Forum yang punya free cerita dewasa

Fighting Game Anniversaries: Week 20 (May 13 - May 19)

2024.05.16 04:19 fganniversaries Fighting Game Anniversaries: Week 20 (May 13 - May 19)

Hey, yall. This is fganniversaries and apologies for missing last week; I genuinely thought that I posted for the week but turns out that I didn't upon looking. As per usual, I will be recapping anniversaries relating to fighting game announcements/releases this week. Like always, if I missed one, do please let me know in the comments. Here would be the following anniversaries:
May 13
May 14
May 15
May 16
May 17
May 18
May 19
May 20
submitted by fganniversaries to Fighters [link] [comments]


2024.05.16 04:18 fganniversaries Fighting Game Anniversaries: Week 20 (May 13 - May 19)

Hey, yall. This is fganniversaries and apologies for missing last week; I genuinely thought that I posted for the week but turns out that I didn't upon looking. As per usual, I will be recapping anniversaries relating to fighting game announcements/releases this week. Like always, if I missed one, do please let me know in the comments. Here would be the following anniversaries:
May 13
May 14
May 15
May 16
May 17
May 18
May 19
May 20
submitted by fganniversaries to FGC [link] [comments]


2024.05.16 04:18 fganniversaries Fighting Game Anniversaries: Week 20 (May 13 - May 19)

Hey, yall. This is fganniversaries and apologies for missing last week; I genuinely thought that I posted for the week but turns out that I didn't upon looking. As per usual, I will be recapping anniversaries relating to fighting game announcements/releases this week. Like always, if I missed one, do please let me know in the comments. Here would be the following anniversaries:
May 13
May 14
May 15
May 16
May 17
May 18
May 19
May 20
submitted by fganniversaries to u/fganniversaries [link] [comments]


2024.05.15 02:05 DanielAnakBudi Sebuah harapan dibalik orang yang tidak berduit

Di post ini, aku mau cerita bedasarkan kisah nyata dari sebagian besar orang yang pernah ngobrol sama aku (plus dengan pengalamanku pas bersama mereka) dan mungkin ini bisa menggerakkan hati atau kita makin positif sih. Ada 2 cerita yang bakalan aku bahas, dan kalian bisa pilih aja mau cerita mana yang mau kalian baca. And ofc, i make it short to save everyone's time.
The story has 2 perspective : Gojek, dan Tukang parkir (niatnya mau ada tambahan 1 lagi, yaitu cerita tentang guruku.. maybe next time i guess.)
Let's start with Gojek.
Gojek Kejadian ini terjadi pasca tahun 2021-an (kalo ga salah). Ceritanya, Sahabat jauh dari solo pulang ke sentul dan aku main sama beliau sambil ngobrol bareng kondisi-nya disana. Kami bercengkrama sampai dengan jam 8 malam, dan aku memutuskan untuk pulang (karena nyokap udah nyariin). Aku akhirnya dianterin pulang dengan mobil nyokap sahabatku yang kebetulan lagi satu jalan dari AEON. tapi, aku denger kabar kata-nya bokap-nya temen tiba-tiba sakit dan Nyokap-nya perlu beli obat. Aku nawarin untuk nemenin beli obat + nunjukin apotik terdekat, tapi akhirnya aku cukup minta diberhentiin aja di Lampu merah dekat CCM. Karena aku takut-nya mengganggu juga + takut pulang kemaleman. Cukup ucapan semoga cepat sembuh, dan akhirnya pergi ke kantor polisi perempatan CCM buat pesan Gojek.
Jujur, aku kaget ketika yang dateng ketika pesen Gojek yang dateng adalah perempuan. Aku ga permasalahin kamu kerja jadi apa... tapi dengan kondisi malem seperti ini dan beliau berani narik Gojek? oh my. That's a daring move and deserve my respect. Tapi pas aku mau naik, beliau bilang.. ini baru pertama kali dia ambil pesanan malem-malem dan kebetulan aga capek (kalo ga salah inget). Aku tawarin untuk ngendarain motornya (it was a scoopy. its has good handling but slow as snail speed. but it has good fuel economy. hehe, maaf terlalu mendiskripsikan motornya).
Kami ngobrol di jalan dong... tanya-tanya abis ngapain dan ini itu. Sampai aku nanya ke beliau "Ibu kenapa mau kerja jadi Go-Jek?". Beliau dengan lumayan santai-nya bilang something along like "Karena ada-nya ini pada saat ini, dan saya harus membiayain kedua anak saya". Aku sambil mengucapkan maaf nanya kepada beliau "Maaf bu, saya kalo boleh nanya.. Suami ibu apakah tidak kerja?". Beliau bilang "Suami saya kabur". That bring a chill on my spine... karena ini ngobrol secara langsung. Beliau bela-belain Nganter barang sampai malam, dan bahkan nyoba nge-gojek. it's somewhat shows how mother figure should always be. She wants nothing but her kids to become succeed and didnt end up like her.
And today 2024, i share her story to here... it shows that maybe even at the very rock bottom, you cannot see down but only up. and you need to keep on going whatever your situation is.
okay, Mari kita langsung aja cerita kedua.
Tukang Parkir Mixue Miksu (ga boleh nyebut merek meskipun keliatan dikit, atleast its for the sake of the funni)
Nah, ini sebenarnya kejadian yag masih baru-baru banget. Cerita-nya ini abis ngampus.. Karena lagi kepengen makan eskrim, pergilah aku ke Miksu deket Sate Tegal Laka-laka yang ada di cibinong. Kebetulan disitu ada tukang parkir (yang kebetulan sering ketemuan dan dia ramah).. ngobrol lah aku sama beliau. He give me many wise words dan saran sebelum beranjak ke dunia yang bener-bener dewasa. it was all fun and game.
But then, i ask him... "Tapi pak, dengan pemikiran dan wawasan yang luas. Kenapa bapak jadi tukang parkir?" He said ketika beliau di pelabuhan tanjung priuk, dulunya dia kerja sebagai pengangkut barang dan disukai sama bos-nya karena etos kerja-nya yang tinggi (Sambil nunjukin kertas kerja-nya, dan dokumen penting lainnya ketika kerja di pelabuhan tanjung priuk. I was surprised how did he trust me to the point to show me this). He got paid handsomely, dan dia kerja dari pagi ke pagi. Sampai ketika orang dalam plays along dan kompetisi yang ga sehat mulai masuk. Dia suka disenggol dan begitu sebagai-nya... dan bahkan sudah berfikir kalo sebagai pengangkut barang udah bukan passion dia lagi (karena terkadang dia mesti berantem pas ngangkut barang di jalan entah sama pungli, dll).
Dan dimasa dimana dia udah kepala 5 atau 6 ini (kalo ga salah). Dia hanya ingin meninggal dengan tenang aja. Dia bilang sama aku "Keinginan muda dan tau pasti berbeda. Semakin kamu tua, kamu semakin belajar kalo dalam hidup itu ga semuanya bisa kamu dapatkan. tapi kamu ga boleh nyerah, dan harus tekun".
He's respectable person... even as tukang parkir. Maybe some people doesnt have a choice and ended up like him. Bahkan orang berjasa kayak beliau aja di-injek". like damn..... Hope he's having a good day
That's the story for today folks. Have a good day !
edit : typo :b
submitted by DanielAnakBudi to indonesia [link] [comments]


2024.05.14 08:48 SimpleART92 Butuh Pencerahan soal Hutang orang tua yang meninggal

Butuh Pencerahan soal Hutang orang tua yang meninggal
Halo Redditors, gw butuh pencerahan untuk kasus temen gw soal hutang papa nya yang awal bulan kemarin meninggal. Jadi temen gw ini dari kecil tidak diurus papanya, pas mamanya meninggal papanya kabur dan dia diurus keluarga mamanya. Singkat cerita sudah dewasa bbrp tahun belakangan temen gw ini disuruh urus papanya yang udah tua oleh keluarga papanya dan akhirnya jd tinggal bersama lagi.
Tgl 1 kemarin papanya meninggal karena tabrak lari di kawasan Jatinegara. Setelah proses kremasi, dll ternyata temen gw baru tau kalau papanya ini banyak hutang karena papanya ini addict sama judi (kena judi online jg). Dan pertanyaan gw disini, apakah temen gw ini wajib melunasi hutang2nya ? Hutangnya banyak ada yang ke pinjol, ada yang ke bank BRI jg, dan ada yang ke perorangan.
submitted by SimpleART92 to indonesia [link] [comments]


2024.05.09 14:00 WhyHowForWhat Bagi yang pernah jadi kolektor buku tua, dimana kalian menemukan buku yang benar2 susah untuk ditemukan atau mahal di Indonesia atau di LN?

Kalo jadi kolektor buku bekas paham deh perasaan gua betapa susahnya dapetin buku nya sampe2 lu bisa beli 1 set (yang bisa nyentuh harga 1 jutaan lebih, tergantung jenis bukunya). Gua udh ngerasain hunting buku bekas harganya masih 2 rebu sebiji di Jatinegara ato cari2 buku bekas di Blok M dan Thamrin City (lemme know if I missed a spot). Memang sih jaman skrg bisa onlen semua tapi ada rasa gmn gt kalo lu hunting bukunya tuh on site, lu pake tangan lu sendiri buat ngejelajah buku mana yang lu target harus dapat ato kira2 buku mana yang harus masuk ke koleksi lu. Ditambah kalo online harganya rawan mark up + harga ngirim paketnya suka lumayan. Gua di Pontianak, buku2 yang gua mau banyakan di Jakarta ato di pulau Jawa lainnya. Toko buku bekas di Pontianak dah nonexistent banget jadi yaah gt, pake online kalo udh terpaksa banget.
Nah kembali ke pertanyaan diatas, ada bbrp kali gua seneng banget nemu buku yang bahkan gua sendiri ga nyadar kalo butuh banget. Misalnya serial misteri jaman dulu itu susaaaaah banget nyari nya karena banyakan one shot 1 buku gt jadi ya kalo nemu yang ga gua punya gua bakal seneng banget. Lalu pas di Blok M tahun ini bener2 paling membuahkan hasil karena randomly gua dapet volume 9 Sailor Moon berwarna season 2 di Blok M dan orangnya ngejual nya menurut gua fair lah sekitar Rp 25 ribu gt. Terus on my crusade buat lengkapin buku2 gua yang bolong terutama si Tinju Bintang Utara keluaran Rajawali Graffiti, gua nemu volume terakhir itu di facebook , ada sampulnya lagi. Its pretty expensive on Rp 100 rebu but fuck it man, its fucking worth it daripada gua harus beli 1 set cmn buat lengkapin volume terakhir doang. Yang bingung kenapa gua bela2in dapet cetakan Rajawali Graffiti, lu harus baca deh hasil terjemahan mrk, beda feelnya sama terjemahan jaman skrg berasa dilempar ke tahun 90an.
Dah kelar nih cerita gua so kalian bagaimana? Ada yang cerita lainnya yang lebih unik? Kalo mau cari buku2 jaman skrg kayak Detective Conan dan lu pengen lengkap, asli mending lu cari yang bekasan dah, buku komik sekarang mahal banget udh bisa nyentuh 50k an sebiji X_X
submitted by WhyHowForWhat to indowibu [link] [comments]


2024.05.08 08:57 Numerous_mango_1919 Long Rant (I think), and question

TLDR; Anak saya mengalami pendarahan masif, tubuhnya gak bisa memproduksi sel darah sendiri dan dia butuh banyak transfusi darah dan platelet (trombosit). Adik saya bilang kalau kami beruntung tinggal di sini (Taiwan), karena gak perlu kesulitan mencari pendonor ke sana sini. "Kadang, mau cari 1 kantong aja, susah," katanya.
Menurut kalian, faktor apa yang membuat Indonesia kekurangan stok darah? Apakah kesadaran masyarakat untuk mendonorkan darah, masih kurang? Ataukah peran pemerintah untuk mengedukasi yang masih kurang?

