Contoh essai korupsi

Sesuai pertanyaan, dari Komodo sendiri apa pendapat, dugaan, atau pemikiran tentang politik di Indonesia yang bersifat "cocoklogi" atau "tinfoil", opini yang mungkin dianggap tidak masuk akal, tanpa bukti dan data, yang penting liar. Komodo bisa jawab secara satir atau emang bener-bener percaya sama teori tersebut, meskipun orang lain bilang itu gak mungkin.
Contoh dari OP :
KPK itu dsri awal dibentuk udah jadi alat politik Megawati untuk menjatuhkan lawan politiknya. Orang-orang yang ditangkap karena kasus korupsi adalah orang-orang dengan haluan politik berlawanan dengan PDIP dan sekutunya. Ketika KPK dipegang oleh golongan netral seperti Novel Baswedan dan mulai menangkap orang-orang PDIP atau sekutunya, KPK langsung diacak-acak strukrur dan kepengurusannya.
Lagi-lagi, ini cuman contoh. Gak ada bukti kalo ini kejadian (ya moga-moga emang gak kejadian).

Spadegaming adalah, sebuah perusahaan judi online yang memiliki induk yang ada di negara Filipina, dan telah diterbitkan pada tahun 2007, perusahaan ini pun akhirnya mendapatkan izin dari sebuah lembaga MGA yang mengontrol permainan di negara Malta,dari sebagian besar lembaga ini telah mengatur segala jenis bentuk perjudian yang ada dinegara Malta.
​
Salah satu contohna dari perjudian lainnya yang berbasis tentang kasino, hiburan, mesin slot, taaruhan, lotre dan juga termasuk beberapa layanan yang di perjudian online salah satu contoh nya bisnis bisnis consumen dan bisnis ke bisnis lainnya, MGA salah satu lembaga perjudian online yang sangat terkenal di seluruh dunia.
​
Lembaga ini sangat berfungsi untuk mengatur sektor industri perjudian yang memastikan bermacam keadilan bagi para pemain judi yang telah menggunakan pelayanan perjudian, selain itu bertindak juga dengan tugas mereka sebagai lembaga untuk mencegah beberapa kejahatan yang ada di bidang perjudian online yang merekan bangun, salah satu kejahatan yang harus mereka cegah, kejahatan, korupsi, pencucian uang, dan juga melindungi para pemain yang akan dibantu untuk dimenangi.
​
MGA memilki beberapa regulator tentang perjudian yang pertama kali menawarkan tentang undang undang yang mereka atur tentang aktivitas dari sebuah perusahan yang berbasis dengan judi online, agar membuat suasana yang aman untuk para pemain, dengan arahan yang dapat mengatur dalam perindustrian judi online, namun dari bisnin perjudian online tersebut sudah berkembang pada tahun 2001, lalu mereka menghasilkan kurang lebih 12 persen negara Spadegaming adalah, sebuah perusahaan judi online yang memiliki induk yang ada di negara Filipina, dan telah diterbitkan pada tahun 2007, perusahaan ini pun akhirnya mendapatkan izin dari sebuah lembaga MGA yang mengontrol permainan di negara Malta,dari sebagian besar lembaga ini telah mengatur segala jenis bentuk perjudian yang ada dinegara Malta.
​
Salah satu contohna dari perjudian lainnya yang berbasis tentang kasino, hiburan, mesin slot, taaruhan, lotre dan juga termasuk beberapa layanan yang di perjudian online salah satu contoh nya bisnis bisnis consumen dan bisnis ke bisnis lainnya,\ MGA salah satu lembaga perjudian online yang sangat terkenal di seluruh dunia.
​
Lembaga ini sangat berfungsi untuk mengatur sektor industri perjudian yang memastikan bermacam keadilan bagi para pemain judi yang telah menggunakan pelayanan perjudian, selain itu bertindak juga dengan tugas mereka sebagai lembaga untuk mencegah beberapa kejahatan yang ada di bidang perjudian online yang merekan bangun, salah satu kejahatan yang harus mereka cegah, kejahatan, korupsi, pencucian uang, dan juga melindungi para pemain yang akan dibantu untuk dimenangi.
​
MGA memilki beberapa regulator tentang perjudian yang pertama kali menawarkan tentang undang undang yang mereka atur tentang aktivitas dari sebuah perusahan yang berbasis dengan judi online, agar membuat suasana yang aman untuk para pemain, dengan arahan yang dapat mengatur dalam perindustrian judi online, namun dari bisnin perjudian online tersebut sudah berkembang pada tahun 2001, lalu mereka menghasilkan kurang lebih 12 persen negara Malta.
​
MGA membuat sebuah aturan yang berfungsi untuk melindungi perindustrian perjudian dengan beberapa aturan yang mereka punya sebagai berikut, yaitu ada delalapn aturan yang mereka punya.
​

1. Tidak membolehkan anak dibawah umur dan orang yang memiliki penyakit.
   
2. Menciptakan sebuah bisnis tersebut dengan di tempatkan di wilayah lingkungan yang sangat aman dan bertanggung jawab.
   
3. Mengeluarkan izin dan aturan kedapa setiap pemain.
   
4. Perlindungan sesama tunai pemain, bahwa untuk memastika bahwa setoran dan penarikan tunai aman terkendali.
   
5. Memastikan perangkat pemain melalui sistem audit dan juga fasilitas pengujian untuk memastikan hasil acak dari hasil
   

ke semua pemain.

1. Memantau setiap kegiatan pemegang hak untuk memastikan peraturan yang mereka patuhi.
   
2. Menjaga setiap hak pemain/
   
3. Pastikan untuk memantau dalam setiap aktivitas perjudian, bebas dari kriminal haris dijaga dalam aktivitas tersebut.
   

​
MGA telah meresmikan atas pendirian suatu perusahaan judi online dari Spadegaming, dan beberapa permainan yang sangat menguntungkan dari permainan berjenis slot dari Spadegaming yaitu salah satu contohnya, Double Fortune.
​
Double Fortune merupakan salah satu permainan slot yang telah dibentuk oleh sebuah perusahaan SPadegaming, yang banyak dimainkan para pemain setiap harinya, mungkin penasaran bagi orang orang yang belum pernah memainkan slot dengan nama
Double Fortune.
​
Apa saja keunikan dari permainan slot tersebut, sehingga banyak pemain yang menggunakan peermainan slot ini, di waktu hampir setiap harinya, keunikan nya yaitu.
​
Didalam permainan Double Fortune, terdapat 25 pola yang bergambar unik, namun didalam putaran tersebut, memiliki 15 putaran
gratis, dengan lambang scatter x3, jika pemain mendapatkan hal tersebut dalam game ini, pastinya akan mendapatkan keuntungan yang sangat besar, tergantung dengan taruhan yang di pasang oleh pemain, semakin besar taruhan nya, semakin besar hasil kemenangan yang telah di dapatkan oleh pemain.
​
​
Malta.
​
MGA membuat sebuah aturan yang berfungsi untuk melindungi perindustrian perjudian dengan beberapa aturan yang mereka punya sebagai berikut, yaitu ada delalapn aturan yang mereka punya.
​

1. Tidak membolehkan anak dibawah umur dan orang yang memiliki penyakit.
   
2. Menciptakan sebuah bisnis tersebut dengan di tempatkan di wilayah lingkungan yang sangat aman dan bertanggung jawab.
   
3. Mengeluarkan izin dan aturan kedapa setiap pemain.
   
4. Perlindungan sesama tunai pemain, bahwa untuk memastika bahwa setoran dan penarikan tunai aman terkendali.
   
5. Memastikan perangkat pemain melalui sistem audit dan juga fasilitas pengujian untuk memastikan hasil acak dari hasil
   

ke semua pemain.

