Cerita lucah guru

The Stranger's Lust dari Sky untuk Dibaca Gratis - Romansa Cerita Indonesia

2024.06.05 22:49 xoxefo3952 The Stranger's Lust dari Sky untuk Dibaca Gratis - Romansa Cerita Indonesia

Dipertemukan dari hubungan perjodohan? Sudah biasa. Leyna Olivia tidak akan mau dijodohkan. Tetapi, siapa yang menyangka, kalau selama ini pasangannya berada di sekitarnya. Dia tidak pernah tahu hal itu, hidup dalam tingkat kehidupan paling tertingginya selama dua puluh tahun, semuanya dipermudah dengan posisi Daddy-nya yang merupakan pemimpin daerah Burk's Falls. Tetapi, setelah hari sial baginya dan bagi Dion -seorang guru matematika- banyak rintangan yang lebih rumit, yang tidak bisa disampaikan kepada Daddy dan Mommy-nya. Apa yang membuat Leyna tidak sanggup menyampaikan peristiwa malang kepada orangtuanya? Siapakah Dion itu? Dan, bagaimana hubungan mereka terjalin sampai di ujung cerita? Banyak yang bisa dibicarakan di antara mereka. Read more
submitted by xoxefo3952 to Novelideas [link] [comments]


2024.05.31 13:07 Disastrous-Total-908 Nama panggilan bukan dari nama asli ketika sekolah / kuliah / kerja

Cerita dong, komodos disini yang punya nama panggilan bukan dari nama asli, atau kalau nggak temen kalian, yang kalau dipikir-pikir kocak dan lucu.
Kalau gw pernah dipanggil Gambut. Nama panggilan asli gw inisial S, nama lengkap ada unsur Udin nya. Harusnya dipanggil S, tapi temen-temen gw lebih suka manggil gw Udin karena gampang nyebut/manggilnya. Pas itu juga lagi jamannya Udin Gambut, jadi beberapa temen gw manggil Gambut, rambut gw juga agak emo / ponian waktu itu. wkwk.
Sama ada temen gw panggilannya Bayeng. Nama asli nya jauh dari itu dan lebih bagus. Dipanggil Bayeng karena dia cadel dan berasal dari daerah Bareng. Pas perkenalan pertama kali diketawain satu kelas, akhirnya dipanggil demikian. Yang lucu nya juga guru-guru suka manggil dia gitu, karena anaknya nakal juga, dan bahkan banyak temen yg gak pernah satu kelas gak tahu nama aslinya.
submitted by Disastrous-Total-908 to indonesia [link] [comments]


2024.05.27 07:34 ProfileHairy Masalah Pendidikan dalam Negara : Ketiadaan UPSR dan PT3 menyebabkan budak zmn kini mkin bodoh?

Saya merupakan pelajar tahun akhir dari UPSI dan baru je selesai menamatkan Latihan Mengajar. Berdasarkan pengalaman melakukan praktikal selama dua bulan dan sebanyak dua kali, antara permasalahan utama yg saya dpt perhatikan adalah tahap kefahaman murid terhadap topik dan subjek yang dipelajari semakin teruk nak mampus.
Murid2 masuk menengah atas msih x reti baca Jawi dalam PAI, malah ada budak tingkatan 1 yg x pndai langsung membaca, mengira dan menulis (3M) dengan baik. Ini belum cerita masalah murid memahami topik subjek lain…
Klau x silap, berdasarkan sistem sekarang yang digunakan dkt sekolah adalah PBS (Pentaksiran Berasaskan Sekolah dan PBD (Pentaksiran Bilik Darjah). Secara praktikal nya sistem ini mentaksir murid bkn sahaja melalui perperiksaan semata-mata (seperti UASA, iaitu ujian Akhir Akademik), ttp ia merupakan satu proses pentaksiran yang berterusan…
Pada pendapat saya, ia merupakan sistem yg bagus kerana ia menguji tahap kefahaman dan kemahiran murid setiap masa, tanpa perlu bergantung kepada keputusan exam (yelah, budak2 bodoh klau pulun hbis belajar seminggu sblm exam msih boleh lulus, dan tidak menampakkan potensi sebenar bdk tu). Sekaligus mewujudkan suasana pembelajaran yang tidak berteraskan Examination semata-mata…
Namun begitu, ia menjadi masalah (atau loophole) apabila murid tidak mempunyai matlamat utama yang jelas (Seperti Skor banyak A dalam UPSR atau SPM)… Atau dalam bahasa mudahnya, budak2 xda tujuan nk ke sekolah… Secara tidak langsung pelajar sekolah pun x fokus atau ambil berat akan pelajaran (Sekadar buang masa, buat masalah Disiplin, menyusahkan guru dan menjadikan sekolah seumpama Pusat Asuhan Kanak-Kanak Remaja 🤬)… Sekaligus ada pihak yang menginginkan Kerajaan untuk mewujudkan Perperiksaan Awam UPSR dan PT3
Tetapi dari satu aspek lagi, kita kena lihat murid skrg ada masalah pembelajaran merupakan murid Pasca Covid-19, iaitu sesi pembelajaran melalui alam maya seperti Google Meet. Certain org boleh adaptasi dgn perubahan ni, manakala murid lain mngkin x faham akan jenis sesi pembelajaran sedemikian… Jadi selepas je sekolah buka, guru2 mempunyai tugas dan bebanan yg besar bagi mengajar murid yg msih x faham akan sylibus2 lepas…
Pada Pendapat Ajarians semua (Baru nak msuk soalan 😜), patutkah sistem Perperiksaan UPSR dan PT3 diwujudkan semula selepas 2025 (sebab pertimbangan kembalikan UPSR, PT3 akan dibuat selepas 2025 menurut Menteri Pendidikan) bagi memastikan murid ambik berat akan pendidikan, atau hanya kekal dgn SPM sahaja, beserta sistem PBS dan PBD sahaja and let the river flow….
submitted by ProfileHairy to Ajar_Malaysia [link] [comments]


2024.05.24 13:32 akangmacho SADIS, SISWI SD TEWAS DAN DIBAKAR

SADIS, SISWI SD TEWAS DAN DIBAKAR

SADIS, SISWI SD DI SUMBAR TEWAS DIBAKAR TEMAN, KELUARGA TUNTUT PIHAK SEKOLAH
Keluarga Aldelia rahma (11), siswi SDN 10 Durian Jantung, Kabupaten padang Pariaman, Sumatera Barat (sumbar), menuntut pihak sekolah yang dianggap lali. Menurut pihak keluarga, Aldelia terbakar karena ulah temannya saat ia dimintai wali kelas membakar sampah.
Saat itu, kakak sepupu Aldelia, Media Madona, menyebut Aldelia disiram dengan pertalite oleh temannya yang jahil. Api pun langsung berkobar membakar tubuhnya.
Akibat kejadian ini, Aldelia mengalami luka bakar 80%. Setelah sempat di rawat sejak 23 Februari 2024, Aldelia yang juga mengalami gizi buruk setelah kejadian itu meninggal dunia pada Selasa (21/5) di RSUP M Djamil Padang.
"Kami dari awal sudah tidak senang. Kejadian di jam sekolah dan di lingkungan sekolah. Awalnya kejadian ini berbeda versi guru dengan cerita Aldelia." tutur madona saat dihubungi kumparan, Kamis (23/5).
Wali kelas Aldelia yang dinilai keluarga terlalu abai.
Aldelia selama ini sering di bully oleh anak ini. Ketahuan setelah Adelia cerita ke kakaknya. Sering ditendang, ditempeleng dan bahkan di dorong," ungkapnya.
Setiap Aldelia mengadu ke guru, menurut Madona, Wali Kelas malah memarahi Aldelia karena berteman dengan laki-laki. Padahal, Madona menilai, selama di sekolah tak ada bedanya berteman dengan lak-laki atau perempuan.
"Sama semua. tergantung anak ini. Memang anak ini jahil. Sebenarnya anak ini kalau ditegur sama guru, pasti berhenti jahil,"
BEDA VERSI KEJADIAN
Madona mengungkapkan, awalnya pihak keluarga mendapat cerita bahwa kejadian ini terjadi tanpa disengaja. Menurut penuturan guru kepada keluarga, api menyambar Aldelia karena botol berisi minyak tanah yang ada di dekat bakaran tumpukan sampai meledak.
"Gurunya menuduh kenapa main api di belakang sekolah," kata Madona.
"Sudah itu datang temannya ini, disiram, lalu terbakar. "Ada guru di sana?" tanya saya.
"Tidak", katanya. Saya tanya. "Warna hijau minyaknya?"
"Iya," kata Adelia.
Berarti kalau hijau pertalite. Namun versi guru disebutkan minyak tanah," ungkap Madona.
Dalam versi guru, lanjut Madona, seluruh siswi hanya diminta bersih-bersih di kelas saja. Padahal berdasarkan cerita Aldelia, semua teman sekelasnya diminta bersih bersih di belakang sekolah karena akan ada kegiatan.
"karena akan ada kegiatan di sekolah, anak olahraga kelas 4 ini diintrusikkan bakar sampah. Ini tidak ada pengawasan juga dan guru," sesalnya.
submitted by akangmacho to u/akangmacho [link] [comments]


2024.03.20 04:54 rubick37 Komunitas User Character.ai

Good morning fellow Komodos.
Perkenalan singkat dulu, jadi gw adalah guru sekaligus pembimbing mata pelajaran riset di salah satu sekolah di Jakarta, dan saat kami sedang mengikuti lomba penelitian tingkat nasional. Singkat cerita, salah satu anak bimbingan gw mengangkat tema tentang character.ai dalam bidang psikologi, tapi mereka masih bingung dari mana data tentang user character.ai ini bisa mereka dapatkan. Nah, apakah para komodos disini ada yang familiar dengan character.ai ini, atau mungkin apakah ada komunitas dari user character.ai ini, baik secara offline ataupun online seperti di facebook, twitter, discord, dsb? Please share your thoughts, infos, or ideas about this. Thanks in advance. Have a great day, semoga sehat selalu 😀🙏
Edit: Komunitas yang dimaksud adalah yang ruang lingkupnya masih di Indonesia, karena user character.ai mayoritas dari USA (37%), sedangkan Indonesia sendiri ada di peringkat ke-2 (9.5%) (semrush.com)
submitted by rubick37 to indonesia [link] [comments]


2024.03.08 03:30 borgprototypr PAJAK SEBAGAI INSTRUMEN AGAR KORUPSI TETAP LANCAR TANPA MENGANGGU EKONOMI KELAS BAWAH

gue kadang mikir ,kalo pajak itu sebenarnya sebagai safety tresshold menjaga batas yg bisa dikorupsi "OKNUM" pemerintah agar tidak menganggu bansos/jatah rakyat kelas bawah. last time they trespass that tresshold ,kejadian 98 terjadi.
( i know it's not caused corruption,tapi kalo pemerintahan soeharto ndak separah itu korupsi,kolusi ,nepotisme nya,krismon indonesia ndak bakal separah itu,lihat aja krismon 98 di korsel,china,jepang, Malaysia ,Singapore )
korupsi disini juga markup harga di anggaran , money laundry, serta proyek yg designed to fail(tinggal bilang tidak sesuai prediksi, beres,padahal cuma buat nyairin anggaran aja)
3 hal diatas merupakan bentuk korupsi paling susah di penjarakan.
dan tentu saja, korupsi konvensional
gue jadi ingat,guru sekolah gue dulu pernah cerita, bahwa dia ndak terlalu legowo bayar pajak karena duitnya bakal dikorupsi
submitted by borgprototypr to indonesia [link] [comments]


2024.02.27 17:19 TruthversusSlander apa sebenarnya berlaku? kes apa? diorang ni hanya bagi hints, bits and pieces atau pembayang jelah. guna kata lucah pulak. Tak dapat cari further information atau info lengkap. Apa? Kenapa? Bagaimana? Siapa? Bila berlaku? Who is the criminal/culprit? Who is the victim?

apa sebenarnya berlaku? kes apa? diorang ni hanya bagi hints, bits and pieces atau pembayang jelah. guna kata lucah pulak. Tak dapat cari further information atau info lengkap. Apa? Kenapa? Bagaimana? Siapa? Bila berlaku? Who is the criminal/culprit? Who is the victim? submitted by TruthversusSlander to NegarakuMalaysia [link] [comments]


2024.02.06 21:21 merpatibiru FIKIR

Kenapa kita perlu tau masalah rumah tangga artis atau orang yg berpengaruh.adakah benda tu boleh tambah pahala kau duit kau pangkat kau ,hidup kau bahagia ke, takkan kau happy ke takkan habis tu asal nak tau jugak asal nak hebohkan .aku tau banyak melayu suka cerita cerai2 gaduh2 yg sekarang ni bintang lucah .aku faham kenapa melayu suka benda2 tu sebab aq Pon melayu. tapi dh jadi kebiasaan kita sebagai melayu.Nak buat macam malayu suka sebuk hidup org yang x datangkan faedah dalam hidup dia.MACAM MANA LA NAK MAJU MELAYU NI.bila bingai dah di semai dalam hidup , jiwa iblis Pon kau nak.
submitted by merpatibiru to u/merpatibiru [link] [comments]


2024.02.04 14:35 unforeesableduck Diaini ada yang selalu disuruh orang tuanya buat ikut CPNS? Gimana ceritanya?

Ortu gw termasuk yg selalu nyuruh gw, dan saudara/sodari gw buat ngikut tes CPNS.
Buat latar belakang, ortu gw emg bekerja sbgai guru PNS, dan memang hsilnya ckup trlihat, bisa beli rumah, mobil, dll, berkecukupan lah.
Di awal awal sebelum bekerja setelah lulus kuliah, gw masih oke lah disuruh ikut tes CPNS. Masih belum ada kerjaan. Ditahun pertama dna kedua dapat kerja juga masih terus disuruh ngikutin.
Sampe sekarang, almost 5 years gua udh kerja, terus disuruh buat ikutan tes. Memang kerjaan gw smpe sekarang "gk menghasilkan" yang signifikan. Gk kelihatan prubahannya secara fisik, dan gw emg melakukan beberapa kesalahan finansial (yg org tua gw gk tau).
Tpi selama bkerja, n sampe saat ini gw kerja selalu disuruh ikut tes, bukan malah bkin gw smgt. Gw malah jadi ngerasa helpless, ngrasa bahwa apa yg gw lakuin, kerjaan yg gw punya hingga saat ini gk ad artinya. Gw gk ngerasa disupport.
Gw tau niatan ortu gw mgkin baik dari sisi mereka. Pengen lihat anaknya punya kerjaan stabil, bisa pensiun dengan aman. "Memang sedikit, tapi cukup". Begitu kata mereka.
Tapi ada hal yg ngebuat gw males ngikutin tes CPNS. Sorry if i offense you guys, if you're PNS. But this is my honest opinion from my perspective.
Pertama, gw ngerasa SDM yg ada di PNS itu gk kompeten dan terlalu santai. Liat aja pengurusan macem macem, terkesan lambat dan gk update secara teknologi.
Kedua, gw ngerasa banyak bener peran nepotisme di pns. Ngantri ngurs sesuatu, bisa diduluin kalo lu kenal org dalem. Gw tau ini krna ortu gw jga pernah make cara ini.
Ketiga, gw ngerasa budaya para PNS itu budaya "Tua". Banyak orang" tua di dalamnya, dengan budayanya yg begitu aja dari dlu. Dan gw ngerasa, meskipun ada org muda yg masuk, bakal kalah dengan budaya yg udh lama disitu.
Keempat, ini entah perasaan gw atau apa, gw ngerasa ada kesan "cringe" ketika berurusan dengan para PNS ini.
Kelima, gw ngerasa, sebagai pribadi gw gk bisa berkembang dan dapetin partner kerja yg bisa saling tuker pkiran disitu. Gw ngerasa jiwa para PNS yaudah, gitu aja. Kerjain yg disuruh, dan pulang. Gk ada sesuatu menarik yg dikejar /pursue.
Aside from myself yg kaga masuk/lulus test CPNS, itu hal" yg gw pikirin, yg buat gw sebenrnya males ikutan tes.
Disini ad yg punya pengalaman sama? Atau mungkin udah lulus sebagai PNS? Atau malah yg dulu menggebu-gebu pengen jadi PNS akhirnya pindah haluan?
If you don't mind, please tell your story here. Would really appreciate that!
Gw penasaran dengan cerita atau perspective masing" kalian.
Thanks
submitted by unforeesableduck to indonesia [link] [comments]


2024.01.31 05:52 Cold-Ad2920 What is the most fucked up thing your religion teacher ever said/taught you at school?

