Meremas

Today’s NEO booster 1Pack result!

2024.04.23 14:43 Pingbock-Seek Today’s NEO booster 1Pack result!

Today’s NEO booster 1Pack result! submitted by Pingbock-Seek to Hammertimemtg [link] [comments]


2024.03.15 12:46 Cam52696 Am I crazy for saying this is the best song of Yeezus?

Am I crazy for saying this is the best song of Yeezus? submitted by Cam52696 to Kanye [link] [comments]


2024.03.05 14:28 lhmquan Uus-Meremaal võidutsenud eestlanna tagas pääsme Ironman 70.3 MM-ile Triatlon

Uus-Meremaal võistles triatleet Laura Lõhmus Ironman 70.3 võistlusel, mille ta võitis. Tema tulemusega 4:28:52 sai ta ka kinnituse, et osaleb 2023. aastal Ironman 70.3 maailmameistrivõistlustel. Vaata lähemalt aadressilt: https://dgdongwd.com/uus-meremaal-voidutsenud-eestlanna-tagas-paasme-ironman-70-3-mm-ile-triatlon/
submitted by lhmquan to dgdongwd [link] [comments]


2024.02.29 16:57 lhmquan Saksamaa jalgpallinaiskond noppis olümpiapileti Jalgpall

Saksamaa jalgpallikoondis kindlustas endale koha 2023. aasta naiste jalgpalli maailmakarika finaalturniiril Austraalias ja Uus-Meremaal. Sakslased alistasid play-off'i poolfinaalis Portugali 3:1 ja finaalis Serbia 3:2. Turniiril löödi väravaid kokku 231, millega ületati eelmise turniiri rekord. Vaata lähemalt aadressilt: https://dgdongwd.com/saksamaa-jalgpallinaiskond-noppis-olumpiapileti-jalgpall/
submitted by lhmquan to dgdongwd [link] [comments]


2023.11.23 06:57 jamdist Glasnost for SNES

Glasnost for SNES submitted by jamdist to weirddalle [link] [comments]


2023.09.23 18:06 rajakriminal Pelaku Pembegalan Payudara Terjadi Di Cangkuang Kabupaten Bandung.

Pelaku Pembegalan Payudara Terjadi Di Cangkuang Kabupaten Bandung.


Polisi di daerah Cangkuang Kabupaten Bandung menahan seorang tersangka dalam kasus pelecehan. Tersangka, RG, 18, ditahan karena melecehkan gadis-gadis sekolah menengah atas dalam apa yang juga dikenal sebagai memegang payudara di jalanan.
Menurut Pol Kusworo Wibowo, kejadian itu terjadi pada 13 September 2023, pada hari Rabu. Insiden itu menjadi viral di media sosial setelah ditangkap di CCTV.
Insiden tersangka dan korban dari 13 September 2023, dilaporkan pada 15 September. Menurut Kusworo di Mapolresta Bandung, tersangka RG (18) berhasil ditangkap dalam waktu dua jam setelah pelaporan.
Tersangka RG (18) bertindak setelah menerima barang dan bersiap-siap untuk pergi, menurut Kusworo. Dia mengaku telah melihat dua siswa sekolah menengah ketika dia pulang kerja.
Kemudian, menurut Kusworo, “lakukan tindakan cabul kepada korban menggunakan tangan kiri Anda.
Seorang pemuda di Bandung nekat melakukan begal payudara.
Akibat dari aksi tak senonohnya itu, pelaku yang berusia 18 tahun itu ditangkap polisi.
Di baca juga : Telah Terjadi Pelecehan Terhadap 5 Santriwati Di Cianjur Terduga Pelaku Seksual Pendiri Pondok Yayasan
Motif pelaku terungkap, ia melakukan begal payudara karena iseng.
Dilansir dari TribunTrends, begal payudara yang menyasar pelajar SMA di Jalan Panyaungan, Desa Nagrak Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung, berhasil diringkus jajaran Polresta Bandung.
Saat digiring di Mapolresta Bandung, Jumat (15/9/2023) tersangka begal payudara, hanya bisa menunduk, tak berkutik dengan tangan diborgol dan menggunakan baju tahanan.
Dalam video tersebut, tersangka yang mengendarai sepeda motor tiba-tiba mendekati korban, yang sedang berjalan kaki, dan meremas payudaranya.
Tersangka segera pergi setelah melakukan aksi, menggunakan sepeda motornya untuk melarikan diri. Pada Rabu, 13 September 2023, tersangka melakukan kejahatan.Kombes Pol Kusworo Wibowo, Kapolsek Bandung, menyatakan kejadian itu terjadi pada 13 September 2023, namun korban tidak melaporkannya sampai 15 September.
Ya, kita dapat menemukan tersangka hari ini pukul 9 WIB, terpisah 2 jam, dan 11.00 WiB,” kata Kusworo di Mapolresta Bandung.
Ketika tersangka tiba di rumah dari kerja, menurut Kusworo, inisialnya adalah RG (18).
Tersangka RG diduga melakukan pelecehan itu dengan iseng, menurut pengakuan Kusworo.
Menurut Kusworo, tersangka melakukan tindakan ketiga sementara korban tidak mengetahui tindakan pertama dan kedua. Motifnya adalah iseng-iseng.
RG telah berulang kali terlibat dalam perilaku cabul dan lolos dari penangkapan, itu ditemukan setelah penangkapannya.
Kami dapat menyimpulkan bahwa tersangka telah melakukan tujuh tindakan berdasarkan informasi yang kami peroleh, katanya.
RG terutama menjalankan bisnisnya di siang hari. Dia mengklaim bahwa saat tampil, RH mendekati korban dari belakang saat mencari target di sepeda motornya.
Menurut Kusworo, korban adalah pengendara sepeda motor wanita yang diikuti dari belakang hingga sejajar dengannya dan kemudian menyentuh payudaranya dengan tangan kirinya.
RG, menurut Kusworo, melakukan aksi tersebut karena sering merasa puas menyentuh area sensitif perempuan. RH sebenarnya sudah menikah dan memiliki istri, menurut Kusworo.
Menurut Kusworo, pelaku menghadapi hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp 6 miliar berdasarkan Pasal 82 Undang-Undang Perlindungan Anak atas tindakannya.
Di baca juga : Tawuran Antar Geng Motor Di Banda Aceh Adapun Remaja Yang Di Amankan Polisi Dan Di Berikan Sanksi
Dia menambahkan bahwa RH diduga mengendarai dua motor Honda Vario dan Honda Genio saat melakukan aksi, yang juga disita oleh polisi.
Tiga siswa menjadi korban, insiden pertama terjadi dua minggu lalu, yang kedua terjadi satu minggu kemudian, dan yang ketiga terjadi pada 13 September 2023, menurutnya.
Tersangka menghadapi hukuman minimal 5 tahun, maksimal 15 tahun penjara atas tindakannya berdasarkan Pasal 82 ayat (1) UU No 17 Tahun 2016 tentang tindakan cabul terhadap anak di bawah umur berdasarkan undang-undang perlindungan anak.
submitted by rajakriminal to u/rajakriminal [link] [comments]


2023.08.05 14:44 Useful_Classroom1091 What song is this (wrong answers only)

What song is this (wrong answers only) submitted by Useful_Classroom1091 to Kanye [link] [comments]


2023.05.19 16:06 NintenJoo Restock! I’ve never had a perfectly full box before.

submitted by NintenJoo to nespresso [link] [comments]


2023.05.01 13:26 Extension-Power-3192 juq-233

Cowok tangguh, bokep indonesia mau tidur setelah ingin tampil beda, jadi dekat dengan tetangga yang sudah lama mengeluh tentang suaminya, ingin memanfaatkan semua keistimewaan wanita terkenal itu dan memasukkan ayam ke dalam mulutnya. film seks vietnam Hanya pelacur bernafsu yang menjilat dengan nikmat dari awal hingga akhir, pria itu memasukkan vaginanya melalui celana dalamnya dengan tergesa-gesa menjatuhkan penisnya satu demi satu dengan sapuan cepat dan semprotan sperma. Nonton Video Bokep Lonte Melayani Pelanggan Pengen Anal terbaru disini. Video Bokep Indo durasi panjang kualitas HD bisa Anda nikmati gratis disini.
submitted by Extension-Power-3192 to u/Extension-Power-3192 [link] [comments]


2023.02.24 07:00 Chasey7136 Went record shopping yesterday and saw this unofficial copy of Yeezus.. ended up buying Ye

Went record shopping yesterday and saw this unofficial copy of Yeezus.. ended up buying Ye submitted by Chasey7136 to Kanye [link] [comments]


2022.12.28 21:14 blaze_blaze_90 Cerita kecelakaan.

Beberapa hari yang lalu, aku mengalami sebuah kecelakaan. Jadi, aku sedang berangkat ke sekolah, menggunakan motor. Dan aku diantar oleh Bapakku. Saat aku sudah mau sampai di sekolah, kita melewati sebuah mobil. Tapi tiba tiba, pintu mobilnya dibuka oleh orang yang ada di mobil itu, dan pintunya kena lutut dan jari tengah bagian kanan. Lututku pun langsung robek, dan jari tengah kiriku, juga luka, tapi tidak separah lututku. Lalu, keluarlah darah dari sana. Darahnya terus mengalir ke kaki, dan ke tangan. Guru guru yang ngelihat aku berdarah darah pun panik dan langsung membawa aku ke UKS. Sesampainya di UKS, aku pun diobati. Lalu, datanglah bapakku. Bapakku pun melihat aku yang luka parah. Lalu, dia berkata, "Kamu masih bisa sekolahkan?" HEI! BAPAK BUTA YA??? BAPAK NGAK LIHAT AKU INI LAGI KENAPA??? Dan setelah itu aku pun dikasih perban dan langsung pulang. Awalnya kita mau ke puskesmas, tapi puskesmasnya tutup. Jadi kita langsung pulang aja. Sesampainya di rumah, aku langsung tidur. Dan aku pun bangun saat jam 12 siang. Lalu, bapakku mengajakku ke rumah sakit untuk diobati. Kami pergi ke 2 rumah sakit, tetapi karena kami tidak punya uang, kami tidak bisa untuk menjait lukaku. Akhirnya, orang tuaku terpaksa untuk meminjam uang. Setelah uang sudah didapatkan, kami pun langsung pergi ke rumah sakit lalu menjait kakiku. Saat sedang proses jait, aku dibiuskan sebuah obat supaya tidak merasa sakit. Lalu, dokternya menggoyang goyangkan lukaku dan berkata, "Kalau masih ada rasa sakit, bilang ya." Aku pun bilang masih ada sakit, dan obatnya dimasukkan lebih banyak. Tetapi, setelah beberapa bius kemudian, aku masih merasa agak sakit. Padahal dokternya bilang, "Kok masih sakit? Ini udah banyak banget loh." Dan karena aku berpikir rasa sakit itu cuman perasaan aja, aku pun nyuruh dokternya untuk jait aja. Dan itu merupakan kesalahan terburuk yang kulakukan pada hari itu. Karena, ketika di jait, sebenarnya ngak terlalu sakit di awal awal. Tetapi, ketika sudah jaitan ketiga atau keempat, aku mulai merasa sakit. Rasanya itu seperti ditusuk benda tajam. Aku ingin teriak dan meminta berhenti, tetapi entah kenapa aku tidak mau. Aku pun meremas bajuku sekuat tenaga. Aku pun harus merasakan rasa sakit itu sampai jahitannya selesai. Setelah beberapa menit penuh penyiksaan, jahitannya pun selesai. Aku pun langsung dibawa pulang. Sesampainya di rumah, aku pun pergi ke kamarku dan tidur. Lalu, aku masuk ke masa pemulihan. Aku sekolah melalui zoom meeting. Dan setiap 3 hari, aku pergi ke dokter untuk mengecek lukaku. Hingga pada suatu ketika, ketika lukaku dicek, aku melihat sedikit ke lukaku. Dan aku melihat, jahitannya ada sedikit terbuka. Tetapi aku tidak terlalu memikirkannya dan tidak terlalu khawatir. Hingga akhirnya, beberapa hari berikutnya, lukaku dicek dan aku melihat jahitannya setengah terbuka. Aku pun mulai panik tetapi tetap menenangkan diriku sendiri dan berpikir, "Semuanya akan baik-baik saja kok." Spoiler alert: Itu tidak akan baik-baik saja. Malahan, bertambah buruk. Beberapa hari kemudian, aku pun melihat bahwa jahitannya sudah terbuka. Dokter yang melihat itu pun memberitahu hal ini ke ayahku, dan berkata kalau memang dokter itu sadar jahitannya mulai terbuka. Tetapi, dia pikir ini tidak akan jadi masalah besar. Tetapi, ini malah menjadi masalah besar dan sekarang duit untuk menjahit lukaku sia sia. Orang tuaku pun benar benar stres. Ayahku pun marah ke aku. Tetapi aku membantah karena selama aku masa pemulihan, ayahku selalu memaksaku untuk berjalan. Lalu, kami ke rumah sakit yang sama dimana aku dijahit, dan meminta agar dijahit lagi. Aku pun langsung teringat akan penyiksaan yang kualami saat aku dijahit. Tetapi berita baiknya, aku tidak dijahit, sehingga aku pun bisa tenang. Berita buruknya, aku tidak dijahit, karena artinya aku harus menunggu beberapa bulan supaya lukaku pulih. Akhirnya, aku pun terpaksa menunggu beberapa bulan sampai lukaku pulih. Setiap bulannya, lukaku semakin membaik dan aku mulai bisa menekuk kakiku. Kini, aku bisa berjalan normal lagi. Dan bisa masuk sekolah. Meskipun ada bekas luka di kakiku, tetapi semoga itu cepat hilang dan pulih. Doakan aku ya. ;)
submitted by blaze_blaze_90 to ceritanyata [link] [comments]


2022.09.10 16:06 SailnGame Had a few knives ruined by taking them to House of Knives and I'm not ready for freehanding on a whetstone. Is this a good piece of equipment and a reasonable price (CDN$)

Had a few knives ruined by taking them to House of Knives and I'm not ready for freehanding on a whetstone. Is this a good piece of equipment and a reasonable price (CDN$) submitted by SailnGame to knives [link] [comments]


2022.05.19 11:12 LoveMangaBuddy Read Oppai Momitai~tte Sakendara, Imouto no Tomodachi to Tsukiau Koto ni Narimashita - Chapter 3 - MangaBuddy

IDKetika aku berteriak mengeluh ingin meremas dada, teman adikku menjadi pacarku.“Aku ingin meremas dada!!!”Jawaban dari permintaannya tersebut adalah gadis malaikat bernam Miko-chan.“Jika aku mengizinkanmu menyentuh dadaku, maukah kau pacaran denganku?”Ini adalah kisah komedi romantis keseharian pasangan penuh mesrah yang diawali laki-laki yang ingin meremas dada, dan perempuan yang mengizinkan ... Read Oppai Momitai~tte Sakendara, Imouto no Tomodachi to Tsukiau Koto ni Narimashita - Chapter 3 - MangaBuddy. Read more at https://mangabuddy.com/oppai-momitai-tte-sakendara-imouto-no-tomodachi-to-tsukiau-koto-ni-narimashita/chapter-3
submitted by LoveMangaBuddy to lovemanga [link] [comments]


2022.01.07 00:32 ClogintheEvolution Clog's Calendrical Exploration of Golarion: Welcome to the Month of Abadius!

Firstly, hello and welcome all!
This post is to be the first in a monthly series exploring the world of Golarion, storytelling and world-building utilizing Paizo's timekeeping system to chronicle current events and create various segments.
To those unaware, Golarion uses Absalom Reckoning (Avistan and Garund) and Imperial Calendar (Tian Xia) to organize and specify date, which runs concurrently with our own Gregorian calendar. For the purposes of these posts, I will be using the Absalom Reckoning unless exploring a character's point of view or a narrative scenario that would utilize a different timekeeping system.
Under Absalom Reckoning, the year is our own (2022) plus an additional 2,000 years, setting it at 4,722 AR. \ Under Imperial Calendar, the year is our own (2022) plus an additional 4,500 years, setting it at 6,522 IC.
As the first in this series, I'll be spending a portion of this post lightly summarizing major events in Golarion rather than detailing specific events, expect later posts to cover events on a significantly more micro scale and be more concerned with fleshing pieces of the setting ways in which I hope to be useful to you all. (For example, I'd initially intended to detail how I imagine events for Irahai, leader of Mendev, had likely progressed over the three years of her leadership, and search focreate specific Demons and other named characters who may be used by GM's when storytelling in the region before bouncing to describing what I imagine the new House of Perfection is up to after it's renewal four years ago.).
With that out of the way, let us begin!

The Basics

-Tar-Baphon has been imprisoned on the Isle of Terror for around three years (4719-4722), bolstering his forces and seeking ways to break out of his impromptu prison. By now, it would be fair to say the Orcs of Belkzan who made enemies with the Whispering One cult now actively need to fight off undead forces, or alternatively have just begun to notice the increase in attacks surrounding orc tribes are facing from this old enemy.\ -The Runelords, Sorshen and Balarmius officially established New Thassilon around four years ago (4718-4722) and took their place as leaders, opposing each other both politically and morally.\ -The Pathfinder Society has been established for four-hundred and fifteen years (4307-4722), currently their sights are set on Razmiran, having established the nation's first lodge in the city of Xer in Gozran 29, 4720 AR. This has likely been enough time for Pathfinders to get a firm understanding of the country's oppressive government and for various conflicts with Razmirian priest to play out. These events may be explored in the level 1-4 Society Scenario,Lodge of the Living God.\ Additionally, they set up a lodge north of the very lethal region of Nagisa in 4720 AR, located in the Mwangi Expanse and notably home to evil Fey and Alijae elves. This gives precedence for non-native adventurers to join elven archaeologist in exploring the city and its wealth of history, along with navigate the surrounding region. (There is a constant influx of details about the events and on-goings of the Pathfinder Society from Paizo, all released in adventures, supplements and various other materials. Other than occasionally pulling named characters that complement a segment or describing and expanding upon specific scenarios that are particularly impactful to Golarion (like y'know...when PC's eventually gank Tar-Baphon), I will not be covering Pathfinder Society material unless there is reason to do so.)\ -Absalom has had slavery officially abolished for five years (4717-4722), enough time for news of emancipation to reach all of the surrounding regions, though further success is likely dependent on the work of various freedom fighting groups and bureaucratic action taken by country to ensure abolition is achieved, depending on how realistic and weighty your games depict these events.\ -"Sargava", the now freed Cheliaxian colony renamed to Vidrian and has been free of outside rule for five years (4717-4722), and rapid cultural shifts and development occurred since then, as detailed in The Mwangi Expanse book of this year.\ -The prosperous and flourishing hobgoblin nation of Oprak has been established for five years (4717-4722), notably the three-year nonaggression pact with Nidal and four-year peace treaty with Nirmathas detailed in Lost Omens: World Guide have both expired...GM's do with this as you will.\ -Our dearest interdimensional Irrisen queen, Anastasia Nikolaevna has been on the throne for nine years (4713-4722). Her rule remains a positive thing, the people happy of the improvements their wildly inexperienced leader has made to their lives. The true Winter Witches continue to bemoan her presence however, and Golarion is just four days past the annual Pjallarane Day, which marks the once-per century event where Baba Yaga comes to remove a queen who has been ruling for one-hundred years. Even so, Anastasia has decades before such event looms over her, and potentially powerful adventurers at her side to bargain with and protect her from her Dear Grandmother when that day comes.

Monthly Events and Happenings: Today is Abadius 6, 4722 AR.

 

Abadius the 6th, Vault Day

As far as I know, there is no Paizo content of Vault Day aside from its name appearing in the calendar. What follows will be a small collection of in-world trade documents rather than in-person accounts or advice on how to incorporate the holiday.
--------------------------------------------------\ Received of Clan Borthak, Borthak Dolgu \ the sum of twenty-nine gold, eight silver\ three copper. Two Sets of Larrad-Crafted \ Horse Barding. Placement Due Calistril \ 16th, 4723.
-Visbaron Cortan, House Garmande\ --------------------------------------------------\ A clay tablet, pre-hardened with the payment \ attached by string serves as a receipt to a \ Gnomish merchant stationed in Katapesh
-64 Pouches Abasalom Standard of Ball-Bearings\ -A Compendium of Kintargan Passageways andMarkets Squares\ "Phantoms With a Dark Chocolate Conscious: Second -Edition"\ The Occult Cookbook for all your ghastly -delicious needs.\ -3 Mithril Waffle-Irons -1 Vile of Lich Dust diluted with 1/8th Elven Absinthe\ -2 False Cold-Iron Daggers\ -4 Pouches Abasalom Standard of Prismatic Sand\ In Exchange For \ -2 Gold Pieces
Your services are always appreciated dear, I look forward\ to my future purchases. Say hello to your sister for me.
Signed Lady Phosphora\ --------------------------------------------------\ To Irabeth Tirabade
Old Friend! Heyyy, you know who it isssss. I\ need you to do me a small favor. A gaggle of\ totally not neer-do-wells will be coming by\ claiming to own the mules with carts of\ "precious" artwork that they wish to take to\ good-old Drezen Kenabres and make a fortune\ off of.
If you could do your thing and use some of that\ hoity-toity status of yours to write up a proof\ of purchase or something, and then send them on\ their way that would be great.I'm counting on ya\ ...seriously, I really need this.
Again, you know who it is, thanks in advance.

Abadius the 20th, Vault The Ruby Prince's Birthday

A rather new holiday, Osirion celebrates their Thaumaturge Prince's birthday annually. This tradition, however, does not go unmocked or unchallenged, particularly when we take a look at the status of the three sorcerous brothers, Mahasi, Masya, and Barid from Irori's Temple of An-Alak.\ The lessons of Irori, her discipline and self-control that is central to the faith, has clearly never settled properly in these three, who have caused unexpected amounts of disarray among the inhabitants of their Prince's Palace of the Forthbringer. Combined with public perception of the Ruby Prince's weakness as a result of his cultivated image and bizarrely youthful appearance the trio have taken it upon themselves to utilize this event as a unique opportunity for a "political message", though anyone who knows them would reason it as an excuse for troublemaking.\ The brothers are not lacking in their summoning ability and are able to punch far above their magical paygrade when working together. The closely aged trio were initially sent upriver to Sothis as a gift from the temple to lend their abilities to the royal family, though they have given up their elaborate act as dedicated monk-scholars to instead indulge in the pleasers foreign to them, and even as a disruption they've made their presence just useful enough to not suffer the wrath of Khemet III.This ended when Mahasi stumbled into one of countless secrets of the Khemet family, venturing into one of the palaces countless sealed off rooms. On the dawn of the Prince's birthday, they hastily summoned the mysterious beast that had slain the Ruby Prince's father, initially known only to the current ruler and those directly related. Luckily it was able to be banished before harm could occur, but the gesture was not taken likely, and the trio now find themselves held in an anti-magical prison cell, awaiting punishment when the time can be found. Irori has also taken it upon herself to teach the trio a lesson, as a minor curse ensures they must utilize something aside from their normal methods of persuasion to find a way out of the unfortunate situation.
In a broader sense, GM's may look to this holiday as a highly visible way of showing the current support or dissatisfaction of the people of Sothis towards their monarch, depending on the quality of the festivals and how much dissent can be heard among Osirians. The month of Abadar empowers the god's clergy, who are particularly tied into the prince's grave mistake of opening up the tombs and consequentially the economic exploits from other countries, not to mention dealing with this influx of occult nightmares that arise as a result of greedy and foolhardy tomb-robbing. It may be hard to make relevant if you are outside of Osirion, and is certainly not a fundamental or major piece of the setting, but do feel free to take inspiration from the concept to create birthday holidays for other famous leaders throughout Golarion, pretty easy to imagine Thrune mandated birthday celebrations, or perhaps the day of one's first major devil binding.\ Character-wise, adventurers native to the region may interact with this event from many different angles, perhaps they are like the people, deeply concerned with the economic hit of foreign countries sponsoring expeditions into their lands and unleashing of horrors upon the populous. If they are tied into Khemet III and his court, whether by high-level adventurer status or being born into Osirion's ruling clans, the Elemental Tribes, this is the time to show their support through gifts and favors. The less loyal may instead utilize connections from their background to achieve goals not so in line with the current Prince, though few genuinely wish to see the royal line fall.