Tanggal 5 Mei, anak saya masuk RS jalur IGD, karena batuk dan muntah darah yang parah, dia kehilangan sekitar 3 liter darah di rumah dan selama perjalanan ke IGD. Dan lebih banyak lagi saat sampai di IGD, tapi kami gak tau berapa banyak, karena darahnya ada di mana-mana.
Setelah pemeriksaan, pendarahannya berasal dari Varises Esofagus, yang memang sudah ada diagnosanya sejak lama. Saya gak akan jelasin detail itu apa, karena bukan inti ceritanya.
Rupture Esophageal Varices is one of the most "bloody bath" incident, according to the IGD nurses. They don't experience it that often, though. Mungkin karena tekanan darah di dalam Varises itu tinggi, jadi kalau pecah akan terjadi pendarahan masif.
Selain kehilangan darah yang (sangat) banyak, anak saya juga punya diagnosa Anemia Aplastik, basically sumsum tulangnya sudah gak memproduksi sel darah sendiri lagi. No Red blood cell, white blood cell and platelet. Jadi dia bergantung transfusi darah merah dan platelet. Kalau darah putih, it's a different story.
Setelah operasi minor untuk menutup sumber pendarahan dan sedot darah yang sempat terhirup ke paru-paru, kami fokus untuk mengembalikan volume darah yang hilang. Rencananya 30 kantong darah merah dan 30++ kantong platelet. Or even more.
As a reminder, my son's body is not be able to produce its own blood cells, the transfusions are the only way for his blood to back to the goal level. Dia sudah bergantung transfusi darah merah setiap 5-6 hari sekali dan transfusi platelet setiap 3 hari sekali.
Setelah cerita ke keluarga, adik saya bilang kalau kami beruntung tinggal di sini (Taiwan). Karena mendapatkan 30 kantong darah dan 30++ kantong platelet, kelihatan mudah. Kami gak perlu lari dari satu bank darah ke bank darah lain. Gak perlu upload minta bantuan donor ke sana sini.
I don't say Taiwan is perfect. Kalau stok darah lagi tipis banget pun, ada kok yang juga minta tolong orang untuk jadi donor pengganti. Tapi selama lebih dari 10 tahun di Taiwan, baru 1 kali saya dengar kejadian itu.
So menurut kalian, faktor apa yang membuat Indonesia kekurangan stok darah? Apakah kesadaran masyarakat untuk mendonorkan darah, masih kurang? Ataukah peran pemerintah untuk mengedukasi yang masih kurang?

Oh ya, please pray for my son. Dia sudah masuk ke ruang operasi, operasi ususnya yang stricture untuk yang ke sekian kali. :) Crohn's sucks!
Thanks, komodos!
submitted by Numerous_mango_1919 to indonesia [link] [comments]


2024.05.08 03:00 AfraidBridge613 19 [M4R] Online - Need friends/partner to talk about anything

Hello there,
Aku lagi nyari temen online buat ngobrol sama sekalian kenalan lebih dekat. Aku orangnya kurang buat mulai percakapan duluan tapi aku suka denger cerita sama pengalaman dari orang lain, aku orangnya santai aja dan terbuka, ga terlalu banyak maen sosmed kayak Instagram, TikTok or Twitter, bebas mau online atau ketemuan langsung karena kalo ada temen ngobrol langsung apalagi yang sefrekuensi lebih kerasa ga ngebosenin sih haha, terus sedikit tambahan tentang aku sendiri.
M/F feel free to DM me, Thank You all ✌️
submitted by AfraidBridge613 to IndoR4R [link] [comments]


2024.05.02 08:24 CommercialEnd6772 Uang susu dan Uang tepai

Untuk yang pernah punya pengalaman atau cerita pernikahan etnis tionghoa, boleh info besaran uang susu dan tepai itu berapa ya 🤣🤣🤣
Jd adik aku mau nikah, tapi ini pernikahan pertama dikeluarga. And we confused how much "uang susu" should be given to pihak perempuan, krn ga ada pengalaman. Bokap nyokap (anak tunggal dua duanya) dulu ga pake acara uang susu uang susu soalnya.
Ive already asked some of my friends but some of them ga pake uang susu, dan yang lain cuma jawab "besaran tiap org beda2" but from my family we would like to appreciate the girl's family appropriately, tp kadang takut angkanya kekecilan.
Kita bukan dr upper class sih, dan calonnya juga bukan dr upper class, tengah2 aja. Jd kita bingung angka2nya dan adik aku ga enak nnya calonnya
Terima kasih sblmnyaa 🙏🙏🙏
submitted by CommercialEnd6772 to Perempuan [link] [comments]


2024.04.30 13:00 Forgetful_Learner [ASK and SHARE] Antara Kerja dan Studi Lanjut (Berbagi Pengalaman)

Halo semua,
Gua lulusan S2 salah satu kampus besar di Jabodetabek, S1 di kampus yang "tidak terlihat" di wilayah Jawa Tengah - Timur. Saat ini gua sedang kerja di salah satu lembaga swasta. Untuk S2 ilmu eksakta tanpa pengalaman kerja, gaji gua saat ini >Rp. 5.000.000 dan gaji Tugas-tugasnya bisa gua lakukan dengan baik, utamanya pekerjaan gua itu berhubungan dengan penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar, dan didukung oleh grup komunitas. Tidak terlalu ngoyo dengan tech, tapi juga ada tech side yang lumayan buat loncat kembali ke S3.
Lingkungan kerja plus minus, teman-teman gue millenials dan gen z, ada boomer juga (yang tentu sumber kekesalan sekantor), dan ada jatah WFH nya, meskipun saat ini sedang jatah tersebut sedang dimain-mainkan oleh manajemen.
Ibarat kata, they are currently showing their might in front of employees.
Stres ada, tapi lebih ke lingkungan dan hubungan gue dengan komunitas. Lingkungan kerja juga cenderung lambat dan tidak terlalu mengejar target. Makanya nyaman. Gue masih dependen (rumah dan makan saja, dengan bayar bulanan ke ortu).
Gua saat ini sudah masuk bulan ke 7 - 12 bekerja, dan kontrak gue mau habis. Secara default gue akan perpanjang kontrak, kecuali manajemen memutuskan gak suka sama gue lagi. Gue ada pertimbangan mau studi lanjut ke LN, dimotivasi keinginan gue untuk jadi peneliti, pindah ke LN, dan ada dasar pengalaman kerja dengan topik kerja kantor yang kebetulan ada bersinggungan dengan akademisi.
Salah satu yang gue rindukan di dunia kuliah itu "tenggang rasa", "fleksibilitas", "jujur apa adanya", "berani di depan muka". Perilaku beracun (toxic) di kantor itu umumnya pasang muka poker, lalu bicarakan di meja rapat manajemen, dan kemudian jadikan hukuman berjamaah (collective punishment). Juga sifat manajemen yang selalu "melarang pegawai merasa nyaman".
Tapi gua juga sadar, di akademia juga sama sulitnya: jam istirahat tak menentu, tekanan stres bisa memuncak sewaktu-waktu, dan kalau terisolir, sama depresinya dengan saat bekerja. Tapi yang gua rindu dari akademia itu rasa nyaman dan tenteram yang entah kenapa selalu ada, bisa menikmati kebebasan akademik, tanpa terkunkung jadwal yang baku, dan bersih dari office politics (Faculty politics tetap ada, tapi tidak semengerikan dan sekonsisten politik kantor).
Entah kenapa, gue gak terlalu ambisius untuk cuan, meskipun kekhawatiran finansial itu tetap ada, dan gua sadar gua gak bisa dependen terus menerus. Gua juga ingin mandiri dan bisa memenuhi impian gue (minimal fisik atraktif dan punya stamina, ada uang untuk bisa ngapain aja). Di samping itu, gua mau masuk dunia tech tapi sadar dengan hustle culture dan rapid learning culture, gua bakal tertindas juga.
Apakah komodos ada mau berbagi cerita tentang percabangan jalan ini? Antara work dan academia? Gua dulu ambil S2 sempat karena takut kerja, dan skg gua kembali "anxious" dan ingin kembali ke kenyamanan akademia. Apa definisi nyaman teman-teman? Apakah bekerja dari kontrak ke kontrak termasuk nyaman dalam penilaian teman-teman? Apakah teman-teman merasa "terlambat" e.g. terlambat nikah dan punya anak akhirnya harus siap membiayai anak-anak menjelang bahkan saat sudah pensiun, atau terlambat memulai karir sehingga perusahaan impian tidak bisa digapai lagi karena batas umur?
*Pengalaman relatif, mungkin ada yang terbalik dan berbeda, harap maklum.
submitted by Forgetful_Learner to indonesia [link] [comments]


2024.04.26 19:28 kitten1932 Just did my third LPDP interview, gimana sih cara LPDP assign pewawancara ke peserta?