1. Memantau setiap kegiatan pemegang hak untuk memastikan peraturan yang mereka patuhi.
   
2. Menjaga setiap hak pemain/
   
3. Pastikan untuk memantau dalam setiap aktivitas perjudian, bebas dari kriminal haris dijaga dalam aktivitas tersebut.
   

​
MGA telah meresmikan atas pendirian suatu perusahaan judi online dari Spadegaming, dan beberapa permainan yang sangat menguntungkan dari permainan berjenis slot dari Spadegaming yaitu salah satu contohnya, Double Fortune.
​
Double Fortune merupakan salah satu permainan slot yang telah dibentuk oleh sebuah perusahaan SPadegaming, yang banyak dimainkan para pemain setiap harinya, mungkin penasaran bagi orang orang yang belum pernah memainkan slot dengan nama
Double Fortune.
​
Apa saja keunikan dari permainan slot tersebut, sehingga banyak pemain yang menggunakan peermainan slot ini, di waktu hampir setiap harinya, keunikan nya yaitu.
​
Didalam permainan Double Fortune, terdapat 25 pola yang bergambar unik, namun didalam putaran tersebut, memiliki 15 putaran gratis, dengan lambang scatter x3, jika pemain mendapatkan hal tersebut dalam game ini, pastinya akan mendapatkan keuntungan yang sangat besar, tergantung dengan taruhan yang di pasang oleh pemain, semakin besar taruhan nya, semakin besar hasil kemenangan yang telah di dapatkan oleh pemain.
​
​
​

oke, saya kasih Beberapa contoh korupsi yang dianggap biasa dan diterima oleh mayoritas masyarakat.
1.mayoritas anggota TNI setelah konflik Konflik GAM /setelah 2004, masuk dengan cara membayar uang jika ingin LOLOS jadi TNI, meski lolos semua tes, biasanya tetap harus bayar untuk rebutan posisi yg terbatas. Biaya Bervariasi tergantung kekurangan saat pantokir apa, kalau sekarang rata2 150jt keatas
"Oknum" TNI biasa bilang ke calon TNI " ini rahasia , dan bakal dipecat kalau ketahuan atasan," faktanya ini sudah sangat terorganisir dan terstruktur hingga ke pangkat tinggi di dalam TNI. Kenapa? Karena sekarang masa peace time, dan kuota TNI per tahun lebih rendah dibanding peminatnya yg sangat banyak. Makanya diuangkan
2.masuk polisi. Sama seperti TNI detailnya, sangat terstruktur dan terorganisir. Tapi lebih MAHAL LAGI, karena Polisi kuota per tahunya sedikit, tapi peminatnya jauh lebih banyak. Info dari orang sekitar saya sejak tahun 2018 kemarin, rata2 biayanya 300jt, 500jt hingga 700jt an, tergantung jabatan, kekurangan di test nya, dan tempat dinasnya
*Itu saja yang paling saya pahami,karena keluarga besar saya anggota tni, polisi, dan pns, tapi ortu saya kerja swasta sih. Bayangkan bentuk korupsi lain kalau instrument keadilanya saja seperti ini.
Dan ini sudah jadi NORMA dimasyarakat. Apa menurut kalian indonesia sedang menggali kuburanya sendiri?
Padahal korupsi, kolusi, nepotisme ini sudah terbukti membuat indonesia jatuh di krisis moneter 1998. Apakah NKRI akan mengulangi 1998 V2.0?

Ya, tentunya kita semua ingin Indonesia maju; kita juga tahu gak bisa begini-begini aja untuk maju.
I'll take one example, dari sub indonesia. Setiap ada pembicaraan tentang korupsi, hukum, penegakan hukum, oligarki aka orang-orang high profile; kebanyakan dari jawabannya cuman mengeluh tanpa memberi kembali, dalam artian punya respon yang bisa diambil dan dijadikan bahan pelajaran dsb.
Poinnya apa? Admit it, we often don't address the problem and find the solution ketika dibutuhkan. Contoh nyatanya? Anies, gak pernah dia benar-benar menyelesaikan suatu masalah. Agak ektrem memang, tapi dialah cerminan kebiasaan buruk kita di spektrum yang ekstremnya. Tambahan aja, ini juga salah satu alasan kenapa aku lumayan suka Wapres kita; beliau jarang ngomong, tapi sekalinya ngomong tentang suatu masalah ya ngasih masukan-masukan/instruksi untuk mengatasinya.
Lalu, apa lagi? Kegigihan.
Contohnya, suatu proyek cacat dikit langsung kritik; sekali lagi tanpa masukan yang konstruktif. Contoh kedua yaitu ketika misalnya di lingkungan sekolah banyak anak-anak yang cepat menyerah ketika dapat suatu masalah, padahal bisa tanya, cari referensi, dsb.
Itu aja sedikit dariku, what about you all?

Belakangan banyak sekali mega skandal pelanggaran hukum di Indonesia yang pelaku utama mega skandal tersebut adalah para penegak hukum itu sendiri. Contoh yang terbaru adalah kasus korupsi Hakim Agung Sudrajad Dimyati yang diduga menjadi dalang jual beli hukum dan keadilan di Mahkamah Agung. Kemudian ada kasus pembunuhan berencana oleh Jendral Sambo beserta dugaan perlindungan konsorsium bisnis ilegal judi online. Lalu kita juga menyaksikan kasus Jaksa Pinangki yang terbukti korupsi namun bisa dapat remisi dan melangkah bebas setelah cuma sekitar 2 tahun masa tahanan.
Apakah hukum dan proses penegakan hukum di Indonesia masih bisa dipercaya? Jika aparatur penegak hukum mulai dari Polisi, Jaksa, dan Hakim kerap adalah para pelaku utama dari pelanggaran hukum itu sendiri. Terlebih parah dan memalukan adalah, mega skandal pelanggaran hukum itu dilakukan oleh para elit dan petinggi lembaga penegak hukum itu sendiri. Tell me your reason di komentar bawah yah.
View Poll

Apakah film bertema seperti ini memungkinkan untuk dibuat di Indonesia? Ini ada contoh film nya yang buatan dari Korea Selatan. Saya sendiri nonton review sekilas nya saja sudah pengen nangis sendiri, karena kalau saya lihat keadaan kita sama film yang saya kasih link review nya agak mirip, hanya tinggal ganti saja region nya jadi Indonesia (saya rasa tidak perlu ganti apa-apa lagi malah) lalu bikin anak-anaknya "normal" dan saya rasa jalan ceritanya (film diangkat dari kisah nyata) pasti akan mirip, terutama di kalangan (maaf) pesantren. Saya kadang-kadang suka search pengalaman komodo disini dan sepertinya rata-rata menjadi benci konsep pesantren itu sendiri dikarenakan betapa sistematiknya abuse yang terjadi serta diamnya para korban. Film dari Korsel itu saja bisa membuat perubahan berarti untuk kehidupan nyata anak-anak Korsel itu sendiri, kaalu misalnya film bertemakan seperti ini yang juga diangkat dari kisah nyata dibuat di Indonesia, apakah akan terjadi perubahan juga?
Saya sangat sangat prihatin dengan betapa jomplang nya perhatian pemerintah dengan pendidikan anak-anaknya sendiri, saya berharap ada yang tertarik untuk garap ceritanya lalu dijadikan film karena sayangnya, viral bahkan tidak cukup untuk menumbangkan praktek tidak baik yang terjadi di pesantren.
Lalu dibawah link berita terakhir kasus anak kyai Jombang yang cabul itu.
https://jurnaljatim.com/2022/09/40-saksi-batal-dihadirkan-jaksa-pada-sidang-terdakwa-anak-kiai-jombang/
Sori saja ya tapi kalau orang korupsi saja masih bisa jadi pejabat atau dikurangi masa tahanannya agar bisa bebas lebih cepat, harusnya anak kyai terkemuka seperti ini tinggal tunggu berita nya anyep saja sehingga bisa dikasih putusan seringan-ringannya oleh pengadilan? Belum lagi Sambo yang kasusnya tidak selesai-selesai to the point saya berharap semua babi loncat nya ketangkap semua ketika Sambo nya dihukum oleh pengadilan. Dan lagi saya dapat berita kalau saksi untuk tersangka korupsi juga baru-baru ini ditemukan sudah tidak bernyawa. Apakah tidak wajar kalau saya sendiri merasa bahkan untuk membuat film yang bertemakan kritik soal keadaan pendidikan Indonesia sekarang hampir tidak mungkin untuk dibuat? Lalu pun kalau mungkin bagaimana cara membuatnya tanpa senggol orang yang gampang panas? Terima kasih

Nama kartunya IPWL
Ada 3 kemungkinan.

1. Ini penipuan. Nggak ada kartu itu
2. Kartu itu ada. Tapi bisa didapat gratis.
3. Kartu itu ada dan susah didapat secara gratis.