Topik ini baru jadi topik hangat di tongkrongan gue, karena we just realized kalo kita punya kasus yang sama.
For my case guru agama gue waktu sd cerita kalo kalian sampe sentuhan kulit sama temen cewe kalian (sengaja atau ga sengaja) nanti di akhirat lobang pantat kalian bakal dimasukin besi panas sampe tembus ke mulut (sambil dia visualize pake tangannya dia 👌👈)
Temen cewe gue cerita kalo guru agamanya waktu sd pernah marahin dia gara gara ga berjilbab terus cerita kalo nanti di neraka rambutnya bakal dijambak sampe kulit kepalanya copot, and then he proceed to ngejambak temen gue sambil diteriakin “MASIH MENDING SAYA YANG JAMBAK DARIPADA BESOK DI AKHIRAT DIJAMBAK SAMA MALAIKAT”
We just think it’s really fucked up if religion is taught with fear and trauma apalagi buat anak kecil….
does everyone here have simillar experiences?
submitted by Cold-Ad2920 to indonesia [link] [comments]


2024.01.08 18:36 kucingmbelink How do you call this "parent"?

A rant, i dunno where to put this but here we go...
Gw (M20), for the rest of my life gapernah tau bokap kandung gw kaya gmn. "Ur dad is buying milk" joke became true but anyway...
Nyokap nikah lagi, ama duda 3 anak pas gw umur 5th. Setelah nikah, terutama masa SD gw suicidal, parah. Udh suicidal, gak jarang diancem mo dibunuh ama bokap tiri gw. Dari diancem parang sampe mau diceburin sungai gede lagi banjir pas kelas 2SD. Kena bully jg waktu SD itu. Was a rough experience for 6 years or more. But i thought my mom was "lebih galak" at that time, dumb, ik. Anyway, aneh rasanya buat anak SD sampe suicidal. Good thing i survived.
Makin gede makin nyadar, andil dia secara langsung ke gw itu dikit, cenderung negatif malah. SD gw hobby gambar, ya walau jelek sih tp selalu didukung ama keluarga nyokap (TK gw tinggal ama keluarga nyokap). Abis nikah, dia dan anak - anaknya ini gak nanggung ngehujat gambar gw, sampe endingnya gw bener bener stop 100% setelah lulus SMP.
Gw suka ngebuat barang, yaa kaya DIY maker "drpd beli mending gw buat sendiri" sort of thing. Nyokap minta gw buat bikinin lampu meja. Gw bikinin deh, jadi, nyokap oke oke aja. Dia dateng, ngatain bikinan gw ampas banget, dan dia ngomong kalo bikinan dia lebih bagus (even tho nyokap sempet ngeluhin perkara bikinan dia yang gak rapi, kaku, dsb).
Alat alat yang gw beli, gw taro toolbox di garasi tiap abis bikin sesuatu. Tp entah kenapa ni orang tiba tiba ngamuk gede nyuruh gw beresin alat gw. I was like, kan udh beres, udh gw taro tempat alat - alat. Turns out dia gak sudi alat "murah" gw campur ama punya dia dan bakalan dia buangin semua klo masih gw taro situ.
Nyokap gw kena asma, ditambah nyokap (mbah kalo dri gw) dri bokap tiri itu takut ama kucing. Makin menjadi jadi klo bokap tiri ketemu kucing. Tapi, nyatanya gw ama nyokap sering ngasi makan kucing liar yang kebetulan dateng di rumah. Gak lama tu kucing ilang. Terus mak gw pengen kucing anggora, pagi ilang. Taunya dijual ama dia. Terus, nyokap jg cerita ada alasan kenapa adek gw (anak dri nyokap gw + bokap tiri) ada tanda lahir di dada sebelah kiri. Katanya sih bokap ngebunuh kucing waktu nyokap ngandung adek, mitos orang jawa... Yaa walau mitos tp kejadiannya beneran kejadian.
Oh also, gak jarang dia ngaku ke gw klo kucing - kucing yg ilang td emg dia bunuh. Niatnya ngejek gw tp candaan bunuh hewan? Really?
Ada lagi. Anak dia waktu SMA dibeliin mobil pake duit nyokap gw. Sedangkan gw SMA cuma naik sepeda pancal biasa, motor aja ga punya. Harusnya gw bisa ngamuk ke nyokap kenapa gak adil, tp nyokap posisinya tertekan, yaudah akhirnya gw mending diem aja drpd nambahin susah. Anaknya tadi kuliah di jurusan dngn taraf yang katanya guru guru SMA gw "bawah sendiri", dan bokapnya nyuruh dia masuk teknik sipil di univ swasta, double gelar gitu. 3th, cuma tuntas 1 semester dan ngeluh susah. Gw masuk teknik jalur undangan, negeri. UKT bisa dibilang lumayan murah, jelas lebih dikit dari dia. Oh ya, both me and his son got the funding from MY mom.
Also hp anaknya rusak, dia minta gw buat ngasih hp secondary gw, YANG GW BELI PAKE UANG TABUNGAN GW SENDIRI, ke anaknya krn hpnya rusak. Sebenernya bokap tiri waktu itu minta ke gw baik baik, dan bukan minta, tp pinjem. Yaudah deh gw oke. Tp kelakuan anaknya, gw enak enak tidur siang digedor sambil dipalak tu hp. Terus dia ngomong "lu kalo ga ikhlas ngasi ni hp gw pukulin lu". LAH SIAPA YANG IKHLAS KALO GINI CARANYA JINK??
Nah, waktu itu gw pulkam lagi makan di dapur, dia dateng ngebacot kalo kuliah gw kejauhan, harusnya gw milih ke univ yang deketan soalnya gw jg keterima disitu. Dalem ati ya iyalah keterima, mandiri, jurusan yg gw pilih jg peminatnya minim. UKTnya jelas bakalan gak karuan, kasian nyokap gw.
Baru 1th ini gw jadian ama cewe. Ngebacot lagi tuh dia kalo gw masih punya darah bajingan dri bokap kandung gw (meskipun gw gapernah ketemu???) Dan ngomong bakal menjarain gw sampe aneh - aneh.
Gak berhenti disitu soal menjarain gw. Alkisah gw lagi enak enak dengerin lagu pake laptop. Dateng tuh dia ke kamar gw. Dengan nada ngancem "lu harusnya udh tau UU baru buat pacaran, lu bisa dipenjara karena pacaran loh, awas ae". BRO I AM A 20 YEAR OLD MALE, WHAT DO YOU WANT ME TO DO? JACKING OFF TO ANIME PILLOWS????
Gw jelas berontak, nurut gak nurut, nurut pun gegara mental survival karena dia brutal gitu. Takut dibunuh gw. Nyokap jg ngomong hal yang sama, just want me to survive. Gak jarang gw berontak sampai nyokap nangis, takut gw dibunuh. Akhirnya ngalah aja gw. Pergi tuh dia, nyokap ngomong ke gw "ibuk gamau kalo kamu ngebales dia. Ibuk tau kok uang ibuk kemana, yang penting sekolah kamu masih lancar. Gausah dibales, ibuk takut banget kalo malah kamu yang kena. Ibuk tau dia sebrutal apa". Man i'm shakin' a lot after that. Banyak hal lain yang gw udh lupain. I feel really unmotivated to create something. Even i often feel my creations are just straight up cringe, bad, wasting people's time to see. Every steps i made seems like a bad decision because of him. I'm just... Idk, sad? Fearful? I don't know what to do, i'm really afraid to actually take a step in my life. Gatau gw harus gimana.
Oh, lapor pihak berwenang would be a no since he's one of em.
submitted by kucingmbelink to indonesia [link] [comments]


2023.12.29 20:58 ConfidenceCritical36 Rumah Sebenar Datuk Seri Uppik/Maslan Sani

Rumah Sebenar Datuk Seri Uppik/Maslan Sani
follow up post sebelum ni…
as you can see, dalam gambar pertama tu ada kereta lamborghini aventador dgn audi r8 dan ya bgitu la rumahnya last sy tgk. tidak dinafikan banyak rumah2 di Semporna cantik2 tapi ndk pula semua menjual stuff🤣.
mari sini sy kasi tunjuk detail2 rumah2 femes di semporna
  1. Istana Putih: Rumah keluarga Cikgu Nasir Paisal. Rumah ni didirikan atas kerjasama adik2 beradik Cikgu Nasir sendiri yang merupakan someone yang bekerja di PPD Semporna. Kebetulan juga ada adiknya contractor.
  2. Rumah Istana: Tidak banyak info yg sy tahu pasal rumah ni tapi rumah ni sudah lama ada. mungkin lepas tahun 2005 rumah ni sudah ada. dengar cerita pemilik rumah ni ada berekar2 tanah kelapa sawit sebagai pendapatan. Kaya sebab ada sawit adalah salah satu kekayaan yang common amongst upperclass di semporna.
  3. Rumah putih: Dimiliki oleh contractobusinessman yang berasal dari Semporna. Erwan bin Sabardin (Anak angkat Arwah Datin Manis Muka, Adun Bugaya 2018-2020). macam biasa, kekayaan beliau mostly dari sawit. ada juga resort yg dia ada share (nusa kuya resort). fun fact Erwan bin Sabardin adalah abang kepada Rashdey bin Sabardin, pernah jadi artis Sabah sekitar awal 2000an. khabar angin ada juga bgtau yg dia ni ahli Freemason Lodge Kinabalu tapi baca boleh, percaya jangan.
  4. Rumah coklat: dimiliki oleh seorang guru dari SMK Datuk Panglima Abdullah, Cikgu Raman Muhamad. rumah ni bersebelah ja dengan rumah ketiga tadi tu. isteri kepada guru ini mempunyai hubungan keluarga dgn Arwah Datin Manis Muka. Isterinya jga seorang guru di sekolah rendah. Ikut tale2 dari folks2 semporna, isteri kepada Cikgu Raman ni mewarisi kekayaan org tua nya. Org tuanya juga diceritakan sebagai “peneroka” di semporna dan menetap di area Indani selepas berpindah daripada persekitaran pulau bum-bum pada pertengahan 1900an.
jadi apa kaitannya sama kes datuk uppik ni? sebenarnya ndkda kaitan tapi baru2 ni viral di social media yg rumah2 dlm gambar2 tersebut milik datuk uppik. tidak cukup dengan fitnah itu, masuk lagi hal politik. kesahihan bahawa ex-ahli parlimen sepanggar Dato Azis Jamman ada kaitan dengan datuk uppik masih belum ada bukti yang kukuh. Sudah buta oleh politik, memainkan sentimen bangsa pulak. Kepelbagaian bangsa dalam Sabah bukan lah satu kelebihan utk Sabahans. Medium sentimen bangsa ni lah yang memundurkan kita dan membantutkan kemajuan kita. yang bajau, cakap si uppik ni suluk, yang suluk cakap dia bajau. yang lain tuduh bangsa2 ini merosakkan Sabah. Sabahans, this is why we will never prosper. As long as kita mementingkan bangsa kita sendiri mcmmna kita mau ajak bangsa2 yang lain maju? Kalau kita Sabahan berterusan jadi minyak dan air, sampai bila2 pun kita tidak boleh memajukan Sabah kalau Sabahans sendiri yang tidak mau bersatu.
submitted by ConfidenceCritical36 to Sabah [link] [comments]


2023.12.21 07:34 iflmemes pacar abis meninggal sendirian dan gw merasa bersalah

Sebenarnya udah ada postingan dealing with grief, tapi gw butuh banget curhat.
Sebelumnya, gw pernah bikin post disini kalo diajak balikan sama mantan tapi diajak ikut guru spiritual gak jelas. Post nya udah gw hapus. Gw gak mau ikut begituan dan gw marah karena disumpahin ga lulus sidang skripsi dan baru minta maaf tanggal 5 Desember kemarin. Gw juga marah karena nganggep dia menghubungi lagi cuma buat nyari pengikut. Ternyata dia mohon-mohon biar dimaafin dan bener-bener pengen balikan sama gw. Gw maafin tapi belum kasih lampu ijo buat balikan. But I wish him the best walau lagi emosi karena doi nyebutin mau pindah univ yang lebih bagus dan mau S2 nyari beasiswa.
Dua hari kemudian, gw telepon lagi karena mau kasih dia second chance since akhirnya dia gak maksa gw ikut guru spiritual itu. Tapi telepon gw ga diterima, chat juga gak masuk. Last seen baru tanggal 6 malem. Gw kira dia sibuk karena lagi ujian. Setelah 5 hari gw tunggu kok last seen nya ga berubah? malemnya denger kabar dari uploadan fb tantenya doi, ternyata doi ditemukan meninggal tanggal 13 kemarin, kayaknya dia udah meninggal dari hari jumat pas gw chat. Jenazahnya baru sampai di Indonesia kemarin dari prancis dan dimakamkan hari ini. Sadly, ga bisa ikut layat karena lokasi di luar jawa, gw mau presentasi proposal tesis ke calon pembimbing karena emang ada seleksinya dan masih kerja, ga bisa cuti karena kerjaan by project. Gw juga gak tau sebab kematiannya apa walaupun gw tau dia punya sakit jantung kompleks dari kecil. Tapi takut banget kalo ternyata karena s-word. Kalo karena s-word, gw benar-benar merasa bersalah.
Gw merasa bersalah karena beberapa hal. Pertama, I am not there when he passed away. Gw ga melakukan upaya apapun pas tau doi ga aktif WA nya 5 hari karena gw terlalu sibuk mikirin UAS dan gawe yang lagi hectic. Kedua, gw ga bisa mengendalikan emosi pas vc an kemarin walau akhirnya mereda dan kita berhasil baikan. Ketiga, gw beberapa hari ini scrolling chat, ternyata penyebab doi jadi miserable adalah gw yang udah kebanyakan mengeluh dan gw yang mengenalkan ke temen yang orangnya ternyata pada ga bener. Jadinya, almarhum selalu diutangin dan dimanfaatin sama temen gw yang begajulan itu walaupun akhir-akhir ini udah di-cutoff sama kita.
Di sisi lain, gw lega karena almarhum udah ga sakit lagi. Gak perlu struggle kuliah ga lulus-lulus karena badan ga sehat, ga perlu lagi gw temenin nunggu janjian kontrol sama dokter, ga perlu lagi sakit-sakit operasi berkali-kali, dan ga perlu lagi minta maaf sama gw berkali-kali karena gak paham-paham kalo gw ajarin. Tapi, sampai hari ini, gw belom bisa berfungsi dengan baik. Gw udah hampir seminggu ga bisa tidur dan ga mau makan. Gw udah melakukan beberapa hal biar doi dimudahkan jalannya ke surga. Gw selalu doain dia, sholat ghaib sendiri, dan berusaha nyari kontak keluarganya buat ngucapin belasungkawa dan nyebutin kebaikan doi. Ternyata, banyak detail kehidupan doi yang keluarganya gak tau. Almarhum operasi sendiri di perancis beberapa kali, keluarganya gak tau. Taunya malah dari gw. Again gw merasa bersalah banget karena ga bisa jagain almarhum selama hidup.
Komodos mungkin ada pengalaman coping pas lagi berduka sekaligus mengatasi rasa bersalahnya? Gw udah melakukan banyak cara. Gw nangis sampe abis air mata, ibadah, meditasi. Tapi tetap aja ga hilang rasa bersalahnya dan hampa banget. Mau minta maaf ke keluarganya tapi keluarga juga masih berkabung.
Edit :
Thanks for the kind words. Gw udah merasa sedikit tenang karena tante almarhum bales chat gw. Intinya ortu almarhum nitip bilang terima kasih karena udah menjaga dan nemenin doi, sama terima kasih udah kasih tau hidup almarhum yang dia sendiri ga pernah cerita ke ortunya (dia kalo kasih kabar ke ortu bilangnya baik-baik aja terus. Padahal sering opname sama kesulitan belajar. Operasi aja ga ngasih tau ortunya).
Buat yang udah baca postingan yang diajak balikan harus ikut cult, please jangan hujat almarhum soalnya kesalahan dia setengahnya karena gw yang sempat membawa negative vibes. Almarhum sebenernya orang baik, cuma gampang nyerap energi. Pas masih kuliah di indo kirimannya banyak, dia sering traktir makan temen yang kekurangan, kalo kerja kelompok terniat banget, selalu ada buat dengerin keluh kesah gw, even di titik terendah dia. Dia sabar banget ga pernah nyalahin keadaan dan orangtuanya yang denial sama penyakitnya.
submitted by iflmemes to indonesia [link] [comments]


2023.12.02 08:40 MerkuriIntan Hi komodos, sekedar mau ngeluapin cerita disini sebagai seseorang yang mencap diri "failed as a human, brother and son" dan berfikiran untuk "menutup buku"