Deity of the Month: Abadar, Master of the First Vault

Divine Realm\ Abadar resides in a district of the Eternal City of Axis, as is appropriately named. Aktun is made up of a recreation of the architecture of his worshipers throughout history, though separated by Ancestry and culture. Protected by a deal with Axis, the only possible entrance to the realm is one of four gates, each marked with the god's iconic key symbol and archway of gold.
One interesting concept is the experience of a Goblin or Gnome from Golarion, who dreams of or ventures to the realm only to find an entire divine realm barren of references to their own cultures and constructions, for historically they neither build permanent cities nor pay worship to the god of civilization, yet form them all the same. This is in sharp contrast to the glory and divine splendor a loyalist Chelaxian would find, their civilization, no matter how cruel and fiend-touched, is still a Lawful society and so it joins the realm along with the architecture of their Azlanti ancestors.
Divine Presence\ Abadar is an active and influential deity, yet his Neutrality is something that goes unquestioned. Very few powers could be considered his enemies, aside from Norgorber and the universally despised Lameshtu and Rovagug. Here is a collection of things his planar allies might be up to this month, their independent ventures and goals ready to develop.
Cobblehoof:\ This old and wise Hippogriff, who can only be described as taciturn, has been exalted to celestial status and holds rank within the faith. Trained and experienced in battle, Cobblehoof frequently delivers others to important locations, always protected by his Mithril Armor.\ We shall say Cobblehoof is currently at the side of the Ruby Pheonix, Hao Jin in the city of Goka. She is calling in on a favor her father was owed and has decided to stick around with Goka's faithful after "assisting" (handling all of the accounting) her in organizing last year's Ruby Pheonix Tournament. Largely without direction right now, perhaps Cobblehoof would be keeping tabs on any of last year's near-winners who stuck around, or maybe has taken interest a group of novice adventurers in the local area, and will aid them so long as they treat him with the respect the Hippogriff so greatly covets.
The Ghost of Merema/Malthus: One of the more virtuous of Abadar's company, this near-immortal Specter spends her time as she did in life, a harbinger of plagues who warns those in poor living conditions of the dangers brings to health and advises them to improve or travel elsewhere to avoid death. Notably, those she slays do not become specters themselves, and one can only assume the typical eternal suffering that persist unless a typical Specter slays the living has been removed by her divine master...unless her dedication to her cause if just that strong.\ Let's place Marema where it currently makes the most sense, The River Kingdoms. Instructed by Abadar himself to venture to the Leydis region to cultivate the civilization necessary to make use of the untold treasures that lays untouched within the mines, it proves to be an extremely difficult task, though her patience, charity, and knowledge of preventing diseases have put her ahead of all previous challengers to this untamable region's treasures. She also currently is advising and assisting various River Lords who she favors, including current River Lord over the region, the Medusa Chryphaena and her gaggle of blind zombies.
Lawgiver:\ A perfect servant and Herald of Abadar, This Lawful Neutral Gargantuan Construct appears little more than a construct made of gold and steel when standing still, only to animate . It is alike in it's fellow servants lack of speaking, though it's language appears to be purely limited to numbers, measurements, and quotes from his master's holy text.\ Currently, we shall imagine the Lawgiver in six places at once, his mysterious semi-omnipresence being put to use. Four of these are the same as always, diligently watching over the gateways to divine realm of Abadar that is located in Axis. He was also spotted in the Salt Stretches of Arcadia and within the uncivilized side of the island of Hermea. Only those willing to pry using legendary skills of stealth and spying or willing to dedicate themselves to frequent and long-term divinations could hope to ascertain the reasons behind construct's activity, for even the fellow followers of Abadon have proven incapable of doing so.
Nazmi:\ One should note, the Ruby Prince that is mentioned above fully acknowledges Abadon's might and wishes to understand the god's plans and path for his nation. He partially does so through the Celestial Gyno-Sphinx Nazmi, one of the only two advisors he truly heeds the words of.\ Let's say the pair are currently engaging in ceremonial duties, to bring in the new year the Prince is in a multi-week ritual constructed by a splinter-priest of Sarenrae. The time is spent commissioning sculptures and using his powerful magics to create works that acknowledge the minor faiths of the Osirion gods and cult influences Wadjet, Apep, and Khepri, while subtly affirming their faith's inferiority and submission to the Core deities of Golarion, many whose servitors the Ruby Prince has made powerful and extensive pacts with, the remain yet unbroken and unclaimed. All the while Nazmi ensures Abadar is not given any less attention than any of the other deities, especially as
Character Introspection: To worshipers of Abadar this month, there are a few things to take note.
When we glance upon all the major deities, the uniqueness his clergy have in their relationship with faith stands out the most to me. Much more tied to others of their faith than the clerics of Nethys or Calistra for example, one should note in every priest is tired into the local Bureaucracy in one way or another.
To players of Abadar's faith, I ask you to imagine one of the modern-day holy books that is prevalent throughout your continent, how commonly it is referenced by those who believe in it and the reverence or adherence the worshipers of those religions give to it. Now rather than a collection of the words of historical prophets various tales from the past, those books for your character are The Order of Numbers and The Manual of City Building. Raw educational text that are updated every few years, that Abdar's clergy ensure contain local laws, key figures and fact relevant to the cities under their influence, and proven advice about how to help a city roads, defenses, utilities, and expansion progress. Think of the knowledge gap you possess between the rest of Golarion's mortal inhabitants, simply because of what your god expects of your faith, and how Abadar's neutrality grants him a place almost everywhere that has civilization, so long as the patron deity of the city does not seek the total destruction of order nor civil society.
If your character has always leaned towards the adventurer's side of life and or are a recent convert, realize this is a realm of knowledge one does not simply stumble upon through life, it must be taught and passed down through compounding experiences throughout generations. Whatever clergy is aiding your character in this conversion has deep, deep ties to their community, and as a GM the opportunity Abadar as a story focus grants you to snapping player's down from the highs of battling dragon's and banishing planar incursions to creating and roleplaying as a bunch of very mortal and very human npc's, if you ever desire such a thing.
Lastly, to those who are playing a character who is deeply involved in the church, I'd advise a discussion or two with your GM on what that looks like and means. Intrigue and political roleplay are certainly going to occur in any long-term roleplaying of the character, especially because a PC with views and practices aligned with Abadar is likely to establish themselves a base and build connections with others, in sharp contrast to a five-man group of Desnans. If you desire to engage in this, and your character is built, narratively or mechanically for this, make sure it is something your GM desires and is able to do, improv economic theory and debate aren't exactly everyone's interest. Not to mention, an Abadaran who is more focused on smiting chaos and violently confronting economic opposition may be more appropriate for a group who focuses on combat with the exclusion of narrative or who wish to stay away from the political topics that may otherwise arrise.  
And that is it for this month's post!
I deeply hope you all enjoyed and found something here that could be interesting or useful to you, and I'll see you all with another one of these posts when Calistril arrives.
Feel free to asks any questions or inquiries you have and make suggestions in the comments, discussions are always welcome and appreciated.\ (Also, the formatting doesn't exactly hold up on mobile Reddit, so I'd suggest using "Request Dektop Website" to view a more readable post)
Happy Vault Day!
submitted by ClogintheEvolution to Pathfinder2e [link] [comments]


