 kayadariairdrop "Kenangan Terakhir di Bawah Bintang"

Di sebuah desa kecil yang diliputi oleh keheningan malam, hiduplah seorang pemuda bernama Adam. Adam hidup dengan penuh semangat dan impian besar di hatinya. Setiap malam, dia akan pergi ke bukit terdekat untuk menatap bintang-bintang yang berkelap-kelip di langit gelap, sambil bermimpi tentang petualangan yang menunggunya di masa depan.

Di sana, di bawah cahaya rembulan yang memancar, Adam bertemu dengan cinta sejatinya, seorang gadis bernama Sarah. Mereka terpesona oleh pesona satu sama lain, dan seperti dalam kisah romantis yang klise, cinta mereka mekar dengan indah di bawah bintang-bintang.

Namun, takdir mempunyai rencana lain. Suatu hari, Adam menerima berita yang menghancurkan. Dia didiagnosis menderita penyakit yang tak dapat disembuhkan, dan waktu hidupnya terbatas.

Adam bersedih. Dia merasa seperti hidupnya hancur, impian-impian yang pernah dia genggam begitu rapuh. Sarah, yang mencintainya dengan sepenuh hati, berada di sisinya setiap langkah. Mereka menghabiskan setiap momen bersama dengan penuh kasih sayang, menciptakan kenangan indah di bawah cahaya bulan.

Namun, semakin dekat Adam dengan akhir hidupnya, semakin sakit Sarah merasa. Melihat kekasihnya menderita adalah rasa sakit terbesar baginya. Meskipun begitu, mereka bertahan, menghadapi badai bersama dengan kekuatan cinta mereka.

Pada malam terakhir Adam di dunia ini, mereka kembali ke bukit tempat mereka pertama kali bertemu. Di bawah bintang-bintang yang menyaksikan cinta mereka, Adam merengkuh tangan Sarah dengan lemah. Dia melihat ke dalam mata Sarah, mata yang penuh cinta dan kesedihan.

Dalam pelukan satu sama lain, Adam berbisik, "Jangan biarkan aku pergi, Sarah. Tetaplah bersamaku di hati dan dalam kenangan-kenangan indah kita."

Sarah menangis, tetapi dia tahu bahwa dia harus melepaskan Adam. Mereka saling berpelukan erat-erat, merasakan getaran cinta yang tak terlupakan.

Di bawah bintang-bintang yang bersinar terang, Adam menghembuskan napas terakhirnya dalam pelukan Sarah yang hangat. Sebuah cerita cinta yang klise, tetapi penuh dengan kesedihan yang mendalam.
submitted by kayadariairdrop to u/kayadariairdrop [link] [comments]


2024.04.06 15:41 kayadariairdrop "Kenangan Terakhir di Bawah Bintang"

Di sebuah desa kecil yang diliputi oleh keheningan malam, hiduplah seorang pemuda bernama Adam. Adam hidup dengan penuh semangat dan impian besar di hatinya. Setiap malam, dia akan pergi ke bukit terdekat untuk menatap bintang-bintang yang berkelap-kelip di langit gelap, sambil bermimpi tentang petualangan yang menunggunya di masa depan.

Di sana, di bawah cahaya rembulan yang memancar, Adam bertemu dengan cinta sejatinya, seorang gadis bernama Sarah. Mereka terpesona oleh pesona satu sama lain, dan seperti dalam kisah romantis yang klise, cinta mereka mekar dengan indah di bawah bintang-bintang.

Namun, takdir mempunyai rencana lain. Suatu hari, Adam menerima berita yang menghancurkan. Dia didiagnosis menderita penyakit yang tak dapat disembuhkan, dan waktu hidupnya terbatas.

Adam bersedih. Dia merasa seperti hidupnya hancur, impian-impian yang pernah dia genggam begitu rapuh. Sarah, yang mencintainya dengan sepenuh hati, berada di sisinya setiap langkah. Mereka menghabiskan setiap momen bersama dengan penuh kasih sayang, menciptakan kenangan indah di bawah cahaya bulan.

Namun, semakin dekat Adam dengan akhir hidupnya, semakin sakit Sarah merasa. Melihat kekasihnya menderita adalah rasa sakit terbesar baginya. Meskipun begitu, mereka bertahan, menghadapi badai bersama dengan kekuatan cinta mereka.

Pada malam terakhir Adam di dunia ini, mereka kembali ke bukit tempat mereka pertama kali bertemu. Di bawah bintang-bintang yang menyaksikan cinta mereka, Adam merengkuh tangan Sarah dengan lemah. Dia melihat ke dalam mata Sarah, mata yang penuh cinta dan kesedihan.

Dalam pelukan satu sama lain, Adam berbisik, "Jangan biarkan aku pergi, Sarah. Tetaplah bersamaku di hati dan dalam kenangan-kenangan indah kita."

Sarah menangis, tetapi dia tahu bahwa dia harus melepaskan Adam. Mereka saling berpelukan erat-erat, merasakan getaran cinta yang tak terlupakan.

Di bawah bintang-bintang yang bersinar terang, Adam menghembuskan napas terakhirnya dalam pelukan Sarah yang hangat. Sebuah cerita cinta yang klise, tetapi penuh dengan kesedihan yang mendalam.
submitted by kayadariairdrop to u/kayadariairdrop [link] [comments]


2024.04.02 08:45 TWHreddit Nyari kaset audiobook dongeng buat hadiah ponakan

Anak2 sekarang pada nempel sama screen dan hp nontonin youtube shorts terus membuat saya khawatir ngeliat ponakan. Pikir2in tahun ini ultahnya aku mau kasih hadiah kaya beberapa buku cerita dongeng yang bagus (english or indo works) berkualitas, enak dilihat dan bukunya harus ada datang sama either CD atau kaset - kalo ada kaset lebih menarik karena antik gitu. Kalo cuma buku aja kayanya ga mungkin dibaca - dia ga tahan duduk sebentar aja buat baca beberapa kalimat. Tapi hopefully kalo ada audionya yang sambil bacain seiring dia liat bukunya mungkin bisa tertarik.
Apakah ada yg tau nyari barang2 kaya gini dimana bagusnya ya?
submitted by TWHreddit to indonesia [link] [comments]


2024.02.29 12:57 WhyHowForWhat Apakah benar kebanyakan orang Indonesia tidak bisa menerima komik dewasa yang menggunakan tema yang sedikit saja bersinggungan dengan "penistaan agama"?

*Gua blm baca ampe abis, gua udh liat cuplikannya aja udh luar biasa sekali ceritanya.
Jadi gini, ada suatu komik pornhwa yang lakinya itu pendeta agama Kristen. Singkat cerita, dia nih di siksa (ga perlu gua jelaskan pake tag apa kan?), semacam di brainwash, abis itu kalo menurut gua sih ya, dia udh bener2 ancur kena brainwash sama ni cewek dom. Gua cek komiknya rupanya kgk dilanjutin yang bahasa Indonesia sama fan TL nya setelah mendengarkan bbrp reader. Komentar2 disana itu menarik sekali, ini gua tampilin bbrp komentarnya:
Komentar 1
Sebenarnya aku penasaran, tapi pas dibagian salib itu loh langsung nyessss..... Walaupun aku bukan Kristen tapi sedih gitu lihatnya. Gimana ya ... Penasaran tapi ... Takut, kek ini macam penistaan agama dan rap* nya lebih para dari manhwa sebelah
Komentar 2
Tante-tante di sini gila ya? Minta kelanjutan cerita ini dan dukung penistaan agama? Saya tahu Anda menyukai BDSM tetapi ini melibatkan agama. Cerita ini seperti menyindir agama, saya tahu ada beberapa pembaca yang ingin melanjutkan cerita ini tapi tidakkah pembaca yang lain merasa kasihan jika pembacanya adalah seorang Kristen membaca dan melihat adegan penuh hinaan terhadap Tuhannya Yesus Kristus? Saya mohon agar para pembaca berpikir menggunakan otaknya ya. (Maaf jika ada kesalahan dalam bahasa Indonesia karena bahasa Indonesia bukan bahasa pertama saya.)
Komentar 3
Terimakasih kak udah mau dengerin para pembaca. Aku emang bukan Kristen. Tapi, agak ngeri kalau fantasi Authornya sampai menistakan agama lain. Apa lagi ini smut yang mana gendernya bdsm. Gpp mereka mau pakai apapun buat bdsm. Tapi, jangan lambang salib atau yang berbau tempat ibadah lah. Contohnya kayak disebelah, genrenya sama cuma yang membedakan tempat aja. Yang bilang kami goblok karena udah nyuruh kang tl drop. Mending periksa ke sikolog sana, siapa tau kamu mengalami kelainan otak. Tau juga ini genre bdsm. Tetapi kami masih waras membaca smut yang tidak harus menistakan agama orang lain. Kalau perlu kirim link Authornya barangkali saya mau silaturrahmi buat negur. Lainkali kalau bikin smut tema bdsm, jangan fantasinya ke rumah ibadah atau lambang agama dong. Nggak keren dan nggak punya otak. 😅
Keluar tuh kata "Penistaan Agama", sesuatu yang gua kira hanya keluar di dunia nyata, keluar di site komik yang banyak nampung pornhwa sama hentai yang bisa aja lebih parah dari komik ini. Ini bisa juga sebagai tanda bahwa sekuat2nya orang Indonesia kalo baca komik tema dewasa (oh iya bisa aja ada yang lebih parah dari ini dan masih banyak peminatnya orang Indonesia, fast update lg) ada 1 hal yang mereka ga berani sentuh: agama.
Kalo penasaran ma komiknya apa DM gua aja lol
submitted by WhyHowForWhat to indonesia [link] [comments]


2024.02.25 16:51 Sinners010100 masalah berat

halo.. disini saya mau cerita, aku sedang berpcaran dengan seorang cowo dan sekarang posisi aku sangat tidak enak, kita berpacaran sampai dimana aku hamil kita pernah nyoba cari obat penggugur secara online dan kita ditipu begitu saja bahkan kita sempat menambah 500k untuk pembelian lebih lanjut pada saat itu kandungan usia 2 bulan, kita sudah melakukan berbagai cara agar bisa menggugurkan nya, termasuk samsara tapi sayang menurut samsara kita hanya boleh menggugurkan kandungan di umur 12 minggu, karena secara mental kita belum berani untuk menikah dan mempunyai anak apalagi pacarku dia ingin melanjutkan kuliahnya, aku sangat tertekan apakah disini pernah mengalami yang pernah aku alami?, lalu solusi apa yang terbaik?, apakah kuret itu bisa aku percaya aku belum siap untuk punya anak sedangkan kandunganku sudah beumur 5 bulan plsss tolong aku :( (noted: pacarku siap bertanggung jawab)
submitted by Sinners010100 to Perempuan [link] [comments]


2024.02.21 11:47 Alternative_Yard6033 Nasabah Prio dapat RM nawarin Asuransi

Jadi ceritanya kemarin ane baru nerima invitation jadi nasabah prio di salah satu bank swasta. Untuk validasi RM(Relation Manager) personal sudah nelpon dan mengenalkan diri. Tapi tiba-tiba kemarin baru beberapa minggu nelpon kembali dan tidak ane angkat terus datengin kantor ane. Kebetulan ane sedang tidak disana. Resepsionis kantor langsung ngabarin ane dan ane tanyakan ke RM itu ada keperluan apa, katanya mau pengenalan lebih lanjut.
Karena ane merasa tidak enak liat effort dia untuk pengenalan sampe datengi kantor ane, alhasil ane ajak jumpa dicafe luar kantor.
Ternyata bawa penasihat keuangan 1 orang dan mulai nawarin asuransi. Setelah berbincang beberapa lama, ane minta dokumen planningnya untuk mempertimbangkan kembali dirumah nanti. Kemudian ane memutuskan untuk tidak mengambil asuransi tersebut untuk sementara.
Tapi, masih dichat lewat WA untuk memikirkan kembali. Padahal sudah ane jelasin kalau keputusan ane untuk saat ini belum mau masuk itu asuransi. Karena ane juga udh cerita kedia kalau ada planning lain.
Sampe sekarang itu chat males wa baca, jdi dibiarin aja.
Red flag kah RM Personal nawarin asuransi begitu?
Edit: nama banknya disamarin
submitted by Alternative_Yard6033 to finansial [link] [comments]


2024.02.19 07:27 barudak-well Tuliskan Cerpen Kesuksesan !

Tuliskan Cerpen Kesuksesan !

https://preview.redd.it/kaeinx2fkhjc1.jpg?width=824&format=pjpg&auto=webp&s=2845a7ca0f90309c105cb219c6f5aec01117585f
Tuliskan Cerpen Kesuksesan !
Jawaban :
Cerpen Kesuksesan 1
Judul : Melodi Kegigihan
Di sebuah desa terpencil, hiduplah seorang gadis bernama Laras. Sejak kecil, Laras dikaruniai bakat luar biasa dalam bermain biola. Alunan biolanya mampu membangkitkan berbagai emosi dan memikat hati siapapun yang mendengarkan.
Namun, hidup Laras tidaklah mudah. Ia tinggal bersama neneknya yang sakit-sakitan dalam kondisi ekonomi yang serba kekurangan. Untuk membantu neneknya, Laras harus bekerja keras membantu tetangga dan mengamen di jalanan.
Meskipun hidup dalam keterbatasan, Laras tak pernah melupakan mimpinya untuk menjadi pemain biola profesional. Setiap malam, ia berlatih biola dengan tekun di bawah sinar bulan, ditemani suara jangkrik dan dedaunan.
Suatu hari, sebuah kesempatan emas datang. Ada sebuah kompetisi biola tingkat nasional yang diadakan di kota besar. Laras sangat ingin mengikuti kompetisi tersebut, namun ia tidak memiliki cukup uang untuk biaya pendaftaran dan perjalanan.
Tak patah semangat, Laras mengadakan pertunjukan biola di alun-alun desa. Ia memainkan berbagai melodi indah dengan penuh penghayatan. Penampilannya memukau seluruh warga desa.
Terharu dengan bakat dan kegigihan Laras, warga desa berbondong-bondong memberikan sumbangan untuk membantunya mengikuti kompetisi. Dengan penuh rasa syukur, Laras berangkat ke kota besar untuk mewujudkan mimpinya.
Kompetisi biola berlangsung dengan sengit. Laras bersaing dengan para pemain biola berbakat dari seluruh penjuru negeri. Ia tak gentar dan tampil dengan penuh percaya diri. Melodi biolanya yang penuh ekspresi dan menyentuh hati berhasil memukau para juri dan penonton.
Akhirnya, pengumuman pun tiba. Laras dinobatkan sebagai juara pertama. Air mata kebahagiaan mengalir di pipinya. Mimpi yang selama ini ia perjuangkan akhirnya terwujud.
Kesuksesan Laras menjadi inspirasi bagi banyak orang. Ia membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk meraih mimpi. Kegigihan, kerja keras, dan tekad yang kuatlah yang mengantarkannya menuju puncak kesuksesan.
Laras tak berhenti di situ. Ia terus berkarya dan menggunakan bakatnyauntuk membantu orang lain. Ia mendirikan yayasan musik untuk anak-anak kurang mampu dan memberikan mereka kesempatan untuk belajar bermain biola.
Kisah Laras adalah melodi kegigihan yang menggema, memotivasi banyak orang untuk terus berjuang dan mengejar mimpi mereka.
Cerpen Kesuksesan 2
Judul: Melangkah Menuju Puncak
Pada suatu pagi yang cerah di sebuah desa kecil, hiduplah seorang pemuda bernama Adi. Adi bercita-cita tinggi untuk mencapai kesuksesan dalam hidupnya. Meskipun berasal dari keluarga sederhana, semangat dan tekadnya tidak pernah pudar.
Adi memiliki impian untuk menjadi seorang pengusaha sukses. Ia tahu bahwa jalan menuju kesuksesan bukanlah hal yang mudah, namun itu tidak membuatnya patah semangat. Setiap hari, Adi bekerja keras untuk mengumpulkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan.
Suatu hari, Adi mendengar kabar tentang sebuah kompetisi bisnis yang diselenggarakan oleh perusahaan terkenal. Tanpa ragu, Adi memutuskan untuk ikut serta dalam kompetisi tersebut. Ia menyusun rencana bisnisnya dengan matang dan berusaha semaksimal mungkin untuk mempersiapkan diri.
Proses persiapan tidaklah mudah. Adi harus menghadapi berbagai rintangan dan tantangan. Namun, setiap kesulitan dianggapnya sebagai peluang untuk tumbuh dan belajar. Ia belajar dari kegagalan dan terus mengasah kemampuannya.
Hari kompetisi tiba, dan Adi harus mempresentasikan ide bisnisnya di depan juri. Meskipun gugup, Adi memberikan presentasi yang luar biasa. Keberanian dan pengetahuannya membuatnya mencuri perhatian juri. Hasilnya, Adi berhasil menjadi juara dalam kompetisi tersebut.
Kemenangan itu bukanlah akhir dari perjalanan Adi, melainkan awal dari kesuksesannya. Ia mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan ide bisnisnya bersama perusahaan tersebut. Dengan tekad dan kerja kerasnya, Adi berhasil membangun usahanya hingga menjadi sukses.
Dalam perjalanannya, Adi tidak lupa untuk berbagi kesuksesannya dengan orang-orang di sekitarnya. Ia membuka peluang bagi mereka yang memiliki potensi untuk tumbuh dan berkembang. Adi menyadari bahwa kesuksesan sejati bukan hanya tentang mencapai tujuan pribadi, tetapi juga membawa dampak positif bagi orang lain.
Dengan keberhasilannya, Adi menjadi inspirasi bagi banyak orang di desanya. Ia membuktikan bahwa dengan tekad, kerja keras, dan ketekunan, siapapun dapat meraih kesuksesan. Kisah Adi mengajarkan bahwa setiap langkah kecil menuju puncak kesuksesan memerlukan perjuangan, tetapi hasilnya sangat memuaskan.
Dan begitulah, Adi melangkah dengan bangga di puncak kesuksesannya, membuktikan bahwa mimpi dapat menjadi kenyataan bagi mereka yang tidak pernah berhenti berusaha.
Cerpen Kesuksesan 3
Judul: Membangun Kesuksesan
Di sebuah kota kecil yang dikelilingi oleh hamparan sawah hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Adi. Adi adalah anak seorang petani yang hidup dalam kemiskinan, namun dia memiliki mimpi besar untuk meraih kesuksesan.
Setiap pagi, sebelum matahari terbit, Adi sudah bangun dari tempat tidurnya. Dia pergi ke ladang untuk membantu ayahnya bekerja. Meskipun hidupnya sederhana, Adi selalu memiliki semangat dan keinginan untuk belajar lebih banyak. Dia membaca buku-buku dari perpustakaan desa dan rajin bertanya kepada orang-orang yang lebih berpengalaman.
Suatu hari, ketika sedang bekerja di sawah, Adi bertemu dengan seorang pengusaha kaya yang sedang berkunjung ke desa mereka. Pengusaha itu memberikan Adi sebuah buku tentang kisah sukses orang-orang terkenal di dunia. Adi sangat terinspirasi oleh buku tersebut dan bertekad untuk mengikuti jejak para tokoh tersebut.
Adi mulai mengubah pola pikirnya. Dia tidak lagi hanya bermimpi, tetapi juga bertindak untuk mewujudkan mimpi-mimpinya. Dia bekerja lebih keras dari sebelumnya, belajar lebih giat, dan berusaha mengasah kemampuan yang dimilikinya.
Saat Adi memasuki usia remaja, dia sudah memiliki visi yang jelas tentang apa yang ingin dicapainya. Dia berusaha keras untuk melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi, meskipun dia harus menghadapi banyak rintangan dan kesulitan finansial.
Namun, semangat dan tekad Adi tidak pernah pudar. Dia bekerja paruh waktu di samping kuliah untuk mengumpulkan uang untuk biaya kuliahnya. Dia juga aktif mencari beasiswa dan mendapatkan bantuan dari orang-orang yang percaya padanya.
Akhirnya, Adi lulus dari perguruan tinggi dengan prestasi gemilang. Dia mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan besar dan dengan cepat naik pangkat berkat dedikasi dan kerja kerasnya. Tidak hanya itu, Adi juga memulai bisnis kecilnya sendiri yang akhirnya berkembang menjadi perusahaan sukses.
Kesuksesan Adi bukanlah kebetulan. Itu adalah hasil dari tekad, kerja keras, dan ketekunan yang dia tanamkan sejak kecil. Dia membuktikan bahwa tidak peduli dari mana kita berasal atau seberapa sulit kehidupan kita, jika kita memiliki mimpi dan bersedia bekerja keras, kita dapat meraih kesuksesan.
Cerita Adi menjadi inspirasi bagi banyak orang di desanya. Mereka melihat dalam dirinya cerminan dari keyakinan bahwa impian mereka juga dapat tercapai jika mereka memiliki semangat yang sama dengan Adi. Dan dengan semangat itu, mereka pun mulai bergerak maju menuju kesuksesan mereka sendiri.
Sumber : https://barudakwell.com/tuliskan-cerpen-kesuksesan/
submitted by barudak-well to barudakwell [link] [comments]