Hi komodos, sekedar mau ngeluapin cerita disini sebagai seseorang yang mencap diri
Halo komodos, aku izin sekedar mau cerita disini karena sejujurnya selama ini hanya jadi SR. Aku sudah sekian lama pengen menulis dan menceritakan ini, namun karena terkendala waktu, mood dan mngkn rasa takut jadi baru bisa keturutan sekarang.
Maaf, sekiranya apabila ceritanya bakalan panjang banget.
Jadi aku (M24) adalah seorang lulusan prodi sasing dari salah satu ptn di jateng. Sekarang ini aku tengah menganggur selama kurang lebih 6/7 bulan yang mostly juga karena kesalahanku sendiri yang begitu teledor dan kurang bijak dalam menyikapi usia dewasa. Aku sempat bekerja di sebuah bimbel bahasa inggris sebagai admin disana selama kurang lebih 7 bulan sebelum diriku memutuskan untuk resign dari sana, tanpa mempertimbangkan adanya pekerjaan pengganti atau tidak sebelumnya. Sebelumnya memang sudah ada beberapa interview sebelum aku benar-benar keluar dari situ, namun memang belum berjodoh apa gimana aku belum benar-benar bisa secure pekerjaan sebelum aku memutuskan resign. Aku merasa sangat unwise dan terlalu larut dalam overthinkingku kala itu (akan aku perjelas di paragraf selanjutnya).
Ada beberapa hal yang mendasari keputusanku untuk resign, namun 2 yang menjadi poin utama adalah mengenai benefit gaji dan jam kerja. Memang di awal sudah ditekankan apabila gaji yang diberikan akan dibawah UMK yang ada (hanya di angka 1 juta sekian). Itupun ternyata, masih ada potongan sekian persen dikarenakan bimbelnya masih dianggap oleh pihak Finance terdampak oleh pandemi, dan tidak dapat dipastikan untuk bisa kembali ke penghitungan gaji normal apakah bisa dilakukan dalam waktu dekat.
Untuk benefit gaji sendiri aku merasa masih bisa menyanggupi karena aku juga untuk hitungan FG yang “sangat” minim skill (bahkan mngkn hampir ga punya) merasakan untuk mungkin mencoba mendapatkan pengalaman kerja yang nantinya, berharapnya, bisa dipergunakan untuk mempercantik CV. Untuk jam kerjanya, aku menanyakan soal hal itu, dan dari snaanya memberitahu apabila untuk jam kerja 6 jam dengan 2 shift (6 jam karena mngkn msh terdampak pandemi tadi, apabila sudah kembali bisa saja jadi 8 jam). Dan ada agenda-agenda lain seperti dinas ke luar kota dsb yang perlu dilakukan dan bisa saja menyita jam reguler yang sudah ada. Poin terakhir inilah yang mungkin menjadi pertimbanganku dan membuatku berfikir ulang.
Jadi untuk bimbel ini sendiri ngga cuman bergerak di kantor utama, namun juga bekerja sama dengan sekolah-sekolah dalam mengisi ekstrakurikuler mereka atau menawarkan jasa pengadaan lab bahasa (include dengan guru freelance dan buku mapelnya). Jobdesc ku disini kebanyakan berfokus pada observasi dan monitoring bagaimana kegiatan belajar mengajar baik dari guru freelance di kantor utama maupun yang ditempatkan di sekolah-sekolah tadi. Aku juga berkoordinasi dengan koordinator sekolah terkait dengan performa guru yang ada, respons murid, kualitas materi yang diberikan serta pengaturan jadwal seperti sesi foreigner (disini ada freelance foreigner juga, tapi ku lihat2 yang bisa stabil dtg cuman 1 orang) ujian mid dan final test.
Pada mulanya, tepatnya 3 bulan pertama, aku masih merasakan enjoy dan senang untuk melakukan semua jobdesc yang ada. Walau terkadang masih sesekali kena tegur karena datang terlambat (jarak rumah ke kantor dulu memakan waktu krg lbh 45 menit) namun untuk perihal yang lain so far aku sendiri ngerasa masih sanggup-sanggup saja. Namun, hal yang sama mungkin ngga aku temui dengan orang rumah alias ortu yang ngerasa pekerjaanku memang dinilai masih terasa kurang dan mereka berharap jga aku bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Opini mereka menurutku valid karena aku sendiri punya 2 kakak yang memang sudah terlampau sukses, 1 bekerja di BUMN dan satunya lagi bekerja di sebuah perusahaan startup unicorn di Indonesia.
Memang, sedari aku kuliah semester 1 aku mulai sadar apabila aku memang super inferior dibanding kakak-kakak ku. Aku memang ngerasa gapunya sesuatu hal lebih yang mngkn ga dimiliki oleh kedua kakakku. Aku terkadang takut untuk melihat mereka di kala diriku yang super inferior ini masih belum bisa berdiri tegap “setara” dengan mereka.
Bahkan ortuku sendiri juga mengiyakan hal tersebut, dan memang aku jga merasakan hal yang sama. Pernah ada momen dimana ketika aku terselip gaji yang biasa kudapat hanya sekian 1 juta pun, ada sedikit gelak tawa dari ortuku karena merasa memang terlampau jauh bgt dari yang beliau harapkan (gajiku paling rendah di keluarga). Walau memang setelahnya mereka juga mengucap untuk tetap bersyukur akan rejeki yang ada, namun celetukan tawa tadi seolah-olah kutanggapi dengan mood negatif karena mengira memang aku akan berakhir jadi anak yang gagal di keluarga ini. Ortuku keduanya adalah seorang guru pns, bapak sudah pensiun dan ibu tahun depan ikut juga. Walau begitu, ada rasa malu dan merasa terbebani apabila aku nggak bisa mengikuti jejak anak-anak ortuku yang lain yang sudah sukses. Terlebih, kesan aku menjadi adik yang beban dan ortu yang enabling sepertinya juga jelek juga.
Kembali ke topik pekerjaan di bimbel tadi, aku mulai merasakan ketidakselarasan antara workload dan benefit yang kuterima ketika aku mulai menjalani agenda dinas keluar kota. Mulanya aku berfikir agenda biasa pergi ke luar kota gitu, namun tidak. Aku diharuskan untuk berangkat jam 3 pagi demi untuk mem-paskan waktu dengan kegiatan KBM sekolah di luar kota sana (aku sudah melakukan agenda ini sekitar 4 kali, 2 kali ke kab. di jatim dan 2 kali juga di kab. di jateng).
Biasanya, agenda ini dilakukan dengan perihal pembuatan laporan observasi lab bahasa atau untuk pelaksanaan TOEFL/TOEIC secara offline. Aku sedikit kaget mulanya karena aku berangkat pagi-pagi buta dan pulangnya pun bisa jadi melebihi jam kerja yang ada (oh iya aku lupa memberitahukan apabila tidak ada uang lembur disini). Apabila aku ngga salah, agenda ini ngga setiap waktu ada, minimum 1 bulan sekali memang. Yang mungkin lebih susah untuk ditebak adalah ketika ada agenda keluar kota terdekat (minimal 30-45 menitan jaraknya) yang mengharuskan untuk menggantikan guru freelance yang berhalangan secara mendadak.
Memang, sudah ada pemberitahuan apabila hendak ijin bisa memberitahukan lebih awal. Namun terkadang aku masih menemui kasus dimana seharusnya aku jam 2 siang sudah bisa pulang, terpaksa harus menggantikan guru yang bersangkutan karena baru memberitahukan ijinnya pada saat jam 11-12 siang. Dan hal ini benar-benar tidak bisa diprediksi, dan akupun yang memang merasa skill mengajarku sangat kalah apabila dibandingkan anak-anak pendidikan otomatis kalang kabut ketika mendadak harus menyiapkan materi, absensi dan apa yang sekiranya bakal aku lakuin di sana nantinya.
Kembali ke agenda keluar kota yang berangkat jam 3 pagi tadi, puncaknya adalah ketika aku ditugaskan untuk pergi ke cilacap dan berangkat jam 10 malam. Berbeda dengana agenda sebelumnya yang mungkin aku bisa pulang 2-3 jam dari jam seharusnya aku pulang, disini I’m literally working for 24 hours. Aku berangkat jam 10 malam dan tiba kembali disini pun jam 10 malam keesokannya pula, itupun aku sampai di kantor bukan yang sampai di rumah. Agendanya sedikit berbeda karena bukan observasi yang bisa sebentar, melainkan pendampingan untuk foreigner atas permintaan personal sekolah.
Darisitulah aku merasa kalau mungkin kayak, apakah worth it untuk tetap melanjutkan ini? Dengan benefit sekian yang gaada lembur serta mungkin tidak ada kejelasan naik benefit or jenjang karir? Terlebih kadang aku merasa berfikiran negatif dengan orang tua di rumah karena melihat anak bungsunya yang mungkin akan berakhir tragis tidak bisa mengikuti jejak kedua kakaknya. Hal ini sudah kurasakan semenjak tahun lalu saat ku masih skripsian juga, saat judulku ditolak 2x dan aku merasa hilang arah karena banyak cibiran yang kuterima kala itu dari dosen-dosen yang menanyakan mengenai progress skripsiku, karena aku jauh tertinggal drpd temen2ku. Untungnya, aku sendiri ntah bagaimana bisa menyelesaikannya tepat waktu dan aku merasa itu menjadi salah satu best experience yg pernah kualami sejauh ini (mngkn terdengar sepele, namun bagiku sangat berkesan krn aku sering pusing dan nyetok obat pusing dari apotek kala itu).
Setelah menimbang-nimbang, membaca-baca sedikit artikel tentang masa kerja normal untuk resign dsb, aku memutuskan untuk resign pada bulan ke tujuhku disana. Aku menyelesaikan semua tugasku disana dan mengucap goodbye sembari membelikan rekan-rekan disana beberapa roti dan kaleng wafer.
Satu bulan pertama aku masih giat untuk mencari pekerjaan baru. Mengirimkan lamaran di lowongan yang ada, dan menunggu balasan yang ada. Akan tetapi, ntah apa yang merasuki diriku, pada bulan 2-4 aku seperti kehilangan minat dan arah dalam menata hidupku yang kacau balau ini. Aku sering membaca curhatan salah satu komodos disini yang sering berkeluh kesah soal skripsinya yang sudah diujung tanduk semester terakhir di DCT, dan komodos itu juga bilang apabila dia merasakan dirinya seolah-olah kehilangan minat dan keuletan untuk menuntaskan studinya. Aku serasa berada di perahu yang sama dengan komodos itu, hanya berbeda konteks saja karena aku dalam urusan pekerjaan. Aku benar-benar kehilangan arah dan terkadang hanya mengisi waktu dengan main game or baca-baca sosmed (I’m really sorry for being this lazy). Terkadang masih aku coba untuk memaksa diriku untuk menulis artikel sesuatu di sebuah website gitu yang membayar kontributornya untuk sekedar mengisi waktu luang, namun juga mencari mood dan menghadapi writer block jga bukanlah hal yang mudah. Ah iya, aku masih sesekali mengajar privat gitu. Ku merasa lebih mudah menghandle satu anak daripada satu kelas begitu.
Kemarin sempat ikut tes cpns oleh ortu, aku juga coba jabanin demi serasa untuk “showing effort” ke mereka agar tidak terkesan hikkikomori/nolep bgt begitu. Namun melihat bahwa di formasiku bener2 hanya dibutuhin 1 biji orang saja, seketika mengerucutkan semangatku dan benar saja, tanpa persiapan matang aku gagal di tes nya dengan skor TIU ku dibawah passing grade. Setelahnya, sekarang ini, aku kembali mencoba untuk sekedar melamr lagi di beberapa tempat. Aku ngga terlalu tau pasti skill apa yang kupunya, terkadang aku lebih memilih untuk memasukkan lamaran di posisi seperti admin dsb, dengan berharap bisa mendapatkan gaji yang jauh lebih baik seenggaknya umk.
Dalam lubuk hati, rasanya aku begitu bingung dan linglung mau dibawa kemana jiwa dan raga ini. Serasa aku hanya menjadi aib bagi keluargaku karena banyak hal yang aku gabisa kulakukan demi bisa setara dengan kakak-kakakku. Terlebih, pikiran negatifku dan overthinkingku semakin membabibuta kala mba iparku semua memiliki adik-adik yang seumuran denganku(or lebih tua dikit) jauh lebih sukses dan bisa menata hidup mereka dengan baik. Aku serasa menjadi seorang beban bagi kakak-kakakku. Terkadang sampai-sampai aku berfikir apabila mba iparku apakah membandingkan diriku dengan adik-adik mba iparku kala mereka sedang berada di ranjang.
Aku tidak tahu darimana overthinking ini berasal, mungkin sudah terlalu lama aku bergumul dengan perasaan ini. Aku takut ketika banyak konten motivasi untuk menata hidup yang baik harus dimulai dengan memenuhi goals2 tertentu, atau membuat milestone tertentu. Seperti usia 25 harus sudah punya rumah, sudah punya tabungan/aset sekian, sudah financially independent dll. Terlebih apabila nanti sudah diburu dengan usia untuk dituntut berkeluarga. Urusan perut sendiri aja masih belum sepenuhnya kelar, apalagi perut orang lain gitu.
2x aku mencoba ke psikolog (yang masih terjangkau untuk dompetku) baik sebelum maupun sesudah resign belum bisa sepenuhnya menghilangkan overthinking dan rasa takutku akan masa depanku. Mau jadi apa aku? Mau ntar gimana setelah ortu pensiun semua, or bahkan ditinggal mangkat duluan? Apakah bakal tetep jadi aib keluarga yg gabisa dibanggain di mata ortu lain? Apakah bakal mati menyendiri sebatang kara?
Sewaktu-waktu aku melihat ventilasi ruangan, kadang ada penglihatan untuk melihat diriku menggantung disana. Sekali pernah ketika orang rumah sedang pergi keluar semua, tak ada seorang pun, aku mencoba untuk mearik sebuah kursi dibawah ventilasi tsb dan menggantungkan sebuah sarung yang coba kulilitkan diantara leherku. 2-3 menit ku terdiam memikirkan “Am I already hit the rock bottom? Will I give myself another chance? Isn’t this the perfect way to end it?”. Aku urungkan niat tersebut krn aku merasa belum bener2 hit the rock bottom, tpi pikiran soal aku menggantung itu kerapkali terngiang.

ilustrasi saja
Kalaupun memang aku matipun, aku pengen meninggalkan rekening serta barang2 elektronikku untuk mereka bisa jual nantinya. Ga banyak memang, rekeningku sendiri hanya sekitar 12jt aja aku bener2 simpen selama 6 bulan ini hasil bekerja dan sisa dana kkn dulu. Aku ga main slot, judi ataupun pijol dll. Mungkin hanya itulah yg bisa kutinggalkan untuk mereka. Aku merasa hopeless, takut, menjadi seseorang yg hanya jadi beban dan aib bagi orang lain. Takut menjadi yang paling ketinggalan kereta daripada yang lain.
Pernah saking tantrum dan bingungnya aku jedotin kepalaku ke sebuah meja beton sampai benjol, atau kepala belakang ke tembok gitu. Pengen mencoba donor darah biar seenggaknya merasa bis aada value as a human being buat bisa berguna buat org lain, selalu ditolak gara2 tensi tinggi/hb nya yg lewat. Aku pernah dulu semasa kerja kepala serasa digetok palu kencang bgt randomly gitu, dan ternyata kena tensi di angka 100an/90an lbh. Kata dokternya emg jangan terlalu banyak pikiran dulu dan jaga waktu tidur istirahat gitu.
ilustrasi saja
Semenjak awal tahun ini rasanya jadi gampang bgt terlalu larut dalam kesedihan sampai-sampai hanya krn aku trerlalu was-was akan gimana soal masa depan sendiri nantinya, aku kerap menangis sendiri di dalam kamar cukup lama. Hanya dengan membenturkan kepala di touchpad laptop saja sembari memikirkan diriku 5 tahun kedepa, seketika membuatku mataku berlinang air dan sesenggukan.
Aku malu untuk mengakuinya, karena kesan disini memang cowo lebih tegar, kuat dlm menutupi emosi yang ada. Cowo lebih membuang semua perasaan itu buat nemuin jalan keluar yg ada, namun aku sendiri ga bisa melakukan hal semacam itu, ntah kenapa. Aku malu menjadi cowo yang gampang nangis gini, kesannya ga manly gitu.
Aku pengen senggaknya bisa mengukir senyum bangga di wajah kedua orangtuaku sebelum aku bakal say goodbye for the last time ama mereka. Mba iparku pernah sekali bilang ke aku pas lebaran "gausah malu-malu dek, anggep aja kakak sendiri", serasa aku pengen jawab "I will never be your younger brother, sis, not until I am as successfull as your biological younger brother. I am worthless and only bring shame to this family". Tapi kurungkan dalam hati saja. Aku begitu takut menemui orang-orang yang kukenal.
Mungkin ini bbakal jadi post terakhirku jga dengan akun ini. Aku gamau terlalu banyak ngepost krn takut mngkn akan mengganggu komodos yang lain. Melihat postingan Quora mba Grita Amelia dulu disini jga serasa membuatku takut untuk open up cerita seperti ini. Aku sering banget membaca postingan H2H disini yang mungkin membuatku merasa I am not that alone, but stil…,
Hanya 3 orang real life yang tau aku ceritakan seperti ini, dan yah aku berharap mereka ga ngebocorinnya ke siapa2. At least sebelum aku mngkn meninggalkan mereka.
Sekali lagi, maaf komodos klo emg terkesan panjang banget , ngalor ngidul, dan hopeless gini. Thanks for reading.

