Contoh penulisan notulen

ChatGPT, chatbot AI paling terkenal yang bisa ngelakuin apa aja. Yang masih bingung silahkan baca !

2023.10.10 07:14 One_Ad434 ChatGPT, chatbot AI paling terkenal yang bisa ngelakuin apa aja. Yang masih bingung silahkan baca !

ChatGPT adalah model bahasa generatif yang dikembangkan oleh OpenAI. ChatGPT dilatih pada dataset teks dan kode yang sangat besar, dan dapat digunakan untuk menghasilkan teks, menerjemahkan bahasa, menulis berbagai jenis konten kreatif, dan menjawab pertanyaan kalian dengan cara yang informatif. ChatGPT masih dalam pengembangan, tetapi telah menunjukkan hasil yang mengesankan dalam berbagai tugas.

Berikut adalah beberapa fitur utama ChatGPT:

ChatGPT dapat menghasilkan teks yang mirip manusia. ChatGPT dapat menghasilkan teks yang terdengar alami dan koheren, baik dalam format percakapan maupun dalam format naratif.
ChatGPT dapat menerjemahkan bahasa. ChatGPT dapat menerjemahkan bahasa dari satu bahasa ke bahasa lain dengan akurat dan lancar.
ChatGPT dapat menulis berbagai jenis konten kreatif. ChatGPT dapat menulis berbagai jenis konten kreatif, seperti puisi, kode, skrip, karya musik, email, surat, dan lain-lain.
ChatGPT dapat menjawab pertanyaan kalian dengan cara yang informatif. ChatGPT dapat menjawab pertanyaan kalian dengan cara yang komprehensif dan informatif, bahkan jika pertanyaan kalian terbuka, menantang, atau aneh.
ChatGPT dapat digunakan oleh berbagai jenis pengguna, termasuk:

Pengembang: ChatGPT dapat membantu pengembang untuk menulis kode, menguji kode, dan menemukan bug.
Penulis: ChatGPT dapat membantu penulis untuk menulis berbagai jenis konten, seperti blog post, artikel, dan buku.
Siswa: ChatGPT dapat membantu siswa untuk belajar berbagai topik dan mengerjakan tugas sekolah mereka.
Pelanggan: ChatGPT dapat digunakan oleh perusahaan untuk menjawab pertanyaan pelanggan dan memberikan dukungan pelanggan.
Berikut adalah beberapa contoh penggunaan ChatGPT:

Seorang pengembang dapat menggunakan ChatGPT untuk menulis kode untuk aplikasi baru mereka.
Seorang penulis dapat menggunakan ChatGPT untuk menulis blog post tentang topik tertentu, seperti "tips menulis blog post yang sukses" atau "cara menjadi penulis lepas".
Seorang siswa dapat menggunakan ChatGPT untuk belajar tentang topik tertentu, seperti "apa itu pemanasan global?" atau "bagaimana cara menghitung luas segitiga?".
Perusahaan dapat menggunakan ChatGPT untuk menjawab pertanyaan pelanggan tentang produk atau layanan mereka.
ChatGPT masih dalam pengembangan, tetapi platform ini telah menunjukkan potensi yang besar untuk berbagai aplikasi. ChatGPT dapat digunakan untuk menciptakan pengalaman yang lebih menarik, informatif, dan produktif bagi pengguna di berbagai bidang.

Berikut adalah beberapa tips untuk menggunakan ChatGPT:

Gunakan bahasa yang jelas dan spesifik. Semakin jelas dan spesifik bahasa yang kalian gunakan, semakin baik hasil yang dihasilkan oleh ChatGPT.
Gunakan kata kunci yang relevan. Kata kunci adalah kata-kata yang menggambarkan apa yang ingin kalian hasilkan. ChatGPT akan menggunakan kata kunci tersebut untuk menghasilkan teks yang relevan.
Coba berbagai instruksi dan gaya penulisan. ChatGPT dapat menghasilkan berbagai gaya penulisan, mulai dari formal hingga informal. Eksperimen dengan berbagai instruksi dan gaya penulisan untuk menemukan kombinasi yang terbaik untuk Anda.
Edit dan proofread teks Anda. Meskipun ChatGPT dapat menghasilkan teks yang mirip manusia, tetap penting untuk mengedit dan proofread teks kalian sebelum menggunakannya.
Saya harap penjelasan ini bermanfaat. Jika kalian memiliki pertanyaan lain, jangan ragu untuk bertanya.

baca selengkapnya di : website
submitted by One_Ad434 to KecerdasanBuatan [link] [comments]


2023.10.10 07:06 One_Ad434 Penasaran dan mau nyoba Jasper AI tapi gak tau caranya ? Coba baca ini !

Jasper AI adalah platform kecerdasan buatan (AI) yang dapat membantu kalian menulis berbagai jenis konten, termasuk blog post, artikel, email marketing, dan iklan. Jasper AI menggunakan teknologi AI untuk menghasilkan teks yang mirip manusia dan relevan dengan topik yang kalian pilih.

Jasper AI memiliki beberapa fitur utama, yaitu:

AI Writer: Fitur ini memungkinkan kalian untuk menulis berbagai jenis konten hanya dengan memberikan instruksi singkat kepada Jasper AI. Misalnya, kalian dapat meminta Jasper AI untuk menulis blog post tentang topik tertentu, atau email marketing untuk mempromosikan produk Anda.
AI Content Improver: Fitur ini memungkinkan kalian untuk meningkatkan kualitas konten yang sudah kalian tulis. Jasper AI dapat membantu kalian memperbaiki tata bahasa, gaya penulisan, dan struktur konten Anda.
AI Research: Fitur ini memungkinkan kalian untuk melakukan riset tentang berbagai topik. Jasper AI dapat membantu kalian menemukan informasi yang relevan dengan konten yang ingin kalian tulis.
Jasper AI dapat digunakan oleh berbagai jenis pengguna, termasuk:

Blogger: Jasper AI dapat membantu blogger untuk menulis blog post lebih cepat dan lebih efisien. Jasper AI juga dapat membantu blogger untuk menghasilkan ide-ide baru untuk konten mereka.
Penulis konten: Jasper AI dapat membantu penulis konten untuk menulis berbagai jenis konten, seperti artikel, email marketing, dan iklan. Jasper AI juga dapat membantu penulis konten untuk meningkatkan kualitas konten mereka.
Pemilik bisnis: Jasper AI dapat membantu pemilik bisnis untuk menulis konten untuk situs web, blog, dan media sosial mereka. Jasper AI juga dapat membantu pemilik bisnis untuk menulis email marketing dan iklan.
Berikut adalah beberapa contoh penggunaan Jasper AI:

Seorang blogger dapat menggunakan Jasper AI untuk menulis blog post tentang topik tertentu, seperti "cara membuat blog yang sukses" atau "tips fotografi makanan".
Seorang penulis konten dapat menggunakan Jasper AI untuk menulis artikel tentang topik tertentu, seperti "manfaat menggunakan AI dalam pemasaran" atau "cara menulis email marketing yang efektif".
Seorang pemilik bisnis dapat menggunakan Jasper AI untuk menulis konten untuk situs web, blog, dan media sosial mereka, seperti "tentang kami", "produk kami", dan "layanan kami".
Jasper AI masih dalam pengembangan, tetapi platform ini telah menunjukkan potensi yang besar untuk berbagai aplikasi. Jasper AI dapat digunakan untuk menciptakan konten yang lebih menarik, informatif, dan persuasif.

Berikut adalah beberapa tips untuk menggunakan Jasper AI:

Gunakan instruksi yang jelas dan spesifik. Semakin jelas dan spesifik instruksi Anda, semakin baik hasil yang dihasilkan oleh Jasper AI.
Gunakan kata kunci yang relevan. Kata kunci adalah kata-kata yang menggambarkan konten yang ingin kalian tulis. Jasper AI akan menggunakan kata kunci tersebut untuk menghasilkan teks yang relevan.
Coba berbagai instruksi dan gaya penulisan. Jasper AI dapat menghasilkan berbagai gaya penulisan, mulai dari formal hingga informal. Eksperimen dengan berbagai instruksi dan gaya penulisan untuk menemukan kombinasi yang terbaik untuk Anda.
Edit dan proofread konten Anda. Meskipun Jasper AI dapat menghasilkan teks yang mirip manusia, tetap penting untuk mengedit dan proofread konten kalian sebelum mempublikasikannya.
Saya harap penjelasan ini bermanfaat. Jika kalian memiliki pertanyaan lain, jangan ragu untuk bertanya.

baca selengkapnya di : website
submitted by One_Ad434 to KecerdasanBuatan [link] [comments]


2022.10.22 11:31 anakterunaaliff اڤ يڠ اكن ترجادي بيلا توليسن جاوي ماسيه ديڬون سچارا رسمي اوله نڬارا رمڤون ملايو سمڤي سكارڠ؟

Ini menarik.Saya menyukai cadangan ini.Tetapi,saya juga fikir,apa akibat yang akan berlaku jika Tulisan Jawi diperguna rasmi.Kerana ada beberapa "kelemahan" dalam Tulisan Jawi ini.Salah satunya contoh macam ni : Pada surat Raja Ali Haji kepada Gabenor Belanda masa itu,di bahagian atas tertulis :كڤاد untuk Kepada,namun dalam bahagian yang lain pula ditulis sebagai كڤد.Maksudnya,penulisan lambang bunyi Tulisan Jawi belum baku atau standard.Walaupun ada DBP,menurut saya masih jauh dari harapan dan bahkan sangat menyimpang daripada hasrat Za'ba.Ejaan Jawi DBP disusun oleh ahli bahasa Melayu yang sama sekali tak kenal mengenal dengan sifat-sifat huruf Arab dan tatabahasa Arab.Akibatnya,Ejaan Jawi DBP disusun mengikuti teori Grammar yang mestilah menyimpang dari Za'ba yang menulis Jawi mengikut Nahwu Sharf.Contohnya : Hamzah.Bunyi ai menurut Jawi DBP adalah Baik ( بائیق ) bandingkan dengan Faidah ( (فائدة.Bunyi au menurut Ejaan DBP adalah Maupun ( مائوڤون ) bandingkan dengan Maujud ( (موجود.Bunyi ua menurut Jawi DBP adalah Luar ( لوئر ) bandingkan dengan Muafiq ( (موافِق.Bunyi ia menurut EJYD adalah Siapa ( سیئاڤ ) bandingkan dengan Kiamat ( (قِیامة.
submitted by anakterunaaliff to jawi [link] [comments]


2022.10.18 07:49 r31ya Asal mula kode nomor Plat di Indonesia

Asal mula kode nomor Plat di Indonesia
Setelah ada postingan menanyakan kenapa Kalimantan selatan platnomornya DA, dimana lain2nya [K]alimantan [U]tara, [K]alimantan [T]imur, dll.
Setelah googling dan buanyak nara sumber gak jelas.
Salah satu artikel yg timelinenya paling awal mengatakan, pengkodean wilayah berdasarkan Batalyon inggris yg datang untuk mengambil alih kekuasaan Belanda. Batalyon inggris diberi kode batalyon A sampai Z, dan kode wilayah diberikan sesuai kode bataylon yg sukses menguasai kota target, Batalyon A menguasai Banten, Batalyon L menguasai Surabaya. Disayangkan blum nemu sumber valid untuk cerita yg satu ini. (klo ada yg nemu tolong di post)
Redditor TheArstotzkan, menemukan sumber yg lebih valid yg juga tertera di sumber wiki. Yaitu artikel dari website belanda mengenai awal mulai pengkodean mobil jaman penjajahan belanda.
Dari artikel tersebut, diawal tahun 1900 ada peraturan klo mobil harus ada Plat tanda pengenal. Plat harus hitam putih, ada nama wilayah, dan nomor mobil. tetapi gak ada peraturan baku harus ditulis seperti apa dan ditaruh dimana. ada beberapa nama nama kota yg disingkat seperti ngasih kode CH(cirebon) ato SB (surabaya).
Pada tahun 1917, keluarlah peraturan standarisasi kode wilayah dan wujud penulisan plat nomor. Kode nomornya tidak tahu apakah melanjutan kode inggris atau hanya diberi dari mostly urut dari barat ke timur (A banten, L surabaya)
---
Berikut nara sumber artikel tersebut, buku "Handbook Motorist and Motorcyclist" dari Java Motor Club

Kode wilayah dari Handbook Motorist and Motorcyclist by Java Motor Club. 01

Kode wilayah dari Handbook Motorist and Motorcyclist by Java Motor Club. 02

Tata cara penulisan Plat Nomor dari Handbook Motorist and Motorcyclist by Java Motor Club

contoh plat mobil
https://www.conam.info/kentekens/kentekens-in-nederlands-indie
---
Setelah Kemerdekaan ditahun 1950an, berhubung dilakukan pemecahan wilayah baru, terjadi beberapa pengkodean ulang untuk wilayah2 tertentu Seperti kalimantan yg mekar dari 2 wilayah dijaman belanda, menjadi lebih banyak. Kalimantan Selatan tetap menggunakan Kode jaman belanda, tapi kalimantan barat yg pecah jadi beberapa propinsi mendapat kode wilayah baru. (artikel sumbernya gak ketemu lagi)
---
well, thats all folks, mau nyari tau lagi tapi kerjaan yg ditungguin akhirnya nongol. so procrastination over unfortunately. klo ada yg mau ngelanjut silahkan.
submitted by r31ya to indonesia [link] [comments]


2022.09.16 15:06 jabsdesigntips Belajar Copywriting bagi Pemula Dengan Cepat Yang Menghasilkan

Belajar Copywriting bagi Pemula Dengan Cepat Yang Menghasilkan
JABSDESIGNTIPS - Pernahkah Anda memaca konten media promosi iklan dan akhirnya Anda melakukan klik iklan terseut? Jika pernah erarti Anda sudah terhipnotis oleh copywriting. Ingin tahu leih lanjut tentang copywriting? Yuk elajar copywriting untuk pemula dengan cepat pada artikel erikut ini.
Belajar Copywriting bagi Pemula Dengan Cepat Yang Menghasilkan
Copywriting ukan hanya pekerjaan sepele tentang menulis saja dialik itu semua harus ada skill yang mumpuni untuk isa memuat tulisan yang mampu menghipnotis pemaca. Menulis disini ukan sekedar menulis iasa seperti artikel menulis memiliki teknik yang ereda.
Belajar menulis untuk pemula
Pada artikel seelumnya tentang apa itu menulis dijelaskan ahwa menulis adalah seni teknik Ditulis dengan tujuan untuk mendapatkan tanggapan dari pemaca.
Jika ditafsirkan secara terpisah salinan ditulis untuk tujuan pemasaran. Tulisan iasa ditemukan di wesite landing page media sosial poster slogan dan dalam entuk lainnya.
Sedangkan copywriting adalah teknik menulis untuk tujuan pemasaran. Seorang yang ekerja menulis copywriting diseut copywriter.
Contoh Copywriting
Agar leih mudah memahami tentang copywriting Kami akan memerikan eerapa contoh agar leih jelas. Walaupun arang yang dijual sama tetapi menggunakan copywriting ereda maka hasilnya akan ereda pula. Seelum menginjak materielajar copywriting erikut contoh copywriting.
Tanpa copywriting
Dijual skincare yang isa memuat tamah cantik Obat penggemuk badan dalam 1 bulan Dibuka pendaftaran bimbel masuk PTN
Dengan copywriting
Siapa yang ingin memiliki kulit yang sehat glowing dan cantik? Cara cepat menggemukan adan hanya dalam 1 ulan saja tanpa menggunakan ahan kimia. Jangan takut tidak masuk PTN persiapkan dari sekarang ersama imel masuk PTN ersama Kami. Nah dari ketiga contoh diatas pemaca akan leih tertarik tulisan yang menggunakan copywriting tetapi untuk isa memuat copywriting yang menarik Anda perlu elajar copywriting terleih dahulu.
Belajar Copywriting Untuk Pemula
Untuk isa menjadi seorang copywriter handal apa saja yang harus dipelajari? Nah erikut Kami sudah merangkum materi untuk elajar copywriting dengan mudah untuk para pemula.
1. Pelajari produknya
Tahap pertama dalam elajar copywriting adalah Anda harus mengenali produknya terleih dahulu. Ini menjadi kunci utama dalam elajar copywriting pemula.
Product Life Cycle
Pelajari keleihan dan kekurangan dari produk yang akan Anda jual terseut. Anda juga perlu mencari keunikan dari produk yang memedakan dengan produk kompetitor. Tugas pertama Anda adalah meneliti produk secara menyeluruh. Jika perlu uat daftar pengetahuan produk seagai erikut:
  • Informasi dasar tentang produk
  • Desain produk
  • Komposisi produk
  • Proses pemuatan
  • Penggunaan
  • Masa pakai
  • Harga semua
  • Bandingkan dengan pesaing
  • Manfaat
  • Produk unik
2. Riset keutuhan konsumen
Riset keutuhan konsumen. Karena nantinya Anda akan menulis untuk konsumen maka materi yang diuat harus sesuai dengan keutuhan konsumen.
Penelitian tentang permintaan konsumen ini ertujuan agar produk yang dijual dapat memenuhi keutuhan konsumen. Untuk mendapatkan data yang valid Anda dapat menggunakan metode survei konsumen langsung. Nah dari hasil riset inilah nantinya semua data dikumpulkan dan diuat kesimpulan menjadi materi untuk memuat copywriting.
3. Buat headline menarik
Belajar copywriting ketiga adalah praktek memuat headline yang menarik minat pemaca. Kriteria headline yang aik adalah tidak terlalu panjang dan erteletele kuncinya headline harus menarik.
Headline dengan data
Headline akan menjadi ojek yang akan dilihat oleh calon konsumen pertama kali daripada konten. Untuk itu kualitas copywriting skill Anda diuji disini apakah dari copywriting ini isa menarik minat konsumen untuk memukanya.
Agar menarik Anda isa menyertakan 3 hal erikut yang terukti ampuh menarik minat pemaca:
Gunakan data dan angka
Riset menyeutkan ahwa headline isa menyumangkan 50 keseluruhan konten yang Anda uat. Jika Anda gagal dalam memuat headline yang menarik maka Anda erpotensi kehilangan anyak konsumen disini.
Berikan alasan
Terkadang anyak orang yang memuat headline dengan istilah dan katakata yang sulit dimengerti sedangkan pemaca tidak mengetahuinya. Yang memuat pemaca tertarik adalah apa saja manfaat yang akan didapatkannya.
Beerapa kata yang sering digunakan dalam judul seperti: Alasan Nasihat. Fakta Rahasia Strategi Cara Ide dll.
Call to Attention
Tujuan utama headline adalah untuk menarik pemaca sehingga setiap headline yang keluar harus mencantumkan ajakan untuk ertindak pada pemaca.
Buat Copy Berkualitas
Tentu saja untuk memuat headline seanyak mungkin Anda perlu menggaungkannya dengan copy yang erkualitas.
Dalam urutan pemuatan agar pemaca tidak pergi maka usahakan memuat paragraf pemuka yang menarik. Ada eerapa cara dalam memuat paragraf pertama menarik dengan menyisipkan rasa empati memeerkan fakta dan memuat audiens penasaran.
Selanjutnya dalam penulisan materi copy gunakan ahasa yang sederhana mudah dipahami. Tidak perlu menggunakan kata yang jarang dipakai saat erkomunikasi seharihari. Untuk panjang kalimat usahakan tidak terlalu panjang dan juga untuk satu paragraf cukup 23 kalimat saja agar enak saat memaca.
Gunakan kata ganti orang pertama “Andakamu” agar seolaholah tulisan yang Anda uat ericara langsung dengan pemaca. Copywriting yang leih personal akan menghasilkan konversi yang leih esar.
Dalam penulisan copy memang seharusnya Anda menyeutkan fiturfitur yang dimiliki. Namun jangan terpaku pada fiturfitur yang dimiliki seutkan manfaat serta keleihan produk yang dimiliki diandingkan dengan kompetitor.
5. Ajakan Bertindak Tomol CTA
Sekarang sumer utama dalam mempelajari copywriting adalah menyediakan frasa ajakan ertindak kepada konsumen. Ada eragai jenis frasa CTA tergantung pada tujuan yang Anda tetapkan untuk diri sendiri. Contoh frasa ajakan ertindak seperti daftar sekarang silakan eli pesan sekarang klik di sini daftar sekarang huungi kami dan anyak lagi.
Kesimpulan
Jadi pemahasan tentang elajar copywriting untuk pemula itu mudah. Ada eerapa langkah untuk mencapai copywriting yang menarik dimulai dengan riset produk riset konsumen pemuatan headline copywriting dan terakhir ajakan ertindak.
Untuk memaksimalkan penjualan isnis Anda sepertinya Anda memutuhkan layanan wesite. Situs we memungkinkan Anda menggunakannya untuk eragai tujuan termasuk penjualan langsung ke konsumen. Dengan seuah wesite Anda juga eas untuk menyesuaikannya dengan keinginan Anda.
Thanks to :
TIPSBLOGGERPEMULA
TIPSBLOGCOMPUTER
BLOGSERBASERBI
BLOGMEMASAK
submitted by jabsdesigntips to u/jabsdesigntips [link] [comments]


2022.08.22 13:02 normally_stable guys tolong bagi idea

guys tolong bagi idea submitted by normally_stable to Bolehland [link] [comments]


2022.01.07 07:55 Virtual_Ad_7599 Apa itu JQuery? Arti, Fungsi, Fitur, dan Contohnya

Membuat website yang menarik dan interaktif, segala bentuk library JavaScript banyak digunakan oleh developer. Namun, developer sering kali mengalami kesulitan menggunakan JavaScript karena sintaksnya yang sangat rumit. Terlebih bagi para pemula yang masih belajar cara membangun sebuah website. Oleh karena itu, jQuery hadir sebagai solusi untuk membantu developer memahami dan menggunakan JavaScript saat proses pengembangan aplikasi web dilakukan. Pada artikel ini, kami akan membahas mengenai apa itu jQuery, mulai dari pengertian, fungsi, hingga contohnya. Yuk, simak.