2024.02.19 07:26 barudak-well Tuliskan Cerpen Kesuksesan !

Tuliskan Cerpen Kesuksesan !

https://preview.redd.it/kicmd687khjc1.jpg?width=824&format=pjpg&auto=webp&s=ab9746a650f3b2907d3a6a6ccb4759d4ff046de0
Tuliskan Cerpen Kesuksesan !
Jawaban :
Cerpen Kesuksesan 1
Judul : Melodi Kegigihan
Di sebuah desa terpencil, hiduplah seorang gadis bernama Laras. Sejak kecil, Laras dikaruniai bakat luar biasa dalam bermain biola. Alunan biolanya mampu membangkitkan berbagai emosi dan memikat hati siapapun yang mendengarkan.
Namun, hidup Laras tidaklah mudah. Ia tinggal bersama neneknya yang sakit-sakitan dalam kondisi ekonomi yang serba kekurangan. Untuk membantu neneknya, Laras harus bekerja keras membantu tetangga dan mengamen di jalanan.
Meskipun hidup dalam keterbatasan, Laras tak pernah melupakan mimpinya untuk menjadi pemain biola profesional. Setiap malam, ia berlatih biola dengan tekun di bawah sinar bulan, ditemani suara jangkrik dan dedaunan.
Suatu hari, sebuah kesempatan emas datang. Ada sebuah kompetisi biola tingkat nasional yang diadakan di kota besar. Laras sangat ingin mengikuti kompetisi tersebut, namun ia tidak memiliki cukup uang untuk biaya pendaftaran dan perjalanan.
Tak patah semangat, Laras mengadakan pertunjukan biola di alun-alun desa. Ia memainkan berbagai melodi indah dengan penuh penghayatan. Penampilannya memukau seluruh warga desa.
Terharu dengan bakat dan kegigihan Laras, warga desa berbondong-bondong memberikan sumbangan untuk membantunya mengikuti kompetisi. Dengan penuh rasa syukur, Laras berangkat ke kota besar untuk mewujudkan mimpinya.
Kompetisi biola berlangsung dengan sengit. Laras bersaing dengan para pemain biola berbakat dari seluruh penjuru negeri. Ia tak gentar dan tampil dengan penuh percaya diri. Melodi biolanya yang penuh ekspresi dan menyentuh hati berhasil memukau para juri dan penonton.
Akhirnya, pengumuman pun tiba. Laras dinobatkan sebagai juara pertama. Air mata kebahagiaan mengalir di pipinya. Mimpi yang selama ini ia perjuangkan akhirnya terwujud.
Kesuksesan Laras menjadi inspirasi bagi banyak orang. Ia membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk meraih mimpi. Kegigihan, kerja keras, dan tekad yang kuatlah yang mengantarkannya menuju puncak kesuksesan.
Laras tak berhenti di situ. Ia terus berkarya dan menggunakan bakatnyauntuk membantu orang lain. Ia mendirikan yayasan musik untuk anak-anak kurang mampu dan memberikan mereka kesempatan untuk belajar bermain biola.
Kisah Laras adalah melodi kegigihan yang menggema, memotivasi banyak orang untuk terus berjuang dan mengejar mimpi mereka.
Cerpen Kesuksesan 2
Judul: Melangkah Menuju Puncak
Pada suatu pagi yang cerah di sebuah desa kecil, hiduplah seorang pemuda bernama Adi. Adi bercita-cita tinggi untuk mencapai kesuksesan dalam hidupnya. Meskipun berasal dari keluarga sederhana, semangat dan tekadnya tidak pernah pudar.
Adi memiliki impian untuk menjadi seorang pengusaha sukses. Ia tahu bahwa jalan menuju kesuksesan bukanlah hal yang mudah, namun itu tidak membuatnya patah semangat. Setiap hari, Adi bekerja keras untuk mengumpulkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan.
Suatu hari, Adi mendengar kabar tentang sebuah kompetisi bisnis yang diselenggarakan oleh perusahaan terkenal. Tanpa ragu, Adi memutuskan untuk ikut serta dalam kompetisi tersebut. Ia menyusun rencana bisnisnya dengan matang dan berusaha semaksimal mungkin untuk mempersiapkan diri.
Proses persiapan tidaklah mudah. Adi harus menghadapi berbagai rintangan dan tantangan. Namun, setiap kesulitan dianggapnya sebagai peluang untuk tumbuh dan belajar. Ia belajar dari kegagalan dan terus mengasah kemampuannya.
Hari kompetisi tiba, dan Adi harus mempresentasikan ide bisnisnya di depan juri. Meskipun gugup, Adi memberikan presentasi yang luar biasa. Keberanian dan pengetahuannya membuatnya mencuri perhatian juri. Hasilnya, Adi berhasil menjadi juara dalam kompetisi tersebut.
Kemenangan itu bukanlah akhir dari perjalanan Adi, melainkan awal dari kesuksesannya. Ia mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan ide bisnisnya bersama perusahaan tersebut. Dengan tekad dan kerja kerasnya, Adi berhasil membangun usahanya hingga menjadi sukses.
Dalam perjalanannya, Adi tidak lupa untuk berbagi kesuksesannya dengan orang-orang di sekitarnya. Ia membuka peluang bagi mereka yang memiliki potensi untuk tumbuh dan berkembang. Adi menyadari bahwa kesuksesan sejati bukan hanya tentang mencapai tujuan pribadi, tetapi juga membawa dampak positif bagi orang lain.
Dengan keberhasilannya, Adi menjadi inspirasi bagi banyak orang di desanya. Ia membuktikan bahwa dengan tekad, kerja keras, dan ketekunan, siapapun dapat meraih kesuksesan. Kisah Adi mengajarkan bahwa setiap langkah kecil menuju puncak kesuksesan memerlukan perjuangan, tetapi hasilnya sangat memuaskan.
Dan begitulah, Adi melangkah dengan bangga di puncak kesuksesannya, membuktikan bahwa mimpi dapat menjadi kenyataan bagi mereka yang tidak pernah berhenti berusaha.
Cerpen Kesuksesan 3
Judul: Membangun Kesuksesan
Di sebuah kota kecil yang dikelilingi oleh hamparan sawah hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Adi. Adi adalah anak seorang petani yang hidup dalam kemiskinan, namun dia memiliki mimpi besar untuk meraih kesuksesan.
Setiap pagi, sebelum matahari terbit, Adi sudah bangun dari tempat tidurnya. Dia pergi ke ladang untuk membantu ayahnya bekerja. Meskipun hidupnya sederhana, Adi selalu memiliki semangat dan keinginan untuk belajar lebih banyak. Dia membaca buku-buku dari perpustakaan desa dan rajin bertanya kepada orang-orang yang lebih berpengalaman.
Suatu hari, ketika sedang bekerja di sawah, Adi bertemu dengan seorang pengusaha kaya yang sedang berkunjung ke desa mereka. Pengusaha itu memberikan Adi sebuah buku tentang kisah sukses orang-orang terkenal di dunia. Adi sangat terinspirasi oleh buku tersebut dan bertekad untuk mengikuti jejak para tokoh tersebut.
Adi mulai mengubah pola pikirnya. Dia tidak lagi hanya bermimpi, tetapi juga bertindak untuk mewujudkan mimpi-mimpinya. Dia bekerja lebih keras dari sebelumnya, belajar lebih giat, dan berusaha mengasah kemampuan yang dimilikinya.
Saat Adi memasuki usia remaja, dia sudah memiliki visi yang jelas tentang apa yang ingin dicapainya. Dia berusaha keras untuk melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi, meskipun dia harus menghadapi banyak rintangan dan kesulitan finansial.
Namun, semangat dan tekad Adi tidak pernah pudar. Dia bekerja paruh waktu di samping kuliah untuk mengumpulkan uang untuk biaya kuliahnya. Dia juga aktif mencari beasiswa dan mendapatkan bantuan dari orang-orang yang percaya padanya.
Akhirnya, Adi lulus dari perguruan tinggi dengan prestasi gemilang. Dia mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan besar dan dengan cepat naik pangkat berkat dedikasi dan kerja kerasnya. Tidak hanya itu, Adi juga memulai bisnis kecilnya sendiri yang akhirnya berkembang menjadi perusahaan sukses.
Kesuksesan Adi bukanlah kebetulan. Itu adalah hasil dari tekad, kerja keras, dan ketekunan yang dia tanamkan sejak kecil. Dia membuktikan bahwa tidak peduli dari mana kita berasal atau seberapa sulit kehidupan kita, jika kita memiliki mimpi dan bersedia bekerja keras, kita dapat meraih kesuksesan.
Cerita Adi menjadi inspirasi bagi banyak orang di desanya. Mereka melihat dalam dirinya cerminan dari keyakinan bahwa impian mereka juga dapat tercapai jika mereka memiliki semangat yang sama dengan Adi. Dan dengan semangat itu, mereka pun mulai bergerak maju menuju kesuksesan mereka sendiri.
Sumber : https://barudakwell.com/tuliskan-cerpen-kesuksesan/
submitted by barudak-well to u/barudak-well [link] [comments]


2024.02.09 04:03 Jco_00 Just found out my "gf" is seeing another dude behind my back. Feel like I've been stabbed in the back and burned.

Tbh this is a continuation of my previous post I made here. Singkat cerita, kemarin tanggal 15 Desember kami sempet putus karena ortunya nyuruh dia untuk fokus kuliah, dan dia sering ngerasa kesepian karena aku sering sibuk slowrespon dan nggak bisa nemenin kayak dulu. Tapi gimana mungkin aku bisa nemenin terus 24/7 kalo aku sibuk dengan kuliah dan punya banyak masalah lainnya sebagai anak rantau? Bahkan untuk nyari makan aja harus hemat banget dan harus jalan kaki kemana mana karena nggak punya uang untuk transportasi. Meskipun kami putus, dia nangis nangis mohon nggak mau lost contact sama aku, pengen tetep dekat tapi hanya sebagai sahabat. Dia pengen tetep bisa cerita cerita dan curhat dengan aku. Dia juga ngomong kalo nggak mungkin bisa nemu cowok sebaik aku dan akan selalu inget aku. Besoknya setelah putus, hubungan kami tetap sama aja seperti sebelumnya, hanya tanpa status pacar. Dia terus curhat dan cerita ke aku setiap hari tentang kehidupannya; bahkan kami aja pernah nonton bareng di bioskop dan makan berdua; ketemuan dan foto bersama saat ada acara alumni di SMA. Waktu akhir Januari, dia bahkan pengen agar aku "mesra bucin" lagi kayak dulu dan manggil dia sayang lagi. Jadi, apakah aku salah ngira bahwa kami sudah balikan karena ini bukan seperti sahabat biasa? Setidaknya hubungan kami setelah putus bisa dikatakan "Hubungan tanpa status", kan?
Baru baru ini aku sadar kalo aku cuma dimanfaatkan saat dia kesepian. Aku ngeliat tanda tanda di medsos kalo ada cowok lain, seorang polisi yang dekat sama keluarganya dan sudah pernah aku curigai sebelumnya. Sebelumnya nggak lama setelah putus tanggal 22 Desember, kami sempat berantem besar gara2 dia bohong dan nyembunyiin kalo dia pergi jalan berdua dengan orang itu naik mobil keliling kota. Bayangin coba gimana perasaanku waktu tau padahal nggak ada seminggu putus dan dia nyembunyiin itu. Dia malah marah dan nangis, ngomong kalo aku nuduh tanpa dasar dan suka berprasangka buruk padahal orangnya cuma temen. Eh orang yang sama ini beberapa Minggu yang lalu makan makan bareng keluarga dia dan duduk sama foto bersebelahan terus. Kejadian lagi seminggu yang lalu dia bikin story di Tiktok jalan berdua lagi naik mobil sama orangnya itu lagi, nggak lama kemudian dihapus sih storynya tapi aku dah terlanjur liat. Hal yang sama terjadi beberapa kali sendiri dan dia juga nggak bilang apa2 ke aku. Padahal selama ini dia masih deket banget sama aku, setiap hari dia cerita dan curhat ke aku tentang hal2. Aku berusaha positif thinking belajar dari kesalahan masa lalu supaya optimis terus dan nggak gampang jealous jadi nggak aku permasalahin kejadian2 itu ke dia.
Eh ternyata aku barusan sadar setelah nggak sengaja liat repost tiktoknya dia (Jarang banget buka tiktok) isinya hal2 yang nggak mungkin berkaitan sama aku tapi cocok sama orang itu, contohnya kayak: Tetep perjuangin orang batak (Si cowoknya itu batak sedangkan aku suku lain dan dia tau persis itu); Walaupun beda umur tapi cintaku nggak akan luntur (Si cowoknya itu umur 23 dan dah kerja sedangkan kami seumuran umur 19); Lirik lagu yang deskripsiin dia tinggi banget dan kekar (Si cowoknya itu tinggi dan kuat soalnya polisi sedangkan aku pendek dan kurus). Ada beberapa juga yang nyindir aku sih kayak surviving ex from "Nama sekolah" dan ex yang sering slowrespon ketiduran dan sebagainya. Nggak cuma itu, semua postingan yang berkaitan sama aku juga dihapus di semua medsosnya padahal habis putus pun masih ada loh beberapa, tapi sekarang ilang semua wkwkwk. Dia juga ngepost video gitu di tiktok dan ada temennnya yang nyindir ke cowoknya itu.
Intinya ngerasa betrayed soalnya aku kira kita dah balikan tapi kenyataannya malah dah ada yang baru dan disetujui keluarganya wkwkwkkw. Padahal ini dia setiap hari juga sering minta ditemenin curhat juga loh. Dia aja jealous dan ngekang banget sampe temenku cewek ada yang dilabrak gara2 terlalu deket sama aku, aku slowrespon gara2 main game aja dimarahin. Ya nasib deh, mungkin ini cara Tuhan sadarin aku atau gimana gitu. Maaf nulisnya kepanjangan dan nggak jelas ya, aku cuma bingung mau cerita ke siapa soalnya nggak ada siapa siapa yang bisa aku share hal ginian. Sekian dan terimakasih.
submitted by Jco_00 to indonesia [link] [comments]


