Selingkuh dengan papa mertua

I am M22 planning to stay single seumur hidup biar bisa ngumpulin duit lebih banyak, any advice, please?

2024.05.13 02:22 Bujanginam I am M22 planning to stay single seumur hidup biar bisa ngumpulin duit lebih banyak, any advice, please?

I am M22 baru aja lulus, 2 bulan nganggur belum dapet kerja. Mau nanya buat bro and sis, kalau misal saya hidup sendirian, apakah nanti Net Income (Total Pemasukan dikurangi Spending) akan lebih gede dibanding punya pasangan dan beranak?
Asumsinya, kalau misal saya berpasangan, tentu income saya berasal dari dua sumber, yaitu saya dan istri, (saya gamau beristri IRT),
Tapi, di sisi lain, spending nya tentu lebih besar, antara lain:
Rumah harus lebih besar karena ane hidup berkeluarga. Kalau ane hidup sendiri, rumah kecil ga masalah.
Ada biaya buat ngurus dan sekolahin anak. Harus nyari lingkungan yang bagus buat perkembangan anak (yang mana cost lebih mahal juga, lol). Asumsi saya istri pasti mau punya anak, karena jarang perempuan mau childfree di Indonesia, gak kayak di USA.
Ditambah lagi, transfer ke ortu sama mertua.
Variabel waktu juga pertimbangan, kalau single, ane pulang dari kerja bisa pake waktu buat develop skill buat naikin value ane di mata bos, misal, kuliah sampe S3, atau ikut kursus biar, bisa naik jabatan.
Waktu ane juga bisa kepake buat hal lain di luar kerjaan, misal buat hobi di musik atau main game.
Kalau berkeluarga, waktu ane dipake buat interaksi dengan istri dan anak anak.
Kekurangan dari being single adalah sumber pemasukannya cuma ane sendiri, beda kalau punya istri yang kerja, sumber incomenya ada dua (as i said ane ga mau punya istri IRT). Tapi, hal tersebut dibarengi dengan spending yang makin gede jg.
Saya ga masalah hidup sendiri kalo emang net incomenya lebih banyak. Ada saran dari bros and sis? Thank you in advance
submitted by Bujanginam to finansial [link] [comments]


2024.04.23 06:34 Mirato03 Akhirnya merasa di titik ter rendah, lebay? I Need advice.

Saya seorang suami (28th) dengan 1 Anak, jabatan Asmen di kantor tapi gaji belum di sesuaikan thp di 13juta. Mertua sakit & tabungannya sudah mau habis sehingga saya sebagai menantu ingin membantu, Belum punya rumah & persiapan pendidikan anak menjadi hal yang saya renungkan beberapa bulan terakhir karena gaji.
Saat ini cicilan hanya kta untuk renov rumah mertua, 3jt perbulan.
Pekerjaan di kantor sangat hectic, bisa dibilang saat ini saya adalah core di department saya bahkan untuk department yang sama dalam 1 group. Diangkat jadi asmen dengan know how & problem solving level mid manager tapi gaji masih sama seperti level supervisor. Awalnya saya anggap ini fase tapi akhirnya saya makin merasa di eksploitasi, bahkan karna saking hecticnya team saya tidak bisa handle semua sehingga saya pun juga sebagai doer.
Pilihan saya ada 4 1. Stay & menunggu penyesuain Gaji. 2. Pindah ke perusahaan lain di Indonesia tapi mungking gambling juga karna harus menjalani status sebagai karyawan kontrak lagi, benefit bisa jadi down grade. (Di tempat sekarang sangat ok khususnya untuk medical rawat jalan/inap free tidak perlu reimburse, bonus min 2x, cuti 16 hari, uang cuti 1x gapok, cop, dll). 3. Pindah ke malaysia untuk upgrade (sehubungan kantor sekarang ini bergerak di perkebunan sawit). 4. Ambil double job? Tapi apa yg flexible mengingat hectic di kantor.
Any advice would be appreciated, thanks in advance.
submitted by Mirato03 to indonesia [link] [comments]


2024.04.22 11:09 Altruistic-Goal-1135 ada ga sih happy ending hubungan yg ga direstui orang tua?

aku 26 tahun dan pacarku 25. kami berdua sama2 batak, tetapi bedanya dia kristen hkbp dan aku katolik (aku sendiri lahir dr keluarga beda agama dimana mamaku katolik dan almarhum papa itu kristen hkbp). kami memang barusan pacaran kurleb 4 bulanan dan ldr pula. jujur aku ngerasa kami berdua itu cocok sekali sebenernya. ngomong selalu nyambung, banyak persamaan, komunikasi selalu lancar bahkan jarang bgt berantam krn diumur segini aku cuma pengen punya hubungan yg tenang dan jauh dr drama, dan ki berdua tuh receh banget even bagi orang yg ga lucu kami bisa tertawa bareng. tapi permasalahan muncul ketika orgtua dia rada ga setuju. alasannya yaa karena aku ga terlahir dr keluarga kristen hkbp pdhal aku memang berencana untuk pindah kalo memang hubungan ini serius sampai ke jenjang pernikahan. tetapi ternyata ga cukup bagi mamanya, karena mamanya mengetahui tentang latar belakang keluargaku yg dimana mamaku adalah single mom dan pernah cerai. kalo dari aku sendiri, aku pengen banget memperjuangkan hubungan ini dan aku sudah bilang ke pacarku kalo memang mau hubungan ini direstui salah satu jalan yg bisa dilakukan adalah dengan membuktikan kepada mereka kalo kita berdua bisa memberikan impact positif bagi satu sama lain. cowoku setuju dengan statement itu tp setelah aku liat dia sepertinya masih mementingkan apa yg orgtuanya inginkan. sekarang ini hubungan masi berlanjut dan aku berharap banget orgtuanya kasi kesempatan. kira2 ada jalan ga sih? atau apakah aku harus lepasin?
update: haloo semua thank you yaa untuk jawaban2nya. setelah aku baca, banyak juga ternyata yg berujung happy ending. but not for me i guess hahaha. kemarin akhirnya kami sepakat untuk putus karena memang org tua dia tuh strict banget kalo masalah memilih pasangan dimana harus batak kristen hkbp dan lahir dr keluarga cemara bukan kyk aku yg berasal dr keluarga bekas cerai. but that’s okay. aku percaya aku bakal dapat pasangan yg bisa memperjuangkan aku dan menerima apapun latar belakang keluargaku❤️❤️
submitted by Altruistic-Goal-1135 to Perempuan [link] [comments]


2024.04.21 16:16 ShigeruAoyama Komodos yang belum nikah, menurut kalian seberapa penting punya rumah atas nama sendiri sebelum menikah?