Apa itu JQuery? Arti, Fungsi, Fitur, dan Contohnya

Apa itu jQuery
Diperkenalkan oleh John Resig pada tahun 2006, Apa itu jQuery?, jQuery adalah library JavaScript yang populer digunakan untuk memudahkan dalam menggunakan dan menerapkan JavaScript.
Bahasa pemrograman ini membuat pemrosesan pada HTML menjadi lebih sederhana, seperti manipulasi dokumen, animasi, event handling, dan Ajax. Hal ini dikarenakan jQuery didukung dengan API yang mudah untuk dimplementasikan dan dapat berjalan di berbagai macam browser. Sehingga konsistensi dari suatu code/script dapat berjalan dengan lancar di berbagai jenis browser terus terjaga.
Fungsi JQuery
Fitur-Fitur jQuery
JQuery memiliki beberapa fitur yang cukup lengkap, di antaranya :

Contoh jQuery

Berikut bukti bahwa jQuery mampu memudahkan aktivitas pengembangan. Berikut beberapa contohnya :
$(document).ready(function(){ $(“button”).click(function(){ $(“div”).animate({left: ‘250px’}); }); });
$(document).ready(function(){ $(“button”).click(function(){ $(“#div1”).fadeIn(); $(“#div2”).fadeIn(“slow”); $(“#div3”).fadeIn(3000); }); });
$(“button”).click(function(){ $(“h1, h2, p”).toggleClass(“blue”); });
$(document).ready(function(){ $(“#hide”).click(function(){ $(“p”).hide(); }); $(“#show”).click(function(){ $(“p”).show(); }); });
submitted by Virtual_Ad_7599 to u/Virtual_Ad_7599 [link] [comments]


2021.12.30 08:14 Virtual_Ad_7599 Kenali Apa itu Bootstrap Secara Lengkap Beserta Cara Mengunakannya

Website merupakan bagian dari teknologi yang kini banyak digunakan oleh banyak orang. Di dalam website terdapat banyak hal penting yang perlu diperhatikan, seperti bootstrap. Apa itu bootstrap? bootstrap diterapkan guna menghasilkan website responsif dan nyaman untuk digunakan oleh user. Dengan website yang responsif, tentu saja website dapat diakses dengan mudah melalui berbagai macam perangkat.
Sebenarnya apa itu bootstrap? Yuk, kenali bootstrap secara menyeluruh melalaui penjelasan di bawah ini.

Apa itu Boostrap dan Cara Mengunakannya

Apa itu Bootstrap

Apa itu bootstrap? Bootstrap adalah framework CSS yang khusus dibuat untuk kebutuhan pembuatan tampilan desain visual dari website, atau aplikasi. Sederhananya, bootstrap merupakan framework yang berfokus pada pengembangan front-end website.
Sebagai bagian dari framework HTML, CSS, dan JavaScript, bootstrap kerap dianggap populer di kalangan web developer. Pasalnya, hampir semua web developer menggunakan bootstrap agar proses pengembangan front-end menjadi lebih mudah dan cepat. Dengan bootstrap, developer hanya harus menambahkan class tertentu misalnya membuat tombol, grid, navigasi, dan lain sebagainya.
Sudah terdapat komponen dasar di dalam bootstrap seperti class-interface yang sudah dirancang sedemikian rupa untuk menciptakan tampilan yang menarik, bersih, dan ringan. Proses pengembangan dengan menerapkan bootstrap akan menghasilkan website yang lebih responsif. Artinya halaman website dapat disesuaikan dengan ukuran monitor device, sehingga user bisa mengakses web dengan nyaman melalui ponsel, tablet, atau desktop.
Salah satu website besar yang menggunakan bootstrap adalah Twitter. Bahkan, awalnya bootstrap sendiri bernama Twitter Blueprint. Mengapa demikian? Hal itu dikarenakan bootstrap ini dulunya diciptakan dan dikembangkan oleh para developer Twitter. Sehingga, bootstrap juga kini sering disebut dengan Twitter Bootstrap.
Tentunya bootstrap memiliki fungsinya sendiri untuk memudahkan pekerjaan para web developer. Berikut beberapa fungsi bootstrap :

Keunggulan Bootstrap

Bootstrap sering kali digunakan, karena terdapat berbagai keuntungan di dalamnya. Berikut keunggulan Bootstrap :

Cara menggunakan Bootstrap

Terlebih dahulu melakukan instalasi melalui Bower, NPM, Composer, atau juga bisa menggunakan Bootstrap CDN (Content Delivery Network) supaya lebih mudah nantinya. Bootstrap dapat didownload langsung pada website resmi getbootstrap.com. Menginstal atau melakukan pemasangan bootstrap harus dilakukan oleh para profesional yang sudah terlatih, karena tidak semua developer atau programmer bisa memasang bootstrap ini.
Dalam penerapannya, framework bootstrap )dapat dikatakan cukup mudah dan tidak memerlukan penulisan rangkaian kode yang panjang. Pembaruan pada versi terbaru bootstrap menambahkan fleksibilitas dari bootstrap itu sendiri. Berikut fitur yang dapat dikustomisasi pada bootstrap :
1. Pembuatan Tabel
Bootstrap memberikan kemudahan dalam mengembangkan struktur tabel. Penulisan kode program lebih singkat, jelas, dan mudah dipahami. Cukup dengan menambahkan atribut class saja. Berikut contoh penulisannya :
,
.
2. Tampilan Gambar
Penambahan elemen gambar dengan berbagai jenis bentuk dapat dilakukan pada bootstrap. Berikut contoh penulisan perintah untuk gambar :
atau .
3. Menambah Button
cara menambah button Anda harus menulis perintah pada atribut class,“.btn”, “.btn-primary (untuk tombol berwarna biru)’, “.btn-secondary (tombol berwarna abu-abu)”, dan masih banyak lagi.
Baca Juga:Mengenal Karir Back End Developer Beserta Skill yang Harus Dikuasai
submitted by Virtual_Ad_7599 to u/Virtual_Ad_7599 [link][comments]


2021.11.19 21:26 DivisiHumasPolri Penafsiran Pancasila: Beberapa Hal yang Perlu Diketahui (Essay)

Mengenai Pancasila dan Penafsirannya

Pancasila adalah ideologi negara sekaligus falsafah kehidupan berbangsa. Tetapi jarang benar-benar dibahas secara kritis, melainkan antara tidak dianggap serius, maupun dianggap sebagai hukum mutlak (dan kemudian digunakan sebagai senjata politik). Keduanya punya sumber yang sama: Kurangnya pemahaman akan Pancasila. Orang bisa mengetahui tapi tidak memahami, ini yang seringkali menjadi masalah, menyebabkan ketidaksepahaman bahkan penyelewengan.
Semua WNI tentunya paling tidak mengetahui Pancasila, alias menghafal Pancasila dari sila 1 sampai sila 5. Tapi tidak benar-benar memahami, atau memahami hanya secara dangkal, tapi kemudian digunakan untuk menyerang lawan politik. Ini dikarenakan tidak benar-benar ada pedoman yang dapat menjelaskan Pancasila tanpa menimbulkan indoktrinasi maupun multitafsir. Hasilnya adalah dalam suatu isu, kedua belah pihak bisa sama-sama mengklaim bahwa mereka menerapkan dan menjunjung Pancasila. Bagaimana bisa suatu ideologi yang menjadi dasar negara, menjadi sumber semua hukum di negara, ternyata tidak substantif? Jika kaum A bilang "Kebebasan beragama itu Ketuhanan Yang Maha Esa!", sedangkan kaum B bilang "Agama itu yang paling utama!", mana yang benar? Ini problematik karena keduanya sama-sama menggunakan argumen kalau mereka berprinsip Ketuhanan Yang Maha Esa, tapi manakah pihak yang benar?
Inilah mengapa Pancasila perlu dibahas secara mendalam, secara hakikatnya. Jadi Pancasila bukan hanya 5 kalimat yang harus kita hafal, kita patuhi, tapi tidak kita pahami, ini yang perlu diluruskan. Karena sebenarnya sangat bisa Pancasila itu dipahami, cuma jarang saja yang membahas karena memang di level atas sulit (terbentur oleh konstitusi), dan di level bawah juga sulit (karena level pendidikan masyarakat). Diperlukan paling tidak adanya pedoman atau pemahaman mendasar untuk menafsirkan Pancasila, untuk mengklarifikasi nilai-nilai dan prinsip-prinsip di dalamnya agar ada kesapahaman. Layaknya teks Kitab Suci yang memang dijabarkan singkat dalam teks namun belum tentu dapat ditangkap apa maknanya secara langsung, dan oleh karena itu memerlukan pemahaman intepretatif. Perlu untuk memahami Pancasila lebih dalam dan lebih luas dari sekedar butir-butir penghayatannya maupun ayat-ayat dalam pasal-pasal UUD. Mengetahui beberapa hal-hal esensial mengenai interpretasi dan implementasi Pancasila, bisa menjadi titik awal bagi civic education warga negara mengenai nilai serta isu-isu seputar Pancasila secara lebih komprehensif.

Sila-sila Pancasila: Isu-isu Mengenai Interpretasi dan Implementasi

"Pancasila"

Ketuhanan yang Maha Esa
Kemanusiaan yang adil dan beradab
Persatuan Indonesia
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam pemusyawaratan/perwakilan
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Pancasila yang hanya berisi 5 kalimat singkat tidak sesederhana kelihatannya. 5 Kalimat ini adalah fondasi dari seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara. Tapi bagi kebanyakan orang, memahami Pancasila luput dari perhatian mereka. Ironisnya walau begitu, apabila Pancasila dianggap tidak mampu menjawab persoalan sosial, kritik akan cepat menyalahkan Pancasila. Kritik dan penyampaian pendapat tentunya diperbolehkan oleh Pancasila. Tetapi perlu juga untuk memahami terlebih dahulu sedikit banyak mengenai Pancasila, apa nilai yang dikandungnya, dan mengapa ada permasalahan dalam penerapannya?
Saya disini akan menguraikan sedikit beberapa persoalan mengenai interpretasi Pancasila dan persoalan implementasinya di masyarakat.
Ketuhanan yang Maha Esa
  • Apa yang dimaksud "Ketuhanan" dan "Esa"?. Kebanyakan akan berasumsi sederhana dengan menyamakan "Ketuhanan" dengan "Keagamaan" karena keduanya dianggap selalu berkaitan. Namun sebenarnya tidak, karena seseorang bisa ber-Tuhan tanpa beragama, juga bisa beragama tanpa ber-Tuhan seperti kebanyakan para penganut agama KTP. Sukarno dan Hatta pada awalnya pun mengkonsepsikan Ketuhanan bukan berarti Indonesia harus dijalankan dengan selalu mereferensikan kepada hukum Tuhan, tidak. Namun bahwa negara mengakui esensi Ketuhanan dan kepercayaan kepada Tuhan YME, dan mengakui peran-Nya dalam kemerdekaan dan kehidupan berbangsa di Indonesia. "Mengakui", bukan "menerapkan", jadi kewajibannya hanya sekedar mengakui ada peran Ketuhanan disana, tapi bukan berarti harus ber-Tuhan dengan cara tertentu, maupun harus menerapkan hukum Tuhan di masyarakat, tidak. Tetapi, bahwa bangsa Indonesia yang secara sosiologis dianggap cukup religius, dan secara innate dan kolektif, mengakui peran Tuhan terhadap karya kebangsaan Indonesia dari kemerdekaan hingga sekarang. Hanya itu saja, oleh karena pengakuan itu pun maka dikatakan "Ketuhanan" sebagai salah satu prinsip dasar negara. Seperti kutipan berikut "bukan memisahkan antara agama dengan negara (yang implikasinya adalah negara sama sekali tidak punya unsur Ketuhanan), melainkan memisahkan urusan agama dengan urusan negara (yang berarti bahwa agama tidak bisa diperalat oleh negara, dan negara pun tidak bisa menjadi alat dari agama tertentu)".
  • Definisi "agama" di Indonesia juga menjadi isu yang sensitif, karena agama diakui oleh negara, namun terbatas di 6 agama resmi, dengan definisi yang agak janggal. Contoh kejanggalan itu dengan membedakan antara Kristen dan Katolik, padahal Katolik itu ya Kristen. Dari pemahaman saya pribadi ini mungkin dikarenakan klasifikasi tersebut dibuat di zaman kolonial Belanda, yang ingin membedakan Kristen (Protestan) yang merupakan agama kebanyakan orang Belanda, dengan Katolik yang pada saat itu memiliki stigma tertentu diantara kaum Protestan (karena konflik historis). Klasifikasi agama yang terbatas ini juga problematik untuk mereka yang beragama di luar 6 agama yang diakui, seperti Yahudi misalnya. Yahudi jelas merupakan agama Abrahamik tertua, dan menjadi "pendahulu" secara langsung dari agama Kristen. Namun tidak memiliki status yang jelas dalam negara. Beberapa berpendapat bahwa Yahudi dapat diklasifikasikan Kristen (Protestan) di KTP. Namun, pendapat kaum Yahudi sendiri banyak yang lebih memilih menulis "kepercayaan" atau dikosongi sama sekali karena kelemahan sistem klasifikasi 6 agama resmi ini. Bahkan yang sudah resmi pun sebenarnya dimasukkan dan diklasifikasi secara arbitrary, contohnya Konghucu. Konghucu sebenarnya bukan agama seperti dalam definisi abrahamik yang mewajibkan doktrin Ketuhanan tertentu dengan praktik ibadah tertentu. Sedangkan Konghucu lebih akurat dideskripsikan sebagai "Chinese folk religion", atau malah sekedar "falsafah confucius", jadi bukan agama. Klasifikasi Konghucu sebagai agama hanyala suatu langkah untuk emansipasi kebudayan Tionghoa di Indonesia, namun definisi "agama Konghucu" sebenarnya agak rancu.
  • Definisi "Esa" ini menimbulkan perdebatan sejak awal konsepsi Pancasila. "Esa" umumnya didefinisikan sebagai "Satu". Jadi "Ketuhanan yang Maha Satu", ini kan bermasalah untuk agama-agama yang politheis. Lalu bagaimana cara untuk reconcile kontradiksi prinsip ini? Ada dua cara, 1. Mengganti definisi "Esa", 2. Mengganti kepercayaan agama itu sendiri. Keduanya sama-sama dilakukan. Contohnya di Wikipedia bahasa Bule, disebutkan bahwa sila pertama itu "Belief in Almighty God", yang berarti konsepsi "Esa" sebagai "nature of being almighty", jadi kepercayaan akan peran Tuhan yang memiliki kuasa terhadap dunia. Di sisi lain, pengertian "Esa" sebagai "Satu" ini malah mengubah agama-agama yang selama ini jelas Politheis. Seperti Hindu yang secara tradisional terpusat pada 3 Dewa Trimurti, namun kemudian menggagas konsep "Sang Hyang Widhi" sebagai "Ketuhanan yang Maha Esa/ Satu". Buddha juga demikian dengan konsep "Sang Hyang Adibuddha". Perlu ada keputusan final mengenai definisi Esa ini, karena tidak mungkin jika semua kepercayaan resmi harus dicari dulu esensi monotheis-nya baru bisa dikatakan sesuai Pancasila. Begitu juga bagi aliran kepercayaan yang kurang umum di masyarakat dan tidak bisa dicocokkan ke dalam konsepsi agama lain, bukan berarti tidak Berketuhanan, perlu dicari titik temu dan tidak sekedar solusi birokratis seperti urusan kolom agama KTP.
  • Perlu diingat juga bahwa secara historis, dokumen Pancasila yang sekarang adalah turunan dari Piagam Jakarta. Piagam Jakarta adalah rancangan bagi preambule UUD 1945, namun memiliki Sila Pertama yang agak berbeda, yaitu " Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya". Jadi ada implikasi keistimewaan tertentu bagi agama Islam dalam Pancasila versi Piagam Jakarta. Sila ini pada saat itu tentunya diprotes oleh perwakilan yang beragama selain Islam, dan pada akhirnya diganti menjadi "Ketuhanan Yang Maha Esa". Legacy ini perlu diingat, agar diketahui bahwa dulu keistimewaan agama tertentu pernah masuk ke dalam Pancasila, namun pada akhirnya diganti. Maka dari itu memasukkan kepentingan agama tertentu ke dalam Pancasila tentunya salah, karena sudah disepakati prinsipnya dulu sebelum disahkannya teks Pancasila dalam preambule UUD 1945.
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
  • Kemanusiaan memang harus adil dan juga beradab. Namun, kemanusiaan menurut siapa yang kita anut? Bagaimana standar seseorang hingga ia dapat dianggap manusiawi/ berkemanusiaan? Ada yang berpendapat bahwa standar kemanusiaan Indonesia itu harus mengikuti standar internasional alias definisi HAM menurut PBB dan dunia barat. Tidak salah, namun ini akan bermasalah jika kita dihadapkan dalam situasi real di Indonesia. Contohnya mengenai kasus Papua, penuh dengan dilemma bagaimana harus menerapkan kemanusiaan yang adil dan beradab itu. Apakah operasi militer di Papua itu berkemanusiaan? menurut standar barat tidak karena buktinya mereka sering mengecam Indonesia karena kasus Papua itu. Ataukah membiarkan Papua dalam situasi kacau karena aktivitas KKB itulah yang tidak berkemanusiaan? Inilah masalah yang dihadapi pemerintah saat ini, dan bahwa kemanusiaan bisa jadi sangat relatif maknanya, tergantung perspektif masing-masing pihak.
  • Makna "adil" sangatlah sederhana namun penerapannya seringkali tidak bisa ideal. Ambil contoh kasus di Padang, dimana siswi non-muslim juga diwajibkan memakai kerudung. Iya bagi beberapa dari kita mungkin bisa secara langsung melihat pelanggaran falsafah Pancasila disana. Tapi bagi banyak orang, tindakan tidak termasuk "memaksa", tapi "menganjurkan dengan maksud baik", bisa jadi malah menggunakan sila pertama sebagai alasan. Padahal itu juga tidak adil bagi mereka yang berbeda agama di suatu institusi, banyak terjadi dan itupun hanya di institusi Negeri. Di perusahaan swasta ini banyak terjadi, hanya karena perusahaan adalah kepemilikan pribadi bukan berarti kita boleh bertindak semena-mena pada karyawan kita. Ada banyak kasus dalam suatu perusahaan, sangat sulit jika kamu etnis dan agama tertentu untuk naik pangkat atau memperoleh gaji tinggi. Perlakuan ini jelas tidak adil tetapi marak dilakukan karena alasannya perusahaan milik pribadi maka bebas untuk membuat peraturan sendiri.
  • Beradab menjadi suatu isu yang lebih rumit lagi. Karena makna "civilized" sendiri sangat bias dalam hal kultural. Beradab sangat terikat dengan nilai-nilai yang ada di masyarakat yang dianggap "sopan, bermoral" dsb. Tentunya ini akan cenderung membuat adanya dominant worldview akan apa yang dianggap "beradab". Contohnya, apakah perang suku seperti yang terjadi di Papua beradab? ataupun budaya-budaya lain di Indonesia yang lekat akan kekerasan? Nah ini masalahnya, apakah budaya ini termasuk beradab? jika iya maka sama dengan mengakui budaya kekerasan itu beradab, tapi di sisi lain, jika tidak maka bisa dituduh bias karena dianggap tidak menghormati budaya setempat.
Persatuan Indonesia
  • Salah satu kritik yang paling banyak dilayangkan kepada sila ketiga ini adalah "Sila ketiga selalu diutamakan, namun pada penerapannya banyak melanggar sila kedua dan kelima". Sila Persatuan Indonesia saya rasa cukup jelas pengertiannya: Bahwa persatuan dan kesatuan negara Indonesia adalah suatu hal yang fundamental dalam kehidupan bernegara. Sila ini bisa dibilang adalah fondasi dari pemahaman nasionalisme Indonesia. Bahwa semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" paling utamanya berhembus dalam sila ini. Bahkan bisa dibilang doktrin negara kesatuan/ unitary state Indonesia juga sumbernya adalah sila ketiga, interpretasi inipun lah yang menghasilkan slogan "NKRI Harga Mati" dsb. Ironisnya, jargon-jargon yang bersumber dari Sila Ketiga, malah seringkali menjadi bumerang. Contohnya mengenai kasus Papua, harus diakui bahwa memang konflik Papua menjadi isu kontemporer yang nyata yang menggoyang prinsip sila ketiga. Memang, bahwa kesatuan bangsa itu merupakan prioritas tinggi, namun pada prakteknya orang-orang menyalahpahami sila ketiga dan malah melakukan hal yang melanggar prinsip persatuan seperti pada kasus pengepungan asrama mahasiswa Papua di Surabaya, bahkan sampai mengeluarkan kata-kata berbau SARA.
  • Mengenai arti "persatuan" sendiri dalam konteks konstitutsi, memunculkan beberapa perdebatan. Seperti yang telah dijelaskan, seiring waktu, muncul doktrin-doktrin dalam kehidupan bernegara yang menjadi pedoman tidak resmi dalam memahami Pancasila, contohnya slogan "NKRI Harga Mati". Masalahnya adalah kata "NKRI" secara spesifik, yaitu bahwa doktrin yang berlaku di era ini adalah Indonesia mutlak berbentuk negara kesatuan (NKRI). Tentunya ini berarti opsi Indonesia menjadi negara federal tidak dimungkinkan untuk terjadi, dan memang benar mengamandemen ayat mengenai bentuk negara kesatuan tidak dimungkinkan bagi MPR. Tentunya ini membatasi Indonesia untuk harus selalu berfikir dalam konteks negara kesatuan yang terpusat, dan ini tentu menjadi perdebatan tersendiri bagi mereka yang berpendapat bahwa keberagaman Indonesia lebih cocok diatur dalam model negara federal.
    Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
  • Intisari mengenai sila keempat ini adalah mengenai "Kerakyatan". Poin "kerakyatan" inilah yang menjadi basis bagi bentuk negara Indonesia, Republik, yang berdasarkan pada prinsip kedaulatan rakyat. Namun kedaulatan yang bagaimana? yaitu yang "dipimpin" oleh "hikmat kebijaksaan" dalam "permusyawaratan/ perwakilan". Apa maksud kalimat ini? bahwa sistem republik Indonesia, tidak dimungkinkan untuk memakai demokrasi langsung, tapi harus secara reprsentatif. Semua lembaga tinggi negara didasaran pada prinsip ini, terutama mengenai lembaga legislatif. "Hikmat kebijaksanaan" memiliki implikasi pada semacam gambaran sistem republik aristokrasi yang dipimpin oleh orang yang berkompeten di bidangnya (aristokrasi = rule of the best) , namun masih merupakan representasi rakyat yang sah. "Dalam permusyawaratan / perwakilan", perlu disadari bahwa secara gramatikal, tulisannya semestiya dibaca "atau". Jadi yang dikonsepsikan adalah permusyawaratan atau perwakilan (seperti saat kita menulis dan/ atau). Jadi, sebenarnya sistem pemerintahan yang dikonsepsikan, tidak harus sepaket permusyawatan DAN perwakilan. Bisa salah satu saja, maupun keduanya sekaligus, tetapi implikasinya tidak wajib. Namun, para bapak bangsa dulu menyadari keambiguan penulisan sila ini, dan oleh karena itu doktrin yang diajarkan kepada siswa sejak sekolah adalah "pemusyawaratan-perwakilan". Frasa yang ambigu tersebut ditujukan untuk mencegah anak bangsa mempermasalahkan celah tersebut untuk mengkritik baik poin musyawarah maupun perwakilan.
  • Masalah utama dari sila ini tentunya adalah dalam penerapan dalam sistem ketatanegaraan. Secara praktis setiap kata dalam sila ini dapat digugat penafsirannya, dalam konteks untuk mengkiritk pemerintah. Pemerintahan harus "kerakyatan", namun apakah itu tercermin dalam pelaksanaannya? dengan banyaknya tuduhan oligarki dan semacamnya. Pemerintahan juga harus "hikmat dan kebijaksanaan", namun apakah aparat dan pejabat sudah menerapkan hikmat dengan penuh kebijaksanaan? Selanjutnya "permusyawaratan/ perwakilan" juga menjadi sasaran empuk dengan banyaknya ketidakpuasan terhadap "wakil rakyat". Ditambah lagi dengan beberapa pihak yang menafsirakan "permusyarawatan" secara harfiah dan ketat hanya bermakna "musyawarah" dan "syura" dalam arti aslinya. Ini juga digunakan untuk mendiskreditkan sistem politik elektoral (yang dianggap bukan musyarawah yang merupakan kesepakatan satu suara, bukan one man one vote).
    Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
  • Istilah "keadilan sosial" sendiri membawa stigma tertentu. Kesan dalam pandangan kontemporer cenderung memahami "keadilan sosial" sebagai suatu paham yang agak "kiri", dan secara istilah terkati dengan "sosialisme" (dalam artian blok timur). Namun sebenarnya tidak, Sukarno sendiri pernah berkomentar mengenai pengertian keadilan sosial: “Keadilan sosial ialah suatu masyarakat atau sifat suatu masyarakat adil dan makmur, berbahagia buat semua orang, tidak ada penghinaan, tidak ada penindasan, tidak ada penghisapan” . Jadi sebenarnya konsepsi sila kelima mendekati konsep welfare state seperti yang diterapkan beberapa negara maju (yang kebanyakan adalah negara barat/ west). Bahkan bisa jadi sebenarnya membawa juga beberapa paham "political correctness" (tidak ada penghinaan). Namun tentunya, masalah ada di penerapannya. Orientasi utama sila kelima pada hakikatnya cukup maju dalam konsep, karena banyak isu sosio-politik yang banyak diperdebatkan sekarang, sudah dikonseptualisasikan dalam sila kelima sejak lama. Karena "keadilan sosial" tidaklah hanya menyangkut kesetaraan dalam artian "equality", namun juga "equity". "Keadilan" dengan menyesuaikan keadaan rakyat itu sendiri, keadilan dalam masyarakat, dalam semua segi, dari latar belakang apapun, tapi bukan sepenuhnya sama rata sama rasa juga, seperti dalam konsepsi marxisme. Keadilan dalam kesempatan memperoleh fasilitas dan jaminan hak oleh negara dan masyarakat, itulah inti sila kelima. Namun, ideal yang seperti ini tentunya sangat "mahal" untuk dilaksanakan, dan memang tidak mungkin diraih tanpa kemajuan sosial ekonomi rakyat itu sendiri.
  • Kecacatan sila kelima murni ada dalam penerapannya yang belum sesuai ekspektasi (yang cukup tinggi berdasarkan konsep idealnya). Tidak benar-benar ada kelemahan dalam intisari pemikirannya. Hanya saya memang, kondisi negara dan masyarakat yang kurang ideal, seringkali menyebabkan banyak pelanggaran yang terjadi tanpa bisa dicegah oleh negara, atau bahkan dilakukan oleh aparat dan institusi negara itu sendiri. Itu sebenarnya fenomena nation-building yang lumrah di antara negara berkembang, dimana instabilitas politik dan ekonomi sering terjadi. Maka solusi paling utama bagi kecacatan dalam pelaksanaan sila kelima adalah untuk meningkatkan stabilitas politik dan perekonomian. Jika keduanya stabil dan tumbuh pesat, maka tentunya tercipta kondisi ideal untuk mewujudkan keadilan sosial, tanpa adanya ancaman goncangan politik maupun krisis ekonomi (dimana keduanya menjadi penyebab utama mengapa sila kelima sering gagal terlaksana).