Hi all, ini post pertamaku di reddit since I never had any inclinations to write any. In this case however, aku bener-bener merasa frustasi dan sedih. Aku merasa butuh pov dari orang lain mengenai what has happened during my interview process di LPDP (ku sudah cerita ke orang-orang terdekat, so reddit is not my only place to vent). Didn't find any relevant subreddit, jadi maaf kalau misalnya kurang tepat ya postingannya :(
Hari ini adalah seleksi substansi LPDP ketiga yang sudah kujalanin. Tahun lalu aku daftar 2 kali, dua-duanya gagal di seleksi substansi juga. Pengalaman ku di previous rounds was okay, tiap gagal aku bisa derive sekiranya kenapa sih aku gagal dan try to improve so that I can hopefully succeed di next attempt. Ga pernah juga punya masalah dengan interviewernya. Tapi hari ini aku kedapetan interviewer yang sangat "wah".
Saat pertama kali perkenalan, karena namaku itu sama dengan salah satu penyanyi barat (lets's call her Cecille), interviewer ini (let's call him A) bercanda dan bertanya "wah, kok Cecille ga nyanyi?". Aku balas "Hahah, kalo saya Cecille yang penyanyi itu saya gabakal ada disini pak". His reply was "Iya bisa bedain kok, Cecille mah gemuk kamu engga kok".
Okay, mungkin si bapak A ini memang typical ignorant boomer yang suka becancain fisik wanita. It was a small (albeit tetep unsolicited) comment. I ignored it. Btw disini interviewernya ada 3 ya guys:
  1. Bapak A
  2. Ibu B
  3. Ibu C
Mulailah interviewnya. Awalnya masih aman, Ibu B yang sepertinya psikolog nanya-nanya soal psychological things. It was amicable and respectful. Ketika gantian ke Ibu C, mulai ditanyakan apasih yang mau kucapai di S2 ini, kenapa milih negara yang mau kutuju, dan lain sebagainya. Aku membahas banyak hal dan memang kedapetan pembahasan seperti kenapa aku ga milih S2 di Indo dan apa masalah yang mau ku solve di Indo ini. Disini aku banyak bandingin apa aja yang masih kurang di Indo dibandingin LN. Aku mengingat bahwa hal-hal yang ku bahas itu mostly dari apa yang sudah ku riset, dan dari Ibu C pun juga ga menyangkal data-data yang kubawa. Out of nowhere Ibu C bertanya:
"Oke, kalau gitu misalnya nanti kamu sudah disekolahkan ke LN menggunakan pajak negara yang kamu bodoh-bodohi ini, kamu baka abdcdef...?"
It wasn't the exact wording ya, tapi kira-kira mirip seperti itu. Aku pun kaget karena sepertinya aku memberikan impresi merendahkan Indo dari statement-statement sebelumnya. Aku tidak merasa sudah mengatakan hal yang out of line, tapi aku mikir kalau intensi kita itu mungkin belum tentu dianggap orang dengan tepat. Jadi sebelum menjawab pertanyaan sebenarnya, aku mencoba untuk minta maaf.
Aku: "Oh, bu sebelumnya minta maaf ya kalau saya ngasih impresi seperti membodoh-bodohi Indonesia, saya-" (ini langsung dipotong, dan memang dalam interview bersama Ibu C ini beliau cukup sering memotong pembicaraanku)
Ibu C: "Oh gapapa gapapa. Kan kamu punya asumsi, saya tidak menyalahkan asumsi kamu. Lanjut langsung jawab aja pertanyaannya."
I feel weird. Somewhere during the interview, perkataanku di misinterpret and I can't pinpoint perkataan mana yang menghasilkan impresi itu. Tapi yasudah, aku lanjutkan interviewnya. Akhirnya giliran si Pak A yang menginterview saya.
Guys, it wasn't an interview. The guy literally went batshit crazy. Dia nguliahin aku dan in any given time dia ingin bertanya, dia lakuin itu untuk mojokin aku.
Basically dia punya asumsi bahwa aku ini some arrogant S1 graduate yang gatau apa-apa dan aku nantangin senior-senior yang ada di bidang yang mau kutempuh di S2 (which is him, apparently). Some notable quotes:
"Kamu ini kan istilahnya baru punya gelar S1, tapi seakan-akan lebih tau dari senior-senior di bidangmu yang udah bertahun-tahun di bidangnya"
"Kamu pakai kata 'doang', itu offensive loh" => this is the only tangible indication of where I went wrong, whether whatever data I stated previously was incorrect or not I would never know.
"Kamu manggil saya dan ibu B dan C pakai kata 'kak' itu ga oke loh. Ya mungkin karena kamu kerja di tempat semacam (insert a startup name here)"
Iya, dia marah karena aku sering slip up manggil 'kak' dan dia cukup merendahkan hal itu karena dia melihat itu culture dari startup. But ffs, di startup we don't even use 'kak', we directly use names.
Selain itu dia berusaha menchallenge studi yang mau kulakukan, tapi dia bener-bener gamau dengerin apapun yang kujawab. Dia seperti sudah punya definisi sendiri dan gamau sama sekali untuk menerima apapun yang aku coba jelaskan, ketika aku berusaha untuk menjelaskan dengan elaborate (because it is a complex subject dan a straightforward answer is not gonna cut it), dia bakal motong pembicaraanku, mengulang pertanyaannya secara memaksa dan menyerang hal-hal kecil yang bisa dia serang (nitpicky). From this convo (if it can be called a convo at all), pak A ini ga melihat apa yang mau aku pelajari itu sesuatu yang real tapi dia juga ga mencoba untuk mendengar apa yang mau kusampaikan. Dia lagi-lagi kembali ke gagasan bahwa aku ini sok tau dan ga seharusnya aku merendahkan (dan memakai kata 'doang') in the first place. Semua point yang dia bawa ke argumen ini sebenernya bisa kusanggah dan ingin sekali rasanya aku menjelaskan pov ku, but he really didn't give a damn.
Bahkan I tried apologizing 2 times untuk own up to my possible mistakes. I don't want to offend anyone, dan aku ingin bisa kembali untuk membicarakan yang seharusnya dibicarakan di seleksi substansi pada umumnya. Tapi semuanya tidak didengar karena langsung dipotong.
Aku nahan nangis sepanjang sisa interview itu, karena aku ga dikasih kesempatan untuk present my case, kenapa aku mau kuliah S2 dan apa yang membuat aku bisa mencapai goal yang ingin kulakukan setelah lulus S2. He didn't even ask about the universities I want to go to (padahal aku udah dapet LoA di salah satu uni bagus di UK). Mind you, ini question ter-basic sepanjang sejarah seleksi substansi LPDP yang memang harusnya dibahas. Dan semua ini terjadi karena pak A benar-benar ga professional dalam mengatur emosinya sebagai pewawancara. Honestly kalau memang benar aku membuat kesalahan during the interview, I would own up to it. Tapi mau membuat kesalahan seperti apapun, ga seharusnya pak A malah merendahkan aku, memojokkan aku dan memotong pembicaraanku di setiap saat dia rasa aku ga menjawab sesuai ekspektasinya. Interview dengan pak A itu bahkan 80-90% dia yang berbicara, bukan aku sebagai peserta yang diberikan waktu untuk bercerita.
Pada akhirnya, interview selesai dan aku diberikan waktu untuk mengatakan closing statement. Disitu aku berterima kasih dan juga mengharapkan mereka untuk sukses, walaupun pak A hanya menjawab "Kok jadi kamu yang pengen kita sukses, harusnya kita yang doain kesuksesanmu. Kita mah disini diem-diem aja hahaha".
Segera setalah aku leave Zoom meetingnya, aku melepas tangis selama kurang lebih 2 jam :')
Aku ini orangnya sangat berhati-hati dalam bicara dan dari semua good feedback yang orang kantorku sering kasih, strong point ku selalu ada di bagian komunikasi (especially since I work as a software engineer). Aku juga sangat nyaman melakukan interview, I consider it as my forte during any selection process. Aku ga nyangka journeyku selama 1,5 tahun kebelakang dalam persiapan S2 ku akan berakhir karena aku give a wrong impression during the interview. So much time and money wasted.
It makes me wonder, sebenarnya gimana sih pihak LPDP memilih seorang interviewer? Identitas interviewer disamarkan sehingga aku juga gabisa nebak-nebak apa sih profesi si pak A ini. I guess they do it on purpose supaya gaada kasus sakit hati seperti diriku yang berujung fatal ya haha.
Anyway, aku sayangnya gabisa ngasih banyak detail mengenai banyak hal karena mau maintain anonymity jadi pasti gabisa determine apa yang went wrong gitu. Aku pun masih gatau aku terdengar seperti apa pas interview sehingga bisa memancing respon seprti itu dari pak A. All that I have done itu cuma ngisi survey setelah interviewnya, disitu aku complain mengenai treatmentku dalam interview kali ini. Tapi entahlah, kayaknya gaakan ada tanggapan apapun dari pihak LPDP.
Yang udah baca sampai sejauh ini, terima kasih yaa. Semoga kalian sehat-sehat terus dan terhindar dari orang-orang seperti pak A (dan mungkin dari orang arogan seperti diriku lol).
submitted by kitten1932 to indonesia [link] [comments]


2024.04.26 11:22 PoetryNormal2940 Kenalan dengan Orang Asing IRL Berlanjut Jadi SO

Disini ada yang punya kisah pribadi atau tahu cerita orang yang kenalan sama orang baru secara langsung /tatap muka (gak kenal sebelumnya dari lingkungan tinggal, kerja, sekolah/kuliah, atau online) terus bisa berlanjut jadi teman atau lebih? Maksudku benar2 orang random yang bisa kalian jumpai misal di kafe, rumah sakit, bioskop, tempat cuci mobil, dsb. Pengen tahu hal apa yang dibicarakan saat kenalan.
Note: orang asing pada judul bukan ekslusif mengarah ke bule ya, tapi lebih ke orang yang masih asing bagi kita
submitted by PoetryNormal2940 to Perempuan [link] [comments]


2024.04.24 11:28 RenattaSIMP KENA SCAM PENIPUAN SEGITIGA

KENA SCAM PENIPUAN SEGITIGA
Barusan kena scam penipuan segitiga.
https://preview.redd.it/9mcionofcewc1.jpg?width=1080&format=pjpg&auto=webp&s=786b5e42d3f27eaac18060c66d1ecca3db481201
Gua sebagai penjual Laptop. Gua posting laptop ke FB marketplace.
Dihubungi penipu yang katanya mau beli laptop buat karyawannya.
Si penipu mau datang ke rumah gua buat cek laptop, tapi tiba2 telfon kalo dia ada acara dadakan dan gabisa datang cek barang, instead dia nyuruh karyawannya buat datang cek laptop.
Nah ternyata dibalik layar se penipu ini posting Laptop yg gua jual dengan harga yg lebih murah. Dan ternyata si karywannya yg mau datang buat cek laptop ke rumah gua ini si pembeli yg liat postingan dari penipu.
Pas posisi si pembeli(yg disuruh ngaku jadi karyawan) lagi OTW ke rumah gua, tiba2 si penipu nelfon gua buat minta tolong suruh gua pura2 jadi saudara si penipu. Dengan alasan dia bilang ke si 'karyawan' dia kalo dia beliin laptop buat karyawannya dan bakal dipotong gaji setiap bulan, si penipu ini bilang ke pembeli kalo laptop nya punya saudara penipu.
Penipu juga wanti2 ke gua kalo si 'karywan' dia bakal dateng ke rumah gua buat cek laptop kalo dia suka si penipu bakal tf duit ke gua. dia berkali kali bilang jangan kasih laptop ke 'karywan' dia kalo si penipu belum tf duit ke gua.
Gua sebagai penjual merasa ga masalah buat ngaku sebagai saudara karna gua juga bisa tanya ke 'karyawan' dia beneran karyawan dari si penipu bukan.
Singkat cerita si pembeli/karyawan ini dateng ke rumah gua. pertama ketemu gua tanya 'karyawan mas Ahmad (Nama si penipu) ya?' dia bilang iya, nah disini gua mulai percaya. Si pembeli ini juga tanya ke gua 'saudara mas Ahmad ya?' gua jawab juga iya. karna gua kira bener dia karyawannya alhasil gua kasih laptop gua buat dicek sama pembeli. Setelah lumayan lama dia cek laptop tiba2 dia tunjukin ke gua bukti tf dia bayar laptop. Disini gua mulai curiga, kok dia bayar dimana setau gua di ini karyawan yg dibeliin laptop bosnya dengan potong gaji tiap bulan. Gua chat si penipu tapi centang 1 gua cek rekening gua juga gada duit masuk. Disitu lah gua sadar barusan kena tipu, gua confront si pembeli apa dia beneran karyawan dari si penipu ini. beberapa kali dia ttp jawab karyawan tapi akhirnya dia jawab kalo dia suruh ngaku jadi karyawan. Dia sadar juga kalo dah kena tipu tapi tetap ngotot kalo ini laptop dah milik dia karna dia dah bayar. Ribut lah disitu kita, setelah debat lama akhirnya laptop berhasil gua rebut. dan kita putusin buat laporan penipuan di polda.
Nah beberapa hari kemudian si korban pembeli chat gua minta gua tanggung jawab karna gua dah sekongkol sama penipu. Nah masalah nya dia juga sekongkol dengan dia mengaku sebagai karyawannya.
Dan gua gada sama sekali buat suruh di TF kemanapun dan sebelum ketemu di rumah gua gua gapernah sama sekali ada kontak sama korban pembeli ini. Semua kontak(WA) antara gua dan penipu dimana penipu bilang kalo gua si penipu yg bakal tf ke gua pas karyawan(korban pembeli) dah cocok sama laptopnya. Si korban pembeli juga sama semua kontak juga ke si penipu gada yg ke gua.
Jadi si penipu ini dah buat skenario buat gua sebagai penjual dan buat si pembeli.
Yg jadi pertanyaan gua apakah secara hukum si pembeli bisa menuntut gua untuk ganti rugi?
Gua dah emosi karna si pembeli ini nyalahin gua mulu padahal dia juga jelas2 'sekongkol' ngaku sebagai karyawan. Dan gua tambah emosi pas liat chat WA antara si korban pembeli ini sama penipu, udah keliatan bgt dari chat an si penipu kalo ini SCAM tapi si korban pembeli ini masih aja ttp lanjut (Ya mungkin tergoda harga murah yg ditawarkan penipu)
Mohon masukan nya, siapa tau ada komodos ahli hukum disini.
edited: kasih skema
submitted by RenattaSIMP to indonesia [link] [comments]


2024.04.23 06:34 Mirato03 Akhirnya merasa di titik ter rendah, lebay? I Need advice.

Saya seorang suami (28th) dengan 1 Anak, jabatan Asmen di kantor tapi gaji belum di sesuaikan thp di 13juta. Mertua sakit & tabungannya sudah mau habis sehingga saya sebagai menantu ingin membantu, Belum punya rumah & persiapan pendidikan anak menjadi hal yang saya renungkan beberapa bulan terakhir karena gaji.
Saat ini cicilan hanya kta untuk renov rumah mertua, 3jt perbulan.
Pekerjaan di kantor sangat hectic, bisa dibilang saat ini saya adalah core di department saya bahkan untuk department yang sama dalam 1 group. Diangkat jadi asmen dengan know how & problem solving level mid manager tapi gaji masih sama seperti level supervisor. Awalnya saya anggap ini fase tapi akhirnya saya makin merasa di eksploitasi, bahkan karna saking hecticnya team saya tidak bisa handle semua sehingga saya pun juga sebagai doer.
Pilihan saya ada 4 1. Stay & menunggu penyesuain Gaji. 2. Pindah ke perusahaan lain di Indonesia tapi mungking gambling juga karna harus menjalani status sebagai karyawan kontrak lagi, benefit bisa jadi down grade. (Di tempat sekarang sangat ok khususnya untuk medical rawat jalan/inap free tidak perlu reimburse, bonus min 2x, cuti 16 hari, uang cuti 1x gapok, cop, dll). 3. Pindah ke malaysia untuk upgrade (sehubungan kantor sekarang ini bergerak di perkebunan sawit). 4. Ambil double job? Tapi apa yg flexible mengingat hectic di kantor.
Any advice would be appreciated, thanks in advance.
submitted by Mirato03 to indonesia [link] [comments]


2024.04.13 21:18 the_sky_has_fallen Believe Them. Believe Us.