Konteks Indonesia of course
Basically versi dari thread ini untuk para unmarried Komodos. Pertanyaannya simpel sih sih, untuk kalian yang belum menikah (yang dalam hal ini antara bener-bener single atau in relationship), menurut kalian seberapa penting memiliki rumah atas nama sendiri sebagai "modal" untuk nikah?
submitted by ShigeruAoyama to indonesia [link] [comments]


2024.04.21 15:48 ShigeruAoyama Married komodos, berapa lama waktu yang dibutuhkan sejak kalian menikah sampai kalian punya/berencana punya rumah atas nama sendiri?

Konteks Indonesia of course
Belakangan di sosial media semakin santer isu anak muda nggak tertarik beli rumah. Terus kemudian saya lihat thread ini (https://twitter.com/txtcybstatus/1781752969073156411). Ternyata banyak juga yang nggak setuju kalau semisal benar-benar mengabaikan untuk membeli rumah.
Nah kemudian saya berpikir mungkin memang anak muda yang nggak tertarik beli rumah itu karena belum melihat kebutuhannya. Mungkin baru kepikiran pentingnya punya rumah setelah menikah sebagaimana thread saya yang pernah saya share mengenai mobil
Edit: rumah di sini bisa landed maupun apartemen
While we are at it, saya sekalian share thread deh biar yang masih single juga bisa ikut berpartisipasi ttg seberapa penting memiliki rumah atas nama sendiri dan atau pasangan apabila kalian belum menikah?
Pilihan
A. 0 Days. Kami sudah memiliki rumah atas nama saya dan/atau pasangan saya semenjak kami belum menikah, sehingga setelah hari pernikahan kita tinggal masuk saja atau finalisasi, yang mana proses-prosesnya itu nggak akan makan waktu 1 tahun.
B. 1-3 years. Kami memutuskan untuk tinggal bersama dengan orang tua/mertua, saudara/ipar, kos, mengontrak, dlsb yang intinya properti itu bukan atas nama kami berdua selama lebih kurang satu hingga tiga tahun, sambil kami mengusahakan memiliki rumah kami sendiri dalam periode waktu tersebut. Periode ini cukup singkat tapi kami optimistis bahwa kami bisa melakukan hal tersebut.
C.4-6 years. Kami memutuskan untuk tinggal bersama dengan orang tua/mertua, saudara/ipar, kos, mengontrak, dlsb yang intinya properti itu bukan atas nama kami berdua selama lebih kurang 4 hingga 6 tahun, sambil kami mengusahakan memiliki rumah kami sendiri dalam periode waktu tersebut. Periode ini tidak terlalu singkat tapi juga tidak terlalu lama, dan kelihatannya periode waktu tersebut cukup realistis untuk dijalankan, jadi kami tetap optimistis dengan menjaga ekspektasi
D. 7 years or more.Kami memutuskan untuk tinggal bersama dengan orang tua/mertua, saudara/ipar, kos, mengontrak, dlsb yang intinya properti itu bukan atas nama kami berdua selama 7 tahun atau lebih , sambil kami mengusahakan memiliki rumah kami sendiri dalam periode waktu tersebut. Periode ini sebenarnya cukup lama tapi dengan kondisi kami yang sekarang, kami agak pesimistis bisa memiliki rumah dalam jangka waktu dekat, dan periode ini kelihatannya yang paling realistis.
E. Irrelevant/Lihat hasil
View Poll
submitted by ShigeruAoyama to indonesia [link] [comments]


2024.04.04 13:20 sumpitsakit Wattpad is something else.

Wattpad is something else. submitted by sumpitsakit to ondonesia [link] [comments]


2024.04.04 13:18 hinotoritezuka Wattpad is something else.

Wattpad is something else. submitted by hinotoritezuka to indonesia [link] [comments]


2024.04.04 08:41 flying_komodo Pendapat kalian tentang poligami?

Beberapa hari ini lagi cukup viral di medsos sebelah tentang poligami yg bikin gw jadi penasaran sama fenomena ini.
Yg gw amati, sentimen tentang poligami ini muncul ketika berkaitan dengan satu agama, you know lah. Dan satu point yang perlu dihighlight adalah, poligami ini dilakukan setelah menikah.
Pertanyaan gw adalah, kenapa sentimen "punya banyak pasangan" ini muncul cuma ketika udah nikah? Kenapa hubungan sebelum nikah dengan banyak perempuan terkesan biasa aja? Bukan selingkuh lho ya, beda cerita kalau selingkuh. Sebut saja open relationship, FWB with multiple "friends" etc you name it. Hal hal itu jarang di callout dan terkesan "yaudahlah terserah mereka", tapi ketika konteksnya menikah dengan lebih dari satu orang langsung jadi isu serius? Kalau bicara consent, harusnya sih sama sama dengan consent ya, kalau poligami tanpa consent atau diam diam ya gabener.
submitted by flying_komodo to indonesia [link] [comments]


2024.02.18 07:24 Virghia Akhir2 ini sering jadi iklan ig ane, kok masalah keluarga dibikin sponsored post?

Akhir2 ini sering jadi iklan ig ane, kok masalah keluarga dibikin sponsored post? submitted by Virghia to indonesia [link] [comments]


2024.02.14 16:51 WhyHowForWhat Viral Polisi Gerebek Istrinya Selingkuh dengan PNS: Kasihan Anak-anak Saya

Viral Polisi Gerebek Istrinya Selingkuh dengan PNS: Kasihan Anak-anak Saya
We are off to a depressing closing for today
submitted by WhyHowForWhat to indonesia [link] [comments]