2024.01.20 03:50 Sorry_Landscape_9675 Pendekar Awang Review

Pendekar Awang Review
Pendekar Awang ni banyak sangat takbir, bila orang tengah tunggu² punchline tertentu yang saspen², dia akan bagi takbir. Takbir Fattah Amin pulak suara tak sampai sebab dubbing, jadi bunyi mcm dia takbir dekat mic rosak yang takde spare.
Bukan masalah dengan kalimah takbir tu, tapi kalimah takbir yang suci tu dah dioverused sampai value takbir tu dah takde lagi sebab banyak sangat diulang² walaupun bukan pada keadaan yang tak perlu pun takbir. Masa nak lompat², takbir tapi masa nak panah musuh dia sebut bismillahirrahmanirrahim.
Scarcity creates value. Kekurangan mencipta nilai. Bila jarang² takbir, mungkin orang akan nantikan takbir tu. Tapi ni tak, siap slow mo lagi nak takbir, tapi feel penonton tetap tak sampai, yang sampai hanya rasa cringe dalam hati.
Ok, filem ni nampak dia ada banyak research dari segi ayat² qur'an dan hadis, jadi aku expect dia sebutlah bismillahi Allahuakbar masa nak bunuh orang. Dengan nama Allah yang maha besar lah takkan nak bunuh orang guna nama Allah yang maha penyayang?
Sound mixing pulak tak sedap, voice dubbing tu bunyi macam cerita zaman 90an pun ada sebab tak selari dengan filem, muka nampak macam jerit sekuat hati, tapi suara keluar macam jerit² bisik.
Sound effect sekeliling letup, muzik sedap gila, prop dia ada feel zaman dulu betul. Boleh rasa authentic cerita ni purba betul, tak rasa macam WW2 pun tapi betul² Era Melayu yang serba kekurangan lepas 300 tahun kejatuhan Melaka. Cinematography biasa biasa saja, tak canggih mana. Storytelling tak sampai.
Masa awal awal dia nak cerita 'latar masa' tu pun tak silap aku dia tulis je tahun 1300. Bagi orang yang tak minat sejarah, dia akan confused kejap aik betul ke 1300 dah ada senapang. Filem tu tak tulis 1300 Hijrah, orang mungkin ingat 1300 Masihi atau orang ingat dia silap tulis haribulan.
Plot kucar kacir sebab tak tau pengarah nak cerita apa sebenarnya. Dia rasa macam "eleh, pegi sana sini letih², masa nak dekat 2 jam habis sebab kau nak cerita pasal benda ni je, tak padan letih, baik tak payah cerita" Kita tak rasa berbaloi set bayar mahal² tapi rupanya untuk ending yang biasa² je takde plot twist yang betul² kita tak sangka.
Feel sedih tak sampai, tak sama macam Syamsul Yusof buat, Kalau kita tengok dulu Syamsul direct Mat Kilau, dia perkenal watak satu satu tu rasa lembut je, tak kalut. Lepas tu tiap watak tu dia develop satu persatu. Kita ingat wahid siapa, usup siapa, awang siapa, tok tu tok ni. Ada fungsi yang kita rasa sedap la nak ingat. Baru kita rasa kehilangan sentuhan Syamsul Yusof tu.
Watak² perempuan je yang bagi imbang balik filem ni sebab ada girls power yay!!!. Nampak la kewonder womenan tu.
Sebahagian plot pun nampak ada copy paste The Last Samurai dengan kononnya konsep ke hulu ke hilir bawak 'secret weapon' tapi kita macam dah boleh agak dah secret weapon dia tu ada dan apa mengikut latar masa zaman tu, sebab banyak sangat dah filem² epik yang seakan sama. Dari segi technicalities dan storytelling 6/10.
Cuma, kesimpulannya, kita akan suka apa yang kita nak suka, kita akan benci apa yang kita nak benci.
Filem ni dia akan nampak best pada orang yang sedang berjuang, terutama dalam dunia Kemelayuan. Filem ni bukan untuk semua orang, dia hanya untuk ultras Melayu yang bukan datang untuk hargai perfileman tapi untuk kuatkan semangat pertahankan bangsa, agama dan tanah air dari elemen penjajahan. Perangai penjajah British ni tak jauh beza dengan Isril pun.
Dan filem ni bukan untuk penggemar sejarah pun, pastinya penggemar sejarah akan banyak berkerut dahi juga nanti kalau tengok.
Aku anggap aku pulak seorang Nasionalis yang Patriotik dan berpegangan Fundamentalis dari sudut agama tetapi mengambil jalan Liberal dan Moderate bersesuaian dengan prinsip rukun negara dalam apa apa implementasi dasar² kehidupan. Itu yang aku faham tentang prinsip hidup aku selama ni lah.
Jadi filem filem macam ni tak kira lah ada cacat cela pun aku tetap akan sokong pembikinannya. Atas sebab yang sama aku kagum awalnya dengan Filem Mat Kilau sebab rasa bangga "Eh, pandai juga Melayu buat filem, banyak dah improved dari zaman dulu, aku ingatkan masih lagi sama kualitinya dengan filem² mat rempit, kl menjerit atau level² gerak khas the movie"
Dah la, taktau apa dah nak tulis lagi, lapar la pulak.
submitted by Sorry_Landscape_9675 to malaysia [link] [comments]


2024.01.19 05:26 senseischale mau nolong crush gua. cuman...

gua ada crush. dulu tinggal masih satu provinsi. pertama ketemu pas di event jejepangan beberapa tahun masih chat dan akhirnya sebelum covid 2020 bisa ketemu. mungkin sebanyak 2 kali sampai dipertemuan terakhir dia bakal balik ke kalimantan. dia balik karena kebetulan itu ajakan keluarganya.
after that, kita hanya kontak via messaging app sama social media. dia udah nggak make facebook(gua pengguna akut) lebih banyak make twitter.
tapi sebenernya bukan itu yang jadi masalah. doi beberapa kali cerita soal keluarganya yang terlalu abusive(sometimes physically), ibunya yang sering ngejelekin dia kehadapan tetangganya, bapaknya yang terlalu keras(sampai kadang gua ngajak telfon dia gak mau) dan beberapa lainnya. dia juga cerita kalo dia menerma pekerjaan online sebagai designer dan juga ikut pelatihan bahasa jepang (gua mikir kalo lulus bakal dapet job disana, eh kudu bayar which is i dont know very much about it jadi dai terkesan putus asa dan mengikuti jalur). there is new problem. stalker. dia cerita kalo salah satu orang di pelatihannya itu ...how do i say this...menurut dia, "terobsesi" dengan dia. ngejar, selalu ngirim pesan (kinda sounded like me but i m not there) ke dia, telfon dan terakhir ngirim ancaman bunuh diri. gua gak pernah dapet ginian jadi gua gak begitu paham skenarionya gimana. dia juga menambahkan kalo si stalker ini pernah beberapa kali kerumah dia. yang mana membuat gua mempertanyakan suatu hal. kenapa keluarganya mengijinkan? apa orang ini mau ngelamar? aku kira orang tuanya nggak mau nerima orang luar dari keluarganya. tapi kenapa si stalker ni bisa?
gua mencoba memberi saran, mulai ignore, minta tolong sahabat dia bahkan ngasih nomer stalker itu ke gua biar gua omongin sekalian(she call me abang in the past which kinda pathetic kalo dipikir lagi). kadang ngasih saran dia buat ignoring semua gambar bukti dia mau bundir karena ya bundir adalah bundir. urusan dia. gua gak mau dia merasa bersalah sama orang obsesive kayak gini.
kadang ada pikiran apa mending gua kesana aja. yang jadi masalah adalah, dia gak mau ngasih alamatnya dimana. gua gak berani kesana kalo gak ada alamat yang bisa dituju. ditambah lagi, gua juga gak ada budget. sekarang emang bisa 250k ke kalimantan tanpa ada backingan keluarga?. gua gak bisa ngomong ke kakak dan bapak gua kalo gua mau kekalimantan buat yelamatin crush gua. sounds illogical in this time. gua terus mikir itu. ini bukan manga atau anime yang dimana MC aja bisa terbang ke amerika buat nyelamatin bagian dari harremnya. tapijuga guamikir,masa lucintadia tapi gak ada usaha? masa cintalu sebatas chat dan telfon jarak jauh?
sekarang gua kudu bagaimana? pengen nolong gak ada budget dan bahkan lokasi juga tidak dikasih tau. banyak keraguan dari semua ini. kayak situasi keluarga dia disana. keadaan dia disana. memang ada yang bilang kalo kehidupan di dunia online gak sama gak di IRL, tapi gua liat dia twitter keliatan baik baik saja dan malah bisa lebih happy dari gua! mau bertanya tapi gua itu siapa? pacar bukan, suami juga bukan kakak kandung apa lagi. punya hak apa mempertanyakan kehidupan seseorang? dan akhirnya gua harus merelakan aja dan kadang menerima fakta "bukan gua".
so what should i do? should i start to ignoring it? forget this crush and find another one? gua sebenernya ada masalah sama berhubungan dengan orang online atau irl. tapi mungkin itu masalah yang bakal gua ceritain nanti aja lah.
submitted by senseischale to indonesia [link] [comments]


2024.01.16 07:27 Internal-Target1318 Apa stereotipe yang pernah kamu rasakan?

Gw dulu pernah denger stereotipe kalau orang Jogja itu superior. Awalnya aku ga percaya karena yah, namanya stereotipe juga, ga semua orang sama dengan stereotipe tersebut.
Sampai gw ketemu sama orang ini. Dia orang Jogja. Sejauh gw sama dia ya, biasa-biasa aja sih. Kadang dia cerita soal budaya dia yang dimana sebenernya gw enjoy-enjoy aja sih tapi gw punya firasat kalo dia lowkey superior tiap kali dia cerita soal Jogja. Dia juga punya kekesalan yang spesifik terhadap Jakarta (gw ga tau sih kenapa tapi gw sering liat dia ngata-ngatain tata kotanya).
Sampai gw pernah suatu hari pas gw ngobrol, gw dibilangin sama dia dengan nada marah dan ngejek. Dia pernah bilang ke gw "anak Jakarta ga sopan". Oke, gw tau kita emang ada perbedaan budaya tapi lucunya dia bilang gitu tapi akunya justru orang Tangsel. Yaudahlah.
Sampai suatu ketika dia dan sirkel dia (sirkel dia kebanyakan orang non Jabodetabek) dateng ke suatu event jejepangan di BSD. Sepanjang event, dia kadang menggerutu kayak "Jakarta jelek banget sih", "Jakarta kok gelap banget sih" dan semua sirkelnya ikut-ikutan ngatain Jakarta jelek. Lucunya, yang mereka katain itu BSD, di Serpong, di Cisauk, bukan Jakarta.

Nemu orang yang memenuhi stereotipe kadang emang pengalaman yang... unik. Tapi sampe sekarang gw masih percaya kalo masih ada orang Jogja yang ga superior. Kalo kalian gimana?
submitted by Internal-Target1318 to indonesia [link] [comments]


2023.12.27 10:11 Bermainangin Bantuin temen malah bikin runya.

Cerita nya ada temen yg kerja di bank minta bantuan untuk nglunasin KUR calon nasabahnya di bank lain biar bisa ambil KUR di bank tmpt dy kerja,itung2 bantuin dy biar done target mungkin. 2 kalo dy minta tapi pertama saya tolak, yg ke 2 saya iya-in dgn persetujuan istri walau terpaksa. Janji nya hari jumat kmrn jam 2 balik trus di undur jam 17 tapi tapi ada masalah teknis (atm nasabahnya ke blokir, katanya KUR nya udh cair padahal). Semenjak itu istri udah ngamuk2. Krn ini memang tmn saya dan istri nggak kenal jdi istri udh pikirannya kemana2. Saya g kepikiran ternyata 25-26 bank libur jadi temen saya itu janjiin rabu ini pasti balik duitnya. Ini udah ditungguin sampe sore jam 16 lebih dy cmn bilang "aman", "bentar", "tunggu approve kacab". Istri udah ngamuk2 karena udah nahan2 dari jumat. Kalau saya pribadi percaya klo tmn saya ini g akan aneh2 karena saya memang kenal baik tpi ya saya jd ada gut feeling karena istri udah ngamuk2. Pusing sekali rasanya. Cuman mau ngluarin uneg-uneg. Ini saya terus coba wa tmn saya.
Update 1: temen bilang td dy sudah proses uang yg di bekukan (sebagian dari KUR yang telah cair yang hrusnya itu punya saya). Sudah di approve sama kacab dy tpi ditunggu sampai sekarang blum masuk dana nya ke rek dy. Ini dy sedang cari solusi untuk talangin pakai uang simpanan dy yg nilainya blum bisa nutupin sih. Tp seenggaknya ada itikad baik yg bisa di liat istri saya. Cmn sampai tulisan ini dibuat sekitar 20.45 blum ada hilalnya tuh uang. Doakan yg terbaik ya.
Update 2: teman saya akhirnya menjual hp nya dan mengembalikan beberapa dana ke saya. Sisa dana nya akan dy cicil selama 2 bulan. Setidaknya saya melihat itikad baik dri dy utk bertanggung jawab. Masih punya harapan bahwa kehidupan bersosial bisa lebih baik.
submitted by Bermainangin to indonesia [link] [comments]


2023.12.15 14:03 Jco_00 I feel so empty

Aku (M19) habis putus sama pacarku (F19) lewat telepon tadi. For context dia itu pacar pertamaku dan kami ldr sejak masuk kuliah karena beda univ jadinya belum sempat ketemu sejak aku pindah. Intinya kami telpon 1 jam lebih yang isinya dia telpon sambil nangis2 sampe sesek nafas kalo hubungan kita ini nggak bisa lanjut karena keluarga dia, keluarga petinggi polisi, nggak merestui gitu. Mereka pengennya dia tetep fokus kuliah aja nggak usah pacaran atau semacemnya. 1,5 years of relationship ended just like that. Di telpon dia bilang kalo bakal tetep selalu sayang sama aku dan nggak bakal pernah lupain aku sampe kapanpun karena aku orang terbaik di kehidupannya dia dan selalu ada untuk dia setiap saat. Dia bilang kalo aku pasti bakal nemu cewek yang lebih baik daripada dia dan mending nggak usah urusin dia lagi (Which is impossible for both). Banyak banget yang disampaikan waktu telpon tadi yang bikin aku tambah depresi buat inget karena baik banget dia, she's too perfect for me. I feel so empty rn, I tried to hold back my tears during the call but I can't. I really really love her, all this time I imagine a future for both of us but now it ended just like that because of something outside of my control. Ini hidupku isinya kesialan, putus di saat hpku lagi bermasalah butuh diperbaikin dengan biaya 950k dan waktu 3 hari + kemarin tidak bisa ikut ujian gara2 tidurnya kebablasan habis begadang ngerjain tugas malah alarm mati soalnya hpnya rusak tiba2 + kondisi kehidupan keluarga sedang banyak masalah. Sedih banget ini putusnya cuma seminggu sebelum pulang kampung, padahal sudah ada rencana sejak lama buat nonton film anime nya ghibli bareng terus mau aku kasih hadiah buat ultah dia. I have so many plans to do with her during my break, now it's all gone. Rencana foto make almet depan sekolah juga batal, rencana photobooth buat kenang kenangan selama ldr ilang, rencana mau nyoba cat cafe baru di kotaku ilang juga. Ini pertama kalinya sejak kecil dulu aku nggak bisa nahan rasa sedih nangisku, sekarang mataku bengkak karena nangis dan aku nggak tau harus ngapain habis kehilangan dia. Cuma dia yang bisa nerima apapun kekurangan sama kelebihanku tapi akhirnya malah begini, bakal kangen cerita ceritanya dia dan kerandoman dia yang selalu bikin moodku membaik habis ada masalah. I already miss her and belom aja sehari sejak kejadian.
submitted by Jco_00 to indonesia [link] [comments]


2023.12.08 08:24 Repulsive-Agent7278 [Reflektif] Socmed sangat gabaik untuk anak2 perempuan terutama yang dibawah umur

TLDR: Maybe kita perlu age restriction utk social media, filtered content as well if we can
Jadi sempat lah tadi pas break iseng buka tiktok temen (aku gaada tiktok btw), dan nyoba2 ngescroll banyak bgt isian tiktok yang isinya dance dance gitu kan ciwi2. Ya aku gapapa lah kalau dia udah gede gitu kan, kata orang2 dia udah cewe dewasa biarin dia mau ngapain aja. Walau aku juga ga setuju dengan ini, tapi yang lebih aku gasetuju lagi adalah banyaknya jumlah gadis muda yang aku entah gaktau gimana ceritanya ngedance tapi bajunya yaampunn. Yah minim lah yah nge flash panties lah (gaada shortnya) astafirulloh... maksud aku ya masa iya sih sekecil lu bibit2 nakalnya udah ada sih, conerning banget apalagi nanti kalo kita ada anak2 masa iya anak cewe gua mau jadi begitu kan gimana ya :(( mending kalo udah 21 up lah gua masih bisa dengerin reasonnya tapi kalo masih seumur jagung masa iya sih... dan yang saya liat ya orang2 korea yang di fyp tiktoknya si temen aku ini dia juga dance2 pake rok tau2 isiannya keliatan dan sama juga gapake celana. Buset dah hampir bgt mau nanya itu k-pop atau k-porn?? Asli jangankan cuma ke cewe, misal bocah2 sd cowo nonton itu sange juga mereka amit2 bisa gituin temen2 cewe mereka ga si?
What do you guys think we should do untuk menahan rusaknya generasi ini? Menurut aku age restriction utk socmed sih dan algoritmanya maybe diganti (sama kayak ads yt kids), dan ya kalo misalnya cowo udah gede cewe udah gede ya suka2 lah mau ngapain dan nonton apa toh udah paham resikonya. Lah bocah jago dance followers berapa juta distalk orang di sekolahan konoha apa kaga takut tuh? Dibawa kabur ama om2 penculik kek di film?
submitted by Repulsive-Agent7278 to indonesia [link] [comments]


2023.12.05 03:33 FoxtrotWhiskyTango [SERIOUS] Need advice to resolve home issue

Jadi saya (28M) tinggal bersama istri saya(28F) dan anak saya yang baru dua tahun. Pernikahan kami sebenarnya tidak terlalu smooth karena menurut istri saya, orang tua saya/mertuanya itu terlalu banyak "intervensi" to the point I cannot have casual phone with my mother anymore(who in my opinion, not perfect but good person overall).