2021.10.18 07:19 Flutewriter Peninjau gambar Oleh Xiao Di Uno

Peninjau gambar
Oleh Xiao Di Uno
"Picture Reviewer" Bab Satu: Kabut Kota Ular
teks
“Moskow tidak pernah percaya pada air mata!” Ayah berkata dengan dingin. Dia adalah seorang pengusaha dengan nama umum, Tan Wenqi.
Putranya menoleh: "Mimpi bergantung pada kerja keras dan keyakinan."
Tan Wenqi duduk di sofa.
Putranya melihat ke pegunungan di luar, dan angin bertiup kencang ke jendela.
Putranya tidak mengatakan sepatah kata pun: Tidak peduli seberapa tinggi langit, tidak ada lebar laut, tidak peduli seberapa rendah kehidupan, tidak ada tulang yang keras, dan tidak peduli seberapa miskin orang, tidak ada umur panjang.
Waktu berlalu, dan sudah sepuluh tahun sejak putranya pergi, hanya sedikit orang yang tahu nama aslinya: pengulas gambar.
Lebih sering, orang lain memanggilnya Atu.
Peninjau gambar tidak memiliki banyak kebencian ketika dia berbicara.
Malam datang dengan cepat. Attu berdiri di atap dan memandangi matahari yang merah dan gelap di kejauhan. Bintang-bintang hari ini tampaknya menjadi lebih besar. Sebuah gaya memperpendek jarak antara bumi dan matahari. Apakah itu kekuatan ilusi?
Memikirkan sesuatu yang salah, pikiran Atu membunyikan puisi, kosakata sederhana, dan perasaan kesepian, seperti sepuluh tahun sebelumnya.
Kabut Kota Ular masih jelas, dan simbol mitologis Cthulhu, di mana kematian dan supranatural digabungkan, masih bergema dengan kabut pegunungan dan tawa.
Singkatnya, gelombang hidup dan mati.
Atu berpikir begitu.
Ketika saya berusia 20 tahun, saya pikir saya akan tahu jawaban atas upaya Anda untuk membunuh saya, karena saya akan bertanya kepada Anda, tetapi saya tidak mendapatkan jawaban Anda.
Selama periode ini, nomor Baichuan belum muncul di layar ponsel.
"Pengulas Gambar" Bab 2 Elang India
teks
Brasil, wilayah yang indah, seribu tahun yang lalu, Brasil tidak memiliki pasar properti yang tinggi dan tegak, dan alam yang tak berujung penuh dengan wewangian.Pada saat itu, Spanyol belum menemukan Amerika.
Suku Indian tertentu di Amerika Selatan membunyikan nada-nada tebal yang abadi, dan nada-nada yang kasar dan elegan terdengar cerdas di suku-suku kecil.
Penyihir sudah mulai menyiapkan daging untuk pengorbanan, elang pemimpin kembali dari ketinggian, hari ini tidak perlu berburu, orang-orang suku terbangun satu demi satu, mereka bersemangat untuk acara suku tahunan.
Di pagi hari, para musisi telah memainkan alat musik tradisional, dan suara angin sepoi-sepoi yang seperti gunung telah menghancurkan tidur mereka, dan para anggota suku mulai menjaga lingkungan mereka, dan mereka akan merapikan selimut wol domba sebagai secepat mungkin.
Beberapa wanita pergi ke hutan untuk memetik buah-buahan liar dan kayu bakar kering. Para pria membawa anak-anak yang akan menjadi dewasa. Mereka berlari di atas kuda untuk berpartisipasi dalam perlombaan kebanggaan dan kehormatan. Mereka bersorak, dan kuku kuda mereka mengaduk embusan angin dari angin dan pasir.
A Gu berusia 13 tahun. Ayahnya adalah pemimpin suku dan orang terkuat di suku. Pemimpin selalu memenangkan kehormatan di setiap acara suku setiap tahun.
A Gu memiliki delapan bulan untuk mencapai kedewasaan. Ketika dia dewasa, A Gu harus pergi ke suku terdekat untuk memenangkan hati kekasihnya. Jika dia bisa memenangkan hati seorang gadis India yang cantik, itu berarti dia benar-benar menjadi keluarga yang dapat menanggung keluarga.Suami yang bertanggung jawab.
“Ayah, saya telah berlatih selama setahun, dan saya yakin saya akan mendapat kehormatan dalam kompetisi ini.” A Gu berkata kepada ayahnya dengan menunggang kuda.
“Saya memiliki kemuliaan hari-hari saya!” Sebagai pemimpin suku, ayahnya memiliki bahasa yang ringkas dan cakap.
Ayah Bu berusia 28 tahun tahun ini. Penampilan heroiknya dihormati oleh suku. Ketika wanita melihat pemimpin, para wanita akan tertawa dan menyapanya. Suami wanita tidak akan cemburu karena ini. Semua orang mencintai pemimpinnya. Kedamaian dalam suku, Kebahagiaan adalah yang utama, dan manajemen lima tahun kepemimpinan layak untuk diakui.
Sang ibu memimpin para wanita untuk pergi lebih jauh untuk memetik buah-buahan liar yang lezat dan berair. Sang ibu adalah putri tertua dari pemimpin suku utara, Yan menamai putrinya Guang. Ketika Bu memasuki dunia cahaya, mereka menikah dan menikah Dengan bantuan mata, perbatasan baru telah dibuka.
Hari ini, pekerjaan Guang sangat sederhana, dia ingin semua wanita di suku itu merasakan keindahan wilayah Brasil dengan bahagia.
Para wanita bermain-main dan berbicara tentang topik favorit mereka.
Di lapangan, debu beterbangan, lelaki tua itu menyeret domba-domba di kandang ke tempat lain, memerah susunya, dan membuat makanan utama yang harum.
Para pemuda bersenang-senang di atas kuda, dan Bu memenangkan tempat pertama dalam kompetisi berkuda dan menembak.Penghormatan para pria terhadap Bu selalu sama, pelaksanaan Bu yang sangat baik konsisten, dan sikapnya adalah konsensus suku.
Kompetisi berkuda A Gu dengan rekan-rekan lainnya akan segera dimulai. Para mitra bersiap, dan mereka semua berharap untuk memenangkan kehormatan dalam kompetisi ini.
Ketika kuda itu mulai berlari liar, Bu juga memusatkan pandangannya pada putranya. A Gu bersandar di punggung kuda, debu dan pasir bergelombang, dan bayangan kuda yang membubung melompati bumi, tampaknya di atas pegunungan tinggi dan melompati. awan.
Elang dari kain pemimpin terbang tinggi di langit, menambahkan suasana dominasi di langit ke zaman yang berkembang ini.
Pengulas Gambar 3 Kemegahan Pompeii
teks
Dahulu kala, sebuah kota metropolitan yang megah berdiri mengesankan di dataran Amerika Utara, dan mereka yang melihatnya menyebutnya kota kuno Pompeii.
Dayuna yang sudah berusia 22 tahun melakukan perjalanan ke utara dan selatan, dan akhirnya berhenti di depan Dadu.
"Keajaiban yang luar biasa!" Dayuna ditaklukkan oleh pencapaian arsitektur yang luar biasa dari kota kuno Pompeii. Berjalan ke kota, ada aliran orang yang hidup tanpa akhir. Mereka menikmati semua jenis kenyamanan dan pengalaman hidup berkualitas tinggi yang dibawa oleh kota. Ada dua baris jalan. Orang kulit putih, kuning, dan beberapa orang kulit hitam menjual benda-benda yang dibuat dengan indah dalam bahasa yang berbeda. Ada tali yang kuat, kain halus, pakaian yang dihiasi mutiara, peralatan yang diukir dengan indah, dan rumah yang dibuat dengan baik. pribadi……
Da Yuna tertarik dengan wadah anggur kayu dengan ukiran patung elang di kiosnya, dia tidak pernah berpikir bahwa dia bisa dekat dengan Guanlan Sky Overlord.
Elang milik langit biru, mereka terbang di awan, dan orang-orang hanya bisa melihat bintik hitam melayang di langit dengan menghalangi sinar matahari yang menyilaukan. berdampingan dengan awan. Da Yuna sangat tertarik, pemilik kios adalah seorang pria India berkulit kuning, bulu di kepalanya melambangkan masa lalu yang membanggakan.
"Banyak orang menyukai piala elang. Goshawk memegang awan putih, dan orang-orang memegang goshawk, jadi mereka menebus penyesalan dan kehilangan karena tidak memiliki sayap. Cangkir elang ini diukir oleh istri saya kemarin. banyak usaha, tapi harganya bagus. Diskusikan.” Pemilik kios memperkenalkan produknya dengan ramah, tetapi Da Yuna tidak mengerti bahasa pria itu.
Da Yuna mengerti apa itu kesepakatan. Dia berpikir bahwa produk yang membuatnya terpesona harus menghabiskan banyak uang. Dia hanya anak miskin, dan barang berharga seperti itu bahkan tidak bisa menjadi miliknya. Da Yuna mengangguk dan memberi hormat kepada pria itu dengan cara yang sangat menarik, lalu pergi.
Personil keamanan sedang direkrut di dekat kediaman resmi. Orang yang bertanggung jawab melihat Da Yuna dan menghentikannya. Orang yang bertanggung jawab berjalan ke arah Da Yuna yang bodoh dan menekan bahunya. Orang yang bertanggung jawab mengangguk dan berkata, "Kamu kuat dan bisa melayani kaisar!" "
Da Yu mendapat tugas seperti itu.
“Tangkap kejahatan perkotaan dan layani kaisar dengan kemuliaan tertinggi!” Para atasan merayakan kesempatan Dayuna untuk melayani kaisar. Dayuna memperoleh tempat tinggal permanen di Pompeii karena prestasi kerjanya yang luar biasa.
Kemegahan kota kuno Pompeii Dayuna belum pernah terlihat sebelumnya.Kemakmuran dan skala kota sangat menarik Dayuna.
Beberapa area kota kuno Pompeii diukir dengan pola yang sangat menggairahkan pria.Pola yang sederhana dan mudah dipahami mengisyaratkan sisi gila lain dari Pompeii.
Da Yuna, yang dibayar, tidak tahan pergi ke daerah ini sendirian, dan bertemu dengan seorang gadis cantik-Qi di sana.
Qi memiliki rambut hitam, dia cantik dan ramping, dengan hidung lurus dan sosok mungil, Da Yu tidak bisa menahan untuk menciumnya dengan sepenuh hati ketika dia melihatnya pada pandangan pertama.
“Kamu yang bekerja untuk kaisar pasti akan menjadi pahlawan!” Qi selalu memuji Dayuna, dan tinggal di hatinya, membuat Dayuna berlama-lama dalam mimpi.
Setelah Da Yu pulang kerja, dia datang ke kamar kerja Qi sangat terlambat.
Qi melayani pahlawan favoritnya seperti biasa.
“Aku ingin menebus hidupku untukmu dan hidup bersama.” Da Yuna tiba-tiba mengatakan ini, membuat Qi sedikit terkejut.
“Apakah kamu tahu asal usul kota kuno Pompeii?” Qi mengenakan pakaiannya dan membawakan segelas air untuk Dayu.
“Sebuah kota masih membutuhkan asal-usulnya?” Da Yuna tidak peduli dengan masalah Qi, dia berharap Qi akan membuat pilihan.
"Setiap orang punya ceritanya masing-masing, dan setiap kota punya ceritanya sendiri. Aku sudah lama akrab. Aku tidak tahu ceritamu. Wanita sepertiku tidak pantas tahu cerita orang lain. Kalau kamu mau. .."
Da Yuna menyela Qi dan segera berkata: "Tentu saja aku bersedia menceritakan kisahku untukmu!"
Qi membuka matanya lebar-lebar dan mengungkapkan senyum khusus. Qi tahu bahwa senyumnya hari ini telah menghilang selama bertahun-tahun. Untuk menemukan senyum ini lagi, kata Qi, dia tidak benar-benar menginginkannya, tetapi dia senang wajahnya tidak seperti itu. terlupakan, kenangan masa lalu.
"Pengulas Gambar" Bab 4 Awan Berputar
teks
A Gu sedang menunggang kuda, kuda merahnya yang tampan berlari cepat melintasi padang rumput, dan debu di belakangnya seperti kabut istana surgawi. Ada juga teman-teman yang mengikutinya. Bertekad untuk bersaing memperebutkan kejuaraan.
Prajurit lain dari suku Buhe khawatir tentang siapa yang dapat dimenangkan oleh keturunan mereka: "Saya sangat berharap anak-anak saya dapat menjadi pejuang dan memiliki monopoli."
“Setiap anak kita akan menjadi pejuang pemberani, dan mereka akan menjaga wilayah kita yang sulit dibuka.” Bu dan saudara-saudaranya berkata.
A Gu dan rekannya berjalan beriringan, dan ketika sampai di garis finis, pasangannya sedikit di depan, menjadi yang pertama dan A Gu yang kedua.
A Gu memeluk rekannya dan pemenangnya sangat senang.
"Saya sangat senang Anda memenangkan kejuaraan!" Kata A Gu.
“Kami masih saudara yang baik, kami masih dekat di peringkat, saya merasa senang.” Kata sang juara sambil memimpin kudanya.
Setelah keduanya memenangkan penghargaan, mereka tidak menonton kompetisi lain. Mereka bergegas ke barat, berlari di atas kuda, dan datang ke sungai. Keduanya meletakkan kaki mereka di sungai dan melihat ke langit.
Seekor elang melonjak di langit biru, melompat tak terjangkau, berubah menjadi wijen hitam di bidang penglihatan, ada banyak awan, dan suara burung di sekitar, ketenangan ini hanya milik mereka.
“Saya harap hidup saya lebih mengasyikkan, saya ingin melangkah lebih jauh.” Pemenang memandang ke langit dan berkata.
“Ayi, apakah kamu siap untuk meninggalkan suku? Apakah suku itu tidak cukup baik untuk mempertahankanmu?” A Gu menatap Ayi.
Ai terus melihat ke langit dan berkata: "Suku adalah rumah saya. Suatu kali saya mengendarai kuda ke satu arah. Ada padang rumput yang tak berujung. Tidak ada akhir. Saya ingin tahu apa akhirnya? Saya ingin tahu akhir dunia. Saya benar-benar ingin tahu berapa umurnya. Saya ingin mendapatkannya. Hidup kita hanya sesingkat itu. Saya ingin membuat hidup singkat saya menjadi sangat cerah."
"Waktu itu kamu menghilang selama beberapa hari, tapi ibumu cemas. Kamu tidak bisa melakukan hal konyol seperti itu lagi. Mendengar penyihir mengatakan itu berbahaya di luar." A Gu khawatir.
“Kalau aku takut bahaya, bagaimana aku bisa menjadi pendekar? Jika aku tidak bisa menjadi pendekar, bagaimana aku bisa membantumu menjadi pemimpin suku?” kata Ai dengan tenang.
“Ayi, sebenarnya saya tidak punya banyak pikiran untuk menjadi pemimpin suku, atau saya tidak memiliki keinginan untuk menjadi pemimpin. Saya hanya ingin sederhana, seperti orang tua saya, bahagia dan bahagia, Anda tinggal bersama cukup di sebelahku.” A Gu meremas telapak tangan A Yi erat-erat.
Ai melihat ke kejauhan, untuk waktu yang lama, dia berjanji pada A Gu: "Oke, aku akan berada di sisimu."
A Gu tersenyum.
Setelah bermain sebentar, keduanya kembali ke suku, ibu A Gu telah kembali dengan para wanita, mencuci buah-buahan segar.
Orang tua sudah memeras susu kambing dan memanaskan kuali, susu kambing mendidih.
Pastor Bu berdiskusi dengan saudara-saudaranya di tempat lain. Semua orang ingin memperluas wilayah mereka sehingga mereka dapat memiliki lebih banyak sapi dan domba dan bertukar lebih banyak barang dengan suku-suku tetangga. Mereka berharap dapat bekerja sama dengan suku-suku utara dan membiarkan suku-suku utara. Ajari mereka keterampilan membangun rumah dari lumpur dan batu, dan mereka berharap dapat membuat hidup mereka lebih baik.
Semua orang berkumpul dengan sangat bahagia. Di malam hari, elang turun dari langit, api unggun suku telah disiapkan, daging kambing telah dimasak, dan kubus susu telah dingin dan terbentuk. Pesta tahunan.
Hidangan khusus yang dibuat oleh wanita memancarkan aroma yang menawan, dan rasa bahagia menyembur keluar dari mulut.
Penyihir dan pemimpin suku duduk berdampingan, para magang memainkan ritme alami mereka sendiri, dan semua orang membicarakan topik yang akan meningkatkan hubungan mereka.
Api unggun telah dinyalakan, dan nyala api yang menyala menerangi tanah yang gelap.
A Gu mengambil tangan Ayi. Orang-orang berkumpul di sekitar api unggun dan membentuk sebuah cincin. Penyihir itu mencampur musik dan berkata: "Di tempat yang jauh, itu adalah tempat yang tidak akan pernah kita capai. Itu juga masa lalu kuno, menjulang ke awan . Penghuni kuil Dewata memberi dunia teka-teki. Seekor ular menggigit ekornya untuk membentuk lingkaran. Ini adalah pertanyaan yang ditinggalkan oleh Tuhan. Tidak ada yang bisa menjawabnya. Jika ada yang bisa menjawab pertanyaan Tuhan, siapa pun yang bisa mendapatkan yang tertinggi kekuatan guntur dan hujan, serta para dewa, akan mematuhinya, dan sukunya akan makmur dan makmur. Agar tidak melupakan janji para dewa, kami mengingat para dewa saat ini setiap tahun, menerangi malam, dan mengelilingi cahaya dalam cincin ular, Tuhan akan melindungi kita."
Orang-orang dari suku itu bersorak, bernyanyi, dan menari di sekitar api unggun.
Langit berkedip seperti urat daun yang menerangi bumi, dan segera terdengar suara gemuruh.
Lebih banyak petir menyebar di langit, dan suara keras di sekitar mengguncang dunia yang luas.
Orang-orang dari suku itu berhenti menari. Mereka menatap langit yang aneh dengan curiga. Penyihir itu mengerutkan kening dan tidak mengatakan apa-apa.
“Apa yang terjadi?” pemimpin suku Bu bertanya pada penyihir.
Sebelum penyihir sempat memikirkan cara mengembalikan kain, angin bertiup, kunang-kunang api unggun berhamburan, dan kayu yang terbakar hancur berkeping-keping oleh angin, dan orang-orang panik.
Bu membuat semua orang tidak panik. Para prajurit memegang senjata mereka dan melindungi orang-orang mereka. Light berdiri bersama Bu, dan Ai melindungi Agu. Hujan turun, dan penyihir itu berteriak dengan aneh: "Seseorang telah memecahkan teka-teki Tuhan!"
Angin menjadi lebih kuat dan lebih kuat, dan hujan deras turun dari langit seperti air terjun.
“Cepat dan antar semua orang ke tempat yang lebih tinggi, banjir akan datang!” perintah Bu prajurit itu.
Orang tua, anak-anak, dan wanita dari suku itu dijaga oleh para pejuang dan berbaris menuju gunung dengan susah payah. Prajurit itu terlebih dahulu maju bersama anak-anak dan wanita. Bu berkata kepada Agu: "Sebagai pemimpin suku, saya ingin melindungi suku, kamu dan kamu. Ibu melarikan diri lebih dulu."
A Gu menatap ayah Wei An dengan penuh kasih dan mengangguk setuju.
Ah Gu sedang menunggang kuda bersama ibunya, Ai menjaga anak-anak, dan semua orang berlari kencang: "Cepat! Kirim wanita dan anak itu kembali ke tempat yang aman dan cepat!"
Semua orang bergegas ke tempat yang tinggi, hujan lebat turun, guntur lainnya terdengar, dan binatang buas yang lapar dan lapar mendekat dalam jarak dekat.
"Ini banjir!" Sudah terlambat.
Banjir datang dengan dahsyat, kudanya jatuh ke lumpur, dan orang-orang terbawa oleh kekuatan banjir yang dahsyat. Ibunya meraih tangan A Gu dan berjuang di dalam banjir. Ai melihat bahwa A Gu dan Guang berada jauh di dekat banjir , dan tidak ada yang bisa dia lakukan. Bayi itu mendorong kudanya dengan keras, berusaha mengejar, kuda itu meratap di tengah hujan dan air yang deras, panik, dan tidak dapat dikendalikan oleh Ai.
"Picture Reviewer" Bab 5 Temui Kota Ular
teks
Pada pertengahan September, panggilan Baichuan memecah ketenangan hidup, dan Baichuan dan Atu berbicara di telepon untuk waktu yang lama.
Atu berdiri di ambang jendela, otaknya kosong.
Angin mulai semakin kencang, dan Attu tetap berada di balkon untuk merasakan angin musim panas yang perlahan dan intens, dan awan gelap berpernis muncul di atas kota.
Waktu berlalu dengan cepat, dan kota yang sudah lama tidak melihat nektar mengantarkan gerimis yang sunyi seperti hujan musim semi dan embun.
Pemahaman tentang alam hanya dapat memahami kekuatan alam, dan pemahaman tentang diri sendiri dapat memahami makna keberadaan.Namun, Atu, yang dihantui oleh sungai, tiba-tiba tidak memahami alam dan makna keberadaan, seperti sebuah teka-teki. dan lubang hitam, dan menyerap kegigihan tubuh Attu.
Attu diam-diam menyaksikan hujan di luar dan kabut tebal melayang dari puncak gunung yang berlawanan.Mengingatkannya pada kabut Kota Ular.
Sebagai kota misterius, Snake City tidak ada di mana pun di peta.
Gunung-gunung di sisi yang berlawanan dipenuhi dengan kabut tebal, dan di sore hari, kabut tebal di kampung halaman saya tetap berada di pagi awal musim gugur, yang merupakan kenangan yang bertahan lama.
Pada malam hari, orang tuanya pulang dari pasar tani. Makanan sederhana sudah ada di meja. Sang ayah sedang minum anggur kecil dan ibunya memanggil polisi di kamar. Tidak lama kemudian, Atu dikirim ke rumah sakit jiwa oleh polisi.
Atu sudah siap untuk segalanya. Berdiri di hadapan dokter, Atu tidak takut. Mungkin itu adalah kebangkitan pikiran yang disebutkan oleh leluhurnya. Mungkin Atu masih terlalu muda. Pada usia dua puluh tujuh, dia masih bertahan di usia 17 tahun. usia.
Sepulang dari rumah sakit jiwa, Attu tidur nyenyak dengan obat-obatan.Setelah bangun tidur, ingatan yang dibawanya tampak berkurang dan bebannya lebih ringan. Pemikiran seperti ini terasa ketika Attu mengalami insomnia lagi setahun kemudian. Dia telah berjuang. Tidak peduli untuk siapa, Attu tidak tahu. Dia hanya menjelaskan bahwa ide-ide maju yang dia peroleh sejak kecil adalah segalanya untuk membangun keberadaan diri. Layak, mungkin arti keberadaan adalah bahwa itu layak untuk tidak mempertimbangkan benar dan salah Pada saat perang dimulai, iman adalah satu-satunya yang benar.
Di pagi hari, Attu bangun, dengan bantuan obat-obatan, tanpa mimpi.
Vila-vila di seberang puncak gunung dipenuhi kabut tebal, kabut mengambang seperti negeri dongeng, memandang kabut, gunung, dan bangunan secara bersamaan menciptakan perasaan damai dan nyaman.
sekarang.
"Chuyun." Seseorang yang dikenalnya muncul di depan matanya.
“Aku selalu berada di sisimu.” Wajah nakal Chu Yun selalu ada di sana.
Attu awalnya ingin mengatakan sesuatu, tetapi berhenti, dan berkata dengan tenang: "Lebih dari 10 tahun telah berlalu."
"Sampai jumpa." Tanya Chu Yun.
Attu berkata: "Saya punya masalah."
Kamu pasti malas.” Chu Yun menggaruk pangkal hidung Attu, membelai kepala Attu, dan berkata, “Kamu telah tumbuh lebih tinggi, dan pikiranmu masih seperti anak kecil. . ”
Attu berkata: "Lingkungan Baichuan yang tidak dapat dijelaskan dan tidak dapat dijelaskan, lingkungan orang tua saya yang tidak dapat dijelaskan dan tidak dapat dijelaskan membuat saya tidak dapat dijelaskan."
“Ketika kamu masih muda, kamu mengatakan bahwa phoenix tinggal di pohon phoenix, dan sungai-sungai bermuara ke laut. Mungkin jalannya terjal. Ketika kebingungan berakhir, kamu akan mengerti arti tumbuh dengan hati yang teguh dan pikiran."
"Orang lain ingin saya tahu, tentu saja mereka akan memberi tahu saya."
"Semuanya memiliki proses bertahap. Adalah baik bagimu untuk tidak menerima terlalu banyak pengaruh ketika kamu masih muda. Di sisi lain, tidakkah kamu merasa terlalu egois?"
"Saya hanya kekuatan seseorang, saya tidak memiliki terobosan pencipta."
"Aku ingin mengingatkanmu."
"Bagaimana saya bisa menolak?"
"Sekarang kamu hanya melakukan apa yang kamu inginkan. Budaya Tiongkok adalah halaman sejarah pertempuran. Apakah kamu meninggalkan Baichuan?"
"Lihatlah kehendak Tuhan, jika benar-benar ada badai, biarkan badai datang lebih keras."
"Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Belajar dari nenek moyang mewarnai pakaian merah, membunyikan klakson, dan mengambil bayonet ... Anda tumbuh mendengarkan terompet ketika Anda bangun. Itu adalah masa kecil Anda yang abadi. " Chu Yun mengangkat kepalanya dan melihat ke arah langit.
"Kemampuan apa yang saya miliki untuk mengubah dunia?"
"Apakah kamu peduli padaku?" Tanya Chu Yun.
"peduli!"
Chu Yun berhenti sejenak.
Dia menghibur Atu: "Kamu berbeda dari yang lain. Saya harap bukan karena kamu peduli padaku sehingga kamu menjadi dirimu yang sekarang."
"Aku peduli padamu, aku ingin kamu di sisiku, saling menjaga sepanjang waktu, aku tidak memiliki kemampuan untuk menjagamu."
"Aku menyesalinya."
“Aku tidak bisa melindungi siapa pun, aku bahkan tidak bisa melindungi diriku sendiri.” Tiba-tiba Atu tersenyum.
Attu tidak berharap terlalu banyak.
“Aku mencintaimu, ini adalah kekuatan yang kuberikan padamu.” Chu Yun memiliki sepasang mata yang tegas.
"Berjuang untuk orang yang kucintai, itu sudah cukup."
"Cukup! Apakah Anda tahu mengapa paus itu ada di laut? Karena lautnya asin, tidak ada yang melihatnya menangis. " Sosok Chu Yun berangsur-angsur menghilang.
"Picture Reviewer" Bab 6 Birunya Belajar di Luar Negeri
teks
Biru akan naik ke pesawat, tujuannya adalah Bumi.
Lan adalah seorang siswa yang baru saja lulus dari sekolah menengah. Dia diterima di universitas di bumi dengan nilai yang sangat baik. Orang tua Lan sangat senang. Keberhasilan penerimaan putra sulungnya berarti bahwa kedua adik laki-lakinya akan menerima perlakuan yang lebih istimewa.
Melihat Lan berjalan ke dalam kabin, sang ibu berkata kepada ayah anak itu, "Akhirnya, kami telah membesarkan Lan. Kami memiliki lebih banyak energi untuk merawat dua adik laki-laki Lan. Dengan membesarkan mereka semua, kami dapat menghabiskan masa tua kami dengan damai. "
"Bocah sialan, jangan pikirkan itu terlalu enteng. Ada banyak elit di bumi. Tidak jelas apakah kamu bisa mencampuradukkannya."
"Jika tidak berhasil, kembali ke Mars untuk menemani kami, di mana tidak ada?"
"Setelah melihat dunia, aku mungkin tidak bisa kembali."
"Hal yang baik, jangan memikirkan sisi buruknya."
Setelah ibu dan ayah anak itu selesai berbicara, keduanya naik mobil anti-gravitasi dan kembali ke manor.
Lan sedang duduk di sisi dekat jendela. Dia meninggalkan Mars untuk pertama kalinya. Manusia mengubah Mars delapan ratus tahun yang lalu, dan semuanya penuh vitalitas.
Pesawat ruang angkasa lepas landas, dan pabrik oksigen yang menjulang di tanah di kejauhan menjadi bangunan bobrok, dan tidak ada kesempatan untuk beroperasi. Mars telah teroksidasi oleh oksigen, dan vegetasi menjadi makmur. Pabrik oksigen telah menjadi simbol mengubah Mars, sebagai tonggak bagi umat manusia untuk menaklukkan alien terpencil.Sebagai peninggalan budaya, dilindungi. Setiap tahun, Biro Pendidikan Mars menyelenggarakan tur akbar ke pabrik pembuatan oksigen untuk memberi tahu setiap warga yang tinggal di Mars bahwa kampung halaman mereka adalah planet terdekat.
Bumi adalah rumah bersama seluruh umat manusia dan titik awal untuk menaklukkan alam semesta.
Biru melalui jendela kaca, laut Mars biru menyelimuti lempeng benua, dan keindahan tiga benua dan enam samudra tidak terhalang.
Silau matahari melewati jendela dan terhalang oleh bahan khusus. Cahaya tidak berbahaya bagi tubuh manusia. Untuk menciptakan silau matahari, kaca tidak menghalangi semua cahaya keluar. Lan menatap matahari di depannya dengan penuh semangat, dia menurunkan transparansi kaca, dan "telur" merah melayang dan digantung di kain kosmik hitam.
Ingat, ini adalah pertama kalinya Anda melihat pemandangan yang sangat cerah dan menarik. Ini adalah pertama kalinya Anda akhirnya pindah ke masa depan! Meskipun tidak ada perayaan anggur dan makanan, akan ada satu waktu, dan Anda akan menjalani kehidupan yang sangat bahagia. pikir Lan dalam hatinya.
Pesawat ruang angkasa meninggalkan atmosfer dan memasuki stasiun transfer ruang angkasa.Pesawat ruang angkasa dengan cepat memasuki orbit yang telah ditentukan dari stasiun transfer buatan manusia dan mendarat di sana.
Lan berjalan keluar dari kabin, mencari jalan, melihat nomor di tanda berhenti, dia dengan cepat menemukan jalannya.
Jalan menuju pesawat ruang angkasa antarbintang jauh. Perangkat bergulir di tanah membuat berjalan lebih mudah dan lebih mudah. Siaran terus-menerus mengumumkan naik turunnya pesawat ruang angkasa, dan penerbangan menginstruksikan para pelancong di pesawat untuk bersiap dengan cepat.
Perjalanan tidak akan tertunda terlalu lama Lan Bai berdiri di tanah dengan bosan, membiarkan perangkat penarik membawanya ke penerbangan target.
Segera dia datang ke ruang tunggu yang sesuai dan menunggu selama setengah jam sebelum pengumuman boarding terdengar.
Dia berkomunikasi dengan teman-temannya melalui perangkat lunak sosial. Mitra dalam video tersebut berkata: "Saya mendengar pemberitahuan boarding dari tempat Anda. Anda dapat mengirim email kepada saya ketika Anda bebas di bumi."
"Waktunya terburu-buru, agak enggan," kata Lan.
“Mungkin kamu butuh pacar. Perjalanan jarak jauh itu membosankan. Berbicara di telepon dengan pacarmu pasti akan memenuhi kebutuhan komunikasimu.” Teman itu menutup telepon.
Mungkin kamu akan bertemu dengan gadis yang kamu sukai di perguruan tinggi, pikir Lan.
Lan menemukan tempat duduknya, untungnya dia masih di area jendela, dan dia bisa melihat alam semesta di luar melalui jendela kaca.
Pesawat ruang angkasa bergerak perlahan ke area percepatan. Lan melihat ada banyak pesawat antariksa besar yang merapat. Saya hanya menonton pesawat ruang angkasa di TV. Saya bisa merasakan kekuatan sains dan teknologi dari jarak dekat. Seharusnya saya merasa senang. Lan Cobalah untuk membuat diri Anda merasa bersemangat sebanyak mungkin, tetapi dia tidak melakukannya.
Mungkin orang-orang di zaman dahulu akan bersemangat, tetapi hal-hal yang terbiasa dengan mereka tidak akan membuat orang bersemangat. Lan menjelaskan dalam hatinya alasan mengapa dia tidak bersemangat.
Pesawat ruang angkasa antarbintang skala besar telah mencapai orbit percepatan, dan kecepatan pesawat ruang angkasa secara bertahap meningkat. Lan merasakan sedikit tekanan. Dia menghembuskan napas. Ketika kecepatan pesawat ruang angkasa stabil, Lan merasa jauh lebih nyaman.
Lan melihat pemandangan di luar jendela, masih matahari yang menyilaukan. Bintang yang menerangi bumi dan Mars ini diam-diam ada selama miliaran tahun. Itu muncul di atas kepala tepat waktu setiap hari. Sangat mudah bagi orang untuk mengabaikan keberadaannya, seperti pahlawan. , Untuk menyediakan kebutuhan biologi dan peradaban, tetapi tidak pernah memproklamirkan diri sebagai jasa. Wajah matahari telah "disaring" oleh atmosfer, sama seperti penampilan "palsu" di TV. Ini adalah pengalaman nyata dari luasnya alam semesta. Sangat mengejutkan berada bersama matahari di alam semesta yang ditangguhkan .
Saat pesawat ruang angkasa secara bertahap berputar, sumber cahaya matahari secara bertahap "bergerak" ke sisi lain. Di kejauhan, pita Bima Sakti dapat dilihat, seperti syal sutra mengambang di air, bertatahkan lampu terang yang tak tertandingi di kegelapan. "tirai" kosmik "Mutiara" Cina, kehidupan seperti apa yang dilahirkan oleh titik-titik bintang yang jauh? Bisakah manusia meninggalkan tata surya dan pergi ke sistem bintang terdekat untuk mengembangkan sumber daya kosmik yang diinginkan? Lan memikirkan hal ini dan merasakan pentingnya belajar: Jika saya memiliki beberapa prestasi, saya mungkin dapat menghargai lebih banyak makna.
Waktu perjalanan selama 50 jam standar. Selama ini, kursi pesawat ruang angkasa dilengkapi dengan layar tampilan sehingga penumpang dapat menonton program favorit mereka. Lan dengan cepat menemukan program favoritnya, yaitu variety show bintang, yang dia sukai Bintang sedang mengendarai perlombaan balap luar angkasa di acara itu.
Pesawat ruang angkasa memiliki minuman dan makanan gratis, yang cukup lezat, Lan selalu dapat beradaptasi dengan lingkungan dalam kondisi sulit, dan makanannya tidak terlalu menggugah selera. Meskipun ada banyak penumpang di sekitarnya seperti dirinya, semua orang berpura-pura sibuk dengan apa yang mereka pikirkan. Tidak banyak percakapan. Lan juga memahami perilaku ini, karena dia melakukan hal yang sama.
Bagaimana berbicara satu sama lain telah menjadi masalah yang sulit bagi manusia. Selalu tidak ada prasyarat sosial untuk topik dan lingkungan. Orang lebih bersedia untuk berbicara dan merekam video dengan orang asing di jaringan kuantum. Jika mereka dapat berbicara satu sama lain, pikir mereka bahwa orang lain juga menyukai penampilan mereka, mungkin tidak. Kami bertemu jauh untuk merayakan persahabatan satu sama lain, dan kemudian pergi, tidak tahu kapan saya ingin bertemu satu sama lain, atau kapan saya bisa memasuki kehidupan satu sama lain.
Atau, tidak perlu dipikirkan lagi. Cukup sekali kumpul, tapi komunikasi yang berulang-ulang akhirnya menjadi membosankan. Mungkin lebih bermakna untuk berdiam diri di kamar.
Perjalanan tidak terlalu lama, 50 jam telah berlalu dengan tergesa-gesa. Saat waktunya istirahat, duduk di kursi dan tertidur. Saat waktunya ke toilet, berjalan perlahan melintasi koridor dan berjalan menuju toilet. Pelan-pelan berjalan kembali ke kursi. Saat tiba waktunya makan dan minum, saya berjalan lesu ke kantin, makan sedikit-sedikit, duduk diam, menonton variety show di layar, atau film atau acara TV menarik, dan waktu berlalu dengan tenang.
Mereka akan mencapai bumi, dan penumpang di pesawat ruang angkasa diberitahu oleh siaran. Mereka penuh kejutan dan harapan. Segera mereka melihat bulan, sebuah planet besar dalam legenda yang telah berputar mengelilingi bumi selama bertahun-tahun yang tak terhitung jumlahnya. Mereka tampaknya setia Mitra, karena semacam kontrak, bersama selamanya di tanah.
Seorang penyair dari Mars pernah menggambarkan hubungan halus antara bumi dan bulan seperti itu: Di ruang yang sepi, hanya sedikit orang yang percaya pada cinta, planet asal umat manusia, bumi biru, di sampingnya, bulan adalah pendamping abadi. , Mereka terhubung oleh cinta dan tidak pernah terpisah.
Puisi cinta sederhana ini telah populer selama satu abad. Turis dari Mars telah pergi ke pangkalan bulan untuk mengagumi keindahan cinta yang tergantung di tirai kosmik, atau di bumi, malam turun, dan langit cerah, mengangkat kepala , bulan yang cerah dan cerah menyertai Kristalisasi peradaban bumi bertahun-tahun yang tak terhitung jumlahnya.
Sekarang puisi ini telah menjadi isi pengajaran di buku pelajaran.Ketika penduduk Mars mendengar informasi tentang bumi, mereka akan selalu memikirkan keajaiban bulan.
Pertemuan dengan bulan berumur pendek. Para turis di pesawat ruang angkasa menjulurkan leher mereka dan melihat ke luar jendela. Itu hanya sebuah planet. Diberi arti tertentu, itu akan menunjukkan harapan yang berbeda.
Menuju ke bumi, planet biru begitu indah sehingga secara bertahap mendekat. Pesawat ruang angkasa memasuki orbit terjadwal stasiun ruang angkasa. Stasiun ruang angkasa terhubung ke lift langsung yang dibangun di khatulistiwa. Di kejauhan, Anda dapat melihat lift mengangkut penumpang naik turun.
Setelah turun dari pesawat, ikuti arus orang ke "Equator Elevator". Ada banyak iklan display skala besar di sepanjang jalan: kepala pelayan robot, makanan, hewan peliharaan, perhiasan, dan perjalanan wisata. Setiap orang yang datang ke bumi memiliki banyak harapan.
Lan berjalan ke lift, lift mulai, dan dengan cepat turun ke bumi. Volume bumi juga tampak semakin besar dan besar. Bentuk busur yang elegan di tepi dan latar belakang gelap alam semesta saling bergantung satu sama lain , dan bumi tampak sangat biru dan megah.
Lift memasuki atmosfer, dan lautan awan yang tak berujung membuat orang gemetar karena kegembiraan.
Dalam keadaan tanpa bobot saat lift turun dengan cepat, ditambah dengan apa yang dia lihat dalam penglihatannya, Lan akhirnya tidak perlu menggunakan petunjuk batin untuk membuktikan betapa berartinya kali pertama. Kesenangan Ma yang menakutkan terus berputar dengan cepat seperti ombak besar yang menghantam karang.
Melalui awan, Anda dapat melihat berbagai warna hijau, lautan yang jauh, dan langit biru yang saling bertukar secara harmonis.
“Apakah ini bumi? Ini sangat indah!” Lan Qing tidak bisa menahan diri untuk tidak mengeluarkan kalimat seperti itu.
Di dekatnya, dua bangunan di kota menjulang ke awan. Kota dan alam selaras. Tidak ada kesan perencanaan kota yang kacau di Mars, tetapi gambar yang penuh dengan keindahan artistik.
Senior sedang menunggu siswa baru, dan Lan dengan cepat bertemu dan berkomunikasi dengan senior.
"Ada upacara resepsi untuk mahasiswa baru di hotel di malam hari. Ikuti alamat ini untuk pergi ke hotel. "Setelah senior berkata, dia mengirim alamat ke ponsel Lan.
Lan tidak mengatakan apa-apa kepada senior, membuka peta untuk bernavigasi, tidak jauh dari tujuan.
Sabuk transfer bawah tanah dengan cepat membawa Lan ke hotel. Dia dengan cepat check in dan memasuki kamar. Ruangan itu tidak besar atau kecil, tempat tidur yang bersih dan nyaman, sofa merah, dan meja kopi transparan. Perangkat teh, putih cangkirnya sederhana dan baik, dan bagian bawah meja kopi dianyam dengan tanaman, yang sepertinya mencium aroma harum tumbuh-tumbuhan.
Layar TV digantung di dinding, dilengkapi dengan kotak permainan tiga dimensi, dan di dinding lainnya adalah puisi artistik, yang merupakan karya awal Xiaodi Uno "Tombstone":
Melihat melalui lorong hujan yang dalam
Digunakan untuk melihat pasang surut
Saya akrab dengan panggilan bel berdering
Pan terpesona oleh stasiun saat matahari terbenam
Tapi tidak ada feri yang berlabuh untuk saya
mungkin
Akan ada perahu yang berlabuh untukku
Dan batu nisan di pantai mengatakan
tunggu……
Lan Mo membaca puisi ini beberapa kali, dan dia bisa merasakan emosi yang terkandung dalam teks itu.
“Apakah ini puisi cinta?” Lan bertanya dengan sadar.
"Judulnya terlalu sedih, tapi puisinya sendiri sangat sedih."
Lan berpikir ruangan yang penuh dengan suasana artistik adalah pertanda baik. Dia sangat menyukai sastra. Jurusan sekolahnya juga jurusan sastra. Dia percaya bahwa dia bisa bersinar di aula penulisan, datang ke bumi, dan melihat pemandangan yang indah di lift. Bertemu Xiao Xiao di hotel. Puisi Diono, masa depannya pasti erat kaitannya dengan sastra, dia percaya.
Di malam hari, siswa senior dengan lelah membawa siswa terakhir ke hotel dan menyajikan makanan mewah.
Senior itu berkata: "Saya akan memperkenalkan diri agar semua orang tahu siapa saya. Nama saya Yu Wei. Saya percaya bahwa semua junior tahu lingkungan geografis sekolah dengan pegunungan dan laut. Di musim semi, bunga-bunga di mekar penuh, dan laut sangat jernih di musim panas."
Semua orang kembali ke ruangan berbicara dan tertawa, dan beberapa siswa berbondong-bondong pergi ke pantai untuk bermain.
Lan memasuki ruangan, dan ketika dia hendak menarik tirai, dia melihat pemandangan ini:
Bulan merah terbit dari pegunungan, awan di sekitarnya berkabut, dan tidak ada angin saat jendela dibuka. sekarangSekitar jam 10, waktu normal bulan untuk terbit seperti yang terlihat di buku adalah lebih dari jam 6. Ada area laut yang diterangi oleh cahaya bulan. Ujung seluruh laut bersinar seperti bintang. Itu adalah indikator saluran. Di ujung laut dan langit, lampu yang tak terhitung jumlahnya berdiri berdampingan, menerangi laut, dan Anda bisa samar-samar melihat awan yang menyala.
submitted by Flutewriter to u/Flutewriter [link] [comments]


2021.09.24 02:40 Flutewriter Pohon Kampholok -Abai.