Dia dibilang nggak boleh ngomong ama siapapun. Soalnya polisi nggak ingin banyak orang tau ada ini. Kalo ada mereka meres pemakai jadi lebih sulit. Ya dia lebih mikir berjuang sendiri aja nggak pake pengacara itu. Selain mencurigakan ya dia ingin narkoba legal.
Bukan rahasia umum kalo di Indo ada banyak cara relative "aman" buat make narkoba. Majoritas club boleh dibilang ada yang jual dan mereka tentu nyetor ke polisi. Menurut beberapa pengacara, aturan narkoba memang sengaja dibuat rumit dan flexible supaya pemakai nyogok kalo ketangkep.
Contoh pemakai itu pasal 127. Tapi ada lagi pasal 112 yang melarang orang membeli, menguasai, dan memiliki narkoba. Lha kalo make gimana caranya kalo nggak beli, dan memiliki dulu? Jadi pengguna kena pasal yang hukuman minimumnya 4 tahun penjara. Tapi kalo berduit dan bayar pengacara atau polisi tentu saja lepas dengan berbagai alasan.
Itu kenapa nelayan ketangkap .12 gram shabu dipenjara 4 tahun dan Andi Arief bebas. https://nasional.tempo.co/read/1182335/jejak-kasus-narkoba-andi-arief-ditangkap-hingga-dilepas
Hukumnya memang rumit. Ada hukuman berat tajam ke yang miskin. Lalu ada loophole yang kaya dan berkuasa lepas.
Anyway, ini ada dasar hukumnya.
Dasar hukumnya adalah
Pasal 128 Undang undang narkotika
https://luk.staff.ugm.ac.id/atuUU35-2009Narkotika.pdf

Pecandu Narkotika yang telah cukup umur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 ayat (2) yang sedang menjalani rehabilitasi medis 2 (dua) kali masa perawatan dokter di rumah sakit dan/atau lembaga rehabilitasi medis yang ditunjuk oleh pemerintah tidak dituntut pidana

Notice pasalnya bener bener gaje (nggak jelas). Tidak dituntut pidana. Tidak dituntut pidana apa? Apa kalo sudah lapor pengguna jadi bebas jadi terorist? Atau apa?
Landasan hukum lain adalah SEMA mahkamah agung. Jadi orang tidak boleh kena pasal keranjang sampah (membeli, memiliki menguasai) kalau jumlah narkoba kurang dari jumlah tertentu.
https://yuridis.id/wp-content/uploads/2018/05/sema04_2010.pdf
Ini juga sesuai pernyataan BNN sendiri. Indonesia "sebetulnya" sudah dekriminalisasi.
https://bnn.go.id/dekriminalisasi-pengguna-narkoba-tidak-sama-dengan-legalisasi/
Nah, kemudian beberapa temen gw coba. Selain ingin stop ya kalo sekali sekali make nggak mau diperes polisi lagi.
Ada yang dapet kartu gratis. Dan mentornya juga simpatik.
Ada yang udah dateng lalu BNNnya bilang kita nggak keluarin kartu lagi karena takut "disalah gunakan". Ini kan aneh sekali. Lho aturannya memang orang bisa dapet kartu IPWL. Kok kemudian "takut disalahgunakan" gimana.
MA sendiri bilang pasal kepemilikan itu pasal keranjang sampah. Fungsinya bikin pengguna ketangkep ketakutan lalu mau bayar polisi. Padahal pasal itu seharusnya nggak dipakai buat pengguna. Tapi karena hukum nggak jelas berulang kali PN dan PT (pengadilan negeri dan pengadilan tinggi) pake pasal itu terhadap pemakai dan MA membalikkan keputusan itu. Padahal harusnya PN dan PT kan memutuskan sesuai MA
https://news.detik.com/berita/d-2658245/ma-pasal-112-uu-narkotika-pasal-keranjang-sampah
Hukum di indo kok nggak jelas banget sih. Apa memang begini supaya bisa diduitin?
Jadi gimana caranya dapet kartu sakti gratis kalo di Jakarta?
Kita sebar dan kita bantu mengurangi korupsi di indo dengan bikin semua orang melek hukum.

1. Apakah kalian akan merahasiakan "Aib" masa lalu kepada pacaistri/suami sampai kapanpun?
2. Bagaimana menurut anda dg orang yg merahasikan "aib" bahkan kepad istri sampai tua (sampai mati) ?

Aib disini saya beri tanda kutip krn parameter aib tiap orang berbeda2. misal sebagian orang menganggap sex di luar nikah itu aib dan hrs dijaga kerahasiaannya, ada yg sebaliknya. perdebatan norma tsb bukan poin saya, poin saya intinya apakah hal yg anda anggap "aib" tsb akan anda rahasiakan?
Contoh aib masa lalu dan skenarionya: dulu pernah korupsi/mencuri/ngelecehin cewe/nabrak orang sampe mati/pelaku bullying, tp udh tobat (asumsikan aja kasusnya kita berhasil beneran tobat 100% dr kesalahan tsb, biar kita fokus ke poin pertanyaan) dan kita takut pacaistri/suaminya akan pergi kalo tau tntng kesalahan kita di masa lalu tsb. atau contoh lain, misal dulu pernah jd korban pemerkosaan
​
Terimakasih atas jwbn dan sharingnya

Nama : Zidan Alrifqy Putra Arianto NIM : 1312100145 Fakultas : Hukum
Assalamualaikum wr.wb, perkenalkan nama saya Zidan Alrifqy Putra Arianto dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan apa itu sebuah negara dan negara dan negara bagaimana yang saya kehendaki
Apa itu sebuah negara?
Negara adalah sebuah wilayah kekuasaan yang berdaulat dengan tata pemerintahan yang melaksanakan sebuah tata tertib atas orang-orang di daerah tertentu.Negara juga merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang berlaku bagi semua orang-orang yang ada di wilayah tersebut, dan berdiri secara independen.
Ada pun syarat-syarat berdirinya suatu negara yaitu : Syarat primer negara adalah memiliki rakyat, memiliki wilayah,dan memiliki pemerintahan yang berdaulat. Sedangkan syarat sekundernya adalah negara tersebut mendapat pengakuan dari negara lain.
Negara terbagi menjadi 2 yaitu : negara republik dan negara kerajaan. Negara republik meliputi presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Negara Kerajaan meliputi Raja atau Ratu sebagai kepala negara, sedangkan perdana menteri sebagai kepala pemerintahan.
Berikut merupakan contoh negara :
Republik (Indonesia, Rusia, Australia, Brazil, Jerman) Kerajaan (Brunei, Malaysia, Thailand, Kamboja)
Dalam negara mempunyai hubungan erat dengan ilmu negara adalah : hukum tata negara dan hukum tata pemerintahan. Adapun perbedaan secara singkat adalah hukum tata negara dan hukum tata pemerintahan memandang objeknya, yaitu negara. Dalam negara hukum terbagi menjadi 2 yaitu : hukum perdata dan hukum perdana. Hukum perdata adalah hukum yang berkaitan dengan bisnis atau keuangan. Hukum perdana adalah hukum yang menindaklanjut kasus kriminal.
Negara harus mempunyai sistem hukum. Indonesia menganut sistem hukum campuran/eropa kontinetal tak hanya itu negara Indonesia juga mempunyai sistem hukum adat, agama (syariah).
Ciri-ciri sebuah negara : Mempunyai wilayah wilayah yang akan di tempati rakyat dan tempat mencari nafkah bagi rakyat yang ada diwilayah tersebut. Mempunyai Rakyat karena rakyat sangat membantu ekonomi negara dari sumber daya manusianya dari ekspor dan lain sebagainya. Mempunyai sistem pemerintahan karena sistem pemerintahan sangat penting untuk suatu negara, karena pemerintahan yang mengatur alur berjalannya suatu negara
Ada juga fungsi-fungsi negara antara lain :
Menjaga kedaulatan negara Memakmurkan rakyat dan mensejahterahkan rakyat negara Mempertahankan negara dan juga keamanan bagi rakyat yang tinggal di wilayah negara tersebut
Adapun unsur-unsur di suatu negara antara lain :
Wilayah : Sebuah kekuasaan daerah yang menjadi sebuah kedaulatan di sebuah wilayah Penduduk : Sekumpulan orang yang menduduki wilayah untuk memenuhi kebutuhan Pemerintah : Suatu organisasi yang merumuskan dan melaksanakan peraturan agar dipatuhi oleh semua rakyatnya Kedaulatan : Kekuasaan tertinggi untuk membuat dan melaksanakan peraturan di wilayah tersebut.
Negara yang bagaimana yang saya kehendaki?
Negara yang ingin saya kehendaki adalah negara yang melindungi dan melayani semua rakyat yang ada di negara tersebut dengan seadil-adilnya dan sejujur-jujurnya yang sesuai dengan UUD 1945 dan Pancasila
Menurut saya, negara kita banyak sekali kasus-kasus seperti pungutan liar, kekerasan seksual, bullying, dan tindak pidana korupsi.
Dengan itu harapan saya sebagai mahasiswa negara kita harus lebih tegas dengan hukuman-hukuman yang berlaku sesuai UU yang berlaku sekarang, tidak dengan uang semua bisa terlewati, tetapi hukuman harus tetap dijalankan sebagaimana mestinya. Harapan saya kedepannya, negara kita harus lebih mengadilkan semua masyarakat yang ada di negara kita dan tidak mengutamakan yang namanya uang.
Mungkin cukup sekian dari saya, mohon maaf bila ada salah kata, sekian terima kasih dan wassalamu’alaikum wr.wb