Kami dulu menikah pas 2020 di tengah COVID. Personally kami berdua maunya acara sederhana saja, cukup ke KUA dan slametan biasa saja. However my mother pushed us to get a wedding (yang mungkin ukuran dari ortu saya nggak besar, 100 person yang anggotanya extended family). Kalau berasumsi "oh disuruh bayar sendiri?" Nggak, family paid it all. Family disini maksudnya keluarga saya, soalnya istri saya itu yatim piatu sejak SD. Diasuh oleh Budhe-nya (yang setelah talking banyak, ya orangnya baik-baik walau banyak flawnya).

Lalu alhamdulillah sekali, anak saya itu datangnya cepet banget. 2022 akhir sudah lahir. A very cute and smart babygirl. Problemnya sejak hamil, istri saya itu gampang sakit, karena saya harus kerja full, terpaksa saya minta tolong orang tua saya agar istri saya selama kehamilan dan setahun pertama anak saya bisa ikut di rumahnya. Ibu saya has no issue dan saya personally menilai ibu saya selama mendidik saya juga dididik baik-baik walau saya banyak personal flaw-nya.

Then, from here, things starts rolling over downhill.

Saya jujur paham kalau usually hubungan mertua-menantu itu akan bumpy as heck from start. Tapi karena saya (walau pas COVID) harus kerja masuk kantor, saya putuskan agar istri saya ikut orang tua saya supaya bila tiba-tiba istri saya ngedrop ada yang langsung handle. Karena tempat kerja saya dan rumah saya pada saat itu jaraknya 90 menit commuting. Then, my wife mental health starts deteriorating.

Sebelum menikah, istri saya itu orangnya "no-nonsense person" dan suka charging full speed at her issue. Kalau kata ipar saya itu, saat istri menikah sama saya jadinya itu "Ratu jalanan tiba-tiba masuk keraton" Yang biasanya suka outing tiba2 harus dirumah terus gegara COVID. Terus nggak sampe setengah tahun nikah sudah hamil. Ibu saya dokter, jadi pas COVID itu benar2 strict. Nggak boleh keluar rumah. Dari luar (apapun dan darimanapun) harus langsung mandi dan keramas. Masker hanya dibuka pas makan atau mandi saya. That strict. Karena kami sekeluarga juga terpapar COVID. walau alhamdulillah nggak ada yang sampai masuk RS.

Selama disana, istri saya selalu curhat ke saya kalau pembantu saya itu suka semena-mena (which in retrospect, memang iya). Entah ngatain "nggak bondo" atau "nunggu harta warisan doang" and some other stuff along that line including karena istri saya makannya banyak, biasnaya ada lauk yang bisa dibawa pulang dihabiskan semua sama istri saya yang hamil.. Ibu saya memang bilang ke istri saya yang hamil biar nggak usah bantu-bantu yang berat. Cukup banyak2 istirahat aja.

Sempat pecah secara terbuka dan istri saya hampir mau kabur karena kelakuan pembantu saya itu. Pembantu saya itu for the last 20+ years memang sudah ikut di rumah orang tua saya. Ibu saya mencoba menengahi dan membaikkan antara istri dan pembantu. Tapi istri saya itu suddenly, walau ratu jalanan, perkataannya itu selalu sopan, "nggak bisa saya bisa langsung memaafkan". Which in my opinion masih masuk akal walau ibu saya menerimanya agak aneh. Lalu istri saya menuduh ibu saya "berat" ke pembantu saya. Alasan istri saya, pembantu sudah 20+ tahun ikut sedangkan istri saya baru seumur jagung.

Lalu it even got worse. Saya jujur nggak tahu asal usul gosip ini dari mana, tapi di desa saya dan istri saya (kami ketemuannya di Malang dan kaget kalau desa mbah saya dan desa istri saya itu tetanggaan di kampung) muncul gosip "kalau saya ini mau dijodohkan bla bla bla". Since then, kalau ada sesuatu yang saya lakukan bagi dia tapi tidak sesuai dengan karep e selalu "kono lho, pegat o ben iso rabi karo menantu idaman mbokmu"(tuh, cerai aja ben isa nikah sama memantu idaman ibumu). Saya jujur sangat tidak senang dengan perlakuan ini. Karena walau saya masih banyak flaw saya sangat mencintai istri saya. Because I chose her with full of my consciense and judgement. Saya menyari calon istri yang mau saat hidup berada di bawah dan diatas tetapi saling cinta. And that what I see in my wife.

Setelah gosip itu beredar, semua tindakan-tindakan (yang menurut saya) baik dari keluarga inti atau extended family saya selalu direspon oleh istri saya dengan "mau ikut campur urusan rumah tangga" atau "biar nanti bisa diungkit lek ada sesuatu yang nggak sreg dengan mereka". Baik disini itu adalah kami sempat dibantu pindahan, dibantu juga dicarikan kontrakan baru karena saya pindah kerja. Dikunjungin every other week or two. and even monetary help soalnya anak saya juga sedang sakit TB.

Saya sempat dipesani oleh ibu saya, "lek cerita masalahmu, nango keluargane istrimu sebelum cerita ke ibu. Ben terbuka sama keluarganya" And I did it. and Demi Allah I swear that my wife extended family is the absolute nicest people I've ever met. And I did it religiously. Sebelum cerita ke orang tua saya, saya selalu cerita ke Budhe/Pakdhe/Mas/Mbak/Ipar istri saya dulu. And my wife responded as "Ganok sing membela aku, keluargaku ae mbelain kamu". And things also spiraling sampai kami sempat ada inciden antara pas lebaran 2022 tiba2 istri saya meledak di rumah budhenya sampe ninggal anak saya begitu saja seharian. Saya dan kakak-kakaknya nyari seharian keliling desa nyari istri saya.

Akibat insiden itu, istri saya sempat diruqyah oleh Pak Lik Ipar saya. Dan ternyata ada "yang nempelin" sehingga kadang bertindak irrasional. and things were getting better for a short respite. Istri juga sempat kami bawa ke mental health provider dan secara medis dan spiritual getting better.

Tapi good times grinds to halt. Beberapa minggu terakhir ini saya dan istri saya gesekan terus karena kita beberapa waktu terakhir memang banyak emergency spending karena anak saya sempat hospitalized dan membantu pakdhe istri saya juga habis kecelakaan. Money was become tight and we both know that we are not exactly a good thrift spender. Kita nggak hidup royal. Hidupnya menurut saya cukup mild dalam spending dan alhamdulillah gaji saya itu pretty much cukup untuk daily basis. We am trying to live independently.

Sempat saya mencoba memarahi istri saya karena perkataannya itu terkadang semakin menyakitkan. Saya juga mengiyakan karena I am not exactly a good role model even though I try my best to become one. Saya khawatirnya istri saya akan starting to (naudzubillah semoga jangan sampai) abusing my daughter entah secara verbal atau fisik. Kami sebenarnya ingin mencoba marriage conselling tapi gaji saya nggak bisa untuk mengakomodir routine visit, which we are in dire need.

Verbal abuse ke saya makin parah (walau saya nggak bisa menolak sepenuhnya karena ada beberapa hal yang memang benar). Saya mencoba bertahan untuk hanya sekedar memarahi secara lisan saya. Saya tidak ingin "kasar" ke istri saya because it is wrong to do so. But I'm running out of options. Kalau saya kabur ke desa, saya khawatir anak saya nanti gimana dan anak saya itu sangat attach dengan ibunya. Nelpon orang desa juga saya nggak yakin apakah bisa membantu. Dan menelpon orang tua saya is definitely out of option karena bakal memperkeruh suasana. Need advice on how to tackle this issue.
submitted by FoxtrotWhiskyTango to indonesia [link] [comments]


2023.12.02 08:40 MerkuriIntan Hi komodos, sekedar mau ngeluapin cerita disini sebagai seseorang yang mencap diri "failed as a human, brother and son" dan berfikiran untuk "menutup buku"

Hi komodos, sekedar mau ngeluapin cerita disini sebagai seseorang yang mencap diri
Halo komodos, aku izin sekedar mau cerita disini karena sejujurnya selama ini hanya jadi SR. Aku sudah sekian lama pengen menulis dan menceritakan ini, namun karena terkendala waktu, mood dan mngkn rasa takut jadi baru bisa keturutan sekarang.
Maaf, sekiranya apabila ceritanya bakalan panjang banget.
Jadi aku (M24) adalah seorang lulusan prodi sasing dari salah satu ptn di jateng. Sekarang ini aku tengah menganggur selama kurang lebih 6/7 bulan yang mostly juga karena kesalahanku sendiri yang begitu teledor dan kurang bijak dalam menyikapi usia dewasa. Aku sempat bekerja di sebuah bimbel bahasa inggris sebagai admin disana selama kurang lebih 7 bulan sebelum diriku memutuskan untuk resign dari sana, tanpa mempertimbangkan adanya pekerjaan pengganti atau tidak sebelumnya. Sebelumnya memang sudah ada beberapa interview sebelum aku benar-benar keluar dari situ, namun memang belum berjodoh apa gimana aku belum benar-benar bisa secure pekerjaan sebelum aku memutuskan resign. Aku merasa sangat unwise dan terlalu larut dalam overthinkingku kala itu (akan aku perjelas di paragraf selanjutnya).
Ada beberapa hal yang mendasari keputusanku untuk resign, namun 2 yang menjadi poin utama adalah mengenai benefit gaji dan jam kerja. Memang di awal sudah ditekankan apabila gaji yang diberikan akan dibawah UMK yang ada (hanya di angka 1 juta sekian). Itupun ternyata, masih ada potongan sekian persen dikarenakan bimbelnya masih dianggap oleh pihak Finance terdampak oleh pandemi, dan tidak dapat dipastikan untuk bisa kembali ke penghitungan gaji normal apakah bisa dilakukan dalam waktu dekat.
Untuk benefit gaji sendiri aku merasa masih bisa menyanggupi karena aku juga untuk hitungan FG yang “sangat” minim skill (bahkan mngkn hampir ga punya) merasakan untuk mungkin mencoba mendapatkan pengalaman kerja yang nantinya, berharapnya, bisa dipergunakan untuk mempercantik CV. Untuk jam kerjanya, aku menanyakan soal hal itu, dan dari snaanya memberitahu apabila untuk jam kerja 6 jam dengan 2 shift (6 jam karena mngkn msh terdampak pandemi tadi, apabila sudah kembali bisa saja jadi 8 jam). Dan ada agenda-agenda lain seperti dinas ke luar kota dsb yang perlu dilakukan dan bisa saja menyita jam reguler yang sudah ada. Poin terakhir inilah yang mungkin menjadi pertimbanganku dan membuatku berfikir ulang.
Jadi untuk bimbel ini sendiri ngga cuman bergerak di kantor utama, namun juga bekerja sama dengan sekolah-sekolah dalam mengisi ekstrakurikuler mereka atau menawarkan jasa pengadaan lab bahasa (include dengan guru freelance dan buku mapelnya). Jobdesc ku disini kebanyakan berfokus pada observasi dan monitoring bagaimana kegiatan belajar mengajar baik dari guru freelance di kantor utama maupun yang ditempatkan di sekolah-sekolah tadi. Aku juga berkoordinasi dengan koordinator sekolah terkait dengan performa guru yang ada, respons murid, kualitas materi yang diberikan serta pengaturan jadwal seperti sesi foreigner (disini ada freelance foreigner juga, tapi ku lihat2 yang bisa stabil dtg cuman 1 orang) ujian mid dan final test.
Pada mulanya, tepatnya 3 bulan pertama, aku masih merasakan enjoy dan senang untuk melakukan semua jobdesc yang ada. Walau terkadang masih sesekali kena tegur karena datang terlambat (jarak rumah ke kantor dulu memakan waktu krg lbh 45 menit) namun untuk perihal yang lain so far aku sendiri ngerasa masih sanggup-sanggup saja. Namun, hal yang sama mungkin ngga aku temui dengan orang rumah alias ortu yang ngerasa pekerjaanku memang dinilai masih terasa kurang dan mereka berharap jga aku bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Opini mereka menurutku valid karena aku sendiri punya 2 kakak yang memang sudah terlampau sukses, 1 bekerja di BUMN dan satunya lagi bekerja di sebuah perusahaan startup unicorn di Indonesia.
Memang, sedari aku kuliah semester 1 aku mulai sadar apabila aku memang super inferior dibanding kakak-kakak ku. Aku memang ngerasa gapunya sesuatu hal lebih yang mngkn ga dimiliki oleh kedua kakakku. Aku terkadang takut untuk melihat mereka di kala diriku yang super inferior ini masih belum bisa berdiri tegap “setara” dengan mereka.
Bahkan ortuku sendiri juga mengiyakan hal tersebut, dan memang aku jga merasakan hal yang sama. Pernah ada momen dimana ketika aku terselip gaji yang biasa kudapat hanya sekian 1 juta pun, ada sedikit gelak tawa dari ortuku karena merasa memang terlampau jauh bgt dari yang beliau harapkan (gajiku paling rendah di keluarga). Walau memang setelahnya mereka juga mengucap untuk tetap bersyukur akan rejeki yang ada, namun celetukan tawa tadi seolah-olah kutanggapi dengan mood negatif karena mengira memang aku akan berakhir jadi anak yang gagal di keluarga ini. Ortuku keduanya adalah seorang guru pns, bapak sudah pensiun dan ibu tahun depan ikut juga. Walau begitu, ada rasa malu dan merasa terbebani apabila aku nggak bisa mengikuti jejak anak-anak ortuku yang lain yang sudah sukses. Terlebih, kesan aku menjadi adik yang beban dan ortu yang enabling sepertinya juga jelek juga.
Kembali ke topik pekerjaan di bimbel tadi, aku mulai merasakan ketidakselarasan antara workload dan benefit yang kuterima ketika aku mulai menjalani agenda dinas keluar kota. Mulanya aku berfikir agenda biasa pergi ke luar kota gitu, namun tidak. Aku diharuskan untuk berangkat jam 3 pagi demi untuk mem-paskan waktu dengan kegiatan KBM sekolah di luar kota sana (aku sudah melakukan agenda ini sekitar 4 kali, 2 kali ke kab. di jatim dan 2 kali juga di kab. di jateng).
Biasanya, agenda ini dilakukan dengan perihal pembuatan laporan observasi lab bahasa atau untuk pelaksanaan TOEFL/TOEIC secara offline. Aku sedikit kaget mulanya karena aku berangkat pagi-pagi buta dan pulangnya pun bisa jadi melebihi jam kerja yang ada (oh iya aku lupa memberitahukan apabila tidak ada uang lembur disini). Apabila aku ngga salah, agenda ini ngga setiap waktu ada, minimum 1 bulan sekali memang. Yang mungkin lebih susah untuk ditebak adalah ketika ada agenda keluar kota terdekat (minimal 30-45 menitan jaraknya) yang mengharuskan untuk menggantikan guru freelance yang berhalangan secara mendadak.
Memang, sudah ada pemberitahuan apabila hendak ijin bisa memberitahukan lebih awal. Namun terkadang aku masih menemui kasus dimana seharusnya aku jam 2 siang sudah bisa pulang, terpaksa harus menggantikan guru yang bersangkutan karena baru memberitahukan ijinnya pada saat jam 11-12 siang. Dan hal ini benar-benar tidak bisa diprediksi, dan akupun yang memang merasa skill mengajarku sangat kalah apabila dibandingkan anak-anak pendidikan otomatis kalang kabut ketika mendadak harus menyiapkan materi, absensi dan apa yang sekiranya bakal aku lakuin di sana nantinya.
Kembali ke agenda keluar kota yang berangkat jam 3 pagi tadi, puncaknya adalah ketika aku ditugaskan untuk pergi ke cilacap dan berangkat jam 10 malam. Berbeda dengana agenda sebelumnya yang mungkin aku bisa pulang 2-3 jam dari jam seharusnya aku pulang, disini I’m literally working for 24 hours. Aku berangkat jam 10 malam dan tiba kembali disini pun jam 10 malam keesokannya pula, itupun aku sampai di kantor bukan yang sampai di rumah. Agendanya sedikit berbeda karena bukan observasi yang bisa sebentar, melainkan pendampingan untuk foreigner atas permintaan personal sekolah.
Darisitulah aku merasa kalau mungkin kayak, apakah worth it untuk tetap melanjutkan ini? Dengan benefit sekian yang gaada lembur serta mungkin tidak ada kejelasan naik benefit or jenjang karir? Terlebih kadang aku merasa berfikiran negatif dengan orang tua di rumah karena melihat anak bungsunya yang mungkin akan berakhir tragis tidak bisa mengikuti jejak kedua kakaknya. Hal ini sudah kurasakan semenjak tahun lalu saat ku masih skripsian juga, saat judulku ditolak 2x dan aku merasa hilang arah karena banyak cibiran yang kuterima kala itu dari dosen-dosen yang menanyakan mengenai progress skripsiku, karena aku jauh tertinggal drpd temen2ku. Untungnya, aku sendiri ntah bagaimana bisa menyelesaikannya tepat waktu dan aku merasa itu menjadi salah satu best experience yg pernah kualami sejauh ini (mngkn terdengar sepele, namun bagiku sangat berkesan krn aku sering pusing dan nyetok obat pusing dari apotek kala itu).
Setelah menimbang-nimbang, membaca-baca sedikit artikel tentang masa kerja normal untuk resign dsb, aku memutuskan untuk resign pada bulan ke tujuhku disana. Aku menyelesaikan semua tugasku disana dan mengucap goodbye sembari membelikan rekan-rekan disana beberapa roti dan kaleng wafer.
Satu bulan pertama aku masih giat untuk mencari pekerjaan baru. Mengirimkan lamaran di lowongan yang ada, dan menunggu balasan yang ada. Akan tetapi, ntah apa yang merasuki diriku, pada bulan 2-4 aku seperti kehilangan minat dan arah dalam menata hidupku yang kacau balau ini. Aku sering membaca curhatan salah satu komodos disini yang sering berkeluh kesah soal skripsinya yang sudah diujung tanduk semester terakhir di DCT, dan komodos itu juga bilang apabila dia merasakan dirinya seolah-olah kehilangan minat dan keuletan untuk menuntaskan studinya. Aku serasa berada di perahu yang sama dengan komodos itu, hanya berbeda konteks saja karena aku dalam urusan pekerjaan. Aku benar-benar kehilangan arah dan terkadang hanya mengisi waktu dengan main game or baca-baca sosmed (I’m really sorry for being this lazy). Terkadang masih aku coba untuk memaksa diriku untuk menulis artikel sesuatu di sebuah website gitu yang membayar kontributornya untuk sekedar mengisi waktu luang, namun juga mencari mood dan menghadapi writer block jga bukanlah hal yang mudah. Ah iya, aku masih sesekali mengajar privat gitu. Ku merasa lebih mudah menghandle satu anak daripada satu kelas begitu.
Kemarin sempat ikut tes cpns oleh ortu, aku juga coba jabanin demi serasa untuk “showing effort” ke mereka agar tidak terkesan hikkikomori/nolep bgt begitu. Namun melihat bahwa di formasiku bener2 hanya dibutuhin 1 biji orang saja, seketika mengerucutkan semangatku dan benar saja, tanpa persiapan matang aku gagal di tes nya dengan skor TIU ku dibawah passing grade. Setelahnya, sekarang ini, aku kembali mencoba untuk sekedar melamr lagi di beberapa tempat. Aku ngga terlalu tau pasti skill apa yang kupunya, terkadang aku lebih memilih untuk memasukkan lamaran di posisi seperti admin dsb, dengan berharap bisa mendapatkan gaji yang jauh lebih baik seenggaknya umk.
Dalam lubuk hati, rasanya aku begitu bingung dan linglung mau dibawa kemana jiwa dan raga ini. Serasa aku hanya menjadi aib bagi keluargaku karena banyak hal yang aku gabisa kulakukan demi bisa setara dengan kakak-kakakku. Terlebih, pikiran negatifku dan overthinkingku semakin membabibuta kala mba iparku semua memiliki adik-adik yang seumuran denganku(or lebih tua dikit) jauh lebih sukses dan bisa menata hidup mereka dengan baik. Aku serasa menjadi seorang beban bagi kakak-kakakku. Terkadang sampai-sampai aku berfikir apabila mba iparku apakah membandingkan diriku dengan adik-adik mba iparku kala mereka sedang berada di ranjang.
Aku tidak tahu darimana overthinking ini berasal, mungkin sudah terlalu lama aku bergumul dengan perasaan ini. Aku takut ketika banyak konten motivasi untuk menata hidup yang baik harus dimulai dengan memenuhi goals2 tertentu, atau membuat milestone tertentu. Seperti usia 25 harus sudah punya rumah, sudah punya tabungan/aset sekian, sudah financially independent dll. Terlebih apabila nanti sudah diburu dengan usia untuk dituntut berkeluarga. Urusan perut sendiri aja masih belum sepenuhnya kelar, apalagi perut orang lain gitu.
2x aku mencoba ke psikolog (yang masih terjangkau untuk dompetku) baik sebelum maupun sesudah resign belum bisa sepenuhnya menghilangkan overthinking dan rasa takutku akan masa depanku. Mau jadi apa aku? Mau ntar gimana setelah ortu pensiun semua, or bahkan ditinggal mangkat duluan? Apakah bakal tetep jadi aib keluarga yg gabisa dibanggain di mata ortu lain? Apakah bakal mati menyendiri sebatang kara?
Sewaktu-waktu aku melihat ventilasi ruangan, kadang ada penglihatan untuk melihat diriku menggantung disana. Sekali pernah ketika orang rumah sedang pergi keluar semua, tak ada seorang pun, aku mencoba untuk mearik sebuah kursi dibawah ventilasi tsb dan menggantungkan sebuah sarung yang coba kulilitkan diantara leherku. 2-3 menit ku terdiam memikirkan “Am I already hit the rock bottom? Will I give myself another chance? Isn’t this the perfect way to end it?”. Aku urungkan niat tersebut krn aku merasa belum bener2 hit the rock bottom, tpi pikiran soal aku menggantung itu kerapkali terngiang.

