Kenapa jais serbu orang berzina,ketuk pintu hotel orang walaupun orang itu mungkin suami isteri,tetapi pada masa yang sama tidak menghalang perkara yang mendorong zina??
Kalau korang tgk tiktok,anak muda BODOH,tkleh nk salahkan sbb orang muda mmg bodoh,tpi kumpulan ini mempopularkan budaya romen di tiktok dan disokong seperti ianya biasa dan berjenaka tentangnya seperti daddy ash atau video lucah yang tersebar..Di dalam negara Islam Agama Islam Keluarga Islam..Tak malu ke?Takda muka ke??Bayangkan kalau perempuan tu,anak kau,kakak kau,dan akan jadi mak orang..Apa kata keluarga,dan kawan kerana kita hidup dalam masyarakat Islam..Apa jadi kalau dia bunuh diri..
Disebabkan budaya ‘menormalisasikan’ zina inilah mendorong zina..Tpi yang kau tahu,serbu hotel mcm zaman p ramlee line telefon takder..Apa nk jadi??Buat secara terangan,walhal zaman dahulu masyarakat malu untuk menunjukkan dosa..aku tk stuju kalau kau ckp kerajaan tkleh kawal,atas alasan terlalu banyak..Sbb kau tak kawal tu lah yg byk..Kawal harga bleh plak

Dalam dunia judi slot online, terutama permainan slot, setiap hari selalu ada kesempatan emas yang mungkin bisa Anda bawa pulang. Jackpot88 dikenal sebagai salah satu situs slot online yang menawarkan berbagai permainan slot online dari Slot88, Pragmatic Play, dan lain-lain, yang menarik, memberikan kesempatan bagi para pemain untuk mendapatkan slot jackpot dan maxwin. Terlebih lagi, permainan slot online telah menjadi pilihan populer bagi pemain slot yang mencari hiburan sekaligus adrenalin mengejar kemenangan besar.
Istilah "slot gacor", yaitu permainan slot yang mendapatkan kesempatan kemenangan yang tinggi dan sering memberikan hadiah besar kepada pemain. Di Jackpot88, para pemain bisa menemukan berbagai pilihan permainan slot yang tidak hanya beragam tetapi juga diupdate secara berkala untuk memberikan pengalaman terbaik. Dengan daftar slot gacor hari ini yang terpercaya dan process slot deposit yang mudah dan cepat, Anda bisa langsung terjun ke dalam slot gacor tanpa hambatan.

Daftar 7 Provider Slot Online Gacor Di JACKPOT88

Dalam rangka memberikan pengalaman terbaik bagi para pecinta slot online, kami telah menyiapkan daftar 7 provider slot online gacor dengan RTP tinggi dan terkenal sebagai provider slot gacor yang mempunyai kesempatan kemenangan lebih tinggi.

Slot Online Slot88

Kami memulai dengan Slot88, sebagai penyedia slot terkemuka di Asia, Slot88 berhasil menarik perhatian dengan permainan yang memiliki desain menawan dan tema yang beragam. Slot88 didirikan dan telah menjadi simbol inovasi dengan RTP live yang memberi pemain kesempatan untuk menang lebih sering. Permainan slot dari Slot88 tidak hanya menghibur tetapi juga menawarkan jackpot besar yang bisa dimenangkan setiap hari.

Slot Gacor Pragmatic Play

Kemudian, ada Pragmatic Play, yang dikenal akan banyaknya slot online terpercaya dengan berbagai pilihan permainan. Didirikan pada tahun 2015, Pragmatic Play telah mengukir namanya sebagai penyedia permainan berkualitas tinggi. RTP yang tinggi merupakan salah satu ciri khas dari Pragmatic Play, menjadikan setiap putaran roda slot penuh dengan harapan.

Situs Slot Gacor PG Soft

PG Soft juga tidak bisa dilewatkan saat kami berbicara mengenai slot online terpercaya. Sejak tahun 2015, PG Soft telah menciptakan permainan slot yang dioptimalkan untuk penggunaan mobile dengan grafis yang luar biasa. Permainan mereka menawarkan RTP live yang memberikan peluang kemenangan yang lebih besar dan pengalaman bermain yang seru bagi pemain.

Situs Slot Habanero

Habanero slot telah hadir di industri ini dengan membawa permainan yang penuh warna dan dengan RTP tinggi, yang berarti peluang untuk memenangkan hadiah besar sangatlah nyata. Habanero berfokus pada detail permainan dan memberikan kesenangan yang maksimum kepada pemainnya sejak didirikan di tahun 2012.

Slot Joker123

Maju ke Joker123, ini adalah platform yang telah berkembang dengan cepat menjadi salah satu tempat pilihan untuk menemukan slot gacor. Sejak diluncurkan, Joker123 memfokuskan diri pada pengembangan slot online terpercaya yang memberikan keseruan dan kesempatan jackpot yang menarik bagi penggunanya.

Situs Slot Online Play'n GO

Play'n GO, yang didirikan pada tahun 2005, juga termasuk dalam daftar slot online terpercaya kami. Dengan menggunakan teknologi terkini, Play'n GO menyuguhkan permainan yang menarik dan menguntungkan dengan variasi tema dan fitur permainan yang inovatif serta RTP tinggi yang meningkatkan peluang pemain untuk mendapatkan kemenangan besar.

Judi Slot Online Spadegaming

Terakhir kami singgung Spadegaming, penyedia permainan yang lahir di tahun 2007 dan telah memperlihatkan pertumbuhan yang luar biasa dalam industri slot online. Spadegaming fokus menghadirkan slot online dengan tema Asia yang membuat pemain merasa terhubung dan menikmati pengalaman bermain game dengan RTP yang tinggi dan jackpot gacor.

Daftar 8 Slot Gacor Hari Ini Di JACKPOT88

Kami menyajikan ringkasan permainan slot online yang sedang populer dengan RTP tinggi dan potensi jackpot terbesar. Berikut daftar slot gacor hari ini yang siap memberikan pengalaman seru serta peluang maxwin yang sangat luar biasa.

Slot Gacor Hari Ini Wolf Gold

Wolf Gold, slot yang mengambil tema serigala di alam liar Amerika, menawarkan RTP tinggi serta jackpot progresif. Dirilis oleh Pragmatic Play, game ini telah menjadi favorit dengan fitur Free Spins dan Money Respin yang sering memberikan kemenangan besar.