Entahlah. Bangsa ini pernah menjadi bangsa termiskin di Asia.
Enam puluh tahun yang lalu. Bangsa ini pernah berkubang lumpur di barisan bangsa termiskin di dunia. Berada pada jajaran bangsa-bangsa yang barangkali tiada pernah terpikirkan oleh generasi kita saat ini.
Demikianlah, Indonesia adalah sebuah kisah sukses yang jarang diapresiasi.
Bahkan mungkin oleh rakyatnya sendiri.
📷📷
Baru separo abad yang lalu. Di planet ini, hanya bangsa Rwanda, Mali, dan Burundi di daratan Afrika yang dari periode tersebut mempunyai kehidupan lebih mengenaskan daripada bangsa Indonesia.

"Kami menggoyang langit, menggemparkan darat, dan menggelorakan samudera agar tidak jadi bangsa yang hidup hanya dari 2,5 sen sehari. Bangsa yang bekerja keras, bukan bangsa tempe, bukan bangsa kuli. Bangsa yang rela menderita demi pembelian cita-cita." Soekarno

Frase bangsa kuli, bangsa tempe, serta bangsa yang hidup dari 2,5 sen sehari agaknya beresonansi hanya bagi mereka yang hidup di periode tersebut. Seakan-akan, negara Indonesia yang ada di zaman tersebut adalah negara yang sama sekali berbeda.
Enam puluh tahun lewat, kita tidak pernah lagi menemukan Indonesia di papan dasar klasemen kemakmuran negara-negara Asia, apalagi dunia.
Tidak ada lagi nama Indonesia di dalam daftar ini.
📷
Dari urutan terbawah, menjadi negara urutan ke-28 dari 50 negara Asia. Dari barisan terbawah menjadi barisan negara papan tengah.
Dalam perjalanan ini, kita telah menyalip Filipina, Myanmar, Pakistan, dan India.
Ketika bangsa ini merdeka pada tahun 1945 sebanyak 97% penduduknya buta huruf jangankan mengenyam pendidikan, baca-tulis saja tidak. Sekarang pada tahun 2020, terdapat hanya sekitar 2% warga dewasa yang belum sanggup baca-tulis.
Kalau menurutmu Indonesia bukan kisah sukses, terus apa?
Ketika bangsa ini menjalani kehidupan tahun 1960-an, kita disibukkan dengan urusan kelaparan, gizi buruk, polio, buta huruf, dan pembunuhan senegara. Sekarang bangsa Indonesia disibukkan oleh perkara investasi, infrastruktur jalan tol, kereta peluru, MRT, pemerataan ekonomi, ekspor lobster, hutan, kualitas pendidikan, mobil listrik, korupsi anggaran, kedaulatan data, alutsista, demo buruh, demokrasi, dan debat agama.
Betul. Masalah semakin kompleks. Tapi coba perhatikan, levelnya sudah berbeda.
Suka tidak suka, begitu jauh bangsa ini sudah berubah dalam enam puluh tahun.
Tetapi mungkinkah Indonesia menjadi negara maju?
Akan lebih mudah apabila kita mengambil contoh nyata dari yang sudah ada.
Ada satu negara di jajaran negara miskin Asia pada tahun 1960-an, yang meski tidak termasuk negara termiskin namun posisinya ada di papan tengah bawah. Masih lebih bawah daripada posisi Indonesia pada saat ini.
Negara itu adalah Korea Selatan.
Ibukotanya, Seoul, pernah disebut sebagai 'neraka urban'. Sungai Han yang bercorak kecokelatan diapit oleh rumah-rumah berdinding tripleks kumuh. Warganya hidup di kemiskinan akut, pencemaran di mana-mana, dan angka kejahatan begitu tinggi.
Di negara ini hanya terdapat 50 perusahaan aktif yang memperkerjakan tidak sampai seribu orang karyawan. Sisa penduduknya semua bekerja serabutan. Di waktu musim dingin melanda Korea, mayat-mayat bergelimpangan di mana-mana.
Masyarakatnya berpendidikan rendah, oligarki dan mafia menguasai negeri, alamnya tidaklah mempunyai SDA yang bisa diandalkan, dan pemimpinnya tidak kompeten.
📷📷
Media-media Barat acap meledek Korea Selatan sebagai bottomless pit (suatu lubang tanpa dasar), lantaran berapapun uang yang diberikan kepada Korea dalam investasi maupun bantuan pada masa tersebut, ujungnya lenyap sia-sia.
Percuma negara ini dibantu, kata mereka.
Negara ini mendapatkan cap memalukan sebagai lubang neraka bantuan asing.
Adalah Park Chung-hee, sosok presiden yang naik ke tampuk kepemimpinan dalam periode 1963 hingga 1979 yang mengubah struktur fundamental ekonomi Korea.
Untuk membantu perekonomian negara, pemerintah Korea mulai aktif mengirimkan pekerja kasar, kuli-kuli guna bekerja di tambang batu bara di Jerman. Upah para kuli kadang ditahan dan tidak dibayar, sebagai jaminan pinjaman luar negeri dari Jerman kepada Korea Selatan.
Pinjaman luar negeri ini digunakan untuk mendukung barisan chaebol (konglomerat nasional) untuk melakukan ekspansi bisnisnya. Dengan menggabungkan strategi ala proteksionis demi melindungi bisnis nasional, Park melakukan strategi ekspansif dan ekstensif untuk menggenjot ekspor ke luar negeri.
📷📷
Korea telah mengalami gonjang-ganjing politik selama banyak periode. Presidennya terbunuh pada tahun 1979, berganti sistem demokrasi pada tahun 1988, hingga ikut terhantam krisis ekonomi Asia pada tahun 1998.
Namun fundamental yang dibangun Park Chung-hee tidak terusik gelora politik.
Korea tumbuh dari negara miskin pada tahun 1961, mencapai GDP per capita $3,800 tahun 1987 (setara dengan Indonesia saat ini), dan delapan tahun kemudian berhasil ditetapkan menjadi negara maju, yaitu pada tahun 1995.
Korea butuh waktu 34 tahun.
Saat ini, Korea menjadi salah satu negara termaju di dunia yang punya ekonomi dan pengaruh sedemikian besar. Andaikata saya menceritakan hal ini 60 tahun yang lalu, barangkali orang akan mengira ini kisah fantasi.
Bagaimana dengan Indonesia?
Indonesia dan Korea Selatan jelas tidak bisa disamakan.
Namun ada satu pelajaran penting yang bisa dipetik dari kisah sukses Korea, yaitu :