ilustrasi saja
Kalaupun memang aku matipun, aku pengen meninggalkan rekening serta barang2 elektronikku untuk mereka bisa jual nantinya. Ga banyak memang, rekeningku sendiri hanya sekitar 12jt aja aku bener2 simpen selama 6 bulan ini hasil bekerja dan sisa dana kkn dulu. Aku ga main slot, judi ataupun pijol dll. Mungkin hanya itulah yg bisa kutinggalkan untuk mereka. Aku merasa hopeless, takut, menjadi seseorang yg hanya jadi beban dan aib bagi orang lain. Takut menjadi yang paling ketinggalan kereta daripada yang lain.
Pernah saking tantrum dan bingungnya aku jedotin kepalaku ke sebuah meja beton sampai benjol, atau kepala belakang ke tembok gitu. Pengen mencoba donor darah biar seenggaknya merasa bis aada value as a human being buat bisa berguna buat org lain, selalu ditolak gara2 tensi tinggi/hb nya yg lewat. Aku pernah dulu semasa kerja kepala serasa digetok palu kencang bgt randomly gitu, dan ternyata kena tensi di angka 100an/90an lbh. Kata dokternya emg jangan terlalu banyak pikiran dulu dan jaga waktu tidur istirahat gitu.
ilustrasi saja
Semenjak awal tahun ini rasanya jadi gampang bgt terlalu larut dalam kesedihan sampai-sampai hanya krn aku trerlalu was-was akan gimana soal masa depan sendiri nantinya, aku kerap menangis sendiri di dalam kamar cukup lama. Hanya dengan membenturkan kepala di touchpad laptop saja sembari memikirkan diriku 5 tahun kedepa, seketika membuatku mataku berlinang air dan sesenggukan.
Aku malu untuk mengakuinya, karena kesan disini memang cowo lebih tegar, kuat dlm menutupi emosi yang ada. Cowo lebih membuang semua perasaan itu buat nemuin jalan keluar yg ada, namun aku sendiri ga bisa melakukan hal semacam itu, ntah kenapa. Aku malu menjadi cowo yang gampang nangis gini, kesannya ga manly gitu.
Aku pengen senggaknya bisa mengukir senyum bangga di wajah kedua orangtuaku sebelum aku bakal say goodbye for the last time ama mereka. Mba iparku pernah sekali bilang ke aku pas lebaran "gausah malu-malu dek, anggep aja kakak sendiri", serasa aku pengen jawab "I will never be your younger brother, sis, not until I am as successfull as your biological younger brother. I am worthless and only bring shame to this family". Tapi kurungkan dalam hati saja. Aku begitu takut menemui orang-orang yang kukenal.
Mungkin ini bbakal jadi post terakhirku jga dengan akun ini. Aku gamau terlalu banyak ngepost krn takut mngkn akan mengganggu komodos yang lain. Melihat postingan Quora mba Grita Amelia dulu disini jga serasa membuatku takut untuk open up cerita seperti ini. Aku sering banget membaca postingan H2H disini yang mungkin membuatku merasa I am not that alone, but stil…,
Hanya 3 orang real life yang tau aku ceritakan seperti ini, dan yah aku berharap mereka ga ngebocorinnya ke siapa2. At least sebelum aku mngkn meninggalkan mereka.
Sekali lagi, maaf komodos klo emg terkesan panjang banget , ngalor ngidul, dan hopeless gini. Thanks for reading.

TL;DR :
Aku ngerasa gagal menjadi seorang manusia, anak dan adik buat kakak-kakakku maupun kakak iparku karena aku masih belum bisa merasa "setara" dengan mereka dan ortu pun juga berharap begitu, namun aku ngga tahu cara untuk mewujudkannya. Merasa makin tertinggal dengan balapan umur yang ada with no particular skill I could offer. Severe overthinking and always seeing my future as a bleak cloud ahead of me, bagai kapal yang terombang ambing di tengah lautan gatau mau berlabuh kemana. Suicide keeps crossing in my mind as an option, cuz that's the only way to relieve my pain of being such a failure in the eyes of everyone that I know..

Maaf komodos ga ngasi TLDR, sorry for this shitty long post

submitted by MerkuriIntan to indonesia [link] [comments]


2023.10.22 06:13 Specialist-Control38 Sehat ga sih jalan-jalan keluarga kayak gini?

Jadi ceritanya Kakek dari keluarga mama(papanya mama) saya ultah terus ada acara makan-makan bareng keluarga. Ini pertama kalinya saya ikut acara ultah kakek dari keluarga mama. Tapi saya nemu sebuah keanehan di acara keluarga ini. Yaitu kedua om saya (kedua adik mama saya) kayak rada enggan ikut. Yang satu alasan nya sakit tapi saya liat kaya sehat2 aja. Yang satu memang tidak tinggal serumah tapi gamau hadir di acara ultah papanya padahal hari libur.
Acara ultah ini bakal dihadiri oleh keluarga sepupu saya (kakak mama saya). Dari beberapa bersaudara mereka memang yang paling tajir karna berangkat ke restoran aja nebeng sama mobil mereka dan makan juga dibayarin mereka. Singkat cerita kita sudah sampai di restoran. Dan saya mau ngambilin sumpit buat kakek saya dan sumpitnya tiba2 dicolong sama kakak sepupu saya baru diberi ke kakek saya seolah2 ada persaingan buat menyengankan kakek saya di acara ulang tahun nya. Mereka juga pamer prestasi mereka di acara ulang tahun itu. Ga cuma itu mereka juga semacam mengkritik etika makan saya. Padahal saya makan biasa aja gitu. Ga belepotan dan ga bersik atau ga savage lah istilahnya.
Bukanya malah belain saya, mama saya malah ikut ngomelin saya karena saya tau mama saya kayak mendewakan mereka karna mereka lebih kaya. Kedua om saya juga jadi bahan omongan karna ga ikut tapi di satu sisi saya menduga ini jadi penyebabnya. Semenjak kejadian itu saya ogah ikut acara keluarga. Entah beralasan sakit atau sedang sibuk. Kalau kamu ikut kamu dibuli dan kalau ga ikut dijadiin bahan pembicaraan. Menurut kalian gimana komodos?
submitted by Specialist-Control38 to indonesia [link] [comments]


2023.10.11 13:02 DigitalChildish Perjalanan Hidup Seorang Gamer - Part 02

Perjalanan Hidup Seorang Gamer - Part 02
Ok, terimakasih sudah mengikuti perjalan kisah hidupku. Postingan ini merupakan lanjutan dari "Perjalan Hidup Seorang Gamer - Part 01" Masih perkenalan-perkenalan, Drama nya nanti pas di Masa Kuliah yah.

Episode 10: Remaja

Masa-masa SMP adalah periode perubahan drastis dalam hidup saya dan mungkin Episode ini saya Rating 16++ bagi yang belum cukup umur skip saja haha. Di sini, saya mulai mengenal tubuh wanita. Maaf jika terdengar sedikit kurang sopan, tetapi itulah yang terjadi. Saat istirahat di sekolah, teman-teman dan saya sering pergi ke belakang perpustakaan, tempat rahasia para siswa berkumpul. Di sini adalah perbatasan dengan Sekolah Putri SMK. Kami kadang-kadang mencoba mengintip ke kelas putri melalui jendela. Kadang, kami melihat siswi-siswi berganti pakaian olahraga, meskipun tidak terlihat jelas karena terhalang oleh debu di kaca. Kami sering kali ketahuan dan mereka akan berteriak, "Hei, ngapain kalian, dasar bocah gendeng!" Sambil menggebrak kaca atau meja. Mereka selalu tahu bahwa kami seringkali mengintip mereka. Tapi kami hanya lari dan tertawa-tawa.

https://preview.redd.it/44pnee4n1ktb1.jpg?width=492&format=pjpg&auto=webp&s=0e709433f38140ea88a95c43c05cd6f757a3c7ac
Di tempat ini, saya juga diperkenalkan kepada anatomi wanita secara lebih lengkap dan gamblang. Seorang teman membawa sebuah buku dewasa dengan gambar-gambar sensual di dalamnya. Saya merasa campur aduk antara takut, kaget, berkeringat, dan penasaran. Itulah pertama kalinya saya memahami tentang wanita melalui gambar-gambar tersebut. Dulu, dalam pikiran saya, tubuh wanita terlihat mulus tanpa ada yang namanya bulu di ketiak atau bulu kemaluan (jembut). Dan yang saya tahu tentang hubungan badan adalah bahwa seorang pria dan wanita hanya bersentuhan tubuh, lalu munculah kehamilan. Ya dulu saya masih polos.
Saya ingat betul, kehilangan keperjakaan saya terjadi dalam sebuah momen yang cukup tidak terduga (Hmm bisakah ini disebut kehilangan keperjakaan?), Ceritanya yaitu saat saya sedang menghapal pelajaran agama. Untuk membantu saya ingat apa yang sedang saya pelajari, saya sering kali berbaring dan menegangkan tubuh saya. Suatu waktu, tanpa sengaja, tangan saya bergerak ke area 'si Robert'. Saya mulai menggosok-gosoknya dengan secara tidak sadar saat saya terus menghapal pelajaran. Lama kelamaan, sensasi yang aneh tapi menyenangkan muncul, dan tiba-tiba, semuanya terasa sangat nikmat. Saya bingung ketika mengetahui celana saya sudah basah. Tanpa saya sadari, ya cairan putih sudah keluar. Sungguh ironisnya, ini terjadi ketika saya sedang menghapal pelajaran agama. Saya jadi bertanya-tanya apakah ini mungkin adalah jalan Tuhan yang diberkati untuk saya. xD. Pada saat itu, saya juga mulai mengalami jerawat dan mulai tertarik pada lawan jenis.
Di masa ini, saya juga pertama kali terlibat dalam pertarungan satu lawan satu, perkelahian bahkan hampir tauran. Lucunya, saya sering berkomentar tentang anak-anak SMP yang terlihat sibuk pacaran atau tauran dalam berita pada saat ini, padahal sebenarnya saya juga pernah mengalami hal serupa. Haha! Ini adalah masa di mana saya pertama kali tahu tentang hal-hal berbau negatif di dunia. Tapi untungnya Merokok belum menjadi kebiasaan saya saat itu.
Saya sering bolos sekolah, terutama untuk bermain game, seperti main dingdong atau menyewa Playstation, yang sedang populer saat itu adalah Winning Eleven dan Resident Evil. Mama sering dipanggil oleh guru BP karena saya sering bolos. Akhirnya, mama memberikan ultimatum, mengancam akan melaporkan ke bapak jika saya masih sering bolos. Dan dengan demikian, saya kembali menjadi rajin di sekolah sementara. Ada beberapa mata pelajaran di mana nilai saya turun, dan saya merasa ada yang kurang dalam hidup saya. Saya merasa kehilangan sosok ayah di rumah.
Bapak pulang hanya dua minggu sekali dan hanya sebentar. Yang saya tunggu darinya hanyalah cemilan oleh-oleh ketika beliau pulang. Uniknya bapak selalu membeli jumlah cemilan sesuai dengan jumlah anak-anaknya. Misalnya, jika dia membeli ciki, dia akan membelinya sebanyak lima. Eskrim, lima. Coklat, juga lima. Semua makanan ringan itu selalu dihitung dan dibagikan secara adil kepada setiap anak. Namun, saat tiba di rumah, biasanya terjadi kekacauan saat kami semua berebutan untuk mengambil satu-satu. Itulah yang terjadi ketika memiliki banyak anak di rumah, selalu ada saja yang diributkan. Yah hanya sekedar itu, saya pun terlalu takut untuk bertanya atau ngobrol dengannya. Saya tidak memiliki patokan pria yang bisa saya jadikan panutan. Kemana si AA? Sama, kita merasakan hal yang sama ketika itu.