TL;DR :
Aku ngerasa gagal menjadi seorang manusia, anak dan adik buat kakak-kakakku maupun kakak iparku karena aku masih belum bisa merasa "setara" dengan mereka dan ortu pun juga berharap begitu, namun aku ngga tahu cara untuk mewujudkannya. Merasa makin tertinggal dengan balapan umur yang ada with no particular skill I could offer. Severe overthinking and always seeing my future as a bleak cloud ahead of me, bagai kapal yang terombang ambing di tengah lautan gatau mau berlabuh kemana. Suicide keeps crossing in my mind as an option, cuz that's the only way to relieve my pain of being such a failure in the eyes of everyone that I know..

Maaf komodos ga ngasi TLDR, sorry for this shitty long post

submitted by MerkuriIntan to indonesia [link] [comments]


2023.11.06 04:48 Secret_Drama7913 Keluh Kesah Calon Guru

Halo, sebelum saya nanya, saya mau cerita dulu. Jadi, alhamdulillah bulan September lalu saya baru aja lulus kuliah dari prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar di salah satu PTN.
Saya bingung untuk arah kehidupan ke depan, saya dihadapi 2 opsi, 'mengabdi' sebagai honorer di DKI (gaji 1,5 - 2 juta / bln) sampai datang kesempatan menjadi guru PNS (sekarang P3K) yang ga pasti kapan,
atau saya ikut lagi pendidikan sertifikasi profesi guru 2 semester (setelah lulus lalu 'mengabdi' 2 tahun untuk langsung diangkat as an PNS di daerah 3T tapi gaji langsung UMR dan dapat tunjangan sertifikasi profesi 1x Gaji dibayar per 3 bulan)??
Karena laki-laki di profesi keguruan ini khususnya Guru SD sangat sedikit dan sering jadi rebutan, sebagai fresh graduate saya bingung karena sudah 4 sekolah menawari saya posisi sebagai guru honor, tetapi itu tadi di Indonesia profesi guru ini minim 'apresiasi' dari segi pendapatan. Padahal, we shape the nation, the future. Gimana ya..
submitted by Secret_Drama7913 to indonesia [link] [comments]


2023.10.28 14:46 Few-Dragonfruit-4702 Ini salah gw atau ortu gw?

Sebelum saya mau cerita, saya mau klarifikasi dulu kalo gw ngga benci sama ortu saya, cuma heran aja apa ini beneran salah gw atau emang ortu saya yang salah?
Jadi gini, saya dari SD dulu itu anak nya diem dan agak bandel, saya yang susah sosialisasi ini bikin ortu gw kesel sama saya karena sy selalu ngebuat dia malu karena saya sendiri masih ogah berteman sama temen kelas sampe SD kelas 6. dan pas saya SMP, ortu saya ini masih agak merasa cemas kalau saya bakal tetep aja kaya gini. dan pas saya mulai SMP, justru saya jadi anak yang dikenal banyak guru dan mulai bikin relasi/teman karena bisa dibilang salah satu murid berprestasi di sekolah saya. dan pas saya SMA, sya mulai ikut OSIS dan jadi koordinator sekbid 9, saya ngikutin banyak lomba kabupaten/provisi yang berhubungan dengan bahasa, seni, dan hal hal berbau hukum. Waktu dua tahun menjadi OSIS, kita juga berhasil ngundang guest star gede ke HUT sekolah saya tanpa bantuan dari dana sekolah dan pure hasil strategi keuangan kita. jujur aja saya ngerasa saya udah berhasil berubah drastis dan lebih pede sama diri sendiri.
TAPIII nih ya, walau saya udah berubah drastis, ortu saya ini masih ngerasa saya tidak berubah sedikitpun. sampe sekarang ortu saya masih ngerasa tindakan yang akan saya lakuin di masa depan, akan mirip dengan tindakan saya di masa SD. apakah saya salah karena saya sendiri belum bisa berubah dari 6 tahun sekolah?
Ortu saya juga banyak cerita ke temen temen nya tentang sifat gw yang childish dan spoiled, ortu gw bilang kalo tingkah saya sampe sekarang masih childish dan spoiled. Sampe sampe nih ya, pembina OSIS saya yang kebetulan adalah sahabat ortu saya, sering nasehatin saya tentang tingkah saya yang bahkan kaga pernah ngerasa saya lakuin dirumah, dan dia sampe sampe nih, ngga 60% percaya dengan hasil kinerja saya sebagai pemimpin. Saya sekarang ini udah bisa kerja dan cari uang sendiri dari jadi freelancer editor. tapi teteppp aja, ortu masih belum puas sama hasil saya😔🙏 ya walau pas saya dapet sertifikat dan ke lokasinya langsung buat ambil sertif/penghargaannya, ortu saya bilang kalo saya ini anak baik baik dan sebagai orang tua mereka berhasil didik saya menjadi sukses. dan mereka juga bilang ke saya sendiri dan langsung kalo mereka bangga.
(PS. ini beneran kisah nyata, dan kaga ada buatan buatan nya, sy curhat disini karena sy juga ngga ada tempat curhat🥲 curhat ke temen juga solusinya gitu gitu aja, sy dah pernah ngobrol sama mereka dan ngga sengaja curhat, tapi curhatan syaa ini disebar ke temen temennya. sampe sy sendiri ngerasa malu.)
Okeh, sekarang coba kalian pertimbangkan, apakah saya salah dalam hal ini atau memang ortu saya yang salah? Karena jujur setiap mereka ngelakuin hal ini saya merasa saya ini adalah beban keluarga.
submitted by Few-Dragonfruit-4702 to indonesia [link] [comments]


2023.10.25 17:31 ridho-bejo_utama Hanya dengan terang

Terbengkalai dalam lamunan senja hilang angan tiada berwarna fajar menyingsing lembut nan indah menggapai adanya cara menyatakan makna yang bernada,,mengelilingi itu sebuah putaran tapi dimana yang bermakna?lingkaran melingkar ditiap waktunya tapi mengapa tak melakukan putaran yang penuh kemanfa’atan adanya,,menapakkan kaki itu sebuah jejak dan tak seharusnya jejak hilang begitu adanya hujan dan panas menghilangkanya adanya pemahaman jejak bukanlah bayangan belaka tapi semuanya terjejak ketika ada yang memahami jejaknya dan tak menyadari jejak itu dikelilinginya,,semerbak wangi harum bunga dan kuningnya daun ketika setelah hijaunya dan menjadi tak berarti apa-apa ataupun sebaliknya,,ketika daun yang kuning itu berguguran selang adanya jarum jam yang terus berjalan maka apa yang membuatnya berbangga,,,,?rintik hujan pun membasahi buminya dan menjadikan adanya gelembung di tanah adakah suatu kehidupan disana,,,? fajar senja terselimuti gelap rembulannya dan menjadi terang di bias bayang sinarnya,,,Riak air menyapa di telaga sebuah cerita dan buyarlah seberkas bentuk benda,,,menghayati peranan langkah menyusuri kelamnya lorong hampa berdengung terdengar telinga sepertinya berbisik menuntun langkah yg meraba-raba bertanya,,,dimanakah bentuk berada,,,,?dan bentukpun nyatanya hilang sirna dibuainya ombak samudra tentang adanya riak di Telaga,,?lalu di manakah bentuk nyata sebenarnya,,,? Apakah bentuk nyata terbuai oleh gelombang ombak samudra ataukah malah hanya terbuai oleh setitik riak di Telaga...?
Niat menjaga apa yang telah ditetapkan dan menerima semua pemberian tanpa harus berlebihan mengingkari apa yang memang diberikan…seperti barisan hati yang menjaga meredam disetiapnya getaran dan memang benar sebagaimana jalannya awan penuh keberkahan bila hujan tak kunjung datang apakah embun cukup mendamaikan…?maka dirikanlah rapatkan dan luruskan sebuah pandangan seperti adanya tiang-tiang yang menyanggah suatu bangunan menghormati menjaga apa yang ada dalam barisan walaupun hanya diam karena memang ucapan dan gerakan harusnya hanya kepada yang menciptakan tidak ada tinggi kerendahan bahkan semua sama dalam pandangan dan dimanapun pandangan dihadapkan bila saja menoleh kiri kanan dari arah sudut pandang mereka hanya mengucapkan tentang adanya kedamaian atau salam yang semuanya ada dalam kebenaran atau kebajikan dan kesabaran seperti juga adanya tiang-tiang yang menyanggah suatu bangunan dan lebih baiknya suatu kebaikan dilakukan secara bersamaan bukan sendirian karena tiang yang menyanggah suatu bangunan akan lebih kuat bila disanggah secara berjamaah atau bersamaan…. Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang menghalang-halangi menyebut namanya yang telah terukir indah di semua bangunan kemegahan benda, dan mereka berusaha untuk menghilangkan namanya atau juga malah merobohkannya mengubahnya merusaknya...? Dan mereka mengenalnya seperti mereka mengenal apa yang ada dalam buaiannya bahkan sebelum dia ada ataupun dilahirkan ke dunia dan menjadikan namanya bersanding dengan sang Maha kuasa yang maha besarnya dalam bahasa yang aslinya ataupun semestinya dan tiada daya dan upaya segala kemenangan hanyalah atas kehendaknya saja..?
Niat baik dalam sebuah perumpamaan bagaikan menanam Duri di halaman depan rumah pada suatu jalannya...? Memang benarlah amal itu tergantung dari niatnya tapi dari niat baik saja dunia bisa hancur terpecah belah,,? Apalagi yang dari awal niatnya sudah berada pada keburukannya..?Duri di jalan sebuah cerita, apakah harus disingkirkan atau dibiarkan..? Berjalan di jalan sebuah kenangan dan di persimpangan ia kebingungan dimanakah arah jalan kembali pulang? Ataukah dimanakah tempat arah tujuan? Atau di manakah arah jalan kebenaran? Angin berhembus sayup terdengar kencang berputar gemulai seakan akan sebuah tarian rintik hujan pun datang membasahi kekeringan dan sebelumnya memang ada dalam keputusasaan,,? Duri yang tertanam tersebar di halaman depan rumah adakah mereka berbunga berbuah dan matahari selalu memberikan sinarnya dan menjaga merawat dalam tatapannya hanya pada hari terangnya begitu juga dengan bulannya dan bintang pun hanya bisa melihatnya pada malam harinya dan tidak mengetahui apa yang dikerjakan yang empunya rumah pada pagi harinya sehingga bintang memberikan arah jalan untuk membersihkan duri yang tersebar di halaman depan rumah karena rasa sayangnya pada yang empunya rumah agar duri tak mengenainya melukainya terinjak kakinya..? Perumpamaan niat baik dari Duri yang tersebar tertanam di suatu jalan halaman depan rumah, boleh jadi adalah sebuah petaka ketika kaki tertusuk mengenainya atau menjadi suatu berkah ketika tanaman berduri itu berbunga berbuah,,? Maka niat baik ketika membersihkan duri di suatu jalan bahkan di depan rumah apakah ada persetujuan atau izin dari yang empunya rumah,,? Apakah yang sebenarnya ia malah sengaja menanamnya bekerja keras merawatnya menyirami nya menyemai nya ditiap pagi harinya sebagai penyejuk matanya dan di malam harinya kita membersihkannya tanpa sepengetahuan yang empunya ketika ia beristirahat di gelap malamnya????? Ataukah niat baik kita membersihkan duri agar tidak terkena injak kaki yang empunya rumah karena rasa sayang padanya atau malah yang sebenarnya kitalah yang salah,yang dengan tergesa-gesa membersihkan duri tanpa harus bertanya..? Hanya karena petunjuk dari sang bintang yang hanya bisa kita melihatnya pada kegelapan malam..? Jadi janganlah tergesa-gesa ketika berjalan atau mengambil suatu keputusan,,meskipun bintang atau beribu bintang yang memberi petunjuk arah jalan dan bilapun itu adalah matahari dan bulan yang terbit dan terbenam yang muncul di timur dan di barat ia tenggelam yang menjadi petunjuk perhitungan dalam suatu kebiasaan.. Maka lakukanlah dengan terang yang semuanya ada dalam kebenaran tidak berada pada kegelapan lagipula kehampaan Tanyakanlah bicaralah lakukan dengan terang dua mata saling bertemu pandang..
Layaknya suara gonggongan dengan lidah yang dijulurkan dan seperti juga binatang melata dengan suara desisan serta menjulurkan lidahnya yang panjang lagipula bercabang dan Apapun yang mereka kerjakan lidah akan tetap mereka julurkan..? Dan bagaimana kita mendapatkan suatu kebenaran dari adanya suara lenguhan ataupun lolongan suara kegelapan atau suara gema gaung samar bayangan lagipula lidah yang bercabang dijulurkan dan terdengar suara desisan..?Dan sebagai manusia yang nyata berpandangan maka Tunjukkan perlihatkan beritahukan dan katakan jalan kebenaran walau itu menyakitkan atau tidak layak mendapat kebajikan...Lingkar kelam malam mencoba melawan keangkuhan senyap detak suatu putaran seperti juga hewan pabila berjalan dan juga melolong hina di kegelapan,,,,? Lakukan dengan terang....? Hanya dengan terang dan bicaralah layaknya manusia yang berpandangan yang bukan setan atau hewan apakah kita mengetahui arti maksud dari pembicaraan ataupun perkataan dan yang melakukan apapun dalam kegelapan lagipula ketakutan..?
Jangan hanya Karena seekor hewan yang tak berdaya apalagi yang sudah terluka dengan membabi buta menuruti hawa nafsunya terus mengejarnya memburunya hingga lupa seorang manusia di tinggalkannya di tengah hutan belantara yang sedang berada dalam penjagaanya dan hutan bukan tempatnya manusia ataupun tempat seorang wanita yang dalam keadaan lemah atau sedang berbadan dua..? bahkan sekembalinya dari berburunya ia malah percaya dengan adanya kabar burungnya yang menganggap sang wanita ada yang menculiknya padahal yang sebenarnya apakah sang wanita ditempatkannya di dalam istana yang bukan di tengah hutan belantara dan pada saat dibawa ke istana dalam keadaan lemah yang bertambah dan tak sadarkan dirinya sedang berada di tengah hutan belantara yang merupakan tempat bagi sekawanan hewannya...? Seperti Hewan yang pekak pendengarannya tidak mengerti bahasa ucapan manusia apalagi setannya tidak mempunyai daya upaya hanya bisa membisikkan sesuatu di dada dan manusia memang tempatnya salah lupa atau khilafnya..?dan jangan mengirimkan suatu utusan dalam bentuknya yang hewan apalagi Setan siapa yang mengetahui suatu maksud pembicaraan yang itu hanya akan menjadi salah faham dan hanya akan menimbulkan kekacauan kerusakan serta buntut dari semua kerusuhan memicu terjadinya peristiwa kebakaran yang akhirnya hanya akan berakhir di medan perang...?dan ketika pada akhirnya mereka saling bertemu pandang di medan perang maka pembicaraan sebagai layaknya manusia yang berpandangan bukan lagi menjadi suatu jawaban akan adanya segala pertanyaan..?karena pembicaraan di medan perangnya bukan lagi tentang kita benar atau salah berteman atau bersaudara hewan atau setannya sekalipun dia adalah guru kita ataupun muridnya iblis maupun malaikatnya ataupun kita sesama manusia atau juga sesama makhluk hidupnya bahkan sekalipun antara anak-anak dengan orang tuanya perang tak akan bisa dihentikannya... Tak akan bisa menghentikan adanya perangnya di medan perangnya sekalipun ajal datang menjemputnya ataupun sang Pencipta sang Maha Kuasa memutuskan keputusan hidup matinya..? Maka bicaralah sebelum semuanya terlambat untuk dipertanyakan atau berada di medan peperangan sebagai seutuhnya manusia yang berpandangan yang bukan setan atau hewan..? Apakah setan itu bukan saja dari golongan tumbuhan atau hewan atau makhluk apapun yang berada dalam kehinaan tapi apakah kita seorang manusia yang berpandangan termasuk juga menjadi golongannya setan..?yang bersembunyi di kegelapan lagipula ketakutan yang tidak nampak kelihatan ketika melakukan suatu perbuatan yang tidak ada dalam kebenaran atau kejahatan yang membisikkan suara keburukan kebencian di setiap kesempatan meski terang ada di setiap putaran…?Lakukanlah dengan terang meski setitik cahya terang yang itu akan menjadi penerang dan yang menjadikan seutuhnya manusia yang berpandangan…
Seperti hewan yang pekak tuli tidak bisa mengerti bahasa ucapan manusia apakah seperti itulah manusia yang sudah tertutup mata hatinya padahal yang sebenarnya mereka mengerti ataupun mengetahuinya tapi apakah karena kesombonganya yang rendah hina layaknya ketika mereka dapat melihat di gelapnya mata ataupun mereka hanya percaya dengan apa yang dilihatnya ataupun di dengarnya tanpa mereka mengetahui alasannya bahkan sekalipun mata melihatnya dan telinga mendengarnya apakah mata atau telinga dalam keadaan payah maka bertanyalah bicaralah sebagai seutuhnya manusia..? apakah hewan itu makhluk yang hina dan apakah setan itu apakah lebih rendah terhina bagaimana mereka bisa berjalan dengan cara jalannya yang tidak seperti manusia begitu bangga diliputi keangkuhannya tanpa mereka menyadarinya seperti hanya bisa berjalan dengan membungkuk saja atau hanya duduk saja ataupun berjalan diantara perutnya atau sujudnya tanpa mereka bisa berjalan dengan tegak berdirinya... Dan apakah hanya manusia saja yang bisa melakukan semuanya dari tegak berdirinya membungkuk duduk ataupun sujudnya...apakah yang mereka kerjakan dari cara jalannya yang hina berjalan dalam keadaan duduknya dan lebih terhina ketika mereka berjalan dalam keadaan terbaring di peristirahatannya dengan jalan menyekutukannya seperti makhluk yang hina dan lebih rendah terhina...? maka berjalanlah dengan SEDERHANA tidak TERGESA-GESA di dalam keadaan apapun juga sebagai seutuhnya manusia dari berdirinya duduknya hingga terbaringnya hanya dengan memurnikan keesaan sang pencipta yang maha besarnya penyayang pemurahnya... apakah hewan tidak bisa masuk dari tempat yang semestinya hingga mereka membuat lubang jalan celah untuk mereka bisa masuk ketempat yang di inginkanya walaupun dengan cara merusaknya membuat lubang di tanah yang tidak semestinya apakah mereka tidak mampu bebicara atau mengucapkan salamnya ketika ingin masuk melalui pintu gerbangnya maka apakah manusia yang dijanjikan kemenangannya melalui pintu gerbangnya apakah sama saja dengan hewan yang rendah terhina ataupun yang sebenarnya apakah merekalah sendiri yang menghinakan dirinya dengan menempuh jalan yang sulitnya padahal mudah saja kalau mereka bisa berbicara hanya bicara tidak menggonggong atau mengaum ketika menggertak lawannya ataupun menganggap siapa saja tidak sama dengan dirinya yang bisa melihat di gelap malamnya ataupun kegelapannya yang rendah terhina kalau saja mereka mengetahuinya dengan sebenar-benarnya...? bahwa kehidupan ini bukan hanya kehidupan didunia saja tapi ada juga akhiratnya tempat yang semestinya sebenarnya atau juga dimana tempatnya mereka tidak akan mengulangi hal yang sama setiap kalinya mereka menemukan jalan keluarnya ditambahkan rasa penasarannya dan yang sebenarnya mereka terjerat terperangkap di dalamnya dengan menyisakan seribu tanya yang tak akan ada jawabannya dengan rasa penyesalannya seperti suara desir gurunnya ataupun suara gulungan ombak lautnya yang berada dalam fatamorgana dan dengan sendirinya membuat merinding berdiri buluh kuduknya apakah mereka hanya mengingatkan saja tentang adanya suara bisikan bisikannya atau malah menjerat memperdaya dengan keindahan fatamorgana yang dibuatnya ketika berada dalam kehampaannya maka tetap sadarlah jangan terlena dengan desir deru debur suaranya...?atau malah yang ada sepertinya dengan tidak disadarinya mereka terperosok menjatuhkan dirinya dari atas tebing tinggi nan curamnya diliputinya tanda tanya perihal penyebab hancur tubuhnya di jurangnya.. Atau pula hancur luluh lantak kemusnahannya yang pada suatu masa dan jadilah ia sama dengan suara bisikan didalam dada atau juga seperti suara desir deru debur ombaknya tentang adanya sebab di dada ataupun luka celah lubang di hatinya..Lalu apakah malah mengulang kembali menjadi penggoda dengan bisikan fatamorgana menjadi sama seperti mereka yang tidak bisa berpijak di tanah dengan kedua kakinya hingga habis kenyataanya ataupun tubuhnya menjadi seperti butiran debu pasirnya ia hanya bisa berbisik menjerumuskannya... maka janganlah menukar apa yang ada dengan yang tidak ada yang tidak terlihat mata yang itu menjadikan sama saja seperti mereka yang ada dalam fatamorgana yang pada suatu kala di debur desir gemuruh suara ataupun tentang adanya bisikan di dada...??
submitted by ridho-bejo_utama to u/ridho-bejo_utama [link] [comments]