Konsep-konsep yang Esensial untuk Diketahui dalam Penafsiran Pancasila

Penafsiran pancasila dapat dibantu dengan beberapa kerangka pikir dan doktrin
- Pancasila yang hierarkis
Pemahaman ini melihat Pancasila memiliki hierarki sila. Umumnya sila pertama menjadi sila yang dianggap "terpenting" dengan berbagai cara pandang. Cara padang itu termasuk konsep "piramida pancasila", baik yang naik maupun menurun. Piramida yang naik misalnya, melihat sila pertama sebagai fondasi paling dasar, lalu kemudian menjiwai (naik ke) sila kedua, lalu seterusnya hingga puncaknya adalah sila kelima. Beberapa bahkan sangat memegang penafsiran ini hingga memunculkan paham yang saya sebut "primacy sila pertama", yaitu bahwa sila pertama memiliki kedudukan khusus dan menjadi sumber moral bagi sila-sila lain. Paham ini umum dianut oleh kubu yang dikenal sebagai "agamis", karena orientasinya pada peran ketuhanan dan keagamaan.
- Pancasila yang komplementer
Pemahaman ini yang saya anut secara pribadi. Pancasila yang komplementer berarti adalah pancasila dimana sila-silanya saling mengisi satu sama lain. Maka tidak ada sila yang lebih tinggi dari yang lain, dan setiap sila saling melengkapi satu sama lain. Jadi tidak ada hierarki yang kaku dalam penafsiran pancasila, karena setiap sila tidak bisa dibenarkan jika tidak dijiwai secara setara oleh sila-sila lain. Sila pertama harus dijiwai sila kedua, ketiga, dst misalnya. Maka akan tidak dimungkinkan satu sila untuk diadu satu sama lain, karena sifat semua silanya yang saling tidak terpisahkan.
- Pancasila yang partikuler
Pancasila dipahami berdasarkan sila-silanya secara individu, untuk digunakan memahami perkara yang relevan. Misalnya, persoalan mengenai kehidupan beragama maka dipandang hanya menggunakan sila pertama saja. Begitu juga mengenai perekonomian, dipandang dalam lensa sila kelima. Setiap sila memiliki "wilayah" sendiri dan oleh karena itu mengatur bidangnya sendiri-sendiri, walau tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan beberapa sila sekaligus pada satu perkara
- Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Butir-butir Pancasila)
Uraian mengenai pemaknaan sila Pancasila yang disahkan oleh MPR. Untuk versi terbaru memiliki 45 butir-butir pengalaman Pancasila. Bisa dianggap sebagai sumber otoritatif ketiga mengenai Pancasila, setelah Pancasila itu sendiri, dan UUD 1945. https://www.kemhan.go.id/renhan/2014/11/20/45-butir-pedoman-penghayatan-dan-pengamalan-pancasila.html

Kesimpulan

Pemahaman mengenai Pancasila adalah esensial bagi semua warga negara. Baik ideal maupun ilusi seputar Pancasila perlu untuk diklarifikasi dan untuk dipahami, agar menghindari kesalahpahaman. Kesalahpahaman inilah yang banyak mengundang kritik terhadap Pancasila itu sendiri, seperti kritik mengenai sila pertama yang dianggap menyebabkan intoleransi padahal tidak. Pemahaman yang kurang ini disebabkan oleh kekecewaan warga negara baik saat kecil, karena indoktrinasi Pancasila di sekolah yang terlalu kaku, maupun saat dewasa karena kegagalan negara dalam menyelesaikan persolaan sosial. Maka dari itu, saya mencoba menguraikan dan menafsirkan secara dasar nilai-nilai yang dikandung oleh Pancasila, dan isu apa saja yang sedang dan berpotensi menyertai tafsir dan implementasi nilai Pancasila. Ini dimaksudkan untuk memancing diskusi mengenai Pancasila dan kehidupan bernegara, dan untuk menjawab beberapa miskonsepsi mengenai Pancasila dan mengangkat isu tentang kurangnya informasi mengenai pemahaman Pancasila.
Tulisan ini hanya sebagai materi pemantik singkat saja, tentunya pembahasan Pancasila secara komprehensif akan menjadi sangat panjang dan akademis.
(Problem of Minority part II coming soon)
submitted by DivisiHumasPolri to indonesia [link][comments]


2021.06.23 09:10 Virtual_Ad_7599 Tips Membuat Portofolio Technical Writer yang Bikin Rekruter Tertarik

Technical writer adalah salah satu profesi yang banyak dibutuhkan perusahaan diseluruh dunia. Oleh karena itu, peluang kerja dibidang ini cukup terbuka. Bagi Anda yang berminat untuk bekerja dibidang yang satu ini, sebelum melamar pastinya harus menyiapkan cv dan portofolio terlebih dahulu. Nah kali ini TOG Indonesia akan memberikan tips membuat portofolio technical writer yang bikin rekruter tertarik.

Tips Membuat Portofolio Technical Writer

  1. Membuat daftar isi
Portfolio adalah kumpulan dokumen dari masa lalu untuk sebuah kesuksesan profesional. Jadi, Anda harus memastikan terlebih dahulu apakah di dalamnya telah tercantum ringkasan dari keseluruhan portfolio tersebut. Dengan begitu, portfolio yang dibuat bisa mempermudah pelanggan dalam menemukan informasi spesifik yang dibutuhkan.

2. Menguraikan tujuan Anda

Anda harus menjelaskan poin yang perlu dijadikan bahan pertimbangan ketika membuat sebuah portfolio. Caranya, uraikan tujuan dan hasil yang ingin dicapai di masa mendatang. Kemudian, jelaskan tujuan dan hasil tersebut secara rinci. Terdapat dua jenis tujuan yang bisa Anda tulis pada portofolio, yang

3. Masukan semua tulisan terbaik Anda

Tujuannya adalah untuk mendapatkan minat calon atasan dan menunjukkan semua pengalaman kerja Anda. Anda bisa melakukan sortir pada penulisan menjadi 3 kategori yang spesifik seperti buku panduan pengguna, release note, dan bidang penulisan teknis lainnya.

4. Masukkan tulisan terbaru Anda

Anda bisa menyesuaikan kategori dan sampel tulisan dari yang paling baru hingga paling lama. Bila memungkinkan, isi saja portofolio kamu dengan tulisan-tulisan terkini. Dengan adanya variasi tulisan yang Anda berikan, itu berarti Anda ingin menunjukkan bahwa dapat menaklukan tantangan pada tiap keadaan yang berbeda.

5. Berikan penjelasan singkat pada setiap contoh tulisan Anda

Hal ini bisa Anda lakukan terutama untuk kenyamanan calon atasan. Fungsi penjelasan yang singkat dan jelas adalah untuk membantu pembaca atau calon user dalam mengevaluasi tulisan kamu.
Selain itu, Anda juga bisa membuat panduan singkat untuk portofolio akan membuktikan kemampuan menulis teknis. karena secara tidak langsung Anda sedang menciptakan instruksi agar portofolio kamu menjadi terampil dan mudah dibaca.
Baca juga : Bocoran Pertanyaan Saat Interview Technical Writer
submitted by Virtual_Ad_7599 to u/Virtual_Ad_7599 [link][comments]


2021.06.17 04:41 Ajjaj13 Islamisasi dan De-Islamisasi Bahasa

https://www.swionline.net/kajian/sejarah-islam-di-nusantara/62/islamisasi-dan-deislamisasi-bahasa#_ftn2
Arif Wibowo, SP, M.PI
[Penggiat PSPI (Pusat Studi Peradaban Islam), dan Pengajar Pada Padepokan Lir-Ilir Karang Pandan]
“Een Holandsche Kwajongen”, kurang lebih artinya “Begajul Belanda “, adalah artikel dalam Bahasa Belanda yang ditulis oleh Syafruddin Prawiranegara di Majalah USI (Unitas Studiosorum Indoneesiensis / Perhimpunan Mahasiswa Indonesia). Artikel tersebut merupakan protes atas pernyataan Profesor Eggens, yang menyebutkan bahwa Bahasa Indonesia (yang saat itu disebut Bahasa Melayu) merupakan bahasa primitif yang tidak mungkin menjadi bahasa ilmu. Menurut Syafruddin pendapat itu tidak layak keluar dari mulut seorang guru besar, apalagi Prof. Eggens baru saja datang dari Belanda dan belum mempelajari Bahasa Indonesia secara mendalam. Meski oleh Senat Fakultas (Dewan Guru Besar) melalui ketuanya, Prof. Zeylemaker, Syafruddin disuruh meminta maaf, Syafruddin. Ia mau minta maaf kalau Prof. Eggens meminta maaf terlebih dahulu kepada Bangsa Indonesia umumnya, dan kepada mahasiswa-mahasiswa Indonesia pada khususnya (Rosidi, 2011 :83) .
Keberpihakan terhadap Bahasa Melayu juga diperlihatkan oleh Haji Agus Salim. Cendekiawan yang menguasai 7 bahasa, dan sangat fasih berbahasa Belanda ini, lebih memilih untuk menggunakan Bahasa Melayu, saat berpidato di sidang Voolkstraad, meskipun oleh pimpinan sidang diminta untuk menggunakan Bahasa Belanda.[1] Bahasa Melayu pada saat itu memang merupakan bahasa yang dibenci oleh penguasa kolonial Belanda sebab identik dengan bahasa umat Islam.
Bahasa Melayu Islam
Agama Hindu yang berkembang di Kepulauan Nusantara merupakan Hindu bersifat estetik dan ritualistik. Unsur-unsur saintifik yang menekankan unsur rasional, intelektual, analisa sistematis dan logis ditolak. Sehingga penyajian Hindu di Indonesia lebih merupakan renungan para penyair bukan perenungan para pemikir dan filsuf (Al attas 2011 : 214). Oleh karena itu, seiring dengan perpindahan massal keagamaan masyarakat di kepulauan Nusantara kepada Islam, maka bahasa masyarakat setempat mengalami Islamisasi dengan cepat. Hal ini dikarenakan sifat intrinsik Islam yang sangat membutuhkan penalaran logis dan rasional dalam pemahamannya, sehingga Islam itu sendiri sering dikategorikan sebagai scientific religion.
Keharusan Islamisasi Bahasa untuk keperluan pemahaman Al Qur’an ini dapat dilihat dari pernyataan Syed Naquib Al Attas bahwa. “Bahasa pertama yang mengalami Islamisasi adalah bahasa Arab itu sendiri. Dimana bahasa Arab setelah turunnya Al Qur’an menjadi bahasa arab “baru” dan tersempurnakan, yang memuat konsep-konsep dasar Islam, yang tidak berubah dan dipengaruhi perubahan sosial” (Al attas 2011 : 56).
Istilah Islamisasi Bahasa Melayu lebih tepat digunakan daripada arabisasi, sebab motif penyerapan bahasa Arab ke dalam bahasa lokal variabel utamanya adalah upaya untuk mendalami Al Qur’an. Sebagaimana dikemukakan oleh A.H. Johns
“Kitab suci Al Qur’an memiliki peranan sentral dalam kehidupan umat Islam, dan semua komunitas umat Islam membutuhkan salinan kitab suci itu. Oleh sebab itu, menyalin Al Qur’an, mengajarkan aturan melafalkannya, serta menerjemahkan makna ke dalam bahasa setempat merupakan kegiatan-kegiatan yang diperlukan.” (Johns, 2009 : 49 – 51).
Terjemahan pertama Al Qur’an dengan tafsirnya ke dalam Bahasa Melayu adalah Tafsir Al Baydawi yang masyhur, yang menandai kebangkitan rasionalisme dan intelektualisme yang sebelumnya tidak berlaku di Kepulauan Melayu-Indonesia (Al Attas, 2011 : 217). Karya yang bersifat rasional dan filosofis pun bermunculan, seperti Tarjuman al Mustafid karya ‘Abd al-Rauf al-Singkili (1615 – 1693) yang merupakan saduran terbuka dari Tafsir Jalalayn. Kitab al-‘Aqaid al-Nasafiya karya Njm al-Din Al-Nasafi diterjemahkan ke dalam Bahasa Melayu Aceh di tahun 1590 (Bragisnky, 2009 : 88) dan masih banyak karya penerjemahan lain yang akhirnya memperkaya Bahasa Melayu Islam. Denys Lombard, memperkirakan ada 3.000 peristilahan Melayu yang berasal dari bahasa Arab dan Arab-Parsi (Lombard, 2008 : 163) . Kata-kata serapan dari bahasa Arab yang digunakan dalam bahasa Melayu berkisar 15 – 20 persen (Johns, 2009 : 49). Bahasa Melayu mengalami suatu perubahan besar, dimana, ia menjadi bahasa pengantar utama untuk menyampaikan Islam ke seluruh Kepulauan Melayu (Al Attas, 2011 : 216).
Huruf sebagai wujud perlambangan bilangan, nada atau ujaran juga mengalami perubahan seiring Islamisasi Bahasa ini. Huruf Pallawa dan Pranagari tidak lagi mampu menampung peristilahan yang masuk ke dalam Bahasa Melayu,n dan akhirnya memunculkan Huruf Arab Jawi sebagai medium dalam penulisan Bahasa Melayu. Proses ini berlangsung mulai abad ke 11, sesuai bukti arkeologis yang ditemukan di Pahnrang, pesisir tengah Vietnam, yang berasal dari tahun 1.050 M. Selain itu batu nissan Raja-Raja Pasai (1237 M) dan prasasti Batu Trengganu (1303) menunjukkan pemakaian huruf Arab dalam penulisan Bahasa Melayu. Pada pada tahun 1600, huruf Arab Jawi merupakan satu-satunya huruf yang digunakan untuk menulis dalam bahasa Melayu (Johns, 2009 : 51). Satu-satunya wilayah yang belum menggunakan bahasa Melayu dan huruf Arab Jawi adalah sebagian wilayah Jawa, yakni Mataram.

