Cerita seks sama guruku

beneran pdkt atau cuman bahan gabut?

2024.05.16 10:35 Flimsy-Capital-2993 beneran pdkt atau cuman bahan gabut?

saat ini aku lagi deket sama seorang cowo (dia lebih tua 6 tahun dari aku), awal kenal kita chattingan via dm instagram selama sebulan, lalu lanjut chattingan via WA 3 bulan sampai sekarang. jadi itungannya kami sudah mengenal 4 bulan. hampir setiap 24/7 kita chattingan, entah nanya bagaimana kerjaan hari ini, ngobrol hal-hal random dll. selama ini kita ga pernah komunikasi via telepon (hanya 2x, itupun ga lama).
semakin kesini, semakin aku ragu sama hubungan kami berdua, apalagi dia ga pernah menanyakan soal hubunganku sebelumnya (hubungan percintaan hampir ga pernah dibahas), sampai aku mikir apa dia cmn butuh teman cerita aja atau dia sambil mencari yg lebih?
menurut kalian gimna?
submitted by Flimsy-Capital-2993 to Perempuan [link] [comments]


2024.05.15 02:05 DanielAnakBudi Sebuah harapan dibalik orang yang tidak berduit

Di post ini, aku mau cerita bedasarkan kisah nyata dari sebagian besar orang yang pernah ngobrol sama aku (plus dengan pengalamanku pas bersama mereka) dan mungkin ini bisa menggerakkan hati atau kita makin positif sih. Ada 2 cerita yang bakalan aku bahas, dan kalian bisa pilih aja mau cerita mana yang mau kalian baca. And ofc, i make it short to save everyone's time.
The story has 2 perspective : Gojek, dan Tukang parkir (niatnya mau ada tambahan 1 lagi, yaitu cerita tentang guruku.. maybe next time i guess.)
Let's start with Gojek.
Gojek Kejadian ini terjadi pasca tahun 2021-an (kalo ga salah). Ceritanya, Sahabat jauh dari solo pulang ke sentul dan aku main sama beliau sambil ngobrol bareng kondisi-nya disana. Kami bercengkrama sampai dengan jam 8 malam, dan aku memutuskan untuk pulang (karena nyokap udah nyariin). Aku akhirnya dianterin pulang dengan mobil nyokap sahabatku yang kebetulan lagi satu jalan dari AEON. tapi, aku denger kabar kata-nya bokap-nya temen tiba-tiba sakit dan Nyokap-nya perlu beli obat. Aku nawarin untuk nemenin beli obat + nunjukin apotik terdekat, tapi akhirnya aku cukup minta diberhentiin aja di Lampu merah dekat CCM. Karena aku takut-nya mengganggu juga + takut pulang kemaleman. Cukup ucapan semoga cepat sembuh, dan akhirnya pergi ke kantor polisi perempatan CCM buat pesan Gojek.
Jujur, aku kaget ketika yang dateng ketika pesen Gojek yang dateng adalah perempuan. Aku ga permasalahin kamu kerja jadi apa... tapi dengan kondisi malem seperti ini dan beliau berani narik Gojek? oh my. That's a daring move and deserve my respect. Tapi pas aku mau naik, beliau bilang.. ini baru pertama kali dia ambil pesanan malem-malem dan kebetulan aga capek (kalo ga salah inget). Aku tawarin untuk ngendarain motornya (it was a scoopy. its has good handling but slow as snail speed. but it has good fuel economy. hehe, maaf terlalu mendiskripsikan motornya).
Kami ngobrol di jalan dong... tanya-tanya abis ngapain dan ini itu. Sampai aku nanya ke beliau "Ibu kenapa mau kerja jadi Go-Jek?". Beliau dengan lumayan santai-nya bilang something along like "Karena ada-nya ini pada saat ini, dan saya harus membiayain kedua anak saya". Aku sambil mengucapkan maaf nanya kepada beliau "Maaf bu, saya kalo boleh nanya.. Suami ibu apakah tidak kerja?". Beliau bilang "Suami saya kabur". That bring a chill on my spine... karena ini ngobrol secara langsung. Beliau bela-belain Nganter barang sampai malam, dan bahkan nyoba nge-gojek. it's somewhat shows how mother figure should always be. She wants nothing but her kids to become succeed and didnt end up like her.
And today 2024, i share her story to here... it shows that maybe even at the very rock bottom, you cannot see down but only up. and you need to keep on going whatever your situation is.
okay, Mari kita langsung aja cerita kedua.
Tukang Parkir Mixue Miksu (ga boleh nyebut merek meskipun keliatan dikit, atleast its for the sake of the funni)
Nah, ini sebenarnya kejadian yag masih baru-baru banget. Cerita-nya ini abis ngampus.. Karena lagi kepengen makan eskrim, pergilah aku ke Miksu deket Sate Tegal Laka-laka yang ada di cibinong. Kebetulan disitu ada tukang parkir (yang kebetulan sering ketemuan dan dia ramah).. ngobrol lah aku sama beliau. He give me many wise words dan saran sebelum beranjak ke dunia yang bener-bener dewasa. it was all fun and game.
But then, i ask him... "Tapi pak, dengan pemikiran dan wawasan yang luas. Kenapa bapak jadi tukang parkir?" He said ketika beliau di pelabuhan tanjung priuk, dulunya dia kerja sebagai pengangkut barang dan disukai sama bos-nya karena etos kerja-nya yang tinggi (Sambil nunjukin kertas kerja-nya, dan dokumen penting lainnya ketika kerja di pelabuhan tanjung priuk. I was surprised how did he trust me to the point to show me this). He got paid handsomely, dan dia kerja dari pagi ke pagi. Sampai ketika orang dalam plays along dan kompetisi yang ga sehat mulai masuk. Dia suka disenggol dan begitu sebagai-nya... dan bahkan sudah berfikir kalo sebagai pengangkut barang udah bukan passion dia lagi (karena terkadang dia mesti berantem pas ngangkut barang di jalan entah sama pungli, dll).
Dan dimasa dimana dia udah kepala 5 atau 6 ini (kalo ga salah). Dia hanya ingin meninggal dengan tenang aja. Dia bilang sama aku "Keinginan muda dan tau pasti berbeda. Semakin kamu tua, kamu semakin belajar kalo dalam hidup itu ga semuanya bisa kamu dapatkan. tapi kamu ga boleh nyerah, dan harus tekun".
He's respectable person... even as tukang parkir. Maybe some people doesnt have a choice and ended up like him. Bahkan orang berjasa kayak beliau aja di-injek". like damn..... Hope he's having a good day
That's the story for today folks. Have a good day !
edit : typo :b
submitted by DanielAnakBudi to indonesia [link] [comments]


2024.05.14 08:48 SimpleART92 Butuh Pencerahan soal Hutang orang tua yang meninggal

Butuh Pencerahan soal Hutang orang tua yang meninggal
Halo Redditors, gw butuh pencerahan untuk kasus temen gw soal hutang papa nya yang awal bulan kemarin meninggal. Jadi temen gw ini dari kecil tidak diurus papanya, pas mamanya meninggal papanya kabur dan dia diurus keluarga mamanya. Singkat cerita sudah dewasa bbrp tahun belakangan temen gw ini disuruh urus papanya yang udah tua oleh keluarga papanya dan akhirnya jd tinggal bersama lagi.
Tgl 1 kemarin papanya meninggal karena tabrak lari di kawasan Jatinegara. Setelah proses kremasi, dll ternyata temen gw baru tau kalau papanya ini banyak hutang karena papanya ini addict sama judi (kena judi online jg). Dan pertanyaan gw disini, apakah temen gw ini wajib melunasi hutang2nya ? Hutangnya banyak ada yang ke pinjol, ada yang ke bank BRI jg, dan ada yang ke perorangan.
submitted by SimpleART92 to indonesia [link] [comments]


2024.05.13 21:10 hauswin138 Misteri Pulau777: Gameplay dan Fitur Unik

Pulau777 Online bukanlah sekedar permainan biasa. Di dalamnya, pemain akan dibawa ke dunia yang penuh dengan misteri dan keajaiban. Gameplay-nya dirancang untuk menguji kemampuan pemain dalam berbagai hal, mulai dari strategi hingga keberuntungan.
Salah satu fitur unik dari Pulau777 Online adalah bonus 50K yang dapat berubah menjadi 500K. Bagi pemain, ini bukan sekedar bonus biasa. Bonus ini merupakan jalan menuju kekayaan yang besar, namun juga merupakan tantangan yang menarik. Untuk mendapatkan bonus ini, pemain harus melewati serangkaian misi dan tantangan yang menguji kemampuan mereka. Dengan setiap tantangan yang berhasil dilewati, jumlah bonus akan bertambah, dan pada akhirnya, pemain berpotensi untuk memperoleh 500K.
Namun, perlu diingat bahwa perjalanan untuk mencapai 500K tidaklah mudah. Pulau777 Online penuh dengan rintangan dan bahaya yang mengancam. Hanya pemain yang memiliki strategi yang baik, keberanian, dan sedikit keberuntungan yang dapat mencapai tujuan akhir ini.

Pengalaman Pemain: Kisah-Kisah dari Pulau 777

Setiap pemain Pulau777 memiliki cerita mereka sendiri tentang perjalanan mereka di pulau misterius ini. Ada yang mulai dari nol, dengan hanya memiliki sedikit uang, namun berhasil mengubah nasib mereka dengan memenangkan bonus 50K yang besar. Ada juga yang harus menghadapi berbagai rintangan dan tantangan sepanjang perjalanan mereka, namun tidak pernah menyerah dan akhirnya berhasil mencapai tujuan mereka.
Salah satu kisah yang paling menginspirasi adalah kisah dari seorang pemain yang awalnya tidak percaya diri dengan kemampuannya. Namun, dengan bantuan teman-teman se tim, ia berhasil mengatasi berbagai rintangan dan akhirnya memenangkan bonus 50K yang besar. Kisah ini mengajarkan kita bahwa dengan kerja keras dan dukungan dari orang-orang terdekat, kita dapat mencapai apa pun yang kita inginkan.