2023.10.22 03:11 upperballsman Apa Teori Non-Konvensional Sejarah Indonesia yang kamu percayai?

dengan kata lain, apa Hipotesa sejarah yang kamu percayai?
its sunday, im re-reading De Graaf "Peralihan" untuk riset sejarah Surabaya, and had a lot of time, so i'll start:
Sejarah Surabaya yang masih tersingkap adalah bagaimana kekuasaanya sebelum dikuasai Demak sampai akhirnya memimpin aliansi Jawa Timur saat melawan Mataram di masa Senopati, antara dua event itu, masih kosong. gue rasa (hipotesa gue) jalan ceritanya gini:
Surabaya udah pasti berkembang jadi kota besar sebagai kota pantura yang full militeristik, dengan Gresik sebagai pelabuhan utamanya di akhir abad 16, ini karena Tome Pires (awal abad 16) mengabarkan kalau Kerajaan Surabaya gencar melancarkan perang memperebutkan pasuruan, panarukan dan probolinggo dengan Kerajaan Blambangan dengan backingan Bali, ini bukan usaha yang bisa dilakuin kerajaan kecil i think, dan pemberitaan orang yang sama itu mengabarkan kalau surabaya adalah "Sarang Bajak Laut" dengan rajanya yang sangat "ksatriais" dan "agraris" alias meskipun kota Pantura, dia lebih banyak berpenghasilan dari Sawah
fast forward ke 1530 M Surabaya Jatuh ke tangan Sultan Trenggana yang ekspansionis, perlu diketahui internal politik Demak, terutama penghulu/imam masjid Demak, pada mula mulanya adalah keturunan Sunan Ampel of Surabaya, seperti Sunan Bonang misalkan. tpi somewhere down the line imam masjid ke 4 ini diisi oleh Pangeran/Sunan Ngudung yang kebijakanya sangat super ekspansionis. jdi penaklukan Surabaya ini pasti sangat menyakitkan hati bagi Surabaya, yang mana Imam Ampel adalah Guru Besar bagi Raden Patah, mungkin untuk mendamaikan hal itulah, anak Adipati Surabaya dijadikan "Squire"/Pelayan Raja Sultan Trenggana mungkin untuk dijadikan semacam orang kepercayaan dikemudian hari.
tapi takdir berkata lain, Squire yang diharapkan itu malah membunuh Sultan Trenggana sendiri, oleh karena ini, seluruh dinasti Surabaya dibantai habis oleh Demak.
nah, menariknya, diceritakan oleh Mendes Pinto bahwa setelah kematian Sultan Trenggana, Demak dilanda kekacauan besar, gue rasa gk lebay kalo ini merupakan perang saudara pertama demak sebelum perang saudara kedua antara Jipang-Pajang. big chance di perang saudara ini lah Seda Ing Lepen dibunuh oleh Sunan Prawoto, maka dari itu pembunuhan itu seakan akan "diwajari" semua orang, karena semua penggede rezim Prawoto memang sudah seiya dalam pembunuhan itu.
hubunganya dengan Surabaya?, ketika itu Pinto memberitakan bahwa ada Dipati Surabaya yang diangkat sebagai Interregnum sebagai raja Demak, Dipati Sunjaya dari Sidayu (Gresik) namanya. sudah sangat jelas bahwa Dinasti ini adalah cabang lain dari Kadipaten Surabaya, cabang utamanya sudah lenyap oleh penghukuman sebelumnya, tpi mungkin Demak masih merasa "membutuhkan" bimbingan guru besarnya itu.
menariknya lagi, tercatat di cerita Rakyat Palembang dan Serat Jawa Tengah, seseorang bernama Ki Gedeng Surabaya sebagai pendiri kesultanan Palembang pertama, diberitakan bahwa "ia berasal dari Jipang" hal ini membuat gue berandai andai, kalau Ki Gedeng Surabaya dan Dipati Sunjaya ini adalah orang yang sama, sebagai Dipati Interregnum ia berpihak pada pihak Jipang alias berpihak pada Pangeran Seda Ing Lepen, namun karena faksi nya kalah oleh faksi Sunan Prawoto, dia terpaksa kabur ke Palembang, tempat yang di Zaman Tome Pires pun dipercayai bahwa disitulah Raden Patah menjadi Ki Gede, ini dapat dipahami dalam konteks bahwa dia gk bisa kabur ke Surabaya karena pada saat itu masih dalam cengkraman Demak, jdi lebih memilih untuk pergi ke tempat yang masih memiliki hubungan kekeluargaan dengan pendiri Demak itu.
dialah yang disebut Ki Gedeng Sura I/ Ki Gedeng Sura Tua. another poin menarik adalah diceritakan bahwa Ki Gedeng Sura setelah sekian lama ternyata dia *balik ke Jawa*, ini berarti dia sudah merasa kekacauan di Jawa sudah aman, aman karena apakah kira2? hemat gue, ini dia pulang saat dinasti Prawoto (musuh buyut Jipang) udah dikalahkan/usurpasi oleh Pajang (edit: kalau dipikir2, kali Ki Gedeng Sura ini pulang saat Penangsang berkuasa juga make sense), dan dari situ, Surabaya balik lagi crash dikit sama Pajang, dan kemudian jadi opositor utama kuasa Mataram, and the rest is history.
submitted by upperballsman to indonesia [link] [comments]


2023.10.11 13:02 DigitalChildish Perjalanan Hidup Seorang Gamer - Part 02

Perjalanan Hidup Seorang Gamer - Part 02
Ok, terimakasih sudah mengikuti perjalan kisah hidupku. Postingan ini merupakan lanjutan dari "Perjalan Hidup Seorang Gamer - Part 01" Masih perkenalan-perkenalan, Drama nya nanti pas di Masa Kuliah yah.

Episode 10: Remaja

Masa-masa SMP adalah periode perubahan drastis dalam hidup saya dan mungkin Episode ini saya Rating 16++ bagi yang belum cukup umur skip saja haha. Di sini, saya mulai mengenal tubuh wanita. Maaf jika terdengar sedikit kurang sopan, tetapi itulah yang terjadi. Saat istirahat di sekolah, teman-teman dan saya sering pergi ke belakang perpustakaan, tempat rahasia para siswa berkumpul. Di sini adalah perbatasan dengan Sekolah Putri SMK. Kami kadang-kadang mencoba mengintip ke kelas putri melalui jendela. Kadang, kami melihat siswi-siswi berganti pakaian olahraga, meskipun tidak terlihat jelas karena terhalang oleh debu di kaca. Kami sering kali ketahuan dan mereka akan berteriak, "Hei, ngapain kalian, dasar bocah gendeng!" Sambil menggebrak kaca atau meja. Mereka selalu tahu bahwa kami seringkali mengintip mereka. Tapi kami hanya lari dan tertawa-tawa.

https://preview.redd.it/44pnee4n1ktb1.jpg?width=492&format=pjpg&auto=webp&s=0e709433f38140ea88a95c43c05cd6f757a3c7ac
Di tempat ini, saya juga diperkenalkan kepada anatomi wanita secara lebih lengkap dan gamblang. Seorang teman membawa sebuah buku dewasa dengan gambar-gambar sensual di dalamnya. Saya merasa campur aduk antara takut, kaget, berkeringat, dan penasaran. Itulah pertama kalinya saya memahami tentang wanita melalui gambar-gambar tersebut. Dulu, dalam pikiran saya, tubuh wanita terlihat mulus tanpa ada yang namanya bulu di ketiak atau bulu kemaluan (jembut). Dan yang saya tahu tentang hubungan badan adalah bahwa seorang pria dan wanita hanya bersentuhan tubuh, lalu munculah kehamilan. Ya dulu saya masih polos.
Saya ingat betul, kehilangan keperjakaan saya terjadi dalam sebuah momen yang cukup tidak terduga (Hmm bisakah ini disebut kehilangan keperjakaan?), Ceritanya yaitu saat saya sedang menghapal pelajaran agama. Untuk membantu saya ingat apa yang sedang saya pelajari, saya sering kali berbaring dan menegangkan tubuh saya. Suatu waktu, tanpa sengaja, tangan saya bergerak ke area 'si Robert'. Saya mulai menggosok-gosoknya dengan secara tidak sadar saat saya terus menghapal pelajaran. Lama kelamaan, sensasi yang aneh tapi menyenangkan muncul, dan tiba-tiba, semuanya terasa sangat nikmat. Saya bingung ketika mengetahui celana saya sudah basah. Tanpa saya sadari, ya cairan putih sudah keluar. Sungguh ironisnya, ini terjadi ketika saya sedang menghapal pelajaran agama. Saya jadi bertanya-tanya apakah ini mungkin adalah jalan Tuhan yang diberkati untuk saya. xD. Pada saat itu, saya juga mulai mengalami jerawat dan mulai tertarik pada lawan jenis.
Di masa ini, saya juga pertama kali terlibat dalam pertarungan satu lawan satu, perkelahian bahkan hampir tauran. Lucunya, saya sering berkomentar tentang anak-anak SMP yang terlihat sibuk pacaran atau tauran dalam berita pada saat ini, padahal sebenarnya saya juga pernah mengalami hal serupa. Haha! Ini adalah masa di mana saya pertama kali tahu tentang hal-hal berbau negatif di dunia. Tapi untungnya Merokok belum menjadi kebiasaan saya saat itu.
Saya sering bolos sekolah, terutama untuk bermain game, seperti main dingdong atau menyewa Playstation, yang sedang populer saat itu adalah Winning Eleven dan Resident Evil. Mama sering dipanggil oleh guru BP karena saya sering bolos. Akhirnya, mama memberikan ultimatum, mengancam akan melaporkan ke bapak jika saya masih sering bolos. Dan dengan demikian, saya kembali menjadi rajin di sekolah sementara. Ada beberapa mata pelajaran di mana nilai saya turun, dan saya merasa ada yang kurang dalam hidup saya. Saya merasa kehilangan sosok ayah di rumah.
Bapak pulang hanya dua minggu sekali dan hanya sebentar. Yang saya tunggu darinya hanyalah cemilan oleh-oleh ketika beliau pulang. Uniknya bapak selalu membeli jumlah cemilan sesuai dengan jumlah anak-anaknya. Misalnya, jika dia membeli ciki, dia akan membelinya sebanyak lima. Eskrim, lima. Coklat, juga lima. Semua makanan ringan itu selalu dihitung dan dibagikan secara adil kepada setiap anak. Namun, saat tiba di rumah, biasanya terjadi kekacauan saat kami semua berebutan untuk mengambil satu-satu. Itulah yang terjadi ketika memiliki banyak anak di rumah, selalu ada saja yang diributkan. Yah hanya sekedar itu, saya pun terlalu takut untuk bertanya atau ngobrol dengannya. Saya tidak memiliki patokan pria yang bisa saya jadikan panutan. Kemana si AA? Sama, kita merasakan hal yang sama ketika itu.

https://preview.redd.it/j2llhjiq1ktb1.jpg?width=986&format=pjpg&auto=webp&s=5a045605584817b149d8e0b53fcdab08f4e96421
Hari-hari di sekolah berjalan seperti biasa. Pada masa itu, saya masih merasa agak grogi dan cemas ketika harus berbicara dengan wanita, terutama jika wanita tersebut cantik. Dan tahukah kamu, bahkan disekolah ini salah satu teman saya seorang cewek menghadapi situasi yang cukup sulit. Dia seringkali dijauhi dan bahkan secara tidak langsung dibully oleh teman-teman cewek lainnya. Saya bisa melihatnya dengan jelas. Salah dia apa? Ya karena Cantik, dan tentu saja, setiap cewek di kelas terlihat iri padanya. Bullying ini terjadi secara tidak langsung, melalui sikap dan perlakuan yang membuatnya merasa terasing. Hai kamu cewek-cewek diluaran sana, pengen nanya nih. Apakah benar cewek sesama cewek suka seperti itu?
Setelah beberapa waktu, saya kembali bolos sekolah. Yah dunia game terus memanggilku. Selain itu saya juga sering naik kereta api tanpa membayar keliling kota mecari tempat-tempat game yang asik. Akhirnya Mama mengadukan hal ini kepada bapak, dan malam itu saya dipanggil untuk bicara. Bapak berkata, “Apa yang kamu mau?” dan saya sudah tahu dia akan marah. "Bolos sekolah? Ngapain, kamu merokok!? Silahkan! Kamu berantem, silahkan! Kamu nakal, silahkan! Main game? Boleh! Kamu mau kursus apapun, silahkan! Bapak mumpung masih bisa biayain semuanya! Asal satu, jangan bolos sekolah."Namun, dia memberikan pemahaman yang berbeda. Dia mengizinkan banyak hal, termasuk bermain game, selama saya tidak bolos sekolah. Kata-kata tersebut memotivasi saya untuk kembali berfokus pada pendidikan. Saya menyadari bahwa bermain game masih bisa dilakukan tanpa harus bolos sekolah.
Akhirnya, masa SMP pun berakhir, dan saya siap memasuki babak baru di SMA. Teman-teman baru, lingkungan baru, pengalaman baru, tetapi wajah saya tetap sama. xD.