[NOTE: This is a new account because my exwBPD stalks my socials]
If you are in a relationship with a pwBPD, please, please listen. If not to me, to the thousands of others in this forum who came here to share their experiences and hard-won wisdom as a warning to all:
  1. Believe them the first time they devalue you.
  2. Set clear boundaries and leave when they are violated.
I wish I had taken this advice years ago. I hope nobody else ever needs to make that same wish.
BPD is an illness of extreme emotional dysregulation coupled with a fear of abandonment so all-consuming that it is destined to become a self-fulfilling prophecy. Everything they experience related to an FP is always cranked to 11, wired to a switch that only flips between Good and Bad. More wildly, unpredictably, and seemingly arbitrarily as the relationship progresses. It is a switch that neither logic nor reason can reach.
If you are with a pwBPD, you are the mark in a tragic con. It isn’t intentional on their behalf. It isn’t even personal. It is only inevitable. It is not their fault that they are cursed with this affliction. That said, you must understand that it is their responsibility to not degrade, defile, demean, denigrate, diminish, destroy, and ultimately discard the people in their lives. It is their responsibility to acknowledge their bad behavior, accept accountability for it, and get help.
Unfortunately BPD renders them incompatible with responsibility and accountability. The illness makes its victims deathly allergic to shame and guilt (but particularly shame). To the point where it will literally rewrite memories in their minds to ensure they are always innocent martyrs beset by literal demons who are out to punish them.
What you experience as manipulative gaslighting, ever-shifting goal posts, and utterly absurd lies is them living their literal Truth. If you counter it with facts, logic, and reason, or defend yourself in any way (see: JADE), BPD forces them to create false memories and project every awful thing they are experiencing and doing onto you.
When they feel sad, mad, scared, anxious, suspicious, or bad in any way (remember, it is always at an 11) they are compelled by BPD to validate those feelings. They do that by manufacturing a narrative starring you as a manipulative, conniving, sociopathic supervillain. A malevolent being of abject evil. A funhouse mirror version of what you were to them during the idealization phase, who has betrayed them wholly and permanently.
With an FP, there is no building a store of goodwill to draw from later. No benefit of the doubt. No trust. There is none of the nuance or permanence you might associate with your other relationships. There is no YOU to them, as a whole person. Nothing that counts to you in terms of building a lasting, loving, reliable partnership factors to them at all when they split you black. They are incapable of accessing any positive memories of you while in that state. Talking them into remembering who you are to them and what you’ve done for them is literally impossible. Arguing with them is as pointless as arguing with a toddler throwing a tantrum.
You and your pwBPD both contextualize one another, but in completely different ways. You see people in terms of where they would land on a yin yang. Some are mostly good, some mostly bad. Most are somewhere in between the extremes. Those little black and white dots centered in the oppositional halves of the yin yang? They are akin to your understanding that even the most evil people have a smidge of good in them, and the best people you know are still imperfect to some extent. And people shift around within this context as you get to know them better. It is fluid, responsive, respectful, and realistic. When you argue with your pwBPD you remember the good in them even when you are angry. You carry the love you have for them in your heart into every interaction.
Your pwBPD sees and does none of this regarding you. For them, the circle of the yin yang is resolved as two halves, one pure black, the other pure white. The Wheel of Pain. You exist in one half or the other, initially as a flawless god, then bouncing between the two extremes with increasing frequency and intensity as the relationship progresses. Inevitably, you exist on the evil side more and more often. Eventually, you are permanently stuck there.
At that point (and at others along the way where they have split you black), they bring only unmitigated rage and abject hatred into every interaction. Not only can you do no right, they fervently and honestly believe you have never done right. Your most loving gestures and vulnerable moments will be rewritten as cold, calculating steps in the master plan of a manipulative, selfish, gaslighter. You will be accused of things and labeled with slurs so heinous they will make you question everything about yourself and the reality you inhabit.
That’s that. There is absolutely nothing you can do about it. Unless your pwBPD gets long-term help specifically related to their affliction, the only solution is to follow the infamous stage direction from Act III of Shakespeare’s A Winter’s Tale:
“Exit, pursued by a bear.”
If you refuse to leave because you fear losing something you feel like you invested in, you have fallen victim to sunk cost fallacy. You will never get back the time that you already lost, and you will only compound your losses if you stay.
The best you can do is acknowledge that the only thing shackling you to the Wheel of Pain is you (see: FOG, intermittent reinforcement, and trauma bonds). You have the power to gift yourself every moment going forward by leaving immediately. Moments you can invest in more worthy causes and people, including yourself. Moments that hold the possibility of being pleasantly surprised again. Hopeful moments.
Maybe you think this relationship is a special exception? That you hold the one winning ticket in the lottery that everyone else who gambled on a pwBPD lost? If so—and I say this with empathy, respect, and compassion—you are delusional. I know, because I was delusional. I could not live with the prospect of leaving the relationship when some breakthrough might be possible that would lead us permanently to the Paradise experienced during the idealization phase. I wanted to be by their side, the Steadfast Tin Soldier, as we worked through this together so we could live happily ever after. Cue romantic cinematic music.
What you now see as a noble pursuit will, in hindsight, become a fool’s errand. That corner you think you turned? It is leading you down another blind alley packed with bat-wielding maniacs holding a grudge against you. That light you think you see at the end of the tunnel? It is a freight train bearing down on you. Being an FP to a pwBPD is generally an endless series of disappointments and reversals of fortune. You never ride off into the sunset together. The credits never roll.
Instead, you are Wile E. Coyote. Endlessly holding out hope in a violent, warped, scripted recurring nightmare where failure is always guaranteed. Any plans you make will be foiled. You will endure injury after injury, sacrificing your sanity in the process. Nothing you order or study from ACME will deliver you to the Promised Land. That is air beneath your scrambling feet and gravity will inevitably grab you by the ankles and yank you to your doom.
Maybe you’re still basking in the idealization phase, or the roller coaster hasn’t become a one-way ticket to hell yet. If so you are not in a position to believe any of this, but it is fact: Inevitably, inexorably, the siren will become a succubus.
When that happens you must draw a line. When that line is crossed you must leave. And when you leave you must lash yourself to the mast of No Contact and let their cries fade into the distance as you drag your desiccated husk of a self back across the event horizon of their black hole and reunite with reality.
You are an addict (again, see: intermittent reinforcement and trauma bonds). You must behave like a recovering addict to wean yourself off of an abusive relationship that is quite literally a powerful and insidious drug.
When you get out, do not waste more time trying to figure out why your pwBPD acted as they did. Solving the crime does not change the fact that you are its victim. Instead, focus on what you can change going forward. Examine what made you stay in the relationship when you were devalued. Why you tried to get back into the relationship when you were discarded. Why you made excuses for and/or enabled them instead of establishing inviolable boundaries and leaving when those borders were violated. Look into caretaking, codependency, C-PTSD, and attachment styles. Get therapy if you can afford to. Go to Co-Dependents Anonymous (CoDA) or other free community or online support meetings. Find a therapist mentor on YouTube.
Work on yourself in every regard. You’re worth it. And you did not deserve to be treated that way.
Thinking of reaching back out because you yearn for closure or catharsis? You could talk to your pwBPD until the heat death of the universe and achieve neither. Do not break NC for this. Ever.
The only winning move is not to play.
This is a case where it is better to learn a lesson than to earn a lesson. It was the latter for me in my pwBPD relationship as I lurked in this forum for years, enduring my partner’s abuse while ignoring the consensus here and the pleas of my friends and family members to run.
Initially, my pwBPD reached down and rescued me from the darkest emotional hole I had ever found myself in. Ultimately, I discovered they only did that so they could hurl me into an abyss that made my former pit of despair feel like a 5-star hotel. I had no clue that my “soulmate” would earn the dubious distinction of becoming the only person I have ever needed to cut completely out of my life. That by the end of our relationship the best self I found with them at the beginning would be shattered mentally, emotionally, and physically. That I would be lost, abandoned, and forced to follow the faintest echoes of my former self back to a new normal of interminable, tedious, excruciating recovery, rife with setbacks.
That is where you are headed, my friend. On the same journey Icarus took to the Sun. Come back before your wings melt, because the closer you feel you are getting to your destination, the longer the fall will be.
This sub is your safety net. Your Greek Chorus calling you home.
Heed it.
submitted by the_sky_has_fallen to BPDlovedones [link] [comments]


2024.04.13 16:07 kenUdigitt Novel Chapter 389

Disclaimer: I do not speak Korean. This is purely translated by machine with a lot of cleanup afterward. With that in mind, I am open to criticism to improve these translations. Enjoy!

Chapter 389

The brief respite from the cold front lent an illusion of normalcy.

Students, newly liberated from the rigors of college entrance exams, found themselves either buried in preparation for another attempt or basking in their hard-earned freedom. Meanwhile, office workers, with fatigue etched under their eyes, crowded into public transport.

Against this backdrop of everyday tranquility, an unforeseen revelation emerged.



[Breaking News - Important Announcement from the United Nations Security Council]



The broadcast opened with President Shao Yang, his gaze laden with gravity, addressing the audience,

「As the ninth President of the People's Republic of China and a member of the United Nations Security Council, I stand before you to discuss the massive monster wave that has occurred in Sichuan Province.」

It was a bombshell that captured the attention of the entire world and shook all of Asia.



* * *



Four days passed and yet, the turmoil showed no signs of abating.

There had been numerous incidents and accidents since the Great Cataclysm, but the monster wave that occurred in Sichuan Province was of an unprecedented scale.

President Shao Yang of China declared martial law, and with the approval of the United Nations Security Council, deployed peacekeeping forces to the front lines.

The world watched and held its breath held as events unfolded.

Neighboring Asian nations, particularly those closest to China, watched with heightened alarm.

The hunter discussion board on South Korea's most popular online forum was ablaze with activity.



Here's a rundown of the current crisis.

Presumably, no one here has missed the UN Security Council's urgent broadcast. To be unaware at this juncture would be astounding. The gravity of this crisis cannot be overstated — even the North Korean leader is likely following this forum to see what's going on.

Anyway, since so many of you bugs are making persistent inquiries for a summary of the perilous developments, I'll oblige.

  1. Sichuan Province was engulfed by an unforeseen monster wave, with initial casualty estimates surpassing 300,000.

That figure, from a week ago, now seems a gross underestimate. The true toll is beyond calculation.

  1. The Chinese response was swift, yet the enormity of the threat defied expectations.

A legion, led by an entity dubbed the Arch Lich, amassed in the tens of thousands.

The People's Liberation Army and Air Force faced a humiliating defeat, with over 2,000 hunters from the Public Security Force missing, their fates obscured by magical interference and the failure of satellite surveillance.

  1. In a clandestine move, the Chinese government enlisted several S-rank hunters from abroad to quell the upheaval. Recently, UN peacekeepers joined the fray at the front lines.

For those keen on updates, the United Nations Security Council periodically shares combat reports.

(Link attached.)

The following is just my personal opinion, so feel free to ignore it if you want.

  1. Those with their heads screwed on right will understand, but this situation is far from ordinary. Mainland China is currently a living hell.

The diversion of all available hunters to the battleground has left other Gates unattended, leading to a surge in their magic power levels and resulting in a hyperinflation of magic energy.

The dire implication is clear: should the front lines falter and the monster legion breach Sichuan, the consequences are too grim to contemplate.

  1. So, before we all get screwed, head to the supermarket and stock up on emergency food supplies without descending into panic buying or hoarding for profit.

  1. It's impossible to conclude without a nod to our national heroes.

Our very own Emperor Fuck and Jeong Dragon from the Ares Guild are at the forefront, showcasing their valor. Let’s continue to rally behind them with unwavering support. [Note: the "Ryong" part of Lee Jeong-Ryong's name means "dragon" in Korean and "Jeong-Ryong" could be translated as "righteous dragon"...oh, the irony...]

That's all I've got.



Within mere hours, the post eclipsed the 100,000 views mark, sparking a deluge of comments from concerned netizens.



