Pramugari

Gua tiap balik ke Jakarta menyadari makin lama barang2 gua makin pindah tempatnya. Ok deh kalo misalnya dia info in ke gua letaknya dmn, ini masalahnya dia suka mindahin tanpa sepengetahuan gua dah gt ga pernah di info letak spesifik barangnya itu dmn. Contoh aja deh ini barusan kejadian gua sama adek gua (dia kerja pramugari jd jarang pulang) kebingungan karena letak handuk aja udh berubah. Itu baru handuk, blm baju2 gua, tas loreng2 gua yang isinya koin2 termasuk koin2 luar negeri dan kacamata gua dll.
Yang bikin gua deg2an sbnrnya itu buku2 gua bermacam2 dr komik, novel, dsb. You see, gua dari dulu suka membaca, jadi gua suka beli buku fisik. Tambah lg tante gua nurunin komik2 dia ke gua (komik2 lama btw kayak komik Sailor Moon) jadi gua punya buku banyak banget. Sebagian emang salah gua ya karena gua suka kececer naro bukunya tapi gua nyadar makin lama buku2 punya gua posisinya makin geser entah kemana. Gua tau harusnya ada di dus mana gt cmn masalahnya gaada 1 orang pun yang inisiatif kasih tau gua letak dus isi buku2 gua dmn. Mrk bilang buku gua dipindahin ke dus tapi masalahnya gua gatau wujud dusnya kayak mana anjir gua takut. Tolong doakan semoga buku2 gua aman, karena banyak buku2 tua jg yang ilang, including City Hunter dan Fist of the North Star yang versi jadul banget. Please please please gua udh pasrah sama barang gua yang lain, gua cmn mau buku gua diamankan aja. Mana rumah Jakarta sudah ada plang dijual, gmn gua kgk ketar ketir?
Needless to say, I think some of my books might be lost and I will hate myself for it. Kalo pun gua lebih hati2 dalam naro buku gua, apa gunanya jg kalo ujung2nya itu buku bisa dipindahin terus letaknya pada gatau. Ya Allah semoga besok ketemu buku2 gua, gua udh negative thinking gini gara2 trauma barang2 gua bisa pindah tempat abis itu gatau kemana......
edit: Baru dpt kabar kalo buku gua entah dmn tempatnya karena gudang naro buku2 gua sudah penuh barang2 dia. This means war, Idc kalo dia berojolin gua, book is one of the most important thing in my life. Sekarang rasanya pengen gua bakar barang2 dia biar dia paham semarah apa gua.
edit 2: Gua ke gudang cek posisi gmn, dus isi komik gua yang dulu gaada dan gua harus going through barang2 orang. Ya Allah, tolong kasih gua kekuatan biar gua besok ga ngamuk2 kayak orang gila.

Komodo-komodo, disini ada yg pernah ataupun masih menjadi pramugari/a di penerbangan ataupun KAI? Sesulit apa proses ngelamar dan latihan nya? Soalnya lagi nganggur, kebetulan Lion Air dan KAI lagi buka lowongan, jadinya penasaran dan mau mencoba.
Thanks~

So gua mau ngerant aja.
Baru-baru ini gw abis ikut flight Air Asia Kuala Lumpur - Jakarta. Saat web checkin, gw bayar ekstra 50 Ringgit (150rb ish) supaya bisa milih kursi sendiri, dan gw pilih di 17A/Window seat. Gw milih itu karena gua pingin mantengin langit dan sayap pesawat, plus pemandangan daratan sepanjang jalannya.
Tapi pas gw masuk kabin, kursi gw ditempatin ama bocil Gw minta ke pramugari supaya diurus. Gw kemudian disuruh ke belakang dulu bentar, dan pramugarinya ngobrol ke ibu yg di sebelahnya. Galama setelahnya, pramugarinya bilang kalo 17B itu ditempatin oleh seorang ibu yang seatnya kepisah ama anaknya. Akhirnya gw diminta apakah berkenan jika pindah ke 16D/di lorong. Karena gw gak mau adu mulut, plus kasian juga, yaudah gw iyain aja, dengan harapan bisa pindah bebas ke seat window lain.
Eh taunya pas udah terbang dan seatbelt boleh dilepas, gw tanya boleh pindah ke seat window lain yang kosong gak, ternyata gaboleh karena seat yang kosong itu adalah "Hot Seat" atau kursi berbayar juga tapi lebih mahal karena ruang kakinya lebih luas dikit (sebelah emergency exit)
Yang gw permasalahin, kenapa hak window seat gw yang gw dapetin dengan bayar ekstra dan check in lebih awal via interner, dikorbanin, dan ketika gw mau pindah ke kursi kosong sesama window seat, malah gak diperbolehkan.
Jika pembelaannya adalah aturan/kebijakan maskapai, maka seharusnya maskapai pun gaberhak juga untuk meminta gw pindah. Belum lagi adanya delay, bikin gw rugi tambahan 200rb gara-gara ketinggalan travel yang udah dipesen dari jauh hari. Jadi total gw rugi 350rb.
Dan kepada orang tua itu bocil, kalau lu bawa anak, ya antisipasi lah dengan bayar ekstra supaya bisa milih seat sebelahan. Jangan malah seenaknya nempatin seat orang.
Gw mau komplain ke air asianya, eh ganemu-nemu kontak untuk pengaduannya. Ada di web, tapi malah ngomong sama bot, dan gaada opsi buat nyampein keluhan selama perjalanan