Episode 11: New Hobby

Hari pertama masuk SMA, wajah saya penuh dengan jerawat. Saya merasa marah, kesal, dan frustrasi, tapi tidak tahu kepada siapa saya harus melampiaskan perasaan ini. Anehnya, saya teringat teman saya di SMP yang pernah memberi saran saat pertama kali muncul komedo di wajah saya. Dia berkata, "Bro, lu punya komedo? Biar gak keliatan, tinggal pakai ini aja. Nanti setelah makan gorengan, pasti ada minyak bekasnya di tangan. Nah, lu olesin aja ke komedo, biar muka lu kinclong lagi." Mungkin karena saya belum tahu banyak atau mungkin saya bego, saya mengikuti saran teman tersebut. Beberapa hari kemudian, jerawat-jerawat pun bermunculan di wajah saya. Sungguh, keputusan yang ndableg. (Sigh)

https://preview.redd.it/ccqa19lni5vb1.jpg?width=1024&format=pjpg&auto=webp&s=a9fc4bb87eb6d43898688df9a189cff2de6b523f
Masuklah ospek di SMA, suasana sangat berbeda dibandingkan dengan SMP. Saya merasa bahwa para siswi di sini sangat berbeda dan wangi-wangi. Teman-teman cowok juga terlihat lebih keren dan dewasa. Beberapa siswi di kelas saya saat itu sangat cantik. Kelas kami sangat kompak, baik dalam pelajaran maupun pertemanan. Kami dijuluki "Si Kelas 7" itu yang diingat oleh para guru disekolah. Guru-guru selalu mengingat nama kelas kami dan senang mengajar disini karena kami selalu aktif bertanya dalam kelas, sangat bersemangat dan juga paling sering berpartisipasi. Sebenernya Kami memiliki sebuah rahasia yaitu sering berbagi jawaban PR dan saling membantu saat ujian hehe.
Pada masa ini, saya diperkenalkan dengan genre musik pop rock oleh teman-teman sekolah dan teman-teman di rumah. Mulai dari Greenday, Blink-182, Rancid, Cranberries, bahkan Weezer dan Sixpence None the Richer, saya mulai menyukai beragam jenis musik. Saya sangat ingin mengenal dunia musik lebih dalam. Saya meminta kepada orang tua untuk membelikan saya gitar, dan mereka mengabulkannya. Saya senang sekali dengan gitar itu, meskipun sayangnya suaranya agak cempreng, seperti suara saya yang juga cempreng (iya, suara asli saya memang cempreng). Tapi saya tetap bersemangat untuk berlatih bermain gitar. Saya bahkan membuat drum dari kaleng bekas agar bisa berlatih main drum. Setiap malam, ketika saya menginap di rumah teman, saya selalu berlatih bermain musik. *7*

https://preview.redd.it/o9otoxsfj5vb1.jpg?width=1024&format=pjpg&auto=webp&s=3c30197b457e67e5fe79bc239ea1632c8207923a
SMA penuh dengan kenangan indah, tapi saya masih suka bermain game dan dingdong. Teman-teman di kelas dan di rumah tahu akan hobi saya itu. Ketertarikan saya terhadap lawan jenis sedikit bertambah, dan jerawat di wajah saya sudah tidak terkendali. Saya merasa kurang pede dan sering minder. Namun, jerawat bukanlah halangan untuk mencoba dan berani lho.
Ada seorang teman perempuan di kelas yang sering berpindah ke kursi di sebelah saya ketika bosan atau lelah duduk di depan. Namanya SENI. Dia memiliki pesona yang menarik, dan para cowok suka melihatnya dengan penuh rasa kagum ketika dia berjalan di depan kelas. Di masa itu, saya hanya bisa duduk dengan perasaan gugup ketika dia berada di dekat saya. Dia sering bertanya berbagai hal, seperti, "Males gw di depan, gw duduk sini yah," "Bangunin gw klo udah ada guru yah," "parfum gw baru nih cium deh, wangi gak?" atau "eh, makeup aku ketebelan gak sih?" Saya hanya bisa menjawab dengan ragu-ragu, Enggak & Tidak sambil tetap gugup dan salah tingkah (Oh Tuhan Sekarang saya lebih percaya diri dalam berbicara, sayangnya waktu itu saya tidak berani melanjutkan banyak pembicaraan dengan dia, entah bagaimana jika saya lebih berani ketika itu).
Di masa ini, saya mulai mengenal rokok dan sering merokok secara diam-diam di atas genteng rumah. Saya sering mengambil beberapa batang rokok milik bapak yang ditaruh di meja. Saya berpikir bapak tidak akan tahu atau mendengarnya, tapi sayangnya, beliau mengetahuinya. "Eh, rokok bapak kok ilang lagi sih? Hayo siapa? Kamu udah mulai merokok ya, Fan?" kata bapak sambil tertawa. Ups, ketahuan! Akhirnya bapak selalu memberi saya uang lebih saat beliau berada di rumah ketika saya ingin pergi bersama teman-teman. Saya sering pulang malam dan bahkan menginap di rumah teman. Mama sering mengingatkan, "Kamu tidak menggunakan narkoba, kan? Hati-hati jangan sampai tergoda untuk merokok yang teman-teman tawarkan. Lebih baik beli sendiri." Saya menjawab iya-iya untuk menghilangkan kekhawatiran mama, meskipun sebenarnya di rumah teman saya hanya berkumpul dan berbincang saja. Oh iya, salah satu teman saya mahir dalam mencukur rambut, jadi saya sering pergi ke rumahnya dan mendapatkan cukuran gratis, haha.
Selama liburan sekolah, saya sering menyewa PS1 karena saya belum memiliki konsol tersebut. Bahkan, saya membeli banyak CD game PS1 meskipun belum memiliki PlayStation. Tumpukan CD game itu sudah cukup banyak beberapa kardus. Teman-teman saya heran, "Kenapa kamu punya begitu banyak CD game PS1, tapi tidak punya konsolnya? Buat apa?" Saya menjawab, "Itu koleksi, bro." Ya, hobi bermain game saya belum berkurang sedikit pun.

https://preview.redd.it/0dm11vrlj5vb1.png?width=500&format=png&auto=webp&s=78638c231dd0b4f8a103aeb936734576a24a51d3
Singkat cerita, masa SMA pun berakhir. Kami semua lulus, meskipun ada beberapa mata pelajaran yang nilainya di bawah 3 (Waktu itu belum ada peraturan batasan minimal angka untuk kelulusan). Meskipun ada mata pelajaran yang nilai nya jelek, kami semua merasa aman. Semua lulus dengan bahagia. Ada banyak kisah seru selama masa SMA yang tidak saya ceritakan di sini, tapi secara singkat akhirnya teman-teman kami berpisah dan melanjutkan kehidupan masing-masing, ada yang kuliah, bekerja, keluar negeri, dan bahkan ada yang langsung menikah. Semua orang memiliki jalannya sendiri-sendiri. Saya pun memasuki masa kuliah dan disinilah puncaknya drama, yang sudah retak makin retak.

Bersambung...

Support Penulis, Untuk beli susu anak gan. Disini atau Disini. Terimakasih
Saya butuh bantuan teman-teman semua jika berkenan:
Mohon maaf sebelumnya, saat ini saya dalam situasi kesulitan finansial. Jika anda atau ada teman sanak saudara yang membutuhkan jasa service, Translate, Transkrip Audio/Video atau butuh membuat Subtitle untuk sebuah video, podcast, wawancara dll. Silahkan kontak saya langsung. Mohon infokan kepada teman-teman anda jika berkenan, terimakasih.
--------------------
Side Effect
- Andy (Misteri Horror)
- Kemelekatan (Inspirasi)
- Anto: Secangkir Kopi (Misteri)


submitted by DigitalChildish to indonesia [link] [comments]


2023.10.10 07:01 One_Ad434 Mengenal apa itu Character AI

Character AI adalah sebuah platform berbasis kecerdasan buatan (AI) yang memungkinkan pengguna untuk membuat dan berkomunikasi dengan karakter virtual. Character AI menggunakan teknologi model bahasa saraf (neural language model) yang canggih untuk menghasilkan respons teks yang mirip manusia dan berpartisipasi dalam percakapan kontekstual.
Character AI dapat digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk:
Untuk menggunakan Character AI, pengguna harus terlebih dahulu membuat akun dan membuat karakter virtual. Pengguna dapat memilih dari berbagai template karakter virtual yang telah ada, atau membuat karakter virtual mereka sendiri dari awal. Setelah karakter virtual dibuat, pengguna dapat mulai berkomunikasi dengan mereka dengan mengetik pesan teks.
Character AI akan menghasilkan respons teks yang mirip manusia berdasarkan pesan teks pengguna. Respons teks tersebut dapat berupa percakapan, informasi, atau bahkan cerita. Character AI juga dapat menghasilkan gambar dan video yang relevan dengan percakapan.
Character AI masih dalam pengembangan, tetapi platform ini telah menunjukkan potensi yang besar untuk berbagai aplikasi. Character AI dapat digunakan untuk menciptakan pengalaman yang lebih menarik dan bermanfaat bagi pengguna di berbagai bidang, seperti hiburan, pendidikan, dan produktivitas.
Berikut adalah beberapa contoh penggunaan Character AI:
Character AI adalah platform yang sangat menarik dengan potensi yang besar. Saya yakin bahwa Character AI akan semakin populer di masa depan dan akan digunakan untuk berbagai aplikasi yang inovatif.

baca selengkapnya di : website
submitted by One_Ad434 to KecerdasanBuatan [link] [comments]


2023.10.09 17:00 DigitalChildish Perjalan Hidup Seorang Gamer

Perjalan Hidup Seorang Gamer
Perkenalkan, namaku Irfan. Usiaku diakhir tigapuluhan mendekati empatpuluh tahun, Saya menikah dan mempunyai seorang putri yang cantik berumur 4 tahun. Dikehidupanku sejauh ini tak pernah mencapai kepemilikan rumah, mobil, motor, bahkan sepeda. Saat ini, saya berada dalam situasi tanpa pekerjaan tetap, dan saya sangat membutuhkan bantuan kalian. Namun, sebelum itu izinkan saya berbagi kisah hidup, semoga ceritaku memberikan penjelasan, inspirasi atau pelajaran hidup kepada banyak orang. Oh iya sebelum mulai, sedikit penjelasan ceritanya akan maju mudur dan pada angka-angka *1*,*2*,*3\*,dll dalam cerita merupakan titik point penting yang seharusnya saya fokuskan dalam hidup. Akan saya jelaskan di akhir cerita. Terimakasih.
Aku adalah anak keempat dari lima bersaudara. Di masa lalu dinegaraku, orang sering mengatakan, "banyak anak, banyak rejeki." Jika diartikan bahwa rejeki itu adalah materi, Tidak salah memang jika semua anak nya sukses, bagaimana jika tidak?
Dan Ini adalah kisah hidupku.

https://preview.redd.it/1j51llpgv6tb1.jpg?width=1024&format=pjpg&auto=webp&s=9b2f04b585c00579817aaa1353b5594770b4c505
Kami hidup dalam keluarga sederhana, bapak ku adalah seorang pegawai swasta di sebuah perusahaan asuransi dan ibuku merupakah ibu rumah tangga yang berhenti bekerja ketika menikah. Waktu kecilku penuh dengan energi yang meluap-luap, dari keisengan mengambil camilan dari warung tetangga lalu lari tanpa membayar, hingga pulang larut malam saat masih SD. Aku bahkan pernah mengambil celengan uang kakakku untuk jajan dan bahkan membakar sofa di teras rumah. Tapi, jangan ditiru ya, waktu itu aku masih sangat polos.
Meski begitu, aku adalah anak yang rajin. Aku sering membantu ibuku membersihkan rumah dan mencuci piring tanpa diminta. Aku juga mulai menunjukkan minatku dalam memperbaiki dan memodifikasi mainan elektronik agar terlihat lebih keren *1\* (Aku tertarik pada elektronik ketika pamanku berkunjung dan meperbaiki mobil-mobilanku yang rusak, dari situ aku baru tahu bahwa alat elektronik bisa diperbaiki dan tidak dibuang), yang membuat ibuku bangga padaku. Di sekolah, aku cukup cerdas dan pernah menduduki peringkat 1-3. Aku bahkan pernah mengikuti kompetisi cerdas cermat disekolah. Hanya dalam olahraga, aku selalu kesulitan karena tubuhku yang agak lemah. Aku selalu merasa pusing dan mual saat berolahraga. Guru-guruku sudah mengetahui kondisiku. Pelajaran favorit ku adalah matematika saat itu, ya betul matematika lho. Tapi saat itu.. sekarang? Sudahlah jangan ditanya, udah lupa berhitung saya, ada kalkulator bro.
Sekarang, izinkan aku bercerita tentang titik krusial dalam hidupku, pertemuan pertamaku dengan sesuatu yang disebut "Game" yang akan mengubah segalanya..

Episode 01: Pacarku ‘Dingdong’

Hari itu adalah hari Minggu yang tak terlupakan. Aku masih jelas mengingat saat itu, bapakku mengajakku naik motor Vespa-nya untuk pergi ke tukang cukur. Setelah cukuran selesai, giliran bapak yang harus dipangkas. Aku mulai merasa bosan dan memutuskan untuk keluar sebentar. Saat berjalan, aku melihat kerumunan orang yang sangat ramai, penasaran, aku mendekat.
Saat aku mendekati, aku melihat sejumlah besar layar berwarna-warni dengan gambar-gambar bergerak yang dikendalikan oleh orang-orang di sekitarnya. Aku bertanya-tanya, apa yang sedang terjadi di sana? Tiba-tiba, seseorang memasukkan koin ke dalam mesin, dan permainan dimulai. Ada yang berteriak, ada yang tertawa, bahkan ada yang terlihat marah. Aku tak bisa mengerti apa yang terjadi, tapi rasanya sangat seru dan penuh gairah. Ya, permainan ini disebut DINGDONG.

https://preview.redd.it/kx3ygys6w6tb1.jpg?width=1500&format=pjpg&auto=webp&s=21ce3d44f122fbb76fd172c14dfc7ac5b90e20b7
Tanpa berpikir panjang, aku berlari kembali ke tempat bapak dan memohon padanya untuk memberiku beberapa koin. Dengan senang hati, aku kembali ke mesin dingdong itu. Aku pun mencoba permainan itu, dan rasanya luar biasa! Itu adalah pengalaman pertamaku bermain game di mesin dingdong, dan aku tahu bahwa ini adalah awal dari sesuatu yang istimewa.
Hari-hari di tukang cukur menjadi saat yang selalu kutunggu-tunggu. Alasannya sederhana: itu adalah kesempatan bagiku untuk bertemu lagi dengan si 'game' ini. Bahkan ketika kami pergi berbelanja di daerah sana, aku selalu lari ke tempat dingdong itu. Walaupun aku hanya seorang anak SD ketika pertama kali bertemu dengan 'game' ini (ya, aku masih kecil), aku akhirnya tahu cara menuju ke sana sendiri.
Kadang, jika aku memiliki sedikit uang ekstra setelah pulang sekolah, aku akan mampir ke sana. Rasanya seperti pacaran, karena aku selalu bertemu dengan si 'game' ini. Pernah suatu hari, ketika aku mendapatkan uang tabungan sekolahku, aku langsung pergi ke sana setelah sekolah dan bermain sampai malam. Hingga akhirnya pulang kerumah, Mama sangat marah menungguku di pintu depan. "Kemana kamu malam-malam baru pulang? Mama cari kamu di sekolah, Kakak cari ke teman-teman kamu tidak ada. Mama sangat khawatir!" katanya.
Aku menjawab, "Aku pergi ke tempat dingdong, mama." Mama bertanya “Main Dingdong?! Sampai malam gini? dari mana uang nya?!” Aku mengaku bahwa uang itu berasal dari tabungan sekolah yang telah dibagikan. Aku hanya menyisakan sedikit dan kuberikan pada mama. Mama hanya menghela nafas dan memelukku erat. "Apakah kamu sudah makan?" tanyanya. Aku menjawab belum, dan dia mengatakan, "Ayo, segera mandi, dan kemudian kita makan malam." Dalam hatiku, aku tahu bahwa mama tidak begitu marah padaku. Dia hanya panik dan sangat mencintai anaknya.
Setelah mandi, aku menemukan bahwa bapak telah pulang kerja. Dia berdiri tegap dan menatapku. Aku terkejut dan ketakutan. Aku berpikir, "Wah, pasti bapak sangat marah padaku sekarang." Namun, akhirnya, bapak hanya berkata, "Hei, kemana kamu pergi? Haha, luar biasa, anak SD yang baru pulang malam. Lihat mama, dia sangat khawatir." Aku kaget karena bapak tidak marah. Dia memberiku banyak nasihat pada malam itu. Singkat cerita karena kebebalanku, keluargaku sekarang tahu bahwa jika aku pulang terlambat, aku pasti ada di tempat dingdong itu, dan mereka selalu datang menjemputku.