(Best Comment) The situation is as serious as the post describes, but the author has definitely amped up the tension, lol. What's there to worry about when there are 100,000 ordinary hunters and S-rank hunters participating? And do you think the military is just sitting around?

└ Yeah, the military's just taking a breather.

└ ...?

└ Haven't you seen the news? All of China's military equipment broke down, exposing the largest military supply corruption case. They're talking about tens of trillions of won in scale. Many divisions have been immobilized.

└ Sounds vaguely familiar.

└ Please change the water supply. You bastards. I was discharged last year, but why did the water still taste like Normandy? Take one sip, and I can't tell if my name is Kim Cheol-Soo or James. [Note: "why did the water taste like Normandy" implies that the water supply hasn't been changed since World War II.]

└ Corporal Kim. Dinner tonight is pollock fillet stew.

└ Not eating that shit.

└ True, the equipment fiasco has hamstrung the military, but there's no shortage of manpower. Ultimately, it's the hunters who are key to turning the tide against the monsters. Yet, a more pressing concern looms.

└ What is it?

└ The monster count has broken 100,000.

└ ??

└ ?????

└ What do you mean 100,000, damn it; stop talking nonsense.

└ It's not nonsense, it's confirmed by the UN Security Council. Check the link in the post; it was updated 5 minutes ago.

└ Wow... fuck.

└ Judging by the comments, the update's legit.

└ The article is all in English... I'm waiting for Google Translate.

└ You serious?

└ Yet, if the monster count truly exceeds 100,000, we’re facing an unprecedented threat. No prior wave came close to this magnitude;

└ Initially, this wave wasn't nearly as massive. But the presence of the Arch Lich, a high-caliber Named Monster unfamiliar to scholars, complicates matters. The undead, resurrected by the Arch Lich, constitute the bulk of our adversaries.

└ Arch Lich: "Kaio-ken times 100." [Note: I know many of you great scholars know what this is a reference to, but just in case: Kaio-ken is an attack from Dragon Ball that multiplies the user's "ki".]

└ So, we just need to kill the Arch Lich, right? If most of the monsters are undead, then killing the controller should end it.

└ ???????

└ How is anyone supposed to kill the Arch Lich, you asshole. You're a bastard who can only use an Aura Keyboard, not an Aura Blade. [Note: a quick reminder - Aura Blade is the real-world equivalent of Sword Aura.]



The conversation quickly grew heated.

Participants ranged from detached observers to those deeply invested in the unfolding crisis.

Amidst prevailing sentiments of despair and hope, fresh updates rolled in.



(Best Comment) A UN Security Council update: the eastern front has been compromised. Thankfully, Fei Chen and her reinforcements stemmed further havoc just an hour ago.

└ Wow, for real.

└ Eastern front lines, isn't that where Wu Hei-Xing is?

└ Right. That Chinese drug addict.

└ But why were they breached? He's an S-rank hunter.

└ Because he's a Chinese S-rank hunter.

└ Ah...

└ If Fei Chen hadn't been there, it would've been a disaster. Maybe it's because Fei Chen is a well-made hunter from the Great Cataclysm.

└ Fei Chen's parents are Hong Kong nationals, so she's from Hong Kong.

└ Are you working for the Fact Checking Committee in the comment section? That was so unnecessary.

└ By the way, any news about Korean hunters?

└ Jeong Dragon is dominating the northern front, and Emperor Fuck has been reported to have won a few times on the western front, but no news after that. It seems like the situation is maintained.

└ Hmm... I'm not worried about Lee Jeong-Ryong's abilities, but I wonder if Emperor Fuck is safe. He's still an A-rank hunter.

└ ??lol

└ lololololol

└ There's still someone who treats Emperor Fuck as an A-rank? As an active A-rank hunter, I can't help but laugh. Jin Tae-Kyung is just a monster lol...

--------------------------------------------------------------------------------------------------

Hey hey!! The UN Security Council just announced the situation on the western front!

└ Oh, it's been a while since we heard from Emperor Fuck.

└ That sounds urgent. What did they say?

└ They said it was breached?

└ What?

└ Huh?

└ No way, is Emperor Fuck dead...?

└ Wait, let me check again. It should be on the homepage — take a look yourselves.

└ Suddenly feeling very anxious; heading there now.

└ Go go go go!



With a mix of anxiety and eagerness, the netizens scrambled to access the latest from the UN Security Council.

Faced with an unexpected surge in website traffic, users experienced delays as the bandwidth was overwhelmed. When the announcement finally loaded, disbelief was the common sentiment.

"…What is that?"

A tactical map highlighted the conflict zones. There, the western front was depicted as if gouged out by a chisel.



…I’ve just verified it myself. The breach is real.

└ Is Jin Tae-Kyung dead? How bad is the damage?

└ No, it was the monsters that were breached.

└ ??

└ ???

└ The event unfolded so swiftly that real-time updates lagged behind.

└ …Is that even plausible?

└ Enough chatter, it's time to pay respects…



* * *



The imminent battlefield was a vision of chaos, a vast expanse teeming with monstrous entities.

The air was thick with murderous intent and the stench of death, drifting on the breeze.

"Damn it. They've gathered in large numbers."

Mr. Choi, standing beside me, echoed my thoughts.

"No matter how many we kill, it never ends."

Four days into our mission on the western front, Mr. Choi's usually pristine condition had vanished.

Splattered with blood and grime, his gaze was serene yet deeply fatigued.

"When do we start?"

"Well, that depends on the opinion of our little commander here, doesn’t it?"

The last question wasn't directed at Mr. Choi.

Shao Shen, the twenty-one-year-old 'little commander' always by my side, replied.

「I will follow Mr. Jin's orders!」

His earnest gaze prompted a chuckle from me.

"You're still going on with that Mr. Jin thing. You were the one who told me to speak informally first. Why don’t you just call me 'Hyung' then?"

「Can I, really?」

"As long as you're okay with it. But is this okay in front of your subordinates? Aren't you getting promoted soon?"

Shao Shen’s head shook vehemently.

「No problem at all! H-h-hyung!」

He remains eerily calm during battle, but I can't figure out why he stutters so much in normal conversation.

Glancing back, I surveyed the ranks of nearly a thousand hunters from the Public Security Force.

Their gaze, alight with zeal, brimmed with respect and awe for the strong.

Among them, Shao Shen stood out as the most distinguished.

「Please give the order, H-hyung.」

"An order, huh."

My gaze drifted skyward.

Above us, an eagle soared, its wings wide against the sky — a promising omen.

"Follow me. Just as we have been doing."

「…!」

"Let's go."

At my word, I stepped forward.

Crunch.

The earth beneath my foot yielded, fracturing under the force.

And then, in an instant.

Boom!

I surged ahead with a roar, transforming into a blaze of speed.

'Brilliant Path of Fire.'

The brisk air morphed into a fierce wind.

As the terrain and sky blurred past, a mighty chorus rose behind me.

「Charge! Charge!」

「Descendants of China! Everyone! Sweep them all away!」

「Waaaaah!」

Thud thud thud thud!

Roaaar!

The clamor of humans and monsters alike resounded, the very ground trembling with their force.

In the midst of this tumult, I brandished White Flames.

Whoosh!

From its tip, the Scorching Yang Qi unleashed, cleaving through all in its wake.
submitted by kenUdigitt to u/kenUdigitt [link] [comments]


2024.04.13 12:31 superjitu Slot88

Slot88
Slot88 Di era digital seperti sekarang ini, game online telah menjadi salah satu hiburan utama bagi jutaan orang di seluruh dunia. Dengan teknologi yang terus berkembang, pemain dapat merasakan pengalaman yang mendalam dan terhubung dengan pemain lain dari berbagai belahan dunia. Fenomena ini tidak hanya mengubah cara kita bermain game, tetapi juga mempengaruhi budaya populer secara keseluruhan.
Salah satu aspek yang menarik dari game online adalah keragaman jenisnya. Mulai dari permainan role-playing yang mendalam seperti "World of Warcraft" hingga pertempuran royale yang intens seperti "Fortnite", pilihan yang tersedia bagi para pemain sangatlah beragam. Setiap game memiliki mekanik dan cerita yang unik, menarik pemain untuk terus menjelajahi dunia virtual yang luas.
Tidak hanya sebagai hiburan semata, game online juga telah menjadi platform untuk pertemuan sosial dan komunikasi. Melalui fitur obrolan dalam permainan atau forum komunitas, pemain dapat berinteraksi satu sama lain, berbagi tips, atau bahkan membentuk persahabatan yang kuat. Hal ini menciptakan ikatan antar pemain yang melintasi batas-batas geografis dan budaya.
Namun, seperti halnya hiburan lainnya, game online juga memiliki dampak negatif yang perlu diperhatikan. Beberapa orang mungkin mengalami ketergantungan pada game, menghabiskan waktu yang berlebihan di depan layar dan mengorbankan aktivitas lain dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, ada juga risiko penipuan dan perilaku tidak etis di dalam komunitas game online yang perlu diwaspadai.

https://preview.redd.it/0g0q3hz058uc1.jpg?width=402&format=pjpg&auto=webp&s=275caa8db605160ea4f4f3e9cc65da845c2c2849

Dengan demikian, penting bagi para pemain untuk mengelola waktu mereka dengan bijaksana dan menjaga keseimbangan antara dunia nyata dan dunia virtual. Meskipun game online menawarkan pengalaman yang mendalam dan mengasyikkan, tetap penting untuk tetap terhubung dengan kehidupan di luar layar.
Dalam kesimpulan, game online telah menjadi bagian penting dari budaya digital saat ini. Dengan keragaman jenisnya dan kemampuan untuk terhubung dengan pemain lain di seluruh dunia, game online menawarkan pengalaman yang tak terlupakan bagi jutaan orang. Namun, penting juga untuk diingat bahwa keseimbangan dan pengelolaan waktu yang baik tetaplah kunci untuk menikmati hiburan ini tanpa mengorbankan aspek lain dari kehidupan.
submitted by superjitu to 88slot [link] [comments]


2024.04.12 13:04 redditduk [Reupload Megalist] SG Gigs, Concerts, Raves: Mid April (12 Apr - 25 Apr 2024)

26 Apr Update: https://reddit.com/singaporemusicchat/comments/1cde6nmegalist_sg_gigs_concerts_raves_may_2024_labou

12 Apr, Fri - Esplanade's A Tapestry of Sacred Music weekend

 
 

13 Apr, Sat

 

14 Apr, Sun

15 Apr, Mon

truncated for word limit

16 Apr, Tue

17 Apr, Wed - Clarke Quay St Fest

18 Apr, Thu

19 Apr, Fri

 
 
 
 

20 Apr, Sat - Uh Record Store Day

 
 
 

21 Apr, Sun

 
 

22 Apr, Mon

23 Apr, Tue

Other Events

24 Apr, Wed - Pink moon at 7:23pm

25 Apr, Thu

I am on telegram: search sg music chat or visit t.me/sgmusicchat
submitted by redditduk to singaporemusicchat [link] [comments]


2024.04.12 10:39 Real_Situation2697 Please check my Tahun 2 Close passage as there is no answer provided. 3

Hi
I am from brunei and now self study for Bahasa Melayu. As the local published assessment books i bought does not have answer provided, i seek assistance from this forum to check my work, and appreciate it that anyone who is willing to spare their time to check. Thanks in advance

Ternakan Datuk
choosen words: Gelagat membantu menggulai penyauk berziarah berselera Memberi pulang gembira berebut-rebut

Pada cuti sekolah yang lalu, Halim 1.(berziarah) ke rumah datuknya. Setiap pagi dia akan 2.(membantu) datuknya di kolam ikan. Halim membantu datuknya 3.(memberi) ikan-ikan itu makan. Ikan-ikan itu akan 4.(berebut-rebut) ketika mengambil makanan. Halim suak melihat 5.(gelagat) ikan-ikan itu.
Datuknya menangkap beberapa ekor ikan tilapia. Dia menggunakan 6.(penyauk). Halim membawa ikan-ikan itu 7.(pulang) ke rumah. Halim meminta neneknya 8.(menggulai) ikan tilapia itu. Mereka makan hidangan tengah hari dengan sungguh 9.(berselera).
Halima berasa sangat 10.(gembira) kerana dapat membantu datuknya di kolam ikan. Halim beroleh pengalaman semasa membantu datuknya di kolam ikan.