2024.02.09 07:19 Punt10n Dipersulit untuk pisah rumah dengan Mertua

*terimakasih responmya semua, ternyata emg butuh sentilan dri di dunia maya krn gw gk dpt itu di dunia nyata, yes i will stand my ground, maaf jika gw gk tegas, its because I'm people pleaser and i know it.
Pengen curhat aja gengs, udh ngobrol semuanya sm istri, tpi pengen dpt sharing pengalaman dri redditor sini mungkin ada pengalaman yg sama.
Jadi gw dan istri itu dh nikah 1 tahun, baru lahir anak usia 3 bulan. Gw dan istri kerja di satu wilayah kerja, berangkat kerja bareng tpi beda kantor. Jadi dri awal smpe nikah tinggal sm mertua (ortu istri). PP dari rumah ke kantor itu 50menit-1jam naik motor dan hrs ngebut, jadi hampir setiap hari naik motor bareng istri. Hmpir tiap hari ngerasa capek dijalan, smpe rumah tuh bawaannya pengen istirahat krn capek dijalan tpi ya ada hrs beberes krn tinggal sm mertua.
Jd mertua itu masih berkerja dan berkecukupan, uang banyak, mobil ada 2 dan motor 4 dan hmpir tiap bulan bisa beli emas, tpi kyk susah buat ngeluarin uang buat anaknya (istri 2 bersaudara, cewe semua, istri anak pertama) jd setiap dibantu sm ortunya dia, selalu ngerasa gk enak takut ditagih, jd apa2 yg dikasih itu selalu kepikiran bakal ditagih walaupun anak sendiri. Istri sdng kuliah s2 jg semua pkai uangnya dia sendiri, gk ada minta atau dikasih dri ortu nya, lahiran anak, aqiqah dan lainnya itu pkai uang sendiri.
Dirumah jg sebagian besar yg beberes, masak, belanja itu istri gw, jd udh ya klo istri gk masak atau beli makan ya mereka jarang banget inisiatif masak sendiri, klo mulai jg pasti nungguin istri masak. Jd bs disebut istri selalu diandelin buat urusan dirumah. Sering kasihan liat istri begitu, gw sendiri aja jarang bgt nyuruh istri, paling buatin kopi pas pagi dh itu aja.
Nah puncak masalahnya knp bkin postingan ini adalah, kmrin gw sm istri udh sepakat buat ngontrak krn ada masalah dgn ortu nya (klo anak nangis, istri gw kyk dilarang gendong anak sendiri) udh bilang keesokan hari nya ke mertua dan di acc boleh ngontrak, gw dri situ udh langsung dp kontrakan.
tpi keesokan pagi nya di bilang lg klo gk boleh ngontrak langsung aja beli rumah gapapa kpr nnti dibantu DP (ini gw dan istri sangat meragukan) hbs dri situ istri marah dan gw sendiri tersinggung. Ya dikarenakan keinginan semua ortu mungkin pengen anaknya punya rumah, malemnya ngobrol sm mertua tanpa istri krn masih marah, ya mereka bilangnya gk ngelarang tpi sangat menekankan utk kpr rumah, disuruh sabar dlu sampai gatau kapan, mungkin lg pd capek aja kata mereka (yg sangat sok tau, gk pernah tanya dan selalu gampangin) dan minta skrng gw cari rumah buat di cicil kpr. Gw bilang yaudah ini skrng cari dlu, hrs cicilan dibawah 2 jt dan dp dibayarin tpi klo gk dpt, keputusan ngontrak gk berubah.
Kontrakan yg ini enak tempatnya, deket ke kantor cmn 15 menit yg semula 55 menit, diperumahan, deket mall dan supermarket.
Udh nyari rumah juga, dpt ada beberapa rata2 harga 500jt, dp ada yg harus 100jt-300jt agar cicilan 2jt kebawah. Blm gw bilang lagi soal ini.
Jd mungkin redditor disini ada yg punya pengalaman atau bs sharing yg pernah ngehadapin mertua begini?
submitted by Punt10n to indonesia [link] [comments]


2024.02.07 02:37 Large-Lavishness4754 Keluarga besar terlalu mencampuri peninggalan almarhum ayah

Izin ya bang, saya mau curhat dan lihat apa tanggapan abg-abg sekalian..

Jadi ibu dan ayah saya itukan udah pisah dari kami kelas 1 SD, setelah ibu dan ayah saya pisah itu kami selalu dapat perlakuan gak enak dari keluarga pihak ayah, dikacangin lah, kayak gk dianggap lah, kalau ngomong sinis gitulah (padahal kami masih anak-anak). Mungkin alasan mereka seperti itu karena mereka benci dan gak suka liat ibu yang milih pisah dengan ayah saya setelah 10 tahun menikah. Sedih kali lah pokoknya, saya dan kakak saya gak pernah dianggap kalau datang kerumah keluarga besar ayah, mereka bilang sama ibu saya kalau kami ditangan ibu gak bakal jadi orang (gak bakal sukses), mereka dari dulu sering cemooh ibu saya karena ibu saya cantik dan berani ngomong, fyi mereka ini gak suka kalau diantara mereka ada orang yang berani ngomong, mereka maunya orang orang disekitar itu nurutin terus apa yang mereka bilang, gak boleh maju maju kali melangkahin mereka, sampai ibu udah pisah pun mereka masih terus cemooh ibu, mereka gak pernah bantu kami masalah finansial, pas kami kesusahan bayar uang sekolah mereka juga gaada yang bergeming untuk bantuin.

Jadi kan tanggal 1 januari kemarin ayah saya meninggal karena penyakit jantung dirumah sakit bang, jadi ceritanya, ayah kan masuk IGD sore sekitaran jam 5 gitu, setelah melalui pertimbangan dokternya, ayah saya dimasukkan lah kan ke ICU karena kondisinya makin parah dan memerlukan ventilator, disini keluarga ayah cuma 1 orang yang mau nemenin ayah sampai masuk ICU, saudara saudaranya yang lain sampe dimarah marahin sama om kami yang nemenin ayah bahwasanya adik kalian ini udah gawat ini, kalian malah gak mau liat dia. Akhirnya karena mereka dimarah-marahin gitu baru lah datang mereka, dan takdir tuhan.. ayah meninggal jam 1 malam.

Setelah 3 minggu berlalu, almarhum ayah kan meninggal ninggalin saya, kakak saya, adik laki laki saya 2 orang, dan ibu tiri saya. jadi kan kami perlu biaya kan.., uang semester saya, uang untuk kakak saya lanjut kuliah, kebutuhan kebutuhan ibu tiri saya dan adik saya 2 orang itu. Sebagai anak laki-laki yang paling besar inisiatif lah kan saya bang untuk ngangkat topik pembicaraan masalah peninggalan ayah itu mau di bagaimanakan, eh malah saya dibilang kecepatan, tanah kuburan ayah mu masih basah lah, dibilang saya gaada etika lah, dibilang saya masih anak-anak lah, dibilang saya kemajuan kali lah. Saya mikir "Lah, sebenarnya juga ini kan hak kami, bilang sama lu pada juga ngapai dah", cuma karena saya masih menghargai mereka sebagai keluarga daripada ayah maka saya bilang lah sama mereka, cuma mereka mandang kami sinis.