Episode 02: Nintendo

Suatu hari, keluargaku pergi ke sebuah supermarket bernama HERO. Ketika kami berada di sana, mataku tertuju pada sebuah mesin kecil yang terpajang di bagian penjualan mainan. Mesin itu berbentuk kotak, dengan sesuatu yang menancap di atasnya (yang akhirnya aku tahu itu adalah kaset game), dan ada kabel yang menjulur keluar. Di ujung kabel, ada kotak kecil yang tipis dengan tombol kontrol (stick). Kabel itu terhubung ke televisi 14 inci, di mana ada gambar karakter yang unik dan lucu, yaitu Mario Bros. Itu adalah pertama kalinya aku melihat sebuah konsol game yang bernama Nintendo. Aku mulai berpikir, "Wow, jika aku punya ini, aku tidak perlu lagi pergi ke tempat dingdong. Aku bisa bermain sepuasnya di rumah tanpa perlu koin." Aku meminta kepada orang tuaku, tetapi mereka mengingatkan bahwa masih banyak kebutuhan dan prioritas keluarga yang harus dipenuhi selain dari mesin Nintendo ini.

https://preview.redd.it/8r1571tnw6tb1.jpg?width=1024&format=pjpg&auto=webp&s=87f4274c19bf65c6f9686f2e70ff8bd6b2257e78
Setiap kali kami berbelanja di HERO, aku selalu berlari dan berhenti sejenak untuk melihat benda kecil yang menakjubkan ini bersama kakak pertamaku. Izinkan aku memperkenalkannya, dia adalah kakakku yang pertama dan saya panggil AA sifatnya agak eksentrik dan sering terlihat aneh. Dia sebenarnya pendiam dan juga bisa galak terkadang, tapi kami cukup dekat ketika kami masih kecil. Dia sering mengajakku bermain di lapangan besar belakang rumah kami, seperti bermain layangan dan mencoba kegiatan ekstrem seperti menjelajah jalan di bukit yang tinggi dan curam, berenang di sungai, dan bahkan suatu kali ketika kami menemukan beberapa orang sedang membersihkan saluran air di bawah jembatan, kami berdua memutuskan untuk "bersedekah" dengan membuang tai kami di sana. Aneh dan kocak, kan? Haha. (Jika Diingat-ingat Bahkan ketika SMP aku pernah menemukan koleksi foto-foto cewe sexy di koper belakang ketika sedang beres-beres. Dan itu ternyata milik kakak pertamaku dia ngamuk dan marah besar sampai memukul kepalaku ketika itu, ya aku nangis mengadu pada mama haha)
Meskipun kadang-kadang dia bisa sangat aneh dan kami sering meributkan hal kecil, dia tetaplah kakak pertamaku yang terbaik. Dia selalu membelaku, bahkan pada suatu hari ketika aku diledek oleh anak-anak dari kampung sebelah. Kakakku datang dan membela aku. Dia juga mencariku ketika aku tak pulang ke rumah pada sore hari karena aku duduk menangis saat layanganku robek oleh anak nakal lain.
Terlepas dari semua keanehan dan insiden lucu yang kami alami, dia tetaplah kakak yang sangat berarti bagi hidupku.
Oh, aku lupa menceritakan tentang orang tua kami. Mama adalah sosok ibu yang luar biasa, mungkin yang terbaik sepanjang masa. Beliau selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk kami, anak-anaknya. Mama adalah sosok yang penuh kreativitas. Masa muda mama selalu penuh petualangan, bepergian ke berbagai tempat, mengikuti seminar di kota ini, belajar di kota itu. Mama adalah tipe yang sangat ekstrovert, suka berbicara banyak, dan selalu membanggakan silsilah keluarga "darah biru"nya (setidaknya itu yang dikatakannya). Mama tak pernah berhenti bekerja, hingga suatu hari, di tempat kerjanya, dia bertemu dengan seorang pria muda. Ya, pria itu adalah bapakku sekarang. Saat itu, dia adalah anak buah mama. Seiring berjalannya waktu, mereka menjalin kasih dan akhirnya menikah. Mama berhenti bekerja saat hamil, dan posisinya di kantor digantikan oleh bapak. Mama mengandung anak pertama (yang sayangnya tidak berhasil bertahan di dunia ini, entah karena keguguran atau meninggal saat lahir, aku lupa). Kalau dihitung-hitung, jumlah anak mama jika masih hidup bisa mencapai 7 orang, tapi yang dua di antaranya meninggal. Semoga mereka menjadi bekal di akhirat, seperti yang dikatakan orang bahwa memiliki anak yang meninggal saat baru lahir adalah jaminan surga bagi ibunya. Karena si anak menunggu mamanya di surga kelak. Aamiin.
Dulu, keuangan keluarga kami cukup baik. Bahkan kami mampu menyekolahkan adik-adik bapak hingga mereka lulus dan berhasil. Keluarga bapak sering menginap dan meminta bantuan kepada keluarga kami saat itu. *2\* Mama pernah menjalankan bisnis konveksi kain dan baju, dan bahkan mencoba berjualan ikan asin, Kue-kue, Kerupuk buatan sendiri dengan menawarkannya kepada tetangga-tetangga. Mama benar-benar akrab dengan para tetangga dan sering menjadi biang tukang gosip di lingkungan kami, seperti halnya ibu-ibu pada umumnya.
Bapak adalah sosok yang baik, perhatian, dan sangat menyayangi anak-anaknya. Namun, beliau jarang bicara panjang lebar. Dan nanti Bapak melakukan kesalahan besar yang sangat-sangat fatal.
Ketika aku berada di depan konsol Nintendo di HERO, tiba-tiba bapak dan mama mendekatiku. Mereka bertanya, "Kamu ingin ini? Ranking 1 dahulu, nanti akan kami belikan untukmu." Rasanya seperti dunia berubah menjadi indah, hanya ada aku bersama konsol Nintendo ini, tidak ada yang lain. Aku bertekad dalam hati, "Nintendo, kita akan bersama suatu hari nanti. Aku akan menunggumu." Itu adalah secercah harapan bagiku untuk memiliki konsol game tersebut.

Episode 03: GIMBOT

Hari, bulan, dan tahun pun berlalu. Rankingku di kelas hanya berkisar antara 2 hingga 5, belum pernah mencapai ranking 1. Namun, suatu hari, bapak mengajakku ke sebuah toko jam. Kami naik Vespa, dan aku berdiri di depannya. Bapak selalu melindungi bagian dadaku dengan satu tangan, sambil berkata, "Kamu jangan sampai masuk angin, ya. Bapak akan menjagamu." Kami melaju pelan sambil menikmati angin sore, dan aku melihat pemandangan yang masih sangat hijau dan asri saat itu. Itu adalah momen yang masih aku ingat hingga sekarang.

https://preview.redd.it/7jn6rwgpx6tb1.png?width=320&format=png&auto=webp&s=ccb567f85ba7c36ba112fb0e3627dc3e84868ae5
Akhirnya, kami sampai di toko jam, dan bapak mulai bertanya-tanya kepada penjualnya. Aku melihat ada sesuatu yang menarik di laci berkaca di depan toko itu. Apa itu? Sebuah kotak kecil hitam dengan layar di dalamnya. Ya, itulah yang disebut Game Watch, atau yang kami sebut Gimbot. Di sekolah, aku sering bermain dengan perangkat ini. Ada abang-abang yang menyewakan berbagai versi Gimbot, ada yang seperti teropong dengan gambar animasi, ada yang bertema koboi, ada permainan ular, ada bola, ada mobil, ada motor, dan masih banyak lagi. Kami cukup membayar 25 atau 50 perak, aku lupa pastinya, dan bisa bermain beberapa menit saja. Abang-abangnya sering mengingatkan, "Sudah, waktu habis, ayo selesai." Terkadang, aku memohon, "Boleh bonus, bang? Kan aku sering main." Karena abangnya mengenal aku, dia sering memberiku bonus bermain lebih lama. Kembali Ketika aku melihat Gimbot dilaci berkaca tersebut dengan mata berbinar, aku tahu itu adalah versi Tetris dengan banyak mode permainan di dalamnya.
Ketika kami pulang, bapak menyodorkan sebuah plastik hitam ke padaku. Didalam plastik itu ternyata ada Gimbot tersebut. Aku terkejut. Wah, dengan senang hati, aku menerimanya. Bapak telah membelikan konsol ini untukku! Aku merasa sangat senang, bahkan ketika kami akan naik motor, aku tak henti-hentinya bermain dengan tombol Gimbot ini. "Eh, sudah, nanti mainnya di rumah!" kata bapak. Aku hanya tertawa senang. Hari itu sangat indah bagiku.

Episode 04: Pentas

Kehidupanku di SD sangat menarik, dan aku sangat mengingat semua hal-hal baru yang terjadi dengan sangat jelas. Pada kelas 4 SD, aku dan temanku yang duduk di sebelahku begitu populer di kelas, meskipun entah kenapa. Sangat jelas dan teringat, nama temanku yang duduk di sebelahku adalah Niar, dia adalah seorang cowok. Meskipun dia sedikit pendiam, namun pandangan teman-temannya selalu menganggapnya keren dan menarik, bahkan menurutku dia terlihat seperti orang yang sangat kaya. Aku bahkan pernah diajak ke rumahnya.
Di rumahnya, aku disuguhi dengan roti yang begitu enak, itu adalah pertama kalinya aku mencicipi sesuatu yang begitu lezat. Ibunya sepertinya sangat memanjakannya, dan dia hanya memiliki seorang kakak. Ada berbagai camilan lain seperti kue dan permen. Aku sangat lahap saat makan roti tersebut, sementara Niar hanya memandanginya di piringnya tanpa menyentuhnya. Namun, di rumahku, makanan atau minuman tidak pernah tersisa. Dalam keluarga kami yang memiliki banyak anak, camilan selalu menjadi rebutan, dan kami sering berdebat bahkan tentang wadah makanan atau gelas minuman. Kami bahkan sampai menggunakan gelas yang sama setiap kalinya secara otomatis meskipun tidak ada nama-nama pemiliknya.
Oh, iya, saat itu kami masih berempat bersaudara, adikku yang paling bungsu belum lahir. Kembali ke rumah Niar, sedikit cerita dengannya, dia mengatakan bahwa dia akan pindah ke Bandung. Aku lahir di Bandung, jadi aku berharap bahwa suatu saat nanti jika aku kembali ke Bandung, kami bisa bertemu lagi. Kami berjanji seperti anak kecil biasanya, tetapi tentu saja kami tidak memiliki nomor telepon satu sama lain saat itu. Itu hanyalah janji anak kecil semata.
Di kelas, ada juga seorang gadis yang menarik perhatianku, namanya dipanggil Yeyi. Dia berkacamata, pintar, cukup cantik, dan rambutnya sedikit ikal. Dia juga anak dari ibu wali kelas kami. Entah apa yang terjadi di kelas pada hari itu, tetapi semua gadis di kelas mulai bertingkah aneh dan lucu. Mereka tiba-tiba membuka rok mereka di depan kami berdua, aku dan Niar. Aku kaget dan bingung, tidak tahu apa yang sedang terjadi. Mereka semua tertawa-tawa. Aku merasa malu dan menutup mataku. Yang anehnya, Yeyi juga ikut-ikutan melakukan hal yang sama di depanku. Kami semua hanya tertawa-tawa. Itu adalah hari yang sangat aneh, absurd dan lucu bagiku, tapi juga sangat berkesan.
Suatu hari, Bu guru wali kelas kami mengumumkan bahwa akan ada acara panggung pentas perpisahan untuk kelas 6. Setiap kelas harus memberikan pertunjukan atau penampilan, biasanya berupa nyanyian atau tarian. Bu guru bertanya, "Ada yang punya ide lain atau siapa yang ingin ikut?" Entah mengapa, aku tiba-tiba mengacungkan tangan dan mengajukan diri. Aku berkata, "Aku ingin membuat pertunjukan komedi, Bu!" Yang lainnya bengong dan terkejut. Aku hanya merasa punya ide tersebut karena kami adalah kelas yang selalu kocak. Ada teman bernama Mbleh, dia selalu punya ingus di hidungnya. Muka dan ekspresinya lucu dan sering membuat kami tertawa. Aku lupa detailnya, tapi intinya ide cerita komedi kami berasal dari Mbleh dan teman-teman yang lain. Saat itu, aku masih kelas 4 SD, jadi mungkin komedinya belum terlalu lucu, haha.

https://preview.redd.it/8u03rodkf7tb1.jpg?width=1024&format=pjpg&auto=webp&s=3e2d65e1c0d2920598d1566163b9eefebff4d4bc
Setiap hari kami berlatih bermain komedi *3\*, dan akhirnya saat pentas tiba. Kami dipanggil ke atas panggung oleh pembawa acara, dan semua orang melihat ke arah kami. Kami terlihat mencolok karena kami adalah satu-satunya yang tampil beda, mengenakan peci dan sarung ala orang Sunda, dan akan melakukan pertunjukan komedi. Hal ini sangat jarang terjadi. Aku ingat inti cerita kami adalah bahwa kami sedang berkumpul, dan tiba-tiba terdengar suara aneh. Mbleh berkata, "Ini nih, ini nih!" sambil menunjuk ke arah pantatnya sambil menungging, lalu tiba-tiba dia kentut besar, dan kami semua terhempas. Semua penonton tertawa terbahak-bahak. Pertunjukan pun berakhir, dan kami semua mendapatkan uang masing-masing sebesar 500 perak dari Bu guru wali kelas. Itu adalah pengalaman pertama kali aku tampil di depan umum, dan sangat berkesan.

Episode 05: Bisnis

Setiap hari, mamaku selalu memberikan uang jajan pas-pasan kepada kami, dan mamaku adalah seorang ahli dalam mengelola keuangan dan membaginya dengan bijak. Karena hal ini, kakakku yang kedua memberikan ide untuk meningkatkan uang jajan kami dengan cara yang kreatif, yaitu dengan menyewakan komik. Mari perkenalkan kakakku yang kedua yang saya panggil Teteh. Dia adalah seorang perempuan tangguh dan penyabar, meskipun dia pendiam, dia selalu bijaksana dan penuh wibawa di mataku. Walaupun aku sering menggodanya, dia hanya akan marah sesaat dan kemudian menjadi seperti biasa lagi. Entah apakah dia masih mengingatnya atau tidak, tapi dia yang pertama kali mengajarkan aku tentang bisnis.*4\*

https://preview.redd.it/krn5p6c6g7tb1.jpg?width=1024&format=pjpg&auto=webp&s=18e438d739ade629d566070fb22b4a13ae771b85
Kami berempat, termasuk kakakku yang pertama dan ketiga, berpartisipasi dengan membantu membawa buku-buku dan komik-komik ke sebuah lapangan yang disebut Lapangan Merdeka. Saat itu bulan puasa dan sore-sore selalu ramai di sana, dengan banyak penjual makanan, minuman, dan berbagai barang di acara tersebut. Kami membawa buku-buku bacaan cerita dan komik-komik yang kami miliki untuk disewakan di sana. Aku tidak tahu sebelumnya bahwa komik & buku bisa disewakan, dan ini sangat mengejutkan bagiku. Wow, lumayan banyak yang menyewa buku-buku kami, mereka duduk di tikar sambil menunggu waktu berbuka puasa. Bagi saya, saat itu adalah pengalaman yang sangat menyenangkan dan hal baru.