https://preview.redd.it/j2llhjiq1ktb1.jpg?width=986&format=pjpg&auto=webp&s=5a045605584817b149d8e0b53fcdab08f4e96421
Hari-hari di sekolah berjalan seperti biasa. Pada masa itu, saya masih merasa agak grogi dan cemas ketika harus berbicara dengan wanita, terutama jika wanita tersebut cantik. Dan tahukah kamu, bahkan disekolah ini salah satu teman saya seorang cewek menghadapi situasi yang cukup sulit. Dia seringkali dijauhi dan bahkan secara tidak langsung dibully oleh teman-teman cewek lainnya. Saya bisa melihatnya dengan jelas. Salah dia apa? Ya karena Cantik, dan tentu saja, setiap cewek di kelas terlihat iri padanya. Bullying ini terjadi secara tidak langsung, melalui sikap dan perlakuan yang membuatnya merasa terasing. Hai kamu cewek-cewek diluaran sana, pengen nanya nih. Apakah benar cewek sesama cewek suka seperti itu?
Setelah beberapa waktu, saya kembali bolos sekolah. Yah dunia game terus memanggilku. Selain itu saya juga sering naik kereta api tanpa membayar keliling kota mecari tempat-tempat game yang asik. Akhirnya Mama mengadukan hal ini kepada bapak, dan malam itu saya dipanggil untuk bicara. Bapak berkata, “Apa yang kamu mau?” dan saya sudah tahu dia akan marah. "Bolos sekolah? Ngapain, kamu merokok!? Silahkan! Kamu berantem, silahkan! Kamu nakal, silahkan! Main game? Boleh! Kamu mau kursus apapun, silahkan! Bapak mumpung masih bisa biayain semuanya! Asal satu, jangan bolos sekolah."Namun, dia memberikan pemahaman yang berbeda. Dia mengizinkan banyak hal, termasuk bermain game, selama saya tidak bolos sekolah. Kata-kata tersebut memotivasi saya untuk kembali berfokus pada pendidikan. Saya menyadari bahwa bermain game masih bisa dilakukan tanpa harus bolos sekolah.
Akhirnya, masa SMP pun berakhir, dan saya siap memasuki babak baru di SMA. Teman-teman baru, lingkungan baru, pengalaman baru, tetapi wajah saya tetap sama. xD.

Episode 11: New Hobby

Hari pertama masuk SMA, wajah saya penuh dengan jerawat. Saya merasa marah, kesal, dan frustrasi, tapi tidak tahu kepada siapa saya harus melampiaskan perasaan ini. Anehnya, saya teringat teman saya di SMP yang pernah memberi saran saat pertama kali muncul komedo di wajah saya. Dia berkata, "Bro, lu punya komedo? Biar gak keliatan, tinggal pakai ini aja. Nanti setelah makan gorengan, pasti ada minyak bekasnya di tangan. Nah, lu olesin aja ke komedo, biar muka lu kinclong lagi." Mungkin karena saya belum tahu banyak atau mungkin saya bego, saya mengikuti saran teman tersebut. Beberapa hari kemudian, jerawat-jerawat pun bermunculan di wajah saya. Sungguh, keputusan yang ndableg. (Sigh)

https://preview.redd.it/ccqa19lni5vb1.jpg?width=1024&format=pjpg&auto=webp&s=a9fc4bb87eb6d43898688df9a189cff2de6b523f
Masuklah ospek di SMA, suasana sangat berbeda dibandingkan dengan SMP. Saya merasa bahwa para siswi di sini sangat berbeda dan wangi-wangi. Teman-teman cowok juga terlihat lebih keren dan dewasa. Beberapa siswi di kelas saya saat itu sangat cantik. Kelas kami sangat kompak, baik dalam pelajaran maupun pertemanan. Kami dijuluki "Si Kelas 7" itu yang diingat oleh para guru disekolah. Guru-guru selalu mengingat nama kelas kami dan senang mengajar disini karena kami selalu aktif bertanya dalam kelas, sangat bersemangat dan juga paling sering berpartisipasi. Sebenernya Kami memiliki sebuah rahasia yaitu sering berbagi jawaban PR dan saling membantu saat ujian hehe.
Pada masa ini, saya diperkenalkan dengan genre musik pop rock oleh teman-teman sekolah dan teman-teman di rumah. Mulai dari Greenday, Blink-182, Rancid, Cranberries, bahkan Weezer dan Sixpence None the Richer, saya mulai menyukai beragam jenis musik. Saya sangat ingin mengenal dunia musik lebih dalam. Saya meminta kepada orang tua untuk membelikan saya gitar, dan mereka mengabulkannya. Saya senang sekali dengan gitar itu, meskipun sayangnya suaranya agak cempreng, seperti suara saya yang juga cempreng (iya, suara asli saya memang cempreng). Tapi saya tetap bersemangat untuk berlatih bermain gitar. Saya bahkan membuat drum dari kaleng bekas agar bisa berlatih main drum. Setiap malam, ketika saya menginap di rumah teman, saya selalu berlatih bermain musik. *7*

https://preview.redd.it/o9otoxsfj5vb1.jpg?width=1024&format=pjpg&auto=webp&s=3c30197b457e67e5fe79bc239ea1632c8207923a
SMA penuh dengan kenangan indah, tapi saya masih suka bermain game dan dingdong. Teman-teman di kelas dan di rumah tahu akan hobi saya itu. Ketertarikan saya terhadap lawan jenis sedikit bertambah, dan jerawat di wajah saya sudah tidak terkendali. Saya merasa kurang pede dan sering minder. Namun, jerawat bukanlah halangan untuk mencoba dan berani lho.
Ada seorang teman perempuan di kelas yang sering berpindah ke kursi di sebelah saya ketika bosan atau lelah duduk di depan. Namanya SENI. Dia memiliki pesona yang menarik, dan para cowok suka melihatnya dengan penuh rasa kagum ketika dia berjalan di depan kelas. Di masa itu, saya hanya bisa duduk dengan perasaan gugup ketika dia berada di dekat saya. Dia sering bertanya berbagai hal, seperti, "Males gw di depan, gw duduk sini yah," "Bangunin gw klo udah ada guru yah," "parfum gw baru nih cium deh, wangi gak?" atau "eh, makeup aku ketebelan gak sih?" Saya hanya bisa menjawab dengan ragu-ragu, Enggak & Tidak sambil tetap gugup dan salah tingkah (Oh Tuhan Sekarang saya lebih percaya diri dalam berbicara, sayangnya waktu itu saya tidak berani melanjutkan banyak pembicaraan dengan dia, entah bagaimana jika saya lebih berani ketika itu).
Di masa ini, saya mulai mengenal rokok dan sering merokok secara diam-diam di atas genteng rumah. Saya sering mengambil beberapa batang rokok milik bapak yang ditaruh di meja. Saya berpikir bapak tidak akan tahu atau mendengarnya, tapi sayangnya, beliau mengetahuinya. "Eh, rokok bapak kok ilang lagi sih? Hayo siapa? Kamu udah mulai merokok ya, Fan?" kata bapak sambil tertawa. Ups, ketahuan! Akhirnya bapak selalu memberi saya uang lebih saat beliau berada di rumah ketika saya ingin pergi bersama teman-teman. Saya sering pulang malam dan bahkan menginap di rumah teman. Mama sering mengingatkan, "Kamu tidak menggunakan narkoba, kan? Hati-hati jangan sampai tergoda untuk merokok yang teman-teman tawarkan. Lebih baik beli sendiri." Saya menjawab iya-iya untuk menghilangkan kekhawatiran mama, meskipun sebenarnya di rumah teman saya hanya berkumpul dan berbincang saja. Oh iya, salah satu teman saya mahir dalam mencukur rambut, jadi saya sering pergi ke rumahnya dan mendapatkan cukuran gratis, haha.
Selama liburan sekolah, saya sering menyewa PS1 karena saya belum memiliki konsol tersebut. Bahkan, saya membeli banyak CD game PS1 meskipun belum memiliki PlayStation. Tumpukan CD game itu sudah cukup banyak beberapa kardus. Teman-teman saya heran, "Kenapa kamu punya begitu banyak CD game PS1, tapi tidak punya konsolnya? Buat apa?" Saya menjawab, "Itu koleksi, bro." Ya, hobi bermain game saya belum berkurang sedikit pun.

https://preview.redd.it/0dm11vrlj5vb1.png?width=500&format=png&auto=webp&s=78638c231dd0b4f8a103aeb936734576a24a51d3
Singkat cerita, masa SMA pun berakhir. Kami semua lulus, meskipun ada beberapa mata pelajaran yang nilainya di bawah 3 (Waktu itu belum ada peraturan batasan minimal angka untuk kelulusan). Meskipun ada mata pelajaran yang nilai nya jelek, kami semua merasa aman. Semua lulus dengan bahagia. Ada banyak kisah seru selama masa SMA yang tidak saya ceritakan di sini, tapi secara singkat akhirnya teman-teman kami berpisah dan melanjutkan kehidupan masing-masing, ada yang kuliah, bekerja, keluar negeri, dan bahkan ada yang langsung menikah. Semua orang memiliki jalannya sendiri-sendiri. Saya pun memasuki masa kuliah dan disinilah puncaknya drama, yang sudah retak makin retak.

Bersambung...

Support Penulis, Untuk beli susu anak gan. Disini atau Disini. Terimakasih
Saya butuh bantuan teman-teman semua jika berkenan:
Mohon maaf sebelumnya, saat ini saya dalam situasi kesulitan finansial. Jika anda atau ada teman sanak saudara yang membutuhkan jasa service, Translate, Transkrip Audio/Video atau butuh membuat Subtitle untuk sebuah video, podcast, wawancara dll. Silahkan kontak saya langsung. Mohon infokan kepada teman-teman anda jika berkenan, terimakasih.
--------------------
Side Effect
- Andy (Misteri Horror)
- Kemelekatan (Inspirasi)
- Anto: Secangkir Kopi (Misteri)


submitted by DigitalChildish to indonesia [link] [comments]


2023.10.09 17:00 DigitalChildish Perjalan Hidup Seorang Gamer

Perjalan Hidup Seorang Gamer
Perkenalkan, namaku Irfan. Usiaku diakhir tigapuluhan mendekati empatpuluh tahun, Saya menikah dan mempunyai seorang putri yang cantik berumur 4 tahun. Dikehidupanku sejauh ini tak pernah mencapai kepemilikan rumah, mobil, motor, bahkan sepeda. Saat ini, saya berada dalam situasi tanpa pekerjaan tetap, dan saya sangat membutuhkan bantuan kalian. Namun, sebelum itu izinkan saya berbagi kisah hidup, semoga ceritaku memberikan penjelasan, inspirasi atau pelajaran hidup kepada banyak orang. Oh iya sebelum mulai, sedikit penjelasan ceritanya akan maju mudur dan pada angka-angka *1*,*2*,*3\*,dll dalam cerita merupakan titik point penting yang seharusnya saya fokuskan dalam hidup. Akan saya jelaskan di akhir cerita. Terimakasih.
Aku adalah anak keempat dari lima bersaudara. Di masa lalu dinegaraku, orang sering mengatakan, "banyak anak, banyak rejeki." Jika diartikan bahwa rejeki itu adalah materi, Tidak salah memang jika semua anak nya sukses, bagaimana jika tidak?
Dan Ini adalah kisah hidupku.

https://preview.redd.it/1j51llpgv6tb1.jpg?width=1024&format=pjpg&auto=webp&s=9b2f04b585c00579817aaa1353b5594770b4c505
Kami hidup dalam keluarga sederhana, bapak ku adalah seorang pegawai swasta di sebuah perusahaan asuransi dan ibuku merupakah ibu rumah tangga yang berhenti bekerja ketika menikah. Waktu kecilku penuh dengan energi yang meluap-luap, dari keisengan mengambil camilan dari warung tetangga lalu lari tanpa membayar, hingga pulang larut malam saat masih SD. Aku bahkan pernah mengambil celengan uang kakakku untuk jajan dan bahkan membakar sofa di teras rumah. Tapi, jangan ditiru ya, waktu itu aku masih sangat polos.
Meski begitu, aku adalah anak yang rajin. Aku sering membantu ibuku membersihkan rumah dan mencuci piring tanpa diminta. Aku juga mulai menunjukkan minatku dalam memperbaiki dan memodifikasi mainan elektronik agar terlihat lebih keren *1\* (Aku tertarik pada elektronik ketika pamanku berkunjung dan meperbaiki mobil-mobilanku yang rusak, dari situ aku baru tahu bahwa alat elektronik bisa diperbaiki dan tidak dibuang), yang membuat ibuku bangga padaku. Di sekolah, aku cukup cerdas dan pernah menduduki peringkat 1-3. Aku bahkan pernah mengikuti kompetisi cerdas cermat disekolah. Hanya dalam olahraga, aku selalu kesulitan karena tubuhku yang agak lemah. Aku selalu merasa pusing dan mual saat berolahraga. Guru-guruku sudah mengetahui kondisiku. Pelajaran favorit ku adalah matematika saat itu, ya betul matematika lho. Tapi saat itu.. sekarang? Sudahlah jangan ditanya, udah lupa berhitung saya, ada kalkulator bro.
Sekarang, izinkan aku bercerita tentang titik krusial dalam hidupku, pertemuan pertamaku dengan sesuatu yang disebut "Game" yang akan mengubah segalanya..

Episode 01: Pacarku ‘Dingdong’

Hari itu adalah hari Minggu yang tak terlupakan. Aku masih jelas mengingat saat itu, bapakku mengajakku naik motor Vespa-nya untuk pergi ke tukang cukur. Setelah cukuran selesai, giliran bapak yang harus dipangkas. Aku mulai merasa bosan dan memutuskan untuk keluar sebentar. Saat berjalan, aku melihat kerumunan orang yang sangat ramai, penasaran, aku mendekat.
Saat aku mendekati, aku melihat sejumlah besar layar berwarna-warni dengan gambar-gambar bergerak yang dikendalikan oleh orang-orang di sekitarnya. Aku bertanya-tanya, apa yang sedang terjadi di sana? Tiba-tiba, seseorang memasukkan koin ke dalam mesin, dan permainan dimulai. Ada yang berteriak, ada yang tertawa, bahkan ada yang terlihat marah. Aku tak bisa mengerti apa yang terjadi, tapi rasanya sangat seru dan penuh gairah. Ya, permainan ini disebut DINGDONG.

https://preview.redd.it/kx3ygys6w6tb1.jpg?width=1500&format=pjpg&auto=webp&s=21ce3d44f122fbb76fd172c14dfc7ac5b90e20b7
Tanpa berpikir panjang, aku berlari kembali ke tempat bapak dan memohon padanya untuk memberiku beberapa koin. Dengan senang hati, aku kembali ke mesin dingdong itu. Aku pun mencoba permainan itu, dan rasanya luar biasa! Itu adalah pengalaman pertamaku bermain game di mesin dingdong, dan aku tahu bahwa ini adalah awal dari sesuatu yang istimewa.
Hari-hari di tukang cukur menjadi saat yang selalu kutunggu-tunggu. Alasannya sederhana: itu adalah kesempatan bagiku untuk bertemu lagi dengan si 'game' ini. Bahkan ketika kami pergi berbelanja di daerah sana, aku selalu lari ke tempat dingdong itu. Walaupun aku hanya seorang anak SD ketika pertama kali bertemu dengan 'game' ini (ya, aku masih kecil), aku akhirnya tahu cara menuju ke sana sendiri.
Kadang, jika aku memiliki sedikit uang ekstra setelah pulang sekolah, aku akan mampir ke sana. Rasanya seperti pacaran, karena aku selalu bertemu dengan si 'game' ini. Pernah suatu hari, ketika aku mendapatkan uang tabungan sekolahku, aku langsung pergi ke sana setelah sekolah dan bermain sampai malam. Hingga akhirnya pulang kerumah, Mama sangat marah menungguku di pintu depan. "Kemana kamu malam-malam baru pulang? Mama cari kamu di sekolah, Kakak cari ke teman-teman kamu tidak ada. Mama sangat khawatir!" katanya.
Aku menjawab, "Aku pergi ke tempat dingdong, mama." Mama bertanya “Main Dingdong?! Sampai malam gini? dari mana uang nya?!” Aku mengaku bahwa uang itu berasal dari tabungan sekolah yang telah dibagikan. Aku hanya menyisakan sedikit dan kuberikan pada mama. Mama hanya menghela nafas dan memelukku erat. "Apakah kamu sudah makan?" tanyanya. Aku menjawab belum, dan dia mengatakan, "Ayo, segera mandi, dan kemudian kita makan malam." Dalam hatiku, aku tahu bahwa mama tidak begitu marah padaku. Dia hanya panik dan sangat mencintai anaknya.
Setelah mandi, aku menemukan bahwa bapak telah pulang kerja. Dia berdiri tegap dan menatapku. Aku terkejut dan ketakutan. Aku berpikir, "Wah, pasti bapak sangat marah padaku sekarang." Namun, akhirnya, bapak hanya berkata, "Hei, kemana kamu pergi? Haha, luar biasa, anak SD yang baru pulang malam. Lihat mama, dia sangat khawatir." Aku kaget karena bapak tidak marah. Dia memberiku banyak nasihat pada malam itu. Singkat cerita karena kebebalanku, keluargaku sekarang tahu bahwa jika aku pulang terlambat, aku pasti ada di tempat dingdong itu, dan mereka selalu datang menjemputku.