https://www.detik.com/jatim/berita/d-7076877/awal-mula-penumpang-pelita-air-ditanya-pramugari-lalu-jawab-tas-isi-bom
Play stupid game win stupid prize

Halo, semuanya!
Saya mau tanya-tanya, dong (untuk research bahan writing, nih). Buat kalian yang siapa tau bekerja di dunia aviation atau ada kenalan/keluarga yang pernah/sedang bekerja di bidang itu juga, sistem kerja dunia penerbangan di Indonesia itu kayak gimana ya? Much preferably sebelum Covid.
Apakah sama kayak luar negeri? Saya pernah coba cari2 jawabannya di subreddit semacam aviation dsb, tapi penjelasannya kok berbeda-beda. Apakah mungkin tergantung maskapai atau negaranya? Ada yg kerjanya hanya 3 hari seminggu tapi full hours. Ada yang sibuk terbang terus sampe komplen ngelewatin banyak acara keluarga, dsb.
Jadi saya pengen tau banget, nih. Kalo di sini itu sistemnya kayak apa, ya? Jadwalnya bagaimana? Kayak pegawai kantoran atau tergantung flight schedule atau apa? Kalau rame penerbangan apakah jadi nggak pulang sebulan? Kalau sepi penerbangan apakah jadi di rumah aja? Gantian shift atau apa? I really want to know.
Thank you so much!
Edit: nggak usah bahas dunia gelapnya mereka ya lol soalnya saya sudah terlalu sering baca sampe paham 😭🙏

Hi! Post ini untuk memberi update dari post ini & untuk memenuhi janji review, khususnya kepada komodo u/kameradM, u/labalabo, u/goldenNike, u/Fightrr23, dan u/kameradKlops. Nama keretanya Argo Bromo Anggrek. Detil Perjalanan seperti di post orisinil nya, Rute kereta ini sebenarnya dari Gambir <-> Surabaya-PasarTuri. Stop nya cuma 3, jadi cepat bgt! (Jatinegara, Cirebon, SemarangTawang). Aku cuma naik dari Gambir, dan turun di SemarangTawang (tujuan ku). Akhirnya kemarin baru pulang dari mengunjungi orang 4 hari di SMG.
Percobaan kelas L. Sleeper ini cuma berangkat nya aja, karena mahal nya udah kayak naik BATIK/Garuda kelas bisnis!!!!!! 😤 😠 Ya namanya juga penasaran, kita kan harus coba supaya tahu worth it apa ngak, walaupun sudah nonton review dari Transport Reviewer ini. (Coba nya hanya pas berangkat, waktu pulang naik Eksekutif). Rata² penumpang di kereta L. Sleeper yang aku naiki merupakan perjalanan bisnis dan dinas.
Ada beberapa faktor penilaian, apakah ini worth it/tidak. Yaitu: customer service di reservasi &terminal , fasilitas kursi, fasilitas kereta, servis perjalanan, & kecepatan.