Pengaruh Pulau777: Komunitas dan Kekuatan Bersama

Pulau777 tidak hanya tentang permainan. Ini juga tentang komunitas yang solid dan kekuatan bersama. Para pemain Pulau777 saling mendukung satu sama lain, berbagi tips dan trik, serta merayakan kesuksesan bersama. Komunitas ini telah menjadi tempat di mana orang-orang dari berbagai latar belakang dapat berkumpul dan bersatu untuk satu tujuan: mengungkap misteri Pulau777 dan memenangkan bonus 50K yang besar.
Melalui komunitas Pulau777, banyak pemain yang telah belajar menghargai kerja tim, mengembangkan keterampilan sosial, dan belajar bagaimana bekerja sama untuk mencapai tujuan yang lebih besar. Pulau777 bukan hanya sebuah permainan, tetapi juga sebuah pengalaman yang mengubah kehidupan bagi banyak orang.

Kesimpulan: Mengubah Takdir di Pulau777

Pulau777 Online bukanlah sekedar permainan biasa. Dengan tema bonus 50K yang dapat berubah menjadi 500K, permainan ini telah menghipnotis jutaan pemain di seluruh dunia. Namun, di balik kilauan hadiah besar tersebut, terdapat cerita yang lebih dalam dan misterius yang menanti untuk diungkap.
Dari gameplay yang menarik hingga komunitas yang solid, Pulau777 telah mengubah takdir banyak pemainnya. Melalui perjalanan di pulau misterius ini, banyak pemain yang belajar menghargai kerja keras, keberanian, dan kekuatan bersama. Pulau777 bukan hanya sekedar permainan, tetapi juga sebuah pengalaman yang menginspirasi dan mengubah kehidupan bagi banyak orang.
Jadi, apakah kamu siap untuk memasuki dunia misterius Pulau777 dan mengubah nasibmu? Bergabunglah sekarang dan temukan petualangan yang tak terlupakan di Pulau777 Online!
submitted by hauswin138 to pulau777 [link] [comments]


2024.05.13 09:25 twindigital 6 Manfaat Menulis Buku Harian: Dari Healing Sampai Pemecahan Masalah

6 Manfaat Menulis Buku Harian: Dari Healing Sampai Pemecahan Masalah
https://preview.redd.it/pjhpz056b50d1.jpg?width=1920&format=pjpg&auto=webp&s=fb6a36d3de6f5da80503815e64bd8a862e67ddf6
Manfaat menulis buku harian telah tervalidasi oleh beberapa jurnal terkemuka. Ingatlah bahwa menulis buku harian hanyalah salah satu aspek dari gaya hidup sehat untuk mencapai kondisi mental yang lebih baik. Untuk memperoleh manfaat menulis buku harian, pastikan kamu juga melakukan kegiatan positif lainnya. Sebut saja, bersantai dan bermeditasi, makan makanan yang sehat, dan berolahraga secara teratur. Lalu, apa saja manfaat dari menulis buku diary?

Apakah Manfaat dari Menulis Buku Harian?

Di bawah ini adalah enam manfaat hebat dari kegiatan menulis buku harian yang perlu kamu ketahui.

1. Healing

Manfaat menulis buku harian untuk penyembuhan atau healing. Baik secara emosional, psikologis, dan fisik. Mengutip Huffpost, penulis Writing to Heal, Dr James Pennebaker, menemukan bahwa telah terjadi peningkatan fungsi kekebalan pada peserta latihan menulis. Dengan menulis cerita harian di notebook, kamu membebaskan diri kamu dari mental yang terjerat dalam trauma. Sebab pada dasarnya, stres datang dari penyumbatan emosional, dan hipotesis yang terlalu banyak berpikir atau biasa disebut overthinking.

2. Meningkatkan Kualitas Tulisan

Secara tidak langsung, manfaat menulis buku harian adalah meningkatkan kualitas tulisan. Seiring tingginya intensitas menulis, maka semakin meningkat juga keterampilan komunikasi kita secara terutama secara tertulis. Saat menulis diary dengan pulpen mungkin kamu tidak memiliki topik yang sempurna, namun dengan terus mengasah kemampuan menulis, bukan tidak mungkin kamu dapat menulis dengan cara yang cerdas. Untuk mulai memperbaiki tulisan, kamu cukup menulis apa yang kamu rasakan atau pikirkan setiap harinya.

3. Meredakan Stres

Melakukan self-talk, mengekspresikan berbagai macam emosi yang ada, kemarahan, kesedihan hingga frustasi adalah bagian dari manfaat menulis buku harian. Ini membantu melepaskan energi negatif yang sedang tumbuh dalam tubuh dan mengurangi dampaknya. Dengan menulis pemikiran ke dalam kertas, mengurangi intensitas emosi sekaligus membuat diri merasa lebih tenang. Dr James mempercayai bahwa menuliskan peristiwa yang membuat kita stres, membantu kita menerimanya sehingga mengurangi dampak negatif stres.

4. Menemukan Pemecahan Masalah

Salah satu manfaat menulis buku harian yang mengejutkan adalah membantu memprioritaskan pemecahan masalah. Membuat jurnal membantu kamu mengidentifikasi tentang apa yang membuat stres. Melihat gambaran besar masalah, membuat kamu memiliki pandangan holistik terhadap masalah. Dari sana kamu akan menyusun rencana untuk menyelesaikan masalah, atau setidaknya mengurangi efek stres yang mengganggu. Dengan kata lain, menulis buku harian bermanfaat untuk mendapatkan pengakuan atas pola proses berpikir kita yang mungkin tidak disadari.

5. Memperkuat Disiplin Diri

Apa manfaat buku harian untuk anak anak? Mungkin memperkuat disiplin diri bisa menjadi manfaat yang paling besar dampaknya. Pasalnya, menyisihkan waktu secara teratur pada pagi, sore, dan malam hari untuk menulis buku harian adalah tindakan disiplin. Dari kebiasaan yang teratur ini dipercayai akan membentuk sikap disiplin yang sama bagusnya dalam kegiatan lainnya. Misalnya, menjaga kerapihan kamar tidur, atau menjaga kebersihan spot bekerja.

6. Menambah Daya Ingat

Mengutip Journey Cloud, otak cenderung menyimpan informasi yang telah ditulis di buku, termasuk buku harian. Setelah menuliskannya di buku, otak akan membuat koneksi yang lebih kuat dengan informasi yang telah dipelajari. Hal ini karena tangan dan otak memiliki hubungan yang unik, yang dipicu oleh komposisi pikiran dan gagasan. Dengan begitu, kamu pun lebih mudah untuk mengingatnya pada masa mendatang.
Apa yang bisa ditulis di buku diary? Buku diary biasanya berisi berbagai pemikiran yang ingin dituliskan secara subjektif. Jadi, kamu bisa menulis tentang apapun termasuk hal yang bersifat rahasia dalam buku harian kamu. Untuk membuatmu bersemangat menulis setiap harinya, gunakan pulpen dan notebook custom dari Twin Digital. Kamu bisa custom sesuka kamu loh!

Temukan Twin Digital di:

Situs Web: twindigital.id Situs Blog : twindigital.co.id Facebook. : twindigital.id Instagram: twindigital.id Tiktok: twindigital.id Shopee: twindigitalprinting dan twin_creative Tokopedia: twin digital dan digital printing indonesia

submitted by twindigital to u/twindigital [link] [comments]


2024.05.11 15:38 Koksikicai2i2737632 Da li je kasno prijaviti silovanje nakon 2 mjeseca, bez puno dokaza?

Djevojka je doživila date rape. Istina je da se dopisivala sa njim, i da je bio prema njoj dobar. U suštini, stavila je sebe u nezgodnu situaciju. Pošto je znao gdje živi došao je kod nje na stan. Pustila ga je, jer je bio prema njoj baš dobar i brižljiv. Činio se kao da je dobar prema njoj. Uvijek joj je na ulici pomagao sa kesama, izuzetno se pravio dobar i pošten, tako da joj se možda i svidio i vidjela je mozda u njemu potencijalnog partnera. Međutim vidjela je koliko je nasilan i agresivan prema njoj tada postao, kada je počeo da je skida i rekla je da ne želi seks. On to nije htio da prihvati, držao joj je ruke i silovao je agresivno. Nije ga prijavila zbog straha, jer živi sama u tom gradu, i nije htjela da mu unisti zivot. Bojala se za svoju sigurnost. Cak je nakon toga svega pokusala da mu objasni da to sto je uradio je silovanje, i pricala sa njim preko poruka nakon sto se to desilo. Jednom je i prihvatila pomoc od njega. Citao sam o ovome, i istina je da dosta žrtvi zbog prezivljene traume pokušaju da sebe okrive, i da na ovaj nacin pokusaju da osjete da su oni u kontroli zapravo. Nakon 15 dana je prekinula kontakt sa njim, skoro je počela psihoterapiju. I sada ima traume od toga svega. Psihhoterapeut joj je takođe potvrdio da je u pitanju silovanje. Jeste sve zamršeno, ali da li postoji šansa da ga na neki način prijavi, njena je greška što ga je pustila u stan, ali ukoliko nije željela seks to je opet silovanje. I da odmah kazem, ovdje se ne radi o prevari, mi više nismo zajedno tako da nema potrebe da me laže. Inače je sve ispričala drugarici odmah, koja joj je rekla da treba odmah da ga prijavi, tada kada se to desilo. Ta drugarica sada ne želi da ode sa njom u policiju i bude svjedok. Obratila se womens right center, jer zeli da ima nekog prilikom podnosenja prijave, oni su joj zakazali termin u ponedeljak. Tada ce odrzati sa njom termin sta joj je raditi. Nju je strah prijave takodje jer je cula da se inspektori prema zrtvama silovanja ponasaju odvratno, i da od prvog momenta terete kao da lažu. Oni su oboje strani državljani, silovatelj je iz Turske. Odmah nakon nekih mjesec dana od incidenta on je napustio taj grad. Niko ne zna gdje je sada, u kojem gradu.
submitted by Koksikicai2i2737632 to pravnisaveti [link] [comments]


2024.05.09 14:00 WhyHowForWhat Bagi yang pernah jadi kolektor buku tua, dimana kalian menemukan buku yang benar2 susah untuk ditemukan atau mahal di Indonesia atau di LN?