Pohon Kampholok
Abai.
Jejak anak berusia dua puluh sembilan tahun telah penuh dengan daun darat, fokus kering, masing-masing dengan peluit dengan ingatan, dan murid lembab dan tiba-tiba meletakkan ransel. Ini mungkin pertumbuhan yang tumbuh sepuluh tahun yang lalu. Pada tahun-tahun muda, keindahan sinus, keindahan tahun, tidak akan terjadi seperti itu. Setelah jatuh tempo, tidak ada banyak ide, hanya ingatan, pembicaraan sederhana yang murni dan tak bisa berkata-kata. Bertahun-tahun kemudian, saya pikir saya masih mencintai seseorang, ingatan saya disebut, air mata seperti bunga sakura, dan tersenyum pada bulan Maret.
"Apa keinginanmu?" Ketika aku adalah hari ulang tahun 17 tahun, Yanghai Yun mengambil wajah padaku, tanya nyonya.
Saya hanya mengatakan kepadanya tentang keinginan saya: "Saya ingin memiliki cinta, kehidupan yang sederhana, berjuang bersama, menjalani kehidupan yang bahagia, dan memainkan pemandangan dalam pekerjaan itu."
Setelah dia mendengar jawabannya, dia sedikit tersenyum. Ketika dia tertawa, dia pergi ke negara itu, jadi itu ada di benaknya.
Dalam waktu delapan tahun di Abu, saya selalu keberadaan Yanghai Yun, ketika ia pergi pada bulan April, di mana pun saya berada, ada di mana-mana.
"Seni, kamu telah mencintaimu, jangan menyerah?" Abu selalu duduk di tempat tidur atau pasir, pada akhir pekan Agustus, dan bertanya ketika aku pergi, ingatanku, kelopak hujan, bertanya dengan pemikiran mendalam, aku langsung Temukan senyum dan punggung Abu.
"Saya pikir kita tidak akan bersama, wajah itu malu, semua sampah, tidak memiliki banyak cerita yang tidak memiliki hasil, biarkan aku menjadi tua." Aku kembali padanya.
"Jawaban seni yang baik, Anda sangat menawan ketika Anda bercukur, saya sangat menyukai Anda, sangat tampan! Apakah Anda pikir saya akan mencintaimu, Cherry Blossom adalah musim Anda, saya tidak ada di sana, saya akan membayar Anda!" , jari-jari berada di Liu Hai, dan aku pergi ke tas tangan dan pergi ke belakang keberangkatannya sampai dia menghilang di langit yang jauh.
Tahun ini, sudah 2020. Di sisi Sungai Yangtze, air jernih membuatku merasa baik, aku melepas sepatu, menaruh kaus kaki di pakaian, cobalah untuk meletakkan kaki ke dalam air, beberapa es, musim semi Jiangshui dengan suhu kuda, Persepsi jauh keberadaan tempat itu seperti kerabat seseorang di kejauhan. "Apakah orang itu?" Aku bertanya pada diriku sendiri, tidak ada jawaban untuk pertanyaan itu, biarkan aku merasa konyol.
Berdiri, maju, Jiangshui menyebarkan pergelangan kaki, menendang air yang jelas dan transparan, kesepian dan matahari terbenam, izinkan saya berpikir tentang orang-orang yang jauh pada saat itu. Ambil ponsel dan ambil peringatan untuk air Anda sendiri. Saya tidak punya smartphone ketika saya masih muda, saya kehilangan banyak kemungkinan kebahagiaan, foto sudah cukup, dan saya akan kembali ke posisi semula untuk melihat video. Video yang sama adalah studi mandiri, ia tidak akan menggunakan kekuatan super untuk membiarkan banyak orang menari, bernyanyi di layar ponsel saya, berbicara tentang saya, memikirkan, mengatakan, menari, bernyanyi, dengan saya tidak memiliki banyak korelasi. Saya akan selalu berpikir bahwa dia akan muncul di jalan.
Terus maju, datanglah ke tempat yang akrab untuk melupakan kosakata, daun-daun darat, sepatu kasual putih saya dengan lembut berjalan ke, pohon harum dari pohon kapur kapur, mengenakan topeng masih bisa mencium aroma pingsan, sebuah hembusan meniupkan saya. Liu Hai, daun daun, masa lalu, tarian awan.
Sudutnya lembab, perlahan-lahan perlahan-lahan melilit aroma itu, meninggalkan dengan lembut, berjalan di jalan ke sekolah dengan teman-teman ketika aku masih kecil, dan banyak orang muncul di depan mataku, sedikit senyum, itu kembali cinta yang dimulai. terbuka, dan rusa mengejar usia hati.
Pada usia 15, saya bertemu seseorang. Rambutnya berada di bawah sinar matahari, alis cokelat, tebal seperti kurva kampung halaman kota kelahiran, dan mata melihat bagian depan, dan pertunjukan perusahaan membuat orang merasa kenyang. Langkahnya sangat terbuka, saya menatap tampannya, dan Tuhan menabrak tiang, dan buku itu menyelinap pergi. Dia mendengar suara itu, menoleh kepadaku, aku merawat buku itu, dan tangannya muncul di hadapanku, aku membawanya seperti dia. Dia mengambil buku untukku, tidak ada ekspresi, dan musim gugur dibiarkan pergi.
Kekeringan berlangsung lama, saya suka kolam Abu pada bulan Agustus.
Abu suka bersembunyi, dia berkata: "Ini benar-benar di air untuk mendengar suara-suara lain di air. Ini akan merasa bahwa Anda seperti ikan bebas, saya harap saya akan selalu menjadi gratis seperti ketika saya."
Abu membor air, setelah rambut basah, meremas, bersihkan wajahnya dengan tangannya, dia bersandar di kolam yang berlawanan, dan aku minum-minum di samping. Dia tersenyum di dahinya dan berkata, "Aku sangat aneh berjalan di kolam renang!"
"Mungkin suatu hari aku bertemu seseorang yang bersedia mengajar renangku. Kami akan pergi ke banyak tempat, berenang di air jernih." Aku pergi ke Abu, menuangkan segelas jus kepadanya.
Abu mengambil jus, menggigit sedotan, menatapnya, lalu melihat ke arahku, aku mengisap jus dan hidup, dia berkata: "Ou Lu, aku harus pergi sebentar, di sini akan dijual, nanti tidak ada tempat untuk berenang. "
Aku tersenyum dan meletakkan jus dan berkata, "Ke mana akan pergi?"
Dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Jauh jauh."
"Oh!" Aku kembali ke hukuman.
"Kamu tidak meminta kita untuk melihatnya?" Dia menuntun air.
"Aku sudah menanyakan masalah yang sama untuk waktu yang lama. Sekarang saya pikir itu sangat naif, mengapa Anda harus bertanya, Anda harus menemukan saya, saya akan menelepon saya."
Tangan Abu mengambil air dan membangkitkan gelombang air, berkata: "Tidak ada kolam renang, Anda sulit menjadi panas di musim panas."
"Seperti sebelumnya, kamu akan keren setiap hari."
Abu, mataku, Yu Guang, diberitahu bahwa dia berkata: "Apakah kamu harus kembali ke kamar yang kotor?"
Aku meletakkan tanganku di air, biarkan airnya secara bertahap membenamkan cangkir jus, setengah dari cangkir dan bersinar di air dan mem-flash bintang sinar matahari, aku berkata: "Itu dari pekerjaan kecil, setidaknya kamarku sangat bersih . Menunggu ujian saya semuanya akan baik-baik saja. Saya akan memiliki pekerjaan yang baik, pergi ke sini mengejar apa yang saya inginkan. Menunggu saya kembali ke kampung halaman, kamar membersihkan dekorasi, akan terlihat bagus! "
"Ketika aku melihatmu, kamu bingung," Tiba-tiba Abu tertawa, katanya, "rumah yang sangat bagus, seperti sarang babi, hidup dengan khawatir, penuh debu, sekelompok lain-lain"
"Aku tidak punya tempat untuk pergi ..."
Abu menyela saya, melempar cangkir ke dalam kolam, letakkan tangan Anda di pipi, dan katakan padaku dengan tegas: "Mengejar impianmu, aku menunggumu di tempat pertama di Cina!"
Saya dengan cepat berlutut, biarkan air tenggelam, dan kemudian berdiri dari air, airnya meluap. Air goyang turun pada tubuh Abu, aku juga mengeringkan rambutnya dan menyeka wajahku.
Abu dihindari, tertawa dan berkata: "Aku jatuh cinta."
Saya terkejut, mata saya besar, tanyakan: "Kapan saya akan menikah?"
Senyumnya terbenam di honeypot jatuh cinta, dan mata penuh cinta. Aku memutar leherku dan berkata dengan mulutku: "Dia pasti gadis yang baik!"
"Akan ada seseorang yang mencintaimu di masa depan, menemani musim semi dan musim gugurmu!"
"Oh, aku sudah bertemu seseorang baru-baru ini, dan wajahnya tampan dan indah, dan itu baik, dan itu sangat menawan dengannya." Aku mabuk.
"Kamu ingin memiliki selera yang sama dengannya, bekerja keras! Setelah lima atau enam tahun, kamu akan sangat tampan, sangat menawan!" Abu memegang tinju untukku.
Saya mempraktikkan target di bidang penembakan. Saya kira-kira dilatih selama setengah tahun, dan saya bertemu dengan orang-orang, saya menatapnya.
Dia mengambil headphone kedap suara, menatapku, pergi ke sebelah, silakan minum minuman, dia berkata: "Empat lima bulan, kamu selalu menatapku, bukankah kamu merasa sangat aneh?"
Aku mengisap jus, aku ingin berkata: "Yang Kai Yun, aku menyukaimu!"
"Oh!" Dia membungkuk, dan nadanya diseret, dan dia terlihat tertarik padaku.
"Siapa namamu?" Dia hanya mengedipkan matanya.
Aku memandang mata Yanghai Yun, menaruh kakiku di bangku, memegang tangan lututku, berkata, "Matamu ... Tolong panggil aku artite."
Matanya dengan cepat berkedip sekali, tersenyum, dan kemudian menghela nafas, menunjukkan gigi rapi: "Promosi itu disebut Abai!"
Yanghai Yun mengambil mulutnya, dia dengan cepat memalingkan kepalanya dan bertanya: "Jangan punya pacar, apakah kamu menyukaiku?"
Aku minum jus, menyapa matanya, menyamarkan kesedihannya, berkata, "Tidak ada yang menyukaiku!"
Dia mengguncang kepalanya dan bertanya: "Di mana Anda ingin pergi dalam liburan musim panas?"
"Baru-baru ini menyedihkan, aku ingin bersantai di tempat yang jauh." Aku melihat ke bawah pada cangkir jus.
Yang Zun berdiri, aku menatapnya, mendengarkannya: "Aku harus salah dalam beberapa hari, apakah kamu ingin bepergian denganku?"
Saya senang melompat dari kursi dan berkata: "Oke!"
Setelah seminggu, saya duduk di pesawat dan dia duduk di tangan kanan saya.
Aku melihat pesawat perlahan direbus, aku merasa lambat, sayap di luar jendela berjalan di kota, aku khawatir bahwa pesawat itu kontak intim dengan kawat kota, berdoa agar pesawat itu hampir sampai ke awan.
Yanghai Yunzhu tiba di khawatir saya, bertanya kepada saya: "Apakah Anda curiga bahwa kemampuan mengemudi pilot?"
Aku segera menggosok mulutnya dan berkata, "Tidak, aku ... Aku tidak pernah mengunci pesawat ini, aku merasa agak istimewa."
"Oh!" Yang Yun menatap matanya, berbaring di posisi, sangat cepat, bernafas secara merata.
Setelah dia tidur, aku melihat pemandangan di luar jendela dan secara bertahap merasa membosankan dan berjalan ke taksi.
Pilot di dalam taksi itu tampan, dan sosok kurus tampaknya jauh lebih tinggi dari saya. Saya duduk di samping, melihat bintang-bintang di depan.
Langit yang sama di tirai hitam berkedip bintang yang tak terhitung jumlahnya, samar-samar melihat pita perak galaksi, pemandangan indah ini saya belum pernah melihatnya, saya tidak memikirkan langit yang jauh. Aku luar biasa keindahan langit: "Wow!"
Pilot itu tersenyum dan berkata: "Apa yang paling ingin Anda lakukan setelah tumbuh?"
Aku melihat wajahnya, aku memikirkannya untuk waktu yang lama, berkata: "Saya pikir itu untuk membuat hidup, tidak ada harapan, saya akan bekerja keras dengan orang-orang favorit saya, dan kemudian mengalami makna hidup."
"Apakah kamu menyukaimu?" Tanyanya.
Saya sangat malu: "Saya belum bertemu, suatu hari saya bertemu dengan orang yang mencintaiku, kami pergi ke pesona."
"Setelah tiba di tujuan, keluar dan berbalik."
Sudah lama, saya meninggalkan kokpit dan mengambil dua tempat tidur untuk kembali ke Yanghai Yun, dan ada agak dingin di malam hari, menutupinya. Saya minum susu kedelai, dan saya akan menutup mulut, dan saya akan menutupi tangan kirinya. Saya di handuk, memegang tangannya ke dalam mimpi.
Broadcasting Me Bangunkan saya, langit di luar jendela masih dalam kegelapan, saya pergi ke kokpit dan menatap pesawat perlahan mendarat di jalan.
Ada dua orang di depan, mereka mengobrol. Saya naik pesawat dengan pilot, dia jauh lebih tinggi dari saya, kami mengobrol, menunggu yang Chong.
Saya berkata kepada pilot: "Ayo berbelanja bersama?"
Pilot mengeluarkan ponsel dan berkata, "Saya harus pergi bekerja besok, saya harus istirahat."
Saya mengeluarkan ponsel saya dan dipertukarkan dengannya. Yanghai Yun menjelaskan beberapa hal dengan saya, memberikan peta dan informasi hotel, dan meninggalkan orang-orang di depan pesawat.
Saya mencoba tangan saya dari jauh, dan sebuah mobil mati. Pergi ke hotel, berjalan ke kamar, dan dekorasi indah membuat saya kagum.
Saya suka pengalaman tenang dari ruangan itu, lukisan-lukisan di dinding tidak bersenang-senang, saya duduk di sofa, menonton langit-langit, menyebabkan: "Saya harap saya telah mendapatkan banyak uang sehari, setiap hari sedemikian rupa Lingkungan, sangat jerawat, ada seseorang yang mencintaiku, sejahtera hidup. "
Saya mandi di kamar mandi, mengubah piyama, berjongkok di tempat tidur, segera tertidur.
Saya terbangun di kamar mandi dan mengenakan pakaian dan melihat acara TV. Setelah beberapa saat, saya tidak bersungguh-sungguh, siap berbelanja. Aku meletakkan topinya, pakai topeng, letakkan lada, baju, celana jins, sepatu putih, aku melihat sekeliling di depan cermin, aku merasa tampan.
Tidak ada salam seperti kampung halaman di Metropolis, berjalan di sekitar jalan dekat mal. Orang-orang yang datang ke warna kulit yang berbeda, izinkan saya merasa kagum, gaun mereka berbeda. Saya pergi ke tempat di mana drum dijual, dan ada ratusan dolar di awan Yanghai. Masker, minum jus, dan rasakan inilah yang saya inginkan.
Banyak orang menatapku, aku sibuk meletakkan topi. Keluarkan cermin kecil yang membawanya, bersihkan pipi dan dahi, ambil bibir pelembab lipstik. Saya mengambil peta ke taman, dan banyak orang duduk di rumput. Saya duduk di halaman, melihat semua orang berlari dan bermain. Aku berbaring di tanah, pikirkan kalimat: Dan kamu sebagian besar di internasional, mengalami sinar matahari taman, daun hijau dan angin bergetar ringan, ringan, kamu di sebelahku.
Layar iklan siaran persegi, aku akan berjalan-jalan di sepanjang kerumunan orang banyak, dan kesepian terasa biarkan aku memikirkan seseorang yang menemani untuk sementara waktu, aku agak kesepian.
Pergi ke malam hari, kembali ke hotel, kepala Yang Yun Yun hang duduk di sofa menonton TV, dia bertanya padaku: "Apakah kamu sudah makan?"
Aku memandang wajahnya dan berkata, "Hanya makan hamburger, ada juga rasa di mulutku."
"Pergi untuk mencuci."
Saya sibuk melepas pakaian, membersihkan sepanjang hari, selesai, saya mengenakan piyama ke Yangmoon.
Dia berkata: "Piyama dan handuk yang digunakan di masa depan harus diganti tepat waktu, dan mereka harus bersih!"
Saya dengan cepat mengangguk dan berkata, "Saya pertama kali melihat Anda, saya merasa bahwa Anda tidak bisa, dan Anda duduk di sebelah saya sekarang, seperti bermimpi."
Dia memalingkan kepalanya dan menatapku dan berkata, sekarang kamu masih kecil, bersedia menjadi milikmu, aku telah mengawasimu, kamu harus meninggalkanmu, kamu harus meninggalkanmu, kamu harus mencintai dirimu sendiri! "
Saya berkata, "Saya tidak memikirkan Anda, Anda harus mengajar saya untuk mencintai diri sendiri."
"Rambutmu basah, ibuku berkata bahwa jika kamu tidak harus tidur, kamu bisa dengan mudah mendapatkan stroke, bukankah kamu meniupnya?" Tanyaku.
Mulutnya membungkuk ke busur, mengatakan: "Kamu dan hubunganku tidak terlalu lahir, tolong bantu aku dengan rambut kering."
Saya pergi ke kamar mandi untuk mengambil pengering rambut dan meniupnya untuknya.
"Apakah kamu pertama kali menggunakan pengering rambut?" Tanyanya dengan lembut.
"Setelah mencuci rambut, aku akan meniupkan rambut kering, aku khawatir itu tidak baik untukmu, sehingga rambutmu berantakan."
"Aku benar-benar menikmati kamu meniup rambut untukku, aku belum pernah mengalami perasaan ini untuk waktu yang lama."
"Apa yang terasa?"
Dia menggelengkan kepalanya dan tertawa. Baginya, aku meniup rambut, aku menaruh pengering rambut ke aslinya.
"Aku pergi berbelanja hari ini, aku selalu berpikir bahwa dunia adalah jalan, sebuah kota, begitu besar urban membuatku merasa sangat baru, banyak orang, jarak jauh, dan mengenakan pakaian yang berbeda, aku pikir aku bisa tinggal di sini nanti." Aku duduk di sofa dan menarik tangan kanannya.
"Kamu harus menghasilkan banyak uang! Aku khawatir kamu tidak bisa menemukan jalan kembali." Yang Yunyun santai, berbohong malas.
"Ini adalah hadiah kelulusan terbaik yang saya terima!"
"Kami hanya tinggal selama tiga hari, Anda harus bergegas bermain, jangan meninggalkan penyesalan. Semoga perjalanan kali ini menyembuhkan bekas luka di hati Anda, kebahagiaan."
"Aku tidak mengerti mengapa diriku akan sedih, mungkin aku punya racun yang membuat dada, air mata mengalir keluar, kesalahanku sendiri disebabkan oleh persahabatan."
Dia mencubit dengan ketat, berkata kepada saya: "Anda hanya punya pacar, hanya satu pacar, dua orang adalah persahabatan yang telah Anda miliki selama bertahun-tahun, Anda hargai, Anda cinta, lebih banyak perlawanan itu bukan pilihan selain untuk masa depan, meskipun Kesepian, tetapi Anda harus belajar menghadapi! "
"Apakah kamu temanku?" Aku berkerut dengan alis.
"Jika Anda sering mengerut, alis Anda akan muncul pada blok otot, yang akan seperti wajah iblis. Saya tidak ingin menipu seorang anak, Anda bukan teman, saya harus meninggalkan Anda di pagi dan sore hari. Anda punya Baru-baru ini kacau, saya melihat saya harus keluar, saya harap Anda bisa mengurus diri sendiri! "
"Aku akan selalu mencintaimu, aku selalu menyukaimu, aku akan Tetap di pertama kalinya Anda melihat Anda, Anda tidak akan meninggalkan Anda! "Aku menangkap tangannya dan meletakkannya di sekitar hati.
"Apakah kamu tertarik dengan mertuaku?"
"Ada! Dan aku iri dengan tinggi badanmu, tetapi racun yang diberikan oleh orang-orang di sekitarku tidak bisa lagi tumbuh tinggi, satu meteran itu sulit, aku akan belajar berpakaian sendiri, biarkan diriku cantik!"
"Sekarang kamu tidak jelek!"
"Saya baru saja mulai insomnia, saya tidak tahu apakah saya akan terus tinggal di masa depan."
"Aku akan pergi denganmu, pergi tidur, aku akan menceritakan sebuah kisah." Yang Yun memeluk putriku ke tempat tidur, aku berbaring di sisi kanan, mendengarkannya menceritakan kisah itu.
Ini adalah kisah sederhana. Ketika saya menulis buku ini, saya mengerti filosofi.
"Ada seorang anak kucing dan kelinci kecil. Mereka adalah teman baik, anak kucing selalu memancing di sekitar sungai, dan kelinci selalu menggali lobak di tanah. Hubungan mereka baik, setiap kali kamu makan bersama. Sayangnya kelinci itu tidak makan ikan, anak kucing tidak makan lobak, jadi ketika ikan hilang atau menggali lobak, mereka akan pergi ke tempat lain. "Yanghai air air dan terus berkata:" Suatu hari, mereka bepergian ke tempat baru saya Melihat kelinci hitam kecil dan kucing hitam kecil, mereka tidak pernah pergi, tinggal di sebuah rumah besar yang nyaman, menjalani kehidupan yang bahagia. Kelinci kecil dan anak kucing tertarik oleh kehidupan yang indah. Setiap hari kelinci hitam kecil tidak hanya menggali lobak, Tetapi juga dalam lobak keras, kucing hitam kecil mengambil kolam, sehingga makanan mereka terus bergerak, tidak harus bermigrasi seperti kelinci putih kecil dan kucing kecil. Jangan butuh lebih banyak waktu untuk membangun rumah , taman pagar, dan berbagai mebel. "
Yanghai Yun menatapku, melanjutkan kepadaku: "Xiao Xiaoba dan Kittens sangat takut bahwa mereka tidak menerima diri mereka sendiri, tetapi mereka juga berharap bahwa mereka akan menerima, dan mereka keberanian. Kecil kelinci dan anak kucing sangat senang menerima mereka . Setelah bertahun-tahun, mereka membangun sebuah kastil dan memiliki lebih banyak pasangan. Mereka sangat bahagia! "
Yanghai Yun berkata: "Ceritanya selesai, Anda harus tidur."
"Di depanmu, aku merasa seperti anak kecil. Aku punya cerita, aku merasa sangat bahagia! Kursi ini akan tidur, bisakah kamu tinggal bersamaku malam ini?"
"Yah." Dia pasti, aku dengan cepat memasuki mimpi indah.
Setiap hari saya pergi keluar dan mengambil pemandangan kota di luar jendela. Pada malam hari, saya berjalan di tempat kejadian malam, saya melihat kota yang indah dan berkata, "Saya kadang-kadang berpikir, saya memakai topeng ketika saya memiliki tahun muda, suatu hari wajah saya yang cantik tidak lagi baik, bukankah itu disayangkan. ? "
Yanghai Yun mendengar desahanku, aku tidak bisa menahan tawa, berkata, "Mungkin akan ada suatu hari kamu akan menjadi jelek!"
"Itu terlalu buruk! Tapi aku tidak takut, selama aku menghasilkan cukup uang, aku harus membiarkan wajahku mengembalikan keindahan."
"Kamu bisa mengambil topengmu, kamu begitu putih, tidak ada orang yang berpikir aneh, dan aku, apa yang kamu takutkan?"
Mendengarkannya, saya juga merasa bahwa saya aman, jadi saya akan mengambil topeng saya, dan orang-orang yang lewat selalu berbalik untuk melihat saya, saya memiliki sedikit pemalu. Tidak ada "kembali" pada tahun itu, ada bahasa jaringan kelas. Dia merasa sangat baik padanya.
Malam itu, kami pergi makan steak, pergi ke tempat untuk sementara waktu, kembali ke hotel, saya bertanya kepadanya: "Tidak mudah untuk keluar, hanya beberapa hari?"
Yanghai Yun menyentuh kepalaku dan berkata, "Aku sudah menyelesaikan sesuatu, jika kamu masih merasa segar, aku bisa menemanimu selama beberapa hari."
"Apakah kamu bermaksud menemaniku 24 jam sehari?"
Yang Hao mengangguk. Aku menerkam lengannya dan berkata, "Ada kakak, itu bagus!"
Yanghai Yun memelukku dalam pelukannya dan bertanya: "Kapan kamu kembali ke kamarmu sendiri?"
"Apa?" Aku punya keraguan.
"Rumahmu sangat kecil, tapi itu kamarmu, kamu tidak bisa selalu hidup di rumah orang tuamu."
Saya melihat Yanghai Yun, saya menjawab: "Saya tidak memiliki kemerdekaan yang ekonomis, saya tidak bisa hidup di orang tua saya, bagaimana saya bisa berpakaian, bahkan membaca kuliah, apakah Anda pikir saya dapat menemukan Anda, mungkin saya ingin melakukannya Temukan Anda? Di dalam metropolis internasional yang aneh ini, orang asing akan merasa bahwa Anda memiliki hubungan yang baik, saya kecil, Anda dapat mengandalkan Anda. Anda hanya perjalanan bisnis, memberkati Anda keluar untuk melihat Anda. "
"Saya sangat senang mendengar apa yang Anda katakan, saya tidak menginginkan Anda, dan saya harus pergi hari ini." Yangming agak memalukan.
"Aku mengerti pekerjaanmu, aku masih sangat mencintaimu! Akankah kita masih melihatnya lagi?"
"Saya tidak punya ide!"
"Lalu semuanya, mari kita bergaul denganmu begitu lama, aku belum menanyakan berapa banyak yang kamu miliki."
"Kupikir kau tahu."
Aku menggelengkan kepalaku dan berkata, "Aku tidak tahu."
"Dua puluh dua tahun tahun ini."
"Usia yang baik! Bolehkah saya bahagia di usia Anda!"
"Setelah kembali ke Chongqing, apa yang terjadi?" Yang kau yun bertanya padaku.
"Lanjutkan pekerjaan saya, meskipun gajinya tidak terlalu tinggi, tetapi seusia saya masih kecil. Saya ingin pergi ke pegawai negeri sipil, tetapi saya terlihat seperti ini, semua orang tampaknya berharap bahwa saya sangat buruk, fondasinya juga hancur. , itu seharusnya tidak mungkin. Bolehkah saya mempelajari universitas yang baik, menemukan pekerjaan yang baik, renovasi rumah kecil saya, beli kamar besar, buka toko, jalankan perusahaan. Ada penghasilan stabil, berbelanja, saya belum melihatnya Belum. Setelah dunia, aku harus pergi. Nikmati sisa hidup, sederhana namun nyaman untuk mendapatkan hari yang baik. "
Yanghai Yun menatapku dengan hati-hati dan berkata, "Apa yang kamu inginkan adalah kehidupan Zhong Ming Ding!"
"Ya!"
"Jika kamu benar-benar melakukan suatu hari, maukah kamu menarikku?"
"Saya pikir, saya mencoba untuk mendapatkan tujuan saya dalam waktu lebih dari 30 tahun, menghasilkan satu atau dua juta setiap tahun, kemudian mencoba untuk tumbuh dalam setahun, ketika saya memiliki 10 juta, jika Anda bersedia, saya akan menyambut Anda. Di Waktu itu, uang ini cukup bagi kita untuk hidup di atas kepala. Namun, saya harus melakukannya, jika tidak, Anda harus memiliki hari yang buruk dengan saya. "
"Kecil, mengapa kamu ingin aku bertanya padamu, tetapi kamu tidak bertanya padaku?"
Saya dengan lembut berkata: "Apa yang bisa Anda bantu sekarang? Ketika Anda penuh dengan bulu, jika saya ingin melakukan tujuan saya pikir, Anda harus membantu saya, memulai uang itu sangat sulit, saya sangat sulit untuk dilakukan. Pendek -Term. "
"Jika aku tidak bisa membantumu?" Yang Hao bertanya dengan hati-hati.
"Yaitu, aku bukan yang penting. Apakah kamu berencana?"
"Terima kasih banyak atas pertimbanganmu, temui kamu adalah keberuntunganku! Aku akan menyimpan rahasiamu, aku tidak akan pernah mengatakannya!"
"Terima kasih! Bahkan, itu bukan rahasia, aku sudah terbiasa."
"Niat saya sangat sederhana, temukan istri yang cantik, inilah ini."
"Ini niat yang bagus, apakah ada kandidat yang cocok?"
"Masih mengejar."
"Aku harap kamu berhasil!"
"Saya juga berharap masa depan Anda akan berhasil! Apakah Anda akan kembali ke masa depan?"
"Mereka masih di sana, aku akan selalu kembali, dan aku akan tinggal di Chongqing setelah yang lama, dan musim dingin Jiangsjin sangat dingin. Mungkin aku akan tinggal di South Bank."
"Setelah kamu punya uang, pasang peralatan pemanas, ada pengasuh untuk merawatmu, apakah kamu akan tinggal di sana?"
"Tentu saja, akan sangat mudah untuk dibelanjakan setiap hari. Tapi aku melihat kehidupan metropolis, aku tidak tahu apakah aku bisa terbiasa dengan kehidupan kampung halamanku."
"Jadi, masa depan tidak pasti, kamu harus kembali, ada tempat tinggal kecil di sana, bagaimana menemani orang yang kamu cintai. Aku merasa bahwa kamu akan sulit untuk kembali."
"Saya mengerti apa yang Anda katakan, itu juga benar, seperti anak kecil seperti ini, dari ini, di mana rumah. Setelah lulus, saya akan pergi ke Guangzhou, menghasilkan uang, secara bertahap berkembang, saya berharap suatu hari, perusahaan saya. Saya bekerja di sana di gedung kantor Grand Shenzhen. "
Kami tinggal selama dua hari. Dalam dua hari ini, kami memiliki Yanghai, yang sangat bahagia, kami telah mengunjungi tempat-tempat wisata wisata yang lebih jauh, tetapi sayangnya tidak mengambil gambar.
Yanghai Yun berkata: "Suatu hari Anda berhasil, putar tempat dan kebahagiaan kita ke dalam teks."
Saya masih tidak mengerti arti peringatan foto itu. Jika saya merekam foto, saya masih merasakan nostalgia.
Pada penerbangan kembali, saya mengambil segelas susu kedelai dan berkata, "Terima kasih telah menemaniku tahun ini!" Saya mengeluarkan dua lollipop dari ransel, saya menyerahkannya, mengatakan: "Bagi saya, gula keberuntungan adalah Permen terbaik, manis, sangat bahagia, saya harap masa depan Anda seperti lollipop, manis. "
Dia mengambil lollipop, saya mengambil kemasan lollipop saya dan memasukkannya ke mulut Anda. Yanghai Yun mencicipi lollipop dan berkata, "Jadilah perasaan yang baik oleh seseorang!" Dia membuka koper, ada kotak logam aluminium di dalam, menyerahkan saya, berkata: "Saya tidak punya hadiah untuk Anda, Anda berusia tujuh tahun ketika usia. Sangat bagus, ini adalah pistol model simulasi, Anda tetap peringatan. "
Saya mengambil alih hadiah yang disebut, membuka kotak, yang merupakan model Kurt M1911 Amerika yang kecil dan indah. Saya membuka kunci sabuk pistol model, menyentuh tubuh pistol, bertanya: "Apakah ini semua logam?"
Nada Yanghai Yunrui berkata: "Produk logam akan disimpan untuk waktu yang lama."
"Terima kasih telah mengirimiku hadiah, aku tidak mengerti, aku tidak mengerti." Aku meletakkan pistolnya, meletakkan kotak logam aluminium di atas meja. " Saya akan terus mengatakan: "Saya pertama kali melihat Anda, merasa luar biasa!"
Yanghai Yun hidup, tidak berbicara lagi.
Setelah pesawat mendarat, sudah di dini hari. Saya mentransfer Yang Yun Yun kepada orang lain, mengatakan: "Pulanglah dengan hal ini tidak nyaman, beri saya yang lain nanti." Saya mengirim Anda untuk mematikan, menyaksikan pesawat Anda Pesawat meningkat secara bertahap, menghilang.
Aku menghela nafas dan pergi ke Distrik Zhongzhong, aku membeli kue dan memasuki ruangan.
Saya mengambil lilin, total 16, dimasukkan pada kue, menyalakan lilin, menjilat keinginan, dan menghela napas, dan lilin itu terpesona. Aku berkata pada diriku sendiri: "Aku berumur 16 tahun, aku Semoga selamat ulang tahunku! "
Aku pergi ke depan cermin, berkata pada diriku sendiri: "Jangan minum banyak anggur di masa depan!"
Saya mengeluarkan sebotol anggur di kabinet anggur, saya menuangkan secangkir kecil untuk diri saya sendiri, tetapi saya mencium anggur dan tiba-tiba kembali, saya sibuk menuangkan anggur gelas anggur.
"Lebih buruk lagi, perutnya bermasalah, untuk memelihara tubuh, tetapi sebotol Lafite." Aku membawa botol botol: "Kuharap aku bisa minum nanti, aku terlalu bodoh, ini adalah upah setengah tahun!"
Saya membagi kue, saya memakannya, saya belum makan.
Saya istirahat selama lebih dari tiga jam, pergi ke Jiangjin di sekitar Jiangjin, sebuah helikopter menunggu saya, saya tali yang baik, mendarat di atap.
Pergi ke bawah, buka pintu, terus menelepon tempat tidurmu, aku lelah, aku tidak tahu apakah orang tuaku pulang ke malam hari, aku akan makan sesuatu, terus jatuh.
Bangun tengah malam, saya akan membebankan semangat kecil di kabinet, tidak ada yang menghubungi saya.
Duduk di tepi tempat tidur, kota ini tampaknya sangat sedih, tiba-tiba sulit untuk tidur. Jadi buka TV, dengarkan daftar musik dari program musik, secara bertahap menenangkan mental.
Pada pagi hari, saya pergi ke ibu saya di pagi hari. Setiap hari, saya punya beberapa pound cabai untuk menghancurkan pelanggan. Saya baru saja menikmati liburan, membantu, setiap kali saya mengangkat piring besi itu menghancurkan lada, saya Ingin membacanya. Saudara Jingshan dan Tianfu.
Saya menghabiskan lebih dari 100 yuan membeli sepeda di toko, dan tidak ada masalah ketika ada sesuatu di sore hari.
Ibuku berkerut tapi tersenyum dan berkata: "Ini sangat murah."
"Aku akan belajar dulu, membuangnya setelah itu, pokoknya tidak mahal." Aku menghiburnya.
Sulit untuk memulai pada hari pertama, bagaimana mungkin terkesan, pada hari berikutnya, dengan bantuan Paman Bibi, saya belajar sepeda dan saya bisa naik dari empat atau lima meter.
Setelah belajar sepeda, saya sangat suka naik di sungai, angin meniup pakaian, saya menyapa tahun baru saya, dan kenangan indah akan mengakhiri ini.
Aku berdiri di tepi pantai, memandang matahari terbenam, berkata dengan matahari terbenam yang luar biasa: "Kamu bisa menganutmu dengan erat, itu adalah hadiah terbaikmu!"
Satu mata, berusia dua puluh sembilan tahun, melewati pohon besar, dengan lembut dari hati, semoga Anda baik-baik saja.
Selesai: Senin, 18 Mei 2020
submitted by Flutewriter to u/Flutewriter [link] [comments]