Padahal dari pertama topik itu saya angkat sudah tekankan berulang ulang bahwasnya kami butuh biaya, uang semester saya, uang kuliah kakak saya yang mau daftar di UT januari ini kalau gk dibayar dia harus ulang lagi tahun depan, kebutuhan ibu tiri saya dan adik-adik saya. Itupun saya dibilang gak punya etika, apa mereka gk ngerti bahwasanya kami juga butuh biaya, iya kalau mereka ada nolong biaya kami, msalahnya mereka bantu pun gaada, seolah olah peninggalan ayah itu mereka semua yang ngatur, mereka beranggapan bahwasanya kami sibuk kali mau jual peninggalan ayah itu biar bagi bagi uangnya terus foya foya, padahal kami sikitpun gak kayak gitu, malahan mereka yang kaya gitu, hidupnya hedonis, mobil ganti ganti terus, lah kami ?, makan pun ind*mie sama telor, biaya kehidupan semua pas-pasan, malah mereka yang beranggapan kami yang kayak gitu.

Sempat pas ayah saya meninggal itu, saya dan kakak saya dikasi uang 300 ribu, terus anehnya mereka chat ibu tiri saya dengan narasi "Coba tanya orang itu, ada gak orang itu nerima uang sekian, jujur gk orang itu "JUJUR GAK ORANG ITU".. lahhh, emangnya kami penipu ? sedikitpun gak pernah kami tipui mereka, apalagi orang tua kami, malahan mereka yang gaada transparansinya sama kami, pas ayah meninggal itu ada proyek ayah yang uangnya belum diterima sama beliau senilai 24 juta, mereka terima, dan mereka gaada sedikitpun kasitau sama kami perihal penerimaan uang itu, dan paling ta* nya itu ternyata uang 300 ribu itu mereka ambil dari uang ayah saya yang 24 juta itu, WTH ????,, uangnya uang ayah saya, perlu mereka melontarkan narasi "JUJUR GAK ORANG ITU?" sama kami ???, kalau uang mereka ya gak masalah, ini uang ayah saya juga nya yang dikasi sama mereka.

Terus terakhir ini masalah saya mau jual mobil ayah saya, mereka dengan angkuhnya bilang gak izin kalau mobil ini dijual uangnya langsung dibagi bagikan dengan nada marah dan angkuh, ya saya bilang lah "Kami jugak tau lah om, kami ngerti, pasti uang jual mobil itu kami bayar kan dulu utang papa, untuk uang 40 harian papa, dll", terus marah marah lagi dia tahapa hapa dibilangnya, terakhir dalam hati saya "Udah lah mampus kelen lah situ, kelen atur lah semua peninggalan ayah itu, kami tinggal terima bersih aja nanti, peninggalan-peninggalan ayah awak, yang ngatur orang" Aneh memang keluarga kek gini, inisiatif dibilang kemajuan, mau mereka itu kami diam aja kek patung terus orang itu yang bebas leluasa ngatur semua, aneh kali memang, gk ngerti nengoknya.
submitted by Large-Lavishness4754 to indonesia [link] [comments]


2024.02.04 08:22 Sea_Possibility6509 Apakah durhaka jika saya memutuskan kontak dgn ayah saya?