Kalo jadi kolektor buku bekas paham deh perasaan gua betapa susahnya dapetin buku nya sampe2 lu bisa beli 1 set (yang bisa nyentuh harga 1 jutaan lebih, tergantung jenis bukunya). Gua udh ngerasain hunting buku bekas harganya masih 2 rebu sebiji di Jatinegara ato cari2 buku bekas di Blok M dan Thamrin City (lemme know if I missed a spot). Memang sih jaman skrg bisa onlen semua tapi ada rasa gmn gt kalo lu hunting bukunya tuh on site, lu pake tangan lu sendiri buat ngejelajah buku mana yang lu target harus dapat ato kira2 buku mana yang harus masuk ke koleksi lu. Ditambah kalo online harganya rawan mark up + harga ngirim paketnya suka lumayan. Gua di Pontianak, buku2 yang gua mau banyakan di Jakarta ato di pulau Jawa lainnya. Toko buku bekas di Pontianak dah nonexistent banget jadi yaah gt, pake online kalo udh terpaksa banget.
Nah kembali ke pertanyaan diatas, ada bbrp kali gua seneng banget nemu buku yang bahkan gua sendiri ga nyadar kalo butuh banget. Misalnya serial misteri jaman dulu itu susaaaaah banget nyari nya karena banyakan one shot 1 buku gt jadi ya kalo nemu yang ga gua punya gua bakal seneng banget. Lalu pas di Blok M tahun ini bener2 paling membuahkan hasil karena randomly gua dapet volume 9 Sailor Moon berwarna season 2 di Blok M dan orangnya ngejual nya menurut gua fair lah sekitar Rp 25 ribu gt. Terus on my crusade buat lengkapin buku2 gua yang bolong terutama si Tinju Bintang Utara keluaran Rajawali Graffiti, gua nemu volume terakhir itu di facebook , ada sampulnya lagi. Its pretty expensive on Rp 100 rebu but fuck it man, its fucking worth it daripada gua harus beli 1 set cmn buat lengkapin volume terakhir doang. Yang bingung kenapa gua bela2in dapet cetakan Rajawali Graffiti, lu harus baca deh hasil terjemahan mrk, beda feelnya sama terjemahan jaman skrg berasa dilempar ke tahun 90an.
Dah kelar nih cerita gua so kalian bagaimana? Ada yang cerita lainnya yang lebih unik? Kalo mau cari buku2 jaman skrg kayak Detective Conan dan lu pengen lengkap, asli mending lu cari yang bekasan dah, buku komik sekarang mahal banget udh bisa nyentuh 50k an sebiji X_X
submitted by WhyHowForWhat to indowibu [link] [comments]


2024.05.08 03:00 AfraidBridge613 19 [M4R] Online - Need friends/partner to talk about anything

Hello there,
Aku lagi nyari temen online buat ngobrol sama sekalian kenalan lebih dekat. Aku orangnya kurang buat mulai percakapan duluan tapi aku suka denger cerita sama pengalaman dari orang lain, aku orangnya santai aja dan terbuka, ga terlalu banyak maen sosmed kayak Instagram, TikTok or Twitter, bebas mau online atau ketemuan langsung karena kalo ada temen ngobrol langsung apalagi yang sefrekuensi lebih kerasa ga ngebosenin sih haha, terus sedikit tambahan tentang aku sendiri.
M/F feel free to DM me, Thank You all ✌️
submitted by AfraidBridge613 to IndoR4R [link] [comments]


2024.04.30 16:28 Mg42gun Barusan liat postingan di Nijisanji dan gw jadi terpaku sama dugaan penggelapan pajak oleh Nijisanji

Link post
Jadi Michi mochievee alias Mika melatika NIJISANJI EX ID cerita kalo dia kena masalah gara2 pajak pas di company dia yg dulu dan buat dia terpaksa ngeluarin duit pribadi buat bayar tunggakan pajak terus buat TLDR nya :
-Si Michi selalu paranoid tentang pajak.
-Aturan di Indonesia, sebagai pegawai/kontraktor lu bisa minta perusahaan buat ngedata dan membayar pajak lu.
-Mantan perusahaannya Michi menawarkan diri buat melakukan hal tersebut.
-Dia percayain mereka untuk nanganin pajaknya karena Michi memiliki bukti wajib pajak di atas kertas.
-Setiap bulan, company dia motong 10% dari gajinya dan nyebutnya sebagai “pajak”.
-Mantan perusahaannya gak pernah menggunakan uang yang mereka potong untuk membayar pajaknya
-tapi uangnya tersebut digunain untuk membayar pajak “mereka”.
-Si Michi jadi bingung dan nanya.
-Gak ada yang ngejawab.
-Si Michi kejebak di situasi yang gak masuk akal secara hukum
-Ilang lah uang yang harusnya gak ilang
-Itu Pph 10% masih jadi misteri ilang kemana.

Ini gw gak tau apa yang kaya gini emang Isolated case perusahaan LN di Indo atau gak, cuman kalo ceritanya kaya gini udah bener2 penggelapan pajak sama itu perusahaan. Menurut kalian sendiri ini kasus kaya gini udah jadi kasus yang marak di Indo atau enggak?
submitted by Mg42gun to indonesia [link] [comments]


2024.04.30 13:00 Forgetful_Learner [ASK and SHARE] Antara Kerja dan Studi Lanjut (Berbagi Pengalaman)

Halo semua,
Gua lulusan S2 salah satu kampus besar di Jabodetabek, S1 di kampus yang "tidak terlihat" di wilayah Jawa Tengah - Timur. Saat ini gua sedang kerja di salah satu lembaga swasta. Untuk S2 ilmu eksakta tanpa pengalaman kerja, gaji gua saat ini >Rp. 5.000.000 dan gaji Tugas-tugasnya bisa gua lakukan dengan baik, utamanya pekerjaan gua itu berhubungan dengan penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar, dan didukung oleh grup komunitas. Tidak terlalu ngoyo dengan tech, tapi juga ada tech side yang lumayan buat loncat kembali ke S3.
Lingkungan kerja plus minus, teman-teman gue millenials dan gen z, ada boomer juga (yang tentu sumber kekesalan sekantor), dan ada jatah WFH nya, meskipun saat ini sedang jatah tersebut sedang dimain-mainkan oleh manajemen.
Ibarat kata, they are currently showing their might in front of employees.
Stres ada, tapi lebih ke lingkungan dan hubungan gue dengan komunitas. Lingkungan kerja juga cenderung lambat dan tidak terlalu mengejar target. Makanya nyaman. Gue masih dependen (rumah dan makan saja, dengan bayar bulanan ke ortu).
Gua saat ini sudah masuk bulan ke 7 - 12 bekerja, dan kontrak gue mau habis. Secara default gue akan perpanjang kontrak, kecuali manajemen memutuskan gak suka sama gue lagi. Gue ada pertimbangan mau studi lanjut ke LN, dimotivasi keinginan gue untuk jadi peneliti, pindah ke LN, dan ada dasar pengalaman kerja dengan topik kerja kantor yang kebetulan ada bersinggungan dengan akademisi.
Salah satu yang gue rindukan di dunia kuliah itu "tenggang rasa", "fleksibilitas", "jujur apa adanya", "berani di depan muka". Perilaku beracun (toxic) di kantor itu umumnya pasang muka poker, lalu bicarakan di meja rapat manajemen, dan kemudian jadikan hukuman berjamaah (collective punishment). Juga sifat manajemen yang selalu "melarang pegawai merasa nyaman".
Tapi gua juga sadar, di akademia juga sama sulitnya: jam istirahat tak menentu, tekanan stres bisa memuncak sewaktu-waktu, dan kalau terisolir, sama depresinya dengan saat bekerja. Tapi yang gua rindu dari akademia itu rasa nyaman dan tenteram yang entah kenapa selalu ada, bisa menikmati kebebasan akademik, tanpa terkunkung jadwal yang baku, dan bersih dari office politics (Faculty politics tetap ada, tapi tidak semengerikan dan sekonsisten politik kantor).
Entah kenapa, gue gak terlalu ambisius untuk cuan, meskipun kekhawatiran finansial itu tetap ada, dan gua sadar gua gak bisa dependen terus menerus. Gua juga ingin mandiri dan bisa memenuhi impian gue (minimal fisik atraktif dan punya stamina, ada uang untuk bisa ngapain aja). Di samping itu, gua mau masuk dunia tech tapi sadar dengan hustle culture dan rapid learning culture, gua bakal tertindas juga.
Apakah komodos ada mau berbagi cerita tentang percabangan jalan ini? Antara work dan academia? Gua dulu ambil S2 sempat karena takut kerja, dan skg gua kembali "anxious" dan ingin kembali ke kenyamanan akademia. Apa definisi nyaman teman-teman? Apakah bekerja dari kontrak ke kontrak termasuk nyaman dalam penilaian teman-teman? Apakah teman-teman merasa "terlambat" e.g. terlambat nikah dan punya anak akhirnya harus siap membiayai anak-anak menjelang bahkan saat sudah pensiun, atau terlambat memulai karir sehingga perusahaan impian tidak bisa digapai lagi karena batas umur?
*Pengalaman relatif, mungkin ada yang terbalik dan berbeda, harap maklum.
submitted by Forgetful_Learner to indonesia [link] [comments]


2024.04.26 19:28 kitten1932 Just did my third LPDP interview, gimana sih cara LPDP assign pewawancara ke peserta?