Peta pemakaian huruf Arab Jawi 17 – 19.
Jawa, Sebuah Anomali
Mataram, di bawah kepemimpinan Sultan Agung Hanyokrokusumo, melakukan islamisasi besar-besaran melalui. pendidikan Islam massal kepada masyarakat. Di setiap kampung diadakan tempat untuk belajar membaca Al Qur’an, tata cara beribadah dan tentang ajaran dasar Islam seperti rukun iman dan rukun Islam. Saat itu, apabila ada anak berusia 7 tahun belum bisa membaca al Qur’an, ia akan malu bergaul dengan teman-temannya. Selain itu, juga dilakukan penerjemahan kitab-kitab besar berbahasa Arab dalam kajian yang bersistem bandongan(halaqah). Kitab-kitab itu meliputi kitab Fiqih, Tafsir, Hadits, Ilmu Kalam dan Tasawuf. Juga Nahwu, Sharaf dan Falaq. Sistem kalender juga disesuaikan dengan sistem Islam( Yunus, 1996 : 223-225).
Sayangnya, rintisan yang dilakukan oleh Sultan Agung ini tidak dilanjutkan oleh pewarisnya, yakni Amangkurat I yang lebih memilih dekat dengan VOC dan berhadapan dengan kaum santri di bawah pimpinan Trunojoyo. Ketergantungan militer pada VOC menyebabkan, penerusnya, yakni Amangkurat II tidak mempunyai pilihan kecuali memberikan sebagian pesisir kepada VOC. Hal ini membuat komunikasi dengan pusat-pusat Studi Islam di Asia Selatan dan Timur Tengah menjadi sulit (Woodward, 2008 : hal. 16-17).
Stagnasi proses Islamisasi di bumi Mataram ini kemudian dimanfaatkan oleh pemerintah kolonial Belanda untuk melakukan eksperimen “Nativisasi Kebudayaan”, yakni mengembalikan kembali Jawa kepada peradaban pra Islam. Pada tahun 1830 Pemerintah kolonial Belanda mendirikan Instituut voor het Javaansche Taal (Lembaga Bahasa Jawa) di Surakarta, yang merupakan tempat berkumpul para ahli-ahli Jawa berkebangsaan Belanda. Para javanolog Belanda ini lebih jauh menggali kesusastraan, bahasa dan sejarah Jawa kuno yang telah lama menghilang di kalangan orang Jawa. Para Javanolog Belanda mengembalikan tradisi Jawa kuno (Jawa pra Islam) dan menghubungkannya dengan Surakarta. Javanolog Belanda lah yang “menemukan”, “mengembalikan” dan “memberikan makna terhadap Jawa masa lalu. Jika orang Jawa ingin kembali ke masa lalunya, mereka harus melalui screening pemikiran Javanolog Belanda[2] (Shiraishi, 1997 : 7). Lembaga ini akhirnya berhasil menciptakan sebuah kultur menjadikan Islam sebagai unsur asing dalam budaya Jawa.
Khatimah
Translation bukan sekedar proses mengartikan secara leksikal dan gramatikal adalah proses mengungkapkan makna suatu ajaran, buku atau puisi ke dalam bahasa lain (Johns, 2009 : 49). Kesamaan huruf tentu lebih memudahkan proses asimilasi, adapsi dan adopsi konsep-konsep Islam ke dalam bahasa lokal. Dan Pemerintah Kolonial memahami betul akan hal ini. Oleh karena itu, untuk menjalankan apa yang disebut sebagai oleh mantan Zending consul Van Randwijk sebagai”Strategi Memangkas Islam” maka pengajaran bahasa Melayu harus dihentikan, dengan jalan memunculkan dialek daerah pra Islam (Steenbrink, 1995 :144). Karel Frederick Holle misalnya, di tahun 1865 menerbitkan buku cerita rakyat Sunda yang dibagikan kepada penduduk, dengan tulisan Sunda yang merupakan varian artifisial tulisan Jawa. Padahal, Holle sendiri mengakui bahwa masyarakat Sunda lebih mengenal huruf Arab daripada huruf Sunda. Tetapai bahasa dan huruf Arab harus dibatasi karena akan memperkuat pengaruh orang yang fanatik terhadap agama (Steenbrink, 1995 : 107). Selain itu juga melakukan politik bahasa dengan menjadikan huruf Latin sebagai huruf resmi di administrasi pemerintahan, perdagangan dan lembaga pendidikan. Dengan demikian bahasa Melayu dan huruf Arab Jawi makin terkucil dari masyarakat.
Proses Latinisasi huruf ini, pada dasarnya adalah proses westernisasi dan deIslamisasi yang sejalan dengan politik asosiasi oleh Belanda, Dampak dari Romanisasi huruf ini menurut Al attas adalah kebingungan dan kesalahan dalam memahami Islam bukan tidak beralasan. Sebab Romanisasi bahasa yang semula berhuruf Arab menjadi latin, secara berangsur-angsur terjadi pemisahan hubungan leksikal dan konseptual antara umat Islam dengan Sumber Islam. (Al attas, 2011 : 156-157). Proses latinisasi ini akan menceraikan hubungan pedagogi antara kitab Suci Al Qur’an dengan bahasa setempat. Sehingga terjadilah proses deislamisasi, dimana terjadi penyerapan konsep-konsep asing ke dalam fikiran umat Islam, yang kemudian menetap dan mempengaruhi pemikiran serta penalaran mereka (Al-attas, 2011 : 57). Puncak tragedi ini, di Indonesia adalah ketika ditahun 1970, pemerintah Orde Baru yang saat itu banyak di think-thank i oleh cendekiawan Katolik dan sekuler, melarang pengajaran huruf arab Jawi di sekolah-sekolah umum. Sehingga huruf ini hanya tersisa di pesantren-pesantren salafiyah.
Dampaknya dapat kita lihat sekarang, dimana umat Islam mengalami semacam gegar intelektual, dimana kosakata asing yang berasal dari dunia Barat tidak lagi bisa dibendung. Istilah-istilah baru yang menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat muslim datang silih berganti. Idiom-idiom pluralisme, multikulturalisme dipaksa masuk menggantikan konsep kemajemukan masyarakat yang sudah mapan dan tidak mengundang kontroversi. Tidak berhenti sampai di situ, bahkan kalau kita lihat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi ketiga, yang diterbitkan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan Balai Pustaka, penulisan beberapa istilah baku agama Islam sudah meninggalkan kedisplinan dalam transliterasinya. Sebagai contoh, Al Qur’an ditulis Kuran (hal. 616), ibadah sholat ditulis Salat (hal. 983). Hal ini merupakan kesalahan fatal, sebab sebagai agama wahyu, Islam sangat disiplin menjaga kemurnian baik istilah kunci agamanya, baik dalam pelafalan maupun pemaknaannya.
Sayangnya saat ini, di internal umat Islam sendiri abai menjaga bahasanya, agar tetap seiring dan senafas dengan Islam. Wacana Islam politik, relasi agama dan negara, tampil sangat dominan dengan segala variannya. Sementara wacana relasi agama dan bahasa semakin menghilang dari rak-rak kepustakaan kaum muslimin. Padahal agama dan bahasanya keduanya merupakan variabel utama pembentuk kebudayaan dan peradaban. Wallahu a’lam bish shawab.***
***disampaikan dalam Kajian Tematik Studi Wawasan Islam “Islamisasi di Tanah Jawa”, Kamis 07 Juli 2014
Notes :
[1] (http:/m/republika.com/berita/khazanah/12/04/24/m2yi6c-haji-agus-salim-sang-pembela-kebenaran) diakses. Hari Selasa, 22 Oktober 2013, Pkl. 12.20 WIB
2 Takashi, Shiraisi, Zaman Bergerak: Radikalisme Rakyat di Jawa 1912-1926, (Jakarta: Grafiti Press, 1997). hal. 7
Daftar Pustaka
Adian Husaini, Wajah Peradaban Barat, Dari Hegemoni Kristen ke Dominasi Sekular-Liberal, (Jakarta : Gema Insani Press, 2005).
A.H. Johns, Penerjemahan Bahasa Arab ke dalam Bahasa Melayu, Sebuah Renungan, dalam Henri Chambert-Loir et. al, Sadur, Sejarah Terjemahan di Indonesia dan Malaysia, (Jakarta : Kepustakaan Populer Gramedia, 2009).
Ajip Rosidi, Sjafruddin Prawiranegara, Lebih Takut Kepada Allah SWT, cet. II (Jakarta : Pustaka Jaya, 2011)
Denys Lombard, Nusa Jawa : Silang Budaya, Buku I, Batas-Batas Pembaratan (cet. IV), (Jakarta : Gramedia, 2008)
Julius Rumpak, et.al, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, (Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan Balai Pustaka, 1991).
Mahmud Yunus, Prof, Dr. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta : Hidakarya Agung, 1996)
Mark R. Woodward, Islam Jawa, Kesalehan Normatif Versus Kebatinan, (Yogykarta : LKiS, 2008)
Syed Naquib Al Attas, Islam dan Sekularisme (cet II), (Bandung : Institut Pemikiran Islam dan Pembangunan Insan / PIMPIN, 2011).
Vladimir Braginsky, Jalinan dan Khazanah Kutipan, Terjemahan Dari Bahasa Parsi Dalam Kesusasteraan Melayu, dalam Henri Chambert-Loir et. al, Sadur, Sejarah Terjemahan di Indonesia dan Malaysia, (Jakarta : Kepustakaan Populer Gramedia, 2009).
Sumber online: (http:/m/republika.com/berita/khazanah/12/04/24/m2yi6c-haji-agus-salim-sang-pembela-kebenaran)
submitted by Ajjaj13 to indonesia [link][comments]


2021.04.26 05:02 RandomizedID FAQ Tentang Publikasi ke Jurnal [dan Conferences, somewhat] sebagai peneliti/akademisi INDONESIA.

Disclaimer: Albeit I'm a social researcher, and I've only been publishing since 2016/2017 [conference proceedings and journals], so take my advice/experience with a grain of salt. For context, summary of my international publication numbers are:
  • Proceeding Papers: 5 published, 0 in-press, 0 in-review.
  • Journal Articles: 4 published [Scopus Q1=1, Q2 = 2, Q3 = 0], 3 in-press [Scopus Q1 = 1, Q2 = 2], 3 in-review [Scopus Q1 = 1, Q2 = 1].
  • I have had 0-paper completely rejected [as in gak bisa publish dimana-mana].
Currently, I am an assistant editor for 2-journals [1 national, 1 international] and previously a journal manager for 1 national journal.
NOTE: indexing itu gak cuman scopus doang, tapi di Indonesia bekennya scopus, jadi banyak dari contoh dan standard yang gue pake dibawah ini adalah scopus. INI BERDASARKAN KASUS/SITUASI/KONDISI DI INDONESIA, JANGAN DISAMAKAN DENGAN DI EU/US/etc. Please gak perlu nulis di komen, "gue di EU/US/JP gak gini kok..." ya iyalah beda.

Dibayar gak sih untuk menerbitkan jurnal di Indonesia?
Jawaban sederhananya, enggak. TAPI, setau saya, banyak universitas/lembaga penelitian yang biasanya memberikan insentif untuk peneliti yang berhasil menerbitkan artikelnya di jurnal SCOPUS Q3-Q1. Contohnya, sampai 2019 lalu, dosen ITB dibayar sampai 20jt per paper kalau bisa papernya diterima jurnal Scopus Q1. Untuk universitas/prodi yang belum ada kejelasan tentang insentif untuk peneliti, bukan berarti instansi gak bersedia mereward usaha kalian kok. Triknya disini, begitu kamu dapat hasl review awal [contohnya, kamu dapat email Accepted with Revision dari jurnal], sembari kamu revisi dan sebelum kirim ulang ke jurnalnya, kamu bisa tanya ke institusi tentang apa yang bisa kamu dapatkan dari penerbitan paper ini. Kecuali kalau kamu mahasiswa S3, biasanya gak ada kewajiban kamu harus menerbitkan paper di jurnal-jurnal besar; walaupun banyak sekarang mahasiswa S2 udah diminta untuk publish, tapi kalau dipikir2 lagi, itu juga bukan kewajiban mereka tapi lebih ke institusi dikejer punya banyak publikasi. Jadi, jangan ragu untuk bertanya, kalau kamu menerbitkan paper ini dengan afiliasi institusi kamu akan dapat apa, jangan ragu untuk bernegosiasi juga dengan pihak institusi. Inget, mereka lebih perlu paper lu dari pada lu perlu mereka untuk afiliasi di paper lu, apalagi kalau publikasi ini ada di jurnal-jurnal ternama. Gak jarang kok kalau kamu nanya, seenggaknya kamu bisa negosiasi dengan fakultas untuk dapat pendanaan untuk penelitian selanjutnya. INGET, dalam banyak hal, if you never asked, you'll never get it.

Biaya penerbitan jurnal?
Bianya penerbitan jurnal [kecuali jurnal abal-abal] pada dasarnya 0 untuk penulis, atau kalaupun ada APC [article processing charge/fee] biasanya untuk jurnal-jurnal yang bener itu gak mahal walaupun udah SCOPUS Q1 or Q2. Biasanya yang punya APC itu kalau jurnalnya dikelola oleh Univ/Fak dan mereka kehilangan dana [atau jumlah artikel yang diterimanya terlalu besar jadi biaya maintain jurnalnya lebih besar]. Misalnya, beberapa jurnal UGM (gak scopus) itu APCnya sekitar 750rb. Jurnal IJAL UPI [Q2] APCnya mulai tahun ini $350. Beberapa jurnal lain yang gue tau juga APCnya sekitar USD50-250. DAN semuanya hanya dibayarkan kalau sudah diterima, kalau misalnya peneliti gak sanggup, bisa hubungi editor dan bilang bahwa penelitian ini gak ada anggarannya dll jadi apakah ada kemungkinan waived APC [most of the time, IF it's a good article, they will waive it].
Kadang kali ada beberapa jurnal yang tetap mau menerima dan publish KALAU kamu bayar APC besar-besaran [biasanya ini disebut Hybrid Open Access]. Jadi manuskrip kamu akan dihitung sebagai artikel open access, tp kamu yang membiayai proses publikasinya. Misalnya untuk Wiley, costnya sekitar 2,850-3,500 USD or Euro [gak inget pastinya Euro or USD].
Buat kamu-kamu yang idealis dan percaya bahwa pengetahuan itu harusnya free aka gratis segratis-gratisnya, kamu juga punya opsi untuk ngirim naskah kamu ke open access journals. Most of these journals are free for both authors and readers.

I don't have funding, how do I do research?
This is significantlly different accross discipline, but in many discipline, I think the principle is inherently the same. Prinsipnya, dalam penelitian itu yang paling penting adalah data. Jadi, selama kamu punya akses data, ya sebenarnya kamu bisa aja melakukan penelitian. Misalnya, saat gue baru mulai penelitian pribadi, gue juga gak punya disposable income untuk amdat [please, print kuesioner, persiapan ekperiment, ngasih gimmick, dll itu gak murah]. TAPI, gue tau bahwa gue bisa dapat data dari skripsi-skripsi mahasiswa yang berjibun. So, gue putuskan untuk ngelakuin meta-analisis dari satu variabel yang umum dipilih mahasiswa. Gue ngumpulin sekitar 130-skrispi, gue analisis kontennya [gue dapat sekitar 60an quant-study yang seluruh asumsi penelitiannya akurat, alias gak salah konsep dan pengukuran], lalu gue kumpulin datanya [sekitar 40 yang melampirkan data penelitiannya]. Dari sini gue dapat sekitar 1,700 data untuk gue analisis dengan sedalam-dalamnya. Selain ini, gue juga pernah kok ngelakuin analisis twitter. Gue tangkringin satu hashtag sampai beberapa hari dan gue [manually, i didn't know how to do data scrapping back then] copas masing-masing tweetnya, gue koding, dan gue analisis hasilnya. Other way, titip kuesioner ke dosen, ajak beliau penelitian bareng dan share the whole data, lu tinggal ngomong lu pake variable apa aja untuk penelitian dia dan dia bisa pake variable lainnya. Masih other way, bikin kuesioner online, datengin tempat orang-orang ngumpul, minta mereka ngisi kuesioner kamu, gue berhasil dapat sekitar 400-data tentang parasangka etnis lewat cara ini, ngumpulin datanya hampir 2minggu, response rate gue sekitar 30% (cuman 3 dari 10 orang yang bener-bener ngisi kuesioner gue).
So, yeah, kalau gak punya uang, ya gapapa, you can compensate money with time and energy. Apakah cape? Ya iyalah pasti. BUT, seenggaknya lu bisa belajar juga bahwa bener kok, gak punya uang bukan berarti gak bisa ngelakuin riset. Kalau memang minatnya kesana, ya pasti bisa.

Apa bedanya artikel prosiding dan jurnal?
Dari segi kualitas, prosiding biasanya gak seketat jurnal, walaupun gak berarti bahwa prosiding itu gak berkualitas. Biasanya, prosiding itu adalah bentuk artikel dari presentasi yang kamu lakukan dalam konferensi-konferensi. Dalam banyak kasus, sering kali orang publish ke prosiding kalau belum PD untuk publish ke jurnal. TAPI, kembali lagi, semua tergantung sama konferensinya. Banyak kok konferensi yang prosidingnya berkualitas walaupun tidak sampai terindex scopus.

Authorship.
IDEALNYA, penulis pertama adalah orang yang paling berkontribusi dalam BOTH penelitian dan penulisan naskah. Sering kali, emang yang paling berkontribusi dalam proses penelitian itu bukan orang yang paling berkontribusi dalam penulisan naskah, nah disinilah urutan penulisan harus dibahas [kalau perlu, both as first author juga bisa kok]. Sering juga, sebagai peneliti utama, kamu merasa bahwa dosbim berkontribusi banget dalam penelitian kamu walaupun beliau gak ikutan menulis maupun membantu dalam proses penelitian. Dalam kasus ini, kalau kamu gak ada masalah dengan menambahkan dosbim sebagai peneliti kedua dst, ya silahkan, yang jelas, diusahakan untuk jangan masukin nama orang yang gak berkontribusi dalam paper kamu.
ALSO, perlu pertimbangan budaya juga dalam hal authorship. Walaupun biasanya siapa aja authornya dan bagaimana urutannya itu berdasarkan pada kontribusi masing-masing author, kadang prakteknya ya gak seperti itu. Misalnya, di US/CA, dosbim yang gak membantu menulis ya gak perlu ditulis namanya [walaupun beliau mereview paper lu sebelum lu submit ke jurnal]. Sementara di EU, biasanya dosbim jadi honorary authorship [as last author] makanya di EU, last author itu lebih prestigious dari pada second to second-to-last kadang-kadang. Di Indonesia, biasanya tergantung dari lulusan mana dosbimnya, biasanya kalau dosbimnya lulusan EU, mereka ngotot harus dimasukin namanya sebagai penulis padahal ngebimbing juga gak selalu signifikan.
[Note: Gue personally, waktu gue di Indo, selalu ngomong dari awal bahwa ini papernya udah jadi, kalau temen/dosen mau nambahin secara signifikan (inc. oldat tambahan), gue gak masalah untuk masukin nama dia, kalau sekedar baca ngasih opini doang ya acknowledgement. Dalam kasus gue juga, selain skripsi, gue gak pernah minta bimbingan sih, kadang kalau kita lagi ngumpul-ngumpul ya bahas penelitian masing-masing dan ngasih ide satu sama lain, tapi gak pernah jatuhnya bimbingan juga, jadi secara personal, gue gak pernah merasa bahwa gue wajib masukin nama mereka sebagai pembimbing.]
Masalah dalam authorship yang sering kali gue liat adalah 'pembelian authorship'. Misalnya, paper gue cukup bagus, jadi ada dosen dari instansi mana minta namanya dimasukin ke paper gue dan dia akan bayar biaya APC kalau diminta dan mengganti biaya penelitian gue [dan jangan kaget kalau diminta jadi penulis pertama juga]. FEEL free untuk menolak hal-hal seperti ini kalau kamu keberatan, unless kalau kamu rela-rela aja tulisanmu dibayar orang (yeah, ghost authorship is very... very... verrrrry common in Indonesia, mulai dari skripsi, tesis, disertasi, dan jurnal pun banyak). Ingat, pada dasarnya, authorship itu sebuah hak dan kewajiban, as an author, you are responsible for every little thing you write in your paper.

Proses publikasi jurnal dan lamanya.
Lamanya proses publikasi jurnal itu pada umumnya tergantung dari jurnalnya itu sendiri, gak jarang kok kalau kamu akan nunggu 3-9 bulan untuk dapat kabar dari reviewer doang dan nunggu sekitar 2-6 bulan lagi sampai paper kamu publish setelah kamu revisi. Dari pengalaman gue publish paper, paling cepet gue dapat kabar itu sekitar 2-bulan, lalu mereka kasih gue waktu 2-minggu untuk edit berdasarkan hasil review, dan kurang dari satu bulan kemudian paper gue udah publish. Paling lama, paper gue direview sampai 10-bulan [gue nanya apakah udah review atau belum setelah bulan ke-3, tapi kebetulan reviewernya aja yang lagi sibuk jadi emang agak lama], saat ini, papernya lagi in-press dan udah 1-bulan sejak gue revisi.
Pada umumnya setelah kamu submit manuskrip ke jurnal, biasanya kamu dapat email bahwa kamu udah submit dan akan dikabarin kalau ada berita tentang manuskrip kamu. Kadang kala, dalam waktu beberapa hari [sampai 2-minggu], kamu bisa dapat kabar dari pihak editor [managing editor, assistant editor, journal manager etc] untuk perbaiki format submisi kamu. Biasanya ini kejadian kalau jenis citationnya salah sih, misalnya diminta Chicago tapi kamu pakainya APA. Selain itu, sering juga dalam rentang beberapa hari ini kamu dapat letter of rejection, biasanya ini karena level of plagiarismnya cukup tinggi waktu mereka masukin ke software [sejenis: Turnitin]. Selain itu, ini biasanya terjadi kalau bahasa penulisan dalam manuskrip kamu kurang memadai, misalnya, dari abstrak aja udah keliatan bahwa grammarnya kacau, jadi biasanya dikirim balik naskahnya untuk diperbaiki dan resubmit [or direject langsung]. Biasanya, kalau setelah satu bulan gak ada kabar sama sekali, it's saved to assume bahwa paper kamu udah diforward ke [content] editor.
Setelah lulus seleksi awal dan manuskrip dikirim ke tim editor, manuskrip akan dibaca oleh salah satu editor [or maybe more, sometime] untuk dilihat apakah paper ini layak publish di jurnal ini atau enggak. Berdasarkan pengalaman gue, editor-editor ini beneran bacain manuskrip yang diterima lho, satu-satu. Gue juga [sebagai asisten editor] baca semua manuskrip yang dikasih ke gue. Setelah kami baca, kami akan ambil keputusan apakah paper ini layak untuk jurnal ini atau enggak. Kalau layak, kami akan carikan reviewer untuk paper tersebut [per topik beda reviewernya], kalau sudah nemu ahli yang mau mereview, kami kirimkan manuskrip ke reviewer tersebut.
Dr reviewer nanti dibaca, review dan bikin detail recommendation ttg apakah paper ini pantas publish atau enggak dr sudut pandang ilmu yg spesifik. Bedanya review tahap ini dan tahap sebelumnya adalah pada keabsahan konten, apakah teori/konsepnya akurat, apakah metodologinya adekuat, apakah diskusinya dapat dipertanggungjawabkan dari segi data atau enggak. Setelahnya, manuskrip akan dikirim ke editor lagi dengan rekomendasi sebagai berikut: publish as is, publish with minor revision, publish with major revision, or reject.
Editor kemudian buat keputusan berdasarkan kedua (or more) review, misal kalau salah satu reject salah satu publish with minor revision, ya mungkin editor akan cari 3rd reviewer... or he/she decides on her own. Anyway, abis ini dia akan kirim keputusan akhir ke author dan author yg wajib revisi lagi sebelum dikirim balik ke editor.
Setelah manuskrip direvisi, editor akan membandingkan apakah manuskrip ini emang direvisi sesuai review atau enggak, dan segala tetek-bengek lainnya. Kalau semuanya udah oke, editor akan kirim surat lagi ke author yang biasanya berisi: pemberitahuan acceptance/rejection [kalau diterima, dikasih tau juga untuk edisi kapan], lisensi, copywrite transfer agreement, dst.
Pada umumnya, proses ini semua dilakukan secara double-blind, biasanya kalaupun ada yang tau ini paper siapa dll. itu cuman managing editor [petugas yang nerima manuskrip awal banget]. By 'pada umumnya' I meant di Indonesia, US, dan beberapa jurnal EU yang gue tau ya. Emang kadang [so far baru liat di Indonesia sih] ada jurnal yang editor dan reviewernya itu-itu aja, jadi kadang dosen-dosen yang secara personal kenal mereka suka minta request biar papernya cepet direview dll dan ya akibatnya mereka tau ini paper siapa dll. Tapi ya kembali lagi, cuman karena orang lain bisa gak jujur, bukan berarti semua orang itu gak jujur. So far, gue belom pernah kok ngerequest seperti ini dan paper-paper gue keterima-keterima aja tuh. Gue pernah diminta untuk cepetan review paper seorang dosen di Indo, ya emang kalau memungkinkan akan gue proses artikel dia lebih cepat, tapi ya tetap bukan gue juga yang review karena gak afdol kalau gue review paper seseorang yang gue kenal.