Slot Gacor Hari Ini Pyramid King

Pyramid King membawa pemain ke masa Mesir Kuno dengan simbol Firaun dan Anubis. Slot88 ini menggabungkan simbol liar dan fitur bonus untuk meningkatkan kesempatan menang. Fitur utama termasuk Free Spins yang dapat dipicu kembali dan jackpot.

Slot Gacor Hari Ini Wild West Gold

Bergabunglah dalam petualangan koboi dengan slot gacor Wild West Gold. Slot yang dirilis oleh Pragmatic Play ini menawarkan pemain kesempatan untuk meraih kemenangan besar melalui fitur Free Spins dengan Wild Multipliers.

Slot Gacor Hari Ini Chilli Heat

Rasakan panasnya slot gacor Chilli Heat dengan tema Meksiko yang meriah dan penuh warna. Permainan dari Pragmatic Play ini populer berkat fitur Respins yang dapat menghadiahkan jackpot terbesar saat mengumpulkan kantong uang.

Slot Gacor Hari Ini John Hunter and the Tomb of the Scarab Queen

Berpetualanglah bersama John Hunter dalam pencariannya akan harta Karun Mesir dalam game ini. Fitur koleksi uang serta respins memberikan kesempatan untuk meraih maxwin yang menggiurkan.

Slot Gacor Hari Ini Gates Of Olympus

Gates of Olympus, karya slot online terpercaya Pragmatic Play, menyajikan tema Yunani Kuno dengan sang Dewa Zeus. Pemain bisa memperoleh kemenangan melalui fitur multiplier dan Free Spins, serta peluang rtp live tinggi.

Slot Gacor Hari Ini Juicy Fruits

Rasakan segarnya buah-buahan dalam Juicy Fruits, yang menyuguhkan gameplay yang sederhana namun memikat. Fitur putaran gratis dan wild yang bertambah besar setiap kali membantu meningkatkan potensi kemenangan.

Slot Gacor Hari Ini The Dog House

Bergabunglah dalam keseruan bersama anjing-anjing lucu di slot The Dog House. Memiliki rtp tertinggi di antara slot gacor lainnya, slot ini menyajikan Free Spins dengan Wilds yang tetap melekat sehingga peluang maxwin semakin besar.

Cara Daftar & Bermain Di Situs Slot Online Gacor JACKPOT88

Untuk bergabung bersama situs slot online JACKPOT88, ikuti langkah-langkah mudah berikut ini:

1. Buka Situs JACKPOT88

Pertama, kunjungi situs jackpot88 dan cari tombol Daftar yang terletak di pojok kanan atas.

2. Isi Formulir Pendaftaran

Lengkapi formulir dengan informasi pribadi Anda mencakup nama pengguna, kata sandi, alamat email, dan nomor kontak.

3. Deposit Dana

Lakukan deposit dengan metode pembayaran yang tersedia.

4. Mulai Bermain

Pilih dari daftar slot gacor hari ini di atas, dan langsung mulai bermain slot online gacor untuk kesempatan memenangkan jackpot paling tinggi di Indonesia!

Strategi Bermain Slot Gacor Agar Menang Jackpot

Bermain slot gacor di JACKPOT88 bisa jadi pengalaman yang seru, terutama ketika Anda menargetkan jackpot slot atau maxwin yang besar. Ada beberapa strategi yang bisa Anda terapkan untuk meningkatkan peluang dan mendapatkan jackpot besar atau maxwin.

1. Pilih Slot dengan RTP Tinggi

Perhatikan persentase Return To Player (RTP) yang merupakan indikator berapa banyak slot tersebut akan membayar kembali kepada pemain dalam jangka panjang. Slot dengan RTP tinggi memberikan kesempatan lebih baik untuk menang.

2. Memahami Volatilitas

Slot dengan volatilitas tinggi seringkali memberikan hadiah lebih besar tapi dengan frekuensi yang lebih rendah.

3. Manfaatkan Fitur Bonus dan Free Spin

Banyak situs slot gacor yang menawarkan fitur bonus atau free spin. Ini adalah peluang utama untuk mendapatkan kemenangan tanpa harus memasang taruhan tambahan.

4. Tetapkan Target Kemenangan

Sebelum bermain, tetapkan target kemenangan dan saat mencapainya, berhenti bermain.

5. Jangan Kejar Kerugian

Jika Anda sedang tidak beruntung, lebih baik berhenti dan mencoba lagi lain kali. Mengejar kerugian bisa berakibat pada kehilangan lebih banyak uang.

Think about it,Allah is tuhan,and tuhan is supposed to be this all powerful being,right??
Kenapa nak kena hantar ratusan ribu prophet and semua prophet yg dihantar tu gagal dalam memyampaikan dakwah islam??? Kenapa dalam islam,diorang kata allah hantar agama lain kat setiap prophet? Kenapa tak buat je islam dari awal??
Agama takde logik

Secara kultural, orang Indonesia itu ramah. Sangat mudah berkenalan, tegursapa, dan bergaul dengan orang Indonesia di segala lokasi dan kondisi. Bahkan dengan sangat mudahnya, kita menganggap semua orang yang kita kenal adalah TEMAN kita. Mungkin tidak begitu banyak orang Indonesia yang menstratakan tingkat pertemanan dan bahkan susah menemukan padanan kata yang tepat untuk menjelaskan tingkat strata pertemanan dalam bahasa Indonesia.
Lantas, apakah kamu pernah merasakan dan mengalami one-sided friendship? Bagaimana situasunya saat itu? Dan pelajaran apa yang bisa kamu ambil dari pengalaman tersebut?