Hi all, ini post pertamaku di reddit since I never had any inclinations to write any. In this case however, aku bener-bener merasa frustasi dan sedih. Aku merasa butuh pov dari orang lain mengenai what has happened during my interview process di LPDP (ku sudah cerita ke orang-orang terdekat, so reddit is not my only place to vent). Didn't find any relevant subreddit, jadi maaf kalau misalnya kurang tepat ya postingannya :(
Hari ini adalah seleksi substansi LPDP ketiga yang sudah kujalanin. Tahun lalu aku daftar 2 kali, dua-duanya gagal di seleksi substansi juga. Pengalaman ku di previous rounds was okay, tiap gagal aku bisa derive sekiranya kenapa sih aku gagal dan try to improve so that I can hopefully succeed di next attempt. Ga pernah juga punya masalah dengan interviewernya. Tapi hari ini aku kedapetan interviewer yang sangat "wah".
Saat pertama kali perkenalan, karena namaku itu sama dengan salah satu penyanyi barat (lets's call her Cecille), interviewer ini (let's call him A) bercanda dan bertanya "wah, kok Cecille ga nyanyi?". Aku balas "Hahah, kalo saya Cecille yang penyanyi itu saya gabakal ada disini pak". His reply was "Iya bisa bedain kok, Cecille mah gemuk kamu engga kok".
Okay, mungkin si bapak A ini memang typical ignorant boomer yang suka becancain fisik wanita. It was a small (albeit tetep unsolicited) comment. I ignored it. Btw disini interviewernya ada 3 ya guys:
  1. Bapak A
  2. Ibu B
  3. Ibu C
Mulailah interviewnya. Awalnya masih aman, Ibu B yang sepertinya psikolog nanya-nanya soal psychological things. It was amicable and respectful. Ketika gantian ke Ibu C, mulai ditanyakan apasih yang mau kucapai di S2 ini, kenapa milih negara yang mau kutuju, dan lain sebagainya. Aku membahas banyak hal dan memang kedapetan pembahasan seperti kenapa aku ga milih S2 di Indo dan apa masalah yang mau ku solve di Indo ini. Disini aku banyak bandingin apa aja yang masih kurang di Indo dibandingin LN. Aku mengingat bahwa hal-hal yang ku bahas itu mostly dari apa yang sudah ku riset, dan dari Ibu C pun juga ga menyangkal data-data yang kubawa. Out of nowhere Ibu C bertanya:
"Oke, kalau gitu misalnya nanti kamu sudah disekolahkan ke LN menggunakan pajak negara yang kamu bodoh-bodohi ini, kamu baka abdcdef...?"
It wasn't the exact wording ya, tapi kira-kira mirip seperti itu. Aku pun kaget karena sepertinya aku memberikan impresi merendahkan Indo dari statement-statement sebelumnya. Aku tidak merasa sudah mengatakan hal yang out of line, tapi aku mikir kalau intensi kita itu mungkin belum tentu dianggap orang dengan tepat. Jadi sebelum menjawab pertanyaan sebenarnya, aku mencoba untuk minta maaf.
Aku: "Oh, bu sebelumnya minta maaf ya kalau saya ngasih impresi seperti membodoh-bodohi Indonesia, saya-" (ini langsung dipotong, dan memang dalam interview bersama Ibu C ini beliau cukup sering memotong pembicaraanku)
Ibu C: "Oh gapapa gapapa. Kan kamu punya asumsi, saya tidak menyalahkan asumsi kamu. Lanjut langsung jawab aja pertanyaannya."
I feel weird. Somewhere during the interview, perkataanku di misinterpret and I can't pinpoint perkataan mana yang menghasilkan impresi itu. Tapi yasudah, aku lanjutkan interviewnya. Akhirnya giliran si Pak A yang menginterview saya.
Guys, it wasn't an interview. The guy literally went batshit crazy. Dia nguliahin aku dan in any given time dia ingin bertanya, dia lakuin itu untuk mojokin aku.
Basically dia punya asumsi bahwa aku ini some arrogant S1 graduate yang gatau apa-apa dan aku nantangin senior-senior yang ada di bidang yang mau kutempuh di S2 (which is him, apparently). Some notable quotes:
"Kamu ini kan istilahnya baru punya gelar S1, tapi seakan-akan lebih tau dari senior-senior di bidangmu yang udah bertahun-tahun di bidangnya"
"Kamu pakai kata 'doang', itu offensive loh" => this is the only tangible indication of where I went wrong, whether whatever data I stated previously was incorrect or not I would never know.
"Kamu manggil saya dan ibu B dan C pakai kata 'kak' itu ga oke loh. Ya mungkin karena kamu kerja di tempat semacam (insert a startup name here)"
Iya, dia marah karena aku sering slip up manggil 'kak' dan dia cukup merendahkan hal itu karena dia melihat itu culture dari startup. But ffs, di startup we don't even use 'kak', we directly use names.
Selain itu dia berusaha menchallenge studi yang mau kulakukan, tapi dia bener-bener gamau dengerin apapun yang kujawab. Dia seperti sudah punya definisi sendiri dan gamau sama sekali untuk menerima apapun yang aku coba jelaskan, ketika aku berusaha untuk menjelaskan dengan elaborate (because it is a complex subject dan a straightforward answer is not gonna cut it), dia bakal motong pembicaraanku, mengulang pertanyaannya secara memaksa dan menyerang hal-hal kecil yang bisa dia serang (nitpicky). From this convo (if it can be called a convo at all), pak A ini ga melihat apa yang mau aku pelajari itu sesuatu yang real tapi dia juga ga mencoba untuk mendengar apa yang mau kusampaikan. Dia lagi-lagi kembali ke gagasan bahwa aku ini sok tau dan ga seharusnya aku merendahkan (dan memakai kata 'doang') in the first place. Semua point yang dia bawa ke argumen ini sebenernya bisa kusanggah dan ingin sekali rasanya aku menjelaskan pov ku, but he really didn't give a damn.
Bahkan I tried apologizing 2 times untuk own up to my possible mistakes. I don't want to offend anyone, dan aku ingin bisa kembali untuk membicarakan yang seharusnya dibicarakan di seleksi substansi pada umumnya. Tapi semuanya tidak didengar karena langsung dipotong.
Aku nahan nangis sepanjang sisa interview itu, karena aku ga dikasih kesempatan untuk present my case, kenapa aku mau kuliah S2 dan apa yang membuat aku bisa mencapai goal yang ingin kulakukan setelah lulus S2. He didn't even ask about the universities I want to go to (padahal aku udah dapet LoA di salah satu uni bagus di UK). Mind you, ini question ter-basic sepanjang sejarah seleksi substansi LPDP yang memang harusnya dibahas. Dan semua ini terjadi karena pak A benar-benar ga professional dalam mengatur emosinya sebagai pewawancara. Honestly kalau memang benar aku membuat kesalahan during the interview, I would own up to it. Tapi mau membuat kesalahan seperti apapun, ga seharusnya pak A malah merendahkan aku, memojokkan aku dan memotong pembicaraanku di setiap saat dia rasa aku ga menjawab sesuai ekspektasinya. Interview dengan pak A itu bahkan 80-90% dia yang berbicara, bukan aku sebagai peserta yang diberikan waktu untuk bercerita.
Pada akhirnya, interview selesai dan aku diberikan waktu untuk mengatakan closing statement. Disitu aku berterima kasih dan juga mengharapkan mereka untuk sukses, walaupun pak A hanya menjawab "Kok jadi kamu yang pengen kita sukses, harusnya kita yang doain kesuksesanmu. Kita mah disini diem-diem aja hahaha".
Segera setalah aku leave Zoom meetingnya, aku melepas tangis selama kurang lebih 2 jam :')
Aku ini orangnya sangat berhati-hati dalam bicara dan dari semua good feedback yang orang kantorku sering kasih, strong point ku selalu ada di bagian komunikasi (especially since I work as a software engineer). Aku juga sangat nyaman melakukan interview, I consider it as my forte during any selection process. Aku ga nyangka journeyku selama 1,5 tahun kebelakang dalam persiapan S2 ku akan berakhir karena aku give a wrong impression during the interview. So much time and money wasted.
It makes me wonder, sebenarnya gimana sih pihak LPDP memilih seorang interviewer? Identitas interviewer disamarkan sehingga aku juga gabisa nebak-nebak apa sih profesi si pak A ini. I guess they do it on purpose supaya gaada kasus sakit hati seperti diriku yang berujung fatal ya haha.
Anyway, aku sayangnya gabisa ngasih banyak detail mengenai banyak hal karena mau maintain anonymity jadi pasti gabisa determine apa yang went wrong gitu. Aku pun masih gatau aku terdengar seperti apa pas interview sehingga bisa memancing respon seprti itu dari pak A. All that I have done itu cuma ngisi survey setelah interviewnya, disitu aku complain mengenai treatmentku dalam interview kali ini. Tapi entahlah, kayaknya gaakan ada tanggapan apapun dari pihak LPDP.
Yang udah baca sampai sejauh ini, terima kasih yaa. Semoga kalian sehat-sehat terus dan terhindar dari orang-orang seperti pak A (dan mungkin dari orang arogan seperti diriku lol).
submitted by kitten1932 to indonesia [link] [comments]