Numborkan dan susun semula ayat di bawah supaya menjadi sebuah cerita mengikut urutan yang betul.
· Datuk Majadi menternak ayam, itik, kambing dan lembu. (2)
· Datuk Majadi seorang peladang dan petani. (1)
· Datuk menternak ayam, itik, lembu dan kambing untuk mendapatkan telur dan daging. (3)
· Rancangan datuk di masa akan datang untuk memperbanyakkan lagi ternakannya. (6)
· Datuk menjual telur dan daging di Tamu Kianggeh. (4)
· Datuk mempunyai ramai pelanggan kerana datuk menjual daging yang segar. (5)
submitted by Real_Situation2697 to bahasamelayu [link] [comments]


2024.04.10 20:48 admkukuh A little rant for weak ass like me

Halo komodos, gw dari dulu pernah kepikiran kek buat cerita dikit gt disini, gw 20 (M), tapi takut kalo cerita gada hasil apa apa. Gw sangat memandang diri gw rendah dibanding semua org bahkan adek sendiri. Gw ada masalah personal dengan diri gw dan gw ngerasa gw hipokrit karena gw bisa treat others fine or even better but not myself. I see myself as a tool, just give me a bit of maintenance (a bit of attention or being included), and i'll do everything to you.
A little background, gw dibesarin dengan didik kasar sama bokap and it works, tapi entah kenapa belakangan ini gw merasa kalau yg diucapkan oleh ortu gw itu kadang ada yg personal ada yg emotional dump, dan kadang gw merasa sakit hati kalo di ucapin yang memang tidak seharusnya diucapin gt. Bokap gw sih yang biasanya gitu, cuma gw gapapa lah ga mempermasalahkannya, mungkin beliau lagi capek or somewhat lagi ada masalah. Gw ama bokap ga terlalu deket as a result (gw takut sampe skrg ama beliau, tapi masih bisa kalo sekedar komunikasi but not heart to heart, just man to man). Gw dipaksa terus buat ngomong ama bokap kek ngomong apa aja, yang dimana gw gabisa karena gw emg ada luka batin dari kecil buat selalu nerima rant nya dia unconditionally or even get a bit of physical abuse, which im fine cause what could i do. Selalu aja bokap itu ngomongin tentang hubungan emosional but at the same time beliau ngomong kalo anak itu yang ngerti orang tua, bukan sebaliknya. Bokap gw emang egonya besar kalo udah ranah personal, jadi anggep aja ngerawat gw itu out of responsibility, but there is almost no love carried, which is different compared to my sister. Gw gapernah dengki sama siapa siapa di rumah walau udah di perlakukan se kocak itu, soalnya gw emang dikasi tau sama nyokap kandung gw sebelum meninggal buat tetep jadi orang baik, jangan besar egonya, sama tetep inget sama semua kebaikan orang. Gw sendiri emg tipikalnya yang pasrah dan ngalah terus karena yaaa dari kecil emg disuruh ngalah terus mau aku bener ato salah wkwkw. Itulah kenapa gw merasa kalo gw ini gada valuenya samsek, dipandang rendah, dan gapernah dianggap "ingin jadi dewasa", karena bokap gw selalu ngomongin itu ke gw apalagi kalo beliau ada rasa jengkel gatau kenapa tb tb gw targetnya, ya intinya gw jadi target kalo mau di kasarin apa aja bentuknya, dan ntar abis biasa lagi gada maafan gt kek yodah langsung aja ngomong ke gw kek gada perasaan bersalah wkwkw.
Jadi, ceritanya adalah dari akhir januari (2 hari terakhir januari) rumah tangga bokap gw mulai kacau, bener bener yg pertama kali bikin gw ketakutan buat kerumah, singkat cerita nyokap tiri mulai kek orang kesetanan, dan gw yang jadi target marahannya selain ke bokap gw, entah deh gw ada salah apa sama beliau tapi gw gapernah yang namanya ngerugiin orang dari segi apapun, yah mungkin nyokap tiri lagi cape ato gimana tapi ini berlangsuung sampe skrg boi wkwkw, gw disini juga posisi sahabat gw keknya nge cut off gw gatau kenapa (dari 20 jan), dan gw bener bener merasa messed up yang baru yang sama sekali belom pernah gw rasain, kek beneran jatuh yang sukar banget bangkitnya, dan gw sempet ngerasa kalo ini bom waktu sampe gw kelar kuliah terus dpet kerjaan baru di kick gw dari rumah wkwk. Inti dari permasalahan di keluarga gw itu sebenernya gw gatau karena nyokap tiri gw emang gajelas marah" nya, tapi dari apa yg gw dapat karena itu semua rant isinya repetitif semua, itu karena adanya ketidakadilan dalam keluarga gw.... which is actually nonexistent because my father did alot for our family??? Nah terus ini ada yg lucu lagi, kan nyokap tiri gw marah marah lagi gatau lah kenapa, tiba tiba nyuruh bokap gw (bokap gw 20 taun lebih tua btw, so age gap nya gede wkwk) buat kumpulin sekeluarga di meja makan, gw lgsg telp adek kandung gw yg lagi nugas di luar kali ini darurat besar, nah akhirnya sampe rumah, taunya pas sampe rumah dikasi tau kalo gw ama adek gw tuh anak adopsi, tapi pas ngucapinnya ke gw, gw itu anak pungut diambil dari jembatan, terus ngaata ngatain lah nyokap asli gw mandul ato gmn, dan gw kaget lah kek kok bisa ngomong kek gt wkwk, ya gw sih emang dari 6 taun pernah mikir gw ini anak pungut ato bukan ya soalnya gw kek di treat beda sama adek gw cuma yodahlah bomat (iya gw belajar buat bomat dari kecil krn gapernah dibanggakan samsek wkwkw). Nah disitu gw kabur dari rumah sehari aja ketemuan ama temen gw yg kebetulan emang lucu keluarganya, ya saran yg gw dapet abis 4 jam curhat nonstop cuma suruh bodoamat, itu dosa mereka bukan dosa gw, gw gatau ya ges soalnya gw emang baru baru ini kembali beribadah, ya alasan awalnya karena permasalahan di keluarga + di cut off ama sahabat gw. Intinya atmosfir di rumah suram, gw di kos temen gw yg ala kadarnya bisa tidur pulas dibanding di rumah bokap yang beda jauh kondisinya sama kos kos an, yaa di rumah gw bisa tidur tp ga istirahat gt deh wkwkw.
Kalau tentang sahabat gw (21 F), gw udah sahabatan ama dia selama 5 tahun lamanya dari sma, yah baru tahun kemarin si kami jadi deket lagi karena gw curhat tentang kuliah gw yg kacau balau nilainya krn keberatan kuliah waktu itu, dan sempet suicidal, tapi abis semua percakapan panjang itu dia setuju untuk bantu gw dan yap nilai gw selama kuliah bener bener melejit, gw bener bener bisa ber ekspresi se bebas itu, bener bener ga takut sama yang namanya orang asing, dan yaaaa bisa jadi makhluk sosial yg fungsional wkwk. Kita deket, gw confess ke dia, tapi gw ga nembak dia, karena gw dari awal gada intensi buat dapetin dia, ya confess kan ga selalu tentang suka ato cinta gt kan ya wkwk, gw confess aja ke dia sebetapa nyaman dan bahagianya gw berada disampingnya etc., yang dimana awalnya dia yg confess kalo dia menggantungkan kebahagian dia di gw, and the story goes on untill december last year dimana dia mulai capek ama kerjaan dia di organisasi and yeah she decided to be bitter towards everyone, dan dia ilfeel sama gw as a result, tapi gw ga masalahin sih, pas ketemu dia abis event apa gt, gw tanyain kenapa, ada apa, dll in simple terms, dia takut ama gw, tapi gtw kenapa, tepat di ujuung desember dia cerita kalo dia bersalah banyak ama gw karena ya katanya gw menganggap ini kek hal yang wajar, memberi dia waktu dan ruang yang cukup besar menurut dia, dan rela jadi punching bag dia dengan cara di diemin selama hampir 2 bulan wkwkw. Gw ga ngerasa kek itu beban sih awalnya, soalnya ya bro kita udah besar santai aja kali. Memasuki januari kita nongki kan, disitu gw nangis di dia karena gw capek ama kondisi rumah gw waktu itu. Yah diperjalanan pulang dia ngomong kalo gw orangnya tulus, gw yang gapernah nganggep gw sendiri orang baik, tulus, ato apalah itu, kaget lah, intinya ya gw makasih banyak sama sahabat gw satu ini karena bener bener bisa bantu gw nge revive diri gw yang sengaja gw tinggal. Namun semenjak dirinya magang, di minggu terakhir dia magang gw curhat lah ke doi soal masalah dirumah, ga semuanya sih tapi intinya gt, dan dia minta maaf karena gada buat gw kan, gw gapapa karena emang fokusin magang aja biar hasilnya bagus, dan beberapa hari setelahnya gw curhat lagi, but idk i think this time she's mad or something like that to me, she never replied to my text ever from last month. And no, i dont bother her like in the way i need her to help me, i just told her that my day went this and that and yeah, something you could either reply or not and no effect would grow on it. Gw merasa kek gw salah apa yak yang bikin dia pengen cut off gw, soalnya terkahir kali dia silent treatment ke gw, gw merasa salah, taunya dia yg maaf karena bukan gw yg salah gt, yah you guys got the glimpse lah. Gw merasa kek ini downfall of our friendship, and i feel like i ruined everything again for the idk howmany times. To be honest gw ngerasa kalo gw tersakiti sama ekspektasi gw, bukan karena dianya. Yaaa sejak kemaren februari pertengahan dia gapernah ngabarin, sok cerita, ato apalah, well idk if it's because of me or something, but i do hope that she would return one day, with a whole new story.
Nah, gw sekarang itu merasa capek ama semua, pengen curhat dan didengerin, yang dimana biasanya sahabat gw ada buat gw curhat dan sebaliknya. Gw bener bener ngerasa sendiri, walau gw udah doa tiap abis sholat, well intinya gw kesepian dan gw rasanya itu pengeeen banget cerita dan disambung dengan ceritanya lawan bicara, yaa saling cerewet dengan interest masing masing gt lah like how i used to do with my buddy, but now am all alone like idk man, it just feels alone.
Gw gapernah punya kesempatan untuk ngeluh sebesarnya dan diterima, marah sebesarnya dan diterima, serta berbeda pendapat dan diterima. Gw selama idup selalu dibebani sama perasaan bersalah, kurang dan tidak pede, cuma pas gw bersama sahabat gw dimanapun, gw ngerasa gw bisa jadi diri gw sepenuh potensial gw (contoh kecil nilai 2 semester kemarin meningkat pesat sampe gw heran). Gapernah gw mandang gw itu apalah walau beberapa temen gw muji gw karena hard skill ama soft skill gw, yang dimana gw gapernah mandang itu kek sesuatu yang pantas untuk di puji wkwk.
Gitu doang sih ges a little rant of me and my life, if you guys have any suggestion for me or any advice, im all ears. Maaf ya kalo cerita gw ga jelas ato gimana, you could ask for details :D
submitted by admkukuh to indonesia [link] [comments]