Halo, newbie di sini.
Jadi gue mau bertanya sama sepuh² IT di sini, tentang suatu bidang profesi yang mungkin bisa jadi secercah harapan untuk masa depan gue tentunya.
Is it possible to learn coding till you are employable level, with only little resources? These are my conditions right now:
1) M23, Lulusan SMA IPS, Introvert Akut 2) Cuma punya satu pc mid-range, nothing else 3) Punya pengalaman kerja sebagai Data Labelling (a lil bit of data analytic skills and marketing), sekarang lg nganggur. 4) Bahasa inggris sangat lancar tapi mentok passive (reading/listening,writing), karena biasanya auto bego kalau udh berdialog inggris. 5) Menemukan suatu situs yang dibangun komunitas programmer luar khusus untuk orang-orang awam atau yang gabisa ke univ (name is "The Odin Project")
Seandainya gue selesai mempelajari semua materinya, entah dalam waktu berapa tahun, apakah masih ada startup atau mungkin korporasi yang memberi kesempatan untuk orang tanpa gelar kayak gue?
Seberapa sulit untuk orang yang level pemahaman logikanya standar, untuk bisa menjadi programmer yang bekerja dengan gaji yang cukup untuk hidup sendiri si kota-kota besar? Dan hanya bermodalkan satu situs, The Odin Project tadi?
So sorry guys kalau bukan tempatnya, boleh bagitau subreddit yang lebih cocok di kolom reply. Anw, pertanyaan ini ga hanya tertuju untuk sepuh IT aja, bidang apapun silahkan, gue butuh kenyataan pahit di sisi recruitment perusahaan, bagi seorang lulusan SMA ini yang menjadikan belajar programming sebagai 'last resort'. Apakah benar-benar ada kesempatan itu untukku? Atau haruskah ku mengejar profesi lainnya?
Thanks in advance✌️

Banyak tragedi menimpa Malaysia kebelakangan ini,yang agak membimbangkan kerana ia memberi imej yang tidak baik kepada keadaan sesebuah negara pada ketika ini..Ini secara tidak langsung menggugat keselamatan penduduk di dalam negara..Perkara ini berlaku dengan kerap menjadi kita tertanya-tanya adakah ini adalah satu corak hasil daripada masalah yang terdapat di Malaysia yang tidak diselesaikan??Contoh Masalah:Kes ragut beberapa kes sedangkan sebelum ini kurang kes ragut tetapi semakin hari semakin kerap tanpa takut,Pesawat terhempas berulang kali yang telah mengambil nyawa insan yang terkorban,samun khianat seperti yang berlaku kepada akhyar rasyid,faisal halim,kes samun seperti berlaku di Klang dan menggunakan parang boleh membunuh penduduk…Anak Muda hancur dengan penyebaran video lucah bangsa Melayu Islam yang tidak diambil serius oleh pihak berkuasa,hanya mengambil serius bab Poligami…
Ibu bapa yang bodoh tidak menjaga anak-anak yang masih mentah,untuk hidup bebas yang menjadikan 2 remaja perempuan dan ramai lelaki bercampur di dalam hotel dan mereka adalah Melayu Islam..Masyarakat kurang sensitif terhadap tragedi dan masalah,kurang simpati dan hanya membuat semua yang terjadi sebagai bahan jenaka…Lagu Melayu Islam berunsurkan Zina..Kumpulan Muzik melayu Islam tanpa bersalah membuka aurat seperti orang kafir tetapi menyanyikan lagu raya..melakukan dosa dan redha akan dosa yang dilakukan..Cuaca panas melampau.Pihak keselamatan yang mementingkan wang daripada keselamatan negara.Budaya sugar daddy,call girl,kelab malam,dadah,zina berleluasa…Pada zaman dahulu,mungkin yang terlibat orang dewasa,tetapi kini remaja turut serta dalam gejala haram..Ini adalah bala yang diturunkan..Malaysia mungkin tidak mengalami Tsunami atau gempa bumi,tetapi ini adalah salah satu bala yang menyeksa seluruh Malaysia kerana yang jahat tidak insaf dan yang baik tidak menegur..
Bagi aku,ini semua terletak kepada kekuatan agama pada sesebuah negara,sebagai penahan seseorang untuk membuat jenayah meskipun tiada siapa yang tahu..Kemudian,ini adalah kesan polisi negara yang gagal yang telah mendesak ramai orang melakukan jenayah untuk hidup kerana makanan asasi seperti beras tidak dapat diperolehi...Kemudian,pencen yang dimansuhkan kepada penjawat awam menindas lagi golongan miskin...Kemudian adalah sikap pihak penguatkuasa undang-undang yang menerima sogokan dan menjadikan keselamatan Malaysia sebagai taruhan kerana gaji sedikit yang berpunca oleh kegagalan kerajaan..
Ingatlah,tiada erti kekayaan jikalau kita tidak selamat untuk menikmati kekayaan tersebut di rumah kita,apabila kita berisiko untuk dirompak atau dibunuh bila2 masa..Akhirnya adalah sikap rakyat Malaysia yang tidak matang dalam kehidupan…Tidak matang bermaksud tidak mempunyai kewibawaan dan kesiapsediaan untuk mencegah kesalahan dan mendorong kebaikan..Rakyat Malaysia terlalu lembut dan tidak mempunyai tindakan yang berguna mengambarkan kebodohan…Contohnya,apabila kelab bola sepak memberikan prestasi yang hampa,tidak sepadan dengan bajet yang diberikan,pemain neutralisasi diambil,tindakan mestilah diambil tidaklah cukup hanya dengan kata-kata semangat sahaja..Ini punca masalah yang terjadi seperti zina,bahan lucah,jenayah berlaku di siang hari..Kemudian,rakyat Malaysia tidak kompeten dan serius apabila menggalas tugas kerana sikap yang kompeten dan professional dalam rakyat boleh menggerak negara ke hadapan kerana setiap tugas diambil dengan fokus dan tanggungjawab..
Tetapi dengan sikap dengki,penting diri,mencampur urusan peribadi dan kerja,kualiti kerja yang rendah kerana malas,cuai dan malas,sikap Lemah dalam bekerja,masih mengamalkan sikap ‘ekonomi sara diri’ dalam kerja professional menjadikan kerja tidak disiapkan dan pesawat boleh terhempas membunuh warga Malaysia yang lain..Easy time creates weak men..Naratif negara kelas ketiga direka untuk membezakan negara blok komunis dan blok kapitalis..Malaysia negara kelas ketiga kerana dasar berkecuali bukanlah disebabkan warna kulit atau ekonomi..Malaysia tidak lebih rendah berbanding negara USA..Kembalilah kepada agama supaya dirahmati Tuhan dan tingkatkan taraf kerja kita supaya kita dapat hidup aman damai dan sesi akan tempat yang selesa kepada keluarga kita.
Persoalannya Sampai Bila?