2024.04.26 11:22 PoetryNormal2940 Kenalan dengan Orang Asing IRL Berlanjut Jadi SO

Disini ada yang punya kisah pribadi atau tahu cerita orang yang kenalan sama orang baru secara langsung /tatap muka (gak kenal sebelumnya dari lingkungan tinggal, kerja, sekolah/kuliah, atau online) terus bisa berlanjut jadi teman atau lebih? Maksudku benar2 orang random yang bisa kalian jumpai misal di kafe, rumah sakit, bioskop, tempat cuci mobil, dsb. Pengen tahu hal apa yang dibicarakan saat kenalan.
Note: orang asing pada judul bukan ekslusif mengarah ke bule ya, tapi lebih ke orang yang masih asing bagi kita
submitted by PoetryNormal2940 to Perempuan [link] [comments]


2024.04.24 11:28 RenattaSIMP KENA SCAM PENIPUAN SEGITIGA

KENA SCAM PENIPUAN SEGITIGA
Barusan kena scam penipuan segitiga.
https://preview.redd.it/9mcionofcewc1.jpg?width=1080&format=pjpg&auto=webp&s=786b5e42d3f27eaac18060c66d1ecca3db481201
Gua sebagai penjual Laptop. Gua posting laptop ke FB marketplace.
Dihubungi penipu yang katanya mau beli laptop buat karyawannya.
Si penipu mau datang ke rumah gua buat cek laptop, tapi tiba2 telfon kalo dia ada acara dadakan dan gabisa datang cek barang, instead dia nyuruh karyawannya buat datang cek laptop.
Nah ternyata dibalik layar se penipu ini posting Laptop yg gua jual dengan harga yg lebih murah. Dan ternyata si karywannya yg mau datang buat cek laptop ke rumah gua ini si pembeli yg liat postingan dari penipu.
Pas posisi si pembeli(yg disuruh ngaku jadi karyawan) lagi OTW ke rumah gua, tiba2 si penipu nelfon gua buat minta tolong suruh gua pura2 jadi saudara si penipu. Dengan alasan dia bilang ke si 'karyawan' dia kalo dia beliin laptop buat karyawannya dan bakal dipotong gaji setiap bulan, si penipu ini bilang ke pembeli kalo laptop nya punya saudara penipu.
Penipu juga wanti2 ke gua kalo si 'karywan' dia bakal dateng ke rumah gua buat cek laptop kalo dia suka si penipu bakal tf duit ke gua. dia berkali kali bilang jangan kasih laptop ke 'karywan' dia kalo si penipu belum tf duit ke gua.
Gua sebagai penjual merasa ga masalah buat ngaku sebagai saudara karna gua juga bisa tanya ke 'karyawan' dia beneran karyawan dari si penipu bukan.
Singkat cerita si pembeli/karyawan ini dateng ke rumah gua. pertama ketemu gua tanya 'karyawan mas Ahmad (Nama si penipu) ya?' dia bilang iya, nah disini gua mulai percaya. Si pembeli ini juga tanya ke gua 'saudara mas Ahmad ya?' gua jawab juga iya. karna gua kira bener dia karyawannya alhasil gua kasih laptop gua buat dicek sama pembeli. Setelah lumayan lama dia cek laptop tiba2 dia tunjukin ke gua bukti tf dia bayar laptop. Disini gua mulai curiga, kok dia bayar dimana setau gua di ini karyawan yg dibeliin laptop bosnya dengan potong gaji tiap bulan. Gua chat si penipu tapi centang 1 gua cek rekening gua juga gada duit masuk. Disitu lah gua sadar barusan kena tipu, gua confront si pembeli apa dia beneran karyawan dari si penipu ini. beberapa kali dia ttp jawab karyawan tapi akhirnya dia jawab kalo dia suruh ngaku jadi karyawan. Dia sadar juga kalo dah kena tipu tapi tetap ngotot kalo ini laptop dah milik dia karna dia dah bayar. Ribut lah disitu kita, setelah debat lama akhirnya laptop berhasil gua rebut. dan kita putusin buat laporan penipuan di polda.
Nah beberapa hari kemudian si korban pembeli chat gua minta gua tanggung jawab karna gua dah sekongkol sama penipu. Nah masalah nya dia juga sekongkol dengan dia mengaku sebagai karyawannya.
Dan gua gada sama sekali buat suruh di TF kemanapun dan sebelum ketemu di rumah gua gua gapernah sama sekali ada kontak sama korban pembeli ini. Semua kontak(WA) antara gua dan penipu dimana penipu bilang kalo gua si penipu yg bakal tf ke gua pas karyawan(korban pembeli) dah cocok sama laptopnya. Si korban pembeli juga sama semua kontak juga ke si penipu gada yg ke gua.
Jadi si penipu ini dah buat skenario buat gua sebagai penjual dan buat si pembeli.
Yg jadi pertanyaan gua apakah secara hukum si pembeli bisa menuntut gua untuk ganti rugi?
Gua dah emosi karna si pembeli ini nyalahin gua mulu padahal dia juga jelas2 'sekongkol' ngaku sebagai karyawan. Dan gua tambah emosi pas liat chat WA antara si korban pembeli ini sama penipu, udah keliatan bgt dari chat an si penipu kalo ini SCAM tapi si korban pembeli ini masih aja ttp lanjut (Ya mungkin tergoda harga murah yg ditawarkan penipu)
Mohon masukan nya, siapa tau ada komodos ahli hukum disini.
edited: kasih skema
submitted by RenattaSIMP to indonesia [link] [comments]


2024.04.23 08:26 Puzzleheaded-Tea1242 what do you call this kind of people

local Sabahan grew up in Sabah, i started a business 5 years ago and my first office was set up in Petaling Jaya. i got culture shocked and suprised how racist 'orang KL' can be. not all but most of them.
my office is filled with Sabahan, Malay, Indian and foreigner pun ada. so you can say i am a very open minded employer because i can easily work and adapt with every races buttt orang KL especially Malay. (i hope i don't offend anyone, but if you are please know that i respect you regardless as long as you are a nice person because apparently im talking about those racists, so if you're not then no offense should be taken 💕)
ok so i've been hiring staff from different background and so far i have no issue working with them. i respect them they respect me. but i have 2 Malay staff, 1 is former staff but I fire him due to his working perfomance (lateness, unresponsive, RUDE to his colleagues and to me as well can you believe it! well maybe because i'm not a local and i'm not Malay who knows).
this one still ok but the other Malay staff... idk how to feel about this.. when he first started working the performance is excellent, he's being very nice and even volunteered to help things that's not even in his jobscope. i was pretty happy with him and promote him a higher salary after 6 months. right after the promotion his performance decline.. he's being unresponsive, took countless of last minute 'emergency' leave. and at one point he's started to show true colors.. talking rudely and he can just ignore important messages from me and other staffs. after few warning letters still no change, so he's being downgrade to original salary and apparently he's not happy with that and performance declining and declining until i finally meet him and ask him to resign
so after resign ok lah nothing happen until he texted me ask me about Kwsp. i was like can i just ignore his message like how he ignored me when i needed something? loll but being a professional i still reply him.
so for context my business has been teribbly affected during MCO so Kwsp payment is lonngggg delayed due to few restructuring. but that's not an excuse i still make payment by stages. i even kena saman due to this so i've paid the Saman and the court given me time to pay by installment. i am being completely transparent about this and inform to every single employee so they will expect delay Kwsp payment and everyone is being so understanding except for this fella. i've admitted this is a shortcoming from my end and i even appologised. im a person with protocol in life. if you are wrong i question you, if im wrong i will not hesitate to say im sorry even if im the boss. you respect me i respect you. you cross my line, you deserve to be treated like a piece of dirt.
ok so back to the story, i appologised and? what do you want me to do? pay you first? that's not gonna be fair to other staff
so yesterday after a long explanation, he still cannot except and he say he will go to Kwsp himself to report me, i told him GO AHEAD cause i know they wont do anything to me as i paid saman. lol seriously man idk how to feel about this kind of people.. apa kamurang rasa? cerita2 kusung saja sebab tidatau mau cakap sama siapa
EDIT: ok i know this is quite confusing. my blood was boiling when i posted this. it's when i came back to see the comments and i read back what i wrote doesn't make any sense. my bad my bad
so what happened was my ex-staff sent me a last message 'cina makan babi'. hence the 'racism' comment continued with what actually happened and i got carried away while typing that it got off topic.
and about KWSP that's memang my fault i won't say anything to backup my ass. if im wrong means im wrong i won't be a coward try pusing cerita. in fact i already kena fine and i was given a timeline to pay off the debt. i inform each and every staff about this but you know i can't force everyone to understand my situation. i've done what should be done so if they want to report me i won't stop them
submitted by Puzzleheaded-Tea1242 to Sabah [link] [comments]


2024.04.21 22:34 mistadobaloner How to cope with aging parents?