Siapa yang bisa publish ke jurnal?
Pada umumnya, siapapun bisa publish ke jurnal. Selama manuskrip lu lulus quality check, gak akan dipermasalahkan siapa yang menulis dll. Bahkan, udah lumayan banyak kok anak SMA [non Indonesia sih] yang mulai publish albeit not the best journals.
Apakah benar kalau kita masukin nama-nama besar [dosen ternama dll], paper kita akan lebih gampang publish? Yes and No. Ini tergantung jurnalnya dan tergantung integritas editor, kadang ada juga editor yang bias, so ofc this happens. Tapi kembali lagi, kalau paper kamu kualitasnya benar-benar bagus, ada atau gak ada nama-nama beken gak akan ngepek kok.

How hard is it to publish? How to start?
Again, it depends. Berdasarkan pengalaman gue di Indonesia, yang bikin susah publikasi adalah karena kita kurang baca. Karena kita kurang baca, kita gak bisa menulis dengan efektif. Karena gak bisa menulis dengan efektif, argumen yang kita sampaikan juga jadi gak memadai. Disini, memadai artinya sesuai konteks/teori/data. Sering kali, dalam artikel-artikel yang biasanya gue tolak, itu karena mereka gak punya argumen baru [cuman ngulangin apa kata jurnal lain tapi gak diperdalam sama sekali] atau malah terlalu 'ngarang' [bikin asumsi yang terlalu jauh berdasarkan data/teori yang terbatas].
As how to start, dari pengalaman gue, ada beberapa cara lu bisa mulai research to publish. Kalau kamu mahasiswa [atau masih punya akses ke univ/dosen], cara paling gampang adalah samperin dosen dan minta untuk jadi asisten penelitian beliau. Biasanya, kalau baru mulai [atau dosennya lagi gak punya dana penelitian dari mana-mana] kamu gak akan dibayar sih, tapi kalau udah ada budget, bisa juga kamu minta dibayar, cuman ya itu, jangan harap akan besar bayarannya. Gue pernah kok ikutan penelitian dosen, sekitar 6-bulan gitu sampai beres manuksrip kami, gue cuman dibayar 500rb dan itu pun cuman karena tiba-tiba beliau dapat funding untuk ngeganti cost penelitian [beliau terbuka banget kok soal fundingnya, kami cuman dapat 3jt dari fakultas dan kami prioritaskan bayar asisten mahasiswa dulu]. Setelah kamu lebih nyaman tentang tetek-bengek penelitian, mulailah kamu berproyek sendiri. Kalau masih kurang nyaman dengan ini, coba kamu berproyek sendiri dan minta dosen/temen untuk jadi partner proyek kamu. Disini, mulailah dengan penelitian kecil-kecilan, bahkan kalau perlu kamu mulailah dengan belajar menuis literature review [trust me, this is a much needed skills]. Coba kirim manuskrip kamu ke jurnal-jurnal lokal dulu kalau kamu gak pede dengan hasil tulisan kamu [apalagi kalau kamu gak pede sama kemampuan bahasa Inggris kamu], kalau udah lebih pede, baru kirim ke jurnal yang lebih pretigious.
submitted by RandomizedID to indonesia [link][comments]


2021.03.16 10:45 thox851441 Value Investing dan Segala Kerancuan yang Terjadi

Setelah rapat kerjaan yang hampir ga selesai2, penulis mengecek salah satu sosial media. Disitu, ditulis oleh seorang influencer wanita bahwa Value Investing sudah tidak relevan lagi, karena Opa Buffett sudah sulit mencari perusahaan yang murah. Penulis jadi teringat salah satu video yang tiba-tiba juga muncul di feed Youtube tentang salah satu "influencer senior" yang membedakan dan memudahkan konsep Value Investing dan Super Trader. Berikut video referensinya:
Videonya (Note: top comment nya cukup ngena lol. Also, hopefully orang2 pada tau akhir dari kisah Bapak Jesse Livermore yang disebutkan di video, yang merupakan salah satu bapak trader terbaik dunia. If the best ended like that, then you should know the end for the mediocre...).
Dengan begitu banyaknya kerancuan antara apa itu Value Investing, kenapa terms ini digunakan begitu sering oleh para influencers supaya menjaring like, komen, dan hopefully pada beli produk atau kelasnya, dan animo masyarakat kita yang sangat-sangat malas membaca dan berpikir, penulis tergelitik untuk menulis tentang artikel ini. Ada sedikit opini dalam penulisan kali ini, jika ada yang mau ditambahkan atau penulis salah, bisa didiskusikan di komentar. So, what the frick is value investing people keep talking about?

Old School Value Investing
Rasanya beberapa sudah mengenal sang Bapak Benjamin Graham, yang merupakan Bapak Value Investing. Melalui bukunya yaitu The Intelligent Investor, Bapak Graham mengajarkan untuk membeli saham di bawah nilai intrinsiknya, yang merupakan konsep margin pengaman, dan kemudian menunggu dengan tenang hingga perusahaan diapresiasi kembali ke nilai intrinsiknya.
Katakan ada perusahaan A, dan setelah melakukan perhitungan, kalkulasi, dan analisa mendalam anda menemukan bahwa nilai dari perusahaan tersebut harusnya 1000 rupiah per lembar. Harga yang dijual hari ini di 500, sehingga jika dibeli akan memiliki Margin Pengaman sebesar 50%, dengan potensi keuntungan sebesar 100%. Andapun melakukan aksi beli saham ini dan menunggu dengan sabar hingga saham tersebut kembali ke harga 1000 rupiah untuk aksi jual.
Ini adalah paham Old School Value Investing, yang sayangnya influencer salah ajar contoh di atas mengasumsikan bahwa all Value Investing seperti itu. Bahkan pada beberapa diskusi telegram yang penulis bergabung, masih banyak yg berpikir seperti ini. Tidak salah, tapi ini adalah Old School dan mencatutkan nama Warren Buffett sebagai penganut sistem ini adalah salah besar.
Problem terbesar dari Old School Value Investing ini adalah masalah waktu. Benjamin Graham begitu fokus dengan harga, bahwa harga murah adalah segalanya tanpa melihat perusahaannya. Cigar Butt Investing, bahwa selama dihargai jauh di bawah nilai intrinsiknya masih bisa menghasilkan keuntungan (puntung rokok/perusahaan abal2 jika dibakar masih bisa untuk sekali hisap/take profit).
Jika dalam setahun perusahaan A tadi mencapai harga 1000, maka capital di perusahaan A akan berkembang 100% / year. Sounds nice! Tapi begitu butuh 2 tahun, maka keuntungan tereduksi signifikan menjadi 41.42%/year! Bukan 50% ya, karena ada konsep compounding terjadi. Gimana jika 3 tahun? Well, it become 25.99%/year! Semakin lama menahan, semakin drastis penurunan keuntungan per tahunnya, sehingga om Graham pun menyarankan untuk hold setidaknya 3 tahun. Jika tidak terpenuhi menuju nilai intrinsiknya, let go and move on. Dan karena sistem inilah Graham menyarankan untuk diversifikasi cukup banyak karena kita tidak tahu mana yang bakal mencapai nilai intrinsiknya dengan cepat, agak lama, atau malah tidak sama sekali.

Enter The (Not-So) New Value Investing
Jadi bagaimana meng-counter perusahaan yang lama mencapai nilai intrinsiknya? Well, it is simple. Mencari perusahaan yang terus berkembang dan menaikkan nilai intrinsiknya dari waktu ke waktu! Prinsip ini dijalankan oleh salah satu investor legendaris Philip Fisher, yang pada akhirnya Graham pun mengakui bahwa return investasi terbesarnya berasal dari cara seperti ini.
Menggunakan contoh di atas, perusahaan A tahun ini mungkin bernilai intrinsik 1000, tapi over time perusahaan terus menaikkan kinerja dan membuat compounding effect pada nilai intrinsiknya. Tahun depan nilainya naik 10%, menjadi 1100. Dan tahun berikutnya menjadi 1211, dengan fix growth sebesar 10% menjadi compounding karena dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dan growth ini mengalahkan laju inflasi sehingga pemilik saham bisa mendapatkan benefit over time semakin lama dia menahan saham tersebut, karena kenaikan value-nya bersifat berlipat ganda/compounding.
Ketika menjalankan sistem ini, opa Warren pun menemukan return yang jauh lebih potensial dan menghindari sakit kepala akibat over-diversifikasi akibat terlalu banyak saham. "The best time to sell is never", kata Philip Fisher yang berhasil mendapatkan return fantastis sebesar hampir 1.000x lipat dari Motorola sejak 1955 hingga meninggal dengan tenang di 2004.
Sistem ini membuat anda lebih tenang, karena berinvestasi tanpa harus keluar masuk setiap saat dan sibuk melakukan screening non-stop untuk menemukan the next potential winner setelah melikuidasi posisi di winner sebelumnya.

Lah, itu Kan Namanya Growth Investing Dong!?
Some said that, tetapi ingat bahwa ketika kita berinvestasi, kita mencari saham yang memberikan kita nilai tambah. Entah apakah hari ini saham tersebut salah harga, atau saham tersebut dihargai wajar tapi di 5 tahun depan potensinya jika dibandingkan harga hari ini adalah "salah harga", atau membeli saham dan mendapatkan nilai balik setiap tahunnya dalam bentuk apresiasi dividen. Semuanya itu sebenarnya adalah value investing, yaitu mencari nilai tambah dari apa yang kita bayarkan dan fokus kepada nilai yang diberikan perusahaan tersebut. Sehingga, klasifikasi bahwa ini namanya Growth, ini namanya Value, ini namanya Dividen Investing itu sebenarnya tidak perlu diperdebatkan.
"Value Investing term is overrated. All intelligent investing should be called Investing" - Charlie Munger.

Sebagai Investor apa Yang Harus Saya Lakukan?
Well, anda bisa mengambil dua sisi dari ajaran old school dan yang baru, sekalian memaksimalkan dividen yang diterima. Sebagai contoh, di 2020 kemarin ketika pandemi Covid, anda akan banyak menemukan saham growth yang dihargai murah (value). Dengan membeli saham tersebut, anda menikmati harga yang murah dan potensi growth ke depan, sambil dibayar ketika menunggu lewat dividen. Tidak perlu memilih dengan sangat ketat mana ilmu yang harus dijalankan, selama apa yang anda bayarkan jauh lebih rendah daripada value yang anda dapat, entah value hari ini atau di masa depan. Tidak perlu menahan saham sampai level ekstrim berpuluh-puluh tahun jika tidak kuat, meskipun memang pada kenyataannya perusahaan hebat akan memberikan keuntungan berlipat-lipat semakin lama ditahan (cheers to bastards who buy and hold BBCA since 2000).
Do what you want, dan pastikan setelah melalui proses buy what you know, know what you buy.

Penutup dan Kesimpulan
Perdebatan istilah, aliran, sebenarnya tidak diperlukan selama anda dapat menemukan nilai lebih dari apa yang anda bayarkan dalam suatu saham. Penggunaan kata Value Investor dalam melakukan branding oleh influencer saham saat ini terlalu overrated menurut penulis, apalagi jika tidak melakukan apa yang diajarkan.
Demikian pembahasan kali ini, kalau salah ajar mohon dihajar.
submitted by thox851441 to finansial [link][comments]


2020.07.02 20:16 Jiv-R Osob Kiwalan (Bahasa Walikan/Kebalikan) khas Ngalam.

Hai
Salam dari saya semoga baik-baik saja selama masa pandemi covid-19 ini dan semoga sehat sejahtera baik itu jiwa dan raga ya.
Oh iya selama ini saya lagi jarang on karena ada aja tanggung jawab yg harus di lakukan, jadi agak kurang update tentang apa aja yg di bahas sama kalian semua di indonesia ini hehe.
Mohon maaf ya kalau Long post.
Langsung saja;
https://imgur.com/ia9DwQ6
Beberapa dari kalian mungkin tidak asing dengan Osob Kiwalan ini ya, atau mungkin sekedar tau tapi tidak begitu tau apa itu Osob Kiwalan dan darimana sih bahasa ini pertama kali di kenalkan. Bahasa Walikan ini awalnya dari Malang tentunya, namun ada beberapa sumber yang mengatakan kalau jaksel sudah mulai mengadaptasinya? haha canda.
~Adi: "He ker, ayo malming ngipok ndek ngalam" (he rek, ayo malam minggu ngopi di malang)
~Salna: "Arep Ngipok nengdi umak? ngalam iku ombo" (mau ngopi kemana kamu? malang itu luas)
~Adi: "Suhat ae kuy, Ayas ono diskon iki nok Nusantara" (suhat aja yuk, aku ada diskon ini di nusantara)
~Salna: "woyi, Tak susul mbek libom ae cek menisan bareng ya" (iya, ku jemput pakai mobil aja biar barengan)
~Adi: "ok, tambah sip iku" (ok, jadi sip tuh)
Percakapan di atas mungkin salah satu contoh yang sering di utarakan di WA pemuda pemudi kota Malang. Ajakan untuk Ngopi/ngafe yang sudah mendarah daging di sini kurang afdol kalau tidak menggunakan bahasa yang sejak jaman penjajahan belanda sudah menjadi bahasa sehari-hari.

Nah sejarahnya (yang saya ambil di internet) Bahasa Kiwalan ini hasil Ciptaan dari para pejuang kemerdekaan. Mereka merupakan kelompok Gerilya Rakyat Kota (GRK) yang di segani di kota Malang. Boso Walikan ini sangat perlu menurut mereka untuk menjamin kerahasiaan, Efektivitas komunikasi para pejuang di kota Malang dari para mata-mata.
Yang namanya mata-mata itu pasti sudah tahu tentang seluk beluk para pejuang, mulai dari bahasa, tata cara berpakaian, dan perilaku sudah di kuasainya. Tugas utama mata-mata tersebut adalah untuk mencari data tentang sisa-sisa Laskar Mayor Hamid Roesdi yang gugur pada 8 Maret 1949 dalam pertempuran Dukuh Sekarputih. Dukuh Sekarputih itu sekarang menjadi desa Wonokoyo, Pasuruan. Dan memang betul, banyak informasi-informasi GRK tentang keberadaan Laskar tersebut bocor yang menyebabkan berkali-kali tertangkapnya sisa-sisa Laskar Mayor Hamid Roesdi.
Maka Dari itu seorang pejuang Kota Malang bernama Sayudi Raharno dan Wasito mempunyai ide. Ia menciptakan sebuah bahasa baru bagi para pejuangdi kota Malang. Dengan adanya bahasa baru diharapkan para pejuang dapat menjaga kerahasiaan informasi. Lebih dari itu identitas para pejuang pun bisa terjamin.
Bahasa baru ini lebih kaya kode dan sandi. Uniknya bahasa baru itu tidak terikat pada aturan tata bahasa yang umum dan baku. Ia hanya mengenal satu cara, baik dalam pengucapan maupun penulisan, yaitu di lakukan secara terbalik dari belakang ke depan. Karena adanya komitmen dan juga keakraban dalam pergaulan sehari-hari, maka dalam waktu singkat para pejuang sudah fasih menggunakan bahasa baru tadi. Para mata-mata maupun penyusup, yang tidak setiap hari setiap saat bergaul dengan para pejuang kesulitan untuk mengikuti, dan dari sinilah ketahuan siapa mata-mata itu.
Karena Bahasa ini begitu bebas dan aturannya longgar, maka pengembangannya pun jadi sangat luas. Contohnya kata 'Belanda' dalam bahasa Jawa disebut 'Londho' yang cukup sulit dibaca terbalik, maka dicari istilah padanannya yaitu 'Nolo'. Demikian juga dengan 'Polisi' bukan menjadi 'Isilop' namun cukup 'Silop'.
Begitu juga dengan penyebutan Orang tua Laki-laki (ayah) orang arab biasa menyebut dengan abah atau sebeh yang kemudian dibalik menjadi ebes, dan memes untuk ibu.
Lantas bagaimana dengan si pencipta bahasa baru kota Malang ini?
Sayudi Raharno pada September 1949 gugur desergap Belanda di suatu pagi buta di pinggiran wilayah Dukuh Genukwatu. Genukwatu itu sekarang menjadi Purwantoro, Wonogiri. Konon ada mata-mata yang melaporkan keberadaan Suyudi Raharno di tempat itu. Padahal situasi kala itu sedang ada gencatan senjata antara laskar pejuang Kota Malang dengan pasukan Belanda. Sedangkan Wasito telah gugur dulu dalam pertempuran di Blimbing. Jazad mereka berdua kini terbaring di Taman Makam Sarupati Malang.

Berikut ada Sedikit cerita yang saya kutip dari buku, jadi ini copas.
Bule Ngomong Jawa
Tiga puluh tahun yang lalu, di Jln. Kartini Malang pernah keluarga Dr. Doebesch dari Jerman yang punya anak lelaki bernama Mic key. Dia sebaya saya kala itu, tetapi dia bukan teman gank saya. Mickey ini dikenal sebagai anak gaul kala itu.
Rambutnya pirang panjang sebahu, Tetapi tinggi badannya tidak seperti orang bule pada umumnya, ia sedang sedang saja. Entah bagaimana ceritanya Mickey kemudian meninggalkan Malang Tahu-tahu dia sudah jadi tentara Swedia dan ditugaskan sebagai pasukan penjaga perdamaian PBB di Timur Tengah.
Suatu saat pasukan Brawijaya yang sebagian besar kera ngalam juga berangkat ke Timur Tengah sebagai pasukan penjaga perdamaian PBB. Pada suatu hari ketemulah Mickey dengan serombongan pasukan Brawijaya di sebuah pasar. kala Itu ada suatu masalah dengan seorang pedagang dan dengan fasihnya Mickey misuh, "Simbokné ancok!" Lantas ia didekati oleh komandan pasukan Brawijaya itu. Apa kata Mickey, "lho ayas kan kera Ngalam!"
Para anggota pasukan Brawijaya ya dibuat terheran-heran. Bagaimana mungkin seorang prajurit Swedia ternyata bisa ngomong boso walikan coro Malang? Lebih dari itu Mickey kemudian dijadikan penerjemah ada pembicaraan antara pasukan Swedia dan pasukan Brawijaya. Guendeng (gila) Mickey, bahasa Inggris dan Jerman ia terjemahkan dalam boso walikan!
Arab Ngomong Walikan
Saya cukup lama bekerja di Saudi Arabia. Base camp saya semula di Uthmaniyah, kemudian pindah ke Shedgum. Pada suatu hari saya bersama seorang teman sesama arek Malang jalan-jalan di sebuah kota kecil. Nama kota itu Hofuf.
Siang itu udara panas sekali. Kami berdua merasa kelaparan dan kehausan. Di sebuah lorong sempit, kami melihat sebuah warung ayam bakar. Ayam ayam yang sudah dipanggang dipajang pada sebuah etalase kaca. Kami berdua pun menuju ke tempat itu. Begitu melihat ayam-ayam tersebut, maka saya pun berkomentar, "Raulek aé Sam, kitip-é licêk-licek." (Keluar aé Mas, pitik é kecil-kecil). [keluar aja mas, ayamnya kecil2]
Sam Ngambam (Mas Bambang), spontan menyahut, "Oyi! Utêm!" (lyo! Mêtu!) [iya, keluar!]
Akan tetapi, sekonyong-konyong kami menghentikan langkah. Sebab dua orang pemuda Arab penjual ayam bakar itu tiba-tiba menyahut, "Sampeyan iki kadit niam Sam. Kitip hèdég-hèdég, dikandakno licêk (Sampeyan iki ga main Mas, pitik gedé -gêdé dikandakno kecil) [yang bener aja mas, ayam besar2 gini di bilang kecil]. Siapa sangka ada pemuda Arab bisa ngomong walikan? Ternyata Ibrahim dan Ali itu aslinya Jln. Kauman Malang. Mereka datang ke tanah air leluhurnya karena diajak pamannya jualan ayam bakar.

contoh Kamus bahasa Walikan. (buat satu2 capek, klo mau versi banyaknya nanti ku buatkan)
Kebalikan Asli Kalimat Kebalikan Kalimat Asli
Ayas Saya ayas kadit ojir saya tidak punya uang
ewul luwe (lapar) umak ewul ta? kamu luwe ta?
ibar rabi (nikah) kapan ibar? kapan rabi?
keat taek (tai) umak keat cok kamu taek cok
kobam mabuk kobam teros mabuk terus
lecep pecel lecep madiun kanew pecel madiun wenak
lukup pukul yo tak lukup ta mbek ayas yo tak pukul ta mbek saya
ngalup pulang kapan ngalup? kapan pulang?
ojob bojo (pasangan) ojob.e sinam bojone manis
racap pacar racapan pacaran
tahes sehat tahes komes sehat semok
uklam mlaku (jalan) uklam-uklam mlaku-mlaku

Namun sangat di sayangkan para pemuda pemudi Kota Ngalam ini sudah banyak yang lupa atau mungkin tidak tahu tentang bahasa walikan ini. Saya amati bahasa ini sudah mulai punah pada kalangan anak2 kota malang. Mungkin karena tidak adanya guru atau penerus yang pandai untuk mengajarkan generasi baru di kota ini.
Walaupun begitu, sebagai penghuni kota Ngalam dari lahir sampai punah saya tetap sebisa mungkin akan melestarikan bahasa ini.
sekian dari saya terimakasih.

sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Jawa_Malang
Malang Tempo Doeloe Djilid Doea oleh Dukut Imam Widodo
edit: format
submitted by Jiv-R to indonesia [link] [comments]