dokter telah tiba!
cinta adalah obatku,
semua kekhawatiranmu,
adalah
lebih! lebih! lebih!
​
dokter telah tiba!
percayalah aku temanmu!
duduklah di kursi itu.
saya sudah
obat! obat! obat!
​
mengintip melalui pikiranmu, ceritakan semua yang kamu butuhkan.
tunjukkan padaku bagaimana kamu menangis, biarkan aku menganalisis mimpimu
.....
gila?
.....
Mungkin!
lihat di sini, apa yang kamu lihat? (Ya!)
itu wajahmu! ➡️ tunggu aku melihat senjata sekarang!
aku palsu ➡️ ya, tapi entah bagaimana dikreditkan,
(ya!)
benci mengatakan obatku ditemukan,
saya-
sangat sakit di dalam kepalaku!
sangat sakit di dalam kepalaku,
tetap!
​
itu kakimu! ➡️ tunggu, aku melihatnya hancur sekarang!
itu bohong, ➡️ ya, aku melontarkannya!
(ya!)
benci untuk mengatakan bahwa saya pikir saya cenderung ragu
setiap-
satu kata di mulutku!
satu kata di mulutku sendiri!
​
tidak! This took way too long
​
​

Halo semua,
Gua lulusan S2 salah satu kampus besar di Jabodetabek, S1 di kampus yang "tidak terlihat" di wilayah Jawa Tengah - Timur. Saat ini gua sedang kerja di salah satu lembaga swasta. Untuk S2 ilmu eksakta tanpa pengalaman kerja, gaji gua saat ini >Rp. 5.000.000 dan gaji Tugas-tugasnya bisa gua lakukan dengan baik, utamanya pekerjaan gua itu berhubungan dengan penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar, dan didukung oleh grup komunitas. Tidak terlalu ngoyo dengan tech, tapi juga ada tech side yang lumayan buat loncat kembali ke S3.
Lingkungan kerja plus minus, teman-teman gue millenials dan gen z, ada boomer juga (yang tentu sumber kekesalan sekantor), dan ada jatah WFH nya, meskipun saat ini sedang jatah tersebut sedang dimain-mainkan oleh manajemen.
Ibarat kata, they are currently showing their might in front of employees.
Stres ada, tapi lebih ke lingkungan dan hubungan gue dengan komunitas. Lingkungan kerja juga cenderung lambat dan tidak terlalu mengejar target. Makanya nyaman. Gue masih dependen (rumah dan makan saja, dengan bayar bulanan ke ortu).
Gua saat ini sudah masuk bulan ke 7 - 12 bekerja, dan kontrak gue mau habis. Secara default gue akan perpanjang kontrak, kecuali manajemen memutuskan gak suka sama gue lagi. Gue ada pertimbangan mau studi lanjut ke LN, dimotivasi keinginan gue untuk jadi peneliti, pindah ke LN, dan ada dasar pengalaman kerja dengan topik kerja kantor yang kebetulan ada bersinggungan dengan akademisi.
Salah satu yang gue rindukan di dunia kuliah itu "tenggang rasa", "fleksibilitas", "jujur apa adanya", "berani di depan muka". Perilaku beracun (toxic) di kantor itu umumnya pasang muka poker, lalu bicarakan di meja rapat manajemen, dan kemudian jadikan hukuman berjamaah (collective punishment). Juga sifat manajemen yang selalu "melarang pegawai merasa nyaman".
Tapi gua juga sadar, di akademia juga sama sulitnya: jam istirahat tak menentu, tekanan stres bisa memuncak sewaktu-waktu, dan kalau terisolir, sama depresinya dengan saat bekerja. Tapi yang gua rindu dari akademia itu rasa nyaman dan tenteram yang entah kenapa selalu ada, bisa menikmati kebebasan akademik, tanpa terkunkung jadwal yang baku, dan bersih dari office politics (Faculty politics tetap ada, tapi tidak semengerikan dan sekonsisten politik kantor).
Entah kenapa, gue gak terlalu ambisius untuk cuan, meskipun kekhawatiran finansial itu tetap ada, dan gua sadar gua gak bisa dependen terus menerus. Gua juga ingin mandiri dan bisa memenuhi impian gue (minimal fisik atraktif dan punya stamina, ada uang untuk bisa ngapain aja). Di samping itu, gua mau masuk dunia tech tapi sadar dengan hustle culture dan rapid learning culture, gua bakal tertindas juga.
Apakah komodos ada mau berbagi cerita tentang percabangan jalan ini? Antara work dan academia? Gua dulu ambil S2 sempat karena takut kerja, dan skg gua kembali "anxious" dan ingin kembali ke kenyamanan akademia. Apa definisi nyaman teman-teman? Apakah bekerja dari kontrak ke kontrak termasuk nyaman dalam penilaian teman-teman? Apakah teman-teman merasa "terlambat" e.g. terlambat nikah dan punya anak akhirnya harus siap membiayai anak-anak menjelang bahkan saat sudah pensiun, atau terlambat memulai karir sehingga perusahaan impian tidak bisa digapai lagi karena batas umur?
*Pengalaman relatif, mungkin ada yang terbalik dan berbeda, harap maklum.

[Thumbnail🪞]
Hello, and welcome to the second installment of my Emilie Autumn write-up. (Per mod recommendation, new installments will be posted every two or three days – there are seven in total.)
Emilie Autumn is a singer-songwriter with an elaborate semi-fictional universe and a complicated relationship with her fanbase. I strongly recommend you check out Part 1 🔍 before reading.
In this installment, we dive into the drama surrounding the contents of The Asylum for Wayward Victorian Girls / TAFWVG – the half-autobiographical journal, half-historical fantasy that has defined EA's artistic output and fanbase lore for the past fifteen years. It's still more “Hobby History” than “Hobby Drama” proper, but trust me, it provides valuable context about the general vibes of the fandom.
Content Warning throughout this installment for themes of sexual and gender-based violence, including torture, sex trafficking and femicide, as well as attempted suicide, mental illness, hospitalization, and ableist discrimination; brief mention of Holocaust imagery. Oh, and obviously, spoiler alert for the whole book – but that's comprehensive investigative work for ya!
🪞 = picture / visual 🎵 = music / audio 📺 = video 📝 = primary source / receipt 🔍 = press article / write-up / further reading 🎤 = song lyrics 🐀 = anonymous fan confession 🦠 = reaction / meme

OVERVIEW: “A DOCUMENT IN MADNESS – THOUGHTS AND REMEMBRANCE FITTED” (LAERTES, ACT IV, SCENE 5)

...When the book was first released, I had only two aims - to explain myself to a growing audience that thought they knew me but didn't truly, and then to expose the corruption of the modern day mental health care system and educate in order to inspire at least a tiny bit of change. (EA answers a fan question on Goodreads, 2018 📝)