Untuk mengubah nasib suatu bangsa, hanya butuh satu generasi

Hanya butuh satu generasi.
Korea telah mengubah nasibnya dalam satu generasi. Singapura mengubah nasibnya dalam satu generasi. Tiongkok mengubah nasibnya dalam satu generasi. Selanjutnya, barangkali negara tetangga kita, Vietnam, yang akan mengubah nasibnya dalam satu generasi mendatang.
Artinya apa? Apa yang kita lihat saat ini bisa berubah total dalam satu generasi.
Tidak perlu waktu lama. Untuk mengubah negeri Indonesia menjadi negara kaya atau menjadi negara miskin. Menjadi negara sejahtera atau menjadi negara gagal. Menjadi Macan Asia atau kembali menjadi Raksasa Tidur Asia Tenggara.
Semua itu hanya perlu satu generasi.
Korea Selatan berangkat dari negara miskin pada tahun 1965 menjadi negara dengan ekonomi terbesar ke-11 di dunia pada tahun 1995. Dari sebuah negara yang bertahan dengan mengirimkan pekerja-pekerja kasar di tambang batu bara Jerman, hingga kini menjadi manufaktur teknologi kelas dunia. Dari sebuah negara yang ibukotanya tidak mempunyai bentuk, menjadi salah satu kota metropolitan termodern di dunia.
Pada tahun 1988, Korea Selatan menggelar olimpiade dan pada tahun 2002 ikut serta menggelar Piala Dunia. Dua pencapaian luar biasa bagi negara ini.
Inilah The Miracle on The Han River, Keajaiban di Sungai Han.
Miracle on the Han River - Wikipedia
📷📷
"Indonesia punya banyak masalah, korupsi, pendidikan, agama, blah… blah… blah…"
Percayalah, masalah kita sekarang tidak ada apa-apanya dibandingkan Korea Selatan periode 1960-an. Mereka perlu 34 tahun untuk mengubahnya. Andai Indonesia ingin menjadi negara maju pada 2054, kita sekarang ada di posisi lebih baik.
Di dalam rekaman sejarah, tiga puluh tahun bukanlah waktu yang lama.
Setiap generasi mempunyai tantangan masing-masing. Mengatakan bahwa "masalah Indonesia saat ini begitu berat sehingga tidak mungkin jadi negara maju" adalah satu penghinaan terhadap leluhur kita, yang telah membawa bangsa ini dari papan bawah menuju papan tengah, dari negara termiskin di Asia menjadi negara menengah.
Meskipun perjalanan tidak selalu lancar, Indonesia sudah pernah beranjak dari negara termiskin di Asia menjadi anggota G-20. Indonesia sudah pernah lolos kekacauan dari periode 1945, 1949, 1953, 1961, 1965, 1974, 1984, 1998, dan luput dari Balkanisasi.
Dulu, kualitas infrastruktur transportasi Indonesia sempat jadi nomor tiga terburuk di periode 2000-an se-ASEAN, sekarang nomor tiga terbaik di Asia Tenggara.
📷
Kita saat ini juga menjadi negara paling kompetitif nomor empat di ASEAN.
📷
Kalau pendahulu kita sanggup melakukannya di tengah segala kesulitan, tentu bukan saatnya generasi kita berkata "Hidup gue susah, Birokrasi ribet, Pemerintah korup, dan Rakyatnya nggak educated gitu lho, Indonesia nggak bakalan maju!" sembari ngopi di Starbucks kemudian nampang di Instagram, cuma gara-gara baca berita FPI.
Mungkinkah Indonesia menjadi negara maju?
Tentu saja berat. Namun sejarah mencatat, ini bukan hal yang mustahil.
Dan posisi kita sekarang tidak buruk-buruk amat.

1. 5 Reasons to Believe in the Indonesian Miracle Foreign Policy
2. Indonesia’s remarkable economic transformation The Strategist
3. Filipina dan Vietnam, Kisah Kontras Dua Bangsa GNFI
4. The Philippines used to be more developed than Indonesia, why is Indonesia now advanced in almost every measures than the Philippines?
5. Why has Indonesia developed much faster than India despite similar GDP per capita in 1998?

Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memberikan pesan di acara Hari Antikorupsi Sedunia 2019. Dia menyatakan korupsi merupakan akar permasalahan negeri ini yang dapat diatasi dengan transparansi.
"Akar dari semua masalah di republik ini adalah korupsi, kalau itu bisa diatasi dengan transparansi dengan penyelenggara negara yang baik, ini semua bisa menjadi lebih baik," kata Ahok saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Senin (9/12).
Ahok menyatakan setiap aparat negara merupakan contoh bagi masyarakat. Dengan bekerja secara transparan akan mendidik masyarakat untuk tidak korupsi. "Sebagai penyelenggara negara harus bisa menjadi contoh kepada masyarakat," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Katadata.co.id dengan judul "Pesan Ahok di Hari Antikorupsi: Pemimpin Harus Beri Contoh " , https://katadata.co.id/berita/2019/12/09/pesan-ahok-di-hari-antikorupsi-pemimpin-harus-beri-contoh
Penulis: Tri Kurnia Yunianto
Editor: Yuliawati

DISCLAIMER:
Panjang. kalau misal lagi mager, skip aja to TL:DR hehe.
Tulisan ini kemungkinan bisa mengandung opini yang berbeda dengan anda (which is fine, right?).
Orang yang suka atau terbiasa triggered, edgy, atau emang niatnya dari awal pengen ‘hatefulful speech’ dihimbau tahan dulu atau DM aja (Ga saya jawab sih wkwk).
Sebenernya udah lama sih gga buka subreddit ini, cuma terakhir kali diskusi saya ada di thread.nya anak SMA/remaja muslim yang udah muak dengan Islam yang modal risetnya berita-berita di internet (dengan komen2nya mungkin) dan subreddit ini. Mungkin sudah enggak.
Anyway, sedikit background.
Saya lahir muslim di daerah terpencil yang ajaran Islamnya sangat kental, mayoritas muslim dengan 830K muslim/1.3K non-muslim (Data Sensus 2014). Selama 17 tahun di kampung, saya cuma pernah ketemu non-muslim paling pol 3 orang. Karena tempat terpencil (Almost No Internet, and ofc No VPN haha) , jadi sumber pengetahuan serta ‘image’ awal saya tentang dunia didapat dari orang tua dan lingkungan. Sangat disayangkan, orang tua saya orangnya benci banget dengan non-muslim. Menyebut orang China dan Kristen inilah itulah. Selama di kampung, mindset saya yaa more or less sama dengan orang tua. Tapi semua itu berakhir (saat negara api menyerang, plis I can’t resist XD), saat saya merantau.
​

1. Religion is Peaceful (?)

Masih inget peristiwa 9/11 tahun 2001 di Amerika? Ya, saya baru menerima atau setidaknya memikirkan tentang peristiwa itu di tahun 2011. Kalau agama Islam paling bener, kenapa ini terjadi? Terus ada Bom di Bali, Konflik di Timur Tengah etc. etc. Apa iya ini agama yang paling bener? Kalau orang awam mengenai Islam dan tidak pernah baca Al quran + Tafsir Ibnu Katsir (Konteks), ya langsung berpikiran kalau Islam adalah agama yang suka kekerasan. Apalagi sumber pengetahuannya cuman breaking-news2 media sekarang (Amit2).
Ini juga berlaku sama dengan agama lain. Contoh, peristiwa penembakan Masjid di New Zealand. Say penembaknya orang agama X. Kalau orang awam melihat berita dan fokusnya terhadap agama penembak, maka orang tersebut akan membenci agama X. Kenapa agama X kayak gini, padahal di Kitab suci agama X mengajarkan yang baik2 etc..
The Point is, ketika orang berbuat salah maka merupakan logika yang sangat sesat dan sorry (bego) kalau yang disalahkan adalah agamanya. Here is a simple Idea. Misal ada agama Namanya Indonesia, Penganutnya warga Indonesia, Kitab Sucinya, say, UUD, Hadistnya Perpu etc.. Kalau ada penganut yang melanggar atau berbuat salah, say Koruptor, orang nyerobot lampu merah etc. Masak iya yang disalahkan adalah negara Indonesia, UUD ngajarin kekerasan dan korupsi? Kan koplak.
Kemudian ada komentar, coba lihat pasti kalau ada kejahatan2, pelakunya kemungkinan besar muslim, dasar otak O*ta, penghuni gur*n etc2 hahaha. Waait, mari kita bicara demographic dan statistic.
​