(Mohon maaf jika cerita saya kepanjangan dan males dibaca)
Sy benci ayah saya, dr saya kecil beliau selingkuh berkali2 diblkg ibu saya, ibu saya yg nemenin beliau dr 0 sampe ekonominya diatas tp ibu saya ttp mencintai beliau gabisa meninggalkan beliau, ibu saya ini tipikal IRT bgt gasuka keluyuran cm ngurung dirumah aja nntn tv orgnya introvert, tiap hari masak, rajin ibadah tp jujur ibu saya itu galak bgt suka marah2 suka melampiaskan amarahnya ke saya, tp sy ttp sayang ibu. emg namanya tabiat selingkuh ya udah jadi tabiat aja. Ibu saya punya simpanan 800jt habis semua buat bayarin hutang usaha ayah saya. Uang 800jt itu ibu saya kumpulkan dari uang bulanan belanja yg ayah saya kasi dan ditabung belasan tahun, hilang sekejap. 2016, ibu saya merasa ayah saya selingkuh lg, ibu saya terus mendesak ayah saya tp ayah saya sampe sumpah2 demi allah, sampe sumpah2 saya ketabrak mobil kalo sampe ayah saya boong, tp namanya insting seorang istri tdk bs dibohongi. Long story short 2020 adalah titik terendah hidup saya, ibu saya mengidap gagal ginjal yg ud tahapnya parah dan breast cancer stad 4. Ayah saya bilang ke saya "tolong senangi ibu ya, jgn buat dia beban pikiran" dokter vonis ibu saya hanya bertahan kurang dr setahun. Saya dan nenek saya (dr ibu) temani ibu saya yg sedang sakit 24/7 hrs siaga kalo ibu tb2 membutuhkan saya, tetapi esokannya saya hrs pulang kerumah karna saya mau istirahat sebentar dan ayah saya menawarkan untuk rolling, akhirnya saya pulang istirahat dan ternyata ayah saya bawa selingkuhannya yg sedang hamil beserta anaknya yg masi kecil didepan nenek & ibu saya yg saturasi oksigennya sudah 70%. Ibu saya buat sadar dan berbicara aja sudah susah. Saya tau darimana? Ibu saya telfon saya nangis2. Akhirnya saya br istirahat sebentar lsg bergegas balik kerumah sakit. Disitu ibu saya ceritain semuanya sembari beliau antara ngawang sadar / tdk sadar. Disitu amarah sy bener2 memuncak. Ayah saya sendiri yang bilang jgn buat ibu sedih tp dia sndiri yg tega buat ibu saya sedih disaat ibu saya ud kesadarannya sdh mulai menurun. Sy marah sm ayah saya, saya tanya kenapa beliau berbuat seperti itu, ayah saya jawab " ayah gamau dihantui rasa bersalah sm ibumu " egois bukan? Disaat 2016 sampai 2020 ibu saya konfrontasi ayah saya, tp ayah saya malah g ngaku2 giliran ibu saya sudah sekarat beliau br mengaku. Apa sesulit itu biarin ibu saya meninggal dalam damai? Dokter vonis ibu saya meninggal kurang setahun tetapi nyatanya stlh ayah saya confess, ibu saya meninggal lusanya, saya benar2 seperti sebatangkara dan sy bnr2 seperti orang gila sampai pasca ibu saya ga ada saya hrs bolak balik psikiater. Saya selalu mengecap ayah saya pembunuh ibu saya. Smenjak ibu ga ada, ayah saya tgl dengan wanita itu dan anaknya dgn leluasa sdh tdk ad rasa was2 lg sedangkan saya karna enggan tgl bersama mreka, memutuskan untuk kos / apart saja, tetapi ibunya pacar saya menolak, beliau khawatir saya anak perempuan sndiri ngekos. Ortunya pacar akhirnya ajak saya untuk tinggal dirumahnya beserta kakak2 dr pacar saya. Ortu pacar saya sangat menyayangi saya, antara anak sndiri dgn saya tdk dibedakan. Usaha ayah saya semenjak ibu ga ada makin jeblok. Selama 2 tahun struggling 2020-2022 akhirnya saya berusaha mengikhlaskan apa yg sudah terjadi, mungkin Tuhan lbh sayang dgn ibu saya, saya juga berusaha berdamai dgn selingkuhan ayah saya yg sudah dinikahi scr siri dan saya skrg syg sm adik2 tiri saya. 2023 pacar saya memutuskan untuk melanjutkan usaha ayahnya di daerah lain dan saya pun ikut krn tdk bs ldr. Ayah saya karna tau saya sdh bs menghasilkan uang sndiri beliau slalu minta pinjaman ke saya krn uang saya tdk cukup untuk pinjaman beliau yg trlalu besar, pacar saya bersedia meminjamkan dananya ke beliau, janjinya bulan januari diganti tapi 5 bulan br dikembalikan, sedangkan pacar saya dan saya juga punya kehidupan dan kebutuhan sndiri. Ayah saya aktif skali meminjam uang kepada kami sampai titik di akhir 2023 kmrn ayah saya baca chat saya dgn istri sirinya, saya bilang ke istri sirinya tolong jgn ganggu pinjam uang ke saya dulu, saya stress sekali karna uangnya mau saya simpan untuk biaya sangjit krn kalo sangjit( proses adat chinese sblm menikah) itu kan dr pihak wanita, sedangkan ayah saya untuk sangjit dan menikah saja enggan untuk bayarin saya maunya full dr camer saya. Makanya saya berusaha keras menabung supaya martabat ayah saya tdk direndahkan oleh calon mertua saya, walaupun saya tau calon mertua saya tdk money oriented. Tapi ayah saya murka baca chat saya dengan istri siri ayah saya. Abis itu beliau g lama pulangin uang saya dan beliau sakit hati sama perkataan saya. Saya pun bingung dimana letak sakit hati beliau dgn perkataan saya di chat tsb?. Beliau pun gapernah nanyain kabar saya, keadaan saya gmana. Saya sakitpun urus sndiri sampe kmrn tb2 ayah mau minjam uang saya lagi tp yg chat saya bukan ayah saya melainkan istri nya beliau yg chat saya. Saya bener2 sakit hati bgt. Ayah saya yg mau pinjam uang kenapa harus lewat istrinya yg chat saya. Dia yg butuh bantuan saya tapi kenapa dia malah nyuruh orang buat pinjam uang ke saya. Beliau juga lagi susah tp bisa beli durian harga 400 ribu jeruk harga 100 ribu sekali keluar sm keluarganya habis 2juta sedangkan hutang beliau banyak dimana2. Saya kesel bgt ayah saya ngutang tapi gatau kondisi keluarganya gabisa mengatur keuangan, kl saya ga pinjami hubungan saya sama ayah saya makin renggang bs2 saya ga diakui anak sm beliau, sedangkan saya masi membutuhkan beliau untuk acara pernikahan saya. Saya aja hidup di daerah lain bekerja hidup hemat2 makan senemunya yg penting sy bs nabung untuk acara sangjit & pernikahan saya. Saya pgn bgt setelah menikah ganti nomor pindah rumah tanpa sepengetahuan ayah saya. Saya cape banget dichat cuma untuk pinjam uang doang tp dia gapernah peduli sama keadaan saya. Apakah saya durhaka jika saya membuang ayah saya setelah saya menikah? Tp jujur dulu waktu saya masi kecil ayah saya sangat memanjakan saya, apa yg saya mau selalu keturutan walaupun ekonomi beliau dibawah pas2an. Makanya byk pertimbangan saya. Mohon masukan dan sarannya.
submitted by Sea_Possibility6509 to indonesia [link] [comments]