Pertama-tama, i wanna say that i am grateful that i have a loving parents. Ya, orang tua gua gak sempurna sama seperti manusia pada umumnya, banyak kok salahnya, tapi gw termasuk orang yg mikir klo orang tua udah melakukan yg terbaik yg mereka bisa, anggap produk terbaik bagi generasi mereka. Gua bisa liat dari cerita² mereka dan sepengamatan gua sendiri sih dibanding adek kakaknya dan generasi sebelumnya/orang tua mereka, merekalah yg gw liat paling baik atau at least termasuk yg paling baik. Tahun ini mereka 50 tahun. Banyak mungkin yg nganggep 50 tahun ga begitu tua, dan iya sih dulu pun pas gw masuk kelas 1 SMP bahkan ada yg orang tuanya udh 50an. Tapi ngeliat fisik mereka, it hurts. Mereka juga kayak ga seriang dan energik kayak let's say 7 tahun lalu. Gua ngeliat foto-foto nyokap gua di FB dari 7-10+ tahun lalu kayak damn, keliatan banget banyak perubahan fisiknya khususnya di muka, dan banyak juga foto² mereka keliatan genuinely happy (well, same as me, i was much happier back then too).
Idk gua tau manusia itu makhluk fana yg ga akan selamanya ada di dunia ini, tapi inget tahun 2020-2021an pada saat kakek dan uwa (abangnya ayah) meninggal dan anaknya ini seumuran sama gua, gw sekarang jadi semakin inget bahwa orang tua kita bisa meninggal kapan aja, kita gak tau. It doesn't help that tahun 2022-2023 ada berita di grup kelas kayak 3-4 anak, orang tuanya meninggal, it hits me more.
2 tahun terakhir hingga sekarang, bokap gw udah ada masalah di prostatnya, rabu kemaren klo ga salah beliau berobat ke rumah sakit saat gw baru berangkat ke kos yg udah di provinsi lain. I know my father, he's a crazy hardworking man, sama kayak nyokap gua juga, keduanya gua perhatiin suka kurang tidur karena kerjaan mereka. Belum lagi dua sisi keluarga punya riwayat penyakit jantung. I just can't imagine living without them in this world.
submitted by mistadobaloner to indonesia [link] [comments]


2024.04.21 17:21 tersxin Rogol Suka Sama Suka

Inilah apa yang terjadi sekarang..Dua orang bercinta..Lelaki guna perempuan untuk seks,dah dapat,cau…Perempuan rasa digunakan report polis,lelaki kena tangkap..Ada yang berpendapat lelaki tak salah,dan ada yang berpendapat lelaki salah..Walau bagaimanapun,ini adalah satu konflik yang terjadi,jika anda mengatakan lelaki itu salah,adakah perempuan itu boleh menggunakan zina untuk mengikat menghukum lelaki tersebut dan dirinya sebagai mangsa??Jika lelaki itu tidak salah,adakah perbuatan lelaki itu yang menggunakan perempuan untuk seks itu betul..Bagi aku,kalau kau lelaki,yang ada kakak atau adik,kau akan mengatakan lelaki bertanggungjawab walau bagaimanapun..Tetapi jika kau terlibat,mungkin kau akan menuduh perempuan juga bersalah..
Sejujurnya,aku rasa perempuan tidak salah…Sebb perempuan makhluk lemah..Perempuan salah kalau goda,tpi jika berlakunya zina,maka ianya disalahkan utamanya kepada pihak lelaki kerana lelaki boleh hidup kalau campak dalam hutan..Sebab aku tau,ramai lelaki yang merosakkan perempuan tetapi menggunakan alasan suka sama suka..Ye lah,tpi dalam hubungan tu,kau lah lelaki,kau lah penggerak,kau yang menguasai dan kau yang kuat..Contohnya,bila tertangkap satu kumpulan penjenayah,yang ketua tu mungkin lagi keras hukuman,sbb dia ketua..Walaupun ahli kumpulannya turut rela,ketua tu akan dikenakan hukum lebih berat..Bila pasangan terlanjur,ianya salah lelaki,dan bagi aku tak salah kalau perempuan itu report polis,kerana dalam Islam,zina itu memang salah..Kalau dalam barat,mungkin dia tak ada istilah rogol suka sama suka,kerana bagi diorang seks itu biasa..
Apa pendapat korang??Adakah jika suka sama suka,lelaki itu memang patut dihukum atau lelaki tersebut tidak boleh dihukum??
submitted by tersxin to NegarakuMalaysia [link] [comments]


2024.04.19 09:36 Anxious_Scratch_913 novel perahu kertas

Novel Perahu Kertas bertemakan persahabatan, percintaan, dan idealisme seseorang. Kisah ini berawal dengan seorang remaja laki-laki yang baru saja lulus dari Sekolah Menengah Akhir (SMA) bernama Keenan. Ia adalah laki-laki yang cerdas, mempunyai minat dan bakat dalam bidang seni melukis sangat kuat.
Keenan hanya bercita-cita menjadi seorang penulis, tidak ada cita-cita lain baginya. Akan tetapi, kesepakatan antara Keenan dengan sang ayah yang mengharuskan dirinya pergi meninggal Amsterdam untuk kuliah di Indonesia, tepatnya di Fakultas Ekonomi, Bandung.
Tokoh utama lain dalam novel ini ialah Kugy. Kugy merupakan perempuan unik, mempunyai daya imaji yang sangat tinggi, kemudian bisa dibilang ia berpenampilan eksentrik cenderung berantakan. Kugy hendak berkuliah di kampus yang sama dengan Keenan, di Bandung.
Sedari kecil, Kugy memang sudah mencintai dunia perdongengan. Maka dari itu, jangan heran bila dirinya mempunyai imajinasi tinggi. Ia memiliki koleksi dan taman bacaan, serta hobi menulis cerita dongeng. Tidak lain, ia hanya bercita-cita untuk menjadi juru dongeng.
Akan tetapi, dirinya menyadari bahwa penulis atau juru dongeng bukanlah suatu profesi atau pekerjaan yang ‘menghasilkan’ dan diterima oleh lingkungan kehidupannya. Kugy memiliki cara agar dirinya tidak jauh-jauh dari dunia kepenulisan, yakni dengan melanjutkan studinya di Fakultas Sastra.
submitted by Anxious_Scratch_913 to u/Anxious_Scratch_913 [link] [comments]