2020.03.26 23:24 kenzokomang Situs Poker Online Terpercaya Tanpa Penipu

Situs Poker Online Terpercaya Tanpa Penipu
Dunia taruhan online saat ini makin ramai dengan bermunculannya banyak situs poker online yang berlomba lomba tawarkan promo serta bonus dengan maksud mengajak beberapa bettor untuk bermain lewat agen mereka. Untuk beberapa bettor sendiri sebaiknya lebih teliti dalam memilih website poker terpercaya yang selanjutnya bakal jadi tempat transaksi taruhan anda.
Banyak munculnya situs poker online itu tidak 100% merupakan website yang terpercaya, tetapi bercampur aduk pada situs poker online terpercaya dan tidak terpercaya.
Situs Poker Online Terpercaya Tanpa Penipu
Sejak dunia taruhan merambah ke dunia maya karna perubahan tehnologi makin mutakhir, jadi aktivitas taruhan makin gampang serta lebih aman dikerjakan oleh beberapa Bettor. Dengan memakai pertolongan koneksi Internet, beberapa petaruh udah bisa bermain poker lewat situs poker online. Untuk keamanan transaksi serta uang anda, maka mesti mencari situs poker online terpercaya jadi tempat bermain poker.
Tetapi tahukah anda langkah situs poker online tempat anda bermain adalah situs poker online terpercaya atau tidak? Begitu sering ditemui beberapa masalah banyak bettor memperoleh perlakukan tidak adil dalam bertransaksi atau bertaruh. Jadi saya anjurkan anda terus waspada dalam pilih situs poker online.
Melihat minim sekali pengetahuan beberapa bettor di Indonesia mengenai cara pilih situs poker online terpercaya dan makin banyak korban yang selalu tertipu olehnya, di sini saya bakal coba membagikan info cara-cara untuk mengerti situs poker online terpercaya yang diinginkan nantinya akan tidak ada jatuh korban kembali atas tindak penipuan situs poker online.
Cek Website Tersebut
Situs yang paling dominan dipakai untuk menipu yaitu situs yang memakai domain serta hosting dengan gratisan, apakah itu domain serta hosting gratisan?
Domain serta hosting gratisan yaitu : satu situs bisa di buat dengan gratis, anda cuma butuh mempunyai satu akun email serta mendaftarkannya di blogspot.com (contoh) dengan ketrampilan yang minim juga anda dapat mulai buat situs gratis, bila anda telah mahir anda juga dapat buat penampilan yang bagus seperti penampilan seperti situs berbayar.
misalnya kita akan menjual shampoo, maka anda mesti beli nama domain shampokudaoriginal. com (shampokudaoriginal. com = domain) di penyedia domain serta hosting.
Walau demikian bila anda menginginkan buat situs dengan gratis sesudah anda mendaftarkan nama situs anda di blogsopt anda cuma mengisikan nama domain yang anda kehendaki dengan nama shampokudaoriginal saja tanpa ada dot com, nanti situs anda dengan sendirinya dengan automatis juga akan jadi shampokudaoriginal.blogspot.com.
Bagaimana dengan basis penyedia yang lain? pastinya penampilan nama domain anda juga akan jadi shampokudaoriginal.wordpress.com (untuk wordpress), shampokudaoriginal.weebly. com (untuk weebly), shampokudaoriginal.webs. com (untuk webs dot com) dan lain sebagainya. Di mana disitu ada web hosting blogspot, wordpress, weebly serta webs com jadi penyedia situs gratis.
Walau demikian butuh saya garis bawahi kalau tidak semuanya situs gratisan yang di buat itu yaitu situs penipu, banyak penjual oline yang memakai domain gratisan untuk berjualan serta dapat diakui 100%.
Dan butuh diingat juga kalau tidak semuanya situs yang berbayar serta bagus 100% bisa diakui, banyak beberapa situs yang bertebaran untuk mencari peruntungan didunia maya. Oleh karena itu bergantung aspek kemauan sang pembuatnya ingin jadikan situs terpercaya atau situs untuk penipu.
Karenanya saya mau mengajak pengunjung situs ini untuk belajar langkah mencari situs terpercaya atau situs penipu lewat cara check n ricek di computer atau laptop anda.
CARA CEK WEBSITE PENIPU ATAU TERPERCAYA 100%
Bagaimana caranya anda mau ketahui kalau situs itu dapat diakui atau tidak? Di sini saya akan merekomendasikan bagaimana langkahnya check/mengecek situs penipu atau bukan, saya merekomendasikan pada anda untuk check apakah satu situs itu yaitu situs penipu atau terpercaya silakan anda check di http:// www.pkvmiyaqq.com anda dapat check serta ketahui apakah suatu situs merupakan penipu atau terpercaya 100%.
Janganlah Tertipu Bonus Besar
Situs poker online yang sudah mandiri serta besar tak lagi memberi bonus yang terlalu berlebih pada beberapa membernya. Kadang kala seringkali di dapati situs poker online yang berani memberi promo bonus deposit dengan nilai besar, website begini mesti anda cermati. Umumnya situs poker online yang baru beroperasi bakal memberi bonus yang di luar kewajaran untuk menarik beberapa petaruh untuk bermain lewat website mereka.
Tetapi sesudah kemenangan di capai oleh membernya, maka sistem penarikkan dana bakal dipersulit. Bahkan juga banyak masalah begini yang selesai dengan anggota tidak memperoleh bayaran dari website judi on-line, karna benar-benar pada intinya website begini di buka dengan maksud menipu.
Service Customer Service Yang Memuaskan
Memuaskan dalam hal semacam ini artinya bisa menolong beberapa anggota yang alami kesusahan dalam sistem deposit serta withdraw yang dilakukan beberapa anggota setianya. Selain itu dapat juga memberi jawaban atas beragam pertanyaan yang di ajukan beberapa anggota sekitar dunia poker online dengan bahasa serta keterangan yang gampang dipahami. Situs poker online terpercaya pastinya melakukan kursus untuk beberapa staff customer servicenya guna tingkatkan citranya jadi situs poker online terpercaya yang profesional. Sampai diharapkan beberapa Bettor bisa nyaman bermain lewat website mereka.
Berani Menempatkan Banner Di Beragam Komunitas Serta Website Livecsore
Seperti kita kenali, usaha poker online ini mempunyai putaran transaksi keuangan yang besar serta cepat. Situs poker online terpercaya biasanya juga sudah menyiapkan dana untuk promosi nama websitenya dengan menempatkan iklan di beberapa komunitas yang banyak dikunjungi beberapa bettor. Bahkan juga website terpercaya akan tidak sangsi keluarkan uang untuk menempatkan banner di situs Livescore yang banyak dikunjungi beberapa petaruh asli yang suka bermain taruhan online dan taruhan poker online.
Testimoni
Website yang terpecaya dan bukan penipu biasanya banyak testimoni yang merekomendasikan web tersebut biasanya dengan ajakan untuk bergabung menjadi member atau sekedar memberikan pengalaman yang baik selama dia menjadi member di web tersebut.
Gaya Penulisan yang meyakinkan
Perhatikan gaya penulisan pada artikel yang di tulisnya, bisa di bedakan antara website yang asal-asalan dengan yang di kelola dengan benar, biasanya kalau website yang asal-asalan pada saat mengisi artikel itu dengan copy paste artikel saja, Dan jadinya artikel pada saat di baca tidak enak.
Tampilan dan Kecepatan Website
Lihatlah secara keseluruhan tampilan websitenya dan cobalah klik beberapa halaman dari website tersebut seberapa cepat berpindah dari halaman ke halaman, apakan ada buffering.
Sangat penting beberapa sahabat bettor kenali serta selalu di ingat sepanjang masih bermain poker online supaya tidak salah pilih website. Buat anda yang belum juga jadi korban, semoga artikel ini bakal memberi pelajaran yang cukup jelas serta buat anda yang sudah jadi korban, diinginkan sesudah membaca artikel ini, nantinya anda akan tidak jadi korban lagi
situs terbaik di tahun 2020
submitted by kenzokomang to u/kenzokomang [link] [comments]


2020.03.16 17:51 AndiSamaran Jasa Maket Hexa Desimal

Jasa Maket Hexa Desimal

Maket Developer
Dari Hexa Ke Desimal, Oktal Dan Biner
Bilangan Desimal®basis 16 dengan digit : 0 - 9 dan A - E
Contoh penulisan®743 H, 743(16) , 743(H), 743(h).
Konversi bilangan :
Konversi dari Heksadesimal®Desimal:
dari kanan ke kiri place-value dikalikan dengan absolut digit bil. hexa
awal.
Konversi dari Heksadesimal®Biner
Setiap 1 (satu) bil. hexa dijadikan kelompok
bil. biner yang terdiri atas 4 digit.
Konversi dari Heksadesimal®Oktal :
Tidak ada cara langsung mengubah
hexadecimal ke oktal. Dapat dilakukan melalui
biner atau desimal.

jasa maket

Operasi Arithmatika
Operasi arithmatika yang dilakukan
diantaranya:penjumlahan,pengurangan,perkalian,
pembagian, pangkat, akar, dsb. Operasi Arithmatika yang
dibahas hanya penjumlahan dan pengurangan.
submitted by AndiSamaran to u/AndiSamaran [link] [comments]


2019.09.22 04:37 yuiamanda Bandar Bola Terpercaya Pengertian Over Under

Bandar Bola Terpercaya Pengertian Over Under

bandar bola terpercaya
Kumpulan Cara Daftar Bandar Casino Akun Agen Prediksi Bermain Situs Judi Bola Tv Online Live Resmi Terbesar Terbaik Terpercaya Indonesia Malam ini.
Cara Hitung Arti Over Under (OU) – Seperti yang sudah kita ketahui bahwa di dalam web bandar bola terpercaya seperti IOSBET, tentu saja di sana akan
Ada Banyak sekali pilihan dari permainan taruhan bola online yang bisa di mainkan dengan cara bermain yang sangat mudah. Yang di mana anda bisa bermain
Taruhan Handicap, Over Under, Odd Even, Correct Score atau jenis permainan judi taruhan bol3D”text-align: justify;”>Perbedaan dari kedua Jenis Khei / Odds dalam taruhan bola adalah :
Odds / Kei Negatif : Kei yang di tandai dengandi kaitkan dengan over under maka pasaran yang di sediakan juga bisa di jadikan sebuah patokan untuk batasan Over (Atas) ataupun Under (Bawah).
Dengan cara menghitung over dan under yang serupa dengan cara menghitung pasaran bola di Handicap, sehingga tentu saja permainan sangat seru di mainkan.

Cara Hitung Arti Over Under (OU)

Untuk cara bermain over dan under sangat mudah, jadi jika anda sudah mengetahui cara bermain over under dengan baik dan benar, sudah pasti over under
Di SBobet atau Maxbet bisa anda mainkan dengan santai. Hanya saja, di balik itu semua, anda juga harus mengetahui apa yang di namakan sebagai Khei,
Yaitu nilai atau angka yang di pergunakan untuk menghitung total perkalian di dalam suatu taruhan yang anda lakukan. Odds atau Kei ini sebenarnya juga
Terbagi menjadi dua bagian yaitu terdapat warna Merah dan Hitam.

Perbedaan dari kedua Jenis Khei / Odds dalam taruhan bola adalah :

Odds / Kei Negatif : Kei yang di tandai dengan warna merah dan di depan terdapat simbol (-) minus. Dan jika dalaam suatu taruhan terdapat kei misalnya 1.12,
Dan ketika itu anda menaruh taruhan sebesar 100ribu. Dan jika anda di pertandingan itu berhasil win, maka yang akan anda dapatkan dari hasil kewinan adalah
100ribu. Dan jika kalah, maka besar dari kerugian yang akan anda dapatkan adalah (100 x 1.12) = 112 ribu.

agen togel resmi
Odds / Kei Positif : Seperti yang kita ketahui pada umumnya Khei positif akan di tandai dengan penulisan dengan tulisan berwarna Biru pada SBobet, dan Hitam pada
Ibcbet (Maxbet). Apabila kei yang di berikan pada web taruhan bola online tersebut memiliki nilai 1.12, dan disini anda akan bertaruh sebesar 100rb.
Dan pada saat win, keuntungan yang akan anda peroleh adalah 1.12×100)=112ribu. Sementara, bila anda kalah kerugian anda hanyalah 100ribu.
Over dan Under adalah jenis permainan taruhan bola online yang di mana semua akan di hitung dari jumlah gol yang berhasil di ciptakan di dalam suatu pertandingan,
Baik itu di dalam pertandingan pada babak pertama atau juga dalam pertandingan bola babak penuh atau Full time. Cara main over dan under yaitu di mana pemain ini
Hanya perlu menebak jumlah gol yang akan terjadi di dalam suatu pertandingan adalah di bawah atau di atas dari pasaran over under
Yang sudah di sediakan dari web judi bola online itu sendiri. Seperti sama dengan namanya Over adalah Atas dan untuk Under adalah di Bawah.
Maka dari itu, pemain judi bola over dasn under ini yakni adalah pemain itu sendiri
Akan menebak pada posisi mana Over atau Under yang di patokkan dengan pasaran OU yang ada di dalam masing-masing taruhan. Tips dan Trik win Over Under
Adapun cara main over dan under dan cara menghitung pasarannya adalah seperti contoh di bawah ini :
0.5-1 (3/4 bola)
win Over : Apabila pertandingan berakhir dengan 2 gol atau lebih.
win 1/2 Over : Apabila pertandingan berakhir hanya dengan 1 gol yang tercipta.
win Under : Apabila dalam pertandingan tidak menghasilkan gol.

1.50-2 (1 3/4 bola)
win Over : Apabila pertandingan berakhir dengan 3 gol atau lebih.
win 1/2 Over : Apabila pertandingan berakhir dengan 2 gol.
win Under : Pada saat hanya terjadi 1 gol dalam pertandingan.

2.0 (2 bola)
win Over : Pada saat gol yang tercipta dalam pertandingan adalah 3 bola atau lebih.
Draw / seri : Pada saat pertandingan berakhir dengan 2 gol yang tercipta. Contoh : 1-1, 2-0, 0-2.
win Under : Apabila dalam pertandingan tersebut hanya tercipta 1 gol.

Berikut contoh tabel win dan kalah OveUnder :

over under
Cara Bermain OveUnder pada sbobet bola adalah Sebagai Berikut :

0-0.5 (1/4 bola)
win : Pada saat tim yang dipilih win dengan perbedaan skor minimal 1 gol
Kalah : Apabila tim yang dipilih kalah dengan selisih skor lebih dari 1 gol
Kalah 1/2 : Jika tim yang dipilih bermain seri atau imbang

0.5 (1/2 bola)
win : Pada saat tim yang dipilih win dengan perbedaan skor minimal 1
Kalah : Jika tim yang dipilih bermain imbang atau kalah

0.5-1 (3/4 bola)
win(full): Tim yang dipilih win dengan perbedaan skor minimal 2
win(1/2) : Jika tim yang dipilih win dengan selisih gol hanya 1
Kalah : Tim yang dipilih bermain imbang atau kalah

1 (1 bola)
win : Jika tim yang dipilih win dengan perbedaan skor minimal 2
Draw/Seri : Tim yang dipilih win dengan selisih gol hanya 1
Kalah : Jika tim yang dipilih bermain imbang atau kalah

Demikian pengertian dan cara hitung judi bola over dan under.
submitted by yuiamanda to u/yuiamanda [link] [comments]


2019.05.30 00:43 lblackpinky Cara Taruhan Judi Bola di LigaIBC

Banyak yang ingin mencari bagaimana cara taruhan judi bola di LigaIBC dan bagaimana sistem permainannya. Untuk yang masih kebingungan dan tidak tahu caranya anda dapat mengikuti arahan dari kami. Seperti yang dapat kalian ketahui banyak sekali peminat sepak bola terutama di indonesia. Banyak yang ingin mendukung timnya dan memasang taruhan tetapi kebingungan caranya bagaimana terlebih perjudian di indonesia di larang termasuk judi bola. Karena perkembangan teknologi saat ini sudah maju maka LigaIBC juga mengupgrade mengikuti perkembangan teknologi. Karena saat ini serba online maka sistem permainan judi terutama judi bola juga dilakukan secara online. Sehingga anda dapat taruhan dimanapun dan kapanpun tanpa harus takut akan hukum. Sistem permainan judi yang tersedia di dalam LigaIBC sangat mudah untuk anda gunakan. Namun sebelum itu anda harus memahami terlebih dahulu permainan yang akan anda mainkan.
LigaIBC adalah agen judi bola resmi serta merupakan salah satu agen judi bola terfavorit. Tidak hanya Taruhan bola saja di LigaIBC Terdapat Taruhan segala jenis cabang olahraga, Togel, Casino, Slot, Tangkas, Kartu Domino dan remi dan keno 5. LigaIBC juga menciptakan aplikasi khusus agar anda dapat bermain dengan tampilan penuh. LigaIBC merupakan agen judi yang dapat anda percaya karena berapapun kemenangan anda pasti dibayar. Untuk dapat memberikan layanan maksimal kepada membernya LigaIBC memiliki Customer service yang selalu melayani anda selama 24 jam. Lalu yang tidak kalah menarik anda tidak perlu mengeluarkan banyak uang karena minimal deposit nya Rp. 25.000 saja.
Baca Juga : Agen Bola Resmi dan Terpecaya

Pasang Taruhan Judi Bola di LigaIBC

Apabila anda masih pemula dan masih belum mengetahui cara taruhan judi bola di LigaIBC. Kami akan memberikan anda beberapa tips mengenai bagaimana cara anda memulai belajar memasang taruhan judi bola. Pada awalnya anda harus mengetahui terlebih dahulu mengenai istilah-istilah dalam taruhan bola :
  • Full Time (FT) : Taruhan selama 2 x 45 menit. Dalam taruhan judi bola anda pilih FT maka skor yang menjadi ukuran anda adalah akhir pertandingan yaitu selama 2 x 45 menit.
  • Half Time (HT) : Taruhan hanya 1 babak saja atau pertandingan selama 45 menit.
  • Odds : Nilai dari taruhan atas tim tersebut atau pertandingan tersebut. Contoh: Apabila odds yang nya -1.25 maka untuk bertaruh anda memerlukan dana sebesar Rp. 125.000 untuk kemenangan Rp. 100.000 atau +1.05 artinya anda bertaruh sebesar Rp. 100.000 bila anda menang anda akan menerima sebesar Rp. 105.000.
  • Home (H) : Tim tuan rumah atau tim yang mengundang.
  • Away (A) : Tim tamu atau pendatang yang akan melawan tim tuan rumah .
Setelah anda mengetahui mengenai istilah yang biasanya anda dalam permainan judi bola. Setelah itu silahkan anda memahami mengenai jenis permainan judi bola.

Jenis Taruhan Judi Bola di LigaIBC :

  • Handicap : Taruhan ini menggunakan voor antar tim. Berikut penjelasan mengenai voor:
    • 0 : 0 : berarti tidak ada voor namun bila hingga akhir pertandingan salah satu tim unggul maka tim tersebut yang menang. Namun bila perolehan skor seri/draw maka uang taruhan kembali. 0 :1/4 : artinya adalah tim tuan rumah memberikan voor kepada tim tamu. Penulisan voor 1/4 ini pada LigaIBC biasanya di tulis dengan 0 – 0.25. voor 1/4 berarti skor berakhir dengan draw maka taruhan pada tim tamu menang. Apabila tim tuan rumah mencetak gol 1 hingga skor berakhir, maka tim tuan rumah yang menang.
    • 0 : 3/4 : voor 3/4 pada LigaIBC tertulis 0.5 – 1 yang berarti bila tim tuan rumah mencetak 1 gol hingga akhir pertandingan maka tim tuan rumah hanya memenangkan 1/2 taruhan. Namun untuk menang penuh tim tuan rumah harus mencetak 2 gol hingga pertandingan berakhir.
    • 0 : 1 : Voor 1 diberikan dari tim tuan rumah agar tim tuan rumah menang secara penuh maka diperlukan selisih 2 gol untuk tim tuan rumah hingga akhir pertandingan.
    • 0 : 1 1/4 : tim tuan rumah memberikan voor kepada tim tamu. Agar tim tuan rumah menang mereka harus menciptakan selisih gol 2. Tetapi apabila tim tuan rumah hanya mampu menciptakan selisih 1 gol maka tim tuan rumah kalah 1/2 dari taruhan yang dipertaruhkan.
    • 0 : 1 1/2 : Ketentuan ini sama seperti sebelumnya tim tuan rumah memberikan voor 1 1/2 kepada tim tamu. Sehingga agar tim tamu menang harus memberikan selisih 2 gol. Apabila Tim tamu hanya bisa memberikan selisih gol 1 maka tim tamu kalah full.
  • 1 x 2 : Taruhan dengan anda memilih tiga kondisi dimana (1),tim tamu (2) atau seri (X). Dalam jenis taruhan ini tidak menggunakan sistem voor tidak seperti Handicap dan banyak yang memilih taruhan jenis ini.
  • Over / Under : Menebak gol yang akan dihasilkan dalam pertandingan 2 x 45 menit atau 1 x 45 menit lebih atau kurang dari voor yang ditentukan. Dalam permainan over under ini bila anda bertaruh pada posisi Over (lebih) atau Under (Kurang) dari sebuah nilai batas yang telah ditentukan pada tabel LigaIBC.
  • Mix Parlay : Sistem taruhan dengan lebih dari 3 tim, syarat untuk bermain parlay ini anda harus memilih minimal 3 tim yang akan anda pertaruhkan. Apabila ada satu tim yang anda pertaruhkan mengalami kekalahan maka taruhan anda akan dianggap kalah. Namun bagaimana bila dalam satu partai parlay ada satu tim yang kalah setengah caranya anda hitung setiap odds tim yang menang dan setelah itu hasilnya anda bagikan dua.
  • Outright: Taruhan bola yang memilih sebuah tim sebagai juara dari sebuah turnamen atau liga tertentu. Odds pada Outright berubah seiring berjalannya pertandingan. Namun menggunakan odds yang anda beli dan tidak akan berubah.
Sumber : http://capsasusunan.com/cara-taruhan-judi-bola-di-agen-judi-bola/
submitted by lblackpinky to u/lblackpinky [link] [comments]


2018.12.30 06:34 ExpertEyeroller Makna dari kata 'Agama'. Studi kasus: upaya rakyat Bali untuk memeroleh status 'Agama Hindu'