1. Demographic and Statistics

Saya yakin teman2 pernah dengan mengenai Misteri Bermuda Triangle. Banyak kapal2 tenggelam kalau lewat, Pesawat Lenyap. Ewww, scary. But, wait. Ternyata kita tertipu dengan yang namanya statistic dan tidak mendengarkan ahli. Bermuda Triangle merupakan perairan yang sangat sibuk, banyak kapal2 yang melewati Kawasan tersebut. Jadi ketika ada orang bilang, banyak kapal yang tenggelam di sana, ironinya sama kayak bilang macetnya pancoran parah dibanding gang deket rumah saya. (Sumber: https://www.nationalgeographic.com/news/2003/12/bermuda-triangle-mystery-disappearance/ https://www.youtube.com/watch?v=JM9u7r9_wZo)
Ini berlaku dengan manusia yang melakukan kejahatan. Kalau kita berada di negara mayoritas muslim (87% di Indonesia http://worldpopulationreview.com/countries/indonesia-population/) , maka apabila ada pelaku kejahatan di berita, baik itu koruptor, istri bakar suami, pencuri, pelaku penusukan Pak Wiranto etc. Saya bisa katakan, statistically speaking, 87% ‘kemungkinan’ pelaku kejahatan adalah muslim, tentu tidak sesimpel ini, banyak faktor, tapi no offense buat yang muslim but this is just ‘statistically speaking’. Sama dengan negara lain baik China, Pasti di China, saya yakin yang banyak melakukan kajahatan adalah non-muslim.
Kemudian kita coba tuh ‘googling’ seberapa banyak muslim yang melakukan kejahatan di dunia. Nah, karena kita udah masuk ranah googling, yang muncul di hasil pencarian bukan semuanya fakta. Banyak Informasi2 yang disamarkan untuk menuju suatu tujuan/kepentingan apalagi media barat hmmm. Oh The Media.
​

1. Media

Media di Indonesia juga sama. Some of them are trash, if not click bait, pengalihan issue. Kemana integritas Jurnalisme.
Contoh. Peristiwa Penusukan Pak Wiranto (Saya tidak mau berdebat ini bohongan atau tidak, semoga beliau lekas sembuh). Di hampir semua media, baik artikel online maupun TV, ada kata2, “Diduga pelaku terpapar ISIS”. Ini belum 30 menit atau 1 jam, para media sudah berani berasumsi seperti ini. Tidak ada bukti, belum ditelurusi/diinterogasi asal-usul pelakunya, sekolah dimana, dilihat nomor hp yang dihubungi terakhir atau percakapan via whatsappnya sehingga bisa disimpulkan orang ini terpapar ISIS. Ini Namanya penggiringan opini public tanpa dasar fakta yang jelas. Apakah boleh, kalau dibilang pelakunya 13% non muslim (hehehe)?.. Belum lagi ditambah netizen di Indonesia yang, fyuuuh, entahlah (I do not want to see the comment section).
Another Example. Pernah ada headline Buddhist Terrorist, Christian Terrorist, Jewish Terrorist terus booming kayak Muslim Terrorist? Ga ada. Padahal di America 90%+ kejahatan dilakukan oleh NonMuslim (https://www.statista.com/statistics/234653/religious-affiliation-of-us-prisoners/). Atau misal di Indonesia ada orang Kristen yang melakukan kejahatan, apakah ada di artikelnya dibilang ‘Pelaku diduga terpapar KKK’, saya yakin belum pernah. Ini merupakan ‘bias’ yang dilakukan oleh media, entah apa tujuannya.
​

1. Confirmation Bias and Human Nature in General

Dari kesalahan baca statistik dan artikel online tidak jelas serta orang tua mendidik mind set anak tidak tidak benar, timbullah suatu kesimpulan kalau Islam atau agama2 tertentu seperti ini seperti itu.
Ada suatu kesalahan logika yang menjangkit kebanyakan orang. Logical fallacy ini disebut Confirmation Bias. Kita sering ngomongnya subjektif. Tapi Confirmation Bias ini menjelaskan lebih detail proses berfikirnya. Confirmation Bias adalah suatu proses logika/proses mencari kebenaran yang hanya mengandalkan kepercayaan pribadi yang sudah ada dalam pikiran/watak tanpa menghiraukan hasil studi, riset atau fakta. (https://en.wikipedia.org/wiki/Confirmation_bias)
Contoh, seseorang sudah yakin akan memilih nomor 2 dalam pemilu. Kemudian ada artikel atau studi yang menjelaskan bahwa pasangan nomor satu, unggul dalam segi ini, segi itu dll. Orang tersebut tidak akan mengubris kebenaran artikel tersebut dan malah mencari kesalahan2 artikel tersebut. Apabila ada artikel yang menjelek-jelekkan pasangan nomor 1, maka orang tersebut akan setuju meskipun artikelnya tidak jelas/sampah.
Ini tidak hanya terjadi pada pemillu saja. Semua aspek kehidupan. Kalau orang X sudah berpikir kalau agama Y sudah jelek, maka semua aktivitas pencarian kebenarannya berujung pada pemikiran awalnya. Coba deh, misal anda tidak suka agama Y, ketik di google, “agama Y is peaceful”. Atau kita pilih pasangan nomor 69, terus ketik “bukti Pasanan Nomor 96 jujur”. Pasti ada rasa ill-feel / tidak sreg ketika mengetik karena kita tidak mau menerima berita yang tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Sedangkan kita tidak sadar bahwa mungkin fakta berkata lain. Kita hidup di dalam asumsi-asumsi kita akan kebenaran dan takut keluar dari pemikiran kita. Jangan sampai kita percaya kalau 3 + 9 = 6 sebelum kita yakin pasti kalau itu benar-benar fakta /s.
Duh jadi serius banget..
​

1. The World Regarding Religion

Ok. Back to the religion. Negara lain, contoh Russia, sudah berpikir lebih maju dengan mengesampingkan agama ketika ada kejahatan apapun. Ketika ada tindakan pengebomam, misal, maka tidak langsung senonoh, pelaku diduga Islamic Radical.
Salah satu komen Prsident Putin dan Presiden Barak Obama mengenai Islam dan ISIS:
https://www.youtube.com/watch?v=1C1j84SpAh0
https://www.youtube.com/watch?v=pwp8qKvE-0g&feature=youtu.be
Saya ingin sekali mendengar dari Our Beloved President Pak Jokowi pernyataan seperti ini di Media bahwa bukan agama, melainkan orang yang mengaku2 beragama padahal tidak. Maybe I haven’t searched enough.
​

1. The Real Enemy and Conclusion

Sudah jelas musuh kita bukan agama melainkan kebencian yang menimbulkan perpecahan. Entah kebencian ini datangnya dari mana. Oh iya, Korupsi juga, jangan sampai lupa. Peristiwa Pak Wiranto saya yakin adalah disebabkan oleh kebencian (No sh.t). Ketika ada yang melakukan kejahatan, yang dibenci adalah kejahatan dan orangnya, bukan malah background agamanya (ini yang menimbulkan nyinyir dan perpecahan). Saya yakin tidak ada agama yang mengajarkan benci satu sama lain. Jangan sampai kita tergiring opini public media dan komen-komen uncivilized people. Apabila mengambil kesimpulan terhadap banyak hal, telilitah dari segala sisi, bukan dari sisi yang dianggap diterima dan diyakini oleh pikiran kita saja.
---
I do not know where the hatred that surrounds this world comes from. But It doesn’t matter.
At the very least, I just want to give my opinion to what’s so called ‘Peace’. I wonder if we ever reach that point on this planet.
TL;DR. Spread Love, Not Hate. Have a Nice Weekend guys : )

Dia adalah pelaku yang paripurna, Maka dia akan melakukan semua hal dari yang paling cerdas sampai yang terlihat bodoh untuk meloloskan diri. Kebanyakan tersangka korupsi tidak memiliki kemampuan mempengaruhi sebesara pak novan dan yang paling penting adalah tersangka korupis yang masih punya nurani akan menyudahi perlawananya dan menerima hukuman, bagi pak novan itu tidak berlaku.
Asas presumption of innocence dimana seorang tersangka tidak boleh dianggap salah sebelum ada keputusan pengadilan. Penahanan hanya bisa dilakukan dengan syarat tertentu.
Tersangka yang hilang ingatan atau sakit punya hak perawatan. Kasus presiden soeharto sebagai contoh, dimana alasan medis dan lupa ingatan parsial membuatnya sulit ut dipidana. Jika pak novan bisa mendapatkan keterangan syah dari dokter bahwa dia hilang ingatan maka dia punya lebih banyak waktu untuk berobat dan mengulur pengadilan.
Kesimpulan kembali keparagraf pertama pak novan adalah contoh pelaku yang paripurna, bisa melakukan apapun untuk bisa lolos dari jerat hukum

Serial G30S (1) Diambil dari Soeara Kita, buletin korban 1965/1966, Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan (YPKP) 1965/1966.
G30S
Oleh: Harsutejo
(Guru sejarah, pernah aktif di Himpunan Sarjana Indonesia (HSI), ditahan oleh Soeharto pada 1965, sekarang aktif sebagai penulis dan penerjemah sejarah sosial).
 