2021.01.05 04:26 MissTommy Review fitur Honda CRF 150L

Review fitur Honda CRF 150L

https://preview.redd.it/uoospxo1nf961.jpg?width=275&format=pjpg&auto=webp&s=807669f2ab38065b6c6ddc6e9b83a52dd6a39ceb
Saat ini sangat sulit untuk membeli sepeda motor sesuai anggaran kami karena ada banyak sepeda di pasaran dengan harga yang sama. Tapi mana yang lebih baik? Apakah pertanyaan penting Dan kami di sini untuk membantu Anda menemukan jawaban terbaik untuk pertanyaan ini. Anda dapat membeli motor Honda CRF 150 L karena Honda CRF150L adalah model ramah lingkungan dalam keluarga Honda CRF dengan tampilan dan pilihan yang benar-benar baru. Itu adalah setitik sepeda motor dual sport legal dan legal di jalan raya dari AHM, Indonesia. Makanya, ini mencakup opsi motor baru yang sering kami tampilkan fitur review. Honda CRF 150L membuat dunia Anda tidak terbatas dengan Bangladesh.Secara tampilan sangat berbeda dengan Honda Scoopy.
Apa yang baru
Dikombinasikan dengan seri CRF150L, ​​motor ini direkayasa secara biologis dengan desain yang sama seperti sepeda konvensional. Oleh karena itu telanjang untuk tampilan dan gaya Mx yang sebenarnya. Selain itu, ini adalah seri Street-Legal dengan lampu belakang konvensional, sinyal dan panel instrumen. Motor ini hadir dengan roda yang lebih besar, MX-Standard, sistem pengereman, dan mekanisme perjalanan yang panjang. Oleh karena itu, selain jarak bebas posisi, ini memungkinkan ketangkasan yang lugas dan nyaman untuk dikendarai bahkan di medan yang keras. Selain itu, dengan semua opsi legal di jalan raya, CRF150L adalah cara yang sangat mumpuni untuk berkendara di jalan biasa dan biasa. Hasilnya, alat berat ini dicirikan oleh kesesuaian, kenyamanan, kontrol yang lebih tinggi, dan fitur-fiturnya yang luar biasa. Jadi, dengan adanya opsi tersebut, Anda bisa melihat semua gambar New Honda CRF150L.
Fitur dan performa mesin
CRF150L baru hadir dengan mesin yang lebih baik yang dikembangkan dalam definisi mesin Honda CRF150L yang imajinatif. Mesin ini sengaja dirancang untuk karakteristik CRF, yang menawarkan performa terbaik dari kelas mesin 150 cc twin-sport. 57,3 mmX57,8 mm persegi Dalam hal ini sangat mirip dengan kinerja Yamaha XSR, ia hadir dengan hubungan kuantitatif kompresi 9,5: 1 yang tepat di mana pun bahan bakar disuplai dengan sistem injeksi PGM-FI. Transistor lengkap, mesin mampu berputar, cuaca, dan ketinggian dengan rapi, menurut Honda, sepeda entry level ideal yang memberikan performa linier dalam pertengahan siklus per menit. Mesin 5 gigi ini meremas. Tenaga maks pada 12,91 PS dan tenaga 12,43 NM.
Sistem rangka, roda, rem dan mekanisme
Honda CRF150L adalah sepeda motor kecil yang dirancang oleh CRF250L, desibel dalam empat meter kubik. Selebritis mesin bisa berupa rangka baja dengan susunan semi ganda. Rangka palet pipa baja lebih ringan tampilannya. Tapi memberi kekuatan yang cukup untuk turbulensi jalan yang tidak bisa diprediksi. Menjadi sepeda dengan profil roda penuh setara dengan sepeda motor trail biasa. Jadi ruang roda depan adalah 21 inci dan 18 inci di belakang. Pelek aluminium ringan yang diprofilkan MX di mana pun bannya jelas merupakan ban tubular serbaguna.
Fitur dan penanganan berkendara
Penanganannya premium, dengan desain yang ramping dan ramping, dengan bobot 122 kg, sehingga motor ini mampu menangani berbagai hal dengan rapi, di mana pun start elektriknya, di mana pemain standar mengizinkannya. Sangat mudah Itu menyangkut perencanaan yang adil, telanjang, ramping, kompak, dan ekstensi ekstra tanpa bantuan di luar. Namun, karena profil paket ganda yang sah, panel belakang memiliki dua ekstensi untuk perlindungan kotoran yang lebih tinggi.
Apa berikutnya?
Motor ini hadir dengan pengaturan berkendara tegak yang sempurna dengan batang kursi MX, batang tabung, dan pasak kaki MX, sehingga berkendara di medan dan jalan raya menjadi mudah dan nyaman. Kursi di sini tidak tertolong. Namun, ini menjadi lebih mudah dengan pengaturan tempat duduk yang sangat terbatas seperti yang biasa dilakukan pada sepeda kotoran. Ini adalah sepeda yang dideskripsikan dengan baik penuh dengan pilihan yang mungkin memberi Anda kegembiraan dan pengetahuan unik dari sepasang mesin olahraga ini. Untuk mengetahui lebih banyak tentang motor ini, Anda harus tetap bersama kami. Nantikan Honda CRF 150 versi 2021.
submitted by MissTommy to u/MissTommy [link] [comments]


2020.08.17 13:01 janeto22 Tips Memilih Bibit Anak Bangkok Aduan Usia 2 Minggu

Tips Memilih Bibit Anak Bangkok Aduan Usia 2 Minggu
Tips Memilih Bibit Anak Bangkok Aduan Usia 2 Minggu
Tips Memilih Bibit Anak Bangkok Aduan Usia 2 Minggu - Saat ini banyak sekali yang menjual anakan ayam bangkok untuk di jadikan ayam unggulan jika besar nanti. Mulai dari anak ayam bangkok yang baru menetas , usia 2 minggu, hingga usia 1 bulan. Sebenarnya cara memilih anak ayam bangkok sangat susah untuk di tebak bagaimana nanti besarnya sang anakan ayam bangkok itu. Akan tetapi banyak orang yang memilih untuk membeli anakan ayam bangkok untuk menjadi peliharaan hingga besar karena ingin mempunyai ayam yang terbaik yang di rawat dari kecil.

Tips Memilih Bibit Anak Bangkok Aduan Usia 2 Minggu

Anakan ayam bangkok yang masih di bawah 2 minggu belum tampak jelas karena bulu yang belum lengkap tumbuh dan tulang punggung yang belum kuat. Sehingga masih banyak yang terlihat agak membungkuk. Yang terlihat jelas hanyalah warna bulu dan perbedaan badan ayam yang besar dan kecil. Jika terpaksa memilih anak ayam bangkok di bawah 2 minggu maka pada umumnya yang di pilih adalah yang badannya besar dengan pinggang sedang atau besar, dan untuk warna bisa anda tentukan sendiri sesuai dengan selera anda.
Cara selanjutnya anda bisa melihat dengan teliti lagi untuk memilih anakan ayam bangkok yang bagus. Dapat anda lakukan dengan cara biarkan piihan anakan ayam bangkok anda lapar, setelah itu anda bisa memberikan makanan pur di lantai, dan dari situ anda bisa perhatikan persaingan anakan ayam bangkok yang sedang berebut makanan. Masing-masing ayam berbeda-beda ada yang jatuh, ada yang diam, dan ada yang menjauh ketakutan dan mengalah dengan ayam lain-lain nya. Akan tetapi pasti ada yang tidak mau mengalah atau pun agresif untuk berebut makanan dengan ayam lain nya. Bisa pilih anakan ayam yang agresif dan yang tampak paling dominan dalam kumpulan anak-anak ayam lain nya.
Untuk cara memilih anakan ayam bangkok selanjutnya adalah dengan cara memperhatikan saat anakan ayam sedang minum. Posisi tempat minum bisa anda atur sesuai dengan postur tinggi anakan ayam bangkok yang anda ingin pilih menjadi ayam bangkok kesayangan anda. Anda bisa perhatikan anakan ayam yang sedang minum dengan posisi berdiri dan kuda-kuda sang anakan ayam. Jari belakangnya yang lebih lurus ke belakang. Jari yang bagus adalah jari yang panjang dan anda bisa sekaligus perhatikan kepala anakan ayam yang sedang minum. Pilih anakan ayam yang kepalanya naik tinggi ke atas dengan dada di busungkan ke depan.

Memilih Bibit Anak Bangkok Usia 2 Minggu

Selanjut nya yang paling penting adalah masalah pada tulang anakan ayam bangkok yang akan menjadi pilihan anda. Tulang anakan ayam bangkok pada umumnya sedikit bisa di tebak untuk kekuatan tulang anakan ayam yang akan anda pilih. Anda bisa memilih anakan ayam yang bertulang besar dan kuat. Anda bisa mencobanya dengan cara menggenggam seekor anakan ayam yang menarik perhatian anda dan bisa di coba dengan sedikit meremas dan merasakan badan yang tebal dan tulang yang kuat pada anakan ayam yang akan menjadi pilihan anda.
Memilih anakkan ayam bangkok dengan cara diatas hanya efektif untuk memilih beberapa ekor saja dari antara anakan ayam bangkok lainnya. Sehingga anda bisa membedakan masing-masing ke unggulan yang terdapat pada anakan ayam bangkok lainnya. Ada baik nya anda bisa pilih 1-2 ekor saja yang akan menjadi pilihan anda untuk menjadikan ayam bangkok kesayangan anda.
submitted by janeto22 to u/janeto22 [link] [comments]


2020.07.05 13:11 onlineterus Satu Keperawanan untuk Semua

Satu Keperawanan untuk Semua

kisahmalam.site
Di sekolah aku punya teman akrab namanya Stella, Dia juga lumayan cantik, walau lebih pendek dariku, tapi dia sering banget gonta-ganti pacar. Stella memang sangat menarik, apalagi ia sering menggunakan seragam atau pakaian yang minim… peduli amat kata guru, pesona jalan terus!
Saat darmawisata sekolah ke Cibubur, aku dan dia sekamar, dan empat orang lain. Satu kamar memang dihuni enam orang, tapi sebenarnya kamarnya kecil bangeeet… aku dan Stella sampai berantem sama guru yang mengurusi pembagian kamar, dan alhasil, kami pun bisa memperoleh villa lain yang agak lebih jauh dari villa induk. Disana, kami berenam tinggal dengan satu kelompok cewek lainnya, dan di belakang villa kami, hanya terpisah pagar tanaman, adalah villa cowok.
“Lil, lo udah beres-beres, belum?” tanya Stella saat dilihatnya aku masih asyik tidur-tiduran sambil menikmati dinginnya udara Cibubur, lain dengan Jakarta.
“Belum, ini baru mau.” Jawabku sekenanya, karena masih malas bergerak.
“Nanti aja, deh. Kita jalan-jalan, yuk,” ajak Stella santai.
“Boljug…” gumamku sambil bangun dan menemaninya jalan-jalan. Kami berkeliling melihat-lihat pasar lokal, villa induk, dan tempat-tempat lain yang menarik. Di jalan, kami bertemu dengan Rio, Adi, dan Yudi yang kayaknya lagi sibuk bawa banyak barang.
“Mau kemana, Yud?” sapa Stella.
“Eh, Stel. Gue ama yang lain mau pindahan nih ke villa cowok yang satunya, villa induk udah penuh sih.” Rio yang menjawab. “Lo berdua mau bantu, nggak? Gila, gue udah nggak kuat bawa se-muanya, nih.” Pintanya memelas.
“Oke, tapi yang enteng ajaaa…” jawabku sambil mengambil alih beberapa barang ringan. Stella ikut meringankan beban Adi dan Yudi.
Sampai di villa cowok, aku bengong. Yang bener aja, masa iya aku dan Stella harus masuk ke sana? Akhirnya aku dan Stella hanya mengantar sampai pintu. Yudi dan Adi bergegas masuk, sementara Rio malah santai-santai di ruang tamu. “Masuk aja kali, Stel, Lil.” Ajaknya cuek.
“Ngng… nggak usah, Yud.” Tolakku. Stella diam aja.
“Stella! Sini dong!” terdengar teriakan dari dalam. Aku mengenalinya sebagai suara Feri.
“Gue boleh masuk, ya?” tanya Stella sambil melangkah masuk sedikit.
“Boleh doooong!!” terdengar koor kompak anak cowok dari dalam. Stella langsung masuk, aku tak punya pilihan lain selain mengikutinya.
Di dalam, anak-anak cowok, sekitar delapan orang, kalo Rio yang diluar nggak dihitung, lagi asyik nongkrong sambil main gitar. Begitu melihat kami, mereka langsung berteriak girang, “Eh, ada cewek!! Serbuuuuu!!” Serentak, delapan orang itu maju seolah mau mengejar kami, aku dan Stella langsung mundur sambil tertawa-tawa. Aku langsung mengenali delapan orang itu, Yudi, Adi, Feri, Kiki, Dana, Ben, Agam, dan Roni. Semua dari kelas yang berbeda-beda.
Tak lama, aku dan Stella sudah berada di antara mereka, bercanda dan ngobrol-ngobrol. Stella malah dengan santai tiduran telungkup di kasur mereka, aku risih banget melihatnya, tapi diam aja. Entah siapa yang mulai, banyak yang menyindir Stella.
“Stell… nggak takut digrepe-grepe lu di atas sana?” tanya Adi bercanda.
“Siapa berani, ha?” tantang Stella bercanda juga. Tapi Kiki malah menanggapi serius, tangannya naik menyentuh bahu Stella. Cewek itu langsung mem*kik menghindar, sementara cowok-cowok lain malah ribut menyoraki. Aku makin gugup.
“Stell, bener ya kata gosip lo udah nggak virgin?” kejar Roni.
“Kata siapa, ah…” balas Stella pura-pura marah. Tapi gayanya yang kenes malah dianggap seb-agai anggukan iya oleh para cowok. “Boleh dong, gue juga nyicip, Stell?” tanya Dio.
Stella diam aja, aku juga tambah risih. Apalagi pundak Feri mulai ditempelkan ke pundakku, dan entah sengaja atau tidak, tangan Agam menyilang di balik punggungku, seolah hendak merangkul. Bingung karena diimpit mereka, aku memutuskan untuk tidak bergerak.
“Gue masih virgin, Lila juga… kata siapa itu tadi?” omel Stella sambil bergerak untuk turun dari kasur. Tapi ditahan Roni. “Gitu aja marah, udah, kita ngobrol lagi, jangan tersinggung.” Bujuknya sambil mengelus-elus rambut Stella. Aku tahu Stella dulu pernah suka sama Roni, jadi dia membi-arkan Roni mengelus rambut dan pundaknya, bahkan tidak marah saat dirangkul pinggangnya.
“Lil, lo mau dirangkul juga sama gue?” bisik Agam di telingaku. Rupanya ia menyadari kalau aku memperhatikan tangan Roni yang mengalungi pinggang Stella. Tanpa menunggu jawaban, Agam memeluk pinggangku, aku kaget, namun sebelum protes, tangan Feri sudah menempel di pahaku yang terbungkus celana selutut, sementara pelukan Agam membuatku mau tak mau berbaring di dadanya yang bidang. Teriakan protes dan penolakanku tenggelam di tengah-tengah sorakan yang lain. Rio bahkan sampai masuk ke kamar karena mendengar ribut-ribut tadi.
“Gue juga mau, dong!” Yudi dan Kiki menghampiri Stella yang juga lagi dipeluk Roni, sementara Adi, Ben, dan Rio menghampiriku. Berbeda denganku yang menjerit ketakutan, Stella malah kelihatan keenakan dipeluk-peluki dari berbagai arah oleh cowok-cowok yang mulai kegirangan itu.
“Jangan!” teriakku saat Rio mencium pipi, dan mulai merambah bibirku. Sementara Ben menjilati leherku dan tangannya mampir di dada kiriku, meremas-remasnya dengan gemas sampai aku ke-gelian. Kurasakan genggaman kuat Feri di dada kananku, sementara Adi menjilati pusarku. Terny-ata mereka telah mengangkat kaosku sampai sebatas dada. Aku menjerit-jerit memohon supaya mereka berhenti, tapi sia-sia. Kulirik Stella yang sedang mendapat perlakuan sama dari Roni, Yudi, dan Kiki, bahkan Dana telah melucuti celana jins Stella dan melemparnya ke bawah kasur.
Lama-kelamaan, rasa geli yang nikmat membungkus tubuhku. Percuma aku menjerit-jerit, akhir-nya aku pasrah. Melihatnya, Agam langsung melucuti kaosku, dan mencupang punggungku. Feri dan Rio bahkan sudah membuka seluruh pakaian mereka kecuali celana dalam. Aku kagum juga melihat dada Feri yang bidang dan harumnya khas cowok. Aku hanya bisa terdiam dan meringis nikmat saat dada bidang itu mendekapku dan menciumi bibirku dengan ganas. Aku membalas ciu-man Feri sambil menikmati bibir Adi yang tengah mengulum payudaraku yang ternyata sudah terl-epas dari pelindungnya. Vaginaku terasa basah, dan gatal. Seolah mengetahuinya, Rio membuka celanaku sekaligus CDku sehingga aku langsung bugil. Agak risih juga dipandangi dengan begitu liar dan berhasrat oleh cowok-cowok itu, tapi aku sudah mulai keenakan.
“Ssshh…. aaakhh…” aku mendesis saat Adi dan Ben melumat payudaraku dengan liar. “Mmmh, toket lo montok banget, Liiiil…” gumam Ben. Aku tersenyum bangga, namun tidak lama, karena aku langsung menjerit kecil saat kurasakan sapuan lidah di bibir vaginaku. “Cihuy… Lila emang masih perawan…” Agam yang entah sejak kapan sudah berada di daerah rahasiaku menyeringai. “Akkkhh… jangan Gam…” desahku saat kurasakan kenikmatan yang tiada tara.
“Gue udah kebelet, niih… gue perawanin ya, Lil…” Tak terasa, sesuatu yang bundar dan keras menyusup ke dalam vaginaku, ternyata penis Agam sudah siap untuk bersarang disana. Aku men-desah-desah diiringi jeritan kesakitan saat ia menyodokku dan darah segar mengalir. “Sakiiit…” erangku. Agam menyodok lagi, kali ini penisnya sudah sepenuhnya masuk, aku mulai terbiasa, dan ia pun langsung menggenjot dan menyodok-nyodok. Aku mengerang nikmat.
“Ssshh… terusss… yaaa, akh! Akh! Nikmat, Gam! Teruuss… sayang, puasin gue… Akkkhh…”
Sementara pantat Agam masih bergoyang, cowok-cowok lain yang sudah telanjang bulat juga mulai berebutan menyodorkan penis mereka yang sudah tegang ke bibirku.
“Gue dulu ya, Lil… nih, lu karaoke,” ujar Rio sambil menyodokkan penisnya ke dalam mulutku. Aku agak canggung dan kaget menerimanya, tapi kemudian aku mulai mengulumnya dan mempe-rmainkan lidahku menjelajahi barang Rio. Ia mendesah-desah keenakan sambil merem-melek. Sementara Ben masih menikmati buah dadaku, Adi nampaknya sudah mulai beranjak ke arah Stella yang dikerubuti dan digenjot juga sama sepertiku. Bedanya, kulihat Stella sudah nungging, ala doggy style, penis Dana tengah menggenjot vaginanya dan toketnya yang menggantung sedang dilahap oleh Kiki, sementara mulutnya mengoral penis Yudi. Stella nampak amat menikm-atinya, dan cowok-cowok yang mengerumuninya pun demikian. Beberapa saat kemudian, kulihat Dana orgasme, dan kemudian Rio yang keenakan barangnya kuoral juga orgasme dalam mulutku, aku kewalahan dan hampir saja memuntahkan cairannya.
Mendadak, kurasakan vaginaku banjir, ternyata Agam sudah orgasme dan menembakkan sper-manya di dalam vaginaku, cowok itu terbaring lemas di sampingku, untuk beberapa menit, kukira ia tidur, tapi kemudian ia bangun dan menciumi pusarku dengan penuh nafsu. Kini, vaginaku suda-h diisi lagi dengan penis Beni. Penisnya lebih besar dan menggairahkan, sehingga membuat mata-ku terbelalak terpesona. Beni menyodokkan penisnya dengan pelan-pelan sebelum mulai mengg-enjotku, rasanya nikmat sekali seperti melayang. Kedua kakiku menjepit pinggangnya dan bongka-han pantatku turut bergoyang penuh gairah. Kubiarkan tubuhku jadi milik mereka.
“Akkkhh…. ssshh… terus, teruuusss sayaaang… akh, nikmat, aaahhh…” erangku keenakan. Tok-etku yang bergoyang-goyang langsung ditangkap oleh mulut dan tangan Rio. Ia memainkan puting susuku dan mencubit-cubitnya dengan gemas, aku semakin berkelojotan keenakan, dan meracau tidak jelas, “Akkkhh… teruuuss… entot gue, entooott gue teruuss! Gue milik luu… aakhh…!!”
“Iya sayyyaangg… gue entot lu sampe puasss…” sahut Ben sambil mencengkeram pantatku dan mempercepat goyangan penisnya. Rio juga semakin lahap menikmati gunung kembarku, menjilat, menggigit, mencium, seolah ingin menelannya bulat-bulat, dan sebelum aku sempat meracau lagi, Agam telah mendaratkan bibirnya di bibirku, kami saling berpagutan penuh gairah, melilitkan lidah dengan sangat liar, dan klimaksnya saat gelombang kenikmatan melandaku sampai ke puncaknya.
“Aaakkhh…. gue mau…!” Belum selesai ucapanku, aku langsung orgasme. Ben menyusul beber-apa saat kemudian, dan vaginaku benar-benarbanjir. Tubuh Ben langsung jatuh dengan posisi penisnya masih dalam jepitan vaginaku, ia memeluk pinggangku dan menciumi pusarku dengan lemas. Sementara aku masih saja digerayangi oleh Agam yang tak peduli dengan keadaanku dan meminta untuk dioral, dan Rio yang menggosok-gosokkan penisnya di toketku dengan nikmat.
Beberapa saat kemudian, Agam pun orgasme lagi. Agam jatuh dengan posisi wajah tepat di sampingku, sementara Rio tanpa belas kasihan memasukkan penisnya ke vaginaku, dan mengge-njotku lagi sementara aku berciuman penuh gairah dengan Agam. Selang beberapa saat Rio org-asme dan jatuh menindihku dengan penis masih menancap, ia memelukku mesra sebelum kemud-ian tertidur. Aku sempat mendengar erangan nikmat dari arah Stella, sebelum akhirnya benar-benar tertidur kecapekan, membiarkan Beni dan Agam yang masih menciumi sekujur tubuhku.
Selama tiga hari kami disana, kami selalu melakukannya setiap ada kesempatan. Sudah tak ter-hitung lagi berapa kali penis mereka mencumbu vaginaku, namun aku menikmati itu semua. Bahk-an, bila tak ada yang melihat, aku dan Stella masih sering bermesraan dengan salah satu dari mereka, seperti saat aku berpapasan dengan Agam di tempat sepi, aku duduk di pangkuannya sementara tangannya menggerayangi dadaku, dan bibirnya berciuman dengan bibirku, dan penis-nya menusuk-nusukku dari bawah. Sungguh pengalaman yang mendebarkan dan penuh nikmat—tubuhku ini telah digauli dan dimiliki beramai-ramai, namun aku malah ketagihan.