The Book begins with Emilie Autumn...
...Well, technically The Book begins with a malapropism. Wrong “foreword”, EA! 🪞 Which is our first clue that despite the myriad revised editions this book has gone through, it could probably have done with a little more initial editing, and perhaps a bit more room to reflect, between the events related and the publication of the first final draft.
Anyway, The Book begins with first-person narrator Emilie Autumn surviving a suicide attempt, stating this to her shrink over the phone soon after. Her shrink tells her that she is currently a danger to herself, and that he won't refill her prescriptions (the meds for her bipolar disorder) unless she immediately checks herself into inpatient care. And it all goes downhill from there.
The psych ward stay at an LA hospital lasts longer than the anticipated 72 hours, and proves overall more traumatic than therapeutic. An increasingly distressed Emilie suffers through the inappropriate comments of creepy doctors, the poor bedside manners and general cluelessness of emotionally numb nurses, the intimidating presence of armed guards around the hospital, being stripped of her belongings and privacy, the lack of transparency or actual care in the ward, her partner's indifference during the occasional phone call, the bad hospital food (I can see how that would suck in such a context), having to repeatedly fill out forms and questionnaires (okay, that's annoying too), a patient eating yoghurt in her vicinity (uh...) and staff members existing while fat (wait, what?). She documents the whole unpleasant experience in a journal that she has to turn in at bedtime.
One day, upon recovering her notebook in the morning, Emilie starts finding torn scraps of ancient wallpaper between the pages. They're scribbled with letters from a young woman named Emily, who is also locked up against her will in a psychiatric facility – namely, a women's insane asylum... in Victorian England. Awaiting each new time-traveling letter with bated breath, Emilie gradually learns that the Asylum for Wayward Victorian Girls (yes, that's its actual name within the story) isn't so much a hospital as it is a dumping ground / torture dungeon. Women – who aren't so much “crazy” as unconventional and inconvenient to men – are kept in chains, subjected to leechings and ice baths, pimped out as human exhibits and sex slaves, and killed en masse in gruesome medical experiments by a psychopathic doctor who's like a Disney-villain take on Dr Mengele. “My life and hers are basically the same. Nothing has changed at all in mental healthcare,” thinks Emilie in the modern-day psych ward, as a nurse offensively tells her that it's time for art therapy.
Alright, that was a long summary, and I'm showing my bias a little bit. But the contents and tone of the book are relevant to this write-up – as are, of course, the common criticisms that arose in the years after its publication.

A (BI)POLARIZED RECEPTION

In the spirit of neutrality and historical accuracy, I will quote some 5-star Goodreads reviews that I think reflect the reasons why many people genuinely loved and continue to love the book...

I don't think I've ever read anything like TAFWVG. It is amazing, horrifying, and both a work of magical fiction and brutal honesty. I felt like for the first time I had found someone who could understand how I feel. I identified on so many levels with this book, both physically, mentally, and emotionally. I appreciate Emilie as an artist so much more now because I realize just how much of herself she puts into everything she does. (...)
What scares me is that it is so incredibly real and several times, I felt as if Emilie was speaking thoughts I've had myself. (...) So many of the things she expressed during states of depression for these characters make so much sense to me, though, and I greatly value how real and honest this is. (📝)
Having some of Emilie Autumn's actual handwriting in the book made it much more personal and made it seem much more like a journal than just any ordinary book. This is a must read for any "muffin" (Emilie Autumn fan). (📝)

...and some of the less scathing and more nuanced 1-star reviews, highlighting common complaints about the book's contents and tone:

The writing was not strong enough to handle the story being told and there were so many issues from how mental health was handled to the entitled behaviour of the main character to the treatment of all the other characters, I ended up giving up in frustration. It’s a shame as this could have been a really interesting exploration of the mental health system in America paralleled with that of the 1800s, but instead just turned into a lot of, in some cases offensive, ramblings. (📝)
I was shocked in the opening pages by the voice of the main character, and I don't think it was a technique to give her depth. It sounded like genuine elitism with the flavor of "I should be allowed to kill myself." Um. Ok??? (...) I wish the prose had been tolerable for me to get to the high concept journal entry stuff, but everything that the premise promises... from the quality of what I read, it falls very, very short. There are horrible elements to being inside an institution: it's scary, it's dehumanizing, it definitely isn't the "best" space for healing... but this author does not have the knowledge, expertise, or perspective to provide an adequate critique. (📝)
The torture and rape are mentioned as daily occurrences and, while I'm sure such things did occur in Victorian times, it was so overdone and hinted to with such macabre glee, I felt I was watching someone's sordid fantasy. (...) This is not a solemn look at mental illness from the inside. It is a glamorized, twisted, fetishist notion of mental illness and asylums which made me feel truly uncomfortable. (📝)

...I opted not to quote this one because it was too savage and not always fair, but it's a fun read.
In short, the people who enjoy the book tend to praise the engaging storyline, the witty and eloquent writing, the raw authenticity, the depths of insight, and getting to take a peek inside EA's brain. The people who don't, on the other hand, criticize the unbalanced structure, the overwrought and rambling style, the obvious distortions or straight-up fabrications (we'll get to that, all in good time), the acute main character syndrome, the seeming lack of self-awareness or appropriate research (despite claims of “historical accuracy”), the flippant and even dangerous claims about highly sensitive topics, and being made to read stuff that should probably have stayed firmly concealed inside EA's brain.
Many critics report being put off by EA's high opinion of her own intellect and booksmarts, as she routinely assumes staff members to be too dim-witted, uncultured and incompetent to be worth engaging with. (Which is a bit rich, coming from a self-tutored West Coaster who inaccurately claims to speak “the Queen's English” and misspells “in memoriam”.) She takes this disdain to... really mean places. Some readers were especially taken aback by a series of straight-up petty, out-of-left-field fatphobic jabs. 📝
Others cringed (and this is a serious problem for an author who claims to be an advocate) at EA's blatant disdain of any other form of mental illness besides her own. This mostly shines though callous and cruel descriptions of those she calls “the real crazies” – meaning the other patients. By callous, I mean she spends several paragraphs calling a detox patient cute nicknames like “the Duchess von Nutsberg”, “Miss Nuttersby” or “the Mayor of Cracktown” as she gleefully mocks her withdrawal meltdown – with a subtle dig at Courtney thrown in for good measure (second screenshot, end of first paragraph). It's one of the only instances when EA expresses sympathy for the staff; as she hears them brutalizing the problematic patient in the other room, she muses that, in their place, she would probably want to “bash [the woman's] head against the wall”. This is intended as comic relief from her own narrative.
But the most all-encompassing complaint is EA's perceived glamorization of mental anguish and extreme suffering. (Not the gross kind that's experienced by lowly crack addicts – the other kind, the refined kind.)
This complaint refers, in large part, to the book's apparent glorification of self-harm, and categorically negative depiction of psychiatric care. On top of the two main narratives, the book also included three pre-hospitalization journals – the “Cutting Diary”, the “Suicide Diary” and the “Drug Diary” – whose unfiltered, unapologetic contents (including high-contrast pictures of fresh self-harm cuts) were very polarizing.
I will note that EA herself, in interviews, has overtly stated that she's not anti-medication or therapy, and that physically hurting yourself is not a great strategy in the long run. But these nuancing statements are not present in the book. Some former fans have cited EA and her work as a reason why they delayed seeking medical help for their own self-harm and mental health issues.
The complaint also refers to the abundant depictions of tragically gorgeous women being subjected to the most odious abuse, and justifying their self-destructive tendencies as appropriate reactions to said abuse.
Mmh, what did that one Goodreads reviewer mean about “someone's sordid fantasy”...? CW for rape, torture, murder. This is the way... step inside! 🎵