2024.02.03 05:28 caladinhasan Perbedaan dalam berteman

Saya punya sahabat yang orangnya cukup konservatif (tapi nggak ekstrim). Saya Nasrani yg nggak religius, dan dia Muslim (married). Selama +10 taun kenal, kami saling ngehargain agama masing-masing. Perbedaan agama itu nggak ngaruh apa2 ke persahabatan kami, jadi bukan di sini masalahnya.
Yang jadi perbedaan kami adalah, cara dia mandang orang LGBTQ+. Saya pribadi biasa aja sama queer people, soalnya punya prinsip 'selama gak rugiin/celakain orang lain, gak papa', yang saya aplikasikan ke semua orang, terlepas dari apa gendeorientasi seksual/agama/dst.
Tapi, sahabat saya kontra sama queer people. Untungnya, dia nggak sampai yg ngeantagonisin berlebihan gitu. Dia ngaku masih mau ngerangkul mereka, tapi sambil ngarahin biar balik straight karena dia percaya nggak ada orang queer yg lahir dengan seperti itu. Dia juga percaya kalo orang queer tercipta karena lifestyle, trauma, lingkungan, dsb.
Saya kira perbedaan PoV kami ttg isu ini nggak bakal terlalu jadi masalah, karena kami nggak pernah ngebahas itu kecuali kalo ada suatu isu, and none of us are queers.
Nah, kapan hari, kami berdua jadi ngobrolin itu karena ada kenalan kami berdua yg recently came out of the closet (sebut aja C). Saya ngomong lagi ke dia, meskipun kaget & nggak nyangka, saya pribadi nggak mempermasalahkan C yang ternyata seorang gay. Tapi sahabat saya keliatan banget resah gitu. Dia ngaku pengen negur C (yg seagama sama dia) kalau gay itu dosa, seks nya nggak sehat, C harus pikirin keluarganya yg pasti kecewa, dsb. Tapi, dia bilang kalau dia mau nahan itu semua, krn nggak mau bikin C ngerasa dibenci.
Dengerin keluhannya itu, saya jadi ikutan resah lol. Kayak saya ngedengerin sesuatu yg ngelawan moral standing saya sendiri. Sejauh ini, cukup saya dengerin dan angguk2in aja pendapatnya. Kalau ada yg terlalu nyelekit, bakal saya argumen dengan hati-hati. And I'm lucky that she's the best listener ever. Nggak ada dari kami yg sampai meledak-ledak.
Tapi, saya juga tau kalau saya nggak bakal bisa 'ngubah' pandangannya itu, karena alasannya dia erat kaitannya sama agama dan nilai-nilainya dia. Saya juga nggak mau nyolot bgt buat nyikapin ini, karena dia adalah sahabat terbaik yg pernah saya temui. I don't want to lose her.
Komodos apakah pernah ngalamin hal yg serupa? Punya saran untuk menyikapi perbedaan ini? Makasih banyak sebelumnya 😊
**TDLR; saya biasa aja sama LGBTQ+, sahabat nggak. Pas ngobrolin ini sama dia, saya ngerasa kayak munafik krn apa yg dia ungkapin selalu berbenturan sama moral standing saya. Mending diemin aja atau should I do something about it? Thank you!
submitted by caladinhasan to indonesia [link] [comments]


2024.01.24 03:34 Umengthecat Bikin first impression ke calon mertua Cina Medan?

Jadi ini ane mau ajak date doi di Jakarta. Sebagai gentleman ya ane jemput dong ke rumah pagi-pagi. Denger dari doi kalau ortu dan keluarganya berkunjung dan stay di rumahnya doi buat berberapa minggu kedepan sampai sincia (imlek). Berarti pas ane jemput nanti bakal berpapasan dengan mereka.
Jujur ini bakal jadi pengalaman pertama ane encounter calon mertua. Apa ini mertuanya Cimed totok pula. Gimana bagusnya yak ane bisa bikin first impression yang bagus di mata mereka pas jemput nanti? Maap pengetahuan tata krama ane kurang.
submitted by Umengthecat to indonesia [link] [comments]


2024.01.18 01:06 ZakiYamagi Namanya cowo pasti selingkuh

Namanya cowo pasti selingkuh submitted by ZakiYamagi to u/ZakiYamagi [link] [comments]


2024.01.17 13:00 sumpitsakit Namanya cowo pasti selingkuh

Namanya cowo pasti selingkuh submitted by sumpitsakit to ondonesia [link] [comments]


2024.01.17 01:40 gajibuta Namanya cowo pasti selingkuh

Namanya cowo pasti selingkuh submitted by gajibuta to indonesia [link] [comments]


2024.01.13 02:49 Umengthecat Acara selingkuh merambat ke kerja.

Maaf curhat. Mau numpang kelakuan2 manusia dajjal yang menyusahkan tempat kerja.
Jadi ada 3 aktor di ruangan. Sebut saja:
Cherry ini pegawai yang rumah tangganya lumayan bermasalah. Dia dan (mantan) suaminya itu sama-sama selingkuh di luar kerja, yang akhirnya berujung dengan perceraian mereka bulan lalu.
Cherry sendiri sebenarnya sudah ada hubungan "khusus" dengan Alan selama 3 tahun terakhir (selingkuh disini). Dari gosip-gosip katanya yang bikin dia tertarik sama Alan karena dia itu lelaki yang baik, setia, dan a shining example dibandingin sama (mantan) suaminya. Alasan dia selingkuh juga awalnya karena dia mau "balas dendam" biar suaminya tau rasanya diselingkuhin, malah blooming jadi sayang beneran.
Nah sekarang si Cherry sudah resmi cerai. Dia mulai tiap kali pulang itu selalu dianterin sama si Budi, anak buah dari Alan yang memang tetangga si Cherry. Si Alan ini yang awalnya ngga banyak mikir jadi mulai curiga, sampai akhirnya kepergok kalau si Cherry ini selingkuh juga sama si Budi. Di maafin dong sama si Alan (meski bisa kebayang betapa awkwardnya Alan sama Budi sekarang di kantor), tapi si Alan sempat ngomong ke bawahannya yang lain kalau dia jadi ngga nyaman dan kalau sampai "kejadian" lagi dia kayaknya bakal keluar.
Memang sih ini masalah pribadi yang harusnya ngga diurusin sama kantor, tapi si Alan ini favorit si Bos, berhubung dia uda setia paling lama kerja dengan beliau, pegawai paling teladan dan jadi contoh baik buat yang lain, dan konsisten. Impactnya juga kerasa banget kalau Alan ini sampai ngga ada, dan penggantinya juga pasti susah dicari sampai Lebaran setidaknya. Ada titah dari Bos buat mastiin Alan ini harus dipertahankan "gimanapun caranya". Ngga mungkin juga kita keluarin si Cherry atau Budi karena didalam kantor mereka baik-baik aja ngga ada pelanggaran atau apapun. Untuk sekarang kita paling bicara empat mata dulu dengan masing-masing pihak diluar kantor buat dicuci otak mereka.
Sekian dilemma seorang HR ini.
submitted by Umengthecat to indonesia [link] [comments]


2024.01.12 23:02 ShigeruAoyama Komodos in relationships, with the current housing prices, how do you plan to manage your future property?