Tamat
Baca Cerita Linnya Disini[Klik]
submitted by onlineterus to u/onlineterus [link] [comments]


2020.05.30 02:46 onlineterus Mahasiswi Kampus Diperkosa Security

Mahasiswi Kampus Diperkosa Security

kisahmalam.com
Sebagai seorang gadis 21 tahun yg sedang mekar-mekarnya, kehidupan Monic, mahasiswi sastra Inggris semester lima di Universitas dipenuhi keceriaan, hari-harinya dilalui dgn kuliah, dugem, ngerumpi bareng teman-teman, shopping, pacaran, dan kegiatan-kegiatan gadis kuliahan pada umumnya. Anak tunggal seorang pemilik pabrik makanan ringan ternama, dia jg dianugerahi wajah yg cantik dan tubuh jangkung yg indah serta kulit yg putih bersih, rambutnya coklat sebahu lebih dan ujungnya agak bergelombang. Monic jg amat menjaga penampilannya dgn fitness, spa, dan ke salon secara rutin, dia memang ingin selalu terlihat cantik di depan Frans, pacarnya sehingga banyak cowok lain sirik dgn Frans ketika sedang jalan bareng.
Cerita sex terbaru, Terlepas dari itu semua, Monic jg memiliki perangai buruk, sebagai seorang anak tunggal keluarga kaya yg hidup serba berkecukupan seringkali dia memandang rendah orang yg lebih rendah kedudukannya, salah satunya yg sering kena marah olehnya adalah Agus, sopir yg bertugas mengantar-jemputnya. Pernah sekali waktu dia telat menjemput karena jalan macet akibat ada demo, sesampainya disana Monic menyemprotnya habis-habisan dgn judesnya di lapangan parkir sampai terlihat beberapa orang lewat dan satpam disana.
Sungguh pedih hati sopir itu direndahkan di depan umum oleh nona majikannya, dia sdh lama bersabar menghadapi keangkuhan gadis ini, kali ini dia sdh tdk tahan lagi dan berpikir akan mengundurkan diri saja, tp sebelum mundur sebuah kesempatan emas utk memberi ‘pelajaran’ pada nona majikannya yg sombong itu menghampirinya lewat obrolan dgn Yono, si penjaga kampus bejat yg hobi memperkosa korbannya lewat foto-foto memalukan yg diambil dgn cameraphone hasil temuannya.
Mimpi buruk Monic berawal ketika suatu hari setelah bermain basket di bangsal kampus, dia bersama teman-temannya menuju toilet di sana utk ganti baju. Dia memasuki toilet kedua dari ujung yg ternyata adalah sebuah pilihan fatal, karena di sebelahnya Yono telah lama menanti mangsa yg masuk kesana selama hampir setengah jam.
Dgn sabarnya dia menanti dan melihat situasi melalui celah di pintu. Memang yg memasuki toilet sebelahnya bukan cuma Monic, sebelumnya telah ada beberapa orang masuk ke sana, namun saat itu di depan toilet jg masih banyak orang, sehingga kalau Yono menjulurkan tangannya melalui tembok pembatas yg bagian atasnya terbuka utk mengarahkan cameraphonenya tentu akan ketahuan oleh orang dari luar.
Diapun sempat melihat tubuh-tubuh mulus mereka yg ganti baju di luar toilet, tp utk mengambil gambarnya susah, risiko utk ketahuan terlalu besar dan ketika dia coba memotret dari celah pintu yg sempit itu hasilnya tdk maksimal, maka dia memutuskan menunggu orang memasuki toilet sebelah ketika situasi di luarnya sdh sepi, sambil berharap orang itu cantik.
Kesalahan Monic adalah dia memasuki toilet saat orang lain banyak yg sdh keluar, karena sebelumnya dia ke kantin dulu membeli minum dan duduk sebentar merenggangkan otot. Ketika dia memasuki toilet, dua temannya yg masih disanapun sdh hampir selesai, Yono tersenyum kegirangan begitu dilihatnya kedua orang itupun akhirnya keluar jg.
“Yuk, Nic…kita duluan yah !” seru salah satunya sambil membuka pintu keluar “Iya-iya, see you, duluan aja gih !” balasnya dari dalam
Monic melepaskan bajunya yg berkeringat dan disusul celana olah raganya bersamaan dgn celana dalamnya, hanya dgn memakai bra pink dia duduk di kloset utk buang air kecil. Dia tdk menyadari diatasnya Yono dgn hati-hati mengintipnya sambil menyutingnya dgn kameraphone. Tiga menit saja, video klip yg terekam cukup jelas memperlihatkan wajah, tubuh, dan adegan buang air kecilnya. Sebelum gadis itu keluar, Yono cepat-cepat turun dari pijakannya lalu keluar dari toilet itu dgn hati-hati.
Hari itu masih sekitar jam dua siang dan masih banyak tugas yg harus diselesaikan Yono, terutama karena sempat tertunda ketika menanti mangsa di toilet itu. Maka niat buruknya lebih baik ditundanya daripada melakukannya dgn diburu-buru pekerjaan, lagipula rekaman tiga menitan itu sdh menjadikan gadis itu sdh dalam genggamannya, selain itu jg dia mengenal sopir yg mengantar jemputnya yg sering ngobrol di waktu senggang. Kebetulan belum lama ini dia mendengar keluhan Agus, si sopir itu tentang anak gadis majikannya dan berencana mengundurkan diri mencari kerja lain. Yono sendiri pernah mendapat perlakuan tdk enak dari gadis itu setahun sebelumnya.
Saat itu Monic sedang terburu-buru menuruni tangga, karena memakai sepatu sol tinggi dan tdk hati-hati dia terpeleset jatuh, jatuhnya tdk tinggi sehingga tdk berbahaya, tp karena waktu itu dia memakai rok diatas lutut tentu saja paha mulus dan celana dalamnya sempat tersingkap. Yono, yg waktu itu sedang menyapu dekat tangga itu memunguti tasnya dan membantunya bangkit, namun Monic malah membalasnya dgn makian kasar
“Tua bangka, lepasin tangan lo, mau cari kesempatan yah pegang-pegang !” katanya dgn sengit menepis tangan Yono “Emang sy ga tau apa daritadi mata lu ngeliat kemana aja ? lu pikir siapa lu, dasar kampungan ga tau diri !” bentak Monic sambil berlalu darinya, tangannya masih memegangi pantatnya yg kesakitan.
Yono hanya tertunduk menerima penghinaan itu tanpa sempat memberi penjelasan, walaupun ada rasa marah tp dia mencoba memendamnya mengingat usahanya merubah diri, namun begitu menemukan cameraphone itu niat jahat dan nafsu balas dendamnya bangkit kembali dan menghantui kampus itu.
Hari itu, Monic sedang di perpustakaan mencari buku utk tugas ketika sebuah MMS masuk ke ponselnya. Dibukanya pesan dgn nomor tak dikenal itu. Wajahnya langsung pucat dgn mulut ternganga, jantungnya seakan berhenti berdetak sehingga buku yg dipegangnya jatuh terlepas dari genggamannya begitu melihat rekaman yg memperlihatkan dirinya sedang ganti baju dan buang air kecil di toilet, dibawahnya jg ada pesan :
“kalau tdk mau ini tersebar, sy tunggu di gedung kesenian ruang F-307 jam empat hari ini” “Nic, kenapa lu ? ga enak badan ?” tanya temannya yg sedang mencari buku tdk jauh darinya. “Ohh…ngga-ga papah kok, cuma buku jatuh aja ehehhe !” Monic menutupi kekagetannya dgn tawa dipaksa.
Setelah itu buru-buru dia keluar dari perpustakaan mencari tempat sepi utk menelepon nomor itu.
“Hehehe, udah diterima pesannya Non ? bagus kan ?” kata suara berat diseberang sana begitu ponsel diangkat. “Heh, kurang ajar lu yah, siapa lu sebenernya hah !” suaranya meninggi menahan amarah dalam dadanya. “Udah gak sabar yah Non, tunggu aja nanti sore, kita bakal membicarakan penawaran menarik buat film Non itu !” jawab Yono dgn kalem “Bajingan, lu emang setan, jangan macem-macem yah sama gw !” Monic demikian marah dan frustasinya sampai mau nangis. “Udahlah Non, capek marah-marah gitu, pokoknya sy tunggu nanti di F-307, sy sekarang masih banyak kerjaan, dan satu lagi, pastikan jangan ada orang lain yg tahu kalau ga mau dapat susah !” selesai berkata Yono menutup ponselnya.
Sebenarnya jam tiga kurangpun dia sdh tdk ada kuliah lagi. Setelah menyuruh Agus yg telah menjemputnya utk menunggu dia pergi ke kantin utk menunggu waktu yg ditentukan. Matanya tertuju ke novel yg dibawanya tetapi pikirannya tdk di sana, yg ada di pikirannya adalah bayangan mengerikan tentang apa yg diinginkan pengintip misterius itu pada dirinya dan bagaimana kalau rekaman itu tersebar. Saking stressnya, tanpa terasa dua batang rokok telah dihabiskannya.
Tiba-tiba ponselnya berbunyi, pengintip misterius itu menghubunginya.
“Udah keluar yah Non, kalo gitu sekarang aja ke atas aja supaya lebih cepat beres, sy sdh nunggu di sini jg kok”
Tanpa mengucapkan sepatah katapun, Monic langsung mematikan ponselnya dan beranjak ke tempat yg ditentukan. Lantai itu memang sdh sepi, ketika naik tangga saja dia cuma berpapasan dgn dua orang pegawai tata usaha fakultas yg baru selesai kerja. Semakin langkahnya mendekati ruang itu, semakin berdebar pula jantungnya.
“Halo Non Monic, datang jg akhirnya !” sapa Yono begitu Monic memasuki pintu yg setengah terbuka itu. ”Mungkin Non lagi nyari orang yg merekam ini ya ?” tanyanya sambil menunjukkan cameraphonenya.
Monic melihat dalam layar kecil itu dimana dirinya sedang ganti baju lalu buang air kecil, wajahnya kontan memerah karena marah dan malu.
“Bajingan, serahkan barang itu !” Monic berteriak sambil merangsek ke depan.
Dia berusaha merebut cameraphone itu, tp pria setengah baya itu lebih sigap dan tenaganya lebih besar. Dgn mudah didorongnya gadis itu hingga tersungkur di lantai. Sambil menyeringai matanya memandang tajam tubuh Monic yg terbungkus baju biru bermotif bunga tanpa lengan, rok putihnya yg mini sedikit tersingkap memperlihatkan pahanya yg panjang dan mulus.
“Mau apa kamu bangsat, jangan mendekat, pergi !” Monic menggeser-geser tubuhnya menjauh dari Yono yg mendekatinya, dalam kepanikannya dia tdk sadar bahwa roknya semakin tersingkap dan celana dalamnya pun sempat terlihat. “Tenang Non, jangan takut, bapak ga bakal nyakitin Non kok, malah ngasih Non kenikmatan yg luar biasa !” katanya sambil cengengesan.
Baru pernah seumur hidupnya Monic mendengar perkataan yg sangat merendahkannya itu, omongannya benar-benar rendah dan menjijikkan menyebabkan bulu kuduknya merinding ketakutan. Susah payah akhirnya dia bisa bangkit kembali dan berusaha mencapai pintu, namun ketika sdh dekat pintu itu membuka, Agus, sopirnya muncul di depan pintu. “Bang Agus, tolong Bang…ada orang gila !” katanya terbata-bata karena masih gemetar.
Namun kelegaannya cuma sebentar saja, karena Agus malah mendorongnya ke arah Yono yg dgn sigap menangkap tubuhnya, ketika dia mau menjerit, tangan kokoh Yono langsung membungkam mulutnya sementara tangan satunya mengunci kedua pergelangannya yg telah ditelikung ke belakang. Agus menggeser meja dosen utk mengganjal pintu, setelahnya dia mulai menghampiri nona majikannya itu.
“Lebih baik Non berhenti ngelawan, inget Non kesini buat apa ? Non pengen rekaman ini diliat orang lain ? dimana nanti mukanya mau ditaruh Non ?” ancam Yono sambil tetap membekap mulut Monic “Coba aja kabur atau teriak, rekaman ini bakal tersebar, tinggal kirim ke sembarang nomor di HP ini !”
Monic tdk tahu harus berbuat apa lagi dalam situasi seperti itu. Ketakutan akan dicelakai dan rekamannya tersebar membuat rontaannya berkurang dan pasrah pada nasibnya.
“Binatang lu, tega-teganya berbuat gini ke gw, kacung ga tau diuntung !” maki Monic pada Agus dgn tatapan penuh kebencian. “Hehehe, udah gini masih bisa galak jg Non !” Agus terkekeh sambil mengelus pipi majikannya “denger yah, sy jg udah ga tahan kerja buat cewek sombong kaya Non ini, besok sy jg mau keluar kok, tp sebelum keluar sy mau ngasih Non kenangan manis dulu dong !”
Wajahnya makin pucat mendengar perkataan itu, dia sadar sdh tdk bisa berbuat apa-apa lagi, dia sdh dalam cengkeraman mereka. Keangkuhannya runtuh seketika itu jg, dadanya sesak dipenuhi emosi karena dikhianati, direndahkan dan diancam.
Cerita Sex Hot Terbaru Penjaga Kampus Bejat
Tatapan mata Agus yg penuh nafsu binatang itu membuat nyalinya ciut sehingga memalingkan muka tak berani menatapnya, wajahnya jadi memelas memohon belas kasih. Tiba-tiba dirasakan darahnya berdesir ketika Agus menggeraygi pahanya yg jenjang.
“Udah daridulu gw pengen megang nih paha, akhirnya bisa jg sekarang, gile mulusnya!” komentarnya
Tangan Agus meraba makin naik hingga menyingkap roknya dan meremasi bongkahan pantatnya, sementara dari belakang Yono meremas payudara kirinya. Air mata Monic pun mengalir dan memohon-mohon minta dilepaskan.
“Jangan, jangan perkosa sy, ampun !” katanya terisak “Santai Non, nanti jg enak kok” sahut Yono
Agus mulai menciumi pipi Monic, leher dan telinga jg tak luput darinya, Hembusan nafas dan lidahnya membuatnya bergidik jg merasakan sensasi aneh yg meskipun dia menolaknya tp ingin terus merasakannya.
Kemudian tangannya meraih kepala Monic dan mencium bibirnya yg tipis dgn kasar, dia menggeleng-gelengkan kepala berusaha menolak, namun Agus pegangan Agus pada kepalanya terlampau kuat sehingga terpaksa diterimanya serbuan bibir sopirnya itu.
“mmmpphhhh…mmpphhhh!” hanya itu yg terdengar dari mulutnya yg tersumbat bibir Agus yg atasnya ditumbuhi kumis tipis seperti tikus.
Tangan Agus kini sdh meraba kemaluannya yg masih tertutup celana dalam, jari-jarinya bergerak liar mengosoki belahan kemaluannya. Sementara Yono makin bernafsu meremasi payudara Monic, perlakuan kasarnya membuatnya ingin menjerit kesakitan tp mulutnya tersumbat bibir Agus sehingga bibirnya yg terkatup malah terbuka dan lidah Agus pun menerobos masuk, lidahnya menyapu rongga mulut Monic dan beradu dgn lidahnya.
Yono mulai mempreteli kancing baju Monic dan menarik lepas baju itu dari tubuhnya. Kini tubuh atas Monic cuma tersisa bra pink.
“Bukain kaitnya Pak Yono, daridulu gw penasaran pengen liat toked majikan gw ini !” kata Yono tak sabaran Yono pun melucuti branya, Monic menutupi payudaranya dgn tangan dan terus memohon agar mereka tdk meneruskan aksinya.
Tanpa mempedulikan ocehannya, Agus menyingkirkan tangan yg menghalanginya itu. Terpesonalah keduanya melihat keindahan buah dada Monic yg putih, kencang dan berputing kemerahan itu.
“Wah majikanlu tokednya bagus banget, putih bulat kaya bakpao !” kata Yono sambil mengusap-usap payudara itu. “Iya nih, pentilnya jg ngegemesin, imut gini !” timpal Agus yg tangannya memencet puting itu dan menarik-nariknya.”Nah, sekarang coba kita liat bawahnya !”
Monic berusaha menahan roknya dgn tangan ketika Agus akan memelorotinya, tp kemudian Yono kembali menelikung tangannya ke belakang sehingga dgn leluasa
Agus membuka sabuk dan resletingnya, rok itu pun meluncur jatuh melalui kakinya, disusul celana dalamnya dipeloroti hingga ke lutut. Kedua orang itupun kini dapat menikmati tubuh polos Monic, tangan-tangan hitam kasar itu berkeliaran menggeraygi lekuk tubuhnya yg indah. Agus yg berjongkok mulai menyentuh kemaluannya yg dilebati bulu-bulu tipis yg tercukur rapi.
“Hhmm…meqi yg bagus, masih rapat, jembutnya jg rapih, gw suka yg kaya gini !” celoteh Agus
Dari belakang Yono mencaplok kedua payudaranya, jari-jarinya memencet-mencet dan memilin-milin putingnya sehingga Monic pun terpancing libidonya, nafasnya makin berat. Walaupun sesekali dia memelas minta dilepaskan, namun tubuhnya berkata lain, terlebih ketika lidah panas Yono menyapu telak leher dan belakang telinganya. Saat itu satu tangan Yono turun ke bawah dan meremas pantatnya, jarinya terkadang menyentuh anusnya, belum lagi jari dan lidah Agus yg kini sedang bermain di meqinya. Perbuatan mereka membuat Monic semakin tak berdaya, tak berdaya karena nikmat dan tak cukup tenaga utk melawan.
Mereka lalu menurunkan tubuhnya hingga terbaring di lantai, dia merasakan dinginnya lantai menyentuh punggungnya. Agus melepas celana dalam yg menygkut di tungkainya dan dibukanya sepasang paha itu, wajahnya mendekati kemaluannya, lidahnya menjilati paha, pangkal paha, hingga akhirnya menyentuh bibir meqinya. Di tempat lain Yono dgn rakus mencium dan menghisap payudaranya, lidahnya yg menari-nari liar itu menyebabkan puting itu makin mengeras.
“Toked yg montok, eemmhh…sluurpp…!”
Beberapa menit lamanya Yono mengeksploitasi payudara Monic sebelum akhirnya jilatannya meluas ke lekuk tubuh lainnya, ketiak, bahu, leher, hingga akhirnya bibir mereka bertemu. Dari matanya yg terpejam air mata terus mengalir, namun birahinya terus naik tak terkendali.
“Hhhmmpphh…!” rintih Monic tersendat saat lidah sopirnya menyentil-nyentil klitorisnya, tubuhnya menggeliat-geliat menahan siksaan birahi itu. “Udah mulai kerasa enaknya kan Non,tuh udah banjir gini !” ejek Agus sambil terus menjilatinya.
Kalah oleh desakan nafsunya, Monic pun tak terasa membalas permainan lidah Yono, utk mengurangi rasa jijik dia membayangkan yg dicium itu adalah Frans. Dia merasakan kemaluannya sdh sangat basah akibat jilatan sopirnya, tak lama kemudian dirasakan badannya menggelinjang. Mereka tertawa-tawa melihat reaksinya.
“Hahaha…akhirnya nikmatin jg kan !” ejek Yono “Dasar perek, munafik, tadi sok jual mahal, tp baru digituin dikit aja udah keenakan !” timpal Agus
Betapa panasnya telinga Monic mendengar hinaan seperti itu, apalagi yg mengucapkan adalah sopirnya sendiri, dia tak menygka sopirnya sampai setega itu padanya, dia mulai menyesali seandainya dulu dia bersikap baik padanya mungkin kejadian hari ini tdk akan menimpanya, tp segalanya sdh terlambat.
Kini Agus menariknya hingga berlutut di depan selangkangannya, lalu dia membuka celananya sendiri. Dan terlihatlah kemaluannya yg membuat Monic terkesiap karena panjangnya, lebih kaget lagi saat dia melihat milik Yono yg sdh berdiri di sebelahnya karena miliknya walaupun tak sepanjang sopirnya namun lebih kokoh dan berurat. Sambil berkacak pinggang seolah tanda kemenangan, Agus memerintahkan anak majikannya mengoral k0ntolnya. Di bawah ancaman, Monic meraih k0ntol itu dgn tangan gemetar lalu sambil menutup mata menahan rasa jijik dimasukkannya benda itu ke mulutnya.
“Huehehehehehe…baru kali ini gw liat majikan nyepongin sopirnya, hebat, hebat !” ejek Yono melihat adegan itu. “Sepongannya yahud banget, daripada nyepongin pacar Non yg k0ntolnya kecil itu mendingan yg sy kan, lebih gede, lebih muasin lagi !” Agus menimpali “Ayo Non, yg sy jg pengen diservis !” Yono meraih tangan Monic dan meletakkannya pada k0ntolnya.
Monic mengulum dan mengisap k0ntol sopirnya sambil tangannya sesekali mengocoknya, sementara tangan satunya mengocok punyanya Yono. Sepuluh menit lebih dia mengocok dan mengulum k0ntol kedua jahanam itu secara bergantian. Dia menyadari betapa kotor dirinya saat melakukan hal itu, tp entah dorongan apa yg membuatnya merasa terangsang dan menikmati perlakuan mereka.
“Mmmmpphhh…sshh…mau ngecrot nih Non, ditelen yah…awas kalo dimuntahin !” perintah Yono sambil melenguh nikmat.
Akhirnya dgn satu lenguhan panjang Yono, menekan kepala Monic ke selangkangannya sehingga batang itu melesak lebih dalam ke tenggorokan gadis itu lalu menumpahkan isinya yg kental disana. Cairan itu langsung memenuhi mulutnya dan tertelan tanpa bisa ditahan. Monic gelagapan dan meronta ingin melepaskan benda itu tp Yono menahan kepalanya dan kalah tenaga. Dia langsung terbatuk-batuk dan nafasnya terengah-engah mencari udara segar begitu Yono mencabut k0ntolnya, aroma sperma yg menusuk itu masih terasa di mulutnya.
Monic sempat beristirahat sekitar 2 menitan sebelum Agus menarik pergelangan kakinya dan membentangkan kedua pahanya, lalu dia mengambil posisi diantara kedua paha itu.
“Ok, Non sekarang saatnya ngejos hehehe!” seringainya mesum “Jangan Bang, sy mohon…oohh, maafin sy !” Monic mengiba dgn berurai air mata. “Waktu sy minta maaf dulu, Non jg ga maafin, enak aja sekarang minta maaf !” cibir Agus tanpa menghentikan aksinya mendorong k0ntolnya memasuki meqinya. “Sakit…akh…lepaskan…uuhh !” rintihnya saat k0ntol sopirnya menyeruak masuk menggesek dinding kemaluannya. “Ooohh…enak tenan meqinya Non biar udah ga perawan tp masih seret !” komentar Agus “Tuh kan kebukti k0ntol pacarnya kecil, kalo ngga pasti udah ga seseret sekarang, ya ga Din !” sahut Yono disambut gelak tawa keduanya. “Siap yah Non, sy bakal ngebuktiin kalo sy lebih bisa muasin Non daripada pacar Non itu, hiihh !” habis mengucapkan kalimat itu Agus langsung menyodokkan k0ntolnya diiringi erangan panjang Monic.
Agus terus menghentak-hentakkan pinggulnya membuat tubuh Monic berkelejotan, mulutnya mengap-mengap mengeluarkan rintihan yg justru membuat kedua orang itu tambah bernafsu.
“Ayo liat sini, asyik nih buat nambah koleksi gw !” sahut Yono mengarahkan cameraphone itu pada mereka. “Jangan…tolong jangan ahhh…direkam…ahhh !” Monic mencoba menutupi wajahnya dgn tangan
Namun Agus malah merentangkan kedua tangannya itu ke samping sehingga Monic tdk bisa menutupi wajahnya lagi.
Agus tertawa-tawa melihat ke arah kamera seolah bangga bisa menikmati tubuh majikannya yg cantik itu. Sekitar tiga menit Yono mengabadikan adegan perkosaan itu sebelum dia sendiri bergabung menikmati tubuh mulus itu.
Yono menggeraygi seluruh tubuh Monic serta menjilatinya, leher jenjang itu dicupangi sampai memerah. Lidah Yono yg menggelitik tubuhnya membuatnya makin menggelinjang.
“Busyet, baru pernah gw main sama anak juragan sendiri, ternyata asoynya ga ketulungan !” kata Agus sambil terus menyetubuhinya tanpa ampun.
Tak lama kemudian, tubuh Monic mengejang dan menekuk ke atas sampai tulang-tulang rusuknya terjiplak di kulitnya. Dia merasa seperti ada suatu ledakan hebat dari dalam tubuhnya yg tdk bisa ditahan dan menyebabkan tubuhnya menggelepar-gelepar bak ikan keluar dari air.
Tdk dapat disangkal bahwa perasaan itu nikmat luar biasa melebihi kenikmatan yg pernah dirasakan bersama pacarnya. Agus masih terus menggenjotnya selama beberapa menit ke depan, dan akhirnya dia pun mencabut k0ntolnya lalu buru-buru mendekati wajah Monic dimana dia menyemprotkan spermanya. Cairan putih kental pun berceceran membasahi wajah dan rambut gadis itu. Sebelum sempat membersihkan cairan berbau tak sedap itu dari wajahnya, Yono sdh mengambil giliran memperkosanya.
Yono membalikkan tubuhnya yg masih lemas itu ke posisi telungkup, kemudian pantatnya dia tarik hingga menungging.
“Aaahhkkk…aahh !” erang Monic dgn mata terbelakak, kedua tangannya mengepal keras ketika Yono melakukan penetrasi dari belakang.
Setdknya dia masih bersyukur karena Yono tdk mengincar anusnya, terbayang olehnya betapa sakitnya di anal seks dgn k0ntol sebesar itu sementara anusnya masih perawan. Berkat bantuan cairan kemaluannya, k0ntol Yono lebih mudah menusuk meqinya, itupun masih terasa nyeri.. Dia mulai mengocok meqinya, mulanya perlahan tp lama-lama kecepatannya semakin meningkat. Monic sebentar mendesah, sebentar menggigit bibir merasakan kenimatan yg diberikan Yono, sepertinya dia sdh begitu mengikuti permainan yg dipimpin oleh dua pemerkosanya itu.
Rasa jijik dan marah yg sedari tadi menyelubunginya berubah menjadi gairah kenikmatan, setdknya utk saat ini. Semakin kasar perlakuan yg diterimanya semakin nikmat rasanya, pinggulnya pun ikut bergoyang mengimbangi irama genjotan Yono. Desahan yg keluar dari mulutnya makin menunjukkan kenikmatan bukannya desahan korban perkosaan. Agus menaruh kursi di depan Monic dan duduk di sana, selain kaos berkerahnya, bagian bawahnya sdh telanjang. Tubuh atas Monic yg bertumpu di lantai itu diangkatnya ke antara dua pahanya.
“Ayo…Non tadi belum dibersihin nih, jilatin sampai bersih yah !” suruhnya
Tanpa harus disuruh kedua kalinya, Monic yg sdh setengah sadar itu, meraih batang itu lalu menyapukan lidahnya membersihkan cairan yg belepotan di sana, sesekali dimasukkan ke mulut dan diemut sehingga pemiliknya merem-melek dan melenguh keenakan, k0ntol itu pun perlahan-lahan membesar lagi di dalam mulutnya.
Sementara dari belakang Yono masih asyik menyodok-nyodok meqinya sambil kedua tangannya berpegangan pada kedua payudaranya. Butir-butir keringat sdh nampak pada kulit punggungnya seperti embun, wajahnya pun sdh bersimbah peluh bercampur sperma. Suatu saat Yono membenamkan k0ntol itu hingga mentok dan memuntahkan isinya di dalam sana, tubuh pria itu mengejang sambil mengerang dgn suara berat. Nampak cairan putih itu meluber di sela-sela kemaluan Monic membasahi daerah sekitar selangkangannya.
Mereka berganti posisi lagi, Agus berkata bahwa dia ingin mencoba posisi yg pernah dilihatnya di sebuah film porno. Mula-mula diperintahkannya Monic naik ke pangkuannya berhadapan. Dia sdh memegangi k0ntolnya yg mengacung tegak itu ketika Monic menurunkan tubuhnya sehingga otomatis k0ntol itupun melesak ke meqinya diiringi desahan.
“Pegangan yah Non, kalo jatuh jangan salahin sy ntar !” suruhnya
Setelah Monic berpegangan pada bahunya, Agus pelan-pelan bangkit dari bangku, kedua tangannya menopang pantat Monic sehingga kini posisinya digendong Agus dgn kedua tungkai menjepit pinggang Agus. Merasa pijakannya telah mantap, Agus pun menyentakkan badannya menggenjot meqi majikannya dgn gaya berdiri.
“Wow…boleh jg jurus baru lu Din, sekali-sekali bisa gw coba nih !” kata Yono “Berguna jg tuh film bokep, dapat pelajaran baru yg emang sip” sahut Agus yg makin ganas menggenjot Monic.
Dgn posisi demikian Monic merasa meqinya ditusuk dgn lebih keras dan dalam, payudaranya pun turut bergoyang-goyang seirama badannya.
Agus dapat bertahan sekitar belasan menit dalam posisi yg cukup menguras tenaga itu, namun selama itu dia berhasil mengirim Monic mencapai klimaks. Mereka terus menggarapnya tanpa mempedulikan kondisi Monic yg sdh kepayahan. Sekarang Yono berbaring di lantai dgn memakai pakaiannya sebagai alas kepala, disuruhnya Monic melakukan gaya woman on top dgn bergoyang di atas k0ntolnya. Dgn pertimbangan mengakhiri perkosaan itu secepatnya, Monic pun menaiki k0ntol Yono lalu mulai menaik-turunkan tubuhnya. Belum sampai semenit bergoyang, dari belakangnya Agus mendorong punggungnya ke depan sehingga pantatnya agak terangkat.
“Ntar Pak Yono, gw belum keluar nih tadi, sekarang mo nyoba ngejos disini nih !” katanya sambil memasukkan dua jari ke anusnya. “Jangan Bang, jangan disana, sy takut !” mohonnya saat Agus mulai meludahi daerah itu agar licin serta mengeluarmasukkan jarinya sejenak. “Heh, udah diem aja Non, ntar jg enak kok !” Agus mulai membuka lubang itu dan tangan satunya mengarahkan senjatanya ke sana.
Yono yg dalam posisi berbaring memegangi kedua lengan Monic agar tdk berontak.
“Aaahh…aduh…sakit, ampun Bang, tolong hentikan !” rintih Monic menyayat hati, tubuhnya mengejang, dan wajahnya meringis menahan perih
Tanpa merasa iba, sopir bejat itu terus saja melesakkan k0ntolnya dan menikmati jepitan dubur itu terhadap k0ntolnya, begitu jg Yono di bawahnya, dia malah makin bergairah melihat ekpresi kesakitan Monic, sesekali dia menyapukan lidahnya pada payudara yg menggelantung dekat wajahnya. Mereka berdua pun mulai menggenjot tubuh Monic, dua k0ntol menghujam-hujam meqi dan anusnya, sungguh suatu derita birahi yg luar biasa dialami gadis malang itu.
“Gile, masih perawan loh pantatnya, sempit banget sampe berdarah gini !” kata Agus sambil meremasi bongkahan pantatnya.
Darah segar memang mulai nampak pada kulit pantatnya yg putih dan tangisan Monic pun makin menjadi, namun itu tdk mengurangi kebiadaban kedua orang itu.
Beberapa saat kemudian ketiganya mencapai orgasme dalam waktu hampir bersamaan, yg paling awal adalah Agus, mungkin karena sempitnya, sperma itu menyemprot di dalam pantatnya dan meluber keluar bercampur cairan darah. Monic pun menyusul beberapa menit kemudian bersamaan dgn Yono yg menumpahkan spermanya di dalam meqi Monic. Tubuh Monic pun akhirnya ambruk menindih Yono dgn k0ntol masih menancap. Agus memakai kembali celananya, dia tersenyum puas sambil menyalakan sebatang rokok. Bacaan sex top Sebentar kemudian Yono pun bangkit dan melihat jam yg sdh menunjukkan jam 5 kurang, dia membuka pintu dan memantau keadaan sekitar, sepi tdk ada ada tanda seseorang lewat sini. Monic masih terbaring di lantai menangis sesegukan, keringat telah membasahi badannya, daerah selangkangannya penuh lelehan sperma dan di pantatnya sperma itu bercampur darah. Yono mengancamnya bahwa bila dia berani buka mulut atau pindah ke kampus lain, foto dan video klip itu akan disebarluarkan bahkan keselamatan pacarnya pun mungkin terancam.
Setiba di rumah, kedua orang tua Monic masih belum ada di rumah, papanya memang sedang di luar kota sejak kemarin lusa dan mamanya sedang ikut arisan. Kesempatan ini tdk disia-siakan Agus utk menikmati tubuh Monic sepuas-puasnya. Dia memperkosa nona majikannya itu di kamar gadis itu serta di kamar mandi yg menyatu dgn kamar itu sekaligus mandi bersama. Monic sendiri sepertinya sdh pasrah saja menikmati dirinya diperkosa seperti itu, pikirnya toh sdh telanjur basah, mandi saja sekalian.
Perkosaan itu baru berhenti ketika mamanya pulang sekitar jam sembilan. Di depan nyonya besar itu, baik Agus dan Monic bersikap seperti biasa, yg satu demi menutupi perbuatan bejatnya, yg lain demi menutupi rasa malu dan tdk ingin menyusahkan orang tuanya. Besoknya memang benar Agus mengundurkan diri dgn alasan ingin bekerja di kota lain bersama saudaranya, namun derita Monic belum berakhir karena dia telah menjadi salah satu budak seks Yono, si penjaga kampus bejat itu..
Tamat
Baca Cerita Hot Lainnya Disini [Klik]
submitted by onlineterus to u/onlineterus [link] [comments]