2024.04.15 18:54 nwmnwmxd Uposledzenie spoleczne w mlodym wieku

Pod koniec roku bede konczyl 21 lat i czuje sie jak dziecko we mgle. Z kazdym dniem sie utwierdzam w przekonaniu, ze roznica miedzy mna a rowiesnikami jest kolosalna.
Generalnie pasuje do stereotypowego emeryta siedzacego przed telewizorem w bujanym fotelu caly dzien. Jestem zmeczony wegetacja, czuje presje ze nic nie robie, a mlodosc nie trwa wiecznie.
Moze zaczne od podstawowki mialem kolegow i kolezanki. Podobalem sie niektorym dziewczynom, nie spotkalem sie nigdy z tym zeby ktos sie ze mnie smial. Tez nic nie wskazywalo na to, zebym jakos zdziwaczal moze oprocz tego, ze bylem niesmialy. Jakies recytowanie wierszow, dzien babci w klasie. Zawsze glowa w dol i stres. Tez pamietam, ze jak potrafilem sie dogadac z kolegami z klasy to gdy przyszlo poznanie jakiejs wiekszej grupki nieznajomych mi chlopakow (gralem w klubie pilkarskim) to nie potrafilem zlapac jakos kontaktu. Nie odzywalem sie, stalem zazwyczaj na uboczu. Mialem tez nerwice o ktorej nigdy nie powiedzialem mamie, objawialio sie to tym ze liczylem ile liter ma dane slowo, ustawialem symetrycznie rzeczy. Mialem tez zawsze przed spaniem rytual, dobrze obmyc nos zeby mi sie lepiej oddychalo. Z czasem to jakos ustalo, ale znowu wrocilo. Zawsze jak mama do mnie dzwoni boje sie, ze ma zle wiesci ze komus sie cos stalo. Jak mialem jakos 12 lat (mieszkam w wiosce) widzialem jak 200 metrow dalej spadla z rowera z siostra, a obok przejezdzaly samochody. W pierwszej chwili myslalem ze zostaly potracone, w tamtym czasie byl grill cala rodzina itd. Zaczalem sie drzec, zeby im pomoc. Dojechalismy do nich, siostra miala rozwalone sciegno ale tak pozatym to nic strasznego sie nie stalo. Po tym incydencie panicznie sie balem jak mama gdziekolwiek wychodzila czy to sklep 1km od domu czy pieszo do kolezanki z wioski. Tak jak mowie z czasem ustalo, ale teraz przesladuja mnie te telefony.
Gimnazjum to juz zupelnie co innego. Rozwod rodzicow, sam nie wiem czy to mialo jakis wplyw na mnie oprocz tego, ze przestalem sie interesowac pilka na okres dojrzewania. Zostalem wyrzucony z klubu, bo nie pojawialem sie na treningach. Trener i tak jakis czas pozniej prosil zebym wrocil i strasznie zaluje ze to sie tak wszystko potoczylo, bo koniec koncow nie wrocilem. Pilka to zdecydowanie rzecz, ktora sprawiala mi najwiecej radosci w zyciu. Do tej pory sledze wyniki, ogladam mecze, zawsze czekam na srode (mam wtedy wf na studiach). Ale jak mowie w pewnym momencie calkowicie sie od tego odcialem. Nie mialem pojecia nawet, ze Ronaldo przeszedl do Juventusu a od zawsze sie tak nim podniecalem. Zaczalem coraz wiecej czasu spedzac przed komputerem/PS4. Mama widziala problem, bylem u psychologa i dal mi jakies rozwiazania tego, ale mialem przekonanie ze gada glupoty i niech mi da juz spokoj najlepiej. Coraz bardziej sie izolowalem. Nie dosc, ze bylem niesmialy to wlasnie ten brak obycia z ludzmi sie poglebial. Poszedlem do gimnazjum z tymi samymi znajomymi z podstawowki. Nie czulem, zebym byl wykluczony, zapraszali mnie, gadalismy na lekcjach ale praktycznie kazda przerwe spedzalem sam z wlasnego wyboru. Najbardziej meczace byly te 15 minutowe, widzialem ten problem i czulem sie jak idiota, bo stalem pod klasa i patrzylem sie na drzwi. Na tych dlugich przerwach przyjezdzala do nas piekarnia i moglismy sobie kupic jakies slodkie bulki itd., wiec stwierdzilem ze bede gral na czas i po prostu stal tam pare minut ostatni w kolejce, zeby czas jak najszybciej zlatywal. Nie wiem z czego sie to wzielo, ale mialem przekonanie ze moi internetowi znajomi sa jacys fajniejsi, wiecej kumaja itd. a ci z klasy to typowe npcty. Czasy gimnazjum to tez taki wiek, gdzie masz pierwsza dziewczyne, calujesz sie, trzymasz za reke. Moje kontakty z dziewczynami byly zerowe.
Przy wyborze liceum byly dwa czynniki. Mama mowila, ze dobrze zdam mature. To akurat prawda, bo ta szkola ma jedna z lepszych zdawalnosci w wojewodztwie.No i tez dla mnie ta szkola wydawala sie taka najbardziej przyjazna (bylem w 3 szkolach na dniach otwarcia). Tu akurat byla rozlaka, bo z podstawowki byl tylko jeden znajomy. Liceum to chyba dla mnie najgorszy okres edukacyjny, nigdy az tak bardzo sie nie meczylem i mialem dosc. Przy tym wszystkim strasznie sie zauroczylem dziewczyna z internetu w tamtym okresie, strasznie toksyczna relacja swoja droga. Poswiecilem jej tyle czasu, bo to pierwsze prawdziwe zauroczenie, ktore sie w cos przerodzilo.Kazda przerwa spedzona na lawce pod klasa, z telefonem. Tu akurat najdlusza przerwa miala 20 minut, czulem sie jak podczlowiek. Nie wiedzialem co ze soba zrobic. Dla mnie to az dziwne, ze tam kilka chlopakow z mojej klasy traktowalo mnie normalnie bez jakichs uprzedzen. Nie bylem na studniowce, bo wiedzialem jakby to wygladalo. Siedzenie przy stole z telefonem. Osiemnastki tez nie wyprawialem i tak nie mialbym kogo zaprosic, mialem wtedy korone i cieszylem ze sie tak zlozylo, dobra wymowka zeby nikt mnie nie uznal za dziwaka. Generalnie ten czas gimnazjum - do teraz to jest doslownie siedzenie dzien w dzien przed komputerem. W 2022 napisalem matury po tym czasie zlapalem strasznego dola. Plakalem czesto w nocy, to byl kolejny etap w zyciu i co dalej? Studia, praca? Jakim cudem ja tak szybko skonczylem 18 lat. W wakacje popracowalem 2 miesiace i szykowalem sie na studia.
Poszedlem na studia, na drugi wybor, bo na pierwszy sie nie dostalem ale obecnie w tym miejscu gdzie jestem oceniam ze te 2 kierunki byly tragiczne i malo przyszlosciowe. Studia to bylo liceum v2 z ta roznica, ze wieksze miasto i sumujac cala podroz rower+pieszo+autobus, znowu pieszo, znowu pieszo i autobus to dobre 4h. Troche to bylo meczace, ale jesli chodzi o kontakty miedzyludzkie nic sie nie zmienilo. Zamienilem moze pare slow z kilkoma osobami, a tak to siedzialem na przerwach z telefonem. Jak bylo okienko to specjalnie przeszedlem 5km, zeby sobie kupic arizone w kartonie bo nie mialem lepszego pomyslu. Koniec koncow zrezygnowalem w styczniu, nie myslalem wtedy o tym kierunku jakos negatywnie, glowna przyczyna byl wlasnie ten brak kontaktu z ludzmi. Przesiedzialem kilka miesiecy na bezrobociu, gralem w gry ogladalem jakies seriale, spalem do 17. W miedzyczasie spotkalem sie z ta dziewczyna z internetu i potem poszedlem do pracy. W czasach liceum tez u niej bylem. I to byl doslownie moj jedyny kontakt fizyczny z kobieta, zeby nie bylo - nie, nie chodzilo mi o seks naprawde ja kochalem, ale byla strasznie toksyczna. Mowie to w takim kontekscie, ze czulbym sie jeszcze gorzej z faktem ze jestem prawiczkiem w takim wieku. To byla ta sama praca z poprzedniego roku w ktorej popelnialem mase bledow, doslownie jakbym byl dzieckiem specjalnej troski i sporo czasu to we mnie siedzialo. Mialem plan wrocic na ta sama uczelnie, na inny kierunek tylko musialem poprawic matury, nie wyszlo i poszedlem w ogole gdzie indziej 500km od domu.
Poszedlem na te studia z mysla, zeby sie socjalizowac poznac wieksze miasto, ale tez za edukacja wiadomo. Zlapalem tylko kontakt z chlopakami z kierunku. Trzymam sie jednej grupki, zazwyczaj wychodzimy podczas przerw na papieroska, albo jak idziemy na tramwaj to razem grupa. Nasz kontakt sie ogranicza tylko do uczelni. Byly pojedyncze wypady, ale moge je policzyc na palcach u jednej reki. Studiuje w Krakowie na miasteczku przez te wszystkie miesiace bylem raz, przy okazji piwa integracyjnego z grupa na poczatku studiowania. Mowie o tym, bo jest tam masa ludzi ktorych mozna poznac ale po prostu nie mam z kim wyjsc. Zawsze z kims razniej, a idac samemu czulbym sie jeszcze bardziej zdezorientowany i samotny, a wole omijac takie sytuacje.
Jesli chodzi o akademik i potencjalne znajomosci, studiuje na prywatnej uczelni wiec tez wszystkie uczelnianie sa zapelnione - u mnie priotytet to bylo AGH, ale w pierwszej kolejnosci sa ich studenci. Tak trafilem do prywatnego akademika jesli tak to mozna nazwac w ogole i szczerze mowiac to jest jakas masakra. Nie jestem ksenofobem, ale na kazdym kroku ukraincy. Ciezko o integracje, zwlaszcza jak jestes prawie ze jedynym Polakiem. Jesli chodzi o wspolokatorow, jeden kompletnie jakby zyl w swoim swiecie. Smieje sie sam do siebie, gada i masa roznych innych dziwnych rzeczy. Jestem uprzejmy jak moge, ale czasami mam go niesamowicie dosc, wczesniejszy wspolokator ktory mieszkal z nami w pokoju sie zgodzil ze mna, ze powinien wziac sobie pokoj dla jednej osoby skoro nie potrafi zyc z innymi. Drugi wspolokator (nowy) jest starszy ode mnie jakos 5-6 lat pracuje tak ze wraca po polnocy, a tak pozatym w ogole nie gadamy, ani czesc ani nic. Pogodzilem sie z tym ze nie ma co szukac znajomosci w tym akademiku i moze za rok sie uda te AGH, ale to byl zwyczajnie fatalny wybor jesli chodzi o akademik. Mam tez wspolokatorow zaraz obok drzwi, bo to jest tak jakby wspolny blok. Jak w 1 semestrze sie z nimi dogadywalem to tak teraz kontakt sie powoli urywa. Poza tym tez to niezbyt moje towarzystwo nonstop w dzien w dzien palenie marihuany i jakies imprezy w ciagu tygodnia. Do tego bariera jezykowa.
Strasznie doskwiera mi samotnosc, teraz zbliza sie majowka i 2 tyg wolnego i najprawdopodbniej wroce do siebie, do wioski gdzie i tak siedze i nic nie robie, a zeby gdziekolwiek sie dostac potrzebne jest auto. Nie mialem nawet okazji poznac miasta do konca w ktorym studiuje, nie bylem w zadnym ciekawym miejscu tylko non stop siedzienie w akademiku i marnowanie najlepszych lat zycia. Oprocz wczorajszego wyjscia (nie wiem kiedy ostatni raz wyszedlem z 2msc temu?). Ale i tak uwazam ten wypad za dosc slaby, to byli studenci erasmusa, ktorych wczesniej nie znalem i po czasie zaczalem sie nudzic zwyczajnie. To tez nie byly osoby w moim typie.
Nawet mam problem, zeby zalozyc tinder moglbym przeciez kogos poznac przy okazji, ale wstydze sie tak zwyczajnie. Mam niska samoocene, mimo to ze podobalem sie niektorym dziewczynom, czasami czuje wzrok na sobie, jedna mi zaproponowala zwiazek w liceum, ale i tak uwazam ze cos jest z moim wygladem nie tak, do tego jestem niski wiec ciezko byc pewnym siebie jak kazdy chlopak jest od ciebie wyzszy. Moj wyraz twarzy jest dosc powazny i wychodze pewnie na osobe chlodna, bez emocji a w glebi duszy strasznie potrzebuje bliskosci i trwa czesto burza emocji. Raz nauczycielka powiedziala mi, ze patrze sie na nia jakbym chcial ja zabic. Nie wiem czy to ma jakies powiazanie ze soba, ale nikt jej nie lubil, wymagala od nas zdecydowanie za duzo jak na profil w liceum, ktory w ogole nie byl powiazany z jej przedmiotem, do tego byla strasznym egotopem. Jakkolwiek by to smiesznie brzmialo, ale taka jest prawda boje sie dziewczyn w swoim wieku zazwyczaj jak mam okazje to je omijam. Oprocz tej jednej z internetu, gdzie na poczatku tez bylem bardzo niezreczny i wszystkiego sie wstydzilem ale po czasie sie przelamalem. Generalnie mam tak dosc czesto, ze z poczatku jestem bardzo niesmialy, ale po czasie potrafie sie przed otworzyc przed wlasciwymi osobami i zdecydowanie latwiej mi jest integrowac sie w malych grupkach niz jakby to bylo 10 osob. Wracajac to brak kontaktu z dziewczynami w takim wieku jest krotko mowiac bolesny, to jest chyba najlepszy aspekt mlodosci, ktory kiedys niestety minie. Boje sie zycia, mam tyle mozliwosci moge wszystkiego sprobowac jestem mlody. Studia to mial byc dla mnie taki okres na poznawanie siebie, otwarcie sie na ludzi, znalezenie (moze?) milosci, jakiejs sympatii. A jest jak jest.
Do tego czuje sie bardzo niedojrzaly, moim szczytem mozliwosci jest pojscie zrobienia zakupow z lista. A potem slysze na uczelnianych korytarzach jak ludzie w moim wieku, rozmawiaja o tym, ze chca kupic jakis samochod czy warto go brac w leasing np. Albo mieli dzien na wariackich papierach zalatwic cos w urzedzie skarbowym potem to, potem tamto. No takie typowe dorosle zycie. A ja mam problem zarejestrowac sie na NFZ od 2 miesiecy do stomatologa. Ciagle to przekladam, mowie sobie w koncu zadzwonie i nic. Zapuscilem sie lekko z wlosami tzn, przydaloby sie skrocic lekko koncowki. Zamiast podejsc do jakiegos pobliskiego fryzjera, umowic sie na wizyte czy zorientowac gdzie moglbym w miare tanio sie ostrzyc to wole przeczekac do majowki i jak wroce do siebie to tam podejsc do fryzjerki u ktorej sie strzyge od dziecka.
Zdalem sobie sprawe jeszcze bardziej jak w moim mlodym zyciu jest zle i nudno przy okazji wspolnej wielkanocy z cala rodzina. Kuzynka zaczela cos mowic o kims z dalekiej rodziny, ze byl w jakims cieplym kraju na urlopie. I jakby go spytac co tam pozwiedzial ciekawego, czy ma jakies fotki to by ci powiedzial dwa-trzy slowa i na tym by sie skonczylo. I jakos tak poczulem, ze ten opis to doslownie ja. Pol roku w wielkim miescie i nie mam nic ciekawego do powiedzenia, pare zdjec ktore i tak nie sa warte pokazania. Nie mam tez zadnych celow i zyje z dnia na dzien, wiec jest spory dysonans jak kuzyn mowi, ze planuje jakis wypad wakacyjny z dziewczyna. Wujek ogarnal kogos do postawienia dachu do nowej chalupy. A ja? Nie mam sie doslownie czym pochwalic, nie robie postepu w niczym.
Zawsze slucham rozmow innych, bo i tak nie jestem w stanie sie przebic a po czasie nudze sie i najchetniej wracalbym juz do domu. Moje relacje z najblisza rodzina sa tez dosc oschle. Nie potrafie zagadac do mamy, opowiedz jej czegos sam z siebie, przykro mi z tego powodu bo wiem ze musze z nia spedzac jak najwiecej czasu i ona tego potrzebuje. Zaproponowalem jej ostatnio przyjazd do Krakowa, moze cos z tego wyniknie. Z tata jest troche podobnie, tylko ze on zapalil we mnie pasje do pilki wiec mamy przynajmniej jakis wspolny temat. Z siostra za to jest zazwyczaj niezrecznie, rozmawiam z nia jakbym nadal mial 15 lat. Nie widze sie w roli przyszlego szwagra, to bylby wstyd dla niej, ze ma takiego brata. Mam wrazenie, ze przy rodzinie to tak jakbym zakladal maske. Ogolnie przy wiekszosci ludzi tak mam, zawsze sie dostosowuje. Raczej nie mam takiej osoby przy ktorej moge byc w 100% soba. Ciezko mi sobie wyobrazic sytuacje w ktorej przedstawie swoja dziewczyne rodzinie, o ile do tego dojdzie. Obawiam sie, ze z czasem bede mial jeszcze wieksza łatke dziwaka. To wszystko tak szybko minelo, przeciez ja mam 20 lat a zyje jak 14 latek. Mam w dalekiej rodzinie goscia +40 lat, ktory mieszka w wiosce z matka i kloci sie z nia non stop. Nie ma dziewczyny, chleje w samotnosci co weekend i pracuje w januszexie. Jest posluszny prezesowi jak piesek (pracowalem z nim). Brak perspektyw, doslownie nic. Nie chce go urazic, ale boje sie ze tak skoncze.
Mysle, ze zwyczajnie jak wejde w pozna doroslosc to bede wrakiem czlowieka, nie bedzie co ratowac. Nie mam depresji, jestem troche pogubiony i nie potrafie sie odnalezc. Nigdy tez nie ''zylem'' w kontekscie korzystania z zycia. Bo trzeba zyc, a nie przezyc.
Dziekuje jesli ktos przeczytal caly ten esej, nie potrzebuje klepania po plecach. Chcialbym zobaczyc Wasz punkt widzienia, czy moze ktos tak jak ja marnowal swoja mlodosc i potem wyszedl na prosta, co spowodowalo taki przelom w waszym zyciu. Od czego mozna zaczac.