Sebenarnya sih intinya pingin tahu masih seberapa besar minat kalian "owning a house" + ambil KPR dengan harga rumah yang belakangan makin sulit terjangkau. Ini terutama untuk kalian yang sudah menikah atau berencana menikah dengan pasangan kalian saat ini ya karena kalau semisal yang ditanyain adalah yang single pasti jawabannya jelas lebih baik ngekos / sama ortu dan mungkin belum punya urgensi untuk memiliki rumah sendiri.
Also rumah di sini include apartemen , pokoknya properti lah.
Btw in the future: in the next 10 - 20 years karena jangka maksimal KPR biasanya 20 tahun. Kl saat ini 25 tahun, maka ini artinya 35 - 45 tahun. Like, where do you see home ownership status when you reached 35 - 45 y o?
Pilihan
A. Inheritance. Baik saya dan pasangan berencana tinggal di rumah orang tua/mertua kami (rumah "masa kecil" salah satu dari kami) dlm jangka panjang, yah mungkin kontribusi bills, tapi kami tidak bayar sewa atau KPR. Di masa depan, saya dapat melihat diri saya mewarisi rumah ini dan tinggal bersama dengan keluarga kecil saya
B. Renting. Sewa/kontak/kos rumah atau apartemen. Saya dan pasangan enggan untuk tinggal bersama orang tua atau mertua tetapi kami belum yakin apakah mampu/mau mengambil cicilan rumah, jadi kami berencana renting a property untuk jangka panjang
C. Purchasing. KPR secara full atau cash keras kl punya duitnya. Saya dan pasangan sudah setuju untuk memiliki rumah kami sendiri di masa depan, sehingga kami bersama-sama membeli rumah. Kami tidak ingin membebani orang tua kami masing-masing sehingga dana untuk membeli rumah sepenuhnya dari saya dan pasangan.
D. Gift. Hibah/bantuan orang tua atau mertua. Orang tua/mertua kami sudah memiliki rumah yang dikhususkan untuk tempat tinggal kami, atau kami berencana membeli rumah dengan mereka juga ikut urun membiayai pembayaran rumah kami (subsidi ortu).
E. Irrelevant/ lihat hasil (mis: saya saat ini tidak memiliki pasangan)
F. Others, mention
View Poll
submitted by ShigeruAoyama to indonesia [link] [comments]


2024.01.10 15:50 KokoChristo Do You Think That My Father Is Being Dense Or Not?

Rant context: saya baru saja didiagnosa positif Covid untuk yang kedua kalinya, adik perempuan dan mama mungkin juga positif Covid karena gejala yang mereka alami sama atau mungkin lebih buruk dari saya. Semua karena papa nggak mau untuk periksa lebih awal, nggak mau minum obat, dan nggak mau maskeran

Sedikit background:
Hari Jumat 5 Januari kemarin papa pulang dari RSH setelah rutin pengecekan jantung, saat itu hujan lumayan deras, sampai rumah saya bukakan pintu garasi dan menawari payung biar nggak kehujanan (saya nggak ikut menemani ke RS), dia bilang "Ah, nggak usah..." ya sudah saya lanjutkan untuk nutup pintu.
Oh ya, papa ini semacam anti-mask gitu, jadi ya kemana-mana nggak mau pake masker, terus dia juga pede abis karena sudah divaksin 4 kali.
Hari Sabtu dan Minggu kondisi papa langsung drop, demam lah, batuk dan bersin2 pengennya cuma tidur terus sepanjang hari, hari Sabtu pagi saya tawari ke RS nggak mau, ditolak mentah2. Yang bikin jengkel itu ya kelakuan dia pas sakit, batuk dan bersin super keras nggak dikontrol nggak mau nutup mulut apalagi suruh pake masker dan dia sama sekali nggak konsumsi obat yang ada (bruh). Hari Sabtu dan Minggu adik saya, saya, dan mama masih tidak apa2.
Hari Senin setelah mungkin dimarahi mama akhirnya dia mau ke RS, ya sudah tak anter ke RS, kondisi papa waktu itu masih demam walau sudah nggak separah 2 hari sebelumnya. Dia baru mau pake masker sewaktu ke RS, tapi ya sudah telat lah ya. Senin malam saya mulai ngerasa gatal di tenggorokan, saya kasih obat tradisional herbal terus lanjut tidur.
Selasa pagi kondisi tenggorokan saya mulai memburuk, saya mulai batuk2, ngomong ke mama dia juga ngalami hal yg sama. Giliran mama yang minta dianter ke RS, buat saya waktu itu belum yakin bakal jadi parah,saya kira ini mungkin flu dan radang tenggorokan, jadi saya minumin Bisolvon dan semprotin obat herbal ke mulut. Selasa sore kondisi saya dan mama makin memburuk saya demam badan ngilu semua, mama demam sampai menggigil. Sementara itu papa ya masih tidur2 saja, nggak tahu obat yang dari RS diminum apa nggak, dan nggak peduli keadaan kita berdua.
Rabu pagi saya bangun badan sangat tidak enak rasanya, lesu, demam (agak panas), tenggorokan kering, batuk dan pilek. Papa sudah bangun waktu itu dan kondisinya jauh lebih bagus (kelihatan lebih segar gitu, mau jalan2 keliling rumah sudah nggak tidur2 lagi tapi masih ada batuk dan bersin ringan). Mama super parah, demam badan panas sekali, menggigil, batuk pilek bersin semuanya lebih parah dari saya.
Nah yang bikin saya jengkel dengan kelakuan papa itu antara lain:
Selasa malem saya dan mama demam terus dia bilang "makanya jaga kondisi.... jaga kesehatan" gitu diulang terus. Really, dia yang nularin penyakit ke seluruh anggota keluarga terus cuma bilang gitu...
Rabu pagi ini saya demam mama demam parah tapi mama masih maksain buat masakin untuk sekeluarga, saya bantu meskipun juga sedang sakit karena saya nggak mau disemprot mama (mama kalau lagi sakit marahnya minta ampun gila), terus si papa cuma bantu diawal2 sedikit sekali, habis itu ditinggal nonton TV (facepalm).
Habis makan pagi saya langsung ke RS untuk test swab, dan saat saya pergi adek kecil tiba2 pingsan dan muntah, saya baru dikasih tahu setelah pulang dari RS. Dan yang bersihin muntahan adek siapa lagi kalo bukan mama (ngelap, ngepel, dsb).
Balik dari RS papa minta tolong dibuatkan surat untuk keperluan proyek, saya buatkan, cuma kali ini printer rumah rewel, minta ganti tinta terus. Papa karena sudah ngerasa enak terus keluar sekitar jam 2 siang nyari2 cartridge, cuma yg jadi masalah itu ya tadi, susah bgt pake masker, dia keluar nggak pake masker meskipun masih batuk2 dan bersin2.
Sore hari dia ngajak ngomong saya kasih tau kalo ada kemungkinan printernya yang rusak mengingat itu printer lama (hasil dari keluar siang tadi konsultasi sm temen yang punya toko komputer), trs habis itu lanjut ngomong lagi tentang jagalah kesehatan blablabla.... Tapi yang menurut saya paling ngeselin itu dia bilang begini "Sekarang kamu ngerasain kalo orang tua lagi sakit... Tu mama parah kayak gitu.... Ya kamu bantulah" Ya yang diomongin emang bener, tapi woi ini kondisi saya sekarang lebih parah daripada kamu (papa) dia yang udah membaik kayak sama sekali nggak ada pengertian ke keluarga sendiri, ke istri sendiri, ya kita semua lagi sakit tapi mosok tugas2 rumah tangga dilimpahkan ke orang2 yang lagi sakit Covid parah. Belom lagi saya juga kepikiran sama orang2 yang berinteraksi dengan papa hari ini.