2020.05.29 02:38 onlineterus Gadis Malang Diperkosa Berturut – Turut

Gadis Malang Diperkosa Berturut – Turut

kisahmalam.com
Cerita ini terjadi 7 tahun yang lalu, waktu itu aku masih berumur 14 tahun, Dan sejak peristiwa itu, kemalangan demikemalangan menimpaku, sungguh jelek nasibku. Kepada siapa aku berani mengadukan nasibku ini, kecuali kepada para pembaca di situs cerita online ini, mudah-mudahan ada yang mau menolongku, mengentaskan nasibku yang jelek. Namaku Nadya, adalah anak bungsu dari 6 bersaudara, ayahku adalah pegawai rendah pemerintahan di kota Malang, keluargaku termasuk miskin, rumah setengah batu, kondisinya sudah tua, namun letaknya di tepi jalan propinsi.
Di rumah, aku tinggal bersama seorang kakak laki-laki, Ayah dan Ibuku, sedang mbak-mbak dan mas-masku yang lain sudah berkeluarga. Masih ada lagi, mbak-mbak 2 orang yang membantu Ibuku, dan kadang-kadang ada seorang tukang antar beras dari desa yang menginap di rumahku kalau kemalaman. Untuk menutupi biaya hidup keluarga, Ibuku terpaksa membuka warung pecel di rumah, lumayan karena untuk keperluan sehari-hari keluarga dapat ditolong dari warung ini. Biarpun baru kelas 3 SMP, tubuhku termasuk bongsor, tinggiku sekitar 150 cm, beratku 38 kg, dan buah dadaku sudah mulai besar, sebesar mangga yang sekilonya berisi dua, kulitku kuning langsat, bersih dan wajahku terbilang cantik, badanku proporsional, kata teman-temanku. Orangtuaku mendidik dengan ketat dalam suasana jawa dan keagamaan yang taat, dan tabu akan hal-hal yang berbau erotis atau porno, lebih-lebih sampai melakukan hal itu sebelum menikah. Terlebih lagi di usiaku yang masih sangat muda, aku tidak pernah berani mau macam-macam dengan laki-laki yang mencoba menaksirku. Selain itu, aku kasihan denganorang tuaku, apabila ada kejadian yang menyusahkan beliau berdua. Kehidupanku berjalan biasa-biasa saja, sampai kejadian itu terjadi. Waktu itu, di tengah malam tiba-tiba aku terbangundari tidur, aku merasa nafasku sesak, dan mataku gelap, kaki dan tanganku sakit, serta perut dan dadaku tertekan benda yang berat. Aku menjadi panik dan mencoba bersuara tetapi tidak bisa, rupanya mulutku tertutup oleh sesuatu benda, dan juga mataku, sedang benda yang menindihku itu ternyata orang. Tangan dan kaki yang sakit ini, rupanya disebabkan karena telah diikat dengan kuat, sehingga terasa sakit dan tidak dapat bergerak. Setelah sadar betul dari tidurku ini, aku menyadari ada suatu peristiwa yang menakutkan akan terjadi. Tanganku diikat di sisi atas tempat tidur, sedangkan kakiku diikat di sisi bawah sehingga kakiku menganga. Aku telentang di tempat tidur dalam posisi seperti huruf “X”. Aku merasa bahwa sebagian pakaianku sudah tidak melekat dengan benar di badanku, BH-ku tersingkap, dan celana dalamku rupanya sudah tidak ada. Ada tangan yang dengan kasar sedang meraba-raba kemaluan dan buah dadaku, terutama pada kedua puting susuku yang terasa digigit-gigit, ngilu-ngilu sakit. Dan terdengar suara napas ngos-ngosan, sambil menggigit dan menjilat-jilat sekujur badanku, buah dadaku, leherku, telingaku, dan terus turun kebawah. Aku mulai menangis, karena merasa tidak berdaya, tapi tidak bisa, berteriak pun tidak bisa, saking ngerinya, aku kemudian tidak sadarkan diri. Tidak berselang lama kemudian, aku tersadar kembali, aku merasa posisi badanku belum berubah, masih saja telentang dengan kedua tangan dan kaki terikat pada sudut-sudut tempat tidur. Hanya saja sekarang semua baju yang melekat pada tubuhku telah terlepas, sehingga aku telentang dengan keadaan telanjang bulat. Aku sedih sekali, karena benar-benar tidak berdaya untuk mempertahankan kehormatanku, sebentar lagi hidupku akan hancur, setelah bajingan yang tidak kukenal dan tidak dapat kulihat itu selesai memerkosaku. Aku benar-benar sedih menyadari bahwa bagian terpenting dari hidupku sebentar lagi akan direnggut paksa oleh orang yang tak kukenal. Rupanya, pada saat semua keluargaku sudah tertidur, ada orang yang masuk ke dalam rumah dan kemudian masuk ke kamarku yang kebetulan kuncinya hanya dari slot kayu yang dipakukan ke kusen pintu, sehingga cukup disentak sekali saja bisa lepas. Rupanya orang tersebut sudah cukup mengetahui situasi rumahku. Tangan dan kakiku masih terikat, dan mulut serta mataku pun masih tertutup, menurut perkiraanku pada saat itu kira-kira pukul 12-1 malam, aku ketahui daribunyi jangkrik yang sayup-sayup kedengaran. Tiba-tiba aku merasa, badanku ada yang mengelus-elus dan menggerayangi, kedua buah dadaku terasa diremas-remas dan pada bagian putingku dipelintir-pelintir. Bagian perutku terasa dicium dan dijilat-jilat, terus menurun kebawah dan kemudian giliran kedua paha saya yang kemudian dicium-cium dan dijilat-jilat, terus kepangkal pahaku, akhirnya kemaluanku yang menjadi sasaran permainan mulut dan lidah orang tersebut. Terasa lidahnya menyapu kedua bibir kemaluanku dan sekali-sekali terasa lidahnya mencoba membelah bibir kemaluanku untuk menerobos kedalam lubang vaginaku. Pada saat berikutnya terasa klitorisku menjadi sasaran lidahnya. Aku tidak dapat berkutik, ingin kututup pahaku, tetapi kedua kakiku dipegangi dan diikat dengan kuat. Mula-mula terasa pedih, linu dan nyeri luar biasa. Lidah orang itu, menyapu bibir kemaluanku dan mencoba menerobos ke dalam liang vaginaku, sambil menggigit dan menjilati clitorisku, dan kadang-kadang lidahnya terjulur ke dalam liang vaginaku. Gigitan-gigitan kecilnya mula-mula membuatku merasa sakit, tapi lama-kelamaan muncul rasa lain yang belum pernah kurasakan seumur hidupku, geli, linu, sedikit perih tapi nikmat sehingga membuat seluruh badanku terasa panas dingin. Lama-kelamaan tanpa terasa aku menggoyang-goyangkan pantatku karena menahan rasa geli luar biasa yang ditimbulkan dari permainan mulut dan lidahnya pada bagian-bagian sensitifku itu. Dan dihisap-hisapnya pula, sehingga aku semakin bertambah tak dapat menahan rasa gelinya, dan tangan orang itu pun tidak tinggal diam, dipuntir-puntirnya puting buah dadaku, serta diremas-remasnya, sehingga menambah rasa geli sekaligus nikmat. Aku sudah melupakan rasa takut dan sedih, berganti dengan rasa sangat nikmat, nikmat sekali, sulit kuutarakan rasa nikmatnya. Rupanya inilah, yang disebut dengan surga dunia. Saking tidak tahannya, aku ingin menjerit tapi tidak dapat mengeluarkan suara, hanya desahan dari hidungku, tiba-tiba aku merasakan suatu kenikmatan luar biasa yang tidak dapat kulukiskan dan aku tiba-tiba merasa hendak pipis, “…crut…, crut…, crut…, nyut…, nyut…, nyut…”, dan bagian dalam kemaluanku terasa berdenyut-denyut. Badanku menjadi kejang dan bergetar dengan hebat sampai tak terasa badanku tersentak-sentak dan terangkat-angkat di atas tempat tidur. Rupanya aku telah mencapai yang disebut orgasme. Dan pipisku itu rupanya cairan yang menyemprot dari dalam vaginaku saat orgasme. Setelah saat kenikmatan yang melandaku usai, seluruh badanku terasa lemas tak bertenaga. Kemudian terasa orang itu mulai menindihku, mulutnya terasa menghisap-hisap leherku, mulutnya berbau aneh, rupanya itu adalah bau cairan yang keluar dari milikku. Tangannya meraba-raba dan meremas-remas seluruh tubuhku, terutama pada kedua bongkahan pantatku, kadang dengan halus tapi seringkali kasar, dan tiba-tiba pada pangkal pahaku, tempat dimana tadi dijilat-jilat dan di sedot-sedotnya, terasa ada benda tumpul, keras lagi besar menggesek-gesek di antara kedua pahaku yang sudah terkangkang itu. Secara otomatis aku mencoba merapatkan kedua kakiku, akan tetapi tidak bisa karena tertahan oleh ikatan pada sudut-sudut tempat tidur. Benda tumpul itu terasa mengoles-oles bibir kemaluanku dan sekali-sekali ditekan pada klitorisku. Terasa sangat geli dan ada perasaan nikmat yang menjalar ke seluruh tubuhku. Tak terasa kemaluanku menjadi sangat basah dan ini rupanya disadari juga oleh orang tersebut, bahwa aku sudah sangat siap untuk permainan selanjutnya. Secara perlahan-lahan terasa benda tersebut menguak kedua bibir kemaluanku yang masih sangat rapat dan terasa benda tersebut memaksa masuk kedalam lubang vaginaku. Rupanya itu adalah penis orang itu, perasaan sakit pada kemaluanku mulai terasa, pedih, terasa penis orang tersebut yang rupanya sangat besar sulit menembus kemaluanku yang masih perawan, aku mencoba menjerit, tapi hanya terdengar lenguhan dan dengusan dari hidungku saja, karena mulutku dibekap. Aku mencoba berontak, tapi tidak bisa, karena kedua tangan dan kakiku terikat, benar-benar aku merasa tidak berdaya. Dan akhirnya, aku merasa kemaluanku seakan-akan terbelah dan ulu hatiku seakan-akan disodok oleh benda tumpul, ketika orang tersebut dengan ganas dan kasar secara brutal menekan masuk dengan paksa seluruh penisnya kedalam lubang kemaluanku. Terasa besar dan panjang, memadati serta mengisi setiap sudut ruang kemaluanku, sakit dan ingin pingsan rasanya bercampur aduk dalam diriku. Penis yang besar itu terasa memadati dan terbenam, diam sejenak dalam kemaluanku. Tidak lama kemudian terasa orang itu mulai menaikturunkan pantatnya, sehingga penisnya naik turun, masuk keluar, pada kemaluanku. Mula-mula setiap penisnya bergerak masuk atau keluar dari kemaluanku, terasa sakit dan nyeri, akan tetapi lama kelamaan, rasa perih hilang dan berganti dengan rasa nikmat, perasaan nikmat yang sukar kulukiskan, semakin lama perasaan nikmat itu mulai menjalar ke seluruh tubuhku, sehingga aku merasa seakan melayang-layang. Badanku dengan tidak sadar mulai meresponsnya dengan ikut bergoyang-goyang, dan tiba-tiba badanku bergetar lagi dengan hebat dan bagian dalam kemaluanku kembali berdenyut-denyut dengan hebat, aku mengalami orgasme lagi dan bahkan lebih hebat daripada sebelumnya. Dan rupanya, orang itu masih tetap kuat dan naik turun, terus-menerus, beberapa saat kemudian, aku mengalami orgasme lagi, lagi dan lagi, dan dia masih naik turun terus dengan stabil tanpa ada tanda-tanda akan berhenti, aku keluar terus menerus lagi dan lagi. Sampai seluruh badanku terasa lemas tidak bertenaga. Aku sekarang benar-benar terkapar tidak berdaya, dengan kedua kaki yang terpentang diperkosa oleh orang tersebut sesuka hatinya. Dan orang itu, suatu saat mempercepat gerakannya, dan tiba-tiba dia merangkulku kuat-kuat, serta menciumi serta menghisap leherku kuat-kuat, dan terasa penisnya berdenyut-denyut, kemudian terasa cairan hangat kental menyembur dengan derasnya membasahi rongga-rongga lubang kewanitaanku. Dan karena tekanan badannya yang kuat serta denyutan-denyutan yang kurasakan dari penisnya, sehingga membuatku kemblai mengalami orgasme yang ke sekian kalinya secara bersamaan dengan orang tersebut. Badanku bergetar dan akupun merasakan denyutan-denyutan juga, nikmat sekali. Badan orang tersebut terkulai menelungkup di atas badan saya dengan penisnya yang masih terbenam di dalam liang kewanitaanku. Setelah beristirahat sebentar terasa penis orang tersebut yang masih terbenam dalam kemaluanku mengeras kembali. Dan malam itu rupanya permainan belum usai, dengan semangat menggebu-gebu orang itu mengulangi lagi permainannya, demikian diulanginya sampai tiga kali lagi pada malam itu. Aku sungguh merasa lelah dan lemas sekali, seluruh tulang-tulangku seakan-akan terasa dilolosi, tapi di sisi lain aku merasakan kenikmatan yang teramat sangat luar biasa. Sungguh ini suatu pengalaman pertama yang sulit kulupakan dan bahkan sampai kini pun aku tidak tahu, siapa pelaku sebenarnya. Barang-barang di rumahku tidak ada yang hilang satupun, jadi tentu saja dia bukan pencuri. Baru pada saat menjelang pagi, orang itu keluar dari kamar, dimana sebelumnya satu tali di tanganku dilepaskan simpulnya. Dan setelah orang itu pergi, aku buka talinya, tangan satunya aku lepaskan, rupanya mata dan mulutku diplester, pakai plester putih. Dan kakiku pun sudah kulepaskan. Kulihat, ada bekas-bekas warna merah di sepreiku yang putih warnanya dan badanku pun juga terlihat merah-merah, bekas gigitan dan sedotannya. Celana dalamku, teronggok sobek di lantai, demikian juga baju dan BH-ku. Aku merasa sedih sekali mengingat aku telah kehilangan milikku yang paling berharga, tapi di lain pihak ada perasaan puas yang melanda diriku dikarenakan perasaan nikmat yang baru saja kuperoleh. Aku tidak berani menceritakan hal itu ke orang tuaku ataupun kepada saudaraku karena malu dan takut. Aku hanya memendam kejadian ini seorang diri saja. Kejadian ini, masih terulang lagi berkali-kali, sampai aku tamat dari SMA dan herannya aku tidak hamil, entah diapakan oleh orang ini. Aku sudah tidak lagi merasa takut apabila kamarku dimasuki kembali oleh orang tersebut, bahkan aku ada semacam perasaan rindu dan kehilangan jika orang tersebut baru datang agak lama. Aku hanya dapat menduga bahwa perbuatan tersebut dilakukan oleh tukang antar beras dari desa yang memang sering bermalam di rumahku, tapi setiap aku bertemu dengannya, dia bersikap biasa saja, seolah tidak ada pernah ada kejadian apapun. Aku sebenarnya ingin meminta pertanggungjawabannya, tetapi malu, jangan-jangan bukan dia, karena sebenarnya aku tidak memiliki bukti apapun. Setelah tamat SMA, aku dilamar oleh seorang pemuda, dia bersedia menikahiku karena menurutnya dia sangat mencintaiku dan di matanya, aku adalah anak gadis yang lugu, sopan, alim dan tidak pernah macam-macam. Namun apa yang sebenarnya telah terjadi, sungguh membuatku sedih. Pemuda ini, pada malam pertama kami, mendapatiku sudah tidak perawan lagi, dan dia menuduhku sudah berpengalaman. Aku menyadari tuduhannya betul, jadi aku diam saja dan tidak menjawab. Dia bertambah marah, sehingga sering dia pulang larut malam dalam keadaan mabuk. Dalam keadaan setengah sadar itu, dia bahkan sudah mulai berani memukulku. Aku sadar, memang pada awalnya akulah yang bersalah, mengapa dulu aku tidak berterus terang saja pada pemuda yang sekarang telah menjadi suamiku ini. Lama-kelamaan aku tidak tahan lagi karena aku sering disakitinya, sehingga aku pulang ke orangtuaku dan menceritakan tentang tabiat suamiku ini serta latar belakang perlakuannya padaku. Ibuku menyesali nasibku yang jelek, dan menyarankan untuk mencari jalan tengah yang terbaik. Tapi aku sudah telanjur takut terhadap suamiku karena dia sudah sangat sering menyakitiku. Dan akhirnya dengan terpaksa aku menggugatnya cerai.
Tamat
Baca Cerita 18+ Lainnya Disini [Klik]
submitted by onlineterus to u/onlineterus [link] [comments]