Episode 02: Nintendo

Suatu hari, keluargaku pergi ke sebuah supermarket bernama HERO. Ketika kami berada di sana, mataku tertuju pada sebuah mesin kecil yang terpajang di bagian penjualan mainan. Mesin itu berbentuk kotak, dengan sesuatu yang menancap di atasnya (yang akhirnya aku tahu itu adalah kaset game), dan ada kabel yang menjulur keluar. Di ujung kabel, ada kotak kecil yang tipis dengan tombol kontrol (stick). Kabel itu terhubung ke televisi 14 inci, di mana ada gambar karakter yang unik dan lucu, yaitu Mario Bros. Itu adalah pertama kalinya aku melihat sebuah konsol game yang bernama Nintendo. Aku mulai berpikir, "Wow, jika aku punya ini, aku tidak perlu lagi pergi ke tempat dingdong. Aku bisa bermain sepuasnya di rumah tanpa perlu koin." Aku meminta kepada orang tuaku, tetapi mereka mengingatkan bahwa masih banyak kebutuhan dan prioritas keluarga yang harus dipenuhi selain dari mesin Nintendo ini.

https://preview.redd.it/8r1571tnw6tb1.jpg?width=1024&format=pjpg&auto=webp&s=87f4274c19bf65c6f9686f2e70ff8bd6b2257e78
Setiap kali kami berbelanja di HERO, aku selalu berlari dan berhenti sejenak untuk melihat benda kecil yang menakjubkan ini bersama kakak pertamaku. Izinkan aku memperkenalkannya, dia adalah kakakku yang pertama dan saya panggil AA sifatnya agak eksentrik dan sering terlihat aneh. Dia sebenarnya pendiam dan juga bisa galak terkadang, tapi kami cukup dekat ketika kami masih kecil. Dia sering mengajakku bermain di lapangan besar belakang rumah kami, seperti bermain layangan dan mencoba kegiatan ekstrem seperti menjelajah jalan di bukit yang tinggi dan curam, berenang di sungai, dan bahkan suatu kali ketika kami menemukan beberapa orang sedang membersihkan saluran air di bawah jembatan, kami berdua memutuskan untuk "bersedekah" dengan membuang tai kami di sana. Aneh dan kocak, kan? Haha. (Jika Diingat-ingat Bahkan ketika SMP aku pernah menemukan koleksi foto-foto cewe sexy di koper belakang ketika sedang beres-beres. Dan itu ternyata milik kakak pertamaku dia ngamuk dan marah besar sampai memukul kepalaku ketika itu, ya aku nangis mengadu pada mama haha)
Meskipun kadang-kadang dia bisa sangat aneh dan kami sering meributkan hal kecil, dia tetaplah kakak pertamaku yang terbaik. Dia selalu membelaku, bahkan pada suatu hari ketika aku diledek oleh anak-anak dari kampung sebelah. Kakakku datang dan membela aku. Dia juga mencariku ketika aku tak pulang ke rumah pada sore hari karena aku duduk menangis saat layanganku robek oleh anak nakal lain.
Terlepas dari semua keanehan dan insiden lucu yang kami alami, dia tetaplah kakak yang sangat berarti bagi hidupku.
Oh, aku lupa menceritakan tentang orang tua kami. Mama adalah sosok ibu yang luar biasa, mungkin yang terbaik sepanjang masa. Beliau selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk kami, anak-anaknya. Mama adalah sosok yang penuh kreativitas. Masa muda mama selalu penuh petualangan, bepergian ke berbagai tempat, mengikuti seminar di kota ini, belajar di kota itu. Mama adalah tipe yang sangat ekstrovert, suka berbicara banyak, dan selalu membanggakan silsilah keluarga "darah biru"nya (setidaknya itu yang dikatakannya). Mama tak pernah berhenti bekerja, hingga suatu hari, di tempat kerjanya, dia bertemu dengan seorang pria muda. Ya, pria itu adalah bapakku sekarang. Saat itu, dia adalah anak buah mama. Seiring berjalannya waktu, mereka menjalin kasih dan akhirnya menikah. Mama berhenti bekerja saat hamil, dan posisinya di kantor digantikan oleh bapak. Mama mengandung anak pertama (yang sayangnya tidak berhasil bertahan di dunia ini, entah karena keguguran atau meninggal saat lahir, aku lupa). Kalau dihitung-hitung, jumlah anak mama jika masih hidup bisa mencapai 7 orang, tapi yang dua di antaranya meninggal. Semoga mereka menjadi bekal di akhirat, seperti yang dikatakan orang bahwa memiliki anak yang meninggal saat baru lahir adalah jaminan surga bagi ibunya. Karena si anak menunggu mamanya di surga kelak. Aamiin.
Dulu, keuangan keluarga kami cukup baik. Bahkan kami mampu menyekolahkan adik-adik bapak hingga mereka lulus dan berhasil. Keluarga bapak sering menginap dan meminta bantuan kepada keluarga kami saat itu. *2\* Mama pernah menjalankan bisnis konveksi kain dan baju, dan bahkan mencoba berjualan ikan asin, Kue-kue, Kerupuk buatan sendiri dengan menawarkannya kepada tetangga-tetangga. Mama benar-benar akrab dengan para tetangga dan sering menjadi biang tukang gosip di lingkungan kami, seperti halnya ibu-ibu pada umumnya.
Bapak adalah sosok yang baik, perhatian, dan sangat menyayangi anak-anaknya. Namun, beliau jarang bicara panjang lebar. Dan nanti Bapak melakukan kesalahan besar yang sangat-sangat fatal.
Ketika aku berada di depan konsol Nintendo di HERO, tiba-tiba bapak dan mama mendekatiku. Mereka bertanya, "Kamu ingin ini? Ranking 1 dahulu, nanti akan kami belikan untukmu." Rasanya seperti dunia berubah menjadi indah, hanya ada aku bersama konsol Nintendo ini, tidak ada yang lain. Aku bertekad dalam hati, "Nintendo, kita akan bersama suatu hari nanti. Aku akan menunggumu." Itu adalah secercah harapan bagiku untuk memiliki konsol game tersebut.

Episode 03: GIMBOT

Hari, bulan, dan tahun pun berlalu. Rankingku di kelas hanya berkisar antara 2 hingga 5, belum pernah mencapai ranking 1. Namun, suatu hari, bapak mengajakku ke sebuah toko jam. Kami naik Vespa, dan aku berdiri di depannya. Bapak selalu melindungi bagian dadaku dengan satu tangan, sambil berkata, "Kamu jangan sampai masuk angin, ya. Bapak akan menjagamu." Kami melaju pelan sambil menikmati angin sore, dan aku melihat pemandangan yang masih sangat hijau dan asri saat itu. Itu adalah momen yang masih aku ingat hingga sekarang.

https://preview.redd.it/7jn6rwgpx6tb1.png?width=320&format=png&auto=webp&s=ccb567f85ba7c36ba112fb0e3627dc3e84868ae5
Akhirnya, kami sampai di toko jam, dan bapak mulai bertanya-tanya kepada penjualnya. Aku melihat ada sesuatu yang menarik di laci berkaca di depan toko itu. Apa itu? Sebuah kotak kecil hitam dengan layar di dalamnya. Ya, itulah yang disebut Game Watch, atau yang kami sebut Gimbot. Di sekolah, aku sering bermain dengan perangkat ini. Ada abang-abang yang menyewakan berbagai versi Gimbot, ada yang seperti teropong dengan gambar animasi, ada yang bertema koboi, ada permainan ular, ada bola, ada mobil, ada motor, dan masih banyak lagi. Kami cukup membayar 25 atau 50 perak, aku lupa pastinya, dan bisa bermain beberapa menit saja. Abang-abangnya sering mengingatkan, "Sudah, waktu habis, ayo selesai." Terkadang, aku memohon, "Boleh bonus, bang? Kan aku sering main." Karena abangnya mengenal aku, dia sering memberiku bonus bermain lebih lama. Kembali Ketika aku melihat Gimbot dilaci berkaca tersebut dengan mata berbinar, aku tahu itu adalah versi Tetris dengan banyak mode permainan di dalamnya.
Ketika kami pulang, bapak menyodorkan sebuah plastik hitam ke padaku. Didalam plastik itu ternyata ada Gimbot tersebut. Aku terkejut. Wah, dengan senang hati, aku menerimanya. Bapak telah membelikan konsol ini untukku! Aku merasa sangat senang, bahkan ketika kami akan naik motor, aku tak henti-hentinya bermain dengan tombol Gimbot ini. "Eh, sudah, nanti mainnya di rumah!" kata bapak. Aku hanya tertawa senang. Hari itu sangat indah bagiku.

Episode 04: Pentas

Kehidupanku di SD sangat menarik, dan aku sangat mengingat semua hal-hal baru yang terjadi dengan sangat jelas. Pada kelas 4 SD, aku dan temanku yang duduk di sebelahku begitu populer di kelas, meskipun entah kenapa. Sangat jelas dan teringat, nama temanku yang duduk di sebelahku adalah Niar, dia adalah seorang cowok. Meskipun dia sedikit pendiam, namun pandangan teman-temannya selalu menganggapnya keren dan menarik, bahkan menurutku dia terlihat seperti orang yang sangat kaya. Aku bahkan pernah diajak ke rumahnya.
Di rumahnya, aku disuguhi dengan roti yang begitu enak, itu adalah pertama kalinya aku mencicipi sesuatu yang begitu lezat. Ibunya sepertinya sangat memanjakannya, dan dia hanya memiliki seorang kakak. Ada berbagai camilan lain seperti kue dan permen. Aku sangat lahap saat makan roti tersebut, sementara Niar hanya memandanginya di piringnya tanpa menyentuhnya. Namun, di rumahku, makanan atau minuman tidak pernah tersisa. Dalam keluarga kami yang memiliki banyak anak, camilan selalu menjadi rebutan, dan kami sering berdebat bahkan tentang wadah makanan atau gelas minuman. Kami bahkan sampai menggunakan gelas yang sama setiap kalinya secara otomatis meskipun tidak ada nama-nama pemiliknya.
Oh, iya, saat itu kami masih berempat bersaudara, adikku yang paling bungsu belum lahir. Kembali ke rumah Niar, sedikit cerita dengannya, dia mengatakan bahwa dia akan pindah ke Bandung. Aku lahir di Bandung, jadi aku berharap bahwa suatu saat nanti jika aku kembali ke Bandung, kami bisa bertemu lagi. Kami berjanji seperti anak kecil biasanya, tetapi tentu saja kami tidak memiliki nomor telepon satu sama lain saat itu. Itu hanyalah janji anak kecil semata.
Di kelas, ada juga seorang gadis yang menarik perhatianku, namanya dipanggil Yeyi. Dia berkacamata, pintar, cukup cantik, dan rambutnya sedikit ikal. Dia juga anak dari ibu wali kelas kami. Entah apa yang terjadi di kelas pada hari itu, tetapi semua gadis di kelas mulai bertingkah aneh dan lucu. Mereka tiba-tiba membuka rok mereka di depan kami berdua, aku dan Niar. Aku kaget dan bingung, tidak tahu apa yang sedang terjadi. Mereka semua tertawa-tawa. Aku merasa malu dan menutup mataku. Yang anehnya, Yeyi juga ikut-ikutan melakukan hal yang sama di depanku. Kami semua hanya tertawa-tawa. Itu adalah hari yang sangat aneh, absurd dan lucu bagiku, tapi juga sangat berkesan.
Suatu hari, Bu guru wali kelas kami mengumumkan bahwa akan ada acara panggung pentas perpisahan untuk kelas 6. Setiap kelas harus memberikan pertunjukan atau penampilan, biasanya berupa nyanyian atau tarian. Bu guru bertanya, "Ada yang punya ide lain atau siapa yang ingin ikut?" Entah mengapa, aku tiba-tiba mengacungkan tangan dan mengajukan diri. Aku berkata, "Aku ingin membuat pertunjukan komedi, Bu!" Yang lainnya bengong dan terkejut. Aku hanya merasa punya ide tersebut karena kami adalah kelas yang selalu kocak. Ada teman bernama Mbleh, dia selalu punya ingus di hidungnya. Muka dan ekspresinya lucu dan sering membuat kami tertawa. Aku lupa detailnya, tapi intinya ide cerita komedi kami berasal dari Mbleh dan teman-teman yang lain. Saat itu, aku masih kelas 4 SD, jadi mungkin komedinya belum terlalu lucu, haha.

https://preview.redd.it/8u03rodkf7tb1.jpg?width=1024&format=pjpg&auto=webp&s=3e2d65e1c0d2920598d1566163b9eefebff4d4bc
Setiap hari kami berlatih bermain komedi *3\*, dan akhirnya saat pentas tiba. Kami dipanggil ke atas panggung oleh pembawa acara, dan semua orang melihat ke arah kami. Kami terlihat mencolok karena kami adalah satu-satunya yang tampil beda, mengenakan peci dan sarung ala orang Sunda, dan akan melakukan pertunjukan komedi. Hal ini sangat jarang terjadi. Aku ingat inti cerita kami adalah bahwa kami sedang berkumpul, dan tiba-tiba terdengar suara aneh. Mbleh berkata, "Ini nih, ini nih!" sambil menunjuk ke arah pantatnya sambil menungging, lalu tiba-tiba dia kentut besar, dan kami semua terhempas. Semua penonton tertawa terbahak-bahak. Pertunjukan pun berakhir, dan kami semua mendapatkan uang masing-masing sebesar 500 perak dari Bu guru wali kelas. Itu adalah pengalaman pertama kali aku tampil di depan umum, dan sangat berkesan.

Episode 05: Bisnis

Setiap hari, mamaku selalu memberikan uang jajan pas-pasan kepada kami, dan mamaku adalah seorang ahli dalam mengelola keuangan dan membaginya dengan bijak. Karena hal ini, kakakku yang kedua memberikan ide untuk meningkatkan uang jajan kami dengan cara yang kreatif, yaitu dengan menyewakan komik. Mari perkenalkan kakakku yang kedua yang saya panggil Teteh. Dia adalah seorang perempuan tangguh dan penyabar, meskipun dia pendiam, dia selalu bijaksana dan penuh wibawa di mataku. Walaupun aku sering menggodanya, dia hanya akan marah sesaat dan kemudian menjadi seperti biasa lagi. Entah apakah dia masih mengingatnya atau tidak, tapi dia yang pertama kali mengajarkan aku tentang bisnis.*4\*

https://preview.redd.it/krn5p6c6g7tb1.jpg?width=1024&format=pjpg&auto=webp&s=18e438d739ade629d566070fb22b4a13ae771b85
Kami berempat, termasuk kakakku yang pertama dan ketiga, berpartisipasi dengan membantu membawa buku-buku dan komik-komik ke sebuah lapangan yang disebut Lapangan Merdeka. Saat itu bulan puasa dan sore-sore selalu ramai di sana, dengan banyak penjual makanan, minuman, dan berbagai barang di acara tersebut. Kami membawa buku-buku bacaan cerita dan komik-komik yang kami miliki untuk disewakan di sana. Aku tidak tahu sebelumnya bahwa komik & buku bisa disewakan, dan ini sangat mengejutkan bagiku. Wow, lumayan banyak yang menyewa buku-buku kami, mereka duduk di tikar sambil menunggu waktu berbuka puasa. Bagi saya, saat itu adalah pengalaman yang sangat menyenangkan dan hal baru.