2024.04.09 03:44 MelodicConfusion500 JENIS SISIK DAN MITOS KATURANGGANNYA

pukulannya lawan tarung akan merasakan sakit luar dalam Memiliki Mental yang cukup bagus dan banyak dicari oleh para bobotoh Memiliki pergerakan dan keseimbangan kaki yang cukup Lihai
  1. ROTAN (Bulat) Sisik kaki rotan adalah salah satu yang paling banyak dikenal dan sering kita jumpai akan tetapi sisik kaki rotan super yang dipercaya memiliki pukulan menyakitkan bahkan dibilang mematikan. Ayam aduan sisik rotan punya ciri khas kaki berbentuk bulat ramping debgan barisan sisik yang begitu rapih/kerep maka dari itu para penghobi lama lebih menyukai ayam aduan dengan model kaki berbentuk bulat. Memiliki kekuatan pukulan yang begitu keras disertai taji super Memiliki kemampuan pukulan yang dapat Mematahkan tulang leher sehingga lawan tarung tak sanggup menahan rasa sakit Memiliki Mental bagus dan kuat Memiliki Keseimbangan dan pergerakan yang cukup ideal
  2. NAGA BANDA Sisik kaki Naga Banda merupakan jenis kaki ayam bangkok yang paling populer dan dikenal berbahaya tentunya' penghobi sering menyebutkan bahwa ini adalah contoh bentuk kaki ayam bangkokan asli (Original) sejak dulunya. ciri khas Naga banda memiliki sisik yang serupa dengan kulit buah salak melihat dari bentuk kaki dan karakter sisik naga banda memiliki aura yang dapat menakuti lawan. Memiliki Pukulan pedas, panas dan keras sehingga jarang sekali lawan tarung yang tahan jika terkena pukulannya. Memiliki Pukulan Depan yang mampu membuat lawan tersungkur dalam beberapa menit. Memiliki Mental luar Biasa seperti baja. Memiliki Pergerakan kaki yang begitu cepat.
  3. PUTRI KINIRUNG (Selap) Sisik kaki putri kinirung merupakan salah satu katuranggan yang masuk dalam naskah kuno seperti diprimbon jawa misalnya banyak kalangan penghobi mempercayai hal ini. jenis sisik ini diyakini memiliki pukulan yang dapat membuat lawan tarung sempoyongan bahkan lemas. khas putri kinirung sendiri memiliki ciri yaitu sebuah sisik janggal menyelip/melik keluar (dalam bahasa sunda sisik selap) Memiliki pukulan Menyakitkan yang terkenal panas Memiliki kemampuan pukulan yang membuat lawan kebingungan sehingga menjadi lemas bahkan lumpuh Memiliki mental yang bagus dan kuat Memiliki kecepatan dalam pergerakan
  4. SURO WETU Sisik kaki suro wetu merupakan salah satu ayam aduan paling berbahaya dan mematikan Katuranggan yang tersimpan dipercaya memiliki banyak kelebihan dan keampuhan jenis ini masuk kedalam daftar nama - nama ayam suro yang kita ketahui. Selain banyak dicari sisik suro wetu punya nilai harga yang cukup tinggi. Ciri khas Suro wetu yaitu memiliki benjolan pada bagian belakang kaki tepat dibawah taji. Memiliki pukulan yang begitu keras hingga kedalam tulang Memiliki kehebatan yang membuat lawan tumbang dalam beberapa menit. Memiliki Kelebihan dari cara dia melangkan, kuda kuda, dan juga pergerakan Memiliki mental yang cukup dan sulit dikalahkan
11.BATU RANTAI (Buaya) Sisik Kaki Batu Rantai atau dikenal dengan sebutan sisik buaya ini sangat populer dikalangan masyarakat pecinta sabung ayam. Menurut informasi salah satu jenis ini disebutkan keturunan se'ekor buaya maka dari itu setiap penghobi meyakini katuranggan tersimpan didalam sisik ini sangat kuat. Banyak mitos yang mengatakan bahwa sisik batu rantai mudah kelelahan dan tidak boleh bertarung berdekatan dengan pohon bambu. Ciri khas batu rantai sendiri memiliki beberapa sisik pada bagian - bagian bawah jari. Memiliki pukulan yang dikenal pedas dan panas sehingga lawan merasakan nyeri pada bagian urat - urat seperti otot Memiliki Kehebatan pukulan yang mampu membuat tenaga lawan hilang Memiliki mental cukup bagus dan tenaga mudah kembali setelah terkena air Memiliki keseimbangan dan pergerakan kaki yang cukup gesit
  1. BATU LAPAK Sisik batu lapak merupakan salah satu yang paling sulit ditemukan bahkan jarang dimiliki oleh jenis ayam mana pun hanya orang - orang tertentu saja yang beruntung memilikinya. Berbicara katuranggan batu lapak dipercaya memiliki kekuatan pukulan yang dapat mengalahkan lawan dalam sekejap khas batu lapak sendiri punya ciri yaitu terdapat sisik tepat pada bagian telapak kaki. Memiliki pukulan yang dikenal mematikan cukup keras sehingga lawan tarung merasa linu pada bagian - bagian tulang. Memiliki Kehebatan pukulan yang mampu melumpuhkkan lawan dalam sekejap. Memiliki Mental jiwa petarung perkasa. Memiliki pergerakan dan kuda kuda cukup baik.
  2. SATRIYA SINEKTI Sisik kaki satria sinekti adalah salah satu model jenis terlangka sangat sulit ditemukan jenis ini sejak pada jaman dahulu dikenal dengan digdaya yang mempunyai kelebihan sebagai ayam aduan terhebat dan sulit dikalahkan. Menurut primbon yang dituliskan bahwa ayam aduan dengan bentuk kaki seperti ini memiliki katuranggan pada urutan ke 10 dan dijelaskan bahwa satriya sinekti adalah yang tanpa sisik melik dalam artian sisik yang hampir tak terlihat seakan menyatu dengan tulang kaki Memiliki pukulan begitu keras dan mematikan mampu membunuh lawan dengan sangat cepat Memiliki kekuatan pukulan sakti yang bisa membuat lawannya cacat mental Memiliki mental petarung pantang mundur Memiliki pergerakan cepat dalam menyerang
  3. NAGA TEMURUN Sisik kaki Naga temurun merupakan jenis sisik kaki terhebat dan banyak dibicarakan oleh setiap master ayam soal kemampuannya menghabisi lawan. Istilah naga temurun yaitu sisik yang mirip dengan sisik ular naga para penghobi pun mempercayai katuranggan jenis ini punya banyak keistimewaan dari cara teknik bertarung juga pukulan maka dari itu naga temurun dinobatkan salah satu jenis sisik paling berbahaya oleh para lawannya. Ciri khas naga temurun tersebut bisa dibedakan yaitu dilihat dari bentuk barisan sisik belakang yang menurun kesuluruhan memang banyak kalangan penghobi yang keliru tentang hal ini, kami akan menjelaskan secara detail sebetulnya dari kata menurun pada bagian bentuk lengkungan atas berada diposisi bawah tidak berada diatas kalau kita simpulkan secara langsung bentuk sisik berubah menjadi berbalik menghadap ke atas lihat berikut gambar ini.
Tampilan Posisi lengkungan berada dibawah/turun boleh dikatakan sisik kaki ayam aduan naga temurun sesungguhnya !! Memiliki kualitas pukulan super keras/jero Mampu mengalahkan lawan dalam hitungan menit Memiliki kekuatan pukulan bertenaga kuat sampai bagian dalam sehingga lawan merasa kesakitan dan linu pada setiap tulang Memiliki Mental petarung hebat dan kuat Memiliki Keseimbangan dan pergerakan kaki disaat melontarkan pukulan atau pun kuda kuda
  1. TUNGGAK WINARAYAN Sisik Tunggak Winaraya dikenal salah satu sisik mematikan dan banyak dicari para jagoHolic. Dari setiap ciri pecahan pada bagian kedua jari kanan dan kiri (kelingking) dipercaya memiliki katuranggan dari hasil turun temurun. Sisik tunggak winaran sering dikatakan jenis special penghancur lawan bertarung oleh karena itu memiliki ayam aduan dengan khas sisik seperti ini menjadi kebanggaan tersendiri. Memiliki pukulan cukup besar dan mematikan, efek terkena pukulan sisik ini lawan mudah down bahkan stres Memiliki kemampuan pukulan yang dapat membuat bagian tulangan dalam menjadi rusak Memiliki Mental bagus seperti baja Memiliki kecepatan pergerakan dalam menyerang
  2. KAKI BLINGBING SOKA Sisik kaki belingbing soka merupakan salah satu kaki ayam aduan khas ayam bangkok Asli thailan diera ke'emasannya jenis ini dikenal sadis mampu membuat ayam lain cacat seperti kehilangan mental keberanian tentu para pemain lama mengetahui hal tersebut. Ciri sisik blingbing sendiri memiliki khas yaitu bentuk dua barisan sisik yang tersesun rapih dan bagian tengah sedikit menekuk kedalam. Maraknya fovulasi persilangan yang dilakukan setiap penghobi menjadikan sisik jenis ini se'akan menghilang dan jarang terlihat khususnya diwilayah indonesia. Memiliki Pukulan sangat keras dan pedas, satu kali lontaran pukulan yang diluncurkan mampu membuat gangguan pengelihatan pada mata lawan Memiliki kehebatan pukulan tepat pada bagian batangan Memiliki jiwa mental tempur yang bagus Memiliki daya cengkraman dan gerakan baik
  3. NAGA EMAS Sisik kaki Naga Emas salah satu paling berbahaya bahkan dikenal dengan keganasan yang dimiliki dari karakter pukulan atau pun teknik bertarung. Katuranggan naga emas sangat dipercaya akan keampuhan yang tersimpan dari kekuatannya. dilihat dari bentuk fostur dan warna sisik ini punya kemiripan dengan jenis pancuran Emas hanya saja Sisik naga Emas Memiliki tampilan berbeda yaitu bentuk sisik yang tajam dan warna kaki kuning polos. Kini sisik naga emas Terbilang sulit dicari bahkan ditemukan. Memiliki bobot tenaga pukulan tidak terlalu keras namun menyakitkan seperti ditusuk jarum yang mengakibatkan lawan tarung mudur dalam pertempuran Memiliki kehebatan super taji yang dapat merusak bahkan melumpukan Memiliki Mental jiwa seorang petarung sejati Memiliki kecapatan, keseimbang dan pergerakan terbilang agresif/lincah
  4. KADAL METENG Sisik kaki kadal meteng merupakan salah satu sisik ayam aduan yang ditakuti oleh para lawannya dan Katuranggan yang dimiliki masih dipercaya sampai saat ini. Ciri khas jenis ini punya model sisik tajam pada setiap jari kaki. Kadal meteng sering disebutkan salah satu sisik beracun ( dalam bahasa sunda sisik Peurah) biasanya jika terkena pukulan sisik ini akan meninggalkan bekas seperti biru memar. Kadal meteng sebetulnya suatu ciri bentuk sisik yang hanya dimiliki ayam betina/babon maka dari itu jarang sekali terlihat pada ayam jantan berbanggalah anda jika memiliki ayam aduan dengan tampilan sisik seperti berikut ini. Memiliki pukulan pedas dan menyakitkan meski kecil mampu memutuskan saraf Memiliki pukulan tenaga dalam yang banyak disebut pukulan beracun/peurah Memiliki Mental yang terbilang sedikit lambat Memiliki Keseimbangan bagus dan pergerakan lebih lincah
  5. KING SAPU JAGAT Sisik kaki sapu jagat salah satu jenis paling terlangka sulit ditemukan pertama kali ditemukan yaitu dinegara thailan dan Myanmmar hanya orang - orang tertentu saja pernah memilikinya. Berbicara tentang Katuranggan sisik ini sering dikatakan punya banyak keistimewaan seperti aura wibawa dan kesan melihat dari bentuk tampilan king sapu jagat punya pamor sisik menakutkan bahkan para penghobi lama menyebutnya salah satu mesin pembunuh dalam artian mampu mengalahkan lawan hanya dengan 3/4 kali pukulan. ciri khas king sapu jagat sendiri punya ciri sisik aneh dan unik yang menyerupai tulang kalau diperhatikan hampir mirip dengan bentuk taji/jalu Memiliki pukulan sangat keras disertai taji/jalu yang mampu membuat lawannya ambruk dengan hanya berapa pukulan saja Memiliki kehebatan pukulan special depan dan badan sangat ahli dibidang brangkot Memiliki mental cukup ganas saat bertarung Memiliki pergerakan kaki sedikit lamban
  6. ULAR PANDAN (Pandanus Snake) Siapa yang tak mengenal salah satu sisik paling dicari dan populer dengan famor khas sisik kaki berwarna hijau ini menjadi jenis yang terhebat dan berbahaya didunia sabung ayam. Menurut cerita sisik ular pandan dikenal paling ditakuti para bobotoh papan atas pada masa itu jenis ini memiliki pecahan komplit atau istilah tembus pada setiap jari dan sisik utama. Para hobi mempercayai Katuranggan ayam aduan model sisik ular pandan begitu kuat dan sakti Berikut ciri asli sisik ular pandan. Memiliki pukulan super tandes/jero terasa pada setiap tulang dalam, Sangat cepat dibidang menuntaskan pertarungan Memiliki kelebihan balasan pukulan lebih menyakitkan, efek terkena pukulannya mampu memberikan reaksi cepat yang berpengaruh pada setiap otot - otot sehingga lawan tidak bisa berjalan bahkan memukul Memiliki Mental yang dikenal keganasannya Memiliki keseimbangan dan pergerakan super cepat juga baik
  7. GAMBIR Sisik kaki Gambir memiliki khas warna corak merah kecoklatan pada bagian sisik utama' ayam aduan dengan sisik seperti ini merupakan salah satu yang boleh dikatakan paling berbahaya jika terkena pukulanya mampu membuat lawan terguling bahkan K.O dalam beberapa ronde. Sisik gambir menjadikan terfavorit dihati dan dimata pecinta sabung ayam, menurut mitos sisik yang terdapat corak merah adalah ayam terkuat dan sulit untuk dikalahkan. Memiliki pukulan pedas, panas dan keras mampu merusak pada bagian kelemahan lawan Memiliki kekuatan tenaga pukul 2x lipat lebih menyakitkan, Jika terkena pukulan pada bagian sambungan leher bisa berakibat fatal Memiliki mental super dan pemberani Memiliki pergerakan dan kecepatan kaki cukup seimbang saat melakukan penyerangan atau pun kuda - kuda
Mungkin itu saja 21 Nama Sisik Kaki Ayam Petarung Terhebat Dan Paling Banyak Dicari pilihan dari setiap model dan ciri sisik yang saya tuliskan dalam artikel ini merupakan jenis sisik kaki ayam aduan pilihan yang dikenal akan keganasan dan kehebatan masing - masing saya harap informasi ini sedikit memberikan ilmu tentang nama nama dan kualitas jenis sisik.
submitted by MelodicConfusion500 to AYAMBANGKOK [link] [comments]