Episode 06: Lil Brother

Tahun itu adalah tahun yang penuh kebahagiaan. Mama telah mengandung selama hampir 9 bulan. Ya, adikku yang akan menjadi yang termuda akan segera lahir pada tahun ini. Aku, yang sekarang berstatus sebagai anak bungsu, akan segera memberikan tahtaku sebagai anak bungsu kepada adikku yang akan segera dilahirkan. Sebagai anak bungsu, ada banyak keuntungan, seperti mendapatkan perhatian lebih, dimanja, dan perlindungan ekstra. Meskipun aku tidak bisa mengingat dengan jelas apa saja manfaat yang aku nikmati saat itu, satu hal yang pasti, itu adalah momen yang sangat berharga.
Ketika malam menjelang kelahiran adikku, bapakku terlihat gelisah, bolak-balik antara rumah dan rumah sakit. Seakan-akan dia khawatir tentang kami yang tinggal di rumah, sementara juga khawatir pada mama yang berada di rumah sakit. Pada satu malam, aku terbangun ketika bapakku kembali dengan membawa selimut dan pakaian dari lemari. Dia memberitahuku, "Mama akan melahirkan, jagalah dirimu baik-baik di rumah bersama kakak-kakakmu." Aku hanya mengangguk dan kembali tidur. Pagi harinya, bapakku sudah berada di rumah dengan senyum bahagia di wajahnya. Dia memberitahu kami bahwa adikku telah lahir, seorang bayi laki-laki yang sehat. Inilah adikku anggota yang kelima, sainganku dalam mencari perhatian di rumah (hehe).

https://preview.redd.it/8orww639g7tb1.jpg?width=1024&format=pjpg&auto=webp&s=e44bac656fb92b17c5dbf697b8d445d5419ad38c
Aku sering berbagi makanan kecil dengan adikku ini. Kalau dia memiliki makanan ringan, aku sering berada di sekitarnya dan berusaha baik-baik saja agar dia mau berbagi makanannya (hehe). Tingkahnya sungguh lucu; ketika dia harus buang air besar, dia akan berlari ke sudut dan teriak, "Ee eek eeek!!!" Kami semua tahu bahwa itu adalah tanda bahwa dia harus buang air besar.
Ketika dia masih kecil, kulitnya sangat putih, dia tampak sangat ganteng dan lucu. Banyak orang yang ingin menggendongnya karena pesonanya yang menggemaskan. Ketika dia tumbuh besar saya selalu memanggilnya Jony, dia selalu mengikuti jejakku. Apakah itu dalam hal bermain musik, gaya berpakaian, atau bahkan selera musikku. Bahkan dia juga suka bermain game sama seperti aku. Kami memiliki banyak kesamaan dan hubungan yang erat sebagai saudara.
Setiap hari dan bulan berlalu dengan lancar, kakek dan nenek sering datang ke rumah. Mama selalu menceritakan kepada mereka dan bangga padaku karena sering membantu di rumah dan merawat adik bayi. Hidupku masih berjalan normal seperti biasanya.

Episode 07: The Crack

Tahun demi tahun berlalu, dan akhirnya, pada kenaikan ke kelas 6, aku berhasil meraih peringkat pertama. Sungguh, ini adalah momen yang selama ini telah kusimpan dan kutunggu-tunggu. Akhirnya, “pacar pertamaku”, tunggulah aku! Dengan senang dan penuh kebahagiaan, aku menagih janji pada mama. “Ma, aku ranking satu lho. Asik hadiah nya mana?” Mama hanya tersenyum dan mengiyakan.
https://preview.redd.it/hq9d3mnkg7tb1.jpg?width=1024&format=pjpg&auto=webp&s=5799a156154699e7fc7a0ecc32ed0f6c96099caa
Namun, ada yang berbeda pada mama. Sejak beberapa tahun sebelumnya, ada ketidakharmonisan dalam hubungan dikeluarga. Mama dan bapak sering bertengkar hebat, bahkan kami seringkali pindah-pindah rumah kontrakan untuk menghindari omongan tidak enak dari tetangga. Kami tinggal di kota ini dalam kondisi menyewa. Sebelumnya, kami memiliki rumah di Bandung, namun bapak dipindahkan untuk bekerja di kota ini saat aku masih duduk di kelas 1 SD. Rumah di Bandung kami kontrakan kepada orang lain. Terdapat rumor bahwa bapak terlibat dalam hubungan dengan seorang wanita rekan kerjanya di kantor. Akhirnya, mama memutuskan untuk kembali ke Bandung. Kami kembali ke rumah lama yang pernah kami tinggali saat aku masih berada di TK.
Waktu saya masih TK, kompleks perumahan tempat tinggal saya belum begitu ramai, jadi apa yang kami lakukan tidak akan dilihat orang banyak. Saat itu, saya diajak bermain oleh teman-teman saya, dan kami melihat ada warung yang sepi dengan snack Chiki terpajang jelas di sana. Teman-teman saya mengajak saya untuk mengambilnya, dan karena saya masih kecil dan ikut-ikutan, saya pun mengambil Chiki dan kabur bersama mereka. Kami berlari ke belakang rumah yang tidak berpenghuni dan tertawa-tawa sambil menikmati Chiki hasil rampasan itu. Maafkan saya, pada saat itu, saya tidak tahu bahwa itu dilarang. Saya masih TK dan hanya mengikuti teman-teman. Oh iya, saya ingat, saya pernah bilang membakar sofa, kan? Gini ceritanya, waktu itu di rumah sedang ada tamu Mama, mereka sedang berbincang di ruang depan. Saya sendirian, merasa bosan, karena semua kakak-kakak saya sedang sekolah. Ketika saya duduk di teras depan yang memiliki sofa, saya mendengar suara cicit-cicit yang aneh. Saya melihat ke dalam celah-celah sofa, mencoba mencari tahu apa yang ada di sana. Mungkin itu tikus? Ah, saya akan menembakinya dengan senjata racikan saya (ini bukan senjata nyata, hanya dua batang korek api yang saya tempelkan dan balut dengan kertas rokok, saya diajari kakak pertama mengenai ini).
"Pasti ada tikus, kecoa, atau makhluk-makhluk aneh di dalam sini," pikir saya yang saat itu masih TK. Tanpa berpikir panjang, saya menyalakan korek api dan menembakinya: cuw cuww cuuuwww... Api masuk ke dalam celah sofa, dan tiba-tiba api tersebut mulai membesar. Insting saya mengatakan bahwa ini semakin serius dan harus segera dipadamkan. Saya mengambil gayung kecil yang ada di taman, mengambil air dari kolam ikan di depan rumah. Saya bolak-balik beberapa kali mengambil air.
Mama melihat saya bolak-balik dan mendekati, bertanya, "Hei, Ipan, apa yang sedang kamu lakukan? Kenapa bolak-balik seperti itu?"
"Astagaaa! Apa ini? Tolong, ini kebakaran!!!" Mama melihat api yang telah membesar di sofa. Untungnya, ada seorang tukang ojek yang sedang lewat dan memanggil temannya yang sedang nongkrong.
"Wah, ini kebakaran!!" akhirnya sofa berhasil diangkat keluar dengan cepat ke jalan. Beruntungnya, api belum menjalar ke atas plafon. Kebakaran pun berhasil dipadamkan di tengah jalan. Mama menggendong saya saat itu. Banyak orang yang ikut berkerumun. Aneh, ya, kok saya masih mengingat detail peristiwa itu. Haha.
Tindakan nakal lainnya juga dipengaruhi oleh teman dan lingkungan bermain. Saya bahkan pernah mengambil uang koin dari celengan kakak saya yang ketiga untuk jajan. Perkenalkan, kakak perempuan ketiga saya cukup pemberani dan keras kepala tapi mudah ditipu dan dijahili, saya memanggilnya Wie. Dia sering menjadi target jahil saya, dan kami sering bertengkar karena hal-hal remeh. Salah satunya, saya pernah mengatakan kepadanya, "Nih, rasakan aku kasih kutu!" Saya pura-pura mengambil kutu di rambut saya dan melemparkannya ke kepalanya, dan dia teriak histeris, "Ada kutu di rambut! Gara-gara si Ipon!" (Kami punya panggilan ejek sendiri, saya dipanggil Ipon). Sampai-sampai dia menangis dan mengadu kepada mama. Meskipun kami sering bertengkar ketika kecil, kakak ketiga saya selalu peduli padaku.
Suatu hari, saya melihat topeng kura-kura ninja di sekolahnya ketika berkunjung ke sana. Kakak saya mungkin melihat itu. Esok harinya, ketika dia pulang sekolah, dia tiba-tiba muncul dan membuat saya kaget dengan berpura-pura menjadi kura-kura ninja. Dia berkata, "Taraaa!" sambil memakai topeng kura-kura ninja yang sudah dia belikan. Saya sangat senang ketika itu. Apapun yang terjadi, kami tetap keluarga yang saling menyayangi dan saling mengerti.
Secara singkat, kami semua pindah kembali ke Bandung. Bapak tetap di kota tersebut dan bekerja di sana. Beliau hanya bisa pulang ke Bandung setiap seminggu sekali, atau bahkan dua minggu sekali. Dari saat itu, aku mulai merasa kehilangan sosok bapak dalam kehidupan sehari-hari kami. Oh, dan selama perpindahan itu, impianku untuk memiliki Nintendo pun sirna.

Episode 08: Homie

Di kota baru ini, dimulailah babak baru dalam kehidupanku. Aku dilahirkan di Bandung, kemudian sempat hijrah ke kota lain, tetapi akhirnya kami kembali ke Bandung. Saya pindah ke sini pada pertengahan kelas 6, dan tentu saja saya merasa tertinggal dalam pelajaran. Isi pelajarannya terasa berbeda atau mungkin saya yang belum terbiasa. Di kota sebelumnya, kami diajarkan untuk tidak menyontek dan bekerja sama saat ujian, tetapi di sini, teman-teman sering membantu satu sama lain saat ujian. Saya merasa hal ini cukup menarik.
Di sekolah ini, saya menjadi dekat dengan Ryan dan Agung, dua teman yang cukup berada. Terutama Agung, dia suka membelikan saya jajanan. Aku sering berkunjung ke rumah Ryan saat itu, karena di rumahnya ada konsol SEGA. Ini adalah konsol game terbaru di zamannya.

https://preview.redd.it/lzixs6gobdtb1.png?width=1200&format=png&auto=webp&s=ce860a35bb84a95e4492299e5a0c33775c3796d2
Sungguh, saya sangat senang saat pertama kali mencoba bermain konsol baru Sega ini. Konsol ini jauh lebih canggih dibandingkan dengan Nintendo. Setiap kali saya berkunjung ke rumah Ryan, kami selalu asyik bermain sampai sore bahkan kadang hingga malam jika orang tuanya tidak ada di rumah. Salah satu permainan yang paling kita sukai adalah Mortal Kombat. Kita selalu mencoba gerakan dan jurus-jurus baru dalam permainan ini, bahkan mencari panduan gerakan di sebuah kolom game dalam majalah remaja yang bernama "Fantasi." Majalah itu adalah salah satu bacaan favorit kami selain majalah "Bobo." Bagi mereka yang mengalami masa itu, pasti tahu tentang majalah "Fantasi" ini.

https://preview.redd.it/5e84rdd4bdtb1.jpg?width=448&format=pjpg&auto=webp&s=a0864219a3bac074c47dcc13fade74a2ef16d86d
Kembali ke masa SD di sekolah ini, ternyata beberapa artis dan penyanyi pernah bersekolah di sini, loh. Salah satunya, ada yang sekelas denganku, namanya Widya Saputra (Trio Laris). Mungkin dia tidak mengenaliku, sih, karena saya baru masuk tahun itu, haha. Selain itu, ada juga artis cilik yang bermain di sinetron atau film, Indra namanya, kalau tidak salah. Oh ya, di kelas saya juga pernah menyaksikan situasi yang mirip dengan kasus bullying, meskipun tidak secara langsung. Korban adalah siswi pintar yang selalu meraih juara dan peringkat teratas. Sayangnya, teman-teman sering menggodanya dengan menyebutkan masalah bau badan, seperti bau ketek. Ini sangat membuat saya merasa sedih. Di sekolah SD saya yang sebelumnya, saya juga pernah melihat situasi serupa, bahkan ada anak yang sampai harus pindah sekolah. Ya, begitulah, dunia sekolah bisa menjadi tempat yang cukup sulit untuk beberapa orang.
Kembali ke cerita di kota ini, tahukah kamu? Di sini ada mesin permainan 'dingdong', dan itu berlokasi sangat dekat dengan sekolahku. Setiap kali ada ekstrakurikuler, saya sering mampir ke tempat dingdong, dan Ryan tahu tempat di mana saya berada. Dia suka menjemput saya, "Hei, kamu dicari oleh guru, malah main ke sini lagi." Saya hanya tertawa, saya begitu menyukai permainan game ini. Kami bertiga sering bermain bersama, baik itu renang bersama, bermain game bersama, dan sebagainya. Bahkan ketika kami lulus SD dan akan masuk ke SMP, Ryan masih sering menghubungi saya, mengajak saya bermain di sana-sini. Sayangnya, saya jarang meresponsnya. *5\*

Episode 09: Finally on my Hand

Libur panjang menuju SMP pun tiba.Saya telah lulus dari SD dengan peringkat pertama "dari belakang" Haha. Waktu itu, ujian masih bernama EBTANAS, dan saya meraih nilai NEM yang cukup lumayan. Saya, Ryan, dan Agung akan bersekolah di SMP yang berbeda. Meskipun pertemanan kami singkat, itu adalah momen yang selalu saya ingat.
Cerita masa liburan sekolah ini sungguh menghadirkan rasa campur aduk, saya menderita sekaligus senang. Waktu itu, orang tua saya membawa saya pergi ke suatu tempat yang menarik. Saat keluar dari mobil, saya melihat banyak anak yang mengenakan sarung, tapi ada yang aneh disini. Kenapa ya sarungnya kelihatan berbeda? Ternyata, kejutan yang tak terduga menanti. *Jreng! Saya dibawa untuk menjalani sunat. Itulah yang membuat sarung mereka menonjol, karena mereka memakai pelindung setelah sunat.
Meskipun sebelumnya sudah ada pembicaraan tentang ini, saya tidak menyangka hari itu waktunya. Meski ada perasaan takut dan ragu, tekad yang kuat mendampingi saya. Bapak berjanji akan membelikan saya sebuah Nintendo sebagai hadiah nanti.
Sekadar info buat teman-teman yang belum pernah mengalami sunat, jangan terlalu khawatir lho ya. Awalnya hanya ada sedikit rasa sakit ketika disuntik sebelum proses “penjagalan”, tapi ketika proses berlangsung, rasanya tidak terlalu sakit. Dan sensasi sakit akan terasa setelah beberapa jam disunat, berjalan harus pelan-pelan sekali, tidur harus telentang, dan ketika kencing muncrat kemana-mana. Haha!

https://preview.redd.it/ijglm1oabdtb1.jpg?width=968&format=pjpg&auto=webp&s=cebaa179cdfe168fbe73b8988f710dd210d7ab14
Di sinilah hadiah yang selalu saya nantikan akhirnya tiba. Bapak membeli Sebuah konsol Nintendo hadir lengkap dengan TV 14 inci terbaru untuk menemani hari-hari saya setelah disunat. Akhirnya! Setiap hari, saya bermain game Nintendo ini, hingga banyak judul game yang telah saya tamatkan, dan saya senang bertukar kaset game Nintendo dengan teman-teman lainnya. Bahkan, saya rela mencoba game berbahasa Jepang, yang akhirnya membuat saya tertarik untuk belajar bahasa Jepang. Saya meminta kepada orang tua saya untuk membelikan saya kamus bahasa Jepang. Tanpa berpikir panjang, mereka membelikan saya kamus tebal yang berisi huruf katakana dan hiragana. *6\* Mungkin ini adalah langkah positif yang membuat saya langsung tertarik untuk mempelajari bahasa Jepang. Dari situlah, saya mulai memahami sedikit tentang huruf-huruf Jepang. Ketika memainkan game Tsubasa, motivasi saya untuk belajar bahasa Jepang semakin bertambah.
Singkat Cerita, saatnya saya masuk sekolah baru, Mama memberi tahu guru agar tidak terlalu keras selama ospek karena saya baru saja menjalani sunat. Duh, rasanya malu, saya sudah besar baru disunat, dan dibicarakan kepada orang lain. Tapi itulah mamah.
Bersambung...
Lanjut Part 02 disini yah.

Support Penulis, Untuk beli susu anak gan. Disini atau Disini. Terimakasih
Saya butuh bantuan teman-teman semua jika berkenan:
Mohon maaf sebelumnya, saat ini saya dalam situasi kesulitan finansial. Jika anda atau ada teman sanak saudara yang membutuhkan jasa service, Translate, Transkrip Audio/Video atau butuh membuat Subtitle untuk sebuah video, podcast, wawancara dll. Silahkan kontak saya langsung. Mohon infokan kepada teman-teman anda jika berkenan, terimakasih.
--------------------
Side Effect
- Andy (Misteri Horror)
- Kemelekatan (Inspirasi)
- Anto: Secangkir Kopi (Misteri)

submitted by DigitalChildish to indonesia [link] [comments]


2023.07.20 12:40 TruthversusSlander Kes Kecurian REE .

Kes Kecurian REE . submitted by TruthversusSlander to NegarakuMalaysia [link] [comments]


http://rodzice.org/