PSYCHSPLOITATION EXTRAVAGANZA

Come see our girls! Crazy girls! If you're willing to be thrilled, this is a hell of a ride! Those girls! Crazy girls! They're hot! They're nuts! They're suicidal! (“Girls! Girls! Girls!”, 2012 📺🎵)

Many comparisons have been drawn with the video game Alice: Madness Returns and the movie Sucker Punch. (In fact, EA got thiiis close to accusing Zack Snyder of plagiarism📝, but wisely stopped short.) In my humble opinion, those similarities are essentially cosmetic, and don't really cut to the quick of what makes TAFWVG – and what makes it so familiar, yet so bizarre within its purported genre. So allow me to share my white-hot take on this self-published fantasy novel from the first Obama presidency.
You heard it here first, folks, and only fifteen years late: TAFWVG is basically a Sweeney Todd reskin of Justine, or the Misfortunes of Virtues 🔍), by the infamous Marquis de Sade.
I'm doubtful that Sade was a conscious, direct influence on EA, and the two books are obviously very different in style and explicitness – but they have many, many tropes in common. Hear me out.
Both Emily-with-a-Y and Justine are virtuous, pure-hearted heroins of singular eloquence and beauty (or, for those familiar with literary parlance, “Mary-Sues”) who have The Absolute Worst Luck. Both grew up around wealth and sophistication, but abruptly found themselves poor and alone in the world as teenagers – though both are briefly reunited with a long-lost sister during the plot. (In both cases, one sister dies. Like I said, terrible luck!) Both find themselves in a world of sin and depravity that they vehemently reject, while almost all the other characters gleefully revel in base greed, power schemes, and pure sadism.
After fleeing her convent school to escape the indecent advances of a priest, Justine is entrapped by a gang of depraved aristocrats who use her as a sex slave before having her thrown in jail as a thief. A cold, unscrupulous older woman helps her escape, and forces her to join her gang of robbers. Soon, Justine falls in with a succession of colorful maniacs, such as a medical enthusiast who wants to vivisect his own daughter, a man who rapes women specifically to get them pregnant and kill their newborn babies, and an order of lurid monks who turned their convent into a private sex dungeon.
Compare with TAFWVG:
After being groomed by a human trafficking ring fronting as a music school, Emily is sold off to a depraved aristocrat who would use her as a sex slave – and who, we later learn, murdered one of his own daughters for fun during an orgy. She escapes, but is soon arrested and jailed as a thief for stealing a loaf of bread (I suspect that may draw on another classic of French literature 🎵📺). A cold, unscrupulous older woman bails Emily out, but only for a forcible transfer to the Asylum – which her doctor-son uses as an human experimentation lab and for-profit sex dungeon. When inmates inevitably get pregnant, they are forced to receive botched abortions and hysterectomies, and various other un-sedated mutilations, from a twisted surgeon who is implied to be (gasp!) a young Jack the Ripper.
(In both cases, I personally find that it's the sheer accumulation of impossibly sordid twists that makes the reading bearable, and possibly even fun, rather than just sickening. Each new misfortune is so fantastically awful that the whole thing becomes about as poignant and realistic as The Human Centipede.)
One last intriguing detail: not only were Justine and TAFWVG both written while “inside” (the Bastille and an LA hospital, respectively), both were also reworked by their author several times after publication. And both heroins' fates somehow got worse with every re-issue! Lest we forget: one narrative is a 2009 historical fiction that was meant to champion female empowerment, sisterhood, and more compassion in the treatment of mental illness. The other is 18th century non-con porn that was so brutally graphic, so outrageously deranged, that its author was deemed a menace to society and sentenced to live out his days... in an insane asylum. (Tangent: it's even more darkly funny when you know that 1. Sade was a legit monster, a repeat offender of heinous sexual crimes, but it was the freaking book that got him locked away for good, and 2. he was arrested while on his way to submit yet another version of the manuscript.)
What's interesting is that EA explicitly addresses – and ostensibly calls out! – the exact sort of exploitation and objectification, specifically of mentally ill women, which many readers feel she enacts in the book. It was a central theme in Opheliac: here's her discussing the erotic undertones in Romantic-era depictions of dying women. 🎤 In TAFWVG, the inmates are forcibly dressed with ethereal white gowns and flowers in their hair for a human exhibit / brothel that the doctors call “The Ophelia Gallery”. 🪞 Johns frequently pay to see the girls re-enact Ophelia's death in a bathtub; Emily deems this “madness at its most perverse”.
But then again, it's a time-honored tradition for exploitation media, both fiction and non-fiction – from Reefer Madness 🔍 to Cannibal Holocaust to Michelle Remembers – to cover its ass by clamoring that it's merely "raising awareness" and "showing the truth" of the horrors it depicts in exquisite, lurid detail.