Esai ini bertujuan untuk menelaah apa arti dari kata 'agama' dari beberapa sudut pandang. Pengalaman orang Bali dalam upaya mereka untuk memeroleh status agama adalah studi kasus yang paling ditekankan.
Pada bagian I dan II, akan dipaparkan agama dari sudut pandang pemerintah.
Pada bagian III, IV, dan V, akan dipaparkan agama dari sudut pandang rakyat Bali.
Pada bagian VI, akan dipaparkan agama dari sudut pandang para ahli anthropologi.
Pada bagian VII, akan dipaparkan konklusi dari konflik definisi agama antara pemerintah dengan rakyat Bali.
TL:DR here

I. Agama dalam Konstitusi

Ketika kemerdekaan terlihat sudah dekat dari tangan pada akhir masa penjajahan Jepang, sebuah badan bernama Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia(BPUPKI) dibentuk untuk menyusun dasar dari persatuan nasional secara formal. Pada hari terakhir pertemuan BPUPKI sesi pertama, Sukarno memperkenalkan Pancasila kepada majelis sebagai sesuatu yang dia bilang telah ia gali dari relung tradisi kuno Indonesia, yang pada akhirnya menjadi dasar dari negara Indonesia kontemporer. Namun, proposisi ini ditentang oleh perwakilan politik Islam yang merasa bahwa peran Islam dalam formulasi negara baru ini tidak diwakilkan olehnya.
Pada sesi kedua pertemuan BPUPKI, dibentuklah panitia berisi tujuh orang yang bertujuan untuk memformulasikan fondasi hukum konstitusi negara baru ini. Supomo, satu dari tujuh orang tersebut, mengadvokasi berbagai hukum adat di kepulauan agar mendapat peran sentral dalam penulisan konstitusi. Advokasi dia berhasil. Ayat 29 dari draf konstitusi menyatakan bahwa ‘Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu’.
Kata ‘kepercayaan’ disini merupakan ajuan dari Wongsonegoro, seorang pemimpin kebatinan Jawa. Dengan ayat tersebut, status ‘kepercayaan’ yang berupa sinkretisme mistik berbagai paham animisme lokal dianggap setara dengan agama Abrahamik–Islam dan Kristen. Hal ini menimbulkan polemik dari delegasi Muslim sehingga ayat tersebut diamandemen agar lebih sesuai dengan apa yang mereka anggap sebagai ajaran Muslim dengan menambahkan tujuh kata ‘dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya’. Namun, ketika Hatta meratifikasi konstitusi Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945, amandemen tersebut tidak tampak. Sila pertama pada Pancasila tidak memakai kata ‘Allah’, melainkan ‘Tuhan’, dan tujuh kata tersebut hilang secara ‘misterius’looks at Hatta.
Pasal 29, UUD 1945
  1. Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
  2. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
Setelah kemerdekaan de facto berhasil dicapai, perdebatan mengenai peran agama dalam negara Indonesia masuk ke ranah konstitusi. Tekanan dari kaum Muslim yang merasa ‘kalah’ karena penghilangan tujuh kata membuat kaum nasionalis mengalah. Renegosiasi kuasa antar kedua kaum politik tersebut dapat terlihat dari dua hal: didirikannya Kementerian Agama(Kemenag) yang diketuai oleh kaum Muslim, dan perubahan konstitusi, di mana Ayat 29 UUD 1945 digantikan dengan dua pasal dari UUD 1950:
Pasal 18, UUDS 1950
Setiap orang berhak atas kebebasan agama, keinsjafan batin dan pikiran.
Dan
Pasal 43, UUDS 1950
  1. Negara berdasarkan atas ke-Tuhanan Jang Maha Esa.
  2. Negara mendjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanja masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanja dan kepertjajaannja itu.
  3. Penguasa memberi perlindungan jang sama kepada segala perkumpulan dan pesekutuan agama jang diakui.Pemberian sokongan berupa apapun oleh penguasa kepada pedjabat-pedjabat agama dan persekutuan-persekutuan atau perkumpulan-perkumpulan agama dilakukan atas dasar sama hak.
  4. Penguasa mengawasi supaja segala persekutuan dan perkumpulan agama patuh-taat kepada undang-undang, termasuk aturan-aturan hukum jang tak tertulis.
UUDS 1950 mengakui kebebasan beragama secara terbatas. Namun, tidak seperti UUD 1949, ia tidak mengakui kebebasan untuk berpindah agama. Penghilangan klausa ini merupakan hasil dari perdebatan sengit di parlemen setelah kaum Muslim menyatakan keberatan atasnya. Mereka mengatakan bahwa dalam Islam, ‘tidak boleh ada yang pindah agama’.
Di luar kritik kaum Muslim, terdapat fakta bahwa pasal 43 UUD 1950 menaruh kekuasaan yang sangat besar kepada pemerintah untuk mendiktekan kehidupan religius rakyat. Hak kebebasan beragama secara garis besar tunduk pada ‘kepentingan negara’ dan dikekang oleh standar yang dicanangkan oleh pemerintah. Gvosdev menyatakan bahwa ini adalah contoh dari ‘subversi kebebasan beragama’, di mana hak spiritual rakyat dalam sebuah pasal konstitusi dilanggar secara implisit maupun eksplisit dalam pasal lain.[1] Dengan sudut pandang pasal 43, pasal 18 terlihat seperti hanya lip service belaka.

II. Otoritas Kementerian Agama

Kemenag dikepalai oleh K.H. Wahid Hasyim yang merupakan salah satu pemimpin dari Nahdhatul Ulama(NU) dan partai politik Masyumi. Bagi Hasyim, Hamka, dan intelek Muslim lainnya, Ketuhanan Yang Maha Esa tidak lain hanyalah merupakan penerjemahan dari istilah tawhid--yakni monoteisme yang merupakan pusat dari ajaran Islam. Melalui Kemenag, kaum muslim tidak hanya memiliki ruang untuk mengembangkan institusi sosial seperti pernikahan dan pembelajaran secara otonom dari pemerintahan nasionalis, tapi nilai-nilai Islam juga merembes ke dalam standar regulasi religius kenegaraan. Pada 1950an, peran utama Kemenag berwujud dalam ‘supervisi’ kelompok-kelompok yang dianggap ‘menyimpang’ atau ‘belum beragama’.
Di bawah kepemimpinannya kaum Muslim, dikeluarkan Regulasi Kemenag No. 9/1952/Bab 4 yang bertuliskan:
‘Aliran kepercayaan . . . ialah suatu faham dogmatis, terjalin dengan adat istiadat hidup dari berbagai macam suku bangsa, lebih-lebih pada suku bangsa yang masih terbelakangan. Pokok kepercayaannya, apa saja adat hidup nenek moyangnya sepanjang masa’.
Konsep ‘aliran kepercayaan’ berbeda dengan konsep ‘agama’ yang didefinisikan dalam pandangan Judaisme-Kristiani-Muslim, yang juga merupakan pandangan dari delegasi Muslim pada rapat BPUPKI. Agar sebuah komunitas spiritual dapat dianggap sebagai agama oleh pemerintah, ia harus memiliki sebuah kredo monoteistik yang diakui dunia internasional. Selain itu, ia juga harus memiliki kitab suci yang dipersembahkan oleh seorang nabi.
Kata ‘agama’ sendiri merupakan sesuatu yang datang dari bahasa Sansekerta, dimana ia memiliki dua penggunaan.
  1. Kumpulan teks spesifik yang mengatur pemujaan terhadap berbagai dewa-dewi, di mana kitab yang mengatur pemujaan terhadap dewa Siwa dirujuk sebagai ‘agama Siwa’, kitab yang mengatur pemujaan terhadap dewa Wisnu dirujuk sebagai ‘agama Wisnu’, dan sedemikian.
  2. Sebuah atau sekumpulan doktrin bersifat suci, dimana contoh dari dari doktrin tersebut adalah ‘agama Siwa‘ dan ‘agama Buda’ seperti yang tertulis dalam kakawin Sutasoma. Konsep kedua ini berbeda dengan konsep agama modern karena ia tidak memberikan makna eksklusivitas--pada zaman Majapahit, seorang yang beragama Siwa bisa juga beragama Wisnu dan Buda sekaligus.
Kedua makna lampau tersebut digantikan oleh makna baru yang serasi dengan konsep ‘Religion’ dari pemikiran Abrahamik. Artinya, Kemenag dan Negara Indonesia yang baru saja lahir tersebut hanya mengakui tiga ‘agama’ yaitu Islam, Protestan, dan Katolik, sedangkan orang-orang tidak memiliki ikatan kepada ketiga komunitas tersebut dianggap ‘belum beragama’.
Kebijakan dari Kemenag saat itu yang didominasi oleh Masyumi memberikan kuasa kepada misionaris Kristen dan Muslim untuk menyebarkan agama mereka kepada orang-orang ‘belum beragama’. Memeluk ‘aliran kepercayaan’ dianggap tidak cukup untuk menjadikan seseorang sebagai warga negara Indonesia dikarenakan oleh tiga hal:
  1. Sila pertama negara Indonesia berdasarkan pada ‘kepercayaan terhadap Tuhan’, karena itulah semua warga diwajibkan ‘beragama’.
  2. ‘Aliran kepercayaan’ dianggap berasal tradisi etnis dan tidak universal, sehingga ketaatan pada kepercayaan tersebut dianggap kolot dan terbelakang. Anggapannya adalah bahwa ia akan menghambat ‘kemajuan’ rakyat Indonesia.
  3. Identifikasi diri terhadap tradisi etnik dianggap sebagai ekspresi ketidaksetiaan pada negara kesatuan Indonesia. Ini karena administrasi kolonial Hindia-Belanda dulu dianggap menggunakan kodifikasi hukum adat sebagai sebuah penghambat terhadap kemajuan nasionalisme Indonesia
Sebuah survei yang diutus ke Bali oleh Kemenag pada tahun 1950 menyimpulkan bahwa dibalik lapisan tipis konsep Hindu dan Buddhisme, kehidupan spiritual rakyat Bali diisi oleh praktik-praktik bersifat animis dan politeis lokal yang heterogen. Lebih lagi, orang-orang Bali pun tidak dapat saling setuju mengenai nama dari kepercayaan yang mereka peluk, apalagi mengenai kumpulan kitab suci maupun nabi untuk memberi legitimasi di mata surveyor. Akibatnya, rakyat Bali dikategorikan sebagai pemeluk 'aliran kepercayaan' yang 'belum beragama' dan menjadi target yang legal untuk aktivitas misionaris Kristen dan Muslim.
Rasa terkejut dan takut yang dialami oleh pemerintahan lokal Bali terhadap peraturan baru dari Kemenag mendorong mereka untuk memproklamasikan bahwa Bali merupakan sebuah ‘dinas agama otonom’ pada tahun 1953. Didorong oleh keadaan demikian, para intelektual dan pemimpin spiritual Bali berupaya untuk mereformasi kepercayaan mereka demi meraih status ‘agama’ seperti yang didefinisikan oleh Kemenag. Oleh karena itu, mereka berpaling kepada India sebagai sumber dari Agama Hindu yang telah diakui sebagai agama yang bersifat ‘universal’ di pandangan intelegensia internasional. Upaya tersebut dihadang oleh dua masalah yang saling berkaitan:
  1. Apa hubungan antara Agama Bali dengan Agama Hindu; atau dengan kata lain, apa hubungan antara Hinduisme di Bali dengan Hinduisme di India?
  2. Apa relasi antara ‘agama’ dengan ‘adat’, dan bagaimana cara untuk memisahkan kedua domain tersebut?

III. Bali Mempertanyakan Agama Mereka

Merupakan hal yang keliru untuk menganggap bahwa upaya untuk mereformasi spiritualitas Bali baru dimulai setelah proklamasi dari Kemenag. Pada tahun 1936 organisasi edukasional Bali Darma Laksana mulai mempublikasikan sebuah jurnal bulanan di Singaraja yang dinamakan Djatajoe. Sedari awal publikasinya, Djatajoe memberikan posisi sentral pada perdebatan mengenai reformasi spiritual Bali dalam kolom-kolomnya.
Sebuah artikel yang dipublikasikan oleh Djatajoe berjudul 'Kebingoengan kita tentang Agama' dapat mengilustrasikan isi dari pikiran rakyat Bali pada saat itu. Penulisnya memaparkan bahwa:
agama kita berdasar dari adat yang dicampur dengan berbagai ekstrak dari Hinduisme sehingga tidak dapat dibandingkan dengan agama apapun di India; menurut pandangan orang luar, kita tidak memiliki agama yang layak dan tidak menyembah Tuhan, tetapi seperti orang gila yang menyembah segala hal yang kita temui
(Djatajoe 1937, 2/4:98)
Menurut sang penulis, opini tersebut keliru karena terdapatnya asumsi salah bahwa orang Bali memuja arca yang mereka pakai dalam proses ritual. Padahal sebenarnya arca tersebut hanyalah medium yang berfungsi untuk memfokuskan pikiran manusia dalam berkomunikasi dengan Tuhan. Masalahnya, kebanyakan orang Bali tidak tahu mengenai agama mereka sehingga ritual serta arca pemujaan memiliki variasi yang tak berujung sepenjuru pulau. Karena itulah, sang penulis menganjurkan
‘kita harus mencari kebenaran dan makna agama kita agar kita dapat menyanggah tuduhan-tuduhan dari para orang asing’
(Djatajoe 1937, 2/4:98)

IV. Agama vs Adat

Dihadapkan pada pandangan merendahkan orang asing terhadap spiritualitas mereka, orang-orang Bali mempertanyakan 'agama' mereka, berdebat mengenai bagaimana mereka harus menamai 'agama' mereka dan nama dari Tuhan mereka, serta hubungannya mereka dengan Hinduisme di India. Meskipun terdapat kesepakatan sementara untuk menamakan agama mereka sebagai Agama Hindu Bali, nama dari Tuhan mereka masih dipertanyakan. Faktanya adalah bahwa sebelum dihadapkan dengan pandangan merendahkan orang asing, 'agama' bagi orang Bali tidak dipandang sebagai sesuatu yang tersendiri maupun membutuhkan nama karena bagi mereka, agama tidak memiliki ruang tersendiri dalam hidup mereka yang terpisah dari kehidupan sehari-hari mereka. Sebuah kutipan dari Djatajoe mengungkapkan sentimen ini:
Sebelum putra-putra dan putri-putri Bali ada yang bersekolah, dan di Bali belumlah pernah berdiri surat-surat kabar, maka keadaan di Bali sudahlah memeluk agama ini, yang mana berjalan terus, tiadalah ada mencela dan menyalahkan, yang mana kita dengar cuma ada pembicaraan ‘adat desa ini begini dan desa itu begitu’, begitu pula ‘orang di bagian sana jalanngabennya begini’ . . . Lantas tiada disebut upacara agama, melainkan disebut adat desa. Jadi ringkasnya agama yang sebenarnya tiada diketahui; yang diketahui perbedaannya cuma adat desa dan agama yang diketahui cuma agama Bali, dan tiada pernah kedengaran malu atau marah dicela oleh Tuan [pejabat kolonial].
(Djatajoe 1937, 2/5:131)
Konstruksi identitas ke-Bali-an yang terdiri dari dua komponen ‘adat’ dan ‘agama’ dapat dilihat sebagai fenomena reaksioner terhadap serangan dari luar. Kata 'adat' berasal dari bahasa Arab yanng merujuk pada kumpulan hukum dan norma lokal yang tidak merupakan hukum syariah. Ketika diperkenalkan oleh Belanda kepada Bali, kata adat menggantikan berbagai terminologi untuk berbagai norma lokal. Norma-norma ini mengatur hubungan antara berbagai kelompok sosial dan menanamkan rasa solidaritas dalam komunitas desa. Apropriasi istilah adat dalam pemikiran Bali memiliki dua akibat:
  1. Penciptaan domain konseptual baru: ‘tradisi’. Pada awalnya, lawan dari kata 'tradisi' bukanlah 'agama', melainkan 'administrasi' pemerintahan kolonial.
  2. Penggabungan berbagai norma adat ke dalam istilah generik ini mengubah makna mereka bagi orang-orang Bali. Apa yang sejauh itu merupakan perbedaan antar desa yang secara sosial bersifat fleksibel berubah menjadi sesuatu yang kaku.
Bali pada masa pra-kolonial tidak mengenal perbedaan antara ruang ‘tradisi’ dengan ruang ‘agama’. Adat merupakan elemen dari pandangan kosmik orang Bali yang mendeskripsikan tatanan semesta dan tatanan sosial berdasarkan leluhur mereka, yang sekaligus juga mendeskripsikan tatanan yang ideal dan mengatur perilaku yang sesuai dengan tatanan tersebut. Perhatian ditujukan bukan terhadap keimanan yang benar(orthodoxy), melainkan dengan menjalankan ritual sebagaimana 'mestinya'(orthopraxy). Alih-alih sesuatu yang harus dipercaya, agama Bali merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan.
Berbeda dengan agama universal yang memiliki beberapa doktrin abstrak dan simbolisme sentral yang dapat ditransportasikan ke berbagai kebudayaan berbeda di berbagai penjuru dunia, kepercayaan Bali sangatlah lokal. Hal ini karena kepercayaan Bali terdiri dari ritual-ritual spesifik yang mengatur interaksi antara grup yang spesifik dengan grup lainnya, dengan leluhur mereka, dan dengan wilayah mereka. Bagi rakyat Bali, agama merupakan sesuatu yang meresap ke setiap sudut kehidupan mereka dan tidak dapat dipisahkan dengan semesta kebudayaan mereka.
Kombinasi dari perubahan internal dan tekanan eksternal mendorong kaum intelektual Bali untuk mengkodifikasi agama mereka. Pada kongres pertama mereka pada tahun 1937, pemimpin Bali Darma Laksana meminta bantuan kepada berbagai pandita untuk mengkompilasikan sebuah Kitab Suci yang akan mereka pergunakan sebagai sebuah tandingan terhadap Al-Quran bagi umat Muslim. Mereka merasa bahwa ketika rakyat Bali mengetahui isi dari agama mereka, mereka akan lebih mudah untuk mempertahankan diri dari tuduhan ‘penyembahan berhala’ yang dilontarkan oleh umat Muslim dan Kristiani. Namun, tiga tahun kemudian, para pandita mengabarkan bahwa upaya pembentukan kitab suci itu gagal karena mereka tidak dapat memisahkan agama dari adat. Karena setiap wilayah di Bali memiliki adat yang berbeda, mereka gagal mengonstruksi sebuah agama yang valid untuk keseluruhan pulau Bali.

V. Rakyat Mendebat Agama

Pada tahun 1957, seorang antropolog Amerika bernama Geertz sedang melakukan penelitian di Bali. Dia sedang mengikuti rangkaian upacara ngaben. Pada malam sebelum mayat dibakar, mayat tersebut perlu 'dijaga' oleh sekitar 10 orang yang biasanya anak muda. Geertz merupakan salah satu orang yang ikut menjaga mayat tersebut, sehingga ia dapat mengobservasi terjadinya perdebatan anak-anak muda mengenai spiritualitas mereka.
Pertanyaan yang mereka lontarkan terhadap satu sama lain adalah: bagaimana caranya memisahkan mana yang merupakan 'adat' sekuler, dan mana yang merupakan 'suci'? Apa semua rangkaian acara dalam ngaben benar-benar sesuatu yang diwajibkan dan benar-benar 'suci'? Ataukah kebanyakan ritual dalam upacara ngaben hanyalah merupakan 'adat' yang dilakukan karena kebiasaan semata? Bagaimana cara membedakan antara keduanya?
Satu orang melontarkan ide bahwa bagian dari ritual yang bertujuan untuk memperkuat ikatan komunitas seperti pembangunan dan pengangkutan patung merupakan adat yang tidak bersifat suci, sedangkan bagian dari ritual yang secara langsung terkait dengan dewa-dewi seperti persembahyangan dan pemercikan air tirtha merupakan prosesi yang bersifat suci. Satu orang lainnya berargumen bahwa bagian ritual yang bisa dijumpai di banyak upacara merupakan sesuatu yang suci--misalnya, pemercikan air tirtha--sedangkan bagian ritual yang cuma muncul sesekali dalam kebanyakan upacara bukanlah suci.
Kemudian diskusi melenceng ke topik 'apa sih gunanya agama?'. Satu orang yang terpengaruh oleh Marxisme mengadvokasikan relativisme sosial: "Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung". Agama merupakan ciptaan manusia. Manusia menciptakan Tuhan dan memberikan nama padanya. Agama merupakan sesuatu yang berguna dan berharga, namun ia tidak memiliki validitas suernatural. Kepercayaan bagi seseorang merupakan takhayul belaka bagi orang lain. Pada dasarnya, semua itu hanya 'adat'.
Proklamasi khas Marxist tersebut disambut dengan ketidaksetujuan, penolakan, dan kekhawatiran. Seorang anak kepala desa memberikan sebuah posisi yang simpel dan nonrasional: argumen intelektual bukanlah sesuatu yang relevan dalam keimanan. Ia tahu dari dalam hatinya bahwa dewa-dewi benar-benar ada. Orang-orang yang religius seperti dirinya sendiri dapat merasakan kehadiran para dewa-dewi ketika sedang menjalankan ritual.
Seorang anak muda lain yang lebih intelektual mengonstruksi dan menciptakan simbologi alegori kompleks untuk menjelaskan ritual, dan ia melakukannya di tempat itu juga dalam waktu itu juga. Ia menjelaskan bahwa upacara potong gigi taring melambangkan bahwa manusia lebih dekat dengan dewata dibandingkan dengan binatang yang memiliki taring. Ritual ini berarti ini, ritual itu berarti itu; warna ini melambangkan 'keadilan', warna itu melambangkan 'keberanian', etc. Yang terlihat tak bermakna sebenarnya sarat akan arti, jika kita memiliki kunci untuk menafsirkannya.
Seorang lagi yang lebih agnostik mengajukan argumen yang moderat: Kita tidak dapat memikirkan hal-hal ini karena mereka tidak dapat dicerna oleh pikiran manusia; kita tidak bisa tahu. Sikap yang harus kita ambil adalah sikap konservatis--percayalah hanya kepada sekitar setengah dari apa yang kita dengar. Dengan begini, kita tidak akan tertarik ke suatu titik ekstrim.
Diskusi berlanjut hingga pagi. Selain si anak kepala desa yang merupakan seorang birokrat, peserta diskusi yang lain hanyalah petani dan pengrajin. Mereka memperhatikan bagaimana caranya memisahkan kehidupan beragama dengan kehidupan sosial, bagaimana cara menjembatani antara dunia ini dengan dunia selanjutnya, antara sekuler dengan suci. Ini adalah contoh dari sebuah crisis of faith dalam level masyarakat.
Tingkat keseriusan dalam beragama macam ini juga mulai tampil di banyak segi kehidupan sosial di Bali. Di banyak upacara, seorang pinandita yang bertugas untuk memercikan umat dengan air tirtha menemukan bahwa banyak anak muda yang menerima percikan tersebut dengan sangat khidmat dan antusias. Jika biasanya hanya dibutuhkan satu anggota keluarga yang perlu dipercikan oleh air suci, semua anak dalam satu keluarga dengan kemauan sendiri datang ke pura untuk diperciki air tirtha.
Setelah menerima percikan air, mereka mendiskusikan air tirtha bukan dalam konteks mistikal, tapi emosional. Mereka bicara bahwa emosi dan kekhawatiran mereka disejukan oleh tirtha ketika air tersebut jatuh pada mereka, dan mereka bicara bahwa mereka merasakan kehadiran para dewa-dewi. Orang-orang yang lebih tua dan yang lebih tradisional melihat anak-anak muda ini dengan bingung. Salah seorang dari mereka bilang bahwa mereka merasa seperti lembu yang sedang melihat orkestra gamelan--bingung bukan kepalang.