2024.04.08 17:40 Xanimal123 The TNI should, in fact, be called out for committing war crimes.

Kemanusiaan yang adil dan beradab
- Sila kedua Pancasila
The world’s eyes are currently on Gaza right now, and for VERY good reasons. After Hamas’s October 7th attack, Israel has razed the entirety of Gaza to the ground with missile strikes, in addition to the deliberate starvation of the population in Gaza of any kind of aid like food, water, fuel, and medicine as collective punishment. Many, and I mean many, war crimes have been documented being committed by the IDF including massacres of innocent civilians, rape, and torture. Israeli officials, soldiers, and segments of the public have been astonishingly clear that they want to ethnically cleanse Gaza of all Palestinians. It’s fully obvious right now that what’s happening in Gaza is a genocidal campaign being committed by the Israeli government with the full backing and funding of the US as well as parts of the Western World.
Some of you may see where I’m going with this, but I think it’s important for me to lay out an example that I’m sure most of you can see is pretty morally unjustifiable and use it to make analogies with what I’m gonna talk about, implicitly or otherwise.
As I’m sure most of you are aware by now, there’s been some recent discourse around the circulation of two video recordings that recently went viral on Indonesian social media where it showed a group of TNI soldiers torturing a Papuan man known as Definaus Kogoya inside a barrel filled with water that was contaminated with his blood. One of the videos shows the soldiers punching, kicking, and beating him in the head, while the other shows someone cutting him with a knife. The soldiers themselves recorded this.
The backlash against the TNI because of the video was so bad that the military had to apologize, investigating 42 soldiers and arresting 13 among them that were suspected of being involved in the torture. The TNI accused the man in the video of being a KKB member who was planning to commit arson, but there’s no evidence of this provided, with members of the man’s family claiming he was just fixing his roof along with another friend of his, Alianus Mirok, when TNI soldiers captured them.
After they were handed over to the police, they were released soon afterwards due to there being a lack of evidence against them. After Defianus was already tortured.
There are also some articles that state that Defianus died from his injuries, which if true would make this whole situation extra fucked.
However, this is far from the only incident of torture that has been committed by the TNI. In February of 2020, a civilian named Jusni was tortured to death by a group of 11 soldiers, with most of the perpetrators only getting 9 to 11 months in prison, and only 2 received a sentence of more than a year as well as getting fired.
Even more recently as I was making this, there was a recent article reporting on how TNI soldiers tortured a journalist in Northern Maluku for reporting on the TNI seizing a ship with minyak tanah and threatened to kill him unless he signed a deal where he promised to stop reporting on their activities and quit being a journalist.
The TNI always had a pattern of behaviour when it comes to this, with there having been 431 cases of torture in Papua by apparatuses happening all the way back from 1963 up until 2010, with only 2 having been committed against pro-independence militants, the rest of them being civilians. Of these cases, 65% of them were committed by the military, 34% by the police, and 1% by separatist militants.
Why was there such a high amount of torture by the military against civilians? Aside from the soldiers having a power complex over other people and for the most part feeling immunity from any kind of punishment, there’s another important reason, racism.
Sangat sulit (mengidentifikasi) karena mukanya hampir sama. Mereka brewok
- Mayjen Izak Pangemanan, Commander of the Cenderawasih Military Area Command, when asked by the press why the military had a hard time distinguishing between civilians and militants.
So, to be clear, because TNI soldiers were incapable of telling the difference between a regular civilian and a separatist militant, they captured civilians who weren’t even involved with the militants in the first place and since they were free to do whatever they want, tortured them. Apparently, this problem is so bad that Papuan men have a term for it, musa (muka sama) because they’re afraid that they’ll be mistakenly captured as being a part of the TPNBP and tortured by TNI soldiers.
Now, with the recent discourse surrounding the use of torture by the TNI in Papua, there’s been some comments by people I’m gonna refer to as “ultranationalists” that try to justify or defend what the TNI soldiers had done in Papua. Some of them are current soldiers that say that because TNI soldiers and POLRI men have been killed by TPNPB members, that they shouldn’t be held accountable for their actions. Then there are your netizens that will basically defend everything the military does and say that the people criticizing them are unpatriotic western bootlickers who should go to Papua themselves if they care so much about HAM.
To put this one straight, I strongly disagree with these deflections, I think they’re war crime apologias and I’m gonna spend the rest of my post arguing against them.
And just to be extra clear, when I say “war crimes,” to my understanding it means violations of international law (including torture) that are committed during an armed conflict, at least from what I read from the UN.
There are 2 main arguments I want to make for this case, the first are the political arguments and the second are the moral arguments.
Political Arguments
If we’re looking exclusively from a realpolitik perspective where the main goal is the integrity of the current borders of NKRI, then what happened in Papua, and most likely continuing to happen, is a fucking optical disaster, and undermines that goal entirely.
In Papua itself, stuff like this would radicalize the fuck out of your average Papuan person, imagine if you found out that a family member of yours was tortured by TNI soldiers and the perpetrators went scot-free, of course you would be fucking livid. It further erodes trust in the institutions of the state and galvanizes the pro-independence movement, as chances are they’ll either join one of the civilian pro-independence organizations, or if they’re in the more rural and mountainous areas take up arms with the TPNPB. TPNPB members don’t just come out of nowhere.
We’ve seen this phenomenon played out countless times already, torturing or oppressing a group of people with the aim to instil fear in a population and subdue them usually leads to the opposite effect. As an example, not long after Oct 7, support for Hamas, which advocates for armed resistance, has increased among Palestinians in both Gaza and the West Bank due to Israel’s incessant bombing of Gaza as well as increasing violence with Ultra-Orthodox settlers in the West Bank, while support for the Palestinian Authority has plummeted to the ground.
Internationally, it hurts Indonesia’s credibility on the world stage, turning public opinion against Indonesia’s handling of Papua. People often forget that one of the reasons why Western governments decided to no longer back Indonesia’s occupation of East Timor (may Henry Kissinger burn in hell) was because of the Santa Cruz massacre, in which Indonesian soldiers gunned down unarmed protesters that killed about at least 250 civilians, with footage of the massacre causing international outcry as well as pressure on Western governments to cut their support for Indonesia, similar to what we’re seeing in Gaza right now.
If your goal IS the integrity of the current Indonesian borders, then you should scream out of the top of your lungs to say that shit like this is unacceptable, because this just leads to the opposite effect.
Moral Arguments
As far as moral arguments go, it essentially boils down to this, torture is morally bad, no exceptions.
For one, torture has terrible effects on the victim. Physically, it can lead to chronic pain, brain damage, hearing and vision loss, cardiovascular and respiratory problems, and physical scars. It also psychologically traumatizes the victim, causing them to have depression, PTSD, sleep deprivation, and in the case of stripping the victim naked, strips them of their identity and causes shame.
Two, torture also affects society at large, as the use of torture can lead to its continued and increased use. If soldiers are allowed to torture someone without any consequences, that leads to the entire military feeling that they can get away with it, leading to more cases like Defianus.
The military should not have leeway when it comes to using extrajudicial punishments, as there’s the rule of law when it comes to stuff like this. The use of torture is a violation of the law itself, as Indonesia is a party of the ICCPR (International Covenant on Civil and Political Rights), which among other things include the prohibition of torture, as well as of UNCAT (United Nations Convention Against Torture). Heck even in the 1945 constitution of Indonesia itself, at verse 28G of chapter 10A (which is a chapter that focuses solely on human rights), it explicitly states the right to be free from torture.
“BuT HAM iS JuSt WeSTeRn SJW ProPagAnda” Pancasila&Orba_supporter_#315645, I dare you say that to our founding fathers.
If we legitimize extrajudicial torture as a legitimate form of punishment by the armed forces, who’s to say that the same tactics can’t be applied to you when you’re, say, protesting or criticizing the government? It sets a bad precedent that your civil rights don't need to be taken into account when it comes to the military or authorities for that matter, as well as further creating a culture of impunity among the military and police. I’m sure most of us here don’t want the return of the Orba regime.
Even if the victim was in fact a KKB member who has done some heinous shit, torture in general, aside from being a bad way to make someone tell the truth as it just leads to people lying in order to escape the pain, is just a harm to the individual and society as a whole, hence why I think it should be universally opposed.
Conclusion
So yeah, that about wraps up the main part of my long fucking Reddit post. Normally in a situation like this, I would just write a comment on a post and call it a day, but certain comments riled up my brain that I felt the need to write this all down.
I’ve seen the same logic espoused by Zionists to justify to their ongoing genocide in Palestine by blaming Hamas being said by Indonesian ultranationalists who try to justify the torture of Papuan civilians because of the actions of the KKB, which is EXTREMELY ironic to me, considering I know that these same people would consider themselves to be Pro-Palestine.
To be extra, extra clear, the killing of civilian workers as well as the burnings of public facilities by Papuan militants are completely unjustified and also constitute war crimes. In the same breath, I’m sure that some TNI soldiers feel pain from the loss of friends to KKB gunshots. But that’s the thing though, some of those people part of KKB probably joined the group at least initially because TNI soldiers did some fucked up shit towards either them or their family and friends, but that surely doesn’t justify their attacks on civilian workers on the vague assumption that they’re “spies for the enemy”, neither should that apply for the TNI (and in case the analogies weren’t obvious enough, this also applies to both Hamas and the IDF).
The insane number of comments, lies, and abuses that were levied against the Rohingya Refugees that landed in Aceh by netizens as well as Acehnese students shows to me how dehumanization rhetoric can affect basically everyone, it just depends on how susceptible you are to it. It’s the main reason why I decided to make this post in the first place. We shouldn’t fall into dehumanization rhetoric of an entire group of people just because of the actions of a few. Terrorism committed by the TPNPB should not give the military impunity to do whatever they want, and vice versa for that matter. If we do, we end up using the same justifications that Zionists use.
Di sila kedua Pancasila, dibilangnya kalau semua kemanusiaan itu adil dan beradab. Which to me certainly suggests that all people have equal rights, a.k.a., HAM (gasp, scary acronym). I’m not sure if ultranationalists Orba types who defend TNI soldiers torturing civilians and tell protesting students at BEM UI to KKN to Papua realize that they’re going against a literal principle of Pancasila but guess we all have our blind spots.
A few of the responses to this post will say that I’m just a stupid, unpatriotic, SJW who’s out of touch with the real situation in Papua, and maybe I am, but hey, at least I’m not a war crime apologist.
submitted by Xanimal123 to indonesia [link] [comments]


http://rodzice.org/