”AFFLICTION, PASSION, HELL ITSELF, SHE TURNS TO FAVOUR AND TO PRETTINESS” (LAERTES, ACT IV SCENE 5): WINNERS OF THE 'MISS UNDERSTOOD' BEAUTY PAGEANT

A number of fans certainly raised an eyebrow at this darkly fetishistic aspect 🐀 📝 of the Asylum narrative, even when they couldn't quite put their finger on what didn't sit right with them. Some wrote it off as cathartic fantasy, like a lot of EA's work. Some expressed mild discomfort, and kindly called the book “paradoxical”. Others were outright disgusted by what they perceived as blatant hypocrisy and trauma-profiteering. The concept definitely hasn't aged very well; in fact, in recent years, there's been increasing pushback 🔍 against the “insane asylum” as a setting for horror fiction. Advocates find that those stories tend to reinforce harmful stereotypes against psych patients, trivialize medical brutality as entertainment, and make it even scarier for people to seek treatment when they need it.
But! For the book's first several years of existence, this discomfort was definitely not mainstream in the fandom. In fact, it was pretty marginal – underground, even; the general consensus was that the whole thing was awesome.
Let me illustrate. Soon after the book came out, EA got a tattoo on her right bicep that read “W14A” (Emily's assigned, tattooed number in the Asylum), to symbolize how she had been “branded for life” by her hospital stay. Over the following years, she started assigning “inmate numbers”, with a similar four-digit format, to fans who requested it online or during meet-and-greets. A number of Asylum forum members started using their unique number as a username or flair; to this day, some fans still use theirs to sign comments on EA's Instagram. A fair few also got their inmate number tattooed.
There are a few reasons for this years-long honeymoon period before the first waves of outrage. First of all, “years” is how long it took before a substantial portion of the active fanbase had actually read the book. On top of dispatching delays, the first and second editions were full-color hardbacks, selling in limited pressings at about $50 plus shipping, which a lot of youngepoorer fans could not readily afford: they had to rely on second-hand accounts from the ultra-fans who did manage to get their hands on a copy. And many such ultra-fans were also young people, who may have been led to EA by their own mental health struggles, a taste for the dramatic – and in many cases, sadly, a personal history of trauma that made it easy not to be phased. To a good part of EA's audience, the blunt violence and over-the-top edginess wasn't tacky or unsettling: it was unironically cool and genuinely relatable. Cool enough to overlook the bad takes and casual bigotry, if you picked up on them at all in the excitement.
Besides, EA pushed The Book so hard, as early as 2007, that before it was even officially released in late 2009, it had become the all-encompassing framework for the entire fan experience. From the music to the stage shows to the in-group slang and lore, everything was Asylum now. So I imagine that even if you hadn't read the book, or weren't all that into it, it was kind of a “tune in or else tune out” situation.
Anyway, that's about all I can think of to explain what possessed dozens, hundreds of fans, across continents, for years, to actually cosplay as “Wayward Victorian Girls” from the story (just to reiterate: mentally ill rape-and-torture victims who, by the end, are being killed in droves and either buried in mass graves or incinerated). I'm talking madwoman tousled hair, sleep-eludes-me smoky eyes, thigh-high black-and-white striped stockings, and virginal “hospital gowns” (white slip dresses), sometimes complete with fake blood splatter. Dressing up for EA shows, or public Muffin Meetups. Posing wistfully for artsy photoshoots in empty bathtubs or childhood bedrooms – or your local abandoned house, through the metal bars of a smashed ground floor window, so it looks like you're in jail. (No, I am not going to dig through DeviantArt for evidence of my claims. I'm assuming a number of the people in those pictures now have kids and stable jobs, and I'm afraid someone might put a hit on my head for causing their blunderyears to resurface.)
Look, I'm not clutching my pearls and saying that those dreamy-edgy visuals were all horrendously insensitive or caused any tangible harm. OR that there's no merit in “shocking” or “distasteful” art that takes a controversial approach to real-world horrors, including glamorizing them.
But even as an outspoken proponent of smut and an staunch cringe apologist, I do find it a bit surreal, looking back from the year 2024, how chill most of the fandom was with the core concept of LARPing as... survivors... of mass incarceration and torture... in striped uniforms... with numbers tattooed on their bodies...? Yeaaah, this feels more and more uncomfortable the longer I think about it. Your Honor, I plead collective insanity for this one. After all, as Kurt Vonnegut once wrote, “you are what you pretend to be.”
*
Ah, well. Art sure is complicated! We can at least take some comfort in the fact that the Offensively Titillating material is mainly contained within the obviously fictional part of the book. Can you imagine the mess if, like the autobiographical portions, the Bedlam Softcore bits featured actual people from EA's real life?!
I mean. Given enough time, that could get pretty awkward.
...We'll circle back to that in the next installment.

There really is no one character that I can confidently say I love more than the rest because they were all just so excellent. Between the Anjin, Mariko, Fuji, Yabushige, Ochiba-no-kata, Buntaro, Hiromatsu-sama and Lord Toranaga himself, I can't decide whose portrait should be my wallpaper till the next time a show/movie of equal brilliance comes by (if it does) . Guess I'll just have to wait for one of the more artistically gifted people here to shower us with their gifts.