VI. Agama Menurut Antropologi

Beberapa antropolog telah berusaha mendefinisikan 'agama' dengan cara masing-masing. Di bagian ini, akan dipaparkan teori 'agama' dari dua antropolog yang sangat berpengaruh beserta kritik terhadap mereka.

A. Émile Durkheim: Sacred-profane Dichotomy

Dikenal sebagai salah seorang 'bapak antropologi', Durkheim mendeskripsikan konsepsinya mengenai agama dengan melakukan studi terhadap orang-orang aborigin Australia:
A religion is a unified system of beliefs and practices relative to sacred things, that is to say, things set apart and forbidden – beliefs and practices which unite into one single moral community called a Church, all those who adhere to them
Dikotomi sacred-profane yang dikemukakan Émile Durkheim mengatakan bahwa ada suatu kumpulan simbol dalam suatu kebudayaan yang termasuk ke dalam ruangan sakral, sedangkan kumpulan simbol yang tidak termasuk ke dalam ruang sakral tersebut dikatakan profane/duniawi. Contoh dari simbol-simbol sakral Abrahamik adalah gereja, masjid, kitab suci, ritual keagamaan--yakni merupakan sesuatu yang suci, spiritual, dan tidak dapat diganggu-gugat. Simbol-simbol sakral merupakan representasi dari segala hal yang bersifat transenden dari kehidupan sehari-hari. Kebalikannya, 'duniawi' adalah segala hal lain seperti pekerjaan, tagihan listrik, dan commute.
Bagi Durkheim, agama adalah praktek yang membagi kehidupan antara simbol-simbol sakral dengan simbol-simbol duniawi, dan menjaga jarak antara kedua golongan simbol tersebut. Ritual keagamaan merupakan praktik afirmasi yang menjaga kesakralan dari beberapa simbol seperti patung dewa Shiva, Ka'bah, maupun Salib.
Misalnya di tahun 1880 ada seorang pejabat kolonial barat bernama Émile yang memiliki paham liberal. Émile yang berasal dari kebudayaan Abrahamik dituntut untuk berinteraksi dengan kebudayaan/kepercayaan Bali yang non-Abrahamik. Émile merasa memiliki tanggungjawab untuk memodernkan masyarakat Bali yang dianggap primitif, tapi pada saat yang sama dia juga ingin menghormati kebudayaan Bali. Untuk itu, Émile berusaha memilah unsur kebudayaan Bali manakah yang sakral, dan yang manakah yang duniawi. Aspek yang duniawi akan dianggap aman untuk di-"modern"-kan, sedangkan aspek yang sakral akan diperlakukan dengan lebih hati-hati.

Kritik terhadap Durkheim

Dikotomi yang dikemukakan oleh Durkheim telah diserang oleh sangat banyak akademisi. Antropolog yang mempelajari kebudayaan non-Eropa menemukan bahwa pemisahan simbol-simbol ke dalam kedua kategori sakral dan duniawi tidak selalu bisa dilakukan. Seperti yang sudah dipaparkan dalam essay ini, spiritualitas Bali sebelum masa kemerdekaan merupakan salah satu contoh spiritualitas yang tidak memiliki dikotomi sakral-duniawi.
Dikotomi sakral-duniawi dianggap hanya berlaku pada agama Abrahamik. Lebih lanjut, ketika budayawan/antropolog yang menggunakan sistem dikotomi ini gagal dalam mendeskripsikan kepercayaan spiritual non-Abrahamik, para antropolog tersebut memiliki kecendrungan untuk memandang rendah kepercayaan tersebut. Tomoko Masuzawa mengatakan bahwa pandangan dunia macam ini sangat Eurosentrik dan menurunkan status kepercayaan spiritual lainnya sebagai 'animisme', 'dinamisme', atau 'totemisme' belaka. Dengan melakukan pelabelan macam ini, para budayawan/antropolog Eropa jaman dahulu dituduh kolonialis. Ini mungkin kritik yang paling tepat dalam studi kasus dalam essay ini
Durkheim juga mengatakan bahwa simbol yang dielevasi menjadi sakral berfungsi untuk memperkuat organisasi sosial dalam suatu kebudayaan. Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa seseorang tidak dapat menjadi bagian dari lebih dari satu kebudayaan dalam waktu yang sama. Para akademisi menyanggah Durkheim dengan memberikan analisis terhadap beberapa contoh di mana dalam suatu lokasi, dua kebudayaan yang berbeda dapat secara sukses berbaur tanpa menghilangkan identitas spiritual mereka.

B. Clifford Geertz: Pervasive, Order-reinforcing Symbolic Systems

Geertz merupakan bapak dari Symbolic anthropology, sebuah cabang antropologi yang menekankan bahwa kebudayaan adalah
"a system of inherited conceptions expressed in symbolic forms by means of which men communicate, perpetuate, and develop their knowledge about and attitudes toward life."
~Geertz, The Interpretation of Cultures. p. 89
Jika kebudayaan merupakan sistem simbolik, Geertz mengelaborasikan lebih bahwa agama merupakan kekuatan yang meneguhkan sistem simbol tersebut
Religion is:
  1. A system of symbols which acts to
  2. Establish powerful, pervasive, and long-lasting moods and motivations in men by
  3. Formulating conceptions of a general order of existence and
  4. Clothing these conceptions with such an aura of factuality that
  5. the moods and motivations seem uniquely realistic.

Uraian:

A system of symbols which acts to...
Simbol disini maksudnya adalah segala hal memberikan makna selain dari simbol itu sendiri bagi seorang individu. Misalnya, langit mendung merupakan simbol dari datangnya hujan, ritual merupakan simbol dari ketakwaan, dll.
...establish powerful, pervasive, and long-lasting moods and motivations in men by...
Simbol memotivasi dan memberikan atmosfir perasaan. Misalnya, seorang 'perokok' tidak dilabeli sebagai 'perokok' karena ia sekarang sedang merokok, tapi karena ia memiliki kecendrungan untuk merokok. Demikian pula dengan 'beriman'; seorang yang kita bilang 'beriman' tidak kita labeli seperti itu karena ia melakukan tindakan yang 'beriman', tetapi karena ia punya kecendrungan untuk melakukan tindakan tersebut.
Motivasi merupakan kecendrungan yang persisten untuk melaksanakan suatu aksi dan merasakan suatu perasaan dalam berbagai situasi. Ketika kita mendengar bahwa ExpertEyeroller itu orangnya 'narsis', kita akan memiliki ekspektasi bahwa ia akan bertindak secara tertentu. Misalnya, sering ngomongin diri sendiri, gak bisa menerima kritik, dan menjatuhkan orang lain. Kita juga memiliki ekspektasi bahwa ExpertEyeroller akan merasa sangat senang ketika namanya disebut, dan sangat sedih ketika namanya dilupakan. Namun, rasa senang tersebut sendiri bukan indikasi bahwa seseorang merupakan seorang 'narsis'
formulating conceptions of a general order of existence and . . .
Manusia dapat beradaptasi terhadap apa saja yang dapat ia konsepsikan. Namun, ia tidak dapat berhadapan dengan Chaos. Karena aset paling berharga bagi manusia adalah kemampuannya untuk berkonsepsi, perasaan takut yang paling besar akan muncul ketika ia dihadapi dengan sesuatu yang pikirannya tidak bisa cerna--the uncanny.Insert Lovecraft here
Ketika kita menemukan, merasakan, atau mengalami suatu hal yang baru, manusia harus dapat menjelaskan hal tersebut dalam kepada dirinya sendiri. Kegagalan sebuah kerangka dan pola pemikiran(spiritual, common sense, sains, filosofi, mitos) untuk menjelaskan hal-hal uncanny membuat seorang manusia jatuh ke dalam kegelisahan. Bahkan Einstein pun merasakan ketidakpuasan dan kegelisahan ketika dihadapi dengan mekanika kuantum yang acak--kegagalan untuk percaya pada fakta bahwa Tuhan bermain dadu.
Agama perlu memiliki kekuatan untuk menjelaskan hal-hal yang uncanny. Kepada para penganutnya, agama perlu memberikan kerangka pemikiran mengenai eksistensi diri sendiri dan eksistensi alam semesta, sehingga memberikan penganutnya rasa aman dari Chaos.
The problem of evil--atau mungkin lebih tepatnya the problem of suffering--merupakan kegagalan pikiran untuk memaknai penderitaan. Ketidakjelasan dari kejadian-kejadian empirik, tidak masuk akalnya penderitaan, dan tiadanya pertanggungjawaban dari semua itu dapat menumbuhkan kecurigaan bahwa dunia dan manusia didalamnya tidak memiliki order sama sekali. Tidak ada keteraturan empiris, tiada format emosional, tiada koherensi moralitas.
Respons yang diberikan oleh agama kepada semua masalah ini adalah sama: memformulasikan simbol-simbol yang mencitrakan keteraturan dunia--citra yang dapat memperhitungkan atau bahkan menyambut ambiguitas, teka-teki, dan paradox dari eksistensi manusia di dunia. Tujuannya bukanlah untuk menyangkal apa yang tidak dapat disangkal--bahwa ada kejadian yang tak dapat manusia jelaskan, bahwa hidup itu penuh penderitaan, atau bahwa badai turun menggemuruh pada mereka yang baik. Tujuannya adalah menyangkal bahwa alam semesta itu tidak dapat dijelaskan, menyangkal mereka yang memproklamasikan bahwa derita kehidupan itu tak terhankan, menyangkal pernyataan: 'keadilan hanyalah ilusi'.
...clothing these conceptions with such an aura of factuality that...
Muncul pertanyaan: bagaimana penyangkalan terhadap ketidakteraturan dunia ini berubah menjadi kepercayaan? Geertz menjawab bahwa kepercayaan spiritual seseorang tidak datang dari induksi Baconian/Bayesian mengenai bukti-bukti empiris dari kehidupan sehari-hari, melainkan berasal dari penerimaan sebelumya atas otoritas kerangka pikir yang mentransformasikan pengalaman orang tersebut dalam pikiran mereka. Dunia kejadian merupakan ilustrasi dari doktrin, bukan pembuktian dari doktrin tersebut.
Kita menjustifikasi kepercayaan dengan menunjuk kepada suatu otoritas. Kita menerima otoritas tersebut karena kita memerlukan kuasa atas pemikiran kita yang tidak datang dari pikiran sendiri. Kita tidak menyembah otoritas, tapi menerima otoritas tersebut dalam mendefinisikan kita para umat. He who would know the religion must first believe
Perspektif religius berbeda dari common sense di mana ia tidak hanya menjelaskan realita kehidupan sehari-hari, namun juga realita alam semesta. Ia juga berbeda dari perspektif sains yang mempertanyakan realita dengan skeptisisme dan menguraikan dunia dalam alam hipotesis probablitas; agama mendefinisikan kebenaran yang bersifat non-hipotetikal. Bagi kacamata agama, realita bukanlah sebuah problem yang harus dipecahkan, melainkan sebuah misteri yang harus dijalani
Penerimaan otoritas yang mewarnai kacamata umat memanifestasikan diri sendiri dalam ritual. Ritual memunculkan sekumpulan perasaan dan motivasi--ethos--dan mendefinisikan sebuah pandangan mengenai realita melalui sekumpulan simbol dalam diskursi ritual itu sendiri. Pelaksanaan ritual merupakan transposisi pemodelan otoritas spiritual atas dunia dengan pemodelan dunia dalam pikiran umat.
. . . the moods and motivations seem uniquely realistic
Tiada orang, sesuci apapun dia, yang hidup dalam dunia simbol spiritual secara permanen. Kehidupan sehari-hari biasa dijalani dengan apa yang kita bilang common sense. Orang beragama sering saling menukarkan lensa common sense dengan lensa spiritual berkali-kali dalam kesehariannya. Ritual dan pelaksanaan agama merupakan sebuah kumpulan simbol yang menginduksi seseorang untuk melihat realita melalui simbol-simbol itu sendiri.

Kritik terhadap Geertz

Kritik paling tajam terhadap Geertz datang dari tradisi akademia post-modernist. Salah seorang murid Geertz mengkritik gurunya yang tidak dapat memperhitungkan efek relasi-kuasa terhadap konsepsi Geertz akan agama.
Dalam konsepsi diskursi Foucault, suatu pengetahuan dan pandangan seseorang atas dunia pasti dipengaruhi oleh struktur diskursi di mana orang tersebut hidup. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kebudayaan atas pemikiran, kita perlu melihat bagaimana orang-orang pada masa lalu melihat sebuah konsep dan membandingkannya dengan pandangan kita masa kini terhadap konsep yang sama. Di sini, barulah kita dapat mengidentifikasi apa sebenarnya hal yang memengaruhi pemikiran suatu kebudayaan. Geertz dilempar kritik bahwa ia tidak dapat mengidentifikasi efek institusi kuasa kebudayaan terhadap pemikiran terhadap suatu konsep--termasuk konsep agama.
Banyak juga yang menunjukkan bahwa dalam konsepsi Geertz, nasionalisme merupakan sebuah agama. Geertz sendiri tahu mengenai hal ini, namun ia tidak berkomentar. Ini bisa kita cerna sebagai kritik terhadap konsepsi Geertz, atau bisa juga sebagai kritik terhadap nasionalisme
Geertz memformulasikan teori dia mengenai agama setelah ia melakukan penelitian selama bertahun-tahun di Jawa dan Bali, sehingga mungkin teori inilah yang paling tepat untuk menjelaskan kasus yang kita angkat.

VII. Interaksi Religius dan Kultural antara India dan Indonesia Modern

Upaya pada tahun 1937 yang gagal tersebut diulang lagi pada tahun 1952. Bukan hanya karena tekanan dari Kemenag, tapi juga karena terjalinnya kontak antara India dengan Bali yang diawali oleh beberapa pemuka Agama Hindu India.
Narendra Dev Pandit Shastri datang ke Bali dari India pada tahun 1950 dengan tujuan untuk memperkenalkan Hinduisme India yang modern kepada masyarakat Bali. Ia didanai oleh seorang pengusaha India kaya yang mendonasikan jutaan rupee demi mempromosikan agama Hindu baik di tanah airnya maupun di luar India. Pandit Shastri merupakan satu dari banyak kaum religius-intelektual India yang menaruh minat pada Bali. Nasionalisme di India yang bangga atas pengaruh kultural-religiusnya dari zaman kuno terhadap Asia Tenggara.
Keinginan untuk menjalin hubungan baik dengan Indonesia yang baru saja lahir membuat pemerintah India gencar mempromosikan hubungan antara kedua negara, khususnya dengan Bali. Mereka memberikan beberapa beasiswa bagi pelajar Bali untuk belajar mengenai agama Hindu di Universitas Hindu Benares dan Universitas Shantiniketan Vishva Bharaty. Para pelajar yang mengikuti program beasiswa tersebut memiliki peran yang besar dalam perkembangan Hindu di Indonesia.
Kontribusi terbesar Pandit Shastri terhadap Hindu Bali adalah bukunya yang ia terbitkan pada tahun 1958 dengan judul ‘Intisari Hindu Dharma’. Dalam buku tersebut dirumuskan sebuah kerangka teologi komplit yang dipersetujui oleh pemimpin dari berbagai organisasi reformasi religius, diantaranya adalah beberapa mahasiswa Bali yang baru saja pulang dari mengenyam pendidikan di India.
Pada tanggal 14 Juni 1958, sebuah petisi yang menuntut pendirian sebuah bagian Hindu Bali dalam Kemenag dikirimkan ke pemerintah pusat. Petisi itu menyatakan bahwa Agama Hindu Bali tidak berkonflik dengan sila pertama Pancasila karena ia memiliki sebuah kredo yang berasal dari Mantram Sanskrit: ‘Om tat sat ekam eva advitiyam’ (‘Om, yakni Segala Sesuatu yang Tak Berakhir, Kesatuan). Nama yang diberikan terhadap Om tersebut diambil dari bahasa Jawa Kuno, yakni Ida Sanghyang Widhi Wasa, sebuah istilah yang memiliki dua arti. Pertama adalah ‘Penguasa Ilahi Alam Semesta’, dan kedua adalah ‘Kenyataan Ilahi yang Hakiki’. Makna pertama tersebut sesuai dengan konsepsi ketuhanan personal dari agama Abrahamik yang dalam diskursus Indonesia disebut sebagai Tuhan Yang Maha Esa, sedangkan makna kedua sesuai dengan makna ‘Hindu’ menurut kaum nasionalis-Hindu di India. Dewa-dewi Bali yang beragam kemudian dikatakan sebagai aspek-aspek berbeda dari Sanghyang Widhi Wasa;, klaim yang mirip dengan rasionalisme teologi kaum Brahmana India mengenai dewa-dewi di India.
Pandit Shastri bersama dengan pandita-pandita lokal juga menyusun korpus kitab suci Agama Hindu Bali yang terdiri dari: Catur Veda, Upanishad, dan Bhagavad Gita, serta kakawin Jawa kuno yakni Sarasamuccaya dan Sanghyang Kamahayanikan. Dengan begitu, para maharsi India kuno serta para mpu penyair Jawa kuno menempati posisi nabi. Pandit Shastri juga memperkenalkan Mantram Gayatri kepada masyarakat Bali--salah sebuah bait mantra yang paling penting dalam Weda.
Ia kemudian mengumpulkan lagi mantra-mantra dari berbagai korpus tradisi Hindu dari India dan menamakannya sebagai Puja Tri Sandhya(Sembah tiga doa harian), sebuah inovasi yang asing bagi India maupun Bali. Tri Sandhya berperan sebagai sebuah ritual yang bersifat umum untuk semua masyarakat Bali, sehingga ia berperan sebagai sebuah alat pemersatu yang ampuh.
Dari korpus teks suci tersebut, ditarik juga lima kategori ritual bersifat wajib yaitu:
  • Dewa yadnya(pemujaan kepada Tuhan/Ilahi)
  • Pitra yadnya(pemujaan kepada leluhur)
  • Manusia yadnya(pemujaan kepada umat manusia)
  • Rsi yadnya(pemujaan kepada guru)
  • Bhuta yadnya(pemujaan kepada makhluk hidup dan alam).
Dibuat juga sebuah klaim bahwa kesemua variasi ritual di Bali merupakan manifestasi lokal dari kelima kewajiban tersebut, alih-alih ritual etnis yang berdasarkan atas kepercayaan animis dan politeis.
Semua inovasi ini gagal untuk diimplementasikan pada tahun 1937 karena pada saat itu kaum intelektual Bali belum mempunyai akses kepada teks-teks dan tafsir Hindu di India, sesuatu yang pada tahun 1950an disediakan oleh Pandit Shastri dan para mahasiswa yang belajar di India.
Petisi yang ditulis kaum intelektual Bali tersebut mendapatkan respons positif dari Sukarno. Latar belakang politik Sukarno yang dipengaruhi oleh Gandhi dan tafsirnya terhadap Bhagavad Gita, partisipasi dia dalam komunitas Teosofi jaman kolonial Belanda yang tertarik akan Hinduisme, serta darah Bali yang ia dapat dari ibunya bisa jadi merupakan alasan mengapa Sukarno melontarkan respons yang begitu positif tersebut. Apalagi, Sukarno yang tertarik atas perkembangan Hinduisme mengikuti beberapa pertemuan dari para intelektual Bali, sehingga ia familiar dengan ide-ide serta tokoh-tokoh dalam perkembangan Hindu Bali tersebut.
Pada tahun tanggal 1 Januari 1959, Agama Hindu Bali mendapatkan pengakuan terbatas dari pemerintah dengan terbentuknya Bagian Urusan Hindu Bali dalam Kemenag. Di tahun yang sama, seluruh organisasi keagamaan di Bali digabungkan ke dalam sebuah institusi formal yang berfungsi untuk mewakilkan komunitas Hindu-Bali secara keseluruhan. Institusi tersebut diberi nama Parisada Dharma Hindu Bali, dimodelkan dari struktur organisasi keagamaan parisad di India atas supervisi dari Pandit Shastri.

Bibliografi

Gvosdev, N. (2001), Constitutional Doublethink, Managed Pluralism and Freedom of Religion, State and Society
Ropi, I. (2017). Religion and Regulation in Indonesia. Jakarta.
Ramstedt, M. (2006). Hinduism in Modern Indonesia. London: Routledge Curzon.
Masuzawa, T. (2007). The Invention of World Religions. Chicago, Ill: Univ. of Chicago Press.
Geertz, C.(1973). The Interpretation of Cultures. New York: Basic Books.
Pennington, B. (2005). Was Hinduism Invented. New York: Oxford University Press.
Durkheim, E. (1912). The Elementary Forms of Religious Life.
submitted by ExpertEyeroller to indonesia [link] [comments]


http://activeproperty.pl/