Pada dini hari menjelang subuh 1 Oktober 1965 sekelompok militer yang kemudian menamakan diri sebagai Gerakan 30 September melakukan penculikan 7 orang jenderal AD. Jenderal Nasution dapat meloloskan diri, sedang yang ditangkap ialah pengawalnya. Lolosnya jenderal ini telah dibayar dengan nyawa putrinya yang kemudian tewas diterjang peluru.. Ke enam orang jenderal teras AD yang diculik dan kemudian dibunuh itu terdiri dari: Letjen Ahmad Yani (Men/Pangad), Mayjen Suprapto (Deputi II Men/Pangad), Mayjen Haryono MT (Deputi III Men/Pangad), Mayjen S Parman (Asisten I Men/Pangad), Brigjen DI Panjaitan (Asisten IV Men/Pangad), Brigjen Sutoyo (Oditur Jenderal AD).
Pada pagi-pagi 1 Oktober 1965, sebelum orang mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, Kolonel Yoga Sugomo sebagai Asisten I Kostrad/Intelijen serta merta menyatakan bahwa hal itu pasti perbuatan PKI, ketika pengumuman RRI Jakarta pada jam 07.00 menyampaikan tentang Gerakan 30 September di bawah Letkol Untung. Maka Yoga pun memerintahkan, “Siapkan semua penjagaan, senjata, bongkar gudang. Ini PKI berontak”. Jangan-jangan Kolonel Yoga, Kostrad, dan – siapa lagi kalau bukan Jenderal Suharto – telah mengantongi skenario jalannya drama tragedi yang sedang dan hendak dipentaskan kelanjutannya. Tentu saja pertanyaan ini amat mengggoda karena dokumen-dokumen rahasia CIA pun mengungkapkan berbagai skenario semacam itu dengan diikuti dijatuhkannya Presiden Sukarno sebagai babak penutup.
Menurut tuduhan dan pengakuan Letkol (Inf) Untung, Komandan Batalion I Resimen Cakrabirawa, pasukan pengawal Presiden RI yang secara formal memimpin Gerakan 30 September. Para jenderal tersebut menjadi anggota apa yang disebut Dewan Jenderal hendak melakukan kudeta terhadap kekuasaan Presiden Sukarno yang sah pada 5 Oktober 1965. Karena itu Letkol Untung sebagai insan revolusi sesuai dengan ajaran resmi yang didengungkan ketika itu, mengambil tindakan dengan menangkap mereka guna dihadapkan kepada Presiden. Dalam kenyataannya mereka diculik dan dibunuh ketika di Lubang Buaya, Jakarta. Tentang pembunuhan yang tidak patut ini terjadi sejumlah kontroversi. Menurut pengakuan Letkol Untung hal itu menyimpang dari perintahnya. Dalam hubungan ini telah timbul berbagai macam penafsiran yang berhubungan dengan kegiatan intelijen berbagai pihak, pihak intelijen militer Indonesia, Syam Kamaruzaman sebagai Ketua Biro Chusus (BC) PKI, intelijen asing, utamanya CIA, dalam arena perang dingin yang memuncak antara Blok Amerika versus Blok Uni Soviet dengan Blok RRT yang anti AS maupun Uni Soviet. Menurut pengakuan Syam, pembunuhan itu atas perintah Aidit, Ketua PKI.
Pembunuhan demikian sangat tidak menguntungkan pihak PKI yang dituduh sebagai dalang G30S, akan dengan mudahnya menyulut emosi korps AD melawan PKI, sesuatu yang pasti tak dikehendaki Aidit dan sesuatu yang tidak masuk akal. Dengan dibunuhnya Aidit atas perintah Jenderal Suharto, maka pengakuan Syam yang berhubungan dengan Aidit sama sekali tak dapat diuji kebenarannya. Dengan begitu Syam memiliki keleluasaan untuk menumpahkan segala macam sampah yang dikehendakinya maupun yang dikehendaki penguasa ke keranjang sampah bernama DN Aidit.
Banyak pihak menafsirkan bahwa Syam ini merupakan agen intelijen kepala dua (double agent), atau bahkan tiga atau lebih. Hal ini di antaranya ditengarai dari pengakuannya yang terus-menerus merugikan PKI dan Aidit. Ini berarti dia yang posisinya sebagai Ketua BC CC PKI, pada saat itu menjadi agen yang sedang mengabdi pada musuh PKI. Dari riwayat Syam ada bayang-bayang buram misterius yang rupanya berujung pada pihak AD, khususnya Jenderal Suharto. Aidit yang dituduh sebagai dalang G30S yang seharusnya dikorek keterangannya di depan pengadilan segera dibungkam karena keterangan dirinya tidak akan menguntungkan skenario Mahmillub yang dibentuk atas perintah Jenderal Suharto sebagaimana yang telah dimainkan oleh Syam atas nama Ketua PKI Aidit.
 