Hello. I just want to inform you that we offer multi-language channels for chatting. For example if you wanna speak in portugeese there is a channel and people who speaks that language. If you don't speak engish and you speak chinese or Japanese there is a channel for that too. THE DISCORD LINK IS IN MY PREVIOUS POSTS AND IN MY BIO
Chinese 你好。我只是想告诉您，我们提供多语言聊天频道。例如，如果您想用葡萄牙语说话，就有一个频道和讲该语言的人。如果您不会说英语而会说中文或普通话，也有一个频道。
Japanese: こんにちは。チャット用に多言語チャネルを提供していることをお知らせしたいと思います。たとえば、ポルトガル語で話したい場合は、その言語を話すチャンネルと人々がいます。英語が話せなくても、中国語または日本語を話せる場合は、そのためのチャンネルもあります。
Hindi: नमस्ते। मैं आपको केवल यह बताना चाहता हूं कि हम चैटिंग के लिए बहुभाषी चैनल पेश करते हैं। उदाहरण के लिए, यदि आप पुर्तगाली भाषा में बात करना चाहते हैं तो एक चैनल और उस भाषा को बोलने वाले लोग मौजूद हैं। यदि आप अंग्रेजी नहीं बोलते हैं और चीनी या जापानी बोलते हैं तो उसके लिए भी
Portuguese: Olá. Só quero informar que oferecemos canais multilíngues para bate-papo. Por exemplo se você quiser falar em português existe um canal e pessoas que falam esse idioma. Se você não fala inglês e fala chinês ou japonês, existe um canal para isso também.
Russian: Привет. Я просто хочу сообщить вам, что мы предлагаем многоязычные каналы для общения. Например, если вы хотите говорить по-португальски, есть канал и люди, говорящие на этом языке. Если вы не говорите по-английски, но говорите по-китайски или по-японски, для этого тоже есть канал.
German: Hallo. Ich möchte Sie nur darüber informieren, dass wir mehrsprachige Kanäle zum Chatten anbieten. Wenn Sie beispielsweise Portugiesisch sprechen möchten, gibt es einen Kanal und Leute, die diese Sprache sprechen. Wenn Sie kein Englisch sprechen, aber Chinesisch oder Japanisch sprechen, gibt es auch dafür einen Kanal.📷
Korean: 안녕하세요. 우리는 채팅을 위한 다국어 채널을 제공하고 있음을 알려드리고 싶습니다. 예를 들어 포르투갈어로 말하고 싶다면 해당 언어를 사용하는 채널과 사람들이 있습니다. 영어를 못하시고 중국어나 일본어를 하시는 분들을 위한 채널도 있습니다.
French: Bonjour. Je veux juste vous informer que nous proposons des canaux multilingues pour discuter. Par exemple, si vous voulez parler portugais, il existe une chaîne et des personnes qui parlent cette langue. Si vous ne parlez pas anglais et que vous parlez chinois ou japonais, il existe également une chaîne pour cela.📷
Tamil: வணக்கம். நாங்கள் அரட்டையடிக்க பல மொழி சேனல்களை வழங்குகிறோம் என்பதை உங்களுக்குத் தெரிவிக்க விரும்புகிறேன். உதாரணமாக நீங்கள் போர்த்துகீசிய மொழியில் பேச விரும்பினால், ஒரு சேனலும் அந்த மொழியைப் பேசுபவர்களும் உள்ளனர். நீங்கள் ஆங்கிலம் பேசவில்லை மற்றும் நீங்கள் சீன அல்லது ஜப்பானிய மொழி பேசுகிறீர்கள் என்றால் அதற்கும் ஒரு சேனல் உள்ளது.
Arabic: مرحبًا. أريد فقط أن أبلغك أننا نقدم قنوات متعددة اللغات للدردشة. على سبيل المثال، إذا كنت تريد التحدث باللغة البرتغالية، فهناك قناة وأشخاص يتحدثون تلك اللغة. إذا كنت لا تتحدث الإنجليزية وتتحدث الصينية أو اليابانية، فهناك قناة لذلك أيضًا.
Italian: Ciao. Voglio solo informarti che offriamo canali multilingue per chattare. Ad esempio, se vuoi parlare in portoghese, c'è un canale e persone che parlano quella lingua. Se non parli inglese e parli cinese o giapponese, c'è un canale anche per quello.📷
Punjabi: ਸਤ ਸ੍ਰੀ ਅਕਾਲ. ਮੈਂ ਤੁਹਾਨੂੰ ਸਿਰਫ਼ ਇਹ ਦੱਸਣਾ ਚਾਹੁੰਦਾ ਹਾਂ ਕਿ ਅਸੀਂ ਚੈਟਿੰਗ ਲਈ ਬਹੁ-ਭਾਸ਼ੀ ਚੈਨਲ ਪੇਸ਼ ਕਰਦੇ ਹਾਂ। ਉਦਾਹਰਨ ਲਈ ਜੇਕਰ ਤੁਸੀਂ ਪੁਰਤਗਾਲੀ ਵਿੱਚ ਬੋਲਣਾ ਚਾਹੁੰਦੇ ਹੋ ਤਾਂ ਉੱਥੇ ਇੱਕ ਚੈਨਲ ਅਤੇ ਲੋਕ ਹਨ ਜੋ ਉਹ ਭਾਸ਼ਾ ਬੋਲਦੇ ਹਨ। ਜੇ ਤੁਸੀਂ ਅੰਗਰੇਜ਼ੀ ਨਹੀਂ ਬੋਲਦੇ ਅਤੇ ਤੁਸੀਂ ਚੀਨੀ ਜਾਂ ਜਾਪਾਨੀ ਬੋਲਦੇ ਹੋ ਤਾਂ ਇਸਦੇ ਲਈ ਵੀ ਇੱਕ ਚੈਨਲ ਹੈ।
Dutch: Hallo. Ik wil u alleen laten weten dat we meertalige kanalen aanbieden om te chatten. Als je bijvoorbeeld Portugees wilt spreken, is er een kanaal en mensen die die taal spreken. Als je geen Engels spreekt en wel Chinees of Japans, is daar ook een kanaal voor.📷
Indonesian: Halo. Saya hanya ingin memberi tahu Anda bahwa kami menawarkan saluran multi-bahasa untuk mengobrol. Misalnya jika Anda ingin berbicara dalam bahasa Portugis, ada saluran dan orang-orang yang berbicara bahasa tersebut. Jika Anda tidak bisa berbahasa Inggris dan bisa berbahasa Cina atau Jepang, ada saluran untuk itu juga.📷
Hungarian: Helló. Szeretném tájékoztatni, hogy többnyelvű csatornákat kínálunk a csevegéshez. Például, ha portugálul szeretne beszélni, van egy csatorna és emberek, akik beszélik azt a nyelvet. Ha nem beszélsz angolul, és beszélsz kínaiul vagy japánul, akkor erre is van csatorna.📷
​
Greek: Γειά σου. Θέλω απλώς να σας ενημερώσω ότι προσφέρουμε πολυγλωσσικά κανάλια για συνομιλία. Για παράδειγμα, αν θέλετε να μιλήσετε στα πορτογαλικά, υπάρχει ένα κανάλι και άτομα που μιλούν αυτή τη γλώσσα. Εάν δεν μιλάτε αγγλικά και μιλάτε κινέζικα ή ιαπωνικά, υπάρχει ένα κανάλι και για αυτό.
​
Swedish: Hallå. Jag vill bara informera dig om att vi erbjuder flerspråkiga kanaler för chatt. Om du till exempel vill prata portugisiska finns det en kanal och människor som talar det språket. Om du inte talar engelska och du talar kinesiska eller japanska finns det en kanal för det också.📷