Episode 06: Lil Brother

Tahun itu adalah tahun yang penuh kebahagiaan. Mama telah mengandung selama hampir 9 bulan. Ya, adikku yang akan menjadi yang termuda akan segera lahir pada tahun ini. Aku, yang sekarang berstatus sebagai anak bungsu, akan segera memberikan tahtaku sebagai anak bungsu kepada adikku yang akan segera dilahirkan. Sebagai anak bungsu, ada banyak keuntungan, seperti mendapatkan perhatian lebih, dimanja, dan perlindungan ekstra. Meskipun aku tidak bisa mengingat dengan jelas apa saja manfaat yang aku nikmati saat itu, satu hal yang pasti, itu adalah momen yang sangat berharga.
Ketika malam menjelang kelahiran adikku, bapakku terlihat gelisah, bolak-balik antara rumah dan rumah sakit. Seakan-akan dia khawatir tentang kami yang tinggal di rumah, sementara juga khawatir pada mama yang berada di rumah sakit. Pada satu malam, aku terbangun ketika bapakku kembali dengan membawa selimut dan pakaian dari lemari. Dia memberitahuku, "Mama akan melahirkan, jagalah dirimu baik-baik di rumah bersama kakak-kakakmu." Aku hanya mengangguk dan kembali tidur. Pagi harinya, bapakku sudah berada di rumah dengan senyum bahagia di wajahnya. Dia memberitahu kami bahwa adikku telah lahir, seorang bayi laki-laki yang sehat. Inilah adikku anggota yang kelima, sainganku dalam mencari perhatian di rumah (hehe).

https://preview.redd.it/8orww639g7tb1.jpg?width=1024&format=pjpg&auto=webp&s=e44bac656fb92b17c5dbf697b8d445d5419ad38c
Aku sering berbagi makanan kecil dengan adikku ini. Kalau dia memiliki makanan ringan, aku sering berada di sekitarnya dan berusaha baik-baik saja agar dia mau berbagi makanannya (hehe). Tingkahnya sungguh lucu; ketika dia harus buang air besar, dia akan berlari ke sudut dan teriak, "Ee eek eeek!!!" Kami semua tahu bahwa itu adalah tanda bahwa dia harus buang air besar.
Ketika dia masih kecil, kulitnya sangat putih, dia tampak sangat ganteng dan lucu. Banyak orang yang ingin menggendongnya karena pesonanya yang menggemaskan. Ketika dia tumbuh besar saya selalu memanggilnya Jony, dia selalu mengikuti jejakku. Apakah itu dalam hal bermain musik, gaya berpakaian, atau bahkan selera musikku. Bahkan dia juga suka bermain game sama seperti aku. Kami memiliki banyak kesamaan dan hubungan yang erat sebagai saudara.
Setiap hari dan bulan berlalu dengan lancar, kakek dan nenek sering datang ke rumah. Mama selalu menceritakan kepada mereka dan bangga padaku karena sering membantu di rumah dan merawat adik bayi. Hidupku masih berjalan normal seperti biasanya.

Episode 07: The Crack

Tahun demi tahun berlalu, dan akhirnya, pada kenaikan ke kelas 6, aku berhasil meraih peringkat pertama. Sungguh, ini adalah momen yang selama ini telah kusimpan dan kutunggu-tunggu. Akhirnya, “pacar pertamaku”, tunggulah aku! Dengan senang dan penuh kebahagiaan, aku menagih janji pada mama. “Ma, aku ranking satu lho. Asik hadiah nya mana?” Mama hanya tersenyum dan mengiyakan.
https://preview.redd.it/hq9d3mnkg7tb1.jpg?width=1024&format=pjpg&auto=webp&s=5799a156154699e7fc7a0ecc32ed0f6c96099caa
Namun, ada yang berbeda pada mama. Sejak beberapa tahun sebelumnya, ada ketidakharmonisan dalam hubungan dikeluarga. Mama dan bapak sering bertengkar hebat, bahkan kami seringkali pindah-pindah rumah kontrakan untuk menghindari omongan tidak enak dari tetangga. Kami tinggal di kota ini dalam kondisi menyewa. Sebelumnya, kami memiliki rumah di Bandung, namun bapak dipindahkan untuk bekerja di kota ini saat aku masih duduk di kelas 1 SD. Rumah di Bandung kami kontrakan kepada orang lain. Terdapat rumor bahwa bapak terlibat dalam hubungan dengan seorang wanita rekan kerjanya di kantor. Akhirnya, mama memutuskan untuk kembali ke Bandung. Kami kembali ke rumah lama yang pernah kami tinggali saat aku masih berada di TK.
Waktu saya masih TK, kompleks perumahan tempat tinggal saya belum begitu ramai, jadi apa yang kami lakukan tidak akan dilihat orang banyak. Saat itu, saya diajak bermain oleh teman-teman saya, dan kami melihat ada warung yang sepi dengan snack Chiki terpajang jelas di sana. Teman-teman saya mengajak saya untuk mengambilnya, dan karena saya masih kecil dan ikut-ikutan, saya pun mengambil Chiki dan kabur bersama mereka. Kami berlari ke belakang rumah yang tidak berpenghuni dan tertawa-tawa sambil menikmati Chiki hasil rampasan itu. Maafkan saya, pada saat itu, saya tidak tahu bahwa itu dilarang. Saya masih TK dan hanya mengikuti teman-teman. Oh iya, saya ingat, saya pernah bilang membakar sofa, kan? Gini ceritanya, waktu itu di rumah sedang ada tamu Mama, mereka sedang berbincang di ruang depan. Saya sendirian, merasa bosan, karena semua kakak-kakak saya sedang sekolah. Ketika saya duduk di teras depan yang memiliki sofa, saya mendengar suara cicit-cicit yang aneh. Saya melihat ke dalam celah-celah sofa, mencoba mencari tahu apa yang ada di sana. Mungkin itu tikus? Ah, saya akan menembakinya dengan senjata racikan saya (ini bukan senjata nyata, hanya dua batang korek api yang saya tempelkan dan balut dengan kertas rokok, saya diajari kakak pertama mengenai ini).
"Pasti ada tikus, kecoa, atau makhluk-makhluk aneh di dalam sini," pikir saya yang saat itu masih TK. Tanpa berpikir panjang, saya menyalakan korek api dan menembakinya: cuw cuww cuuuwww... Api masuk ke dalam celah sofa, dan tiba-tiba api tersebut mulai membesar. Insting saya mengatakan bahwa ini semakin serius dan harus segera dipadamkan. Saya mengambil gayung kecil yang ada di taman, mengambil air dari kolam ikan di depan rumah. Saya bolak-balik beberapa kali mengambil air.
Mama melihat saya bolak-balik dan mendekati, bertanya, "Hei, Ipan, apa yang sedang kamu lakukan? Kenapa bolak-balik seperti itu?"
"Astagaaa! Apa ini? Tolong, ini kebakaran!!!" Mama melihat api yang telah membesar di sofa. Untungnya, ada seorang tukang ojek yang sedang lewat dan memanggil temannya yang sedang nongkrong.
"Wah, ini kebakaran!!" akhirnya sofa berhasil diangkat keluar dengan cepat ke jalan. Beruntungnya, api belum menjalar ke atas plafon. Kebakaran pun berhasil dipadamkan di tengah jalan. Mama menggendong saya saat itu. Banyak orang yang ikut berkerumun. Aneh, ya, kok saya masih mengingat detail peristiwa itu. Haha.
Tindakan nakal lainnya juga dipengaruhi oleh teman dan lingkungan bermain. Saya bahkan pernah mengambil uang koin dari celengan kakak saya yang ketiga untuk jajan. Perkenalkan, kakak perempuan ketiga saya cukup pemberani dan keras kepala tapi mudah ditipu dan dijahili, saya memanggilnya Wie. Dia sering menjadi target jahil saya, dan kami sering bertengkar karena hal-hal remeh. Salah satunya, saya pernah mengatakan kepadanya, "Nih, rasakan aku kasih kutu!" Saya pura-pura mengambil kutu di rambut saya dan melemparkannya ke kepalanya, dan dia teriak histeris, "Ada kutu di rambut! Gara-gara si Ipon!" (Kami punya panggilan ejek sendiri, saya dipanggil Ipon). Sampai-sampai dia menangis dan mengadu kepada mama. Meskipun kami sering bertengkar ketika kecil, kakak ketiga saya selalu peduli padaku.
Suatu hari, saya melihat topeng kura-kura ninja di sekolahnya ketika berkunjung ke sana. Kakak saya mungkin melihat itu. Esok harinya, ketika dia pulang sekolah, dia tiba-tiba muncul dan membuat saya kaget dengan berpura-pura menjadi kura-kura ninja. Dia berkata, "Taraaa!" sambil memakai topeng kura-kura ninja yang sudah dia belikan. Saya sangat senang ketika itu. Apapun yang terjadi, kami tetap keluarga yang saling menyayangi dan saling mengerti.
Secara singkat, kami semua pindah kembali ke Bandung. Bapak tetap di kota tersebut dan bekerja di sana. Beliau hanya bisa pulang ke Bandung setiap seminggu sekali, atau bahkan dua minggu sekali. Dari saat itu, aku mulai merasa kehilangan sosok bapak dalam kehidupan sehari-hari kami. Oh, dan selama perpindahan itu, impianku untuk memiliki Nintendo pun sirna.

Episode 08: Homie

Di kota baru ini, dimulailah babak baru dalam kehidupanku. Aku dilahirkan di Bandung, kemudian sempat hijrah ke kota lain, tetapi akhirnya kami kembali ke Bandung. Saya pindah ke sini pada pertengahan kelas 6, dan tentu saja saya merasa tertinggal dalam pelajaran. Isi pelajarannya terasa berbeda atau mungkin saya yang belum terbiasa. Di kota sebelumnya, kami diajarkan untuk tidak menyontek dan bekerja sama saat ujian, tetapi di sini, teman-teman sering membantu satu sama lain saat ujian. Saya merasa hal ini cukup menarik.
Di sekolah ini, saya menjadi dekat dengan Ryan dan Agung, dua teman yang cukup berada. Terutama Agung, dia suka membelikan saya jajanan. Aku sering berkunjung ke rumah Ryan saat itu, karena di rumahnya ada konsol SEGA. Ini adalah konsol game terbaru di zamannya.

https://preview.redd.it/lzixs6gobdtb1.png?width=1200&format=png&auto=webp&s=ce860a35bb84a95e4492299e5a0c33775c3796d2
Sungguh, saya sangat senang saat pertama kali mencoba bermain konsol baru Sega ini. Konsol ini jauh lebih canggih dibandingkan dengan Nintendo. Setiap kali saya berkunjung ke rumah Ryan, kami selalu asyik bermain sampai sore bahkan kadang hingga malam jika orang tuanya tidak ada di rumah. Salah satu permainan yang paling kita sukai adalah Mortal Kombat. Kita selalu mencoba gerakan dan jurus-jurus baru dalam permainan ini, bahkan mencari panduan gerakan di sebuah kolom game dalam majalah remaja yang bernama "Fantasi." Majalah itu adalah salah satu bacaan favorit kami selain majalah "Bobo." Bagi mereka yang mengalami masa itu, pasti tahu tentang majalah "Fantasi" ini.

https://preview.redd.it/5e84rdd4bdtb1.jpg?width=448&format=pjpg&auto=webp&s=a0864219a3bac074c47dcc13fade74a2ef16d86d
Kembali ke masa SD di sekolah ini, ternyata beberapa artis dan penyanyi pernah bersekolah di sini, loh. Salah satunya, ada yang sekelas denganku, namanya Widya Saputra (Trio Laris). Mungkin dia tidak mengenaliku, sih, karena saya baru masuk tahun itu, haha. Selain itu, ada juga artis cilik yang bermain di sinetron atau film, Indra namanya, kalau tidak salah. Oh ya, di kelas saya juga pernah menyaksikan situasi yang mirip dengan kasus bullying, meskipun tidak secara langsung. Korban adalah siswi pintar yang selalu meraih juara dan peringkat teratas. Sayangnya, teman-teman sering menggodanya dengan menyebutkan masalah bau badan, seperti bau ketek. Ini sangat membuat saya merasa sedih. Di sekolah SD saya yang sebelumnya, saya juga pernah melihat situasi serupa, bahkan ada anak yang sampai harus pindah sekolah. Ya, begitulah, dunia sekolah bisa menjadi tempat yang cukup sulit untuk beberapa orang.
Kembali ke cerita di kota ini, tahukah kamu? Di sini ada mesin permainan 'dingdong', dan itu berlokasi sangat dekat dengan sekolahku. Setiap kali ada ekstrakurikuler, saya sering mampir ke tempat dingdong, dan Ryan tahu tempat di mana saya berada. Dia suka menjemput saya, "Hei, kamu dicari oleh guru, malah main ke sini lagi." Saya hanya tertawa, saya begitu menyukai permainan game ini. Kami bertiga sering bermain bersama, baik itu renang bersama, bermain game bersama, dan sebagainya. Bahkan ketika kami lulus SD dan akan masuk ke SMP, Ryan masih sering menghubungi saya, mengajak saya bermain di sana-sini. Sayangnya, saya jarang meresponsnya. *5\*

Episode 09: Finally on my Hand

Libur panjang menuju SMP pun tiba.Saya telah lulus dari SD dengan peringkat pertama "dari belakang" Haha. Waktu itu, ujian masih bernama EBTANAS, dan saya meraih nilai NEM yang cukup lumayan. Saya, Ryan, dan Agung akan bersekolah di SMP yang berbeda. Meskipun pertemanan kami singkat, itu adalah momen yang selalu saya ingat.
Cerita masa liburan sekolah ini sungguh menghadirkan rasa campur aduk, saya menderita sekaligus senang. Waktu itu, orang tua saya membawa saya pergi ke suatu tempat yang menarik. Saat keluar dari mobil, saya melihat banyak anak yang mengenakan sarung, tapi ada yang aneh disini. Kenapa ya sarungnya kelihatan berbeda? Ternyata, kejutan yang tak terduga menanti. *Jreng! Saya dibawa untuk menjalani sunat. Itulah yang membuat sarung mereka menonjol, karena mereka memakai pelindung setelah sunat.
Meskipun sebelumnya sudah ada pembicaraan tentang ini, saya tidak menyangka hari itu waktunya. Meski ada perasaan takut dan ragu, tekad yang kuat mendampingi saya. Bapak berjanji akan membelikan saya sebuah Nintendo sebagai hadiah nanti.
Sekadar info buat teman-teman yang belum pernah mengalami sunat, jangan terlalu khawatir lho ya. Awalnya hanya ada sedikit rasa sakit ketika disuntik sebelum proses “penjagalan”, tapi ketika proses berlangsung, rasanya tidak terlalu sakit. Dan sensasi sakit akan terasa setelah beberapa jam disunat, berjalan harus pelan-pelan sekali, tidur harus telentang, dan ketika kencing muncrat kemana-mana. Haha!

https://preview.redd.it/ijglm1oabdtb1.jpg?width=968&format=pjpg&auto=webp&s=cebaa179cdfe168fbe73b8988f710dd210d7ab14
Di sinilah hadiah yang selalu saya nantikan akhirnya tiba. Bapak membeli Sebuah konsol Nintendo hadir lengkap dengan TV 14 inci terbaru untuk menemani hari-hari saya setelah disunat. Akhirnya! Setiap hari, saya bermain game Nintendo ini, hingga banyak judul game yang telah saya tamatkan, dan saya senang bertukar kaset game Nintendo dengan teman-teman lainnya. Bahkan, saya rela mencoba game berbahasa Jepang, yang akhirnya membuat saya tertarik untuk belajar bahasa Jepang. Saya meminta kepada orang tua saya untuk membelikan saya kamus bahasa Jepang. Tanpa berpikir panjang, mereka membelikan saya kamus tebal yang berisi huruf katakana dan hiragana. *6\* Mungkin ini adalah langkah positif yang membuat saya langsung tertarik untuk mempelajari bahasa Jepang. Dari situlah, saya mulai memahami sedikit tentang huruf-huruf Jepang. Ketika memainkan game Tsubasa, motivasi saya untuk belajar bahasa Jepang semakin bertambah.
Singkat Cerita, saatnya saya masuk sekolah baru, Mama memberi tahu guru agar tidak terlalu keras selama ospek karena saya baru saja menjalani sunat. Duh, rasanya malu, saya sudah besar baru disunat, dan dibicarakan kepada orang lain. Tapi itulah mamah.
Bersambung...
Lanjut Part 02 disini yah.

Support Penulis, Untuk beli susu anak gan. Disini atau Disini. Terimakasih
Saya butuh bantuan teman-teman semua jika berkenan:
Mohon maaf sebelumnya, saat ini saya dalam situasi kesulitan finansial. Jika anda atau ada teman sanak saudara yang membutuhkan jasa service, Translate, Transkrip Audio/Video atau butuh membuat Subtitle untuk sebuah video, podcast, wawancara dll. Silahkan kontak saya langsung. Mohon infokan kepada teman-teman anda jika berkenan, terimakasih.
--------------------
Side Effect
- Andy (Misteri Horror)
- Kemelekatan (Inspirasi)
- Anto: Secangkir Kopi (Misteri)

submitted by DigitalChildish to indonesia [link] [comments]


http://activeproperty.pl/