Rant End.
submitted by KokoChristo to indonesia [link] [comments]


2024.01.06 10:00 CriticismGuilty3701 apa pendapat lo soal animasi cipung abubu?

soal animasi ya, ada animasi buatan raffi ahmad yang judulnya cipung abubu, critanya tentang si aa yang gak sengaja masuk ke dunia boba (imajinasi) dalam tenda, dan menjadiin anggota baby R cs.
pas pertama kali tayang dan gak sengaja nonton episodenya agak biasa aja sih, mungkin critanya bakal meh aja. karena ini kan masih animasi anak-anak sih, jadi tak maklumin aja. tapi setelah gw make sedikit pemikiran dari otak gw satu-persatu dan nonton berkali-kali, ternyata ada yang salah ama ceritanya, editingnya, sama modelnya. gw bukannya ngehujat, tapi gw hanya ngerant aja sebagai animator 2d yang amatir
model karakter di cipung abubu ntah kenapa kek terasa malas gitu, mungkin kalo masih keliatan biasa aja gapapalah. karakternya kek terasa hampa tanpa detil yang kecil, mungkin biar gampang kali ngeanimasiinya .cuman, yang bikin gw ngeganggu dikit modelnya adalah mulutnya kek mo copot ama antara gusi sama gigi ( kalo di rl keknya bakalan ngilu dh:' ) (gw gak tau modeling 3d, ini hanya penglihatanku soal model karakternya)
yang bikin gw kerasa gak nyaman adalah editingnya. kalo lo liat ya, di yt kids pasti ada editing yang sangata fast pace setiap 2 detik. setiap 2-3 detik pasti ngecut mulu yang unrelated sama flow scenenya. nah sama kek cipung abubu, yang dimana setiap 2-4 detik pasti bakal cut abis-abisan. dan setiap cut pasti ada yang unrelated atau gak flow pula sama scene ke scene lainnya, kek pas dicut kok expresi dh berubah, pose dah berubah, kok ada yang bagian kek ilang ato kurang gitu, dsb
yang paling bikin gw resek adalah...
ceritanya pas nonton tu, gw ngira keknya ceritanya bakal kek tipikal animasi buat anak di indo. tapi setelah gw cerna-mencerna sedikit masuk ke otak gw, oh my god, that's bad, expektasi gw rendah, tapi ceritanya ntah kenapa agak buruk bet sampe-sampe gw kek kepengen bikin cerita soal self-insert di cipung abubu. kenapa gw bilang buruk? karena ada yang kadang agak gak logis bahkan ada konklusi agak ngeggantung. sebenarnya kalo di animasi anak-anak sih gapapa aja, asal harus ada penjelasan yang agak logis dikitlah. tapi kalo cipung abubu... hedeh, RIP logic. buat logikanya kek gimana, gw ngejelasin "lomba robot zuney" sama "andara diserang zombie!"
ceritanya tentang zuney yang kepengen ikut lomba I.T robotik SMA, terus mereka ngebantuin buat malsuin identitas zuney biar bisa ikut lomba dan ngebikin ramuan biar gede dan gak dicurigai. besoknya zuney ikut lomba dalam wujud badan SA yang masih tk sifatnya, selama acara berlangsung tiba-tiba tubuh zuney mulai mengecil sedikit demi sedikit dan LANGSUNG KABUR SELAMA LOMBA BERLANGSUNG TANPA IJIN, dan malamnya dia menang dalam lomba tanpa dicurigai sama keluarganya ini episode bikin gw nanya sesuatu: -kenapa kalian malsuin identitas walaupun ujung-ujungnya gak mempan kalo gak ada nama sekolahnya pas ditanya? -bisa-bisanya kabur gak pake ijin dulu. bukannya harus make ijin palsu kek mo kekamar mandi kek ato gimana kek, lah ini malah kabur dan dengan mudahnya menang. bukannya harusnya didiskualifikasi kalo kabur dan barang dari peserta diambil? -apa mereka gak sadar kalo ni anak yang bernama "zunairah" (yes, is actually her real name) aslinya zuney yang ikut dalam lomba anak SMA dan gak ada yang curiga soal adeknya menang yang literally masih TK. heck, bahkan si AA bilang "itu kan kamu, zuney. selamat ya!" bisa-bisanya keluarganya gak denger kalo dia ngomong gitu.
kalo soal episode soal zombie, ceritanya si bude lala ama om merri jadi zombie gegara megang bunga jamur yang diambil sama aa di greenhouse taman land. karena mama ama papanya lagi gak ada, akhirnya mereka ngeyembuhin efek tersebut sebelum lewat jam 12 malam. dan endinganya dimana sudah jam 12 lewat mama ama papa pulang dan malah jadi zombie yang bikin ngegantung hedeh, ini episode yang paling bikin gw emosi sampe gw bilang "OI GEBLEK, NAIK KETANGGALAH KALIAN IKI. ITU ZOMBIE JALANNE LAMBAT OI. BISA-BISANYA NAMBAH NGEREPOTIN YANG UJUNG-UJUNGNYA GAK DISELESAIN"
hedeh, capek mulut gw. itulah review dan kritik dari gw yang sanagt aneh ini. kalo ada pendapat lain mungkin gapapa kasih saran ama kritik
submitted by CriticismGuilty3701 to indonesia [link] [comments]


http://rodzice.org/