2020.05.27 02:41 onlineterus Ngewe di Apartemen Tante Dewi Sampe Pagi

Ngewe di Apartemen Tante Dewi Sampe Pagi

Ngewe di Apartemen Tante Dewi Sampe Pagi KisahMalam.com
Namaku Rendi Aku bisa dibilang sukses sebagai perantau di Jakarta, umurku 28 tahun, aku punya pekerjaan dan income yang stabil, cicilan mobilku sudah lunas dan aku tinggal di apartemen di kawasan Kalibata (yeee ketebak kali ya) sendirian, lumayan kesepian
Dulu-dulu mungkin cewe-cewe pacarku sering tinggal di apartemenku Namun kali ini aku lagi gak punya pacar Aku punya tetangga sebelah kamar, dia seorang wanita dewasa mungkin usianya 35 tahunan Namanya Dewi, namun aku sering panggil dia Tante saja
Yang aku takjub dari wanita-wanita usia segini selain si Tante juga adalah mereka dalam masa dewasa-dewasanya Mature dalam hal, berpakaian simple namun masih memancarkan aura keseksian tanpa berprilaku norak untuk memancing perhatian kayak ABG Atau ini kelainanku yang lebih suka wanita dewasa
Aku dan Tante sebenarnya sudah cukup akrab Setiap pagi aku sering satu lift bareng Tante Dewi menuju lobby Yang kutau, Tante ini punya toko DVD di ambasador hasil patungan dia dengan keponakannya Aku pun sering bertemu dengan Tante setiap kali berenang rutin hari Sabtu pagi Namun begitu-begitu saja.
Tidak ada yang istimewa dari pertemuan-pertemuan kami itu Saat aku lagi fresh-freshnya putus dengan pacar, tiba-tiba pertemuanku dengan Tante Dewi lebih sering, terlalu sering seperti bukan kebetulan seperti tiba-tiba ketemu di minimarket dibawah lalu aku naik ke atas bareng, atau tiba-tiba parkirannya sebelahan
Ge-erku merasa Tante ini ngikutin aku Dari kedekatan kami ini, aku ambil kesempatan saja dengan meminta pin bbm Tante Tante dengan senang hati memberikannya “Kupikir kamu gak bakalan minta Ren, hampir aku yang minta duluan” ujar Tante menggodaku
Semenjak itu kami mulai bbm-an dari yang hanya pura2 saling bertanya apakah berenang atau tidak hari sabtu, atau aku tanya DvD film apa saja yang sudah ori Lama kelamaan chat kami semakin intim Tante Dewi menanyakan kemana pacarku
“Aku kok gak pernah liat pacar kamu ya? biasanya kalian berenang bareng?” “Sudah putus dari kapan tau Tante…” “Oooo… ceritain dong ke Tante” “Tante nih kepo aja, hahahaha” tante membalasku dengan emoticon *not interested* dan icon *:P*
“Hehehehe, iya Tan, makin ke sini makin gak sreg sama dia, kerjanya marah maraaaah mulu, cemburu ini itu, dianya kelewat manja, minta jemput sana sini, dikira saya gak kerja kali ya, sekali-kali okelah, lha ini hampir tiap hari minta dijemput Egoislah, masih ABG sih maklum” “Lah emang dia umurnya berapa Ren?”
“berapa ya, baru semester 2 tuh Tan” “oooo dasar om-om nyarinya ABG-ABG”
Monyet nih si Tante ngatain gw, “Daripada Tante,…” aku hentikan ketikanku, aku gak tau latar belakang si Tante Dewi ini apakah sudah punya pacar, kalo nggak kenapa sendiri dll “Eh btw Tante tinggal sendirian aja?” “Iya, kenapa? Rendi mau temenin” wah? agresif juga nih, dipancing dikit kesamber
“Lah kan udah ditemenin terus Tan, tapi cuma kepisah tembok aja” dari chat2an kami, aku jadi tau Tante ini gak mau pacaran karena dulu pernah dikecewakan Yah standar lah cewe kecewa sama cowo Akhirnya sekarang Tante lebih memilih hidup liberal, menerima siapa aja yang datang kehatinya tanpa ikatan
Hari demi hari, chatting kami semakin intim, kami jadi sering berenang bareng Dan saat berenang ini kesempatanku untuk memanjakan mataku dengan memandangi tubuh tante di balut pakaian renang Pakaian renang yang Tante pakai gak seberapa seksi, malah aku pikir sangat sopan karena model baju senam yang menutupi hingga paha
Hingga suatu saat “Ren, cerita dong kamu udah ngapain aja sama pacar kamu” “Ah gak ngapa2in kok tante, kami saling menjaga” “Heuuuu boong amat, dikira gak kedengeran tiap malam kalian berdua kayak gimana?” Wah aku gak memperhatikan kalo ternyata permainan ku dengan mantanku sampai terdengar ke kamar Tante Dewi
“Hah?” belom selesai ku ketik Tante membalas “Kamu putus kan udah lama Ren, bukannya udah hampir 2 bulan Emang tahan gak begituan?” “Begituan gimana nih Tan, aku gak ngerti” “Rendi nih ya, aku delete pin bbmnya nih sekali lagi ngeles”
“ehhh, iya iya Ya gimana Tante kepengen sih, cuma mau sama siapa? mau pake pelacur takut kena penyakit Minta jatah2 mantan gak mungkin banget gengsi lah hahahaha ” Aku tekan enter dan menambahkan ketikanku “Tante mau bantu brangkali?” Chat bbm berubah dari centang menjadi *d* menjadi *r* artinya bbmku sudah kebaca sama Tante
Tapi lama kumenunggu, Tante gak bales2 Duh, bego banget, tersinggung deh si Tante 15 menit berasa 5 jam nungguin balesan Tante Apa ku samperin aja ya ke kamar Tante Dewi minta maaf “TINUNG” bunyi tanda bbm masuk menyalak dari BBku
AH! Tante membalas “Saling bantu lah Ren, aku gini-gini juga butuh, kita sama-sama manusia” begitu bunyi bbm si Tante diikuti dengan emoticon kiss “Beneran Tante?” aku setengah tidak percaya, tidak menyangka sebentar lagi akan bercinta dengan sang Tante
“Enak nih mumpung masih terang, kamu ke kamarku ya Ren 15 menit lagi, aku mau rapi2 dulu ” “Oke tan, btw aku request boleh?” “Apa say?” “Tante gak usah make up ya” “Sure beb” “Haiiiii… ” begitulah Tante menyambutku sambil membuka pintu setelah ku mengetuk 2x Tante hanya memunculkan kepalanya dari balik pintu
Sore itu sang tante terlihat fresh karena baru saja selesai mandi, tidak ada make up yang menempel di wajahnya sesuai permintaanku Sang tante menggunakan lingerie warna hijau transparan Dari pandangan mata elang ini, terlihat tante gak make daleman Makanya pas buka pintu dia ngumpet di belakang pintu terus Tanganku ditarik masuk lalu cipika-cipiki, aku sosor saja karena gak tahan dengan wangi nafas tante, sepertinya baru saja sikat gigi
“Eiittttsss… sabar doooong” “Maaf tan, habis tante Dewi nafsuin banget”
Aku meletakkan BB dan kunci kamarku di meja dapur kamar tante “Maaf Tan, aku gak sopan, dateng cuma begini aja” Aku menunjuk ke pakaianku Karena kupikir hanya sebelah kamar jadi aku gak ganti baju, lagian ke kamar Tante mau ngentot, ngapain rapi2 Pakaian kebangsaan yang kupakai tiap ML, kaos oblong dan celana gombrong tanpa CD
“Gakpapa, ntar Tante bongkar juga kan?” Tante sepikiran sama aku ternyata Sang tante mengajakku ngobrol dulu di sofanya sambil nonton CNBC Ha? CNBC? iya, saat itu beritanya lagi tentang Bom Boston yang baru-baru aja terjadi
Sang tante nanya-nanya soal ini itu, teori konspirasi, doktrin agama, sampe CIA/FBI Sepertinya ini macam icebreaking sekalian mungkin ngetes intelektual sang tamu (ane sendiri) ini sejauh mana hahahaha aneh…
Ngobrol lumayan lama kami pun mulai bergumul, kali ini nggak ada *entah siapa yang memulai* karena waktu itu aku duluan yang nyosor Tante Kami ciuman hebat, tante Dewi selalu french kiss hot sekali, tapi sebenarnya aku gak suka, aku tenangkan tante untuk berciuman romantis
“Tangan kamu sopan ya” tante mengkomentari tanganku yang masih melingkar di belakang punggung tante, mendekap erat jangan sampe tumpah eh lepas “kenapa tan? udah mau di grepe2 emangnya?” “Euh kamu… bahasanya plis deh, di-sti-mu-la-si!” sambil tersenyum
Aku rebahkan badan tante membelakangiku sambil aku tetap menciumi pundak, tengkuk dan kuping tante, tanpa basahan tentunya Aku baru saja tau kalau wanita tetap saja mau diperlakukan halus, mau bagaimanapun latar belakang dia
“SSaaaaayyyyy… ” tanganku mulai mengelus2 perutnya Perutnya tante Dewi ini gak buncit tapi gak kenceng Pas lah
Sesekali aku menyenggol toket tante yang ukurannya besar sekali Benar2 besar!!! mungkin ini 38C, meskipun putingnya tidak pink lagi namun tidak lebar Sungguh seksi sekali Puting tante sudah mengeras, aku main-mainkan seperti tombol switch on/off gitar lembek Tante mulai mengerang dan badannya mulai belingsatan Kedua tanganku menjamah kedua semangka lembek raksasa
Sambil menikmati kecupan demi kecupan di pundak punggung dan tengkuk, tante mulai terlihat tidak tahan, tangan kirikupun mulai turun ke bawah, Aku pernah lihat video di youtube, cara terbaik merangsang vagina wanita bukanlah langung dicolok tapi dibuat geli area sekitarnya dahulu (entahlah suhu suhu lebih tau nih hehehe)
Woooooow… begitu tanganku sampai di memeknya, ternyata liang surganya lagi banjir, oh Jokowi harus turun tangan nih, mencari tau banjirnya dari mana ahahahahaha… setelah merangsang2 sebentar, kumasukkan satu jariku kedalam memek si Tante Terasa sentakan* di tubuh tante Dewi saat jari telunjukku masuk ke dalam
“HHhhhhhhhhhh………kkkkkammmmmuuuuuu iiiiihhhhh… ” “Beeeeeebbb…… ” lah dia manggil aku beb?? aku merasa di atas angin setiap kali bisa membuat seorang wanita gak berdaya kita rangsangi tersange-sange (bukankah kita semua begitu ya?) “BBBbbbeeeeebbbbb…… jari kamu pinter amaaaat… ”
“Hhhhhhhhhhh… kamuuuuuu, aku lupaa nama kamua” Yalah!!! sempet2nya nanya nama AKu lanjutkan lagi sodokan dengan jari telunjuk ini Terasa badan tante mulai meronta-ronta Perlu diketahui, sang tante ini ukurannya gak kurus loh, tinggi tante ini hampir sedagu ku, dan beratnya mungkin 69-75kg jika ditelaah dari beban yang diterima badanku ini
Tubuh tante makin menggelinjang hebat, dia berteriak “ML-in aku… ML-in akuuuuuu… ” aku makin semangat meremas buah dadanya dan mengobel memeknye Terasa tante Dewi mau beranjak merubah posisi, aku dengan sigap memindahkan tanganku dari toket kanan tante ke toket kiri tante (ingat aku posisinya di belakangi tante dan kami pangkuan di sofa) Dengan posisi begitu, otomatis tanganku menahan badan tante dan tante makin mengerang mencoba keluar dari kuncianku
Tiba-tiba tangan tante mencakar tanganku yang sedang meremas toket ini SSSSssssoooooooooooooorrrrrr…… si tante squirt, cairan hangat merembes dari lingerie tante, turun perlahan membasahai paha tante dan juga tanganku, untungnya sofa tante dari bahan kulit sintetis jadinya gak merembes lantai kayu apartemen tante langsung becek Nafas tante yang tadinya memburu mulai mereda tenang namun mukanya merah padam
Lalu berselang beberapa menit, tante merebut tangan kananku dan tante menarik badanku Aku terjatuh diatas becekan squirtan tante, punggung kaos dalamku becek tante menyusul menjatuhkan badannya ke atas badanku Sepintas kami bergulat untuk mendapatkan posisi diatas satu sama lainnya
Namun aku seperti naluriah membiarkan tante Dewi menguasai badanku Kami bergumul dan berguling2 menjauhi becekan dan melanjutkan aksi kami di karpet bulu di lantai tidak jauh dari sofa, menghindari cairan squirt-an tante,* tante masih menyerangku dengan meniban badanku, menciumiku dengan brutal
“Taaaannn… mmmm… mmmmmmpppelan-pelan ajaaa…mmmm” french kiss super sange Aku baru sekali ini bercinta, bahkan belum sampe ML sudah begini sangenya Sepertinya tante tidak mau mendengarkan permintaanku
Kami berciuman hebat, kontolku sudah mengeras sekali dan menggesek2an ke celana lingerie tante Tante makin menggila, dia rebut kontolku dengan tangan kanannya dan dikocok2 sambil masih menciumi bibirku Aku pun tak kalah sigap, kucoblos memek Tante dengan jari telunjuk “AAAkkkkkkhhhhh… Bangsaaat!!!” PLAKKKK!!!!! OMG kenapa nih gw digampar tante “Lakuin lagi! Lakuin lagiii!!!” wah ada potensi BDSM sepertinya
Lalu sambil masih menindih badanku seperti tidak mau melepaskan badanku, Tante memutarbalikkan badannya, dan slubb!!! tiba2 mulutnya sudah ada di kontolku… dan sebagai balasannya, saya dihidangkan lembah gelap yang indah, aku jilat2in saja sampe Tante Dewi mulai mengerang2 kurang lebih dari sejak perciuman kamu di sofa hingga posisi 69 ini sudah hampir lebih dari setengah jam
Tante mungkin mulai heran (dan takjub I don’t know) kenapa aku belum crot juga “Kammmuuuu… beloom mau keluarrr???” “Belom taaant…” belom sempat aku menyelesaikan kalimatku, tante squirt untuk yang kedua kalinya, menyemprot tepat di mukaku Aku gak tau squirt ini cairan apa, katanya yang pasti bukan cairan kencing Lagipula aku lagi sange di ubun2 gini gak nolak lah
“HHhhhhhhhhhh… gilllllaaa… permainan kamu hhhh hhhh hebat yah hhh hhhhhh aku mau kontol kamu sayyyyyy mmmm mmmmm” ujar sang tante sambil lanjut menyepong kontolku “Aku udah boleh masukin ya tan, tapi gak enak nih masa di lantai?” tante beranjak dari tubuhku sambil tetap menyepong kontolku Aku dengan susah payah berdiri dan tantepun berlutut melanjutkan emutannya
“Taaaannn… katanya mau dimasukin?” aku yang tak tahan di sepong mulai blingsatan seperti mau crot Tante mungkin melihat aku seperti mau crot, akhirnya melepaskan sepongannya dan secepat kilat menyambar bibirku, kami berdua bercumbu kembali Cumbuan ini hebat sekali, seperti si tante Dewi ini benar2 lagi mengeluarkan pusing2 di kepalanya
Kami berciuman sambil berdiri, tante berujar “Ke kamar mmmm aja mmmm sayymmmm” sambil menarik badanku yang erat menempel dengannya DIbukakan pintu kamar dia dengan posisi kami berjalan sambil berciuman
Terbukalah kamar tidur tante Tempat tidur size 200 yang besar dan dengan bedcover yang masih tertata rapi Aku angkat tubuh tante dengan memegang kedua paha tante, kedua kaki tante pun refleks melingkarin tubuhku, kontolku yang tegang masih tertutup celana mulai memaksa masuk ke memek tante yang juga masih tertutup lingerie
Kemudian aku lemparkan sang tante ke kasur Buuuuukkkkkk…… setelah itu aku membuka celana dan kaosku segera Tante juga bermaksud untuk membuka lingerienya namun aku hadang “Jangan tan, nanti aku bantuin…” Ku serang tante, mencumbunya dengan ganas, kami bergumul hebat dalam waktu singkat tempat tidur tante yang rapi sudah gak karuan
Aku yang sudah blingsatan mencoba membuka lingerie tante Dewi Tapi akunya tidak sabaran hingga lingerie tante robek “Maaf tante… nanti kuganti” “Udah gakpapa ayo ngentot aja” And here is the moment of truth Kepala si Otong sudah nangkring ke mulut goa si tante
Perlahan-lahan kumasukkan Blessssss… “AaaaAAAAaaAAkkkkhhhh… ennnnaaak beeeeb…… uuuuughhhh perrrasaaannnn tadi kontol kammmmmmu kecil deh, kok kalo udah masuk berasa tebel enaaaaak” WATDE??? sialan nih tante, sebagai hukuman, kuhentakkan keras2 hujamanku sekali, cukup sekali itu Tante langsung banjir dan mulai menggoyang2kan pantatnya sebagai reaksi genjotanku
kulanjutkan genjotanku bervariasi, posisi kami masih misionaris rpm rendah berganti2 cepat-pelan-cepat-pelan, biar gak terlalu capek Terasa tante mesinnya udah mulai panas, kami bercinta dengan posisi ini lama sekali, aku sangat menikmati setiap jengkal tubuh kenyal tante
Mungkin tante sudah mulai bosan, tante pun mengambil kendali agar kami berubah posisi Kami berguling kesamping, kontolku terlepas sebentar namun tante dengan sigap langsung memasukkan kembali kelubang memeknya “Oooooouuuhhhhhh… mmmm… reeeeennn…… ” tante Dewi menggenjot si Joni perlahan2 hingga akhirnya dengan ritme konstan Sesekali tante menciumi bibirku dengan begitu basahnya
Tante juga sesekali menggigiti putingku, selama posisi ini tanganku tidak pernah lepas dari kedua belah dadanya, bergantian aku menjilati puting ranum tante Seperti kubilang, puting tante sudah tidak pink lagi, namun aku tak peduli aku sangat menikmati menggoda tante dengan jilatan-jilatan ini Terasa genjotan tante semakin menjadi, moaning tante semakin keras
“Aaaaaakhhhhh… teruuuuus terusssssss… beeeebbbbbbbaaaaaakkkhhhhhh”
Kemudian dia menarik kedua tanganku dari toketnya dan dengan satu tangan meletakkannya jauh di atas kepalaku sedangkan tangannya yang lain dengan erat menjambak rambutku, aku seperti tawanan yang disekap agar tidak kabur Lalu masih dalam posisi woman on top kedua kaki tante Dewi mencoba melingkari badanku sampai2 aku harus mengangkat pantatku agar kaki tante ini bisa masuk ke bawah
Aku serasa dililit ular anakonda Seperti sedang bergulat akupun berusaha keluar dari kuncian tante, kakinya memiting tubuhku sambil tetap menggenjot kontolku Saat erangan tante semakin keras dan genjotannya semakin kencang, akhirnyaa… SRRRRrrrtttt aku merasakan dinding vagina tante berdenyut2 hebar memijat batang kontolkua Tante sedang orgasme
“Oooouuuuhhhhhhh……hhhhhhhhhhhhhh… hhhhhhhhhh h… hhhhhmmmmmhhhhh hhhhh hhh” Nafas tante yang tadinya gak karuan, perlahan seperti terbuang lega semua
“Nikmat sekali bercinta dengan kamu Ren” “Enak sih enak, aku belum keluar nih Tan!” ujarku protes “Iyaaa deh… cowo itu makin lama makin bagus? Istirahat sebentar ya, Tante Dewi janji pasti bikin kamu crot kok, kalo nggak juga berarti kamu ini hebat sekali, dan tante gak akan ngasi kamu pulang sebelum kamu crot ” Aku emang ada “kelainan” Aku ini lama sekali crotnya, aku bisa 3 jam bercinta dan tidak crot juga
Apalagi kalau menggunakan kondom Aku setengah bangga, kebanyakan wanita-wanita yang kuentotin malahan protes karena aku terlalu lama Dan dikala si Joni otong lagi cape, bukannya cepet crot, yang ada malah ngambek total Ah geblek
GGggrrrrkkkkkkkkggrkkgrrrkkk…
“Eh bunyi apa tuh?” tanya Tante “Perut kamu ya? hahahaha, udah gembul, lagi tengah2 ML kok ya bisa2nya laper?” “Yah si tante, kepalaku, perutku sama tititku itu yang ngatur departemennya beda2, jadi bisa aja laper ” “Yaudah kita break dulu deh ya Ren, aku pesenin bakmi, abis makan kita lanjut gulat lagi, Tante Dewi mau ber-ronde-ronde sama kamu ”
Wek! Kulihat jamku udah jam 7 malam Bisa balik jam berapa nih?
Akhirnya setelah makan dan istirahat sebentar dengan ngobrol2, kami melanjutkan pertarungan kami Malam itu hingga pagi, kami bercinta 4 ronde, aku ngecrot 2 kali jadi total dengan yang sore/siang 5 ronde dengan skor 2-5 Itu diluar squirt-an Tante “Tante, makasih ya hari ini aku puas sekali”
“Aku yang terima kasih Ren, kamu hebat sekali, kayaknya ini dendam 2 bulan gak ML ya? kapan-kapan kita lakuin lagi ya” “Pasti Tan, aku siap ngelayanin Tante Dewi kapanpun Tante mau ” “Aku juga Ren sebaliknya, kalo kamu yang perlu bilang aku aja ” Aku tersenyum dan kubilang “Aku balik ya Tan” jam di posisi 3 pagi
“Tanggung beb, nginep aja sampe besok, eh ini udah besok ya? Kalo pulangnya besok aku janji aku mandiin deh” Kata Tante Dewi.
Tamat
Baca Cerita Seks dan Bersambung Lainnya Disini [Klik]
submitted by onlineterus to u/onlineterus [link] [comments]


http://rodzice.org/