Keterangan Syam mengenai perintah Aidit tentang pembunuhan para jenderal tidak dapat diuji kebenarannya dan tidak dapat dipercaya. Beberapa pihak di Mahmillub menyebutnya perintah itu dari Syam, tetapi siapa yang memerintahkan dirinya? Pertanyaan ini mau-tidak-mau perlu dilanjutkan dengan pertanyaan, siapa yang diuntungkan oleh pembunuhan para jenderal itu? Bung Karno tidak, Nasution tidak, Aidit pun tidak. Hanya ada satu orang yang diuntungkan: Jenderal Suharto! Jika Jenderal Yani tidak ada maka menurut tradisi AD Suharto-lah yang menggantikannya. Hal ini terbukti dari kenyataan bahwa ketika Presiden Sukarno menunjuk Jenderal Pranoto sebagai pengganti sementara pada 1 Oktober 1965, maka Jenderal Suharto menentang keras. Jelas dia berambisi menjadi satu-satunya pengganti yang akan memanjat lebih jauh ke atas, padahal ketika itu nasib Jenderal Yani cs belum diketahui jelas. Perlu ditambahkan bahwa rencana pengambilan [penculikan] para jenderal telah diketahui beberapa hari sebelumnya serta beberapa jam sebelum kejadian berdasarkan laporan Kolonel Abdul Latief, bekas anak buah Suharto yang menjadi salah seorang penting dalam G30S. Jenderal Suharto sebagai Panglima Kostrad tidak mengambil langkah apa pun, justru hanya menunggu. Kenyataan ini membuat kecewa dan dipertanyakan salah seorang bekas tangan kanan Suharto yang telah berjasa mengepung Istana Merdeka pada 11 Maret 1966, Letjen (Purn) Kemal Idris. Masih dapat ditambahkan lagi bahwa keenam jenderal yang dibunuh tersebut memiliki riwayat permusuhan internal dengan Suharto karena Suharto melakukan korupsi sebagai Pangdam Diponegoro. Ada fakta sangat keras, dua batalion AD dari Jateng dan Jatim yang didatangkan ke Jakarta dengan senjata lengkap dan peluru tajam yang kemudian mendukung pasukan G30S, semua itu atas perintah Panglima Kostrad Mayjen Suharto yang diinspeksinya pada 30 September 1965 jam 08.00. Tentunya dia pun mengetahui dengan tepat kekuatan dan kelemahan pasukan tersebut beserta jejaring intelijennya, di samping adanya tali-temali dengan intelijen Kostrad lewat tangan Kolonel Ali Murtopo. Tentu saja masalah ini tak pernah diselidiki, jika dilakukan hal itu dapat membuka kedok Suharto menjadi telanjang di depan korps TNI AD ketika itu. Mungkin saja jejaring Suharto yang telah melumpuhkan logistik kedua batalion tersebut, hingga Yon 530 dan dua kompi Yon 434 melapor dan minta makan ke markas Kostrad pada sore hari 1 Oktober 1965. Kedua pasukan ini bersama pasukan Letkol Untung dihadapkan pada pasukan RPKAD. Itulah sejumlah indikasi kuat keterlibatan Jenderal Suharto dalam G30S, ia bermain di dua kubu yang dia hadapkan dengan mengorbankan 6 jenderal.
Lalu siapa yang diuntungkan dengan dibunuhnya Aidit? PKI dan Bung Karno pasti tidak, lawan-lawan politik PKI jelas senang (meski ada juga yang kemudian menyesalkan, kenapa tidak dikorek keterangannya di depan pengadilan), di puncaknya ialah Jenderal Suharto yang memang memerintahkannya. Jika Aidit diberi kesempatan bicara di pengadilan, maka dia akan mempunyai kesempatan membeberkan peran dirinya dalam G30S yang sebenarnya, bukan sekedar menelan keterangan Syam di Mahmillub sesuai dengan kepentingan Suharto cs. Jika ini berlaku maka skenario yang telah tersusun akan kacau.
Sejak 4 Oktober 1965, ketika dilakukan penggalian jenazah para jenderal di Lubang Buaya, maka disiapkanlah skenario yang telah digodok dalam badan intelijen militer untuk melakukan propaganda hitam terhadap PKI dimulai dengan pidato fitnah Jenderal Suharto tentang penyiksaan kejam dan biadab, Lubang Buaya sebagai wilayah AURI. Hari-hari selanjutnya dipenuhi dengan dongeng horor fitnah keji tentang perempuan Gerwani yang menari telanjang sambil menyilet kemaluan para jenderal dan mencungkil matanya. Ini semua bertentangan dengan hasil visum dokter yang dilakukan atas perintah Jenderal Suharto sendiri yang diserahkan kepadanya pada 5 Oktober 1965. Kampanye hitam terhadap PKI terus-menerus dilakukan secara berkesinambungan oleh dua koran AD Angkatan Bersendjata dan Berita Yudha, RRI dan TVRI yang juga telah dikuasai AD, sedang koran-koran lain diberangus. Ketika sejumlah koran lain diperkenankan terbit, semuanya harus mengikuti irama dan pokok arahan AD. Seperti disebutkan dalam studi Dr Saskia Eleonora Wieringa, mungkin tak ada rekayasa lebih berhasil untuk menanamkan kebencian masyarakat daripada pencitraan Gerwani (gerakan perempuan kiri) yang dimanipulasi sebagai “pelacur bejat moral”. Kampanye ini benar-benar efektif dengan memasuki dimensi moral religiositas manusia Jawa, khususnya kaum adat dan agama.
Setelah lebih dari dua minggu propaganda hitam terhadap PKI dan organisasi kiri lain berjalan tanpa henti, ketika emosi rendah masyarakat bangkit dan mencapai puncaknya dengan semangat anti komunis anti PKI yang disebut sebagai golongan manusia anti-agama dan anti-Tuhan, kafir dst yang darahnya halal, maka situasi telah matang dan tiba waktunya untuk melakukan pembasmian dalam bentuk pembunuhan massal. Dan itulah yang terjadi di Jawa Tengah setelah kedatangan pasukan RPKAD di bawah Kolonel Sarwo Edhie Wibowo sesudah minggu ketiga Oktober 1965, selanjutnya di Jawa Timur pada minggu berikutnya dan Bali pada Desember 1965/Januari 1966. Sudah sangat dikenal pengakuan Jenderal Sarwo Edhie yang membanggakan telah membasmi 3 juta jiwa manusia.
Dalam khasanah sejarah G30S ada gambaran yang disesatkan bahwa situasinya seolah waktu itu “dibunuh atau membunuh” seperti dalam perang saudara. Ini sama sekali tidak benar, tidak ada buktinya. Hal ini dengan sengaja diciptakan sesuai dengan kepentingan rezim militer Suharto guna melegitimasi kekejaman mereka. Situasi telah dimatangkan oleh propaganda hitam pihak militer di bawah Jenderal Suharto beserta segala peralatannya yang menyinggung nilai-nilai moral dan agama tentang perempuan sundal Gerwani sebagai yang digambarkan dalam dongeng horor Lubang Buaya. Emosi ketersinggungan kaum agama beserta nilai-nilai moralnya ditingkatkan sampai ke puncaknya untuk menyulut dan memuluskan pembantaian anggota PKI dan kaum kiri lainnya yang disebut sebagai kaum kafir yang dilakukan pihak militer dengan memperalat sebagian rakyat yang telah terbakar emosinya. Setelah seluruh organisasi kiri, utamanya PKI dihancurlumatkan, sisa-sisa anggotanya dipenjara, maka datang waktunya untuk menghadapi dan menjatuhkan Presiden Sukarno yang kini dalam keadaan terpencil diisolasi. Dikepunglah Istana Merdeka oleh pasukan AD di bawah pimpinan Kemal Idris, pada saat Presiden Sukarno sedang memimpin rapat kabinet yang tidak dihadiri Jenderal Suharto pada 11 Maret 1966 yang ujungnya telah kita ketahui bersama berupa Supersemar. Kudeta merangkak ini dilanjutkan dengan pengukuhan Jenderal Suharto sebagai Pejabat Presiden (sesuatu yang menyimpang dari UUD 1945, tak satu pun pakar yang berani buka mulut ketika itu), selanjutnya sebagai Presiden RI. Maka berlanjutlah pemerintahan diktator militer selama lebih dari tiga dekade yang menjungkirbalikkan segalanya, sampai akhirnya Indonesia menjadi salah satu negara terkorup di dunia dengan utang sampai ke ubun-ubun.
 
G30S di bawah pimpinan Letkol Untung dirancang untuk gagal, artinya ada rancangan lain yang tidak pernah diumumkan alias rancangan gelap di balik layar dengan dalang-dalang yang penuh perhitungan untuk melaksanakan adegan yang satu dengan yang lain. Maka tidak aneh jika mantan pejabat CIA Ralph McGehee berdasar dokumen rahasia CIA menyatakan sukses operasi CIA di Indonesia sebagai contoh soal, “supaya metode yang dipakai CIA dalam kudeta di Indonesia yang dianggap sebagai penuh kepiawaian sehingga ia digunakan sebagai suatu tipe rancangan atau denah operasi-operasi terselubung di masa yang akan datang”. Itulah kudeta merangkak yang dilakukan oleh Jenderal Suharto sejak pembunuhan para jenderal, pengusiran BK dari Halim, pembunuhan massal, pengepunngan Istana Merdeka pada 11 Maret 1966, akhirnya dijatuhkannya Presiden Sukarno. Keberhasilan operasi AS di Indonesia disebut Presiden Nixon sebagai hadiah paling besar di wilayah Asia Tenggara Untuk melegitimasi segala tindakann dan memperkokoh kedudukannya, rezim militer Orba menamakan gerakan Letkol Untung tersebut dengan G30S/PKI, pendeknya nama keduanya saling dilekatkan.. G30S ya PKI, bukan yang lain. Di sepanjang kekuasannya rezim ini terus-menerus tiada henti mengindoktrinasi dan menjejali otak kita semua, kaum muda dan anak-anak sekolah dengan kampanye ini. Ketika studi sejarah di Indonesia tak lagi bisa dikekang, maka banyak pakar menolak kesahihan penyebutan tersebut. Studi netral hanya menyebut Gerakan 30 September sebagaimana yang tercantum dalam pengumuman gerakan di RRI Jakarta pada pagi hari 1 Oktober 1965, atau disingkat untuk keperluan praktis sebagai G30S. Masih ada arus balik riak yang membakari buku dalam tahun ini karena berbeda dengan kepentingan rezim atau pejabat rezim sebagai bagian dari vandalisme masa lampau.

Di Indonesia kota apa ya yang paling toleran terhadap kegiatan umat yang tidak beragama?
update:
contoh kegiatan:

• diskusi buku dengan topik tabu / kontroversial
  
• kumpul-kumpul / kopdar orang-orang nonreligi dan religius yang toleran
  

Mungkin lebih tepat kalau pertanyaannya saya susun ulang menjadi:
Kota apa di Indonesia yang paling nyaman untuk orang yang non-religius di Indonesia?
Kriterianya:

• tidak tutup-tutup jalan setiap ada kegiatan agama
  
• tidak memaksakan pakaian/atribut keagamaan di tempat umum
  
• tidak ada gerombolan yang mengatasnamakan agama macam FPI
  
• masyarakat / penduduk yang toleran
  

Nanti saya tambahkan lagi, tapi yang barusan adalah paling penting untuk saya. Saya tidak keberatan dengan korupsi tapi saya anti kekerasan.