1. Customer service di reservasi & terminal (4.5/10) Tidak ada perbedaan signifikan, dengan kelas spesial lain (kelas wisata) yang normal (Eksekutif, Bisnis, Ekonomi). Tidak ada yang namanya Priority boarding, Priority baggage, Priority check-in. Lounge juga bukan spesial. NOL..... gak ada itu semua. Ruang tunggu juga campur...... Seharusnya, jangankan L. Sleeper, eksekutif pun harus sudah ada 3 fasilitas ini.
2. Fasilitas kursi (7/10) Setara dengan pesawat kelas bisnis tahun awal 2000-an. Untuk kursi sangat nyaman. Memang gak rata sampai 180', seperti yang dikatakan u/kameradM, tapi bisa 170'. Aku sendiri sampe tidur 2 jam. Ada banyak, storage penyimpanan, sandaran kaki, layar 10 inci. Layar infotainment masih ketinggalan zaman, ada peta, petunjuk suhu, nomor kursi, tapi opsi hiburan (film, TV series, musik) masih belum di-update. Privasi lumayan, walaupun gak tertutup banget. TIDAK ADA tombol pemanggil pramugari, Tombol lampu baca (lampu baca harus berdiri nyalain).
3. Fasilitas kereta (6.5/10) B. Aja. Toilet nya juga biasa banget. Guncangan halus (makanya perjalanan tetap bisa tidur). Pengumuman dan petunjuk keselamatan masih manual, yaitu masih diperagakan....gak pake layar kayak di pesawat. Kereta merupakan buatan INKA.
4. Servis Perjalanan (onboard service) (8.5/10) Aku akui, servis ini lumayan bagus dan berbeda dengan kelas2 reguler lain. Pramugari lebih sering bolak-balik dan lebih perhatian🥰. Pramugari ini sudah kelas pesawat training nya. Aku dibangunkan ketika sudah sampai kalau ketiduran. Cuma, kalau makanan, sorry, sangat payah. Ini gimana sih KAi.... sudah bayar setara pesawat kelas bisnis, masa makanan begitu...... Bahkan, kelas Eksekutif, dan Bisnis pun, gak layak disajikan makanan begitu.
5. Kecepatan (9/10) Klaim: 120 km/jam-125 km/jam. Sempat tanya ke pramugari, apa bisa ngomong sama Kondektur nya. Aku tanya "apa bisa dijamin, minimum kecepatan 120 km/jam?", katanya ya, kalau sudah lewat Kota pasti dijamin 119.9 km/jam.
6. Lokasi: Kereta L. Sleeper ini kereta penumpang paling depan, langsung dibelakang kereta pembangkit. Sisanya, merupakan kereta Eksekutif dibelakangnya. Hanya ada 1 kereta dari seluruh rangkaian.

KESIMPULAN: TIDAK WORTH IT. Dengan fasilitas spesial terminal yang hampir 0, dibanding kelas lainnya (tidak ada 3 fasilitas yang disebutkan #1 di atas), Fasilitas kursi yang bagus, tapi infotainment system nya ketinggalan zaman. Makanan sangat tidak layak untuk disajikan, bukan hanya L. Sleeper, tapi diatas kelas BISNIS. Di lain sisi, servis di atas kereta benar2 bagus (hampir sempurna). Atensi dari pramugari itu sangat attentif kepada penumpang² ekslusif ini.
Simpanlah uang kalian, sampai KAi merombak fasilitas kereta, dan menambah fasilitas di terminal untuk kelas Luxury dan Luxury Sleeper. Kecuali perjalanan bisnis/kantor yang dibayari kantor. Untuk saat ini, kalau saya keluar uang segitu banyak, mending pesawat kelas Bisnis yang harga nya mirip (beda puluhan ribu) walaupun hampir gak pernah sih baik domestik/LN.

Bagaimana kalian secara adil memberikan kasih sayang kalian kepada 2 ortu kalian yang sudah bercerai dan tinggal di beda pulau? Misalnya ada perayaan natal or idul fitri yang mengharuskan kalian buat datang, apa pertimbangan kalian untuk datang atau tidak datang ke salah satu tempat mereka?
Also menurut kalian, diumur brp kah seseorang sudah harus settle disuatu tempat? Jg mah tau cara tentuin pros and cons nya menurut redditor sini.
Mo curhat jg.
Entah appropriate gua ngomong gini ato engga tp gua sudah cape liat mrk kayak battle gt agar gua bisa netap deket sama mrk. Gua kira dengan gua tinggal di Pontianak dan adek gua kerja sebagai pramugari berbasis di Tanggerang (ya bisa lah ke Jakarta), gua kira semua pihak bakal senang. Rupanya enggak krn meskipun adek gua sudah stay di Jakarta, nyokap msh maunya gua di Jakarta. Sbnrnya gua rada bias soal nyokap gua karena perlakuan dia ke gua (and it seems she doesnt really understand the impact of her action) mknya gua betah di bokap krn se jahat2nya bokap gua, dia misalnya ga pernah nuduh2 gua yang aneh2 krn emosi dan kecemburuan dia (pfft nyokap umur kepala 5 ga yakin gua bakal berubah mending gua jauh2 dr dia aja drpd stress).
Harusnya gua ngomong ini dr dulu tp terima kasih selama ini telah membaca rant gua soal hidup gua. Gua yakin sebenernya banyak yang bosen sama gua cerita kayak gini mulu tapi tau kalo cerita gua itu ada yang baca udah bagus banget menurut gua karena gua ga bisa terbuka seperti ini di real life( I rarely touch grass). This post might sound a bit self centered but I really do need some real suggestion.......
Ok gua akhiri sampe sini aja soalnya udah banyak emosi negatif dikepala gua takutnya gua malah salah nulis disini :)