submitted by nwmnwmxd to Polska [link] [comments]


2024.04.13 12:31 superjitu Slot88

Slot88
Slot88 Di era digital seperti sekarang ini, game online telah menjadi salah satu hiburan utama bagi jutaan orang di seluruh dunia. Dengan teknologi yang terus berkembang, pemain dapat merasakan pengalaman yang mendalam dan terhubung dengan pemain lain dari berbagai belahan dunia. Fenomena ini tidak hanya mengubah cara kita bermain game, tetapi juga mempengaruhi budaya populer secara keseluruhan.
Salah satu aspek yang menarik dari game online adalah keragaman jenisnya. Mulai dari permainan role-playing yang mendalam seperti "World of Warcraft" hingga pertempuran royale yang intens seperti "Fortnite", pilihan yang tersedia bagi para pemain sangatlah beragam. Setiap game memiliki mekanik dan cerita yang unik, menarik pemain untuk terus menjelajahi dunia virtual yang luas.
Tidak hanya sebagai hiburan semata, game online juga telah menjadi platform untuk pertemuan sosial dan komunikasi. Melalui fitur obrolan dalam permainan atau forum komunitas, pemain dapat berinteraksi satu sama lain, berbagi tips, atau bahkan membentuk persahabatan yang kuat. Hal ini menciptakan ikatan antar pemain yang melintasi batas-batas geografis dan budaya.
Namun, seperti halnya hiburan lainnya, game online juga memiliki dampak negatif yang perlu diperhatikan. Beberapa orang mungkin mengalami ketergantungan pada game, menghabiskan waktu yang berlebihan di depan layar dan mengorbankan aktivitas lain dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, ada juga risiko penipuan dan perilaku tidak etis di dalam komunitas game online yang perlu diwaspadai.

https://preview.redd.it/0g0q3hz058uc1.jpg?width=402&format=pjpg&auto=webp&s=275caa8db605160ea4f4f3e9cc65da845c2c2849

Dengan demikian, penting bagi para pemain untuk mengelola waktu mereka dengan bijaksana dan menjaga keseimbangan antara dunia nyata dan dunia virtual. Meskipun game online menawarkan pengalaman yang mendalam dan mengasyikkan, tetap penting untuk tetap terhubung dengan kehidupan di luar layar.
Dalam kesimpulan, game online telah menjadi bagian penting dari budaya digital saat ini. Dengan keragaman jenisnya dan kemampuan untuk terhubung dengan pemain lain di seluruh dunia, game online menawarkan pengalaman yang tak terlupakan bagi jutaan orang. Namun, penting juga untuk diingat bahwa keseimbangan dan pengelolaan waktu yang baik tetaplah kunci untuk menikmati hiburan ini tanpa mengorbankan aspek lain dari kehidupan.
submitted by superjitu to 88slot [link] [comments]


2024.04.12 14:08 Far-Caterpillar9294 Problem with Ex

Jadi gw baru jadian sama cewe, umur nya dibawah gw. Pas kita pedekate dia cerita kalo dia sering digangguin mantannya, dan setelah kita jadian gw baru tau kalo cewe gw ini trauma berat sama mantannya bahkan kalo ketemu dijalan aja dia bisa takut bgt Dan baru tau lagi kalo selama ini dia sering di dm si bang*at buat ketemuan dan pake kata kata kasar parah
Setiap kali gw mau bantu atw coba hadepin si bangat pasti cewe gw nolak dan bilang kalo ini mslh yg dia bawa sendiri Kalo gw laporin ke polsek atas pelanggaran UU ITE bisa gak ya stlh ada revisi kemarin?? Atw gw lsg labrak aja ya si anjng itu??
submitted by Far-Caterpillar9294 to indonesia [link] [comments]


2024.04.12 08:01 whusler Pernah tak di sekolah atau di tempat kerja rakan anda berjenaka cuba meng- grope anda?

Pernah tak di sekolah atau di tempat kerja rakan anda berjenaka cuba meng- grope anda? submitted by whusler to Bolehland [link] [comments]


2024.04.12 06:26 UsernameGenerik Workplace sexual harrassment

Workplace sexual harrassment submitted by UsernameGenerik to malaysia [link] [comments]


http://rodzice.org/